Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ike Susilowati
"PT. Asuransi Jasindo merupakan perusahaan asuransi kerugian yang termasuk dalam kelompok jenis usaha Lembaga keuangan Non Bank. Salah satu kegiatan utamanya adalah mengelola dana melalui kegiatan investasi. Salah satu ukuran kinerja perusahaan asuransi adalah tingkat kemampuan mengelola dana untuk memperoleh hasil investasi secara optimal sehingga mampu menutup biaya usaha atau overhead cost dan yang terutama meningkatkan kemampualabaan perusahaan dalam memberikan perlindungan kepada nasabahnya.
Permasalahan PT. Asuransi Jasindo selama lima tahun buku 1998 sampai dengan 2002 diantaranya ialah penurunan hasil investasi sehingga terjadi penurunan kontribusi dalam menutupi biaya usaha. Sementara itu deposito yang menempati komposisi teratas dalam bentuk penempatan investasi selama dua tahun terakhir setelah masa penelitian memberikan tingkat suku bunga yang rendah. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan evaluasi dan analisis serta memberikan altematif pemecahan masalahnya dan mengaplikasikan teori portofolio investasi di perusahaan asuransi. Dalam melakukan evaluasi dan analisis diperlukan data, komposisi dana, hasil investasi berikut perinciannya, realisasi biaya usaha serta data pendukung lainnya.
Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis melakukan evaluasi dan analisis dengan menggunakan Indeks Sharpe dan Teori Capital assets Pricing Models. Hasil investasi dan analisis tersebut menunjukan bahwa seluruh portofolio mempunyai kinerja yang tidak baik tetapi di masa datang sesuai perkembangan dan pertumbuhan reksadana, portofolio reksadana masih memberikan keuntungan yang tinggi dan tetap aman serta mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi untuk jangka panjang. Namun perlu dipertimbangkan jenis reksadana yang dipitih harus sesuai dengan sifat dari bisnis dan kegiatan investasi perusahaan asuransi.
Sesuai hasil evaluasi maka disarankan sebaiknya portofolio investasi pada reksadana dapat dilanjutkan pada reksadana Megah kombinasi, Megah Kapital dan Dana Infra Struktur. Peningkatan hasil investasi dapat diperoleh dari reksadana bila manajer investasi serta sumber daya manusia yang mengelola kegiatan investasi memiliki kemampuan dan analisa yang tepat dengan selalu mengikuti perkembangan dan pertumbuhan kegiatan investasi dan perekonomian makro ataupun mikro. Hal ini dilakukan mengingat reksadana campuran dan reksadana saham sangat dipengaruhi oleh faktor makro dan mikro di pasar finansial.

PT. Asuransi Jasindo is risk liability insurance company categorized as Non-Bank Financial Institution. One major activity of this company is managing fund by mean of investments. One measure of company performance is managing fund ability rate to gain investment return optimally in order to cover operational cost and the most important is to enhance insuring profitability of the company to their account.
For the live book year 1998 to 2002 PT. Asuransi Jasindo encounter problems such as decrement of investment return which created decrement of contribution to cover operational cost Moreover, deposit as the top major composition investment for the last two years after research period paid less rate of return.
Therefore the author tries to evaluate and analyze in as well as suggesting alternative of solutions for these problems for company and real application investment portfolio theory in insurance company. This evaluation and analysis require data, fund composition, investment return includes details, operational cost and any other supporting data.
Based on the data collected the author use Sharpe index and Capita! Assets Pricing Model Theory in conducted evaluation and analysis. Analysis and investment return showed that all portfolios performing under expectation but according to the future development and growth of the mutual fund, the return of portfolio of reksadana remain substantially high and safe for high long-term liquidity. However, consideration on the kind of chosen mutual fund should meet business characteristic and investment activities of the insurance companies.
According to the results found in the evaluation it is suggested that investment portfolio on mutual fund should continue on Megah Kombinasi, Megah Kapital and Dana Infra Structure mutual fund The increasing investment results would be gained from mutual fund when investment manager and human resources who manage investment activities are possessing ability and accurate analysis required in the pace of investment activities growth and development as well as in macro or micro economy. This suggestion is based on the fact that mixed mutual fund and stock mutual fund in the financial market are highly affected by macro and micro factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bodie, Zvi
Jakarta: Salemba Humanika, 2014
332.632 BOD mt I (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Uncok Guruh R.J.T.
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pasar modal Indonesia telah berkembang dengan pesat sebagai salah satu
institusi keuangan bukan bank. Hingga akhir tahun 1997, tercatat 231
perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakal'ta
seiring meningkat pula keinginan investor baik institusi maupun perorangan
menginvestasikan dananya di bursa efek.
Untuk mendapatkan pengembalian yang diharapkan dalam jumlah relatif
tetap, investor berinvestasi tidak hanya pada satu macam saham tapi
beragam saham lainnya. E. J. Elton, M. J. Gruber, dan M. W. Padberg
mengembangkan persamaan-persamaan untu k memperoleh portofolio
saham yang optimum. Pada karya akhir ini, persamaan-persamaan tersebut
digunakan, yaitu dengan cara membandingkan antara rasio kelebihan
pengembalian terhadap beta dengan nilai tertentu (cutoff rate). Jika rasio
kelebihan pengembalian terhadap beta lebih besar dari cutoff rate, maka
saham tersebut terpilih sebagai bagian dari saham portofolio, namun hila
sebaliknya, maka saham tersebut tidak termasuk dalam portofolio.
Persamaan-persamaan tersebut dipergunakan untuk memilih saham dan.
menentukan proporsi dana tiap saham.
Dalam karya akhir ini pula akan diamati proses diversivikasi dan
pengaruhnya terhadap rata-rata standard deviasi dimana rata-rata resiko
portofolio berkurang secara signifikan ketika sejumlah saham ditambahkan
dalam portofolio. Dari beherapa kombinasi dua saham akan diamati pula
pengaruh koefisien korelasi terhadap diversivikasi saham.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiyan Toni
"Tujuan dari pengukuran kinerja portofolio adalah untuk mengidentilikasi kemampuan/kinerja suatu portofolio, baik dari tingkat keuntungan yang dihasilkan maupun tingkat risiko dari indeks tersebut. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menilai kinerja suatu indeks yaitu dengan melakukan perbandingan secara langsung maupun dengan menggunakan ukuran kinerja tertentu.
Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan adalah mencoba membandingkan kinerja indeks syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII) sebagai proxi kinerja investasi etis dengan kinerja indeks LQ45 dan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai proxi kinerja investasi pasar dan indeks keuangan (Finance) sebagai proxy kinerja investasi ribawi.

The goal of portfolio analysis is to identify the ability/performance of portfolio by comparing return and risk of that portfolio. There are two methods, which can be done to measure the portfolio performance. First, by comparing directly and second, by using certain parameter.
Main goals of this thesis is trying to compare the performance of Islamic investment portfolio represented by Jakarta Islamic index (JII) as a proxy of ethical investment with the performance of LQ45 and IHSG proxy as a proxy of market performance and Finance index as proxy of interest bearing investment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Yukihana Rahmayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan mencari kombinasi aset portofolio investasi yang dapat diterapkan pada perusahaan asuransi jiwa, khususnya pada cabang asuransi syariahnya. Penelitian diarahkan pada lima instrumen syariah yang telah ada, yakni Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), deposito bank syariah, reksadana syariah, obligasi syariah, dan saham-saham terpilih yang tercatat di Jakarta Islamic Index.
Dalam hal ini, penelitian dilakukan di BRingin Life Syariah (BLS). Sesuai dengan penelitian, portofolio yang ada di BLS, belum optimal memanfaatkan kelima instrumen investasi tersebut. Model dengan pendekatan Teori Markowitz menghasilkan komposisi yang lebih baik, yakni dengan return (tingkat imbal hasil) yang lebih tinggi, tingkat risikonya dapat lebih rendah.
Ketika analisis diperluas dengan lima instrumen yang tersedia, dengan target return di atas 12%, portofolio investasi menghasilkan tingkat risiko yang lebih tinggi karena memasukkan aset saham-saham HI terpilih. Aset saham-saharn memang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Oleh karena itu, pada saat ingin meminimalisir tingkat risiko yang ada, aset saham-saham 7II lebih sering tidak masuk ke dalam portofolio investasi, sehingga mendapatkan portofolio yang optimal dengan tingkat risiko yang rendah.

This research study has devoted to give picture and to find a combination of investment portofolio asset which may be applied to the life insurance company, especially to its sharia insurance division. The research was conducted accordings to the existing five sharia instruments, that are Wadiah Certificate of Bank Indonesia (SWBI), sharia bank deposits, sharia mutual funds, sharia bonds, and selected stocks which registered in the Jakarta Islamic Index (III).
For this purpose, the research was being conducted in BRingin Life Syariah (BLS). Accordings to the results of this research, portofolio existing in BLS, does not optimally used the above mentioned five sharia instruments. The model using Markowitz Theory approximation has resulted better composition, with the more higher return, and with lower risk level.
When the analysis was expanded with the existing five instruments, by using return target higher than 12%, the resulted investment portofolio was shown having higher risk level due to the insertion of the selected JII securities assets. Asset-securities actually contain high risk level. 'Consequently, in order to minimize the existing risk level, El asset securities infrequently are included into the investment portofolio, which resulted in optimal portofolio with lower risk level.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setioko
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai perbandingan kinerja reksa dana etis dengan kinerja reksa dana konvensional di Indonesia. Dalam perbandingan kinerja dilakukan dalam 2 hal, yaitu membandingkan kinerja indeks dan kinerja reksa dana.
Dalam perbandingan indeks ini yaitu IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), HI (Jakarta Islamic Index) dan LQ45 dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2003 terdapat dua pengujian hipotesis. Hipotesis pertama untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara return AI dengan return LQ45. Sedangkan hipotesis kedua untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara return HI dengan return IHSG. Hasil perbandingan indeks LQ45 dan Jakarta Islamic Index tidak menunjukkan adanya perbedaan kinerja yang signifikan. Uji t menunjukkan -0,529 pada taraf signitkan 5% sedangkan t hitting tabel adalah 2,042. Hipotesis diterima, karena t output terletak pada daerah penerimaan terhadap Ho. Hal ini menandakan bahwa Jakarta Islamic index di pasar modal tidak mempengaruhi kinerja indeks LQ45, begitu juga sebaliknya. Sedangkan hasil perbandingan indeks IHSG dan indeks Jakarta Islamic Index juga tidak menunjukkan adanya perbedaan kinerja yang signifikan. Uji t menunjukkan -1,270 pada taraf signifkan 5% sedangkan t hitung tabel adalah 2,042. Hipotesis diterima, karena t output terletak pada daerah penerimaan terhadap Ho. Hal ini juga menandakan bahwa Jakarta Islamic Indeks di pasar modal tidak mempengaruhi kinerja indeks IHSG, begitu juga sebaliknya.
Dalam perbandingan kinerja reksa dana akan dilakukan dua pengujian hipotesis. Hipotesis ketiga adalah untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksa dana etis dengan kinerja pasar. Sedangkan hipotesis keempat adalah untuk menguji apakah terdapat perbedaaan yang signifikan antara kinerja reksa dana etis dengan kinerja reksa dana konvensional. Hasil perbandingan reksa dana syariah (etis) terhadap indeks pasar yaitu LQ45 menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Uji t menunjukkan -0,400 pada taraf signifikan 5% sedangkan t hitung tabel adalah 2,060. Hipotesis diterima, karena t output terletak pada daerah penerimaan terhadap Ho. Oleh sebab itu, dapat diketahui dengan adanya reksa dana syariah di pasar modal tidak mempengaruhi kinerja indeks LQ45. Dengan kata lain indeks pasar tidak terganggu dengan keberadaan reksadana syariah tersebut. Reksa dana Bima merupakan yang mewakili reksa dana konvensional karena memiliki beta yang mendekati beta reksa dana syariah dengan selisih 0,0071. Hasil pengujian reksa dana syariah dan reksa dana konvensional menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang signifikan secara statistik. Dimana Uji t menunjukkan -0,137 pada taraf signifikan 5% sedangkan t hitung tabel adalah 2,060. Hipotesis diterima, karena t output terletak pada daerah penerimaan terhadap Ho.
Secara umum penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja reksa dana syariah (etis) tidak jauh berbeda dengan kinerja reksa dana konvensional. Akan tetapi reksa dana syariah tidak dapat beradaptasi secara cepat terhadap perubahan makro karena ada batasan reksa dana syariah yaitu untuk tidak melakukan daily trading karena akan menjurus pada spekulasi khususnya pada reksa dana syariah yang berpendapatan saham.

This research aim is to get description about comparison of performance Islamic fund with performance conventional fund in Indonesia. The comparison would be dividing in two things namely, comparing of index performance and comparing of mutual fund performance.
In comparison of index performance, namely IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), ill (Jakarta Islamic Index) and LQ45, from year 2001 up to year 2003 there are two-hypothesis examination. The first hypothesis is to test whether there are differences significant between return of JII and return of LQ45. Meanwhile the second hypothesis to test whether there are differences significant between return of JII and return of IHSG. The result of comparison index of LQ45 and Jakarta Islamic Index not show performance difference existence which significant. The test t showing -0,529 at confidence interval 5% meanwhile the t count base on table is 2,042. Hypothesis accepted, because t output lay in acceptance area of Ho. This matter indicated that Jakarta Islamic Index in capital market not influence of index LQ45 performance, so also on the contrary. Meanwhile comparison result of index IHSG and Jakarta Islamic Index not show performance difference existence which significant. The test t showing -1,270 at confidence interval 5% meanwhile the t count base on table is 2,042. Hypothesis accepted, because t output lay in acceptance area of Ho. This matter indicated that Jakarta Islamic Index in capital market not influence of index IHSG performance, so also on the contrary.
In comparison of mutual fund performance, there are two-hypothesis examinations; the third hypothesis is to test whether there are differences significant between ethical fund performance and market performance. Meanwhile the second hypothesis to test whether there are differences significant between ethical fund performance and conventional fund performance. The result of comparison ethical fund with index of LQ45 not show performance difference existence which significant. The test t showing -0,400 at confidence interval 5% meanwhile the t count base on table is 2,060. Hypothesis accepted, because t output lay in acceptance area of Ho. On that account, knowable with existence Islamic fund in capital market not influence performance of index LQ45. In other words, market index not disturb existence of ethical fund (Islamic fund), so that the contrary. Bima fund represent of conventional fund because owning near beta which near beta of Islamic fund with difference 0,0071. The result of examination between Islamic fund and conventional fund, show not happened the difference which significant statically. Where test oft show -0,137 at confidence interval 5% meanwhile the t count base on table is 2,060. Hypothesis accepted, because t output lay in acceptance area of Ho.
In general this research concludes that performance of Islamic fund (ethical fund) not far differ from performance of conventional fund. However, Islamic fund (ethical fund) cannot adapt quickly to macro change because Islamic fund cannot do daily trading which aim toward to speculation especially for Islamic fund of share earning equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Aprioni
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mensimulasikan metode portofolio sekaligus pengalokasian anggaran bagi proyek-proyek PT OPQ. Metode yang digunakan adalah metode prioritisasi dan optimasi Sharpe. Metode prioritisasi dilakukan untuk mengelompokkan proyek-proyek ke dalam beberapa kelompok prioritas berdasarkan kriteria tertentu. Sedangkan, optimasi Sharpe dilakukan untuk menentukan bobot optimal alokasi dana investasi ke setiap proyek di masing-masing kelompok prioritas sehingga dapat memaksimalkan besaran Sharpe korporat. Berdasarkan hasil simulasi, terlihat bahwa tidak semua proyek yang termasuk dalam prioritas atas mampu membentuk Sharpe yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan optimasi lebih lanjut sebagai dasar pengalokasian anggaran investasi. Selain itu, hasil simulasi juga menunjukkan bahwa hasil Sharpe Ratio korporat yang diperoleh melalui metode optimasi lebih tinggi dibandingkan metode tanpa optimasi. Metode prioritisasi dan optimasi ini membantu PT OPQ untuk dapat mengalokasikan anggaran investasi secara lebih terarah dan komprehensif karena dihitung tidak hanya dari faktor finansial, membantu menyajikan risiko proyek dengan lebih terukur, serta menunjukkan probabilitas tercapainya target sehingga penentuan target dapat dilakukan lebih optimal.

ABSTRACT
This research was conducted to simulate portfolio method as well as budget allocation for PT OPQ projects. The method used are prioritization and Sharpe optimization. Prioritization method is conducted to allocate the projects into some prioritization groups. Furthermore, Sharpe optimization is conducted to allocate investment budget into the projects in every prioritization groups that maximize company rsquo s Sharpe ratio. Based on the simulation results, seems that not all projects included in the top priority are able to form an optimal Sharpe. Therefore, further optimization is needed as a basis for allocating investment budget. In addition, the simulation results also show that the results of corporate Sharpe Ratio obtained through optimization method is higher than the corporate Sharpe Ratio obtained through method without optimization. This prioritization and optimization method gives PT OPQ more clear direction to allocate investment budget and it is counducted more comprehensively because it is calculated not only based on financial factors, this method also show the project risk more measurably, and shows the probability of achieving the target so that the targeting can be done more optimally."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Arsanto
"Perkembangan dana yang dikelola oleh Dana Pensiun di Indonesia saat ini dapat dijadikan tolak ukur naiknya tingkat pengetahuan dan minat kalangan Dana Pensiun tentang instrumen-instrumen investasi yang diperbolehkan oleh regulasi untuk dikelola oleh Dana Pensiun di Indonesia. Dengan makin berkembangnya Pasar modal di Indonesia makin banyak pula alternatif bagi Dana Pensiun di Indonesia untuk mendiversifikasi portofolio investasinya. Disaat instrumen investasi sudah sangat beragam dengan berbagai janji keuntungan maksimal, mereka dapat memilih beberapa alternatif instrumen investasi seperti deposito berjangka, saham, obligasi, reksadana ataupun asuransi dalam bentuk pengelolaan Dana Pensiun.
Namun demikian patut dicermati adanya perilaku yang sepertinya memberikan efek negatif terhadap perkembangan investasi di Indonesia pada umumnya dan Dana Pensiun pada khususnya. Pergerakan dan pasar modal di Indonesia sedikit banyak masih dipengaruhi oleh sentimen pasar dan informasi-informasi yang beredar, demikian pula di lingkungan Dana Pensiun juga terjadi peristiwa yang sama, masih banyak pengambilan keputusan dilakukan dengan berdasarkan infonnasi-informasi yang tidak dapat dibuktikan namun menyebar dengan cepat di kalangan Dana Pensiun.
Pada awal tahun 2005, Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA) mengelola dana sebesar Rp 313.389.018.397,- yang ditempatkan pada portofolio investasi Deposit On Call, Deposito Berjangka, Saham, Obligasi, Rcksadana dan Surat Berharga Pemerintah. Dalam pengelolaan dana ini DAPENRA sangat concern dengan prinsip kehati-hatian dimana prinsip ini menjadi alat pengaman dalam mengelola dana program pensiun dari PT. (Persero) Angkasa Pura I. Dan seperti Dana Pensiun lain pada umumnya di DAPENRA juga belum memiliki tools/ perangkat/ tim investasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi di Pasar Modal. Banyak pengambilan keputusan dilakukan hanya berdasar info dari mitra sekuritas dan juga karena perintah dari Pendiri yaitu PT. (Persero) Angkasa Pura I. Pada tahun 2005 DAPENRA melepaskan sebagian portofolio saham dan seluruh portofolio reksadana secara bertahap karena adanya penurunan nilai pada NAB reksadana dan perintah Pendiri untuk melepaskan portofolio saham karena dianggap memiliki resiko yang tinggi sehingga porsi dari portofolio reksadana dan saham menjadi semakin mengecil.
Melihat porsi dalam portofolio saham dan reksadana yang relatif kecil maka penelitian ini dibuat untuk menguji altematif komposisi portofolio investasi lain apabila porsi saham dan reksadana ditingkatkan sampai batas maksimum yang diperbolehkan oleh regulasi karena batasan yang ada untuk penempatan di portofolio saham dan reksadana relatif cukup tinggi yaitu pada saham maksimal 50 % dan reksadana mencapai 80 % dengan tingkat ekpektasi return yang relatif cukup tinggi.
Penelitian ini menggunakan teori portofolio investasi Single Index Model dimana secara garis besar penelitian dilakukan untuk mencari komposisi yang optimal dengan melihat return yang real berdasarkan data historis, dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut
1. Menghitung tingkat pengembalian dan resiko dari saham dan reksadana yang ada di pasar untuk mencari portofolio yang merupakan alternatif dari investasi DAPENRA saat ini dengan menggunakan data tahun 2005.
2. Membuat alternatif portofolio dari saham atau reksadana berdasarkan urutan return atau risk adjusted return terbaik dari saham atau reksadana tersebut.
3. Membuat suatu rancangan rencana investasi masing-masing jenis investasi dengan mengubah komposisinya.
4. Mengevaluasi portofolio dari hasil rancangan proporsi investasi untuk mendapatkan alternatif portofolio investasi yang optimal dengan kriteria Sharpe measurement yang terbesar dan didukung dengan Terynor dan Jensen Measurement.
5. Membandingkan dengan hasil investasi DAPENRA selama tahun 2005.
Portofolio investasi simulasi yang didapat adalah portofolio yang terdiri dari portofolio saham yang merupakan 10 saham dengan risk adjusted return terbaik.
Kesimpulan, dari penempatan real portofolio investasi DAPENRA pada deposito berjangka dan saham didapat return sebesar 6,18% pertahun dengan pengukuran Sharpe sebesar 0,07 sedangkan dari portofolio investasi simulasi rancangan saham optimal didapat return simulasi sebesar I0,86% pertahun dengan angka pengukuran Sharpe 0,15. Dibanding hasil. pengukuran portofolio real DAPENRA pada deposito dan saham yang memberikan hasil pengukuran Sharpe scbesar 0,07 menunjukkan bahwa potensi penerimaan hasil investasi DAPENRA masih dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan dana yang terdapat dalam portofolio deposito berjangka dengan mengalihkan dana tersebut pada portofolio saham dengan risk adjusted return hingga mencapai porsi maksimal dan penempatan pada saham.

Funds allocation of Pension Funds Organization grew rapidly in last few years shows the increasing of knowledge and interest of The Community about investment instrument which permitted to manage by goverment regulation.
With robust developments in the last three years started 2002 up to 2005 in Capital and Stock Markets give the Pension Funds Organization more choices to diversified their portfolios like time deposit, stocks, bonds, mutual funds or insurance with maximum return to get.
In early 2005, Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA) manage approximate 313 billion rupiah which invested to Deposit On Call, Time Deposits, Stocks, Bonds, Mutual Funds and Treasury Bonds. DAPENRA really concern with extra carefully principle which became the security tools to control its funds. But like others pension funds in common, DAPENRA doesnt have investment team which needed to take decision. Lot of decisions were taken only by information received from partners or from PT. (Persero) Angkasa Pura I as parent company. In second semester 2005 DAPENRA sold half part of stocks and all part of its mutual funds because there were parent company orders to decerease the risk of portfolios.
The purpose of this thesis is to simulate and make alternate combination of portfolio if stocks and mutual funds were increased to maksimum capacity permitted by regulator which are 50 % for stocks and 80 % for mutual funds. This study use Single Index Model theory to get optimum composition with real data and real return of portfolios in 2005 which steps are :
1. Calculate return and risk of stocks and mutual funds using data extracted from daily transaction in Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (BES).
2. Make alternate portfolio of stocks and mutual funds based on best return or risk adjusted return.
3. Make a few investment plans by changing portfolio composition.
4. Evaluate portfolios with Sharpe, Terynor and Jensen Measurement.
5. Compare the result of simulated portfolio return with real return in 2005. The result of simulated investment portfolio is stocks portfolio contains 10 stocks with best risk adjusted return. Real return of DAPENRA investment in 2005 was 6,18% with sharpe Sharpe measurement 0,07 and simulated return give 10,86% with Sharpe measurement 0,15. This result shows that DAPENRA has potencial return if DAPENRA shifted all finds from time deposits to stocks with best risk adjusted return to maximize its return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Evie Maulina Astuti
"ABSTRAK
Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang merata sebagai Program Nasional Pemerintah tidak dapat terwujud tanpa adanya penyerapan tenaga kerja yang berkesinambungan. Penyerapan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik apabila di suatu kawasan memiliki pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi terjadi jika nfrastruktur penunjang cukup mendukung dan kondusif serta kebijakan yang konsisten alam jangka waktu tertentu. Untuk itu, sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah, seperti diatur dalam UU no.34 tahun 2004 yang merupakan perbaikan dari UU no. 22 ahun 1999, wajib memberikan akses seluas-Iuasnya kepada kegiatan usaha yang ampu menyerap tenaga kerja, mendorong Pertumbuhan Ekonomi, khususnya bagi penduduk setempat dan kawasan sekitarnya serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Program Nasional Pemerintah saat ini yaitu rnendorong kegiatan sektor nil yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja setengah terdidik, juga karena sebagian besar produk jadi yang diekspor sehingga menjadi penghasil devisa dalam jumlah yang tidak sedikit disamping adanya trickle down effects bagi perekonomian kawasan di sekitar lokasi pabrik. Industri Garmen adalah salah satu bagian dari sektor riil padat tenaga kerja yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja setengah terdidik (semi-skilled labor) pada waktu yang relatif singkat (kurang dari satu tahun) pabrik sudah mulai beroperasi atau berproduksi. Karena sifat umum perrrtintaan akan produk garmen yang merupakan kebutuhan primer dari setiap manusia maka permintaan akan barang tersebut relative konstan di pasar internasional. Akhir-akhir ini tingkat permintaan cenderung meningkat dengan bertanibahnya penduduk dunia dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui apakah rencana investasi pembangunan pabrik garmen PT Muara Krakatau layak atau tidak untuk dilaksanakan, dapat diketahui dengan melakukan analisis kelayakan investasi yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek pasar dan aspek finansial menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dilengkapi dengan metode Profitability Index (PE) dan Discounted Payback Period (DPP).
Dari basil perhitungan diperoleh basil berikut : NPV positif (>O), nilai IRR yang lebih besar dari nilai diskonto, nilai PI yang diperoleh lebih besar dari satu (>1) dan PP lebih kecil dari payback maksimum, Serdasarkan basil analisis dengan mengevaluasi aspek-aspek tersebut diatas, menunjukkan bahwa rencana investasi pembangunan pabrik garmen PT Muara Krakatau Iayak untuk dilaksanakan

ABSTRAK
The Indonesia effort to increase equal distribution of welfare Program could not be realized without keeping a sustainable employment absorption. Economic Development and Growth happened when supporting Infrastructure prevailed acrd conducive enough in frame of policies that consistently applied on a certain period.
To attain that condition, Local Government authorities, as already regulated in the Laic no 34 (Undang-Undang nomor 34)/2001, a revised version of Law 22/1999, should provide greater accesses as possible to all business activities that could he able to absorb the abundant work force for Employment, which could drive economic Growth, especially for surrounding local work force as well as to enhance the Genuine Local Government Income (Penerimaan Asli Daerah -PAD).
The Government National Program nowadays encourage real-sector activities which could absorb thousands semi-skilled labor force, on the other side, the finished products of the industry mostly exported to overseas countries which could be a huge foreign-exchange earners and yet at the same time it will have a trickle-down effect for the surrounding local and regional economic endeavors.
Garment manufacturing industry has been being one of the labor-intensive real sectors which could encourage thousands of semi-skilled labor force in relatively short periods from planning to implementation time frame, less than one year, could fully attain operating or manufacturing status. Due to that general necessities that need by people everywhere and all different status, the demand for its output is relatively constant. In recent ears demand for the prrxhct as the market widen and ever increasing 11 orld pnpulaliott. Ho know weather the investment plait for garment ftactoty of PT Muara Krakatau feasible or not as to be implemented, generally it could be accessed using the Investment Feasibility Analyses as seen from various aspects, i.e. Market and Financial, using the Net Present Value (NP)) and Internal Rate of Return (IRR) supported with Profitability. Index (PI) and the Discounted Payback Period (DPP).
Frain the calculation obtained using the formulas, NP L positive (> 0), IRR value greater than discounted value, PI value greater than one (> I) and the DPI value smaller than maximum payback. Based on analyst results by evaluate that related aspects, show that Investment Plan of the Garment Factory of PT Muara Krakatau are fairly feasible to be executed."
2008
T 23044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Salamah
"Pemodal saat menanamkan modalnya pada perusahaan multinasional atau perusahaan domestik perlu pertimbangan, yaitu dari kinerja investasi (market based performance) dan kinerja keuangan (rasio keuangan). Qleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tiga tujuan. Pertama, mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja investasi antara perusahaan multinasional dengan domestik. Kedua, mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik. Ketiga, mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap kinerja investasi pada perusahaan multinasional dan perusahaan domestik.
Kinerja investasi diukur dengan 4 pendekatan , yaitu kinerja Jensen, kinerja Treynor, dan kinerja Sharpe. Kinerja keuangan dicerminkan old price earning ratio, price book value, dividen payout ratio, leverage ratio, return on asset, inventory turnover, quick ratio dan long term capital investment.
Sampel yang diambil adalah 12 perusahaan multinasional dan 12 perusahaan domestik yang berada di Bursa Effek Jakarta pada periode tahun 1994 sampai tahun 1998. Data yang digunakan data pooled dengan kombinasi time series dan cross section.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja investasi antara perusahaan multinasional dengan domestik untuk ketiga model, yaitu Jensen, Treynor dan Sharpe. Rasio keuangan yang berbeda antara perusahaan multinasional dengan domestik adalah price earning ratio dan return on asset, sedangkan price book value, dividen payout ratio, leverage ratio, inventory turn over dan long term capital investment tidak berbeda.
Pada perusahaan multinasional untuk kinerja Jensen, rasio yang berpengaruh ialah return on asset, inventory turnover, quick ratio dan longterm capital; untuk kinerja Treynor adalah price earning ratio, price book value, dividend payout ratio, leverage ratio, quick ratio dan long term capital investment; untuk kinerja Sharpe adalah price earning ratio, price book value, leverage ratio, quick ratio dan long term capital investment.
Pada perusahaan domestik untuk kinerja Jensen, rasio yang berpengaruh adalah leverage ratio, return on asset dan quick ratio; untuk kinerja Treynor adalah long term capital investment; untuk kinerja Sharpe adalah price book value, leverage ratio dan return on asset."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T19440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>