Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nenny Anggraini
"ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari pemikiran diperlukannya suatu kajian tentang perbedaan di dalam perilaku pengusaha industri kecil dalam hal sikap kewirausahaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan di antara tiga kelompok pengusaha industri kecil, yaitu kelompok pengusaha industri kecil berhasil, statis dan tidak berhasil serta kelompok pengusaha industri kecil pria dan wanita. Selanjumya, penelitian ini bertujuan untuk menemukan kombinasi terbaik dari sembilan aspek sikap kewirausahaan yang memaksimalkan perbedaan antar kelompok dan kemudian memprediksi pengelompokan pengusaha industri kecil atas dasar aspek-aspek tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap kewirausahaan, usia, lama berusaha, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan latar belakang keluarga terhadap keberhasilan pengusaha industri kecil. Keberhasilan pengusaha industri kecil ditinjau dari aspek administrasi dan keuangan, aspek pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen dan aspek personalia yang ditentukan oleh BPLIP, selaku pihak pengelola Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung.
Banyak ahli mengaaakan, bahwa peranan sikap kewirausahaan sangat menentukan kesuksesan seorang pengusaha dalam menjalankan usahanya. Menurut beberapa ahli, diantaranya Swasono (1984) dan Sukardi (1989) mengatakan bahwa dunia usaha dapat berkembang dengan baik serta mampu mengantisipasi perkembangan dimasa depan, apabila para pelakunya mempunyai semangat dan motivasi berprestasi serta berjiwa kewirausahaan yang tinggi. Tetapi selanjutnya dikatakan pula oleh Swasono (1984) dan Muhammad (1992), perkembangan tingkat kewirausahaan masyarakat Indonesia masih kurang bila dibandingkan dengan negara lain. Untuk itu perlu diadakan penelitian empiris terhadap sikap kewirausahaan yang dimiliki para pengusaha di Indonesia, khususnya pengusaha industri kecil di wilayah DKI Jakarta.
Pertanyaannya adalah apakah ada perbedaan di antara pengusaha industri kecil berhasil, statis dan tidak berhasil serta di antara pengusaha pria dan wanita dan apakah ada aspek sikap kewirausahaan tertentu dari sembilan aspek yang ada yang dimiliki oleh kelompok pengusaha industri kecil yang berhasil yang membedakan dengan kelompok lain serta apakah ada hubungan antara sikap kewirausahaan, usia, lama berusaha, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan latar belakang keluarga dengan keberhasilan pengusaha industri kecil.
Untuk mendapatkan jawaban dilakukan studi lapangan "non eksperimental" dan melakukan pengujian hipotesis. Alat pengumpul data dengan kuesioner dan data dokumentasi dari BPLIP Pulogadung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tatap muka dibantu wawancara. Metode pengolahan dan analisa data. untuk alat penelitian dengan uji keterandalan skala dan uji validitas butir dengan korelasi butir skor total: untuk pengujian hipotesis digunakan uji T, uji F, metode analisa regresi berganda dan metode analisa diskriminan tiga kelompok pada taraf signifikansi 0.05 dengan bantuan program komputer SPSSIPC + ver 4.0.
Sampel penelitian 115 orang pengusaba konveksilgarment di lingkungan PIK Pulogadung, Jakarta Timur. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik "non probability sampling" yang tergolong "purposive".
Hipotesis-hipotesis penelitian : ada perbedaan sikap kewirausahaan di antara pengusaha industri kecil berhasil, statis dan tidak berhasil dan ada perbedaan sikap kewirausahaan di antara pengusaha pria dan wanita; ada aspek sikap. kewirausahaan tertentu dari Sembilan aspek sikap kewirausahaan yang dimiliki oleh kelompok pengusaha industri kecil yang berhasil yang membedakan dengan kelompok pengusaha industri kecil stasis dan tidak berhasil; dan ada hubungan antara sikap kewirausahaan, usia, lama berusaha, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan latar belakang keluarga secara bersama-sama dengan keberhasilan pengusaha industri kecil.
Hasil penelitian : ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikap kewirausahaan di antara kelompok pengusaha industri kecil berhasil, statis dan tidak berhasil ; dan yang membe-dakan secara maksimal antara kelompok pengusaha industri kecil berhasil, statis dan tidak berhasil adalah aspek swa kendali dan prestatif; ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikap kewirausahaan di antara pengusaha industri kecil pria dan wanita; ada hubungan yang signifikan antara sikap kewirausahaan, usia, lama berusaha, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan latar belakang keluarga secara bersama-sama dengan keberhasilan pengusaha industri kecil dan yang memberikan sumbangan yang terbesar adalah variabel sikap kewirausahaan dan variabel tingkat pendidikan.
Saran yang disampaikan : potensi sikap kewirausahaan yang dimiliki oleh pengusaha industri kecil dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas SDM; BPLIP sebagai pengelola PIK Pulogadung hendaknya mempertimbangkan sikap kewirausahaan yang dimiliki oleh calon pengusaha yang akan memasuki lokasi PIK; bagi pengusaha industri kecil yang tidak berhasil hendaknya diberi pelatihan dalam hal "need for achievement" dan perencanaan keija serta mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hal-hal yang bersifat psikologik, menambah variabel-variabel penelitian yang diduga ikut mempengaruhi sikap kewirausahaan dan memperluas jumlah serta jenis sampel penelitian."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Entreprenuerial learning in secondary vocational school aims to produce graduates to overcome the problem of unemployment. This study aimed to identify formation of attitudes and awareness of entrepreneurship towards vocational students after obtaining entrepreneurial training. The effect of entrepreneurial training is measured from the activities of teaching in class, mastery of entrepreneurship, atmosphere/climate of learning, the interest of students on entrepreneurship, and attitudes of students postining. Research with quantitative approach was carried out to 95 student of grade 3 SMK 1 Ternate with background in accounting, office administration marketing, tourism businesses and information technology. Data and information actual through questionnaire prepared in accordance with the variables to be measured. Results showed that a significant contribution of teaching entrepreneurship on the formation of entrepreneurial attitude. This means the higher the level of mastery learning and the better the quality of the learning entrepreneurship atmosphere the greater implications for the change of entrepreneurial attitude. It is recommended that managers SMK supports the effort to create entrepreneurial attitude. Through increased teacher competence in the area of entrepreneurship, and empowerment of the role of principal as motivator entrepreneurial behavior in school."
JPUT 11:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Solehatul Mustofa
"Tesis ini berjudul Kewirausahaan Masyarakat Industri pada Sebuah Desa di Jawa, Studi kasus Terhadap Munculnya Golongan Pengusaha Industri di Desa Loram Kulon, Kec. Jati. Kab. Kudus. Masalah yang menjadi titik tolak dalam penulisan tesis ini adalah hubungan antara unsur-unsur dari sistem kebudayaan masyarakat dan kemunculan golongan pengusaha industri yang berjumlah relatif banyak pada suatu masyarakat Jawa yang dalam kasus ini adalah masyarakat Desa Lorain Kulon. Ada pun tuiuan penulisan tesis ini adalah untuk menunjukkan: 1. Bahwa elemen ekonomi merupakan bagian yang terintegrasi dari sebuah organisasi sosial; 2. karena itu, proses-proses ekonomi dipengaruhi, ditetapkan dan tergantung kepada antara lain kepentingan politik, kekerabatan dan aspek kehidupan sosial lainnya; 3.. hubungan dialektis antara elemen dalam organisasi sosial dalam mengantisipasi perubahan-perubahan ekonomi, teknologi dan percepatan arus informasi; 4. munculnya golongan pengusaha erat kaitannya dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat di mana sektor swasta dilihat setara dengan sektor pemerintah.
Penulisan tesis ini didasarkan pada studi lapangan dengan menggunakan metode penelitian kasus. Subyek penelitiannya adalah masyarakat sebuah desa, yaitu Desa Lorain Kulon. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengamatan terlibat dan wawancara mendalam.
Berdasarkan tinjauan teoritis, kemunculan golongan pengusaha dalam suatu masyarakat berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan atau sistem kehidupan masyarakat yaitu ada unsur-unsur dari sistem kehidupan masyarakat tersebut yang bersifat menunjang. Beberapa kajian terdahulu menunjukkan bahwa unsur-unsur sistem kehidupan masyarakat yang menunjang berbeda-beda antara masyarakat yang satu dan yang lainnya. Di antaranya ada yang mengaitkan dengan unsur agama. sebagian lagi mengait.kan dengan sistem kekerabatan struktur keluarga pola pengasuhan anak migrasi dan kebebasan kultural.
Penelitian terhadap kemunculan pengusaha industri di Loram Kulon memperlihatkan ada hubungan antara: a. di satu pihak terdapat golongan masyarakat yang memiliki pekeraaan sambilan sebagai tukang, buruh trampil di perusahaan industri rumah tangga dan perajin serta pedagang kecil. dan b. di pihak lain, terdapat kondisi-kondisi dalam lingkungan masyarakat Lorain Kulon yang meliputi: 1) warga masyarakat Loram Kulon tidak lagi mengandalkan kehidupan ekonominya pada usaha pertanian, 2) terkaitnya Desa Loram Kulon dengan berkembangnya Kudus sebagai pusat kegiatan perdagangan dan industri, yang ditandai dengan ramainya perdagangan di pasar--pasar tradisional dan komplek pertokoan di Kab. Kudus maupun di pesisir pantai utara P. Jawa, 3) kebijakan pemerintah mengembangkan sarana/ prasarana perhubungan. transportasi, telekomunikasi serta pusat perdagangan. 4) makin dihargainya ketrampilan dan keberhasilan usaha ekonomi, 5) berkembangnya kebiasaan migrasi dan meluasnya pengetahuan masyarakat Loram Kulon tentang pasar. 8) munculnya lembaga/ orang yang dapat berfungsi menunjang penghimpunan modal, 7) terdapat banyak warga masyarakat yang pendidikan formalnya rendah sehingga peluang kerja yang mudah dimasuki oleh mereka adalah pekerjaan informal, dan 8) banyak keluarga yang menyertakan/ membiarkan anak-anak mereka bekerja pada perusahaan industri rumah tangga, 9) sistem agama yang menghargai macam-macam jenis pekerjaan halal dan dihormatinya orang-orang yang menjalankan perintah agama khususnya naik haji sehingga mendorong sejumlah warga mencari kekayaan material."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T4255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmir
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014
338.04 KAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana, 1960-
Jakarta: Salemba Empat , 2001
338.04 SUR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmir
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013
338.04 KAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmir
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2017
338.04 KAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzan Ramon
"Kondisi perekonomian saat ini cenderung membuat banyak perusahaan yang mengalami downsizing, yang diakibatkan makin sedikitnya perusahaan yang menyediakan lapangan pekerjaan, sehingga kita dituntut untuk dapat mencari peluang untuk mendapatkan pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan dengan memulai suatu bisnis sandhi dengan berbagai peluang dan tantangan.
Siapapun dapat memilih usaha yang mereka inginkan dan mampu melakukannya, dengan kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Bukan hanya dengan mengandalkan strategi dan faktor-faktor yang mendukung kegiatan usaha tersebut, setiap orang yang melakukan usaha perlu memiliki jiwa kewirausahaan serta memiliki orientasi pasar yang tepat dari usaha yang dijalankannya. Membangun kewirausahaan, berarti harus percaya diri karena akan berhadapan dengan ketidakpastian, dan harus aktif menemukan hal-hal baru serta selalu berpikir mencari peluang atau kesempatan.
Tampaknya usaha warnet memberikan peluang untuk meraih keuntungan, sehingga banyak orang yang berminat dan melakukan usaha itu. Internet merupakan salah satu faktor penyebab bermunculannya begitu banyak warnet. Pengusaha warnet merupakan orang-orang yang berani mengambil peluang dan risiko, karena pelayanan yang diberikannya dengan mudah dapat segera ditiru oleh warnet lain. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi yang tersedia bagi siapa saja asalkan mempunyai sumber daya finansial yang cukup.
Tentunya bagi pengusaha warnet yang berfikir, mereka tidak akan berhenti dengan memberikan layanan akses intemet saja. Mereka akan berusaha memberikan layanan-layanan tambahan di atas usaha warnet-nya apakah itu memberikan jasa pembuatan website, mailing list, pengajaran internet, e-commerce dan masih banyak lagi jasa tambahan di atas usaha warnet yang akan memberikan nilai tambah bahkan memberikan keuntungan finansial yang jauh lebih besar daripada sekedar usaha warnet.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari kecenderungan kewirausahaan (entrepreneurial proclivity) dan orientasi pasar (market orientation) terhadap kinerja bisnis (business performance) yang dimediasi oleh struktur organisasi (organizational structure).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh kecenderungan kewirausahaan terhadap kinerja bisnis.
2. Seberapa besar pengaruh kecenderungan kewirausahaan terhadap struktur organisasi.
3. Hubungan antara struktur organisasi dengan orientasi pasar
4. Seberapa besar pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis.
Obyek penelitian ini adalah para pengusaha warnet yang berada di Kotamadya Depok. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 60 buah pada warnet-warnet yang ada di Kotamadya Depok berdasarkan survai lokasi warnet yang telah dilakukan sebelumnya. Pengolahan data menggunakan metode factor analysis dan regresi linier dengan perangkat lunak SPSS versi 11.0
Hasil analysis atas data penelitian memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara berbagai variabel penelitian, seperti hubungan antara : (l) kecenderungan kewirausahaan dengan struktur organisasi, (2) orientasi pasar dengan kinerja bisnis, (3) kecenderungan kewirausahaan dengan orientasi pasar, dan (4) kecenderungan kewirausahaan dengan kinerja bisnis. Hubungan yang signifikan hanya terdapat antara variabel struktur organisasi dengan orientasi pasar dan antara variabel struktur organisasi dengan kinerja bisnis.
Selain karena faktor perbedaan kategori usaha, dimana penelitian Matsuno, Mentzer, dan Ozsomer (2002) yang mengambil responden perusahaan - perusahaan besar manufaktur telah menunjukkan hasil uji yang berbeda, faktor lain adalah skala usaha yang berpengaruh terhadap struktur biaya operasional warnet menjadi penjelasan yang logis mengapa hasil penelitian seperti diatas (semakin besar skala warnet, semakin besar struktur organisasi, tentu semakin banyak SDM yang terlibat yang akan meningkatkan biaya operasional usaha warnet).
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan jaringan kewirausahaan dengan persepsi kesuksesan usahawan kecil dan kesan "moderating" jenis pembelajaran terhadap hubungan tersebut ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Alqadri
"Penelitian ini melihat fenomena industri game lokal di Indonesia kurang mampu memanfaatkan potensi besar yang ditawarkan industri game. Terdapat tiga hal yang peneliti rangkai dalam melihat fenomena tersebut, yaitu dari sisi budaya yang melihat bagaimana kondisi internal dan eksternal produsen game mempengaruhi industri game, dari sisi relasi kuasa yang melihat adanya kuasa di atas produsen game yang mengintervensi perancangan suatu game dan dari sisi institusional yang menjadi acuan peneliti melihat perlunya penyesuaian institusi dari aktor-aktor yang terlibat di dalamnya. Penelitian ini berargumen bahwa kondisi industri game lokal di Indonesia dapat berkembang melalui transformasi institusi yang diprakarsai oleh aktor-aktor yang terlibat. Dalam kondisi industri game yang memiliki constraint environment, dapat memungkinkan terjadinya transformasi melalui aktor-aktor kunci. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan kaidah soft-system methodology (SSM) berbasis theoritical research practice dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan aktor-aktor kunci pada industri game lokal di Indonesia.

This study looks at the phenomenon of local game industry in Indonesia being unable to take advantage of the enormous potential offered by the gaming industry. There are three things that the authors arrange in seeing this phenomenon, from a cultural perspective that sees how the internal and external conditions of game producers affect the game industry, from the perspective of power relations that see the power over game producers who intervene in the design of a game and from an institutional perspective that becomes reference to the authors in this study that sees the need for institutional adjustments from the actors involved in it. This research argues that the condition of the local game industry in Indonesia can develop through the transformation of institutions initiated by the actors involved. In the condition of the gaming industry that has a constraint environment, it can enable transformation through key actors. This research uses a qualitative approach using theoritical research practice soft-system methodology (SSM) based on data collection methods through in-depth interviews with key actors in Indonesia's local gaming industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>