Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugiharto Alwi
"ABSTRAK
Tesis ini akan membahas tentang hubungan antara tingkat pengawasan pekerjaan dengan besarnya nilai pekerjaan perbaikan (rework) pada struktur atas bangunan gedung beton bertulang. Terjadinya pekerjaan perbaikan bisa diakibatkan oleh perubahan dari pemilik, perubahan dan kesalahan disain, kesalahan pelaksanaan serta kesalahan dari supplier. Pembahasan penelitian ini akan menekankan pada pekerjaan perbaikan yang diakibatkan oleh kesalahan pelaksanaan (kontraktor).
Hasil peninjauan lapangan memberikan gambaran bahwa penyebab utama terjadinya pekerjaan perbaikan selama pelaksanaan pekerjaan adalah rendahnya tingkat pengawasan.
Hubungan yang diperoleh antara prosentase nilai pekerjaan perbaikan dengan prosentase biaya pelatihan tenaga pengawas memberikan kecenderungan bahwa dengan meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada tenaga pengawas dapat menurunkan/memperkecil nilai pekerjaan perbaikan. Namun demikian nilai pekerjaan perbaikan tidak bisa dihilangkan sama sekali, hanya dapat diperkecil.

ABSTRACT
The relationship between work supervision stage with the amount of reworks value of the upper structure in the reinforced concrete building structure will be analyzed. It seem to be the cause of the changes by the owner, the change and misdesign, the error of implementation and the supplier's error. This research analysis will stress on the rework that caused by the error of implementation (contractor).
The result of field study give the illustration that the main causes of rework's occurrence along the work implementation is the lack of supervision stage.
The obtainable relationship between percentage of the rework value and the percentage of the supervisor training cost, gives the trend that by inclining the training to the supervisor will be able to decrease/ minimize the rework value. The rework value, however, will not be able to vanish at all, but it can be minimized only.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Putri Nurindra
"Proyek konstruksi merupakan sektor berisiko tinggi dan kecelakaan kerja yang terjadi bernilai hampir tiga kali lipat dari rata-rata sektor lainnya. Penggunaan BIM atau Building Information Modeling ke dalam perencanaan konstruksi dapat membantu dan meningkatkan keselamatan konstruksi menjadi lebih efisien dan efektif. Namun, menurut beberapa penelitian terdahulu, tingkat implementasi BIM di Indonesia masih tergolong rendah akibat beberapa faktor. Oleh karena itu, pengembangan perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM pada pekerjaan jembatan beton precast akan dilakukan pada penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa pada pekerjaan struktur atas, perkerasan, drainase, dan aksesoris jembatan beton precast memiliki 180 potensi bahaya serta 269 potensi risiko. Adapun potensi bahaya dengan tingkat risiko tinggi, antara lain jatuh dari ketinggian, girder terjatuh atau runtuh, putusnya sling crane maupun segment terjatuh dari crane, serta tertimpa material dan alat selama proses konstruksi. Perencanaan keselamatan konstruksi yang dilakukan pada penelitian ini, akan diintegrasikan ke dalam BIM berupa safety plan dengan tujuan penyedia informasi perencanaan K2 dan mengidentifikasi kebutuhan K2 serta safety visual dengan tujuan mengidentifikasi kebutuham sumber daya APK dan mengestimasi jumlah kebutuhan maupun lokasi penempatannya. Pengembangan perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM ini dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada jembatan beton precast.

Construction projects are high-risk sectors, and the rate of workplace accidents is nearly three times higher than the average in other sectors. The use of BIM or Building Information Modeling in construction planning can help improve construction safety to be more efficient and effective. However, according to several previous studies, the level of BIM implementation in Indonesia is still relatively low due to several factors. Therefore, the development of BIM-based construction safety planning for precast concrete bridge work will be carried out in this research. The method used in this research is a qualitative method. The results of the study found that in the work on the superstructure, pavement, drainage, and accessories of precast concrete bridges, there are 180 potential hazards and 269 potential risks. High-risk potential hazards include falling from heights, falling or collapsing girders, broken crane slings, segments falling from cranes, and being hit by materials and tools during the construction process. The construction safety planning carried out in this research will be integrated into BIM in the form of a safety plan aimed at providing Safety Construction planning information and identifying Safety Construction needs as well as safety visuals aimed at identifying the need for PPE resources and estimating the amount needed and their placement locations. The development of BIM-based construction safety planning can improve construction safety performance in precast concrete bridges."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gebriel Huda
"ABSTRAK
Sistem struktur flat slab telah berkembang dan banyak digunakan dalam konstruksi bangunan. Khusus untuk wilayah gempa tinggi, struktur ini masih jarang untuk digunakan, karena memang sifat dari struktur ini sangat lemah terhadap beban lateral. Dalam skripsi ini, penulis melakukan analisa perilaku sistem struktur flat slab dengan diberikan dua lapis plat baja (sisi atas dan sisi bawah) sebagai material pendetailan khusus pada daerah sekitar kolom sehingga menjadi struktur composite flat slab steel-concrete-steel dan diharapkan dapat menambah kekakuan flat slab dalam menahan beban lateral. Struktur tersebut dianalisa statik non linier (pushover analysis) akibat beban lateral gempa dengan program komputer SAP2000 v14. Pada analisa tersebut yang ditinjau yaitu daktilitas struktur dan lokasi sendi plastis.
Dari hasil studi didapat daktilitas aktual struktur pada masing-masing gedung flat slab tanpa pendetailan khusus, baik pada jalur kolom ekterior maupun jalur kolom interior, memiliki nilai yang bervariasi antara 3,0 sampai dengan 3,4 dengan daktilitas rencana sebesar 3,3 dan terjadi peningkatan daktilitas aktual pada masing-masing gedung yang dilakukan simulasi, baik lebar pemasangan penampang sandwich steel-concrete-steel sejarak ½y maupun lebar pemasangan sejarak y dari muka kolom bila dibandingkan dengan gedung tanpa pendetailan khusus. Lokasi sendi plastis banyak terjadi pada penampang slab (t = 250 mm) yang ujungnya berhubungan langsung dengan slab+drop panel (t = 400 mm) untuk penampang slab+drop panel beton dan untuk penampang slab+drop panel dengan sandwich steel-concrete-steel (t = 412 mm). Hal ini disebabkan kapasitas momen nominal penampang slab (t = 250 mm) lebih kecil dibandingkan penampang slab+drop panel beton dan untuk penampang slab+drop panel dengan sandwich steel-concrete-steel.

ABSTRACT
Flat slab has been developed and widely used structural systems in the construction of buildings. Especially, in zone of high seismic, this structure is rarely used because the behavior of its under lateral loads is very weak. In this paper, the author analyzed the behavior of flat slab structural system with given a two layers of steel plates (the upper and the lower side of concrete) as special detailing materials in the area of plates around the column, so that a composite flat slab steel-concrete-steel structure and its expected to increase the stiffness of flat slab structural system due to lateral loads. This structure was analyzed using static non-linier analysis (pushover analysis) due to earthquake lateral loads on structural analysis computer program, SAP2000v14. In the analysis, the ductility of the structure and the locations of plastic hinges were reviewed.
From the result of this study, the actual ductility of each flat slab buildings without special detailing materials, both on the exterior column strips and the interior column strips, has a varies value between 3,0 to 3,4 with the plan ductility of 3,3 and increasing value of the actual ductility of each flat slab buildings was occurred, both the interval width of installation of cross-sectional steel-concrete-steel sandwich is ½y and y from the face of column if those structure compared to the flat slab buildings without special detailing materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42912
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Novialdi
"Interaksi tanah struktur telah diteliti selama lebih dari 40 tahun, tetapi masih banyak kontroversi dalam pengunaannya. SNI Gempa yang baru SNI-1726-2012 telah mengakomodir analisa interaksi tanah-struktur dengan memperhitungkan interaksi tanah-struktur gaya geser gempa boleh dikurangi sampai 30 . Studi ini meneliti pengaruh interaksi tanah-struktur pada bangunan dengan tinggi 8, 12, 16, 20 lantai dengan dua lapis basement untuk dilihat besarnya reduksi gaya geser dasar dan pengaruhnya pemodelan interaksi tanah-struktur pada ductility demand dari struktur.Hasil studi menunjukan bahwa pengurangan gaya geser efektif untuk bangunan rendah 8 lantai dengan pengurangan sekitar 10 dan berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian atau periode struktur, sedangkan untuk ductility demand cenderung berkurang dengan berkurangannya kekakuan tanah Vs lebih kecil.

Soil structure interaction has been investigated more than 40 years, but there is still many controversy regarding the role of SSI in the seismic performance of structure founded in soft soil. Indonesian seismic design code SNI 1726 2012 has been accommodate soil structure interaction to account SSI effect, seismic base shear can be reduction to 30 .This study investivigate influence of soil ndash structure interaction on buildings with 8, 12, 16, 20 storey height with two layers basement. This study show building with short storey 8 storey building with reduction about 10 , the reduction decrease with increase the height of building or periode of fix structure. Meanwhile the ductility demand decrease with decrease the stiffness soil Smaller Vs "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T47140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Permono
"Beton merupakan material yang paling sering digunakan dalam konstruksi saat ini. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh struktur beton, aka tetapi beton juga memiliki kekurangan Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan beton mengalami keretakan, salah satunya adalah overloading. Beton yang telah runtuh akan mengalami pengurangan kekuatan, dengan demikian haruslah dilakukan suatu proses perbaikan guna mengembalikan atau bahkan meningkatkan kekuatan beton. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai salah satu metode perbaikan beton yang telah runtuh akibat overloading. Perbaikan yang dilakukan akan menggunakan bahan perbaikan Concresive 1438 dan Injection Resin LPL dan ditambah bahan perkuatan M-Brace CF 130. Penelitian lebih lanjut mengenai bahan perbaikan ini diperlukan, karena bahan perbaikan tersehut harus memenuhi seluruh persyaratan mutu pelaksanaan pekerjaan, syarat kekuatan dan keandalan struktur. Parameter yang diamati adalah perilaku balok beton pada kondisi sebelum diperbaiki yang menyangkut kuat lentur, kuat tarik, kuat geser, tegangan-tegangan, defleksi, pola keruntuhan dibandingkan dengan balok beton yang telah diperbaiki dengan material tersebut.

Nowadays, concrete is the most used material in Construction. There are so many advantages using this material, but on the other hand, concrete also has some weaknesses. Some kind of factors can cause crack, for example is overloading. The strength of damaged/failed concrete stmcture will be decreased. So repairment process is needed to retum or even increase its strength. In this final assignment will represent one of repairment method of concrete structure which had been suffered failure caused by overloading. Repairment is using repair material Concresive 1438 and Injection Resin LPL and strengthening material M-Brace CF 130. This experiment is needed to approve that these materials should fulfill all ofthe criterias, such as quality, strength, and structures reliability. Parameter noticed are the perfomtanoes of the concrete beam before and alter repairment, including flexural strength, tensile strength, shear strength, stress-strain, deflection,and crack pattern."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richter, Ekkhard-Siegried
[Leipzig]: Edition Leipzig, 1972
624.183 4 RIC i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McCormac, Jack C.
Jakarta : Erlangga, 2001
624.1 MCC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Haryadi
"Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan pada pembuatan konstruksi baik untuk bangunan gedung maupun bangunan sipil, beton memiliki beberapa sifat utama jika dibandingkan dengan bahan bangunan dari jenis Iain, sifat utama yang paling menonjol dari bahan beton adalah kuat tekan yang relatif tinggi dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan. Pada bangunan beton, kebakaran merupakan salah satu penyebab kerusakan pada struktur beton. Sehingga perlu dipelajari pengaruh kebakaran terhadap struktur beton dan penanganan bangunan beton sesudah kebakaran serta apa yang harus dilakukan terhadap elemen struktur beton pada bangunan itu. Penelitian disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah elemen-elemen struktur beton pada Gedung Dekanat FTUI masih layak digunakan ditinjau dari segi kekuatan struktur betonnya. Setelah dilakukan pengamatan secara visual di lokasi kebakaran, dipilihlah Concrete Test Hammer sebagai alat pengujian untuk mengetahui kekuatan struktur betonnya sesudah kebakaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai kuat tekan betonnya. Kemudian kita analisa dengan peraturan yang berlaku di Indonesia untuk mengetahui kuat tekan karakteristik beton (σ bk). Disini digunakan dua peraturan, yaitu: PBI 1971 dan SNI 03-xxxx-2002. Penggunaan PBI 1971 dikarenakan masih digunakan peraturan ini didalam dunia pendidikan dan kerja. Sedangkan peraturan SNI 03-xxxx-2002 adalah penyempumaan dari PBI 1971 dan revisi SNI 03-2847-1992 (tata cara perhitungan struktur bangunan gedung). Dari hasil yang didapatkan kuat tekan karakteristik beton (σ bk) dad kedua peraturan itu dibandingkan dengan mutu elemen-elemen struktur beton yang di uji (K-225). Diketahui bahwa elemen-elemen struktur beton itu masih memenuhj syarat, oleh karena itu elemen-elemen struktur beton gedung Dekanat FTUI masih layak digunakan, jadi tidak perlu dibongkar. Sehingga dalam pembangunan kembali gedung Dekanat FTUI dapat menghemat waktu dan biaya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam mendirikan suatu bangunan dengan struktur beton bertulang, perlu suatu analisa dan proses yang teratur dan tepat mulai dari proses awal perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada sistem pemeliharaannya. Semua proses tersebut harus berkaitan satu sama lainnya sehingga bangunan tersebut tetap sesuai dengan fungsinya. Jika terjadi suatu kegagalan pada saat pelaksanaan pembangunan struktur, maka kegagalan tersebut dapat menyebabkan kondisi struktur yang dibangun tidak sesuai dengan yang direncanakan dan dapat mengakibatkan perubahan kelakuan struktur. Oleh karena itu, kondisi seperti ini harus dianalisa dan dicari solusi perbaikannya. Setelah didapat solusi perbaikan, maka periu dilakukan analisa terhadap kemampuan struktur beton bertulang yang telah diperbaiki tersebut. Diharapkan dengan perbaikan struktur yang mengalami kegagalan, fungsi struktur tersebut kembali sesuai dengan yang direncanakan. Di dalam skripsi ini, dilakukan peninjauan terhadap suatu kasus kegagalan pada waktu pelaksanaan pembangunan struktur beton bertulang yang terjadi pada suatu proyek bangunan, dimana hal-hal yang dilakukan adalah menganalisa kasus yang terjadi, mencari solusi perbaikannya, dan menganalisa kemampuan struktur yang telah diperbaiki. Dalam prosesnya, digunakan program komputer ETABS (Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) versi 6.0 untuk menghitung gaya-gaya dalam yang dihasilkan oleh struktur secara 3 dimensi. Hasil dari analisis dan sistem perbaikan yang dilakukan adalah terjadinya peningkatan kemampuan pada struktur yang diperbaiki, sehingga fungsi struktur kembali sesuai dengan yang direncanakan dan kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan masih aman."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srisadewo Fauzi Adiprakoso
"Concrete has relatively high compressive strength but has lower tensile strength. Tensile strength can lead a cracks in the hardened concrete. The low ductility is one of the mechanical properties of concrete and therefore called brittle material. Addition of steel fibers on concrete can make increase on the mechanical properties of concrete especially tensile strength that can reduce cracks. In this studies, the steel fiber content is 1%, 1.5%, 2% and 2.5% based on the concrete volume. Steel fiber on the fresh concrete would develop the balling effect on the fresh concrete.
Compression tests were conducted on 150 mm x 300 mm concrete cylinders and the test of specimens at 7,14,28 and 56 days. The influence of steel fiber content on the modulus elasticity of concrete will be determined using non- destructive test (UPV). The expected normal compressive strength is 25 MPa. Addition of the Superplasticizer provided better workability of the fresh concrete.
Based on the studies, addition of steel fiber provided higher compressive strength but reduce the modulus of elasticity of concrete. Workability of the steel fiber reinforced concrete are worse than normal concrete. The concrete that content 2.5% steel fiber would increase 14% of the compressive strength.

Beton merupakan material yang mampu menahan tegangan tekan yang cukup tinggi tetapi mempunyai kemampuan menahan tegangan tarik yang rendah. Tegangan tarik dapat menyebabkan retak pada beton yang telah mengeras. Sifat mekanis beton salah satunya adalah mempunyai daktilitas yang rendah sehingga bersifat getas. Tujuan dari penambahan serat adalah untuk meningkatkan sifat mekanis beton khususnya kekuatan tarik pada beton serta meningkatkan ketahanan beton terhadap retak. Kadar serat baja yang akan digunakan pada penelitian ini sebesar 1%, 1.5%, 2% dan 2.5% dari volume beton normal. Penambahan serat baja akan menyebabkan efek gumpal pada beton segar.
Pengujian kuat tekan menggunakan cetakan silinder 150 mm x 300 mm dan pengujian dilakukan pada hari ke ? 7, 14 , 28 dan 56. Benda uji akan dilakukan pengujian non destructive test berupa alat UPV untuk mengetahui pengaruh penambahan serat baja terhadap modulus elastisitas. Kuat tekan beton normal yang direncanakan adalah fc? 25 MPa. Untuk meningkatkan workability beton segar pada beton segar, dilakukan penambahan bahan admixture berupa Superplasticizer.
Berdasarkan hasil penelitian, penambahan serat baja akan menaikkan kuat tekan namun menurunkan modulus elastisitas. Penambahan serat baja akan menurunkan workability dari beton segar. Peningkatan kuat tekan beton dengan umur 28 hari yang terjadi sebesar 14% dengan kadar serat baja sebesar 2.5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>