Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135478 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puti Mutiarawati
"Tingkat hunian rawat inap di rumah sakit QADR mengalami kemajuan pesat sejak diresmikan pada tahun 1993. Untuk tahun 1996 BOR yaitu 82,3 %. Dari hasil residensi diketahui bahwa penyelesaian administrasi pasien pulang merupakan rangkaian yang panjang sehingga pasien harus lama menunggu. Dari hasil penelitian sebelumnya pada tahun 1994 diketahui adanya ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan faktur (invoice) 27,4 % menyatakan pelayanan lambat.
Penelitian ini adalah survey yang dilakukan secara cross sectional. Pengamatannya terhadap jumlah waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian setiap tahapan administrasi pasien rawat inap yang telah diperbolehkan pulang. Adapun tahapan proses penyelesaian administrasi meliputi bagian perawatan, bagian keuangan bagian kasir.
Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan biaya sendiri yang telah selesai dirawat mulai dari tanggal 3 Maret 1997 selama tiga minggu berturut - turut. Adapun hasil analisa secara univariat dapat diketahui bahwa :
1. Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian adminstrasi pasien pulang pada bagian perawatan ternyata rata - rata 842,4 menit (78 responden ). Dari 26 responden dengan instruksi pulang pagi hari waktu yang dibutuhkan rata - rata 85 menit.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian administrasi di bagian keuangan adalah rata - rata 248,3 menit ( 78 responden ). Pada pasien dengan instruksi pulang pada pagi hari membutuhkan waktu rata - rata 338 menit ( 26 responden ).
3. Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian administrasi di bagian kasir rata - rata adalah 65,9 menit (78 responden ). Pada 26 responden dengan instruksi pulang pagi hari 42,7 menit.
4. Waktu yang dibutuhkan oleh pasien untuk kembali ke bagian perawatan sebelum pulang yaitu 20 menit.
Seluruh proses administrasi pasien pulang ini membutuhkan waktu 1176,6 menit (20 jam). Hanya 1 responden yang dapat menyelesaikan proses ini dalam 135 menit (2 jam l5 menit ). Dari 26 responden dengan instruksi pulang pada pagi hari membutuhkan waktu 486,7 menit ( 8 jam ).
Beberapa alternatif untuk mempersingkat waktu penyelesaian administrasi ini adalah Memperbaiki tata laksana penyelesaian adminstrasi rawat inap ini pada titik kritis yang terdapat di bagian perawatan, bagian keuangan dan bagian kasir.
Menambah jam kerja bagian penagihan lebih dari jam 16.00 dengan mempertimbangkan bahwa kasir masih bertugas sampal jam 21.00, sehingga pasien yang mendapat ijin pulang pada sore hari dapat segera pulang. Memakai peralatan komputer untuk billing sistem dan rekam medik.

The Time which was Needed by a Patient to Completing the Administration Matters of In-patient from QADR Hospital TangerangThe occupancy rate of in - patient in QADR hospital was very fast increase since it was operated in 1993. For the year of 1996 BOR is 82.3 %.From the result of the resident investigation it was known that administration of the patient leaving the hospital consist of a long chain process so that the patient have to wait for quite a long time. From the result of the investigation it was known that before the year of 1994 there was many unsatisfied patient for the service of invoicing, 27,4 % stated it was a very slow service.
This investigation is a survey which is done using cross sectional method. The observation on how many hours that was needed to completed every step of administration of in patient who will leave the hospital.
The administration process consist of : the nursing department, finance department, and cashier.
From result of the analysis by the univariat system it was known that :
1. The time that was needed to completed the administrative matters for leaving patient in the nursing department average 842,4 minute ( from 78 respondent) and if the patient got information to leave in the morning the time was average 85 minute (26 respondent ).
2. The time that was need to completed the administrative matters in finance department are 248,3 minute ( 78 respondent ). From 26 respondent with information to leave the hospital in the morning, the average was 338 minute.
3. The time that was needed to completed the administrative matters of the cashier are average 59 minute.( 78 respondent) From 26 respondent with information to leave the hospital in the morning, the average was 42,7 minute.
4. The time that was needed by a patient to come back to nursing department before leaving hospital are average 20 minute.
The whole administration process for a patient to leave hospital are 1176,6 minute ( from 78 respondent) counting from the time when the doctor permit the patient to leave the hospital. Only one respondent can completed the whole process in 135 minute_ From 26 respondent who got the information to leave the hospital in the morning the average was 486,7 minute.
Some alternative to shortening the administrative process :
1. Refining procedure of the administration of the in - patient at the critical points in nursing department, finance department, cashier.
2. To add the working hours in invoicing section over 16.00 o'clock with consideration that cashier still on duty until 21.00 o'clock so that the patient who get the permit to leave hospital in the afternoon can leave at the same day.
3. Computerization for billing system and medical record.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.A. Nyoman Partiwi
"Characteristic of Working Time Allocation of in Patient Room of Graha Medika General Hospital Nurses According to Their Activities and Nursing ProcessHospital is a health organization delivering service as its product. Nursing as a part of hospital manpower working for 24 hour need specific attention for either their quality or their quantity. Nursing with a professional ability can do prevention care previously done by doctor with lower cost.
The aim of this study is to know how nurses allocate their time in Graha Medika Hospital according their activities and nursing process.
This cross Study sectional is done to analyze nurse?s activities, with the mean of Work Sampling Method.
This study showed nurses spent their time with one patient for 79,3 minutes in the morning, 54 minutes in the afternoon and 41 minutes in the evening. Indirect Care showed 37,4 minutes in the morning, 40,3 minutes in the afternoon and 40,3 minutes in the night for one patient.
The activity of nurses according to nursing process showed most of their time or about 80% is devoted to Implementation Activities. Assessment on Evaluation Activities showed only 8% of their time is this study also showed that they have no Nursing Care Plan for their patient."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T5915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Lusiana
"Pada pelaksanaan proyek konstruksi, dikenal adanya keterlibatan Manajemen Konstruksi dalam kaitannya dengan kebutuhan mengelola dan mengendalikan biaya dan jadual proyek.
Bank BNI dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki nilai investasi properti miliknya menciptakan banyak proyek konstruksi pembangunan gedung kantor cabangnya dan menyediakan dana anggaran bagi setiap proyeknya yang dikelola sepenuhnya oleh Divisi Umum.
Dalam mengelola dan mengendalikan dana anggaran proyek konstruksinya selama 3 (tiga) tahun terakhir, terdapat adanya kecenderungan semakin berkurangnya kemampuan realisasi penyerapan dana anggaran proyeknya.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut dan dalam upaya meningkatkan kemampuan penyerapan dana anggaran, maka diperlukan adanya perbaikan-perbaikan dalam pengelolaan manajemen proyek konstruksinya.
Dari hasil pengamatan terhadap seluruh proses pelaksanaan proyek konstruksinya sejak awal tahap perancangan sampai dengan selesai pelaksanaannya, terdapat banyak faktor penyebab yang mengakibatkan semakin berkurangnya kemampuan penyerapan anggaran. Namun faktor penyebab yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kurangnya kemampuan penyerapan anggaran proyek adalah pada tahap pelaksanaan konstruksi dengan nilai kontribusi sebesar + 80% yakni faktor pengendalian waktu pelaksanaan prosedur operasi pembayaran proyeknya.
Penyerapan dana anggaran adalah realisasi penggunaan dana .yang berupa realisasi pembayaran kepada pihak kedua. Sedangkan kemampuan penyerapan dana anggaran adalah prestasi penyerapan yang dapat dicapai sesuai realisasi pembayaran berdasarkan prestasi fisik yang telah selesai dilaksanakan.
Hubungan antara kemampuan penyerapan anggaran dan pengendalian waktu pelaksanaan proses pembayaran memiliki pengaruh yang sangat erat (signifikan) dengan kecenderungan menunjukkan hubungan adalah semakin lama waktu pelaksanaan untuk memproses setiap pembayaran proyeknya berarti semakin besar selisih antara prestasi pembayaran dengan prestasi fisik yang telah selesai dilaksanakan yang berarti akan semakin kurang kemampuan penyerapan dana anggaran proyeknya.
Untuk meningkatkan kemampuan penyerapan dana anggaran bagi proyek konstruksi, maka diperlukan tindakan perbaikan pada sistim pengelolaan manajemen proyek konstruksinya secara menyeluruh dengan menciptakan dan membalcukan pedoman pelaksanaan proses (prosedur operasi) pelaksanaan proyek konstruksinya yang secara khusus memprioritaskan pembakuan pedoman pelaksanaan yang berdampak bagi penyerapan anggaran proyeknya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T4070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujo Raharjo
"Kamban adalah suatu alat kontrol penting untuk produksi just in time. Proses berikut hanya mengambil atau menarik barang yang diperlukan dari proses sebelumnya. Proses sebelumnya hanya memproduksi sejumlah barang yang telah diambil oleh proses berikut. Fungsi dari kamban yaitu sebagai alat informasi instruksi untuk produksi dan transportasi, alat visual control dengan harapan mencegah kelebihan produksi dan mendeteksi elastisitas waktu proses (normal/ abnormal). Metode pengambilan data yaitu studi kasus di lini SA--l PT Kayaba Indonesia, khusus 10 model dari 6-1 model yaug ada. Pemhatasan ini dilakukan karena rata-rata pembuatan 10 model tersebut memenuhi batas minimum J 00 pcs perhari, sedangkan 54 model dikerjakan dengan sistem tablet karena tidak memenuhi kriteria tersebut. Tujuan yang diharapkan dari implementasi ini adalah meningkatkan ontime produksi menjadi di atas 70% dan meningkatkan achievement rate menjadi 80%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrias Yohanson
"Persaingan dalam menghadapi ora globalisasi semakin terasa dengan semakin tumbuh dan berkembangnya produk-produk baru. Hal ini mendukung para produsen untuk saling meningkatkan kinerjanya untuk persiapan menghadapi era persaingan bebas yang beberapa tahun Iagi akan berlaku. Efesiensi dan Efektifitas momogang peranan penting karena kemenangan bukan lagi diraih kepada kekuatan yang besar melainkan kepada kinerja yang baik dan tems meningkat. Porbaikan socara berkesinambungan ini yang hams dilakukan secara terus menerus agar mencapai pada taraf kesempurnaan.
Makin tajamnya persaingan satu industri, khususnya di bidang automotif, menyebabkan PT. Toyota-Astra Motor harus berupaya mencari terobosan-terobosan secara lebih baik dalam memproduksi barang dengan tingkat kualitas tinggi serta harga bersaing untuk menghadapi lonjakan permintaan yang besar tersebut maka persiapan dan pemecahan masalah harus dilakukan, terlebih lagi sumber daya yang dimiliki sangat torbatas.
Sistom Produksi Toyota yang telah merealisasikan Just In Time dengan alat bantu Kanban, telah berhasil dalam menghadapi era persaingan. Agar sistem ini terus berjalan dan dapat terus menghadapi permintaan dan persaingan maka harus terus dilakukan prinsip yang dikenal sebagai Continuous Improvement atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai Kaizen. Prinsip ini mengharuskan terus dilakukan perubahan demi mencapai tingkat produksi yang lebih efesien dan Iebih efektif.
Cycle Issue merupakan sistem pemesanan yang terdapat dalam Sistem Produksi Toyota. Dampak dari Cycle Issue ini adalah kedatangan pihak pemasok untuk mengirim kan barang sesuai dengan kebutuhan yang ditandai dengan banyaknya jumlah kanban, sehingga barang yang diterima tepat waktu dan tepat jumlah. Masalah yang timbul adalah keterbatasan sumber daya tempat untuk menyesuaikan dengan tingkat produksi yang terus meningkat. Untuk itu pelu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai standar yang berlaku bagi Cycle Issue ini.
Dalam penelitian sebelumnya telah diuraikan berbagai metode yang dapat mengindikasikan ketersediaan sumber daya yang ada dengan tingkat permintaan dan kemampuan pemasok untuk itu perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut mongenai jumlah ketersediaan sumber daya tempat yang masih bisa dipergunakan di area produksi PT. Toyota Astra Motor.
Penelitian ini membutuhkan keterampilan dan kemampuan dalam bidang simulasi yang akan mengukur kinerja sistem dan tempat yang masih tersedia Cycle Issue sebagai pemicu jumlah pasokan yang harus ditampung oleh area penerimaan harus diuji terlebih dahulu sebelum diberlakukan untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang ada. Pengujian ini berdasarkan data real yang terdapat dilapangan dan hasil yang diperoleh dapat dipergunakan bagi kedua belah pihak yaitu pemasok maupun pihak PT. Toyota Astra Motor sendiri, sebagai dasar pertimbangan penyesuaian keadaan apabila terjadi kenaikan tingkat produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hocky Yudhiono
"Penelitian ini memaparkan sebuah aplikasi editor kode kolaboratif local-first berbasis peer-to-peer yang diimplementasi dengan WebRTC dan CRDT. Selain itu, aplikasi ini menyertai shell bersama yang dapat dijalankan oleh salah satu pengguna dan digunakan oleh setiap pengguna lain dalam suatu kelompok jaringan. Terdapat beberapa variasi arsitektur backend pada aplikasi yang dibandingkan dalam penelitian ini. Dari segi algoritma dalam menjaga konsistensi dokumen, dua pendekatan berbeda yang diteliti ialah algoritma OT (operational transformation) dan metode yang memanfaatkan struktur data CRDT (conflict-free replicated data types). Dari segi arsitektur jaringan, penelitian ini mengevaluasi CRDT berbasis client-server, CRDT berbasis peer-to-peer, serta OT berbasis client-server. Keterbatasan OT yang diimplementasi pada penelitian ini membutuhkan suatu sumber kebenaran berupa server, sehingga OT berbasis peer-to-peer tidak dievaluasi. Penelitian ini menemukan bahwa variasi implementasi CRDT peer-to-peer yang diujikan memiliki performa lebih baik untuk sejumlah pengguna n≤8. Selain itu, signalling server pada variasi ini menggunakan resource yang minim, sehingga lebih optimal untuk kelompok jaringan yang lebih banyak. Sementara itu, variasi CRDT client-server dapat dipertimbangkan penggunaannya ketika terjadi masalah saat melakukan inisialiasi jaringan peer-to-peer atau jumlah pengguna dalam suatu kelompok jaringan jauh lebih banyak dari eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini.

This research presents a peer-to-peer and local-first collaborative code editor application implemented with WebRTC and CRDT. In addition, the application includes a shared shell that can be run by one user and used by every other user in a network group. There are several variations of architecture in the applications compared in this study. In terms of algorithms for maintaining document consistency, two different approaches were evaluated, OT (operational transformation) algorithm and CRDT (conflict-free replicated data types) data structure. In terms of network architecture, this study assessed client-server based CRDT, peer-to-peer based CRDT, and client-server based OT. The limitation of OT implemented in this research is that it requires a single source of truth in the form of a server, so peer-to-peer-based OT was not evaluated. This study found that the peer-to-peer based CRDT variation tested performed better for a number of users n <= 8. Moreover, the signaling server in this variation uses minimal resources, making it more optimal for larger network groups. However, the client-server CRDT variation’s usage can be considered when there are problems initializing a peer-to-peer network or the number of users in a network group is much larger than the experiments conducted in this study."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Anondo
"PT X adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang komponen otomotif. Salah satu departemen yang terdapat pada parusahaan adalah Departemen Gasket yang memproduksi gasket untuk mesin mobil dan motor. Produksi dilakukan sesuai dengan permintaan dari distributor dan hasil produksi disalurkan kepada perusahaan perakitan, agen resmi dan pasaran umum. Masalah yang terdapat pada bagian produksi adalah tata letak dan pengaturan material yang kurang balk, yang serlng menyebabkan kelancaran proses produksi terganggu.
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk merencanakan sistim produksi dengan pendekatan sistim Just-In-Time, dimana akan direncanakan tata letak dengan sistim Group Technology dan penggunaan kartu kanban dalam usaha untuk memperbaiki kelancaran proses produksi dan penanganan material.
Group Technology marupakan tata letak pabrik dengan mengelompokkan mesin-mesin yang diperlukan untuk menghasilkan suatu kelompok produk. Tata Ietak ini akan melancarkan aliran material karena Ietak mesin berdekatan dan perpindahan material memerlukan usaha yang minimum.
Sistim Kanban merupakan slstim kartu yang digunakan untuk mengendallkan persediaan material dan proses produksi. Tahapan yang diperlukan dalam merencanakan sistim ini adalah membuat kartu kanban yang diperlukan, menghitung jumlah kanban dan merencanakan alirannya. Dengan sistim Jus!-In-Time maka perusahaan hanya akan memproduksi apa yang dibutuhkan sesuai jumlah yang diperlukan pada saat dibutuhkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pitaloka Sri Mumpuni
"Latar Belakang : Waktu tunggu menjadi suatu permasalahan yang mendesak di rumah sakit karena semua rumah sakit saling berkompetisi untuk memberikan pelayanan yang tepat, cepat dan profesional. Di ruang rawat inap lantai 5 gedung baru RS Permata Cibubur kerap masih didapatkan keluhan pasien atau keluarga pasien terkait waktu tunggu pasien pulang dari rawat inap. Tujuan : Tercapainya perbaikan pelayanan pasien pulang dari rawat inap dengan menggunakan metode Lean Six Sigma. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental dengan memberikan perlakuan perbaikan menggunakan metode Lean Six Sigma dan menghitung waktu tunggu pada proses pelayanan pasien pulang pada 2 kelompok pasien dengan jaminan pribadi dan pasien jaminan asuransi swasta, sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil : Setelah dilakukan observasi dan wawancara maka dilakukan identifikasi waste pada proses pelayanan pasien pulang dari rawat inap dan didapatkan 4 waste, yaitu waiting, defect, motion, dan overprocessing. Core problem dari proses pelayanan pasien pulang didapatkan bahwa DPJP tidak input sendiri resep pasien pulang, hal ini menyebabkan beberapa kegiatan yang tidak bernilai tambah dan membuat waktu tunggu proses pelayanan pasien pulang menjadi memanjang. Fokus perbaikan yaitu dengan menjadikan DPJP input sendiri resep pasien pulang dan didapatkan total waktu tunggu yang mengalami penurunan dan prosentase kegiatan bernilai tambah yang meningkat. Rata-rata waktu tunggu pasien pulang sebelum perlakuan dengan jaminan pribadi sebesar 61 menit dan dengan jaminan asuransi swasta sebesar 125,8 menit. Setelah dilakukan perlakuan upaya perbaikan dengan metode Lean Six Sigma didapatkan rata-rata waktu tunggu pasien pulang dengan jaminan pribadi sebesar 43,2 menit dan pasien dengan jaminan asuransi swasta sebesar 101,7 menit. Sedangkan prosentase kegiatan bernilai tambah sebelum perlakuan pada pasien dengan jaminan pribadi sebesar 57,4 % dan pasien dengan asuransi swasta sebesar 29,7%. Sesudah perlakuan upaya perbaikan didapatkan prosentase kegiatan bernilai tambah pada pasien pribadi sebesar 59,7 % dan pasien dengan asuransi swasta sebesar 30,4%. Kesimpulan : Metode Lean Six Sigma secara umum dapat dikatakan efektif untuk digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap alur pelayanan di unit pelayanan kesehatan, karena terbukti khususnya pada penelitian ini terjadi pengurangan waktu tunggu pada proses pelayanan pasien pulang dari rawat inap.

Background: Waiting time is an urgent problem in hospitals because all hospitals compete with each other to provide precise, fast and professional services. In the inpatient room on the 5th floor of the new building of Permata Cibubur Hospital, there are often still complaints from patients or patients' families related to the waiting time for patients to return home from hospitalization. Objective: To achieve the improvement of patient services discharged from hospitalization by using the Lean Six Sigma method. Method: This study uses a quasi-experimental research design by providing improvement treatment using the Lean Six Sigma method and calculating the waiting time in the process of returning patients to 2 groups of patients with personal insurance and private insurance patients, before and after the treatment. Results: After observation and interviews, waste identification was carried out in the service process of patients returning from hospitalization and 4 wastes were obtained, namely waiting, defect, motion, and overprocessing. The core problem of the service process for discharged patients is found that the DPJP does not input the prescriptions of discharged patients themselves, this causes several activities that are not value-added and makes the waiting time for the process of serving discharged patients prolonged. The focus of improvement is to make the DPJP input its own prescription for patients to go home and get a decrease in the total waiting time and an increase in the percentage of value-added activities. The average waiting time for patients to go home before treatment with personal insurance is 61 minutes and with private insurance guarantee is 125.8 minutes. After the treatment of improvement efforts with the Lean Six Sigma method, the average waiting time for patients to go home with personal insurance was 43.2 minutes, and for patients with private insurance, guarantees were 101.7 minutes. Meanwhile, the percentage of value-added activities before treatment for patients with personal insurance was 57.4% and for patients with private insurance was 29.7%. After the treatment of improvement efforts, the percentage of value-added activities in private patients was 59.7% and for patients with private insurance was 30.4%. Conclusion: The Lean Six Sigma method in general can be said to be effective to be used in evaluating the service flow in health service units because it is proven that especially in this study there is a reduction in waiting time in the service process of patients returning from hospitalization."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanda Pribadi
"ABSTRACT
Analisis waktu penyiapan berkas pasien post rawat inap yang akan kontrol bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan rekam medis yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kecepatan waktu penyiapan berkas pasien post rawat inap yang akan kontrol dilihat dari aspek input, proses dan output. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional degan pendekatan kualitatif yang didukung juga dengan penelitian kuantitatif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam, penelaahan dokumen dan perhitungan waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata –rata waktu pencarian berkas pasien post rawat inap adalah 10.01 menit. Dengan waktu tercepat adalah 3.1 menit dan yang terlama adalah 21.28 menit dengan presentase 64 % >10 menit dan 36 % < 10 menit. Proses penyiapan berkas pasien post rawat inap dipengaruhi oleh SDM, kebijakan, jarak dan sarana penyimpanan dan jumlah pasien. Menjawab tujuan dalam penelitian ini adalah waktu tunggu penyiapan berkas post rawat inap masih banyak yang > 10 menit.

ABSTRACT
Analysis of time for setting up the file patients post admission that will control aims to maintain and improve the service quality medical records that given. The purpose of this research is to know analysis of speed time setting up the file patients post admission that will control seen from the input, process and the output. Design of research is a cross-sectional with a study qualitative approach in to support the quantitative research, from an interview in-depth review, documents and the count time. Results of research shows that on average -time file search elderly post hospitalization is 10.01 minutes. The fastest time is 3.1 minutes and the longest is 21.28 minutes with 64 percent vote percentage >10 minutes and 36 percent < 10 minutes. The process of preparing the file patients post hospitalized influenced by human resources, the policy, the distance and storage facilities and the number of patients. Conclusion in this research is waiting for setting up the post hospitalized there is still much > 10 minutes."
2014
S56028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>