Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alih Germas Kodyat
"ABSTRAK
Rekam medik yang seharusnya dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalan proses pengambilan keputusan di rumah sakit, saat ini masih menghadapi permasalahan. Hal tersebut disebabkan karena belum membudayanya penggunaan informasi yang faktual oleh para manajer di rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi rekam medik dalam pengelolaan rawat inap, yaitu dengan cara nengidentifikasi kebutuhan informasi para manajer yang secara langsung berperan dalam mengelola rawat inap.
Disamping itu juga melakukan analisis untuk nengetahui kekuatan dan kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan.
Untuk menggali informasi apa yang dibutuhkan, telah dilakukan penelitian terhadap Kepala Bidang Perawatan, dan Kepala Unit Rawat inap. Kenudian untuk nengetahui informasi apa tersedia saat ini adalah dengan melakukan pengkajian terhadap dokumen pencatatan dan pelaporan yang ada, dan melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Sistem Infornasi dan Kepala Unit Rekam Medik. Sedangkan untuk mengetahui pengembangan sistem informasi yang diinginkan dengan melakukan wawancara kepada Direktur Utama Rumah Sakit.
Dari hasil penelitian dapat diidentifikasi bahwa informasi yang dibutuhkan dan digunakan oleh Kepala Bagian Perawatan adalah informasi yang menunjang pengambilan keputusan yang bersifat fungsional yaitu informasi tentang utilitas rawat inap, mutu pelayanan rawat inap dan Jenis penyakit terbanyak pada pasien rawat inap. Sedangkan yang informasi yang dibutuhkan dan digunakan oleh Kepala Unit Rawat inap adalah informasi untuk pengambilan keputusan yang bersifat operasional sehari-hari dalan memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien yang dirawat.
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan bergesernya paradigna baru pengelolaan rekam medik, sudah dituntut agar rekam medik harus diolah secara profesional untuk memperoleh baik informasi manajemen yang berguna untuk perencanaan dan pengembangan rumah sakit, dan infornasi untuk pemberian pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu.

ABSTRACT
The Utilization of Medical Record as the Source of Information for Ward's Management Decision Making in Puri Cinere HospitalMedical record which has to be utilized as the source of information in decision making process in a hospital, nowadays is still having some problems. One of many other causes of it is the condition which indicate that Indonesian Hospitals Managers have not already customized to utilize the factual information.
The objective of this study is to get a picture about the contribution of medical records in ward management of Puri Cinere Hospital. This study is designed to identity the information needs of hospital managers, who is managing the ward directly. Beside that, this study is using the method to analyze the strengths and the weaknesses of the information system, which has already been started.
To know the kinds of information which is needed, this study for the Head of Nursing Department and for the Ward's Head Nurses. In the other hand the documents of record and report are also assessed and Department Head of Electronic Data Processing and Medical Record are interviewed, to get the picture about the kinds of information which is available.
The result of this study indicate that the information which is needed by the Head of Nursing Department, is the kinds of information which supports functional decision making, mainly about the utilization of the ward, the quality of services and the major diseases in the inpatient.
And the kinds of information which is needed by the Ward's Head Nurses is the information which supports daily operational decision making, regarding the nursing care of the inpatient.
The conclusion of the discussion shows that according to the transition to the new paradigm of Medical Record, it is a must for a hospital to analyze the medical record data professionally to get a meaningful management information, which is useful for planning and development of the hospital. And also to get the information which can be used to accomplish the good quality of nursing care.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Rasjid
"Incomplete and late medical record is a constraint in producing good and valuable information, in which in patient medical record is data resource to produce information about in patient. Medical information is inseparable from hospital information system, which is usefull for decision making and hospital planning as a whole. The objectives of this research is to obtain the picture of recording and colecting data process of medical data and how optimal is its use. The research is carried out by using case study method with the problem solving approach.
From the result of this research, the researchers find out that recording is the first priority that should be developed among the five medical record procedures of inpatient medical record. Recording process involves people who are responsible for medical record, improving process to do this, fist of all, the quality of human resource as the agent of the recording process should be improved. Good and accurate recording is a very important aspect in creating good management of inpatient medical record in Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Training is one alternative to improve the quality of human resource towards the changing attitude and improving knowledge and skill. Long term planning in filling staff formation in the medical record section and nursing administration by medical record dipl. or health information is the answer to produce medical information needed.

Rekam medik yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu, merupakan kendala dalam menghasilkan informasi yang bermutu, di mana rekam medik rawat map merupakan sumber data untuk dapat menghasilkan informasi pasien rawat Inap. Informasi medik merupakan bagian tak terpisahkan dari Sistem Informasi Rumah sakit, yang berguna sebagai bahan dalam pengambilan keputusan serta dalam perencanaan rumah sakit secara menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran proses pencatatan serta proses pengumpulan data medik serta sejauh mana optimalisasi pemanfaatannya. Penelitian dilakukan dengan metode telaah kasus dengan pendekatan pemecahan masalah.
Hasil penelitian adalah kelompok berpendapat bahwa, pencatatan merupakan prioritas yang perlu dikembangkan dari lima prosedur penyelenggaraan rekam medik rawat inap. Proses pencatatan melibatkan petugas terkait dengan perekaman medik, perbaikan terhadap proses dengan terlebih dahulu harus merubah kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku dalam proses pencatatan. Pencatatan yang baik dan benar merupakan aspek penting dalam menciptakan tertib tata-laksana perekaman medik pasien rawat inap di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Pelatihan merupakan salah satu alternatif dalam memberdayakan sumber daya manusia ke arah perubahan sikap dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan kerja. Perencanaan jangka panjang dalam pengisian formasi pegawai pada bagian rekam medik dan tata-usaha perawatan oleh ahli madya perekam medik dan atau informasi kesehatan merupakan jawaban untuk dapat menghasilkan informasi medik yang sesuai kebutuhan."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraswanto Setyawan
"Tujuan pengelolaan Rekam Medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, oleh sebab itu dalam mengelola Rekam Medis, setiap rumah sakit harus selalu mengacu kepada pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis yang dibuat oleh rumah sakit yang bersangkutan.
Pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis pada suatu rumah sakit pada dasamya mengatur proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di tempat penerimaan pasien, pencatatan data medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis, sampai pada penanganan berkas Rekam Medis pasien yang meliputi kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani perrnintaan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau keperluan lain.
Dalam hal pengelolaan Rekam Medis, pencatatan data medis dalam berkas Rekam Medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis sampai pada pengembalian berkas Rekam Medik tersebut dari ruangan rawat inap, rawat jalan, maupun rawat darurat merupakan salah satu hal penting yang telah diatur di dalam pedoman pengelolaan Rekam Medik di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Untuk rawat inap, pengembalian berkas Rekam Medis yang telah diisi dengan lengkap dan benar ke Sub Unit Rekam Medis adalah 2x24 jam setelah pasien keluar rumah sakit, sedangkan untuk rawat jalan dan rawat darurat, pengembalian berkas Rekam Medis setelah usai pelayanan atau shift tugas. Khusus untuk pengembalian berkas Rekam Medis rawat inap, hal ini perlu lebih diperhatikan, karena masalah yang akan dihadapi oleh rumah sakit akan lebih banyak dan lebih kompleks akibatnya, balk itu dari segi Mediko-Legal maupun tagihan dari pihak ketiga yang harus disertai resume medis.
Berdasarkan wawancara pra penelitian dengan Kepala Sub Unit Rekam Medis, seorang staf pada Sub Unit Rekam Medik, Kepala Unit Rawat inap dan beberapa perawat, serta pengamatan yang dilakukan di beberapa ruangan rawat imp Rumah Sakit Haji Jakarta selama bulan November tahun 2000, terdapat cukup banyak berkas Rekam Medik yang dikembalikan terlambat, akibatnya hal ini mengganggu kinerja petugas Sub Unit Rekam Medik, dan menghambat pelayanan pasien yang akan berobat kembali, karena harus menunggu petugas mencari keberadaan berkas Rekam Medis pasien tersebut. Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan Sumber Daya Manusia yang merupakan tenaga pelaksana Rekam Medis melakukan pengisian maupun pemeriksaan kelengkapan berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap, bagaimana dengan berkas Rekam Medis yang diisi dan diperiksa kelengkapannya tersebut, dan apakah dalam melakukan pengisian maupun pemeriksaan tersebut, Sumber Daya Manusia yang ada sudah mematuhi prosedur yang berlaku di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Pada dasarnya pengembalian berkas Rekam Medis yang tepat waktu dari ruangan rawat inap terkait dengan pengisian berkas tersebut di ruangan rawat inap, untuk itu penulis melakukan penelitian dengan salah satu tujuan khusus mengetahui bagaimana Sumber Daya Manusia melakukan pengisian berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan rnenggunakan metoda kualitatif. Data-data dan informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah melalui wawancara mendalam, observasi, dan data-data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengisian berkas Rekam Medis rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta yang dilakukan oleh tenaga pelaksana belum dilaksanakan dengan baik, karena masih ada beberapa tenaga medik, maupun tenaga paramedis yang belum sempurna dalam melakukan pengisian karena kendala-kendala yang ada.
Untuk mengatasi hat tersebut, prosedur pengelolaan Rekam Medis yang sudah bagus terutama untuk rawat inap memang perlu setiap kali disosialisasikan khususnya kepada tenaga pelaksana Rekam Medis di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Daftar Bacaan: 18 (198.5-1999)

In-patient Medical Record Management In Jakarta Pilgrim's HospitalThe aim of medical record management in hospital is in order to support achieved administration order in the framework of effort reached for the hospital purposes, that is improvement of health care quality in the hospital, therefore to manage medical record, every hospital has to always refers to guidelines of medical record management was made by that hospital.
The guidelines of medical record management in a certain hospital basically regulated the process of activities which was begun, when the patient was admitted to admission, recording the medical data during the patient had medical care, until handling the records of patient that comprises retention and removal records from the storage to serve requisition if the patient will be treated again or other necessity.
In medical record management, recording medical data to the patient records during the patient had medical care, until sending back the records from the in-patient, out-patient, and emergency care unit forms the one of the important thing which had been regulated in the guidelines of medical record management in Jakarta Pilgrim's Hospital.
To in-patient, sending back the medical record which had been recorded completely and correctly to the Department of Medical Record is 2x24 hours after the patient out of the hospital, whereas to out patient and emergency care, sending back the records after health care or shift of the duty. In particular of sending back the in-patient records, it was necessary more concerned, because the problem which will be faced by the hospital will be more and more complex in its consequences, both medico legal aspects and claim of the third party are had to he enclosed by discharge summary.
Based on pre-research interview with the head of Medical Record Department, the staff of Medical Record Department, the head of in-patient unit, and several nurses, and observation which had done in several in-patient rooms of Jakarta Pilgrim's Hospital during November 2000, there were many medical records enough which was not sent back on time, finally its disturbed performance of Medical Record Department staff and obstructed the patient health care which will be treated again, because they have to wait for the staff was looking for medical record of the patient. Certainly it will caused the question about how did the human resources who are forms medical record caretaker do recording and examining medical record completeness at in-patient room, how did the medical record which had been recorded and had been examined its completeness, and what did they do recording and examining, the human resources have obeyed the procedure that had been done in Jakarta Pilgrim's Hospital.
Basically, sending back the medical records on time from the in-patient room was connected by recording that records at in-patient room, there for the writers do the research with the one of special purposes to know how the human resources did recording the medical record at in-patient room.
Kind of this research forms cross sectional research by the qualitative method. Data and information which were acquired researcher during the research by in-depth interview, observation, and secondary data means.
The result of the research showed that recording the in-patient medical record process in Jakarta Pilgrim's Hospital who had been done by the caretaker were not to do well, because there were still several medics, and paramedics who were not complete yet to do recording because of many obstacles.
To overcome that, the medical record management procedure which had been good especially for in-patient, really need every time was socialized particularly to the medical record caretaker in Jakarta Pilgrim's Hospital.
Bibliography: 18 (1985-1999)"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grahyta Dhamayanti
"Latar Belakang: Informasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan pengisian data rekam medis. Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menetapkan waktu pengembalian dokumen rekam medis yaitu 1x24 jam dan kelengkapan dokumen rekam medis harus 100%. Di RSUP Fatmawati Jakarta terdapat peningkatan prosentase keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alur, kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan, serta merancang sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap di RSUP Fatmawati.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan SDLC, serta menggunakan pendekatan metode prototype.
Hasil: Adanya masalah-masalah pada sistem informasi rumah sakit saat ini yang membuat petugas masih harus melaksanakan pekerjaannya secara manual. Sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap dirancang melalui penyusunan alur sistem, perancangan basis data, tampilan antarmuka (userinterface), SPO, dan manualbook.
Kesimpulan dan Saran: Sistem informasi yang baru dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mempercepat dan mempermudah pekerjaan petugas, serta menghasilkan laporan yang bermutu. Sehingga capaian SPM rumah sakit dan indikator mutu IRMIK meningkat. Sebaiknya ada dukungan penyediaan sarana dan prasarana dari rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap, perlu adanya sosialisasi SPO dan manualbook, proses uji coba sistem kepada user, serta sebaiknya dilakukan upaya perawatan basis data secara berkala.

Background: In the hospital, ineffective information is caused by late referral and incomplete medical records. Decree of the Minister of Health No. 129/2008 of Hospital Minimum Service Standards explained this case. The standard said that medical record documents must be returned in 1x24hours and its completeness must be 100%. Nevertheless, Fatmawati Jakarta Hospital underwent an increase of late returns and incomplete inpatient medical record documents percentages.
Objectives: Aims of this study are determining and identifying flow and needs of the development of an information system. Also, this study aims to design an information system for monitoring inpatient medical record documents.
Methods: This study used a qualitative method, SDLC stages, and a prototype method approach.
Results: There are problems in the current hospital information system. Also, it makes employees still need to do their works manually. Therefore, an inpatient medical record document monitoring information system was designed through some stages. Those are the system flow, database, user interface, OPS, and manualbook formings.
Conclusions and Recommendations: The new information system provides some improvements in the hospital. Those are particularly in achievement and enhancement of quality indicators and standards. This is because it can overcome problems and produce quality reports. Also, it makes employees do their works efficiently. For recommendations, the hospital should support this development by facilities and infrastructure provision. They also need to socialize the operational procedure standard and manualbook. Then, they should do the process of testing the system to users and database maintenance efforts regularly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Ryta
"Memasuki era persaingan babas, tuntutan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat (bermutu), sudah menjadi prioritas utama, baik dani aspek pelayanan medis maupun terhadap mutu informasi yang dihasilkan. Salah satu sumber informasi di Rumah Sakit adalah isi rekam medis. Mutu rekam medis tergantung dari kelengkapan pengisiannya, keakuratan datanya, ketepatan waktu serta pemenuhan terhadap aspek hukum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pencatatan rekam medis rawat inap stroke di Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional, Rumah Sakit Umum Bukittinggi Tahun 2004, juga untuk mengetahui mutu rekam medis yang dihasilkan serta masalah yang berkaitan dengan mutu rekam medis yang dihasilkan.
Metode penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan system. Pendekatan sistem bertujuan untuk pemecahan masalah, dan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Unsur input terdiri dari format rekam medis, prosedur tetap, uraian tugas, sumber daya manusia, panitia rekam medis serta dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan terhadap penyelenggaraan rekam medis. Unsur proses terdiri dari pelaksanaan pengisian rekam medis; pemeriksaan kelengkapan rekam medis serta umpan balik pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dengan beberapa informan disertai pengamatan terhadap pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan telaah terhadap isi rekam medis.
Penelitian ini dilakukan di ruangan perawatan stroke dan di Instalasi Rekam Medis P3SN RSUP Bukittinggi, dengan jadwal pelaksanaan mulai 1 Juni sampai dengan 17 Juli 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kelemahan pada pencatatan rekam medis, sehingga mutu rekam medis yang dihasilkan sangat rendah. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah kelemahan pada semua unsur input yaitu sebagai berikut:
1. Format rekam medis yang belum sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. Belum adanya prosedur tetap tentang pencatatan rekam medis.
3. Uraian tugas pada petugas penerimaan pasien rawat inap masih tumpang tindih.
4. Sumber daya manusia yang masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
5. Tidak aktifnya panitia rekam medis.
6. Kurangnya dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan yang mengatur tentang penyelenggaraan rekam medis.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya guna perbaikan system penyelenggaraan system rekam medis khususnya tentang pencatatan rekam medis, dengan memenuhi kebutuhan sumber daya yang optimal serta pemberian sanksi terhadap petugas terkait yang tidak melakukan pencatatan rekam medis dengan lengkap dan benar.
Daftar Bacaan : 33 (1982-2004)

Entering the global era, community demand to health service that provides fast, accessible, and qualified services, become a major priority, viewed from the point of medical service and also the point of informative quality output. One of information sources in hospital is medical record. The quality of medical record depends on comprehensive enrollment, accuracy of the data, accuracy of time, and law aspect providing.
The objective of this research is for abstraction examining about medical record recording in stroke inpatient nursing in the Center of National Stroke Anticipating Developing (P3 SN), Public Hospital Bukittinggi in 2004. It has aim to examine medical record quality as an output, and also examining the problem that is connected to medical record quality as an output.
The research methods are quantitative and qualitative with system approaching. System approaching was used for problem solving, and organization previewing as a system. Input substances consist of medical record format, fixed procedure, task explanation, human resources, medical record committee, and organization support in form of medical record implementation policies. Process substances consist of medical record recording implementation, comprehensive medical record checking, feed back and medical record recording implementation. Qualitative data have been got by deeply interview to a number of informant with monitoring and observation to medical recording implementation. Quantitative datas have been got by studying to medical record substances.
This research was executed in stroke nursing room and in the medical record installation P3SN RSUP Bukittingi; with implementation schedule at 1 June until 17 July 2004. The research result showed that there is some disadvantages found in medical record recording, with the result that the quality of medical record outcame is very low. The problems that found at this research as the disadvantages for following all input substances:
1. Inappropriate medical record format to information necessary
2. There is no fixed procedure for medical record recording
3. Task explanation to inpatient receiver staffs is still unformed.
4. Low quality and quantity for human resources
5. Inactive medical record committee
6. There are insufficient organization supports in form of medical record implementation policies.
For all those purposes above, that is needed some efforts for better medical record system implementation especially about medical record recording, by fulfilling optimal resources necessaries and punishment executing to connected staff that do not implement medical record recording completely and accurately.
Bibliographies : 33 (1982-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsanijah Mukarramah
"Menurut Departemen Kesehatan RI untuk angka kejadian seksio sesarea bagi rumah sakit tidak Iebih dari 20% dari total persalinan per tahun. Tindakan seksio sesarea merupakan peringkat pertama dari semua operasi yang terdapat di RS. Karya Husada. Angka kejadian seksio sesarea di RS. Karya Husada pada tahun 2005 mengalami peningkatan 17.1% dari tahun 2004. Pelayanan kesehatan dinilai dari rekam medis yang dipergunakan. Semua catatan yang terdapat dalam rekam medis dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelengkapan pengisian status rekam medik pasien seksio sesarea dalam pelaksanaan standar operasional prosedurnya di RS. Katya Husada, Cikampek Tahun 2005 berdasarkan data rekam medik pasien seksio sesarea dan hubungannya dari variabel umur, kelas perawatan, lama hari rawat, status pasien masuk, status pasien keluar, penyakit penyulit, dan status kepegawaian dokter spesialis kebidanan, Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei, pendekatan eksploratif dan evaluatif, deskriptif retrospektif Berdasarkan hasil analisa kuantitatif, peneliti melakukan wawancara lanjutan sebagai pendukung penelitian ini.
Hasil penelitian yang didapatkan berhubungan bermakna antara kelengkapan pengisian status rekam medik pasien seksio sesarea dari SPM profesi dan SOP RS. Karya Husada tindakan seksio sesarea dengan beberapa variabel pasien seksio sesarea. Dominasi penulisan tidak lengkap pada status rekam medik pasien seksio sesarea oleh dokter spesialis kebidanan berstatus dokter tamu mempunyai hubungan yang bermakna (p value < 0-05) dengan SPM profesi tindakan seksio sesarea, yaitu anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, persetujuan tindakan medik, menentukan jenis seksio sesarea, pencegahan infeksi dan persiapan operasi, tindakan operasi, perawatan pasca bedah, nasehat dan konseling pasca operasi. Dari sejumlah variabel SOP RS. Karya Husada tindakan seksio sesarea yang diuji, ternyata keberadaan dokter spesialis kebidanan (dokter tamu) berpengaruh dengan tingkat bermakna < 0.05 dengan persiapan pasien, persiapan anestesi, persiapan dokter anak, penatalaksanaan (teknik transperitoneal profunda), namun untuk variabel umur tidak berpengamh pada variabel yang terdapat terdapat dalam SPM profesi dan SOP untuk kelengkapan pengisian status rekam medik tersebut. Menurut hasil wawancara, pengisian status rekam medik merupakan rutinitas dokter dan pengesahan SOP RS. Karya Husada bulan April 2006.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa karakter dokter spesialis kebidanan yang berstatus tamu kurang patuh dalam mengisi lengkap status rekam medik, sementara dokumen tersebut sangat diperlukan sebagai pelaporan tindakan seorang tenaga medis. Oleh karena itu peran dokter mengisi status rekam medik sesuai prosedurnya perlu dievaluasi, walaupun dalam melakukan tindakan tersebut dokter sudah mengikuti prosedurnya tapi tidak tertulis di dalam dokumen rekam medik yang sangat diperlukan sebagai bukti pelaksanaan tindakan medis tersebut.
Saran yang dapat diberikan kepada manajemen rumah sakit dan profesi kedokteran adalah revisi dan evaluasi SPO RS. Karya Husada tindakan seksio sesarea sesuai praktek yang terjadi di lapangan; sosialisasi SPO RS. Katya Husada yang telah diresmikan Direktur RS. Karya Husada, disertai bukti sosialisasinya; audit medis status rekam medik secara rutin 3 (tiga) bulan sekali; pembinaan dokter-dokter daiam mengisi status rekam medik yang lengkap dalam suatu forum komite medik; manajemen rumah sakit harus dapat menugaskan pegawai rumah sakit untuk memonitor kelengkapan pengisian status rekam medik oleh tenaga medis; manajemen rumah sakit dapat memberikan konsekwensi yang diperketat berupa pemotongan honor dokter dalam pengisian status rekam medik pasien seksio sesarea yang tidak lengkap."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Rasita
"Pelayanan rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati yang berkaitan dengan Respon Time Distribusi rekam medis terdiri dari Proses di Bagian Registrasi dan bagian penyimpan dan mendapat pengaruh dari proses di bagian pengolahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambararan Respon Time distribusi rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi yang dilihat dari input, proses dan output. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Respon Time Distribusi rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati belum mencapai target pelayanan, baik target rumah sakit maupun target Standar Pelayanan Minimal penyiapan berkas rawat jalan.
Kesimpulan dari penelitian ini, penyebab belum tercapainya target Respon Time Distribusi rekam medis ini dipengaruhi oleh belum cukupnya SDM dibagian penyimpanan, minimnya pelatihan tentang penyimpanan belum optimalnya lemari penyimpanan rekam medis yang ada dibagian penyimpanan, serta jarak ruang penyimpanan dengan Instalasi Rawat Jalan.

Medical Record services in Medical Record and Center Data Information Installation RSUP Fatmawati relating to the Response Time Distribution of medical record consists of a process in the Registration section and storage section and under the influence of the process on the medical record processing.
The aims of this study is to get the description of distribution Response Time medical records in Medical Record and Center Data Information Installation from input, process and output. The research method has been used is a qualitative study. All of the data in this study were obtained from in-depth interviews and document review.
The results showed that the medical record Response Time Distribution in Medical Record and Center Data Information Installation RSUP Fatmawati has not reached the target, either the hospital’s target or the target Standards Minimum Serviceses of outpatient setup file.
The conclusion of this study, the cause of not achieving the target of Response Time Distribution of medical records is not influenced by the storage section of inadequate human resources, lack of training on storage cabinets storage, storage cabinets not optimal existing medical record storage section, and the distance between the storage space Outpatient Installation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Anggun Dewi
"Brawijaya Women and Children Hospital merupakan salah satu rumah sakit yang telah menggunakan rekam medis elektronik dalam pendokumentasian semua kegiatan operasionalnya baik untuk rawat inap, rawat jalan, maupun gawat darurat. Penggunaan rekam medis elektronik ini diharapkan dapat mengurangi kelemahan pencatatan dan pendokumentasian secara manual.
Namun dalam implementasinya, penggunaan rekam medis elektronik tersebut di lapangan terutama oleh para perawat di ruang perawatan sebagai salah satu pengguna rekam medis elektronik dalam pendokumentasian catatan keperawatan tersebut masih belum optimal. Hal ini terbukti dengan masih ditemukannya, endokumentasian catatan keperawatan yang belum lengkap dalam aplikasi rekam medis elektronik, tercatat pada bulan Februari ketidaklengkapan pengisian catatan keperawatan oleh perawat ruang rawat inap sebesar 81,5%, dan pada bulan Maret sekitar 87%.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran persepsi perawat sebagai salah satu pengguna rekam medis elektronik yang digunakan sebagai sarana dalam pendokumentasian catatan keperawatan terkait dengan penerapan rekam medis elektronik di unit rawat inap. Penelitian dilakukan di unit rawat inap Brawijaya Women and Children Hospital mulai dari bulan Februari-Juni 2008. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian kualitatif dengan pengambilan informan disesuaikan dengan prinsip kesesuaian dan kecukupan dengan total 11 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Validasi data dilakukan dengan metode sumber dan metode.
Hasil penelitian didapatkan dengan melihat persepsi perawat terhadap ketenagaaan, sarana, kebijakan dan dukungan organisasi dalam rangka penerapan rekam medis elektronik ini. Persepsi perawat terhadap ketenagaan yang terdiri dari aspek pengetahuan dan pengalaman menunjukkan bahwa pengetahuan pengguna yang masih sangat kurang akan manfaat rekam medis elektronik ini sehingga keinginan untuk menggunakan rekam medis elektronik ini masih kurang. Dilihat dari persepsi perawat tentang sarana, membuktikan bahwa sarana yang digunakan saat ini untuk alat pendokumentasian dalam rekam medis elektronik ini perlu dilakukan penyempurnaan dan perbaikan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dilihat dari kebijakan rumah sakit, saat ini belum ada SK atau Peraturan Rumah Sakit atau SOP yang mengatur tentang penerapan rekam medis elektronik di Brawijaya Women and Children Hospital. Dilihat dari dukungan organisasi, menurut perawat saat ini, dukungan organisasi masih dirasakan kurang, sehingga belum jelas apa feedback yang akan diberikan rumah sakit, ketika para perawat ini berhasil menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah dilakukan penambahan pengetahuan perawat melalui pelatihan yang berkelanjutan terutama berkaitan dengan pendokumentasian dalam rekam medis elektronik, melakukan perbaikan dan penyempurnaan sarana, membuat kebijakan dan peraturan rumah sakit mengenai rekam medis elektronik ini dan mensosialisasikan, melakukan pengawasan dan evaluasi sehingga dapat mengetahui kendala-kendala yang ada di lapangan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edlani Yudistia Armay
"Skripsi ini membahas ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri menurut jenis kelas perawatan dan jenis pembayaran perawatan di RSMM Bogor dengan subjek penelitian adalah rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain penelitian adalah studi potong -lintang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008 di RSMM Bogor rela tif sebanding dengan kelengkapan pengisiannya dilihat dari 10 jenis formulir yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hanya 2 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik menurut jenis kelas perawatan, yaitu formuli r catatan perjalanan penyakit dan resume. Sementara pada jenis pembayaran perawatan, hanya ada 1 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, yaitu formulir resume.
Saran yang diusulkan yaitu melaporkan hasil penelitian ini kepada kom ite medik RSMM Bogor melalu panitia rekam medis sebagai salah satu bahan kasus mengenai mutu rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dilakukan analisisis kualitatif rekam medis guna mengetahui keakuratan data dan informasi yang terekam pada setiap formulir secara lebih mendalam; perlu dilakukan pengawasan/supervisi pada setiap kelas perawatan dan kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis secara berkala terkait kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dibuat peraturan/regulasi yang tegas dan baku untuk mengatur kelengkapan pengisian rekam medis; RSMM Bogor perlu memberikan pelatihan tentang rekam medis kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis.

This study discusses the incompleteness of the medical record Inpatient psychiatry according to the type of class treatment and care in the types of payment at RSMM Bogor. The subject of this research is the medical record Inpatient psychiatry in 2008 at R SMM Bogor. This research is quantitative research with cross-sectional research design. Results of research indicate that the incompleteness of medical records in RSMM Inpatient psychiatry in 2008 comparable with the relative completeness of the contents v iews of 10 types of forms reviewed.
Based on the results of research, note that only two types of form, the form of progress notes of disease and discharge summary form that showed statistically significant relationship with the type of class treatment. In addition, the type of discharge summary form again showed a significant relationship with the type of statistical treatment of payment.
Suggestions can be proposed to report the results of this research to the medical committee in RSMM Bogor through the medical record committee as one of the cases the quality of medical record Inpatient psychiatry; qualitative analysis should be performed to determine the accuracy of data and information recorded on each form in more depth; needs to be done supervision in each class and to the maintenance officer is responsible to the medical record related to the medical record completeness of Inpatient psychiatry; regulations need to be made and set the standard for completeness of medical record ; RSMM need to provide training in medical record to the officer responsible to the medical record filling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>