Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Conner, Colin
Semarang: IKIP Semarang Press, 1995
372 CON at (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraeni Ratna Sari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Febrina Ekasari
"Emosi dapat timbul oleh suatu stimulus yang dialami individu yang bersangkutan, baik yang datang dari luar seperti peristiwa kehilangan anggota keluarga maupun yang datang dari individu itu sendiri seperti pikiran-pikirannya, hanya jika stimulus tersebut diangap penting atau menyentuh kepedulian (concern) individu tersebut. Emosi yang dialami individu bukan merupakan sesuatu hal yang selalu diekspresikan, melainkan dialami sebagai penilaian atas situasi serta kesiapan aksi (tendensi aksi atau aktivasi) dan juga gejala-gejala perubahan faali. Ada berbagai macam emosi, salah satunya adalah emosi marah. Adalah suatu hal yang wajar jika individu mengalami emosi marah, namun yang penting adalah bagaimana individu tersebut memahami pengalaman marahnya sehingga apa yang dialaminya tidak mengganggu dirinya maupun keserasian hubungannya dengan orang lain. Walaupun emosi marah merupakan emosi umum yang dapat ditemui pada setiap individu dalam berbagai macam kelompok, namun perbedaan antar kelompok dapat membawa pada perbedaan pengalaman marahnya, termasuk pada penilaian dan kesiapan aksi. Kelompok yang diteliti dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di pendidikan pra-sekolah (preschool). Sebagai seorang pendidik, guru dituntut mempunyai kematangan emosi. Kematangan emosi tersebut bisa tercapai melalui pengenalan atau pemahaman emosi dirinya sendiri sehingga ia tidak terpengaruh secara berlebihan sewaktu mengalami suatu emosi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengalaman emosi marah khususnya dalam penilaian dan kesiapan aksi pada guru pendidikan pra-sekolah di Jakarta. Selain itu penelitian ini juga merupakan bagian dari penelitian yang akan dilakukan oleh Prof. DR. Suprapti Sumarmo Markam dengan berbagai macam kelompok di Indonesia.
Subyek penelitian ini adalah guru pendidikan pra-sekolah yang ada di Jakarta yang masih aktif mengajar. Sampling yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner emosi Frijda dan Markam (1992) yang merupakan terjemahan kuesioner Frijda-Kuipers-TerSchure sebagai instrumen penelitian. Kuesioner itu terdiri dari tiga bagian, yaitu kuesioner penilaian, kuesioner kesiapan aksi, dan kuesioner umum emosi. Gambaran penilaian dan kesiapan aksi diperoleh dengan menghitung mean score tiap item/dimensi penilaian dan kesiapan aksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi penilaian pada pengalaman emosi marah yang paling menonjol pada guru pendidikan pra-sekolah adalah: valensi, kemudahan, kemungkinan dapat diubah, keterkendalian, antisipasi usaha, dapat diharapkan, dan dapat diharapkan oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap situasi yang menyebabkan emosi marah pada kelompok ini berkaitan dengan situasi yang dinilai: tidak menyenangkan, menghambat tujuan pribadi, dapat diubah, dapat dikendalikan, memerlukan usaha untuk mengatasinya, tidak diharapkan oleh pribadi, namun diharapkan oleh orang lain. Sedangkan dimensi kesiapan aksi pada pengalaman emosi marah yang menonjol dalam penelitian ini adalah: menghilangkan, mendidih di dalam, reaktans, memperhatikan, melawan, membetulkan, dan ketergantungan. Hal ini menunjukkan bahwa guru pendidikan prasekolah dalam penelitian ini memiliki kecenderungan yang mencolok untuk: menghilangkan atau menghapus perisiwa yang telah teijadi, darah terasa mendidih, menangani situasi, mencoba memberi perhatian penuh pada apa yang terjadi, menahan atau melawan, meluruskan apa yang telah teijadi, dan ingin ada yang menolong. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data awal untuk dapat lebih mengetahui pengalaman emosi marah pada guru pendidkan pra-sekolah di Jakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S3290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Telaumbanua, Kaminudin
"Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui konsep dasar layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan suatu proses bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan profesional yang dibekali oleh pembimbing kepada yang dibimbing (peserta didik) agar ia dapat berkembang secara optimal. Bimbingan dan konseling di SD dilaksanakan oleh guru kelas. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Peran guru dalam kegiatan BK, yaitu sebagai informator, organisator, motivator, director, inisiator,transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator."
Jakarta: Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teacher has an important role in teaching and learning process. We can appreciate that a teacher will success in playing their role when their students get knowledge and have good character. Related to the problem, a teacher should improve herself both knowledge about teaching skill and character. One of the way is group descussion. The effectivity of teacher's group discussion can implied in teaching and learning process. And it influences student's characters."
Padang Panjang: Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang,
370 JGR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Isqi Karimah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara mindfulness guru dan mastery motivation, baik mastery motivation secara umum maupun mastery motivation per dimensi, pada siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Mastery motivation siswa diukur berdasarkan penilaian guru terhadap siswa. Pengukuran mindfulness guru menggunakan alat ukur Mindfull Attention Awareness Scale yang disusun oleh Brown dan Ryan (2013) dan pengukuran mastery motivation siswa menggunakan alat ukur Dimensions of Mastery Questionnaire 18 yang disusun oleh Morgan dan kawan-kawan (2015). Partisipan dari penelitian ini berjumlah 138 guru yang mengajar siswa berkebutuhan khusus, kelas satu hingga kelas enam, di Sekolah Dasar Inklusif Kota Depok.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara mindfulness guru dan mastery motivation siswa. Artinya, semakin tinggi mindfulness guru, maka semakin rendah mastery motivation siswa berkebutuhan khusus tersebut. Berdasarkan hubungan mindfulness guru dan delapan dimensi mastery motivation siswa ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara mindfulness guru dan mastery motivation siswa pada dimensi cognitive/object persistence dan dimensi frustration/anger. Hubungan yang negatif pada antara mindfulness guru dan mastery motivation siswa, baik secara keseluruhan maupun per dimensi, menunjukkan bahwa semakin guru memberikan perhatiannya terhadap siswa berkebutuhan khusus dan sadar sepenuhnya terhadap apa yang guru kerjakan selama mengajar, maka usaha anak untuk menguasai keterampilan tertentu secara fokus dan persisten semakin rendah.

This research was conducted to find the relationship between teacher mindfulness and special needs student mastery motivation, in generally or mastery motivation dimensions spesifically, in inclusive elementary school. Student's mastery motivation is measure based on teacher evaluation. Mindfulness is measured by Mindfulness Attention Awareness Scale compiled by Brown and Ryan (2003), and Mastery motivation is measured by Dimensions of Mastery Questionnaire compiled by Morgan et al. (2015). Participants in this research were 138 teachers who taught special needs student which currently are in the 1st until 6th grade inclusive elementary school in Depok.
The result showed a significant negative relationship between teacher mindfulness and student mastery motivation which mean that the higher the teacher mindfulness, the lower student mastery motivation. Based on correlation between teacher mindfulness and eight dimensions student mastery motivation, the result showed significant negative relationship between teacher mindfulness and student mastery motivation on cognitive/object persistence and frustration/anger. All this negative correlation showed that the more teacher give her attention to special needs student and realized what he or she is doing at class along teaching, the lower special needs student effort solve a problem or master a skill in a focused and persistently.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Hasby
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan mindfulness dan perceived school adjustment guru terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel mindfulness diukur menggunakan Mindfulness Attention Awarenes Scale (MAAS; Brown & Ryan, 2003) yang diisi oleh 70 guru. School adjustment dari siswa berkebutuhan khusus diukur menggunakan Short Form Teacher Rating Scale of School Adjustment (SFTRSSA; Betts & Rottenberg, 2007) yang telah diadaptasi oleh Yani (2013), dan diisi oleh guru pada 98 siswa.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara mindfulness guru dan perceived school adjustment siswa berkebutuhan khusus (r = -0.009; p < 0.05). Dengan demikian, tingkat mindfulness yang dimiliki oleh guru tidak dapat memprediksi school adjustment siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif.

The purpose of this study was to find out the relationship between teachers` mindfulness and perceived school adjustment of students with special needs in inclusive schools. There were two instruments used in this study. Teachers` mindfulness was measured using the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS; Brown & Ryan, 2003) completed by 70 teachers. School adjustment of special needs students was measured using the Short Form Teacher Rating Scale of School Adjustment (SFTRSSA; Betts & Rottenberg, 2007) that has been adapted by Yani (2013), and rated by the teachers for 98 students.
Pearson Correlation analysis result showed that there is no significant relationship between teachers` mindfulness teacher and perceived school adjustment of special needs students (r = -0.009; p < 0.05). That means, teacher`s mindfulness couldn`t predict perceived school adjustment of special needs student at inclusive elementary school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van de Walle, John A.
Jakarta: Erlangga, 2008
510 WAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>