Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tia Mutia
"Pelayanan kesehatan yang bermutu sudah merupakan kebutuhan bagi masyarakat pada saat ini, rumah sakit sebagai bagian dari mata rantai pelayanan kesehatan dituntut untuk terus mengembangkan diri. Salah satu cermin pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan, karena berhubungan langsung dengan pasien. Untuk itulah sebagai tenaga pelaksana terbanyak di rumah sakit kiranya perawat perlu mendapat perhatian mengenai faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan motivasi kerja mereka sehingga dapat melaksanakan tugasnya seperti yang diharapkan.
Saat ini hampir setengah jumlah perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur adalah perawat dengan status honorer rumah sakit, khususnya di Instalasi Rawat inap ada sebanyak 53,7% perawat honorer yang penggajiannya dianggarkan dari dana operasional rumah sakit, sehingga jumlah gajinyapun belum dapat memadai.
Pihak manajemen berusaha untuk dapat menambah kesejahteraan pegawainya termasuk perawat, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun honorer rumah sakit, salah satunya dengan pemberian uang Insentif yang dimaksudkan untuk dapat meningkatkan motivasi kerja mereka, adapun sumber biayanya didapat dari penghasilan rumah sakit sendiri dengan pengaturan pembagiannya diatur oleh Surat Keputusan Direktur.
Dilakukan penelitian mengenai adakah hubungan pemberian insentif terhadap motivasi kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilanjutkan dengan analisis hubungan antar variabel, dilakukan secara cross sectional, dengan pengumpulan data melalui kuesioner terhadap 96 orang responden yang terdiri dari perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan multivariat.
Kesimpulan dari hasil penelitian, ternyata terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian insentif dengan motivasi kerja perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur pada tahun 2004, sementara itu pada beberapa variabel imbalan non finansial justru didapatkan hasil yang sangat bermakna hubungannya dengan motivasi kerja.
Daftar bacaan: 30 buku (1988-2004)

The Relationships between the Incentive Program and the Work Motivations of Nurses in the Inpatient Facility of Cianjur Residency General Hospital Year 2004A good healthcare system undoubtedly has become a significant factor to create better societies. Consequently, a hospital as a part of the system is demanded to improve its quality of services to the community surroundings. One of the services that has direct contact to patients is nursing facility. Since nurses play a key role in every hospital operations, it is extremely important for the management to comprehend factors that are able to boost nurses morale and motivations that in turn will create a high performance organization in a hospital.
Nowadays, it is known that almost a half of the total numbers of nurse in Cianjur Residency General Hospital is in the status of honorary employees. Even in its Inpatient Facilities, 53.7% of the honorary employees are paid from the hospital's operational expenses. As a result, their wages are far below the standard.
Considering there is a direct relationship between reward system and employees' motivations, the management is committed to raise the employees' welfares (including both -the permanent and honorary nurses) by implementing an incentive program. Such a program allows the organization to give the eligible employees a certain amount of money as an incentive to increase the employees' performance in conducting their duties. The source of money is taken from the hospital's earnings which is based on and arranged in a decree released by the director.
In connection with the aforementioned matter, this paper analyzed the relationships between the ongoing incentive program and the nurses' motivations and work performances in the inpatient facilities of Cianjur Residency General Hospital. This paper includes descriptive research and followed by inter-variables analysis. The inter-variables analysis was conducted in cross sectional method; undertaking questioners and collecting data from 96 respondents. The respondents are nurses who work at the inpatient facility in Cianjur Residency General Hospital. Data analysis was calculated by using univariate and multivariate analyses.
Interestingly, based on the study of this paper, it is concluded that there is significant relationship between incentives and nurses' work motivations in the Inpatient Facility of Cianjur Residency General Hospital throughout year 2004. Meanwhile, it is known that several variables of non-financial rewards have made significant relationships to the motivation of the workers.
References: 30 (1988-2004).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
"Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga keperawatan. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan aspek iklim kerja karena dapat menghambat motivasi yang diperlukan sebagai daya dorong bagi staf dalam melaksanakan tugas keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja di ruang rawat inap RSPAU Antariksa Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan deskriptif korelasi, dan pengumpulan data cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengukuran iklim kerja (Litwin & Meyer, 1971) terdiri dari kuesioner A dan B tentang iklim kerja. Pengukuran motivasi kerja menggunakan kuesioner C berdasarkan teori pemenuhan kebutuhan Mc.Clelland. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach memperoleh basil alpha masing masing 0, 8499, 0,8457 dan 0,8266. Sampel penelitian ini total populasi. Analisa data terdiri dari analisa univariat. Analisa bivariat menggunakan Pearson Product Moment dan analisa multivariat menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja dan kesenjangannya serta motivasi kerja perawat pelaksana adalah sedang. Analisa bivariat memperoleh hasil bahwa hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja bermakna (p = 0,0001). Demikian juga hubungan antara masing masing kesenjangan sub variabel iklim kerja dengan motivasi kerja diperoleh hasil senmanya bermakna (p < 0,05). Analisa multivariat memperoleh hasil bahwa kesenjangan sub variabel standar, penghargaan dan rekan kerja memiliki tingkat signifikan bermakna (p=0,0001) dimana kesenjangan sub variabel yang paling berhubungan adalah kesenjangan sub variabel rekan kerja (R= 0,360).
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Bidang Keperawatan RSPAU Antariksa disarankan untuk segera menyelesaikan penyusunan standar asuhan keperawatan yang sedang diupayakan dan standar lainnya, mengembangkan sistem penghargaan yang berlaku serta meningkatkan hubungan saling mendukung. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen guna mengetahui kuat dan lemahnya hubungan yang terjadi antara variabel iklim kerja dengan motivasi kerja.

Analysis of the Relationship between Work Climate and Work Motivation of Nurses at the Several Wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta In 2001The improvement of nursing service quality is undertaken through empowerment of nursing personnel. In implementing this program, it is urgent to pay attention to the work climate aspect because it could spoil required motivation as supporting power for staffs in carrying out their assignment. This research is done in order to obtain the description on the relationship between discrepancies of work climate with work motivation at several wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta.
The used research method was descriptive correlation an the method of data collecting was cross-sectional. Instrument of the research was measurement questioner of work climate (Litwin & Meyer, 1971) that consisted of questioner A and B on work climate. The measurement of work motivation used questioner C based on theory of need fulfillment of Mc. Clelland. The test of validity and reliability utilized Cronbach's Alpha and it gained result of alpha respectively 0.8499, 0.8457 and 0.8266. The sample of this research was the total population. The data analysis was made of univariat analysis, bivariat analysis using Pearson's Product-Moment and multivariate analysis utilizing multiple regressions.
The results indicated that the work climate and discrepancy as well as work motivation of patient-faced nurse were moderate. Bivariat analysis attained result that the relationship between variable discrepancy of work climate with work motivation had significant (p=O.0001). Relationship between respective sub-variables discrepancy of work climate with work motivation had significant (p < O.05). Multivariat analysis got out come that standard sub-variable discrepancy, rewarding and team spirit had significant.level (1r=0.0001) in which the most correlated sub-variable discrepancy was sub-variable discrepancy of team spirit (p = 0.360).
Based on the research, it is recommended that the Nursing Division of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta should settle standard nursing care structuring that is still undertaking, and other standard. It also should improve the running rewarding system as well as increase each-other supporting relationship. A following up research is advised to use quasi experiment method or experiment to see strength and weakness of relationship occurring between work climate variable with work motivation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiana
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi perawat (penghargaan, kondisi kerja, supervisi, dan kebijakan) dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSU Ahmad Yani Metro Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi adalah perawat rawat inap. (jumIah populasi 103 perawat) Sampel diambil sebanyak 82 responden dengan cara random sampling dari 7 ruang rawat inap yang ada.
Analisis dilakukan bertahap (1) Analisa Univariat dengan mengunakan distribusi frekuensi (2) Analisa Bivariat melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel Independen dengan tingkat kepercayaan 95% dn a = 0.05, hasil uji chi square Menunjukkan nilai P value > 0. (P value = 0,159) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penghargaan, terhadap pendokumentasian
asuhan keperawatan.
Sehubungan hal tersebut diharapkan kebijakan pimpinan RSU Ahmad Yani Metro Lampung secara konsisten dan terkoordinasi dapat memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk meningkatkan pendidikannya dan memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat meningkatkan motivasi perawat yang akhirnya RSU A.Yani Metro dapat meningkatkan mutu pelayanan dan menjadi RSU Daerah yang menj adi kebanggaan masyarakat Metro sesuai dengan Visi Rumah Sakit."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5457
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Inayah
"Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga keperawatan. Tenaga perawat pelaksana merupakan tenaga kerja yang berinteraksi 24 jam dengan klien. Dalam pelayanannya diperlukan manajemen waktu yang berasal dari motivasi kerja seorang perawat pelaksana tersebut. Sehingga penelitian ini dibuat bertujuan untuk : 1) mendapatkan gambaran motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, kebutuhan mempengaruhi, kebutuhan afiliasi dan manajemen waktu, 2) melihat hubungan antara motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, kebutuhan mempengaruhi dan kebutuhan afiliasi dengan manajemen waktu, dan 3) melihat hubungan yang paling signifikan antara aspek motivasi kerja dengan manajemen waktu yang dapat dikontrol oleh karakteristik perawat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan cara pengumpulan data cross sectional. Analisis univariat menggunakan uji deskriptif, bivariat dengan menggunakan chi square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda. Tempat penelitian adalah instalasi rawat inap RSU PMI Bogor dengan jumlah sampel 138 perawat pelaksana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian perawat pelaksana mempunyai motivasi kerja : kebutuhan berprestasi yang tinggi (51,4%), kebutuhan mempengaruhi yang tinggi (69,6%) kebutuhan berafiliasi yang tinggi (67,4%). Kebutuhan berprestasi dan kebutuhan mempengaruhi mempunyai hubungan yang bermakna dengan manajemen waktu. Kebutuhan berafiliasi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan manajemen waktu. Kebutuhan mempengaruhi mempunyai hubungan paling dominan dengan manajemen waktu. Perawat pelaksana dengan kebutuhan mempengaruhi yang tinggi mempunyai peluang 5,7 kali melakukan manajemen waktu yang lebih baik daripada yang kebutuhan mempengaruhi yang rendah. Perawat pelaksana dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi mempunyai peluang 2,7 kali melakukan manajemen waktu yang baik daripada yang kebutuhan berprestasinya rendah. Perawat pelaksana dengan kebutuhan mempengaruhi yang tinggi dengan dikontrol kebutuhan berprestasi yang tinggi mempunyai peluang manajemen waktu yang baik sebesar 78%.
Berdasarkan basil penelitian ini maka bidang keperawatan disarankan untuk 1) segera melakukan program jenjang karir untuk meningkatkan motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, 2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui peningkatan pendidikan formal untuk meningkatkan motivasi kerja kebutuhan mempengaruhi, 3) mengoptimalkan acara kekeluargaan perawat untuk meningkatkan motivasi kerja : kebutuhan berafiliasi, dan 4) membuat pelatihan manajemen waktu secara terjadwal untuk meningkatkan manajemen waktu perawat dalam melaksanakan pelayanan dan dokumentasi asuhan keperawatan. Saran lain juga bagi peneliti lain dalam membuat penelitian hubungan motivasi kerja dengan manajemen waktu di rumah sakit lain secara kuasi eksperimen maupun eksperimen guna melihat kuat dan lemahnya hubungan yang terjadi antara variabel motivasi kerja dengan manajemen waktu perawat.

Improvement of nursing services quality strived to enableness of nurse sources or empowerment of nursing personnel. Nurse as a personnel where represent of service of treatment which have 24 hour interaction with client (patient). In its service delivery needed time management that corning form work motivation of a nurse. Therefore, this research was proposes in order to 1) obtain the description of work motivation aspect are need of achievement, need of power, need of affiliation with time management, 2) to see relationship of work motivation need of achievement, need of power, need of affiliation with time management and 3) to see who has most significant relationship between work motivation and time management was controlled with nurse characteristics. Instrument of this research was using questioners measurement by description correlation data based questioners cross sectional. Univariat analysis based on description analysis, Bivariat based chi squire and multivariat used double logistic regression. The research was taking place in hospitalized patient at PMI Hospital Bogor with 138 nurses as sample.
The result was indicated that most of nurse have work motivation about 51.4% need of high achievement, about 69.6% nurse have work motivation need of power and nurse who have work motivation need of affiliation about 67.4% . A. need of achievement and need of power have significant relationship as work motivation with time management, while need of affiliation doesn't have significant relationship with time management. A nurse who have motivation need of power ability had 5.6 better in time management than nurse who have less motivation need of power. Nurses who have work motivation need of achievement had 2.7 better time management than a nurse who has less motivation need of achievement. While a nurse who have motivation need of power and controlled by need of achievement in working had 78% better quality time management.
Based on this research nurse board as an element of hospital are recommended 1) to make multilevel career program in order to increase nurse motivation : need of achievement, 2) to increase formal education nurse as motivation : need of power, 3) to have family gathering nurse board to bring inspire new spirit motivation : need affiliation and also recommended 4) to have management trainee schedule regularly for time management in service delivery of nursing and documentation nurse care. A following up research is advised other hospital to use quassi experiment method or experiment to see strength and weakness of relationship occurring between work motivation variable and time management.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Supriatna Nata Saputra
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain analisis korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara budaya organisasi dan kepuasan kerja dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Besar sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 136 perawat pelaksana. Uji hipotesa yang digunakan adalah Korelasi Pearson`s dan Regresi Linier Sederhana. Uji hipotesa ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Faktor penentu kepuasan kerja adalah pekerjaan itu sendiri, gaji/imbalan, promosi, supervisi, rekan sekerja dan lingkungan kerja. Uji hipotesa Regresi Linier Ganda juga digunakan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata motivasi kerjanya belum optimal, budaya organisasi yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana masih banyak yang belum setuju, Kepuasan kerja yang paling tinggi adalah kepuasan terhadap rekan sekerja. Hasil analisis korelasi dengan a = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap pekerjaan, dan kepuasan kerja terhadap supervisi merupakan variabel dominan yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Pihak manajemen rumah sakit perlu meninjau kembali penetapan gaji (salary) bagi seluruh karyawan khususnya perawat pelaksana serta perlu dilakukan pelatihan tentang supervisi bagi perawat manajer dan lebih mengedepankan menjadi role model bagi bawahannya sehingga motivasi kerja perawat pelaksana dapat meningkat.

This study was a correlation analysis with cross-sectional design that aims to examine the relationship between organizational culture and job satisfaction with work motivation associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The population was all associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The sample size was 136 associate nurses. To examine the relationship between organizational culture with work motivation, relationship between job satisfaction with work motivation, and relationship between organizational culture with job satisfaction Pearson's Correlation Coefficient and Simple Linier Regression was used. Determinant factor job satisfaction was task, salary, career promotion, supervision, peer group and work environment. To examine the dominant variable relationship with work motivation Multiple Linier Regression was used.
The result of study, showed that associate nurses level was fairly work motivation and organizational culture percepts by associate nurses was not agree. Associate nurses job satisfaction score with peer group as highest. The result correlation analysis with a = 0,05 there were significant relationship organizational culture with work motivation, relationship job satisfaction with work motivation, and relationship organizational culture with job satisfaction. Organizational culture, job satisfaction with task, and job satisfaction with supervision was dominant variable relationship with work motivation. Top manager in hospital, need to review and improve employee (nurses) salary. Therefore the Institution to facilitation In house training supervision for nurses in Karya Bhakti Hospital, The nurse manager could be leadership role model for nurses; therefore the associate nurses work motivation could be increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Isni Nidya Nurfita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prasojo
"Kualitas sumber daya manusia dapat tercermin pada sikap dan perilaku disiplin. Untuk memelihara dan meningkatkan disiplin kerja banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya motivasi dan karakteristik individu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross seclionul yang bertujuan untuk menguji hubungan antara karakteristik dan motivasi perawat dengan disiplin kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Populasi penelitian adalah perawat pelaksana dengan kriteria inklusi berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tidak sedang sakit, cuti yang bekerja di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Satang, Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 38 perawat pelaksana. Untuk menguji hubungan antara karakteristik dan motivasi dengan disiplin kerja perawat pelaksana digunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini adalah perawat pelaksana di unit rawat inap belum menunjukkan tingkat disiplin kerja yang baik (50%). Rata-rata tingkat motivasi perawat pelaksana kurang baik dengan pencapaian paling tinggi pada tanggung jawab kerja (63,2%). Karakteristik responden adalah pendidikan Akademi (52,6%), sudah menikah (78,9%), umur responden lebih dan 31 tahun (50%) dengan lama bekerja kurang dari 8 tahun (52,6%). Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan disiplin kerja (p value < 0,05). Hasil lain yang didapat adalah terdapat hubungan yang signifikan antara sub variabel motivasi yaitu penerimaan gaji, kondisi lingkungan, supervisi, penghargaan, dan tanggung jawab dengan disiplin kerja (p value <0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pihak manajemen rumah sakit perlu meninjau ulang tentang kebijakan - kebijakan yang menyangkut motivasi kerja terutama tentang penerimaan gaji insentif, kondisi lingkungan, supervisi, penghargaan dan tanggung jawab sehingga disiplin kerja perawat pelaksana dapat meningkat.

The quality of the human resources could reflect from the attitude and behavior to wards discipline. There arc many factors influence in maintaining & improving the working discipline of the staff nurse, for example motivation & characterize of the person. This study used descriptive correlation design with-cross sectional approach. The goal of this study was to know how the correlation between the staff nurse characterize & motivation with the discipline of the staff nurse in the wards at Batang district Hospital. The sample of this study was the total population, which matched with the inclusive criteria (government employee, was not iii, leave nor). The Chi Square test was used to analyze the correlation between the staff nurse characterization & motivation with the discipline.
The result of this study showed that the staff nurse has quite low discipline (50%). The average of the staff nurse motivation was not fairly good enough, where the highest score on their responsibility was 63.2%. The general characterization of the respondent were diploma nursing graduated (52.6%), married (78.9%), more than 31 years old (50%) and working experience less than 8 years (52.6%). The other result of this study showed that there was a significant correlation between educational background with discipline (p value=0.05), there was also a significant correlation between motivation sub variable (salary, working environment, supervision, acknowledgment, responsibility) with the working ethos (p value =0.05). Some recommendations of the study were the hospital management should evaluate the policy that related to the working motivation, especially on the issues of salary, working environment, supervision, acknowledgment and responsibility, where the discipline of the staff nurse could be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Dwi Andzani
"Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien perlu memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, karena segala perilaku perawat akan mencerminkan bagaimana gambaran mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Di unit kerja manapun perawat akan berhadapan dengan tantangan, risiko dan situasi kerja yang dapat menurunkan motivasi kerja, sehingga diperlukan kompensasi untuk meningkatkan motivasi tersebut. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kompensasi dan motivasi kerja perawat di RSUD Kota Depok. Penelitian ini menunjukkan bahwa 53 orang (48,6%) perawat memiliki motivasi rendah, dan 48 orang (44,0%) perawat mempersepsikan bahwa kompensasinya tidak sesuai. Direkomendasikan untuk selanjutnya dapat dilakukan penelitian terkait hubungan atau faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya motivasi kerja dan kompensasi yang tidak sesuai. Penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi rumah sakit untuk dapat mengelola kompensasi secara adil dan proporsional untuk menyesuaikan antara hak dan kewajiban perawat dalam bekerja, guna meningkatkan motivasi kerja pada perawat.

Nurses, in providing nursing care, need to have high work motivation because the nurses behaviors reflect the health services quality. In any work unit, nurses face challenges, risks, and work situations that can reduce work motivation, so that compensation is needed to increase that motivation. This descriptive research aimed to identify the overview of nurses compensation and work motivation in Depok City Public Hospital. This study showed that 53 people (48.6%) nurses had low motivation, and 48 people (44.0%) nurses had inappropriate compensation. It is recommended that further research can be carried out regarding the correlation or factors that influence the low work motivation and inappropriate compensation. This research can also be a consideration for hospitals to be able to manage compensation fairly and proportionally to adjust between the rights and obligations of nurses at work, to increase nurses work motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Septiana
"Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang menjadi ujung tombak dari layanan jasa di rumah sakit dan berpenganlh besar terhadap baik burukya pelayanan dirumah sakit. Salah satu usaha manajemen dalam meningkatan kinerja perawat adalah rotasi kerja. Pelaksanaan rotasi perawat di Rumah Sakit Sentra Medika Depok masih belum sesuai dcngan teori sehingga perawat yang telah dirotasi bukannya meningkatkan motivasi kerja tapi sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kelja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok dengan jumlah responden 67 orang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisa hubungan dua variabel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square diperoleh hasil p value 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara motivasi kerja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5659
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sisvana Damayanti
"Produktivitas pegawai menjadi pusat perhatian meningkatkan kinerja yang mempengaruhi efesiensi dan efektifitas organisasi. Analisis yang lebih mengkonsentrasikan pada kinerja, akan lebih memberikan penekanan pada faktor utama antara lain adalah motivasi kerja pegawai.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pegawai tetap, faktor satisfiers dan faktor dissatisfiers terhadap motivasi kerja pegawai tetap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Penelitian dilakukan pada Mei hingga Juni 2014 menggunakan instrumen kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Analisis dilakukan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel dari penelitian adalah 138 orang dari 181 total populasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 57,2% responden memiliki motivasi kerja kurang baik, dan 42,8% responden memiliki motivasi kerja baik, serta variabel yang paling dominan dengan motivasi kerja adalah variabel keamanan kerja.
Disarankan Rumah Sakit memiliki kebijakan khusus tentang keamanan kerja pegawai tetapnya seperti mengadakan transportasi antar jemput karyawan, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai tetapnya dan mengkalibrasi alat-alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Employee productivity becomes the center of attention for improving the performance of which affects the efficiency and effectiveness of the organization. The analysis will concentrate on the performance, will give more emphasis on the major factors include employee motivation.
The study aims to determine the relationship between the characteristics of a permanent employee, factors satisfiers and dissatisfiers factors on employee motivation remains in District General Hospital North Penajam Paser.
The study was conducted in May and June 2014 using a questionnaire with closed questions. Analyses were performed quantitative approach with a crosssectional study design. The sample of the study was 138 from 181 people of the total population.
The results of this study indicate that as many as 57,2% of respondents have less motivation to work better, and 42,8% of respondents have a good motivation to work, as well as the most dominant variable with a variable work motivation is job security.
Hospitals are advised to have a specific policy about job security as permanent employees holding shuttle transportation employees, routine health check and calibrate its permanent employee health equipment in the District General Hospital North Penajam Paser.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>