Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henni Ryta
"Memasuki era persaingan babas, tuntutan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat (bermutu), sudah menjadi prioritas utama, baik dani aspek pelayanan medis maupun terhadap mutu informasi yang dihasilkan. Salah satu sumber informasi di Rumah Sakit adalah isi rekam medis. Mutu rekam medis tergantung dari kelengkapan pengisiannya, keakuratan datanya, ketepatan waktu serta pemenuhan terhadap aspek hukum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pencatatan rekam medis rawat inap stroke di Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional, Rumah Sakit Umum Bukittinggi Tahun 2004, juga untuk mengetahui mutu rekam medis yang dihasilkan serta masalah yang berkaitan dengan mutu rekam medis yang dihasilkan.
Metode penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan system. Pendekatan sistem bertujuan untuk pemecahan masalah, dan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Unsur input terdiri dari format rekam medis, prosedur tetap, uraian tugas, sumber daya manusia, panitia rekam medis serta dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan terhadap penyelenggaraan rekam medis. Unsur proses terdiri dari pelaksanaan pengisian rekam medis; pemeriksaan kelengkapan rekam medis serta umpan balik pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dengan beberapa informan disertai pengamatan terhadap pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan telaah terhadap isi rekam medis.
Penelitian ini dilakukan di ruangan perawatan stroke dan di Instalasi Rekam Medis P3SN RSUP Bukittinggi, dengan jadwal pelaksanaan mulai 1 Juni sampai dengan 17 Juli 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kelemahan pada pencatatan rekam medis, sehingga mutu rekam medis yang dihasilkan sangat rendah. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah kelemahan pada semua unsur input yaitu sebagai berikut:
1. Format rekam medis yang belum sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. Belum adanya prosedur tetap tentang pencatatan rekam medis.
3. Uraian tugas pada petugas penerimaan pasien rawat inap masih tumpang tindih.
4. Sumber daya manusia yang masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
5. Tidak aktifnya panitia rekam medis.
6. Kurangnya dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan yang mengatur tentang penyelenggaraan rekam medis.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya guna perbaikan system penyelenggaraan system rekam medis khususnya tentang pencatatan rekam medis, dengan memenuhi kebutuhan sumber daya yang optimal serta pemberian sanksi terhadap petugas terkait yang tidak melakukan pencatatan rekam medis dengan lengkap dan benar.
Daftar Bacaan : 33 (1982-2004)

Entering the global era, community demand to health service that provides fast, accessible, and qualified services, become a major priority, viewed from the point of medical service and also the point of informative quality output. One of information sources in hospital is medical record. The quality of medical record depends on comprehensive enrollment, accuracy of the data, accuracy of time, and law aspect providing.
The objective of this research is for abstraction examining about medical record recording in stroke inpatient nursing in the Center of National Stroke Anticipating Developing (P3 SN), Public Hospital Bukittinggi in 2004. It has aim to examine medical record quality as an output, and also examining the problem that is connected to medical record quality as an output.
The research methods are quantitative and qualitative with system approaching. System approaching was used for problem solving, and organization previewing as a system. Input substances consist of medical record format, fixed procedure, task explanation, human resources, medical record committee, and organization support in form of medical record implementation policies. Process substances consist of medical record recording implementation, comprehensive medical record checking, feed back and medical record recording implementation. Qualitative data have been got by deeply interview to a number of informant with monitoring and observation to medical recording implementation. Quantitative datas have been got by studying to medical record substances.
This research was executed in stroke nursing room and in the medical record installation P3SN RSUP Bukittingi; with implementation schedule at 1 June until 17 July 2004. The research result showed that there is some disadvantages found in medical record recording, with the result that the quality of medical record outcame is very low. The problems that found at this research as the disadvantages for following all input substances:
1. Inappropriate medical record format to information necessary
2. There is no fixed procedure for medical record recording
3. Task explanation to inpatient receiver staffs is still unformed.
4. Low quality and quantity for human resources
5. Inactive medical record committee
6. There are insufficient organization supports in form of medical record implementation policies.
For all those purposes above, that is needed some efforts for better medical record system implementation especially about medical record recording, by fulfilling optimal resources necessaries and punishment executing to connected staff that do not implement medical record recording completely and accurately.
Bibliographies : 33 (1982-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grahyta Dhamayanti
"Latar Belakang: Informasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan pengisian data rekam medis. Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menetapkan waktu pengembalian dokumen rekam medis yaitu 1x24 jam dan kelengkapan dokumen rekam medis harus 100%. Di RSUP Fatmawati Jakarta terdapat peningkatan prosentase keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alur, kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan, serta merancang sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap di RSUP Fatmawati.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan SDLC, serta menggunakan pendekatan metode prototype.
Hasil: Adanya masalah-masalah pada sistem informasi rumah sakit saat ini yang membuat petugas masih harus melaksanakan pekerjaannya secara manual. Sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap dirancang melalui penyusunan alur sistem, perancangan basis data, tampilan antarmuka (userinterface), SPO, dan manualbook.
Kesimpulan dan Saran: Sistem informasi yang baru dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mempercepat dan mempermudah pekerjaan petugas, serta menghasilkan laporan yang bermutu. Sehingga capaian SPM rumah sakit dan indikator mutu IRMIK meningkat. Sebaiknya ada dukungan penyediaan sarana dan prasarana dari rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap, perlu adanya sosialisasi SPO dan manualbook, proses uji coba sistem kepada user, serta sebaiknya dilakukan upaya perawatan basis data secara berkala.

Background: In the hospital, ineffective information is caused by late referral and incomplete medical records. Decree of the Minister of Health No. 129/2008 of Hospital Minimum Service Standards explained this case. The standard said that medical record documents must be returned in 1x24hours and its completeness must be 100%. Nevertheless, Fatmawati Jakarta Hospital underwent an increase of late returns and incomplete inpatient medical record documents percentages.
Objectives: Aims of this study are determining and identifying flow and needs of the development of an information system. Also, this study aims to design an information system for monitoring inpatient medical record documents.
Methods: This study used a qualitative method, SDLC stages, and a prototype method approach.
Results: There are problems in the current hospital information system. Also, it makes employees still need to do their works manually. Therefore, an inpatient medical record document monitoring information system was designed through some stages. Those are the system flow, database, user interface, OPS, and manualbook formings.
Conclusions and Recommendations: The new information system provides some improvements in the hospital. Those are particularly in achievement and enhancement of quality indicators and standards. This is because it can overcome problems and produce quality reports. Also, it makes employees do their works efficiently. For recommendations, the hospital should support this development by facilities and infrastructure provision. They also need to socialize the operational procedure standard and manualbook. Then, they should do the process of testing the system to users and database maintenance efforts regularly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanawati Suleman
"Dengan adanya era globalisasi, masyarakat Indonesia semakin sadar akan pelayanan jasa rumah sakit, sehingga rumah sakit semakin dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu. Kondisi persaingan antara rumah sakit yang satu dengan rumah sakit yang lain menjadi semakin ketat. Oleh karena itu bukan hanya pelayanan medis saja yang penting, tetapi unit penunjang medispun menjadi hal yang penting pula. Salah satu unit penunjang adalah rekam medis.
Rekam medis sangatlah penting, karena fungsi utamanya adalah membantu keputusan klinis, yaitu dalam membuat diagnosa dan pengobatan. Komunikasi di antara dokter dalam mengobati pasien melalui rekam medis tersebut, bahkan rekam medis memuat pengetahuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan resident yang bertugas di suaturumah sakit. Di dalam rekam medis juga tercermin kualitas pelayanan rumah sakit dan data - data yang dibutuhkan untuk perencanaan rumah sakit
Rumah Sakit Kanker "Dharmais" merupakan satu - satunya rujukan kanker di Indonesia. Sesuai dengan misinya tersebut, maka rekam medis yang merupakan hal yang penting bagi riset epidemiologi dan aspek medikolegal. Jadi dalam rekam medis banyak informasi yang tersedia dan akan sangat sulit untuk mendapatkan informasi dari pencatatan yang tidak baik
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan riset responden melalui teknik wawancara mendalam dan berperan serta. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan masukan dari Direksi, manajemen dan para dokter untuk meningkatkau kualitas dan kuantitas pencatatan resume pasien rawat inap, mengingat resume media merupakan ringkasan dari seluruh pencatatan atas tindakan yang dilakukan kepada pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan akan tercapai melalui pembentukan komite rekam media yang selanjutnya dengan wewenang dan tanggung jawab terhadap rekam medis akan melakukan perubahan dokumentasi yang telah ada Jadi pencatatan resume media pasien rawat inap akan menjadi lebih baik terlebih dengan bantuan dari dokter umum yang beitugas sebagai dokter ruangan.

As a consequence of globalization, Indonesian s peoples becomes aware with health care. Nowadays the competition among the hospital becomes greater and greater, it makes the hospital are expected to give good quality, exactly and rapidly services. Clinical service units are important and clinical support are too, such as : medical record.
Medical record is very important, the function is primarily to assist clinical decision making in diagnosis and treatment. They serve as an important means of communication of information between the medical team treating the patient. Also the medical record provides a discipline which plays an essential role in education of medical students, residents or junior doctors. For the planning of the health care and epidemiological researches needed the information from medical record.
"Dharmais" Cancer Hospital is initially National Cancer Hospital in Indonesian. The mission is built to approach effectiveness and qualified health service purposes, including preventive, curative and rehabilitative of cancer. Based on that mission, medical record plays an important role in epidemiological research and they provide evidence for medico - legal. So, there are much more information being available and it is too difficult to retrieve information from unorganized notes.
This study through in - depth interview were designed to get suggestion from management hospital and clinical team. The aim of study is assist to improve quality and quantity in - patient medial record, especially discharged summary. It is written by the physician and other health care specialists and should always be problem oriented. Discharged summary is a brief of clinical information, such as : diagnosis, treatment, prognosis etc. As a result of the study indicates that Medical Record Committee is needed to designed new document standards and change medical record system. And also general practitioner should help to write the discharged summary. Finally, medical record will be gain the benefit."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Hasani
"Saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan-tuntutan yaitu tuntutan mutu pelayanan, tuntutan kesejahteraan karyawan, tuntutan hukum dari pasien dan banyak pesaing dalam bidang perumahsakitan. Atas dasar itu diperlukan upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu.
Penelitian Departemen Kesehatan tahun 1989 di rumah sakit kelas B, C, D pads enam provinsi rekam medis belum dapat digunakan sebagai alat ukur mutu pelayanan kesehatan dimana - pengisian rekam medis tak lengkap dan data-datanya disangsikan. Kejadian serupa terjadi di RSUD Tarakan Jakarta, dimana dari penelitian bulan Juni 2002 dan wawancara prapenelitian dengan kepala sub bagian rekam medis RSUD Tarakan Jakarta pada bulan Desember 2002, pengisian rekam medis tak lengkap dan pengembalian 100% terlambat.
Untuk itu diperlukan penelitian kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap serta faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian pada rekam medis rawat inap bulan Oktober 2002 didapat rekam medis, yang lengkap hanya 4,7% dan tak lengkap 95,3% sedangkan tepat waktu pengembalian 18% dan tak tepat waktu 82%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan adalah lingkungan kerja kurang menyenangkan, kompensasi belum memadai, ketidakdisiplin waktu kerja, monitoring (supervisi) tak berjalan, belum ada penghargaan yang memadai, peran dan fungsi panitia rekam medis tak berjalan, urgensi terhadap rekam medis masih rendah, sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis sangat kurang sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan pengembalian adalah resume medis belum diisi, pengetahuan dan pemahaman petugas administrasi ruang perawatan sangat kurang dan fungsi monitoring ( supervise) tak berjalan.
Atas dasar temuan itu disarankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan staff sub bagian rekam medis, peningkatan fungsi dan peran panitia rekam medis, peningkatan kompensasi, peningkatan disiplin waktu kerja, peningkatan sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis, peningkatan prasarana fisik dan sarana, dilaksanakan sistim pemberian penghargaan dan teguran terhadap petugas yang telah melaksanakan pengelolaan dengan baik dan tidak baik serta untuk masa akan datang digunakan sistim komputerisasi rekam medis dimana bila salah satu petugas tidak mengisi rekam medis maka secara otomatis jasa produksi tak keluar.
Daftar Pustaka : 29 ( 1983-2003 )

Recently, the hospital and health personnel are troubled by claims that are the claim of service quality, the claim of employee's welfare, criminal procedure by the patient and other competitors in hospitalization aspects. Base on those facts, so some effort of improving and maintaining the quality is needed.
The study by Department of Health on 1989 in the hospitals class B, C, D, in six provinces reveals that the medical record is can not be used yet as a measurement device to the quality of health services because the filling up of medical record is still incomplete and the data are doubted.
Similar things happen in RSUD Tarakan Jakarta; where from the study in June 2002 and the pre-study interview with the chief of medical record sub department in RSUD Tarakan Jakarta in the month of December 2002, the filling up of medical record was incomplete and the returns was 100% delayed.
Thus, there is a need to study about the completeness and accuracy of the medical record return in the hospitalized patient and those factors, which affect the completeness, and accuracy in returning time. This study was using the qualitative and quantitative descriptive method.
The study result about the medical record of hospitalized patient in October 2002 revealing only 4,7% of complete medical record and the incomplete of 95,3%, where as the medical record with on time returning of 18% and not on time of 82%. The factors that affect completeness are inconvenient of working environment, insufficient compensation, indiscipline of working hours, stuck monitoring (supervision), insufficient reward, interference in the role and function of medical record committee, low urgency of medical record, the lack of medical record management guiding books socialization. Whereas the factors that affect returns are no filling up of resume of medical record, knowledge and understanding of the health care room administrative officer and the stuck in monitoring (supervision) function.
Based on those findings, it is suggested to improve the quality of human resources and make the staff of the medical record sub department to be efficient, enhance the function and role of the medical record committee, improve compensation, improve the discipline of working hours, enhance the socialization of the guiding book of medical record management, improve the physical utility and pre-utility, do the reward and punishment system for the officer who had done good and bad management respectively, and for the future, it will be used computerization system, where if there is an officer who does not fill up the medical record, then automatically there will be no production services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edlani Yudistia Armay
"Skripsi ini membahas ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri menurut jenis kelas perawatan dan jenis pembayaran perawatan di RSMM Bogor dengan subjek penelitian adalah rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain penelitian adalah studi potong -lintang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008 di RSMM Bogor rela tif sebanding dengan kelengkapan pengisiannya dilihat dari 10 jenis formulir yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hanya 2 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik menurut jenis kelas perawatan, yaitu formuli r catatan perjalanan penyakit dan resume. Sementara pada jenis pembayaran perawatan, hanya ada 1 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, yaitu formulir resume.
Saran yang diusulkan yaitu melaporkan hasil penelitian ini kepada kom ite medik RSMM Bogor melalu panitia rekam medis sebagai salah satu bahan kasus mengenai mutu rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dilakukan analisisis kualitatif rekam medis guna mengetahui keakuratan data dan informasi yang terekam pada setiap formulir secara lebih mendalam; perlu dilakukan pengawasan/supervisi pada setiap kelas perawatan dan kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis secara berkala terkait kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dibuat peraturan/regulasi yang tegas dan baku untuk mengatur kelengkapan pengisian rekam medis; RSMM Bogor perlu memberikan pelatihan tentang rekam medis kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis.

This study discusses the incompleteness of the medical record Inpatient psychiatry according to the type of class treatment and care in the types of payment at RSMM Bogor. The subject of this research is the medical record Inpatient psychiatry in 2008 at R SMM Bogor. This research is quantitative research with cross-sectional research design. Results of research indicate that the incompleteness of medical records in RSMM Inpatient psychiatry in 2008 comparable with the relative completeness of the contents v iews of 10 types of forms reviewed.
Based on the results of research, note that only two types of form, the form of progress notes of disease and discharge summary form that showed statistically significant relationship with the type of class treatment. In addition, the type of discharge summary form again showed a significant relationship with the type of statistical treatment of payment.
Suggestions can be proposed to report the results of this research to the medical committee in RSMM Bogor through the medical record committee as one of the cases the quality of medical record Inpatient psychiatry; qualitative analysis should be performed to determine the accuracy of data and information recorded on each form in more depth; needs to be done supervision in each class and to the maintenance officer is responsible to the medical record related to the medical record completeness of Inpatient psychiatry; regulations need to be made and set the standard for completeness of medical record ; RSMM need to provide training in medical record to the officer responsible to the medical record filling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sentari Shela Hapsari
"ABSTRACT
Proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan di RSUP Fatmawati masih belum optimal, ditunjukan dengan penyelenggaraan yang belum sesuai dengan peraturan, masih ada rekam medis yang terlambat, bahkan tidak kembali dari Instalasi Rawat Jalan IRJ ke Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi IRMPDI pada hari dimana rekam medis digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan dari IRJ ke IRMPDI dengan pendekatan lean six sigma. Jenis penelitian ini adalah operational research, dengan desain penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian digambarkan dengan value stream mapping yang memperlihatkan lead time proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan selama 183,09 menit dengan value added 41,55 menit 22,7 dan non value added 141,54 menit 77,3, proses paling lama terjadi pada langkah pengembalian rekam medis dari IRJ ke IRMPDI karena menunggu petugas IRMPDI mengambil rekam medis. Waste paling besar yaitu waste waiting sebesar 124,16 menit atau 87,72 dari total seluruh waste yang ditemukan. Berdasarkan analisis fishbone diagram diketahui bahwa akar penyebab masalah paling banyak berasal dari kategori man. Berdasarkan analisis tersebut diberikan usulan berupa pembuatan standarisasi kerja, penghitungan beban kerja, melakukan rapat koordinasi, membagi pekerjaan ke dalam periode waktu tertentu heijunka, dan meningkatkan pengawasan.

ABSTRACT
The process of returning outpatient medical records at RSUP Fatmawati is not optimal enough, indicated by the process is not in accordance with existing regulations, medical records are late, and not returned from Outpatient Installation IRJ to Installation of Medical Record and Information Data Center IRMPDI at the same day when it used. The aim of this research is to get analysis result of outpatient medical records return process from IRJ to IRMPDI using lean six sigma approach. This research is operational research type that use quantity and quality design. The results of this research were described with the value stream mapping that showed lead time of outpatient medical records return process for 183,09 minutes, with value added 41,55 minutes 22,7 and non value added 141,54 minutes 77,3, the longest process occurs on returning of medical record form IRJ to IRMPDI due to the waiting of IRMPDI officers to take medical records. The biggest waste is waiting for amount of 124,16 minutes 87,72 of the total waste. Based on fishbone diagram analysis it is known that the root cause of medical record problem mostly comes from man category. Based on that analysis, an improvement proposal will be given as the following development of work standarization, workload calculation, coordination meeting, devide the work into a certain period of time implementation of heijunka, and improvement of supervision. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraswanto Setyawan
"Tujuan pengelolaan Rekam Medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, oleh sebab itu dalam mengelola Rekam Medis, setiap rumah sakit harus selalu mengacu kepada pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis yang dibuat oleh rumah sakit yang bersangkutan.
Pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis pada suatu rumah sakit pada dasamya mengatur proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di tempat penerimaan pasien, pencatatan data medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis, sampai pada penanganan berkas Rekam Medis pasien yang meliputi kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani perrnintaan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau keperluan lain.
Dalam hal pengelolaan Rekam Medis, pencatatan data medis dalam berkas Rekam Medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis sampai pada pengembalian berkas Rekam Medik tersebut dari ruangan rawat inap, rawat jalan, maupun rawat darurat merupakan salah satu hal penting yang telah diatur di dalam pedoman pengelolaan Rekam Medik di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Untuk rawat inap, pengembalian berkas Rekam Medis yang telah diisi dengan lengkap dan benar ke Sub Unit Rekam Medis adalah 2x24 jam setelah pasien keluar rumah sakit, sedangkan untuk rawat jalan dan rawat darurat, pengembalian berkas Rekam Medis setelah usai pelayanan atau shift tugas. Khusus untuk pengembalian berkas Rekam Medis rawat inap, hal ini perlu lebih diperhatikan, karena masalah yang akan dihadapi oleh rumah sakit akan lebih banyak dan lebih kompleks akibatnya, balk itu dari segi Mediko-Legal maupun tagihan dari pihak ketiga yang harus disertai resume medis.
Berdasarkan wawancara pra penelitian dengan Kepala Sub Unit Rekam Medis, seorang staf pada Sub Unit Rekam Medik, Kepala Unit Rawat inap dan beberapa perawat, serta pengamatan yang dilakukan di beberapa ruangan rawat imp Rumah Sakit Haji Jakarta selama bulan November tahun 2000, terdapat cukup banyak berkas Rekam Medik yang dikembalikan terlambat, akibatnya hal ini mengganggu kinerja petugas Sub Unit Rekam Medik, dan menghambat pelayanan pasien yang akan berobat kembali, karena harus menunggu petugas mencari keberadaan berkas Rekam Medis pasien tersebut. Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan Sumber Daya Manusia yang merupakan tenaga pelaksana Rekam Medis melakukan pengisian maupun pemeriksaan kelengkapan berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap, bagaimana dengan berkas Rekam Medis yang diisi dan diperiksa kelengkapannya tersebut, dan apakah dalam melakukan pengisian maupun pemeriksaan tersebut, Sumber Daya Manusia yang ada sudah mematuhi prosedur yang berlaku di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Pada dasarnya pengembalian berkas Rekam Medis yang tepat waktu dari ruangan rawat inap terkait dengan pengisian berkas tersebut di ruangan rawat inap, untuk itu penulis melakukan penelitian dengan salah satu tujuan khusus mengetahui bagaimana Sumber Daya Manusia melakukan pengisian berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan rnenggunakan metoda kualitatif. Data-data dan informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah melalui wawancara mendalam, observasi, dan data-data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengisian berkas Rekam Medis rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta yang dilakukan oleh tenaga pelaksana belum dilaksanakan dengan baik, karena masih ada beberapa tenaga medik, maupun tenaga paramedis yang belum sempurna dalam melakukan pengisian karena kendala-kendala yang ada.
Untuk mengatasi hat tersebut, prosedur pengelolaan Rekam Medis yang sudah bagus terutama untuk rawat inap memang perlu setiap kali disosialisasikan khususnya kepada tenaga pelaksana Rekam Medis di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Daftar Bacaan: 18 (198.5-1999)

In-patient Medical Record Management In Jakarta Pilgrim's HospitalThe aim of medical record management in hospital is in order to support achieved administration order in the framework of effort reached for the hospital purposes, that is improvement of health care quality in the hospital, therefore to manage medical record, every hospital has to always refers to guidelines of medical record management was made by that hospital.
The guidelines of medical record management in a certain hospital basically regulated the process of activities which was begun, when the patient was admitted to admission, recording the medical data during the patient had medical care, until handling the records of patient that comprises retention and removal records from the storage to serve requisition if the patient will be treated again or other necessity.
In medical record management, recording medical data to the patient records during the patient had medical care, until sending back the records from the in-patient, out-patient, and emergency care unit forms the one of the important thing which had been regulated in the guidelines of medical record management in Jakarta Pilgrim's Hospital.
To in-patient, sending back the medical record which had been recorded completely and correctly to the Department of Medical Record is 2x24 hours after the patient out of the hospital, whereas to out patient and emergency care, sending back the records after health care or shift of the duty. In particular of sending back the in-patient records, it was necessary more concerned, because the problem which will be faced by the hospital will be more and more complex in its consequences, both medico legal aspects and claim of the third party are had to he enclosed by discharge summary.
Based on pre-research interview with the head of Medical Record Department, the staff of Medical Record Department, the head of in-patient unit, and several nurses, and observation which had done in several in-patient rooms of Jakarta Pilgrim's Hospital during November 2000, there were many medical records enough which was not sent back on time, finally its disturbed performance of Medical Record Department staff and obstructed the patient health care which will be treated again, because they have to wait for the staff was looking for medical record of the patient. Certainly it will caused the question about how did the human resources who are forms medical record caretaker do recording and examining medical record completeness at in-patient room, how did the medical record which had been recorded and had been examined its completeness, and what did they do recording and examining, the human resources have obeyed the procedure that had been done in Jakarta Pilgrim's Hospital.
Basically, sending back the medical records on time from the in-patient room was connected by recording that records at in-patient room, there for the writers do the research with the one of special purposes to know how the human resources did recording the medical record at in-patient room.
Kind of this research forms cross sectional research by the qualitative method. Data and information which were acquired researcher during the research by in-depth interview, observation, and secondary data means.
The result of the research showed that recording the in-patient medical record process in Jakarta Pilgrim's Hospital who had been done by the caretaker were not to do well, because there were still several medics, and paramedics who were not complete yet to do recording because of many obstacles.
To overcome that, the medical record management procedure which had been good especially for in-patient, really need every time was socialized particularly to the medical record caretaker in Jakarta Pilgrim's Hospital.
Bibliography: 18 (1985-1999)"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Anggun Dewi
"Brawijaya Women and Children Hospital merupakan salah satu rumah sakit yang telah menggunakan rekam medis elektronik dalam pendokumentasian semua kegiatan operasionalnya baik untuk rawat inap, rawat jalan, maupun gawat darurat. Penggunaan rekam medis elektronik ini diharapkan dapat mengurangi kelemahan pencatatan dan pendokumentasian secara manual.
Namun dalam implementasinya, penggunaan rekam medis elektronik tersebut di lapangan terutama oleh para perawat di ruang perawatan sebagai salah satu pengguna rekam medis elektronik dalam pendokumentasian catatan keperawatan tersebut masih belum optimal. Hal ini terbukti dengan masih ditemukannya, endokumentasian catatan keperawatan yang belum lengkap dalam aplikasi rekam medis elektronik, tercatat pada bulan Februari ketidaklengkapan pengisian catatan keperawatan oleh perawat ruang rawat inap sebesar 81,5%, dan pada bulan Maret sekitar 87%.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran persepsi perawat sebagai salah satu pengguna rekam medis elektronik yang digunakan sebagai sarana dalam pendokumentasian catatan keperawatan terkait dengan penerapan rekam medis elektronik di unit rawat inap. Penelitian dilakukan di unit rawat inap Brawijaya Women and Children Hospital mulai dari bulan Februari-Juni 2008. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian kualitatif dengan pengambilan informan disesuaikan dengan prinsip kesesuaian dan kecukupan dengan total 11 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Validasi data dilakukan dengan metode sumber dan metode.
Hasil penelitian didapatkan dengan melihat persepsi perawat terhadap ketenagaaan, sarana, kebijakan dan dukungan organisasi dalam rangka penerapan rekam medis elektronik ini. Persepsi perawat terhadap ketenagaan yang terdiri dari aspek pengetahuan dan pengalaman menunjukkan bahwa pengetahuan pengguna yang masih sangat kurang akan manfaat rekam medis elektronik ini sehingga keinginan untuk menggunakan rekam medis elektronik ini masih kurang. Dilihat dari persepsi perawat tentang sarana, membuktikan bahwa sarana yang digunakan saat ini untuk alat pendokumentasian dalam rekam medis elektronik ini perlu dilakukan penyempurnaan dan perbaikan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dilihat dari kebijakan rumah sakit, saat ini belum ada SK atau Peraturan Rumah Sakit atau SOP yang mengatur tentang penerapan rekam medis elektronik di Brawijaya Women and Children Hospital. Dilihat dari dukungan organisasi, menurut perawat saat ini, dukungan organisasi masih dirasakan kurang, sehingga belum jelas apa feedback yang akan diberikan rumah sakit, ketika para perawat ini berhasil menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah dilakukan penambahan pengetahuan perawat melalui pelatihan yang berkelanjutan terutama berkaitan dengan pendokumentasian dalam rekam medis elektronik, melakukan perbaikan dan penyempurnaan sarana, membuat kebijakan dan peraturan rumah sakit mengenai rekam medis elektronik ini dan mensosialisasikan, melakukan pengawasan dan evaluasi sehingga dapat mengetahui kendala-kendala yang ada di lapangan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risalina Myrta Anggarini
"ABSTRAK
Dengan didukung oleh 20 jenis keahlian, maka angka kunjungan pasien rawat jalan RSPAD Gatot Soebroto cukup tinggi. Seperti kita ketahui bersama tuntutan utama bagi pasien rawat jalan adalah pelayanan dengan cepat dan tepat Untuk menunjang pelayanan pasien rawat jalan panting pula diperhatikan layanan rekam medis yang cepat.
Dari hasil residensi penulis menjumpai lamanya rata-rata layanan rekam medis pada pasien poliklinik Penyakit Dalam yang diperkirakan mempunyai dampak atas kepuasan pasien.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi yang terperinci tentang layanan rekam medis di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Penelitian dilakukan secara cross sectional, dengan melakukan pengamatan terhadap rata-rata layanan rekam medis pasien rawat jalan poliklinik Penyakit Dalam, kemudian mengumpulkan data sekunder, juga wawancara dan diskusi kelompok terarah dengan petugas rekam medis serta kunjungan ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk mendapatkan data pembanding. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Pengamatan dilakukan selama 15 hari kerja (3 minggu) berturut-turut dan didapat 1222 orang pasien dan 20 orang petugas sebagai sampel penelitian. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa :
Rata-rata (mean) waktu layanan rekam medis di poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto adalah 61 menit.
Pengembangan kualitas tenaga rekam medis kurang direncanakan dengan baik. Prosedur kerja belum dilaksanakan secara konsisten. Pengembalian rekam medis dari poliklinik maupun tempat perawatan belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Lokasi poliklinik yang jauh dari tempat penyimpanan rekam medis mempengaruhi kecepatan pelayanan. Perlunya penambahan petugas untuk merapikan file.

ABSTRACT
Being the top referral military hospital the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) consisting of 20 different specialities has a hight visit of out-patients. Hence, a fast and efficient medical record service seems necessary.
The purpose of this research is to gather exact information on medical record service in the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto). This research is cross - sectional. It is based on medical record observations towards out - patients of the Internal Medicine Department together with secondary data from interviews and focussed group discussions with medical record officers. A visit to the Pondok Indah Hospital for comparison study was made and the data analysis is qualitative and quantitive.
The observation on I222 patients and 20 officers for 15 working days (3 weeks) is as follows :
The average time required for medical record service in the internal Medicine Department of the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) is 61 minutes.
The personnel for medical record service do not meet up to expectations the work procedure is not consistent. At times, medical records are not well - kept.
Bibliography : 21 year 1952 - 1997.
"
Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>