Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99627 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukito Suwarno
"ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan sumber energi utama bagi masyarakat, negara dan bangsa Indonesia. BBM harus tersedia setiap saat di semua tempat. Mengingat kenaikan penggunaan BBM setiap tahunnya, maka distribusi BBM dan sarana penampungan menjadi hal penting. Distribusi dan penampungan BBM harus tepat waktu dan jumlah. Cara distribusi yang dinilai efisien saat ini adalah melalui pipanisasi. Hasil evaluasi terhadap pipanisasi BBM di Jawa Barat dan Jawa Tengah menunjukkan penghematan sebesar Rp. 0,39/liter. Distribusi BBM di propinsi Jawa Timur saat ini sangat tergantung pada satu lokasi suplai di Surabaya dan jasa pihak ketiga (Perumka) dalam mendistribusikan BBM ke depot-depot lain melalui Rail Train Wagon (RTW).
Tujuan dari tesis ini adalah melakukan simulasi distribusi BBM melalui pipa di propinsi Jawa Timur. Daya dukung tangki timbun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di setiap depot adalah aspek yang ditinjau dalam simulasi ini. Metodologi yang digunakan meliputi penelitian awal, untuk mengetahui sistem distribusi yang ada saat ini, termasuk sarana dan prasarananya. Langkah berikutnya adalah pengumpulan data, berupa data kebutuhan BBM, kapasitas tangki timbun, jalur pipa, diameter pipa dan kecepatan aliran BBM. Kemudian dirumuskan model yang akan digunakan dalam simulasi.
Simulasi dilakukan untuk kurun waktu satu tahun, dengan 2 kondisi yaitu kondisi sekarang dan kondisi tahun 2020/21. Input variabel berupa jadwal kedatangan kapal, laju aliran BBM, kapasitas depot, konsumsi BBM dan diameter pipa. Sedangkan output yang dinginkan adalah volume BBM dan jumlah kapal selama simulasi.
Hasil simulasi untuk saat ini, yaitu dengan mengganti distribusi BBM melalui RTW dengan pipa, memberikan penghematan sebesar Rp. 6 jutal hari atau Rp. 2,1 milyar/tahun. Level minimum di semua depot dapat memenuhi kebutuhan harian, baik keadaan sekarang maupun di tahun 2020/21. Average cover untuk sekarang adalah 1,99-30,47 had dengan kedatangan kapal setiap 3 hari. Untuk tahun 2020/21 adalah 1,97-14,18 hari, dengan jadwal kedatangan kapal setiap 2 hari.
Optimalisasi kapasitas di depot dapat menurunkan kelebihan pasokan BBM. Dengan mengubah level maksimum, average cover berubah menjadi 1,97-3,60 hari untuk sekarang dan 1,91-3,51 untuk tahun 2020/21."
1998
T8451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasiadi Budiman
"ABSTRAK
Secara urnum pertumbuhan pasar PC yang tinggi di lndonesia
disebabkan oleh dua hal, pertama adalah semakin tingginya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat mengenai teknologi komputer terutama dengan
berkembangnya industri multimedia dan internet. Kedua, semakin
rendahnya harga komputer yang dipicu oleh liberalisasi perdagangan antar
negara dan kemajuan teknologi.
Faktor keberhasilan utama agar unggul di persaingan menuntut
perusahaan PC di Indonesia untuk mampu menyediakan sistem penjualan
yang tersebar dan mudah ditemukan oleh konsumen. Untuk menyalurkan
produk PC kepada konsumen diperlukan jaringan distribusi yang baik dan
meliputi semua segmen pembeli yang ada. Jalur distribusi menjadi bagian
yang kritis dalam operasi pemasaran PC. Strategi pemilihan, pengelolaan,
dan evaluasi jalur distribusi yang tepat perlu diformulasikan dan
diimplementasikan dengan baik.
Karya akhir ini bertujuan untuk melakukan penelitian kepada
perusahaan penanaman modal asing PT XYZ dalam memasarkan produk
PC bermerek ABC di Indonesia. Secara spesifik, hal-hal yang diteliti adalah
identifikasi kekuatan dan kelemahan XYZ dalam bidang pemasaran, analisa
strategi bersaing xyz saat ini, analisa lingkungan usaha PC dan analisa
konsumen analisa pemilihan strategi jalur distribusi, dan strategi
implementasi yang perlu dilakukan.
Metodologi yang digunakan dalam penulisan dibagi menjadi tiga
tahap. Pertama adalah penelitian internal XYZ, yaitu pengumpulan data
internal perusahaan dan wawancara dengan profesional XYZ dalam ¡ndustri
PC. Kedua adalah dengan melakukan penelitian kepustakaan dan berbagai
sumber termasuk data dan analisa konsumen primer, dan lembaga
pemerintahan, dan majalah-majaiah, dari jurnal pemasaran, dan juga
beberapa situs internet. Terakhir adalah tahap penyusunan karya akhir,
mengacu pada judul dengan metodologi deduktif - menarik kesimpulan.
Beberapa hal penting yang patut digarisbawahi dari hasil penelitian
ini adalah bisnis PC di Indonesia sedang mengalami saat-saat yang baik.
Hal ini terjadi karena arah liberalisasi membuat harga-harga produk ini
menjadi turun sehingga menjadi Iebih kompetitif dan terjangkau oieh
masyarakat. Di Indonesia pasar PC tumbuh berkembang karena didukung
dengan jumlah penduduk dan keluarga yang makin membutuhkan PC.
Jumlah perkapita PC yang masih cukup rendah dan peningkatan situasi
ekonomi membuat pasar Indonesia menjadi atraktif.
Pada industri PC terlihat adanya dua jenis konsumen. Pertama
adalah pembeli dari kalangan rumah (keluarga) dan kedua dari kalangan
bisnis. Masing-masing dari jenis konsumen ¡ni mempunyai karaktenistik
yang unik. Mayonitas pembeli PC rumah mengganti komputernya setiap satu
sampal tiga tahun sekali. PC ini sering digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan rumah dan hiburan / games. Motivasi kalangan ini untuk membeli
PC adalah karena kehandalannya, dalam jangkauan anggaran, dan garansi
servis pengganti. lnformasi mengenai produk PC kebanyakan mereka
dapatkan dari media. Pertumbuhan di sektor ini harus cukup diperhatikan
karena pangsa pasarnya cukup cepat berkembang (sekitar 25% per tahun
sampai tahun 2001). Hal ini didukung karena makin berkembangnya industri
aplikasi multimedia dan internet. Jalur distribusi baru yang paling efektif
untuk menjangkau kalangan ini adalah dengan membuka situs pemasaran
PC di internet.
Prediksi pangsa pasar PC bisnis masih yang terbesar sampal tahun
2001. Kebanyakan dari pemakainya menggunakan untuk aplikasi
pengolahan kata. Pembeli kalangan bisnis sangat mementingkan jaminan
puura jual dan kinerja PC yang baik. Mereka mempunyai perencanaan
pembelian komputer satu tahun sebelumnya. Jenis komputer yang ingin
mereka beli mayoritas menginginkan dan yang pernah dipakai sebelumnya.
Informasi tentang produk kebanyakan didapat dari pameran komputer. Jalur
distribusi baru yang paling efektif untuk menjangkau kalangan ini adalah
dengan penyaluran melalui distributor khusus ke industri. Hal ini terjadi
karena PC yang dijual perlu dikonfigurasi untuk berkinerja maksimai sesuai
dengan kebutuhan pembeli kalangan bisnis. Fleksibilitas dan kebutuhan
untuk memenuhi konfigurasi PC yang bervariasi akan dapat ditangani Iebih
cepat dan lebih efislen oleh dstributor ini.
;ABSTRAK
Secara urnum pertumbuhan pasar PC yang tinggi di lndonesia
disebabkan oleh dua hal, pertama adalah semakin tingginya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat mengenai teknologi komputer terutama dengan
berkembangnya industri multimedia dan internet. Kedua, semakin
rendahnya harga komputer yang dipicu oleh liberalisasi perdagangan antar
negara dan kemajuan teknologi.
Faktor keberhasilan utama agar unggul di persaingan menuntut
perusahaan PC di Indonesia untuk mampu menyediakan sistem penjualan
yang tersebar dan mudah ditemukan oleh konsumen. Untuk menyalurkan
produk PC kepada konsumen diperlukan jaringan distribusi yang baik dan
meliputi semua segmen pembeli yang ada. Jalur distribusi menjadi bagian
yang kritis dalam operasi pemasaran PC. Strategi pemilihan, pengelolaan,
dan evaluasi jalur distribusi yang tepat perlu diformulasikan dan
diimplementasikan dengan baik.
Karya akhir ini bertujuan untuk melakukan penelitian kepada
perusahaan penanaman modal asing PT XYZ dalam memasarkan produk
PC bermerek ABC di Indonesia. Secara spesifik, hal-hal yang diteliti adalah
identifikasi kekuatan dan kelemahan XYZ dalam bidang pemasaran, analisa
strategi bersaing xyz saat ini, analisa lingkungan usaha PC dan analisa
konsumen analisa pemilihan strategi jalur distribusi, dan strategi
implementasi yang perlu dilakukan.
Metodologi yang digunakan dalam penulisan dibagi menjadi tiga
tahap. Pertama adalah penelitian internal XYZ, yaitu pengumpulan data
internal perusahaan dan wawancara dengan profesional XYZ dalam ¡ndustri
PC. Kedua adalah dengan melakukan penelitian kepustakaan dan berbagai
sumber termasuk data dan analisa konsumen primer, dan lembaga
pemerintahan, dan majalah-majaiah, dari jurnal pemasaran, dan juga
beberapa situs internet. Terakhir adalah tahap penyusunan karya akhir,
mengacu pada judul dengan metodologi deduktif - menarik kesimpulan.
Beberapa hal penting yang patut digarisbawahi dari hasil penelitian
ini adalah bisnis PC di Indonesia sedang mengalami saat-saat yang baik.
Hal ini terjadi karena arah liberalisasi membuat harga-harga produk ini
menjadi turun sehingga menjadi Iebih kompetitif dan terjangkau oieh
masyarakat. Di Indonesia pasar PC tumbuh berkembang karena didukung
dengan jumlah penduduk dan keluarga yang makin membutuhkan PC.
Jumlah perkapita PC yang masih cukup rendah dan peningkatan situasi
ekonomi membuat pasar Indonesia menjadi atraktif.
Pada industri PC terlihat adanya dua jenis konsumen. Pertama
adalah pembeli dari kalangan rumah (keluarga) dan kedua dari kalangan
bisnis. Masing-masing dari jenis konsumen ¡ni mempunyai karaktenistik
yang unik. Mayonitas pembeli PC rumah mengganti komputernya setiap satu
sampal tiga tahun sekali. PC ini sering digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan rumah dan hiburan / games. Motivasi kalangan ini untuk membeli
PC adalah karena kehandalannya, dalam jangkauan anggaran, dan garansi
servis pengganti. lnformasi mengenai produk PC kebanyakan mereka
dapatkan dari media. Pertumbuhan di sektor ini harus cukup diperhatikan
karena pangsa pasarnya cukup cepat berkembang (sekitar 25% per tahun
sampai tahun 2001). Hal ini didukung karena makin berkembangnya industri
aplikasi multimedia dan internet. Jalur distribusi baru yang paling efektif
untuk menjangkau kalangan ini adalah dengan membuka situs pemasaran
PC di internet.
Prediksi pangsa pasar PC bisnis masih yang terbesar sampal tahun
2001. Kebanyakan dari pemakainya menggunakan untuk aplikasi
pengolahan kata. Pembeli kalangan bisnis sangat mementingkan jaminan
puura jual dan kinerja PC yang baik. Mereka mempunyai perencanaan
pembelian komputer satu tahun sebelumnya. Jenis komputer yang ingin
mereka beli mayoritas menginginkan dan yang pernah dipakai sebelumnya.
Informasi tentang produk kebanyakan didapat dari pameran komputer. Jalur
distribusi baru yang paling efektif untuk menjangkau kalangan ini adalah
dengan penyaluran melalui distributor khusus ke industri. Hal ini terjadi
karena PC yang dijual perlu dikonfigurasi untuk berkinerja maksimai sesuai
dengan kebutuhan pembeli kalangan bisnis. Fleksibilitas dan kebutuhan
untuk memenuhi konfigurasi PC yang bervariasi akan dapat ditangani Iebih
cepat dan lebih efislen oleh dstributor ini.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
"Sebagai distributor produk farmasi, Perusahaan Besar Farmasi (PBF) harus mematuhi pedoman distribusi termasuk pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran, sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Dalam aspek penyimpanan, PBF harus menyediakan fasilitas penyimpanan yang khusus dan memenuhi persyaratan suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang tepat. Penyimpanan yang tertata baik di fasilitas penyimpanan obat dapat meningkatkan efisiensi operasional, menghindari kesalahan pengambilan obat, serta menjaga kelangsungan stok dan mempermudah pencarian dan pengawasan. PT SamMarie Tramedifa, meskipun mematuhi pedoman CDOB dengan menyediakan gudang obat, menghadapi masalah dengan penandaan pada rak penyimpanan yang kurang jelas dan terorganisir, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pencarian. Proses pengambilan barang di gudang memerlukan sumber daya manusia terbanyak dan sering dievaluasi untuk meningkatkan produktivitas. Pengaturan produk yang rapi dan penandaan yang jelas seharusnya mempercepat pencarian barang. Data waktu dicatat sehubungan dengan penerimaan pesanan (PO), persiapan barang, dan penyerahan kepada kurir, dua hari sebelum dan dua hari setelah perubahan penandaan. Peningkatan durasi terjadi pada hari ketiga setelah perubahan, tetapi pada hari keempat, durasi menjadi lebih cepat. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan faktor-faktor seperti prioritas pesanan, variasi jumlah dan jenis barang, sistem penguncian yang tidak dapat diprediksi, serta kerusakan printer mempengaruhi durasi waktu pengambilan dan persiapan barang di gudang obat. Data yang diperoleh memiliki batasan waktu dan tidak dapat menilai efektivitas perubahan penandaan terhadap kinerja staf gudang obat. Evaluasi kinerja dengan mencatat waktu aktivitas staf gudang tidak selalu sesuai karena staf gudang sudah terbiasa dengan penempatan produk sebelum perubahan penandaan dan reorganisasi.

As a Pharmaceutical Wholesale Company, adhering to Good Distribution Practices (GDP) guidelines is paramount. In terms of storage, PBFs are mandated to provide dedicated storage facilities that meet specific requirements, such as temperature, humidity, and proper lighting. Well-organized pharmaceutical storage can significantly enhance operational efficiency by preventing medication retrieval errors, ensuring continuous inventory, and simplifying the retrieval and monitoring processes. Despite PT SamMarie Tramedifa's compliance with GDP guidelines by providing a drug warehouse, issues persist with the labeling on storage shelves, which appears unclear and disorganized, leading to extended search times. Properly arranged products with clear labeling should expedite item retrieval. Data was recorded regarding the time of receiving purchase orders (PO), preparing goods, and handing them over to couriers, both two days before and two days after labeling changes. While there was an increase in the duration of goods retrieval and preparation on the third day after the labeling changes, on the fourth day, the duration became slightly shorter. Observations and interviews revealed that factors like order priorities, variations in the quantity and type of items for each order, an unpredictable locking system, and printer malfunctions in the warehouse contributed to the increased duration for goods retrieval and preparation. Assessing performance solely by recording the time of warehouse staff activities did not yield accurate results, as warehouse staff were already accustomed to the product placement before the labeling changes and reorganization."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sunjaya Purwadisastra
"ABSTRAK
pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Oleh sebab itu ketersediaannya adalah hal yang
mutlak. Dalam kaitannya dengan ketersediaan ini aspek distribusi menjadi strategis. Dihadapkan
dengan kedudukan DKI Jakarta sebagai ibu kota, distribusi pangan, dalam hal ini beras, dapat
mengganggu dinamika masyarakat yang dapat mempengaruhi ketahanan wilayah. Oleh sebab itu
efisiensi distribusinya nienjadi permasalahan yang menarik. Penelitian ini berjudul ?Efektifitas
Distribusi Beras di DKI Jakarta, Tinjauan Aspek Ketahanan Wilayah dengan tujuan untuk
melihat kecenderungan permintaan betas sepuluh tahun terakbir di DKI Jakarta seiring dengan
kecenderungan pertumbuhan penduduk, mendeskripsikan pola suplai untuk memenuhi
permintaan tersebut, menentukan model distribusi beras dan lokasi suplai ke lokasi permintaan
di wilayah DKJ Jakarta agar terdapat efisiensi. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif
dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melihat kecenderungan kebutuhan pangan
sehubungan dengan pertumbuhan penduduk. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk
menganalisis setiap gejala yang timbul dan kecenderungan kebutuhan beras yang terjadi yang
ditemukan dan metode kuantitatif. Dari hasil perhitungan kecenderungan pertumbuhan
penduduk DKI Jakarta, selaras dengan pemikiran dasar dari Maithus, maka dapat diketahui
bahwa terdapat kecenderungan yang terus meningkat terhadap kebutuban beras. Peningkatan ini
pada suatu periode pemenuhannya tidak dapat dilakukan, mengingat dari penghitungan
berdasarkan data lapangan, stok beras yang ada menyusut tidak berimbang dengan pertumbuhan
penduduk. Menurut pedagang dan praktisi perberasan, kondisi demikian ¡tu bisa terjadi berkaitan
dengan musim, hasil panen raya dan paden gaduh. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan
impor beras. Namun pada dasarnya kebutuhan beras di dki Jakarta bertumpu pada lima daerah
sentra beras, selaras dengan kebijaksanaan pangan yang menetapkan bahwa kebutuhan betas
impor hanyalah sebagai pelengkap dad kekurangan yang tidak dapat dipenuhi oleh beras lokal.
Untuk mendukung bal tersebut kebijaksanaan pangan nasional menetapkan target pencapaian
swasembada besas yang didukung oleb sistem pangan yang mampu meregulasi pemenuhan
kebutuhan heras. Mendukung bal tersebut sistem agribisnis perlu diintensifkan, terlebih bila
dihadapkan dengan pola perekonomian yang terbuka alias mengglobai. Kondisi di atas
merupakan fondasi awal efisiensi distribusi heras DKI Jakarta sehubungan dengan
ketersediaannya (stok). Dad internal distribusi perlu dilakukan pemangkasan bagan distribusi
dengan mengembangkan Grosin Wilayah menjadi sekaligus berkemampuan food station ata
yang disebut food station . Kemampuan food station plus ini berpengarub pada aspek biaya
distnibusi karena dapat meznangkas biaya kuli. Penelitian ini mencoba mengkonstruksi suatu
model linier yang mampu menghitung biaya total transportasi yang efisien untuk distribusi heras
dad lokasi suplai ke lokasi permintaan. Basil penelitian ini menunjukican betapa pertimbangan biaya transportasi penting sebagai bahan pertimbangan untuk memenuhi alokasi permintaan di lima wilayah DKI Jakarta.
"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Leksono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto; Eko Virgianto
"ABSTRAK
Semenjak dikeluarkannya peraturan pemerintah pada akhir
tahun 1990 tentang pengadaan cengkeh melalui tataniaga yang
diatur pelaksanaannya oleh BPPC (Badan Penyangga dan Pemasa
ran Cengkeh), industri rokok mengalami masa?masa yang sangat
sulit. Ditambah lagi dengan kebijaksanaan mengenai masalah
cukai, harga eceran, isi dalam setiap kemasan, gencarnya
himbauan untuk tidak merokok dan juga adanya kelesuan pasar
pada tahun 1991 menambah kesulitan bagi industri ini.
Akibat adanya kondisi yang tidak menguntungkan ini,
posisi dari PT Djarum Kudus tingkatannya menurun menjadi
kelompok menengah - besar. Hal ini dikarenakan produksinya
pada tahun 1991 menjadi 28,2 milyar batang atau dibawah 30
milyar batang (batas dan kelompok dan pabrik rokok besar).
Untuk menghadapi masa?masa sulit tersebut, PT Djarum
Kudus dituntut meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
pengelolaan sumber daya yang ada. Dalam memasarkan produknya,
distribusi sebagai salah satu bagian dari pemasaran memegang
peranan yang sangat penting karena menyangkut tingkatan
service yang diberikan kepada konsumen dalam menyalurkan
produknya. Selain itu juga karena distribusi mempunyai
struktur biaya yang tidak kecil.
Dalam mencapai sistem distnibusi yang efisien diperlukan
suatu metode yang dapat mengatur perencanaan distnibusi rokok
secara baik. Dalam kaitan ini, salah satu alternatif yang
dapat dipergunakan adalah penggunaan metode kuantitatif dalam
menangani berbagai masalah. Integer Linear Programming dan
Economic Order Quantity yang merupakan salah satu model
management Science merupakan disiplin ilmu yang tujuannya
mengalokasikan sumber daya yang ada secara optimal dengan
memperhatikan kendala yang ada.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk
mengetahui sampai seberapa jauh Integer Linear programming
dan Economic Order Quantity dapat digunakan sebagai dasar
untuk meningkatkan efisiensi pada bidang distribusi khususnya
pada Pusat Perwakilan Rokok (PPR) Djarum Jakarta. penerapan
Integer Linear Programming terutama digunakan dalam bidang
transportasi yaitu pemilihan jenis kendaraan truk dan Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta ke agen-agen tunggal maupun agen
banyak. Sedangkan Economic Order Quantity digunakan dalam
menentukan besarnya order dan kudus ke Pusat Perwakilan
Rokok Jakarta.
Aplikasi Integer Linear Programming dan Economic Order
Quantity pada Pusat Perwakilan Rokok Djarum Jakarta memberi
kan solusi yang cukup besar bedanya dibandingkan dengan
sebelumnya. Pada biaya transportasi terjadi peningkatan
efisiensi hingga 24%. Sedangkan pada biaya pemesanan dan
Periyimpanan terjadi peningkatan efisiensi hingga 9%.
Dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan Integer Linear Programming dan Economic
Order Quantity
Sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi biaya distnibusi.
untuk itu diharapkan penerapan Integer Linear Programing dan
Economic Order Quantity ini tidak hanya digunakan pada Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta tapi juga pada Pusat Perwakilan
Rokok lainnya yang dimiliki PT Djarum Kudus."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Djaafar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Evi Nur Hidayat
"Dalam kegiatan operasional jaringan pipa gas banyak ditemukan potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kegagalan pipa, tidak terkecuali pada jaringan pipa distribusi gas bumi di apartemen. Namun, studi tentang analisis risiko pipa distribusi gas bumi di apartemen belum banyak dilaporkan. Berdasarkan fakta tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko pada pipa distribusi gas bumi di apartemen menggunakan metode event tree analysis. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi risiko dalam skenario kasus kebocoran skala kecil, pelepasan gas berskala besar dan pecah pipa gas, kemudian identifikasi pivotal event, membuat event tree diagram, menentukan event failure dan menghitung probabilitas risiko. Risiko dievaluasi dalam hal kebakaran, korban jiwa dan pelepasan gas.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa risiko tertinggi dalam setiap skenario dapat mengakibatkan kebakaran besar, korban jiwa dan keracunan ringan. Risiko tertinggi dalam scenario kebocoran skala kecil memiliki nilai probabilitas 5,1x10-3. Dalam skenario pelepasan gas skala besar, risiko terbesar memiliki nilai probabilitas 1,0x10-3 sedangkan dalam scenario pecah pipa gas memiliki nilai probabilitas 7,7x10-4. Nilai probabilitas masing-masing risiko menurun karena pemasangan gas detector dan heat/smoke detector di apartemensebagai barrier.

Operational activities on gas pipelines associates with potential hazard and risks that can potentially lead to pipeline failure, including in gas distribution pipeline in an apartment building. However, study on risk analysis of gas distribution pipeline in apartment has not been widely reported. Based on that fact, the purpose of this study is to analyze the risk on gas distribution pipeline in apartment using event tree analysis method. Firstly, identify skenario in case of small-scale leakage, large-scale gas release and gas pipeline rupture, then identify pivotal event, construct event tree diagram, obtain event failure and calculate risk probability. The risk is evaluated in terms of fire, casualties and gas released.
Results of this study show that the highest risk in each skenario which can result fire, severe casualties and light poisoning. The highest risk in small scale skenario has probability value 5.1x10-3. In large-scale gas release skenario, the highest risk has probability value 1.0x10-3. The highest risk in gas pipeline rupture skenario has probability value 7.7x10-4. Probability value of each risk is reduced since the installation of gas detector and heat/smoke detector in an apartment as a barrier.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Benedictus I.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niyar Nurfarikhah
"Pendistribusian BBM di Region Ambon memiliki tantangan berupa terbatasnya akses transportasi melalui jalur darat dikarenakan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau sehingga pendistribusain menjadi rumit dan mengalami keterlambatan penyaluran BBM. Sehingga diperlukakn rute distribusi yang optimal untuk memastikan penyaluran BBM tidak terlambat dan tidak ada kelangkaan BBM. Penelitian ini mengimplementasikan metode optimasi dengan mempergunakan algoritma Genetika dan Particle Swarm Optimization untuk pemilihan rute distribusi dengan tujuan meminimalisir jarak tempuh. Data jarak mil laut antar pelabuhan, kecepatan kapal pada tiap pelabuhan diolah menjadi sebuah model Asymmetric Travelling Salesman Problem (ATSP). Penerapan dua algoritma yaitu : Algorima Genetika dan particle swarm optimization dipergunakan untuk menyelesaikan model ATSP yang dibuat dengan fungsi objektif jarak tempuh yang seminimum mungkin. Variasi pada destinasi awal/akhir dari pemilihan rute juga dilakukan sebagai parameter uji tambahan dari setiap algoritma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma genetika memberikan rute terpendek dan efisien dibandingkan particle swarm optimization pada setiap pemilihan rute yang dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa algoritma genetika lebih efektif dalam menentukan rute pendistribusian BBM yang lebih pendek dan efisien.

The distribution of BBM in the Ambon Region has challenges in the form of limited access to transportation via land routes due to geographical conditions consisting of islands so that distribution becomes complicated and delays fuel distribution. So that an optimal distribution route is needed to ensure the distribution of fuel is not late and there is no shortage of fuel. This study implements an optimization method using the Genetic Algorithm and Particle Swarm Optimization for the selection of distribution routes with the aim of minimizing the distance traveled. Nautical mile distance data between ports, ship speed at each port is processed into an Asymmetric Traveling Salesman Problem (ATSP) model. The application of two algorithms, namely: Genetic Algorithm and particle swarm optimization is used to solve the ATSP model which is made with the objective function of the distance traveled as minimal as possible. Variations in the initial/final destination of the route selection are also performed as additional test parameters of each algorithm. The results showed that the genetic algorithm provides the shortest and most efficient route compared to particle swarm optimization for each route selection made. This proves that the genetic algorithm is more effective in determining the shorter and more efficient fuel distribution route."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>