Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriatnoko
"ABSTRAK
Apakah pendekatan komunikatif efektif digunakan pada pengajaran bahasa Inggris di Politeknik Universitas Indonesia, merupakan inti permasalahan pada penelitian ini. Adapun tujuan pokok penelitian dengan fokus permasalahan tersebut adalah untuk mengetahui efektifitas pendekatan komunikatif pada pengajaran bahasa Inggris terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia dalam berbahasa Inggris produktif.
Yang menjadi obyek penelitian ini adalah mahasiswa semester enam Politeknik Universitas Indonesia tahun akademik 1989/1990.
Metode deskriptif yang menekankan kepada studi korelasi adalah metode yang digunakan pada penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester enam jurusan Tata Niaga yang berjumlah 5 kelas. Untuk menjaring data, dipergunakan instrumen berupa tes kemampuan berbahasa Inggris produktif; keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Selanjutnya data dianalisis dengan metode "Kendali Rank Korelasi."
Penelitian ini menetapkan taraf signifikansi 5% dengan nilai kritis pada oC = t Z~aG = ± 20,025 = ± 1,96.
Hasil perhitungan analisis data ZH diperoleh 8,62, yang berarti bahwa perolehan 2H-perhitungan lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa antara keterampilan berbicara dan keterampilan menulis memiliki korelasi yang cukup berarti sehingga pendekatan komunikatif pada pengajaran bahasa Inggris di Politeknik Universitas Indonesia efektif digunakan khususnya dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris produktif."
Politeknik Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulhan Fathoni
"Penelitian ini mengungkapkan analisis kesenjangan pengetahuan pemeriksa paten berdasarkan jenjang kepangkatannya juga kesenjangan kompetensi berdasarkan hard competency dan soft competency, pengidentifikasian kebutuhan pelatihan dilakukan dengan melihat kesenjangan yang ada kamudian dikelompokan berdasarkan perilakunya apakah hard rompetency atau sol\ competency. Analisis kompetensi dilakukan pada pemeriksa paten sesuai dengan jenjang kepangkatannya) madya, muda dan penarnn dengan penelitian sensus. Instrumen penelitian yang digunakan terdiriri dari uji/tes pengetahuann dan self appraisal yang berarti responden dirninta untuk menitai sendiri derajat profisiensi dalam melakukan :matu pekerjaan seperti dinyatakan daiam item pemyataan pada kuisioner yaitu tingkat peniingnya, kemampuan aktual dan kemampuan idealnya Bentuk pemyataan yang dtminta jawabanya kepada responden berupa pemyataan verbal dengan nilai yang disediakan menggunakan skala liken. Penelitian lapangan untuk menganalisa sumher daya manusia menggunakan teknik kuantitatif berupa distribusi frekwensi dan untuk memtakafl kompetensi digunakan tabel.
Hasil pelneitian menunjukan pada pemeriksa paten madya berdasarkan hlU'd competency , maka kompetensi Memahami bahasa-bahasa asing lain dangan baik membutuhkan pelatihan.

This research describes gap analyzing patent examiners, examine knowledge, based on ievel of structure also to gap competency based on soft competency and hard competency. Indentification of the competence is conduct by assessing the gap between the examiner s actual and ideal abilities and then groups on based on behavioral what is hard competency or soft competency Analysis competency carry on patent examiner suitable on level of structure, madya muda and pertama with eeoc-us research The use of research instrument is test of examine knowledge and self appraisal, statement from which asked to the respondence in the form of verbal statement and the answer provided is the answer scalle using is Iikert scale. Fields research of analyzing data of human resources using quantitative techniques and from gap of competence using table.
The result also that examiner paten level on madya structure based on hard competency is understanding another language foregn is need training .
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33532
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan mengembangkan model Link and Match dengan pendekatan Competency Based Training pada pembelajaran Tata Graha di SMK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Research and Development. Studi pengembangan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: (1) Studi pendahuluan, (2) Pengembangan Model, dan (3) Uji validasi model. Pada tahap studi pendahuluan, meliputi kegiatan: (a) Studi literatur, (b) Identifikasi karakteristik kompetensi kerja keahlian Tata Graha, (c) Telaah pembelajaran Tata Graha di SMK. Tahap pengembangan model, meliputi kegiatan: (a) Merancang desain model link and match dengan pendekatan Competency Based Training pada pembelajaran Tata Graha di SMK, (b) Mengembangkan program pembelajaran Housekeeping, (c) Uji coba desain model. Pada tahap uji validasi model meliputi kegiatan: (a) Mengimplementasikan model, (b) Mengukur dampak penggunaan model terhadap capaian kompetensi peserta didik pada keahlian Tata Graha di SMK. Subjek penelitian terdiri dari peserta didik dan guru pengampu mata pelajaran Tata Graha di SMK. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, wawancara, observasi dan penilaian hasil belajar. Sesuai dengan tahapan penelitian, maka dihasilkan luaran sebagai berikut: (1) Model Link and Match dengan pendekatan Competency Based Training pada pembelajaran Tata Graha di SMK, (2) Program pembelajaran Housekeeping di SMK kompetensi keahlian Akomodasi Perhotelan."
JURPEND 15:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Risna Menda Lovinta
"Peran pemerintah dalam pemberian sertifikasi kompetensi terhadap pekerja sangat dibutuhkan oleh pekerja dikarenakan pentingnya sertifikasi kompetensi kerja sebagai sarana meningkatkan daya saing tenaga kerja di Indonesia. Sistem sertifikasi kompetensi dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja asing sekaligus dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan penghargaan industri pada tenaga kerja dengan kualifikasi kompetensi tertentu. Tesis ini menjelaskan dan menganalisis berkaitan dengan pengaturan sertifikasi kompetensi, pelaksaanan sertifikasi kompetensi dalam rangka peningkatan professionalitas pekerja dan pelaksaanaan pengaturan sertifikasi kompetensi berkaitan dengan professionalitas pekerja. Metode penelitian yang digunakan didalam tesis ini adalah metode penelitian normatif yang mengacu pada kaidah hukum dan peraturan perundang-undangan. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa beragamnya pengaturan berkaitan dengan sertifikasi kompetensi kemudian mengakibatkan ketidakpaduannya pelaksanaan sertifikasi kompetensi di tataran implementasi. Salah satu masalah yang muncul adalah besarnya biaya sertifikasi kompetensi bahwa sertifikasi kompetensi bukan sebatas formalitas melainkan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bisnis. Dengan adanya sertifikasi kompetensi pekerja memahami standar melakukan pekerjaan yang baik sesuai bidangnya. Dikarenakan sebelum mendapatkan sertifikat kompetensi kerja pekerja tersebut harus mengikuti pelatihan bekerja dengan baik dan professional sehingga melalui sertifikasi kompetensi dapat meningkatkan profesionalitas pekerja dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi seharusnya diwajibkan kepada pekerja serta wajib didukung oleh pemerintah melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Lembaga Sertifikasi Profesi dikarenakan dalam menghadapi persaingan global sertifikasi kompetensi sangat dibutuhkan oleh pekerja.

The role of the government in providing competency certification to workers is needed by workers because of the importance of work competency certification as a means of increasing the competitiveness of the workforce in Indonesia. The competency certification system can be used as a means to improve the competitiveness of Indonesian workers so that they can compete with foreign workers as well as can be used as a means to increase industry appreciation for workers with certain competency qualifications. This thesis explains and analyzes related to competency certification arrangements, the implementation of competency certification in order to improve worker professionalism and the implementation of competency certification arrangements related to worker professionalism. The research method used in this thesis is a normative research method that refers to legal rules and regulations. The results of this thesis show that various arrangements related to competency certification then result in incompetency certification implementation at the implementation level. One of the problems that arises is the high cost of competency certification that competency certification is not just a formality but aims to improve business competence. With the certification of competence, workers understand the standards of doing a good job according to their fields. Because before getting a work competency certificate, these workers must attend training to work well and professionally so that through competency certification they can improve the professionalism of workers and can achieve the goals set by the company. The implementation of competency certification should be mandatory for workers and must be supported by the government through the National Professional Certification Agency and Professional Certification Bodies because in the face of global competition, competency certification is needed by workers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Octriyani
"Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, peran Perancang Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas untuk mempersiapkan, merumuskan dan membahas rancangan peraturan perundang-undangan sangat diperlukan. Namun penyusunan peraturan perundang-undangan belum didukung oleh tenaga yang kompeten, baik kuantitas maupun kualitasnya dalam menyelesaikan penyusunan peraturan perundang-undangan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pengalaman dan pelatihan terhadap kompetensi perancang peraturan perundang-undangan.
Tinjauan pustaka mengindikasikan bahwa kompetensi dipengaruhi oleh pengalaman dan pelatihan yang diperoleh dalam sebuah pekerjaan atau situasi dalam organisasi. Indikator kompetensi mengacu pada pendapat Dave Ulrich yang menyatakan bahwa Kompetensi merupakan gambaran pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki karyawan, keseluruhan karyawan, dan kelompok karyawan (represent the knowledge, skills, and abilities that exist among and across employees and group of employees).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dan studi kepustakaan untuk mempelajari secara mendalam dengan mengutip teori-teori dari sejumlah literatur baik buku-buku, peraturan perundang-undangan. Populasi dalam penelitian ini adalah perancang peraturan perundang-undangan yang berjumlah 72 pegawai. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap pertanyaan kuesioner. Pengujian validitas menggunakan content validity dengan rumus Spearman Rho. Pengujian reabilitas dilakukan internal consistency dengan rumus Cronbach's Alpha.
Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel selanjutnya dilakukan analisis data. Terhadap tiap butir indikator dilakukan analisis distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan makin tinggi pengalaman maka makin tinggi kompetensi dan makin banyak pelatihan akan makin tinggi pula kompetensinya Vll Universitas Indonesia Analisis statistik menunjukkan: pengalaman kerja mempunyai hubungan positif dengan kompetensi perancang peraturan perundang-undangan dan koefisien determinasi mencerminkan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu sebesar 0,763 atau 76,3%. Terdapat hubungan positif antara pelatihan dengan kompetensi perancang peraturan perundang-undangan, sehingga semakin baik pelatihan maka semakin tinggi kompetensi, koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 0,060 atau 6,0%. Terhadap pengalaman keija dan pelatihan secara bersama-sama mempunyai hubungan positif dengan kompetensi perancang, sehingga semakin baik pengalaman keija dan pelatihan. Koefisien determinasi yang menunjukkan kontribusi pengalaman keija dan pelatihan secara bersama­ sama terhadap kompetensi perancang peraturan perundang-undangan adalah 0,763 atau 76,3%.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi perancang perlu dilaksanakan rolling (mutasi) perancang untuk meningkatkan pengalaman dan pengembangan focus group discussion (FGD) dengan topik tertentu yang diikuti oleh perancang yang bertugas di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan maupun perancang yang bertugas di instansi lain.

With the enactment of Law Number 10 Year 2004 on the establishment legislation, the role of legislation designer has a duty to prepare, formulate and discuss the draft legislation is needed. However, the preparation of legislation not supported by competent personnel, both quantitatively and qualitatively in completing the preparation of legislation. This study aimed to investigate the influence of experience and training towards competency legislation designer.
Literature review indicates that competence is influenced by experience and training gained in a job or situation in the organization. Indicators of competence refers to Dave Ulrich's opinion stating that competency are represent the knowledge, skills, and abilities that exist among and across employees and group of employees.
Data collection techniques used in this research is field research by distributing questionnaires to the respondents, and literature studies to examine in depth by citing the theories of a number of good literature, books, laws and regulations. The population in this study was the designer of legislation which amounts to 72 employees. Prior to Conducting the analysis, first tested the validity and reliability of the questionnaire questions. Testing the validity of using content validity according to the formula of Spearman Rho. Internal consistency reliability testing conducted with Cronbach's alpha formula.
Having declared valid and reliable instrument is then performed data analysis. Against each item indicator of frequency distribution analysis. The results showed the higher the higher the competence of experience and more training will be higher the competency.
Statistical analysis showed: work experience has a positive relationship with the designer of competency legislation and determination coefficient reflects the contribution of independent variable on the dependent variable that is equal to 0. 763 or 76.3%. There is a positive relationship between training designers with competence of legislation, so the better the training, the higher the competence, determination coefficient reflects ·how much the contribution of independent variables on the dependent variable of 0.060 or 6.0%. On work experience and training together has a positive relationship with the competence of the designer, so that more and better work experience and training. The coefficient of determination which indicates the contribution of work experience and training together on the competence of regulatory legislation is 0.763 or 76.3%.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33536
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Competency-based teaching model is an important aspect in increasing students achievement. By using this model, the quality of teaching and learning process can be improved. In teaching chemistry, competency-based teaching model is more stressed on basic competencies the students should have. The students have to comprehend the main concept or principles if chemistry subject matters. The problem is what kind of competency-based teaching model that is appropriate for use in increasing students achievement. This research develops and investigate four models of competency-based teaching, such as competency-based teaching models of concept attainment, problem solving, inquiry training and cooperative learning approach. The research was carried out on 40 students for each class I,II dan II SMA Negeri 5 Padang. The result of the study showed that the implementation of four teaching models can increase students a achievement in chemistry subject. It can be concluded that the implementations of competency-based teaching model can improve students achievement at secondary High School."
2006
370 JPUNP 29:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Handini Lestary
"Permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Penyebab timbulnya masalah sosial dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi, budaya, biologis dan psikologis. Indonesia sebagai negara berkembang tak luput dari masalah sosial, tingginya tingkat kemiskinan berdampak pada tumbuhnya berbagai macam masalah sosial lainnya seperti keterlantaran, disabilitas, keterpencilan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, korban bencana, korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Penanganan permasalahan sosial yang ada merupakan tanggung jawab pemerintah. Upaya penurunan permasalahan sosial terus dilakukan salah satunya dengan program Rehabilitasi Sosial yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Repubik Indonesia. Pelaksanaan program rehabilitasi sosial memerlukan sumber daya manusia dalam hal ini pekerja sosial yang handal. Kondisi pekerja sosial yang ada pada Ditjen Rehabilitasi Sosial secara kuantitas tidak mampu untuk memberikan pelayanan kepada penyandang masalah sosial yang ada. Hal ini menjadi perhatian untuk menangani kondisi tersebut maka perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan kepada pekerja sosial, sehingga menarik peneliti untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai fungsional pekerja sosial pada Ditjen Rehabilitasi Sosial. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan post-postivist dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan dan Focus Group Discussion (FGD) yang seluruhnya dikaitkan dengan konsep Pendidikan dan Pelatihan yang dikemukan oleh Notoadmojo dengan lima dimensi yakni training needs assessment, sasaran pelatihan, isi program, prinsip belajar dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pekerja sosial secara umum telah sesuai dengan teori tersebut. Berdasarkan penjabaran dan penelitian yang telah dilakukan, rekomendasi yang dapat diberikan diantaranya pemberian diklat secara spesifik sesuai dengan bidang pekerja sosial yang ditangani dan perlu dilakukan pendataan ulang untuk mengetahui kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan pekerja sosial.

Social problems are a phenomenon that appears in the reality of social life. The causes of the emergence of social problems are motivated by economic, cultural, biological and psychological factors. Indonesia as a developing country does not escape from social problems, the high level of poverty has an impact on the growth of various other social problems such as neglect, disability, remoteness, social disability and behavior irregularities, disaster victims, victims of violence, exploitation and discrimination. Handling existing social problems is the responsibility of the government. Efforts to reduce social problems continue to be carried out, one of which is the Social Rehabilitation program conducted by the Directorate General of Social Rehabilitation, Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia. The implementation of social rehabilitation programs requires human resources in this case reliable social workers. The condition of the social workers in the Directorate General of Social Rehabilitation is in quantity not able to provide services to persons with existing social problems. This is a concern to deal with these conditions so education and training for social workers is needed, so that it attracts researchers to analyze how the implementation of education and training of functional social worker employees at the Directorate General of Social Rehabilitation. The study was conducted using a qualitative method with a post-postivist approach and data collection techniques were carried out by interview, documentation, literature study and Focus Group Discussion (FGD) which were all linked to the concept of Education and Training presented by Notoadmojo with five dimensions namely training needs assessment , training objectives, program content, learning and evaluation principles. The results of the study show that the implementation of employee training of social workers in general is in accordance with the theory. Based on the elaboration and research that has been done, the recommendations that can be given include the provision of training specifically in the field of social workers that are handled and re-data collection needs to be done to find out the employee training needs that are appropriate with social workers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tompodung, Linda Maya
"ABSTRAK
Latar Belakang: Persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran terbukti dapat memengaruhi prestasi, kepuasan dan kesuksesan mahasiswa. Mahasiswa yang berpendapat bahwa lingkungan pembelajaran memberikan dukungan akan belajar lebih keras dan memberikan prestasi lebih baik. Di Indonesia prestasi belajar lulusan dokter diukur secara nasional dengan menggunakan UKMPPD.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran dan hubungannya dengan kelulusan dalam UKMPPD.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Data diperoleh dari 105 peserta UKMPPD. Persepsi lingkungan pembelajaran diukur menggunakan kuesioner DREEM dan menghubungkannya dengan kelulusan dalam UKMPPD. Data berdistribusi tidak normal sehingga digunakan analisis Mann-Whitney. Analisis multivariat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kelulusan UKMPPD.Hasil: Penelitian ini menunjukkan sembilan puluh persen mahasiswa FK UNSRAT mempunyai persepsi lsquo;positif rsquo; terhadap lingkungan pembelajaran. Total skor median DREEM persepsi mahasiswa kurang berprestasi lebih baik dibandingkan mahasiswa berprestasi. Hasil analisis multivariat tidak menemukan hubungan lingkungan pembelajaran dan kelulusan UKMPPD, namun kelulusan UKMPPD berhubungan dengan dengan status ujian peserta.

ABSTRACT
Background Students rsquo experience about their learning environment in medical education has been shown to be related to their achievements, satisfaction and success. Students who consider the learning environment supportive will learn harder and perform better. In Indonesia, the performance of newly graduated physicians is measured nationally using Indonesia Medical Licensing Exam IMLE . Objective The aim of this research is to describe students rsquo perception about their learning environment and its relationship with pass rate in IMLE.Methods We measured the perception on the learning environment of 105 students of Sam Ratulangi University UNSRAT Faculty of Medicine who were about to undertake IMLE in February 2017 using DREEM questionnaire and calculated the relationship with IMLE pass rate. Data analyzed was conducted using Mann Whitney test. Multivariate analysis was used to identify the factors affecting pass rate at IMLE.Results We found that 90 percent of the students have positive perception regarding learning environment in UNSRAT. The overall median DREEM score of the academic under achievers 136.00 was higher compared to the academic achievers 126.00 . However, multivariate analysis found no significant association between learning environment and the IMLE pass rate. Instead, IMLE pass rate is associated with the participant rsquo s exam status."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Azka Dhamawan
"Sistem informasi akademik merupakan aplikasi yang digunakan instansi pendidikan tinggi untuk mengelola keperluan administrasi perkuliahan dan akademik.Secara umum, sistem informasi akademik memiliki kesamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing instansi pendidikan tinggi. Proses pengembangan sistem dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti individual software dan standard software. Akan tetapi, kedua cara tersebut memiliki kekurangan dari segi biaya dan waktu. Selain cara tersebut, terdapat satu cara yang memiliki kelebihan dalam menghasilkan produk secara masal dan mudah dikostumisasi, yaitu pengembangan sistem dengan pendekatan software product line engineering (SPLE). Penelitian ini merupakan studi kasus baru penerapan SPLE pada aplikasi web sistem informasi akademik yang mendukung outcome-based education (OBE). Pada penelitian ini dihasilkan pembangkit aplikasi untuk sistem informasi akademik yang memanfaatkan PRICES-IDE untuk membangkitkan aplikasi web. PRICES-IDE merupakan tools berbasis Eclipse yang dikembangkan oleh Lab RSE Fasilkom UI yang menggunakan paradigma delta-oriented programming untuk menerapkan SPLE. Proses pengembangan mencakup pembuatan feature model, model UML, model IFML, dan kode WinVMJ. Feature model digunakan untuk merepresentasikan fitur yang tersedia di generator sistem informasi akademik. Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk merepresentasikan model-model yang ada di produk. Interaction Flow Modeling Language (IFML) digunakan untuk merepresentasikan alur dan interaksi pada antarmuka. Variability Modules for Java (VMJ) digunakan untuk membangun backend dari aplikasi. Penelitian ini berhasil menghasilkan beberapa produk variasi dari sistem informasi akademik. Masing-masing variasi produk telah dievaluasi dan bekerja sesuai requirements

Academic information systems are applications used by higher education institutions to manage lecture and academic administration needs. In general, academic information systems have similarities and differences that are owned by each higher education institution. System development process can be done in various ways, such as individual software and standard software. However, both methods have shortcomings in terms of cost and time. In addition to this method, there is one way that has the advantage of producing products in mass and is easily customizable, namely system development with the software product line engineering (SPLE) approach. This research is a new case study of the application of SPLE to an academic information system web application that supports outcome-based education (OBE). In this research, a web application generator for academic information systems that utilizes PRICES-IDE to generate web applications is produced. PRICES-IDE is an Eclipse-based tool developed by RSE Laboratory from Fasilkom UI that uses delta-oriented programming paradigm to implement SPLE. The development process includes the creation of feature model, UML model, IFML model, and WinVMJ code. Feature model is used to represent the features available in the generator for academic information system. Unified Modeling Language (UML) is used to represent the models in the product.Interaction Flow Modeling Language (IFML) is used to represent the flow and interaction on the interface. Variability Modules for Java (VMJ) is used to build the backend of the application. This research successfully produced several product variations of the academic information system. Each product variation has been evaluated and works as desired."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Muhammad Daffa
"Sistem informasi akademik merupakan aplikasi yang digunakan instansi pendidikan tinggi untuk mengelola keperluan administrasi perkuliahan dan akademik.Secara umum, sistem informasi akademik memiliki kesamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing instansi pendidikan tinggi. Proses pengembangan sistem dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti individual software dan standard software. Akan tetapi, kedua cara tersebut memiliki kekurangan dari segi biaya dan waktu. Selain cara tersebut, terdapat satu cara yang memiliki kelebihan dalam menghasilkan produk secara masal dan mudah dikostumisasi, yaitu pengembangan sistem dengan pendekatan software product line engineering (SPLE). Penelitian ini merupakan studi kasus baru penerapan SPLE pada aplikasi web sistem informasi akademik yang mendukung outcome-based education (OBE). Pada penelitian ini dihasilkan pembangkit aplikasi untuk sistem informasi akademik yang memanfaatkan PRICES-IDE untuk membangkitkan aplikasi web. PRICES-IDE merupakan tools berbasis Eclipse yang dikembangkan oleh Lab RSE Fasilkom UI yang menggunakan paradigma delta-oriented programming untuk menerapkan SPLE. Proses pengembangan mencakup pembuatan feature model, model UML, model IFML, dan kode WinVMJ. Feature model digunakan untuk merepresentasikan fitur yang tersedia di generator sistem informasi akademik. Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk merepresentasikan model-model yang ada di produk. Interaction Flow Modeling Language (IFML) digunakan untuk merepresentasikan alur dan interaksi pada antarmuka. Variability Modules for Java (VMJ) digunakan untuk membangun backend dari aplikasi. Penelitian ini berhasil menghasilkan beberapa produk variasi dari sistem informasi akademik. Masing-masing variasi produk telah dievaluasi dan bekerja sesuai requirements

Academic information systems are applications used by higher education institutions to manage lecture and academic administration needs. In general, academic information systems have similarities and differences that are owned by each higher education institution. System development process can be done in various ways, such as individual software and standard software. However, both methods have shortcomings in terms of cost and time. In addition to this method, there is one way that has the advantage of producing products in mass and is easily customizable, namely system development with the software product line engineering (SPLE) approach. This research is a new case study of the application of SPLE to an academic information system web application that supports outcome-based education (OBE). In this research, a web application generator for academic information systems that utilizes PRICES-IDE to generate web applications is produced. PRICES-IDE is an Eclipse-based tool developed by RSE Laboratory from Fasilkom UI that uses delta-oriented programming paradigm to implement SPLE. The development process includes the creation of feature model, UML model, IFML model, and WinVMJ code. Feature model is used to represent the features available in the generator for academic information system. Unified Modeling Language (UML) is used to represent the models in the product.Interaction Flow Modeling Language (IFML) is used to represent the flow and interaction on the interface. Variability Modules for Java (VMJ) is used to build the backend of the application. This research successfully produced several product variations of the academic information system. Each product variation has been evaluated and works as desired."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>