Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Hermawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran serta menyatakan hubungan iklim organisasi, kepemimpinan dan kinerja sumber daya manusia pemandu lalu lintas udara (controller) di Bidang Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara Bandara Soekarno Hatta.
Responden yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 100 orang controller. Pemilihan sampel (responden) dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang hasilnya dianalisis dengan statistik deskriptif (median dan distribusi frekuensi) dan statistik non parametris (Korelasi Spearman Rank).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel iklim organisasi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dan signfikan dengan kinerja. Nilai korelasi antara iklim organisasi dengan kinerja sebesar 0,350 dan nilai signifikansi (0,000) lebih rendah dan 0,01 serta nilai t-hitung yang diperoleh sebesar 3,698 lebih besar dari nilai t-tabel 1,665.
Demikian pula dengan iklim organisasi, memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja. Nilai korelasi antara kepemimpinan dengan kinerja sebesar 0,296 dan nilai signifikansi (0,001) lebih rendah dari nilai 0,01 serta nilai t-hitung yang diperoleh sebesar 3,068 lebih besar dari nilai t-tabel 1,665.
Dengan kesimpulan-kesimpulan tersebut, disarankan agar dapat dilakukan pengkajian secara berkala sehingga kinerja para controller minimal dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut dapat diambil langkah-langkah kebijakan untuk meningkatkan kualitas iklim organisasi dan kepemimpinan di lingkungan Bidang Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara Bandana Soekarno-Hatta, sehingga kinerja para controller dapat ditingkatkan.
Daftar Pustaka: 45 buku, 2 artikeL, 5 peraturan (1979 - 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesia Putri Sharfina
"Fatigue diakui sebagai risiko utama yang membahayakan keselamatan dalam dunia penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan pada petugas Tower Control ATC di Jakarta ATS Center, Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Faktor yang diteliti yaitu faktor risiko terkait pekerjaan (shift kerja dan durasi kerja) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (usia, jenis kelamin, status gizi, kuantitas tidur, dan waktu tempuh perjalanan) terhadap kelelahan. Checklist Individual Strength-20 (CIS-20) digunakan untuk mengukur kelelahan secara subjektif. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dengan menggunakan desain studi cross sectional. Hasil penelitian diketahui sebanyak 56,5% petugas Tower Control mengalami kelelahan. Namun, dari keseluruhan variabel tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik terhadap kelelahan.

Fatigue is recognized as a major risk that endanger the safety of aviation world. This study aims to determine risk factors associated with fatigue on Aerodrome Controllers in Jakarta ATS Center, Soekarno-Hatta International Airport. Factors studied were work-related factors (shift work and duration of work) and non-work-related factors (age, sex, nutritional status, sleep quantity, and commuting time) to fatigue. Checklist Individual Strength-20 (CIS-20) was used to measure fatigue subjectively. This research is a quantitative observational study using cross sectional design. The results of the study known as much as 56,5% of Aerodrome Controllers experiencing fatigue. However, there is no significant relationship to fatigue found from all of the variables statistically in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Irwanda
"Pemandu lalu lintas udara (PLLU) memiliki beban kerja dan tanggungjawab yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Hal tersebut dapat memicu terjadinya stress kerja, yang selanjutnya dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja mental, unit kerja, dan masa kerja terhadap peningkatan tekanan darah pada pekerja Jakarta Air Traffic Service Centre JATSC di Bandara Soekarno Hatta. Studi ini bersifat kohort prospektif. Sampel berjumlah 191 orang, berupa pekerja controller maupun non controller. Penelitian dilakukan selama bulan Maret ndash; Juli 2017. Data penelitian dikumpulkan berdasarkan pengukuran tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan serta dengan menggunakan instrumen skala NASA ndash; TLX dan skala Burn-out. Peningkatan tekanan darah terjadi bila sistolik ge; 140 mmHg atau diastolik ge; 90 mmHg setelah bekerja. Hasil menunnjukkan pekerja JATSC yang berusia 40 - 65 tahun lebih berisiko mengalami peningkatan tekanan darah sebesar 2,65 kali jika dibandingkan dengan pekerja JATSC yang berusia 21 ndash; 39 tahun [RR=2,65; interval kepercayaan IK 95 = 1,50-4,67; p=0,001]. Pekerja JATSC dengan beban kerja mental sangat tinggi memiliki risiko 3,55 kali lebih tinggi mengalami peningkatan tekanan darah setelah kontrol dibandingkan pekerja JATSC dengan beban kerja mental tinggi. [RR=3,55; interval kepercayaan IK 95 = 2,05-6,16; p

Air traffic controllers have a great workload and responsibility for aviation safety. It can lead to work stress, which can lead to health problems such as increased blood pressure. The purpose of this research is to know the relationship between mental work load, work unit and work period to increase blood pressure at Jakarta Air Traffic Service Center JATSC workers at Soekarno Hatta Airport. This study is a prospective cohort. Sample amounted to 191 people, consist of controller and non controller workers. The study was conducted during March July 2017. The data were collected based on measurements of blood pressure, height, weight, and using NASA TLX and Burn out scale instruments. Increased blood pressure occurs when systolic ge 140 mmHg or diastolic ge 90 mmHg after work. Results showed that JATSC workers aged 40 to 65 were at increased risk of blood pressure by 2.65 times compared with JATSC workers aged 21 39 years RR 2.65 Confidence interval IK 95 1.50 4.67 P 0.001 . JATSC workers with very high mental workloads have a 3.55 times higher risk of increased blood pressure after control than JATSC workers with high mental workload. RR 3.55 Confidence interval IK 95 2.05 6.16 P "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Evraim Licardo
"Bandar Udara Soekarno Hatta merupakan bandara Internasional terbesar di Indonesia, namun belakangan ini sering terjadi peningkatan jumlah penumpang pertahunnya. Pada periode Januari-Oktober 2011 jumlah penumpang telah mencapai 41 juta orang yang tidak sebanding dengan kapasitas bandara yaitu 22 juta penumpang per tahun. Hal ini memicu perlunya manajemen lalu lintas selama pembangunan bandara Soekarno-Hatta di Terminal 3. Dengan menggunakan metode VISSIM, output yang didapatkan yaitu berupa volume, kecepatan dan tundaan. Dimana didapatkan hasil scenario terbaik yaitu pemindahan arus kendaraan yang menuju terminal 3 melalui terminal 1 dan 2 kemudian masuk melalui jalan atau sodetan yang telah dibuat sebelumnya. Dan untuk kendaraan yang akan parkir, akan disediakan lokasi parkir sementara.

Soekarno-Hatta Airport is the largest international airport in Indonesia, but this often happens later increased an annual number of passengers. In the period January-October 2011 passenger numbers had reached 41 million people who are not proportional to the capacity of 22 million passengers a year. This triggered the need for traffic management during construction of the Soekarno-Hatta Airport at Terminal 3. By using the method VISSIM, output acquired namely form of volume, speed and delay. Where obtained the result scenario is transfer the current vehicles heading terminal 3 through terminal 1 and 2 and went through road or watercourse that have been made before. And for vehicle parking, which will be provided temporary parking location."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
S21574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Nadhila Zahra
"Penelitian ini membahas permasalahan strategi peningkatan kinerja lalu lintas di ruas Jl. P2 akibat bangkitan lalu lintas yang terjadi di tahun 2017 sebagai dampak dari pengoperasian Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.
Analisis didasarkan atas perhitungan kinerja lalu lintas eksisting yang mengacu kepada Dirjen Bina Marga 1997, membuat model jaringan lalu lintas eksisting, menghitung forecast volume lalu lintas berdasarkan pertumbuhan jumlah penumpang yang telah di validasi, serta uji skenario permodelan lalu lintas Do Nothing dan Do Something menggunakan perangkat lunak Vissim.
Hasil analisis berdasarkan skenario Do Something menunjukkan penurunan arus lalu lintas sebesar 21.57 dari total arus lalu lintas di ruas Jalan P2 dan dibuktikan dengan peningkatan kinerja lalu lintas rata-rata sebesar 13.64 untuk kecepatan, 65.02 untuk tundaan, serta 0.93 untuk panjang antrian lalu lintas dibandingkan dengan hasil skenario Do Nothing.
Hasil penelitian ini berupa peningkatan kinerja lalu lintas pada Jl. P2 dan Simpang Perimeter Utara setelah dilakukan penguraian arus lalu lintas melalui jalur alternatif khusus karyawan.

The aim of this research is to develop a strategy that improves the traffic performance at P2 lane due to the prediction of increased traffic in 2017 as the impact of the operation of Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta Airport.
Analysis are based on existing traffic performance calculation that refer to Dirjen Bina Marga 1997 , designing an existing traffic network model, calculation of the volume of traffic forecast based on growth in the number of passengers that have been validated, and testing the traffic model with the Do Nothing and Do Something scenario using Vissim software.
The analysis indicates that for Do Something scenario, traffic flow potentially decreases up to 21.57 and proven by an increase in traffic performance of 13.64 for speed, 65.02 for queue delay, and 0.93 for traffic queue length compared with the result of Do Nothing scenario.
The result of this research, consisting the increasing traffic performance on P2 lane and Simpang Perimeter Utara after splitting the traffic flow through the special alternative route for employee is based on the result of traffic modeling using Vissim software. Keywords trip production, model, splitting the traffic flow, special alternative route.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Eirene Adryana
"Setiap negara memiliki tanggung jawab untuk membangun dan menyediakan layanan lalu lintas udara sebagaimana tertera dalam Pasal 28 Konvensi Chicago. Namun, Annex 11 Konvensi Chicago menyebutkan bahwa negara dapat mendelegasikan tanggung jawab tersebut kepada negara atau lembaga lain tanpa membahayakan kedaulatannya. Pendelegasian tanggung jawab tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang disetujui oleh kedua belah pihak. Tetapi, pendelegasian tanggung jawab seringkali masih menyentuh kedaulatan sebuah negara. Maka dari itu, perlu dibedakan antara urusan operasional dan kedaulatan dalam pendelegasian layanan lalu lintas udara. Penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan menganalisis hukum udara internasional dan perjanjian bilateral mengenai pendelegasian layanan lalu lintas udara. Dalam praktiknya, sifat dari pasal-pasal yang tertera pada perjanjian tersebut menentukan seberapa jauh tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Berdasarkan kesimpulan di atas, sebaiknya ketentuan dalam perjanjian bilateral mengenai tanggung jawab kedua belah pihak harus dibuat secara lengkap dan jelas untuk menghindari benturan antara urusan operasional dan kedaulatan.

Each state is responsible for establishing and providing air traffic services as stated in Article 28 of the Chicago Convention. However, Annex 11 to the Chicago Convention stated that states could delegate these responsibilities to other states or institutions without jeopardizing their sovereignty. The delegation of responsibility is carried out based on a mutual agreement agreed by both parties. The delegation of responsibility often still touches the sovereignty of a state. Therefore, it is necessary to distinguish between operational matters and sovereignty in the delegation of air traffic services. The author uses a normative legal research method by analyzing international air law and bilateral agreements regarding the delegation of air traffic services. In practice, the nature of the articles contained in the agreement determines the extent of the responsibilities that both parties must fulfill. Based on the conclusions above, it is better if the provisions in bilateral agreements regarding the responsibilities of both parties must be made completely and clearly to avoid conflicts between operational matters and sovereignty.

 

Keywords: Delegate, responsibilities, operational, sovereignty, bilateral agreement, air traffic services."

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Zuhriyanto
"Peningkatan tekanan darah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung iskemik dan strok. Pemandu Lalu Lintas Udara PLLU di Jakarta Air Traffic Services Centre JATSC yang terpajan dengan temperatur ruang kerja yang dingin dapat berisiko dengan peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko peningkatan tekanan darah pada PLLU di JATSC. Penelitian ini memakai desain potong lintang dengan random sampling pada PLLU di JATSC selama periode 29 Mei sampai 14 Juni 2017. Sebanyak 134 subjek didapatkan selama penelitian ini. Data diperoleh dengan pengisian kuesioner, pengukuran tekanan darah dengan Sphygmomanometer air raksa, dan temperatur ruang kerja dengan termometer digital. Peningkatan tekanan darah terjadi bila sistolik ge; 140 mmHg atau diastolik ge; 90 mmHg setelah bekerja.
Hasil menunjukkan subjek yang berusia ge; 40 tahun memiliki risiko peningkatan tekanan darah 2,2 kali lebih tinggi dibandingkan usia dibawah 40 tahun [RRa= 2,18; IK 95 = 1,15-4,11; p= 0,016]. Subjek dengan temperatur ruang kerja dibawah 21 C memiliki risiko peningkatan tekanan darah 2,1 kali lebih tinggi dibandingkan subjek dengan temperatur ruang kerja ge; 21 C [RRa= 2,10; IK 95 = 1,12-3,93; p= 0,020]. Dapat disimpulkan bahwa usia ge; 40 tahun dan temperatur ruang kerja dibawah 21 C mempertinggi risiko peningkatan tekanan darah.

Increased blood pressure can increase the risk of ischemic heart disease and stroke. Air Traffic Controller ATC in Jakarta Air Traffic Services Centre JATSC exposed to cold working room temperatures may be at increased risk of blood pressure. The purpose of this study was to determine the risk factors for increased blood pressure among ATC in JATSC. This study used cross sectional design with random sampling on ATC in JATSC during Mei 29th to June 14th, 2017. 134 subjects were obtained during the study. The data were collected using a questionnaire, a Mercury Sphygmomanometer for blood pressure, and a digital thermometer for room temperature. Increased blood pressure were defined by systolic ge 140 mmHg or diastolic ge 90 mmHg after work.
The results showed that subjects with Age ge 40 years compared to under 40 years were 2.2 times higher risk to increased blood pressure RRa 2.18 CI 95 1.15 4.11 p 0.016 . Those who work at room temperature below 21 C compared to ge 21 C were 2,1 times higher risk to increased blood pressure RRa 2.10 CI 95 1.12 3.93 p 0.020 . In conclusion age ge 40 years and working room temperature below 21 C increase the risk for increased blood pressure."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Florensia Rosary Meida Devinta
"Penelitian ini membahas solusi untuk meningkatkan kinerja lalu lintas pada pintu rawa bokor seiring dengan adanya peningkatan penumpang Bandara Soekarno Hatta. Perhitungan kinerja lalu lintas kondisi eksisting yang digunakan mengacu pada Dirjen Bina Marga 1997, 2 langkah validasi forecast yaitu pertama validasi pertumbuhan penumpang 2017 dengan pertumbuhan data penumpang BSH kemudian validasi permodelan digunakan pada hasil simulasi permodelan dengan kondisi eksisting, dan hasil uji skenario merupakan hasil dari Vissim. Pengujian kinerja didasarkan pada skenario Do-Nothing kondisi eksisting dan 3 skenario Do-Something strategi penguraian panjang antrian pada tahun 2017.
Hasil pengujian skenario Do-Something yang didapat mampu mengurai panjang antrian yang terjadi, skenario terbaik ditunjukan pada skenario Do-Something 2. Skenario tersebut berupa pembuatan jembatan yang layang dengan rute searah jarum jam dan membuat sodetan untuk menuju ke arah tol.Dengan skenario Do-Something 2 mampu mengurangi panjang antrian sebesar 55 persen dari kondisi eksisting.

The purpose of this research is to improve traffic performance on the Rawa Bokor lane due to the passengers at Soekarno Hatta Airport.The calculation of the performance of the traffic uses existing conditions that refer to the Director General of Highways 1997, 2 validation steps that is the first validation forecast passenger growth in 2017 with growth of passenger data validation BSH then modeling used in the modeling simulation results with existing conditions, and test results of the scenario is the result of VisSim. Performance testing based on one Do Nothing existing condition scenario and three Do Something decomposition strategy of long queues in 2017 scenarios.
The test results obtained from the Do Something scenario is able to reduce the long queues that happen, which is best shown in Do Something scenario 2. The scenario was the construction of a bridge overpass in a clockwise route direction and create a new road to the highway toll road. In scenario Do Something 2, the queue length is reduced by 55 percent from existing conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erita Narhetali
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi beban kerja mental pemandu
dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.. Persepsi beban kerja pada
gilirannya juga akan memberi informasi tentang bagaimana interaksi pemandu dengan sistem
teknologi yang digunakannya selama ini, berikut letak masalah yang mereka alami.
Penelitian ini merupakan studi lapangan yang bersifat non-eksperimental karena tidak
memanipulasi variabel yang diteliti. Ada dua jenis pengukuran yang dilakukan yaitu pengukuran
respon subyektif (subjective measure) berupa rating subyektif, dan pengukuran performa psikologis
(performance measure) berupa kemampuan deteksi sinyal. Teknik statistik yang digunakan adaiah
Uji Korelasi Pearson's Product Moment, Uji One-Way Multivariate Analysis of Covariance, dan Uji
Korelasi Parsial. Sampel diambil berdasarkan kemudahan, dengan tetap melihat pada kriteria
sampel. Jumlah sampel yang berhasil diperoleh sebanyak 21 orang pemandu lalu lintas udara
Bandara Soekamo-Hatta, Cengkareng.
Data didapat melalui dua alat ukur, yaitu rating subyektif multidimensi NASA TLX dan
Signal Balance. Skala yang diukur oleh NASA TLX adalah kebutuhan mental, kebutuhan fisik,
kebutuhan waktu, tingkat performa, tingkat usaha, dan tingkat frustrasi. Sedangkan Signal Balance
mengukur performa subyek dalam kecepatan dan akurasi mendeteksi sinyal.
Hasil pengolahan data menyatakan bahwa pemandu lalu lintas udara di Bandara Soekamo-
Hatta mempunyai rata-rata tingkat beban kerja sedang, dan tingkat kemampuan deteksi sinyal di
atas rata-rata. Penelitian ini mengidentifikasi adanya korelasi yang signifikan antara masa kerja
dengan beban kerja. Juga ditemukan adanya pengaruh masa kerja dan jenis tugas terhadap
kombinasi variabel-variabel beban kerja, faktor sistem dan faktor manusia. Namun tidak ditemukan
hubungan antara kemampuan deteksi sinyal dengan beban kerja dan masa kerja.
Beban kerja yang berasal dari aspek psikologis dipersepsi lebih berat daripada beban kerja
yang berasal dari aspek teknis pekerjaan. Hal ini berarti bahwa beban kerja pemandu masih
didominasi oleh beban dari faktor manusia daripada beban yang berasal dari aspek pekerjaan. Oleh
sebab itu, rendahnya performa kerja subyek dapat diidentifikasi sebagai adanya masalah dalam
interaksi manusia dengan sistem teknologi dan organisasi yang diterapkan saat ini. Hal ini tentu
menimbulkan pertanyaan, terlebih mengingat bahwa ternyata dari segi performa mendeteksi sinyal
para pemandu menunjukkan hasil yang amat baik. Maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk,
mengetahui faktor-faktor penyebabnya."
2002
S3003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>