Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nailly Mohammad
"Masalah kesehatan utama yang dihadapi bangsa ini meliputi derajat kesehatan yang rendah, status gizi masyarakat yang masih memprihatinkan, serta problema double burden, yaitu munculnya penyakit menular baru (New Emerging Disease) yang dibarengi dengan adanya penyakit menular lama yang muncul kembali (Re Emerging Disease). Selain itu, permasalahan kesehatan juga diperburuk dengan semakin berkembangnya penyakit tidak menular.
Sub Direktorat Surveilans Epidemiologi Depkes RI (Subdit SE), suatu organisasi publik non profit yang bertugas melakukan kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan. Subdit SE jugs bertugas melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan, dan penyebaran inforrnasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Subdit SE dapat berfungsi dua hal, yaitu memproduksi data dan informasi langsung atau membangun kerjasama dengan unit lain agar mempunyai kemampuan memadai untuk melaksanakan kegiatan surveilans. Kegiatan subdit terakhir ini, akan semakin besar, karena semakin kompleksnya permasalahan kesehatan, perubahan yang cepat, serta kebutuhan segera akan informasi dan data untuk menyusun program.
Dalam menyongsong Indonesia Baru yang sehat, yang sejalan dengan semangat otonomi daerah, telah diberikan otonomi kepada kabupatenikota untuk berperan dan berwenang dalam pengambilan keputusan kesehatan. Tentu saja desentralisasi kebijakan kesehatan ini harus ditopang oleh kemampuan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan setempat (Evidence Based Decision Making)mengingat permasalahan kesehatan yang makin rumit, kebutuhan program kesehatan yang rinci dan mendesak, serta tuntutan masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi, mendorong Subdit Surveilans untuk mengembangkan sistem jejaring dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi dan meningkatkan manajemen organisasinya dengan melakukan pembuatan rencana strategis kedepan.
Delphi Technique dengan Personal Judgment, yang beranggotakan 6 orang yang sebagian besar para pembuat keputusan di Subdit Surveilans, menetapkan beberapa strategi terbaik dengan menggunakan matrik SWOT clan QSPM sebagaimana yang diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian berdasarkan matriks Intemal-Eksternal, memperlihatkan bahwa posisi Subdit Surveilans berada pada kuadran V. Posisi ini menuntun Subdit untuk mengembangkan kebijakan Hold and Maintain, dengan strategi yang sesuai yaitu strategi market penetration dan product development.
Penelitian ini menyimpulan bahwa Subdit Surveilans memiliki peluang yang besar, walaupun is menghadapi berbagai kelemahan dan ancaman. Menghadapi kondisi ini, sebaiknya prioritas diarahkan untuk memperkuat organisasi sebelurn melakukan langkah-langkah penetrasi pasar. Sebagai saran dan tindak lanjut, strategi yang telah dipilih hendaknya dioperasikan dengan optimal melalui dukungan berbagai pihak.
Daftar Bacaan : 36 (1982-2002)

Strategic Planning Of Epidemiology Surveilans Of Subdirec.Tory Health Departement In The Year 2003-2007 The main health problem, which is, faced this nation covering the low of health degree, mal nutrition, and the new and re emerging disease (double burdens phenomenon). In addition, the problem is going worse with no emerging diseases development.
Sub-directorate of Surveillance and Epidemiological Health Department of Republic of Indonesia is a governmentally organization which responsible to do continuously and systematically analyze activities of diseases and health problems. The sub-directorate is also responsible to prevent effectively and efficiently those health problems through epidemiological data collecting process and distribution to all of health program organizer.
The Sub-directorate has two functions: to produce epidemiological information and to build networking to others unit in order to have sufficiently competencies to undertake surveillance activities. Meanwhile, the health problem run into more complicated and changes rapidly. Therefore, the Sub-directorate has a lot of tasks and activities.
Facing of the new healthy of Indonesia and the spirit of reformation, the authority of health policies has been decentralized to the districts. It means, the district government has to be able to handle and manage the health problem which is supported by capabilities and the policies have to be referred by local need and conditions (Evidence Based Decision Making) Considering the more complicated and urgently of health problem, it is driving the sub-directorate to develop network system in undertaking epidemiological surveillance and building organization management by making a strategic planning for 5 years forward
Delphi Technique with Personal Judgment, which is six experts have made the best strategies used matrix SWOT and QSPM as a result of this study. The result of this study has shown that the Sub-directorate stands on quadrant V. It means the Sub-directorate in "hold and maintain" position, and should develop market penetration and product development.
This study concludes that Sub-directorate has range opportunities, but on the other hand it faces a significant weakness and big threat. Encountering this condition, the sub directorate should put the priority on strengthening the organization before penetrating and the market. This study also suggests operating the best alternative strategies with all of support and seriousness.
Bibliography: 36 (1982-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T11256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
BE
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Farmer, R.D.T.
Oxford: Blackwell, 1983
614.4 Far l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marini
"Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia maka populasi usia Ianjut pun semakin bertambah. Menjalani masa tua dengan bahagia dan sejahtera merupakan dambaan semua orang. Keadaan ini hanya dapat dicapai bila merasa sehat secara fisik, mental (jiwa) dan sosial. Berkaitan dengan kesehatan jiwa ini salah satunya adalah penyakit dcpresi. Depresi mcrupakan pcnyakit gangguanjiwa dengan prevalensi terbesar pada usia lanjut dan dan diperkirakan sampai 40% tidak terdiagnosa padahal dengan diagnosa awal dan terapi segera dapat menaikkan kualilas hidup, status fungsional dan mencegah kematian dini pada usia lanjut. Untuk mengctahui apa pcnycbabnya maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mcngctahui faktor-faktor risiko yang bcrhubungan dcngan dcprcsi pada usia lanjut di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).
Metodologi pada penelitian ini merupakan disain kasus kontrol dengan menggunakan data sekunder melalui penelusuran rekam medik pasien gcriatri di poli geriatri rumah sakil Cipro Mangunkusumo pada tahun 2006 - tahun 2008. Populasi penelilian adalah seluruh pasien usia lanjut di poli geriatri rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sampel adalah pasien usia Ianjur di poli geriatri RSUPN-CM yang menderila diagnosa depresinya dan telah ditegakkan diagnosanya oleh departemen psikiatri RSUPN-CM scbagai kasus dan kontrol adalah pasien usia Ianjut di poli geriatri RSUPN-CM yang tidak depresi. Jumlah sampel dalam penelitian ini 105 kasus dan 2I0 kontrol. Entri data, pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS
Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian depresi pada usia lanjum adalah kcmandirian (OR = 2,008. 95% Cl I,239 - 3253) dan dukungan sosial (OR = l_724_ 95% C`| 1.065 - 2.79l). Variabel kemandirian merupakan variabel yang lebih kuat pengaruhnya terhadap kejadian depresi dibandingkan variabel dukungan sosial. Variabel yang tidak berhubungan dengan kqiadian depresi pada usia lanjut adalah usia, jcnis kclamin. status perkawinan, tingkat pendidikan, obat resep dokter yang diminum rutin, kegiatan keagamaan, keadaan ekonomi dan riwayar pekerjaan.
Dari temuan pada penelitian ini disarankan untuk mcningkatkan pembinaan dan pcrhatian lerhadap kcbutuhan usia Ianjul agar usia Ianjut hidup mandiri, produktif dan tetap berperan aktif dalam kehidupan serta diperlukan penelitian kasus kontrol lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar.

With growing of a spark of life age in indonesia hence old age population even also progressively increase. Experiencing a period to old happyly and securc and prosperous is everybody hungering. This situations only can reach by if feeling lit by lisik. bouncing (social and mental). Relating to health of this head one of them is disease of depresi. Depresi is disease of head trouble with biggest prevalensi at old age and estimated until 40% do not diagnosa though with diagnosa early and therapy immediately can boost up the quality of lil' e, functional status and prevent death early at old age. To know what the cause of hence conducted by this research with aim to to know risk factors related to depresi at old age in region of Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and ol' Bekasi).
Methodologies this research is to bc designed by case control by using data of sekunder through of patient sis record of geriatri in hospital geriatri poli of Cipto Mangunkusumo in the year 2006 - year 2008. Research population is entire old age patient in hospital geriatri poli of`Cipto Mangunkusumo. Sampel is old age patient in RSUPN-CM geriatri poli which suffering the diagnosa of him and have been upheld the by him of by psychiatry department of RSUPN-CM as control and case is old age patient in RSUPN-CM geriatri poli which do not depresi. Amount oi" sampel in this researchs t05 ease and 2I0 control. Data Entri, data analysis and processing use SPSS version I3.0.
Research result indicatc that variable rclatcd to occurcncc of depresi at old age is independence ( OR = $2,008. 95% CI l,239 - 3,253) and social support ( OR = l.724. 95% Cl l.065 - 2,79l). independence variable is stronger variable ofinfluence of to occurcncc ofdepresi compared to social support variable. Variable which do not relate to occurence of depresi at old age is age, gender, marriage status. education level. drinkcd by doctor recipe drug is routine, religious activity. situation ofwork history and economics.
Of finding at this research is suggested to improve attcntion and construction to requirement of old agc so that self-supponing life old age. ad for and remain to share active in life is and also needed by research of case control continuation by using larger ones sampel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33823
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kurniadi
"Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategis Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan R.I. Tahun 2003 - 2007. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan ekstemal dan internal, penyusunan visi dan misi, menetapkan tujuan jangka panjang 2007, menentukan alternatif strategi dan menetapkan strategi terpilih yang sesuai dengan posisi Pusat Promosi Kesehatan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategis. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri.
Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah analisis lingkungan eksternal dan internal Pusat Promosi Kesehatan dengan menggunakan matrik External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) serta menyusun visi dan misi Pusat Promosi Kesehatan. Tahap kedua adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan IE. Tahap ketiga dilakukan penetapan strategi terpilih Pusat Promosi Kesehatan untuk tahun 2003 - 2007 dengan menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Cara pengambilan keputusan menggunakan metode Consensus Decision Making Group (CDMG).
Dari hasil penelitian, evaluasi lingkungan ekstemal menghasilkan nilai total EFE sebesar 2,84 yang berarti kondisi eksternal organisasi berada di atas rata-rata. Pusat Promosi Kesehatan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada. Nilai evaluasi lingkungan internal menghasilkan nilai total IFE sebesar 2,13 yang berarti secara internal karakteristik kondisi organisasi lemah.
Rumusan visi Pusat Promosi Kesehatan adalah "Pusat Promosi Kesehatan sebagai penggerak dan menjadi rujukan promosi kesehatan tingkat nasional tahun 2007". Untuk mencapai visi tersebut telah disusun misi Pusat Promosi Kesehatan. Kemudian dirumuskan pula tujuan jangka panjang Pusat Promosi Kesehatan yang ingin dicapai tahun 2007 yang meliputi aspek SDM, produk, sarana, promosi kesehatan, kemitraan, kebijakan dan konsep.
Dengan menggunakan QSPM, alternatif strategi yang sesuai bagi Pusat Promosi Kesehatan adalah pertumbuhan intensif yang meliputi strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi tersebut akan digunakan secara bersamaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan Pusat Promosi Kesehatan tahun 2003 -- 2007.
Pada penelitian ini dituliskan saran dalam mengimplementasikan strategi tersebut yang meliputi ; perlunya visi dan misi menjadi semangat dalam bekerja, perlunya perencanaan strategis sebagai arch dan kebijakan Pusat Promosi Kesehatan, perlunya mensosialisasikan Perencanaan Strategis Pusat Promosi Kesehatan kepada para stakeholder dan perlunya menyusun rencana kegiatan tahunan.
Daffar bacaan : 52 (1981 - 2002)

Strategic Planning for Center of Health Promotion Department of Health R.I 2003 - 2007Research for strategic planning for Center of Health Promotion at Department of Health Republic of Indonesia 2003-2007 has been done. The scope of the research consists of external and internal environment analysis, review over vision and mission statement, define long term objectives until 2007, define strategic alternative, and the chosen strategy which is suitable with the position of Center of Health Promotion.
The kind of this research is descriptive analytic research using information as a base information of taking strategic decision. Information collecting was done through furthest interview, secondary data source, and observation done by the researcher himself.
The strategy composition techniques were done through three stages. Stage I includes external and internal environment analysis of Center of Health Promotion, using EFE and IFE matrix and arrange vision and mission statement of Center of Health Promotion. Stage 2 covers defining long term objective and determine strategy alternative by using SWOT and IE matrix. Stage 3 conducts chosen strategy defining for Center of Health Promotion for the year 2003 - 2007 by using QSPM matrix_ While the decision making uses CDMG (Consensus Decision Making Group) method.
As a result, external environment evaluation produced 2.84 of EFE total value which means that Center of Health Promotion has responded the existing opportunities very well as well as avoided the existing threats. Internal environment evaluation produced 2.13 of IFE total value which means that character of organization condition is internally weak.
The formulae of Center of Health Promotion's vision is "Center of Health Promotion as a motivator and reference for health promotion nationally in 2007". In order to achieve the mission, Center of Health Promotion's mission has been arranged. Moreover, the long term objective 2007 has been formulated covering aspects of Human resource, product, medium, health promotion, partnership, wisdom, and concepts.
By using QSPM, the appropriate strategy alternative for Center of Health Promotion is an intensive growth which covers market penetration and product development. The strategy will be collectively used to achieve vision, mission, and objectives of Center of Health Promotion 2003 - 2007.
This research also contains ideas and suggestions to implement the strategy which consist : vision and mission need become spirit of working, strategic planning need as Health Promotion Centre policy and purpose, it needs to socialize Health Promotion Centre Strategic Planning to stakeholder and to set up yearly activity plan.
References: 52 (1981 - 2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1974
338.9 IND r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1968
338.9 IND r II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Jayanti
"Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Departemen Kesehatan RI, sampai dengan September 2006 secara kumulatif jumlah orang yang terinfeksi HIV sebanyak 4.617 kasus dan AIDS sebanyak 6.987 kasus, tersebar di 32 propinsi dan 158 kabupaten/kota. Pada tahun 2006 Jakarta dan Bali termasuk 6 propinsi (Papua, DKI Jakarta, Riau, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat) yang memiliki prevalensi HIV kelompok berisiko tertentu telah melewati angka 5 persen yang menurut kategori WHO telah memasuki tingkat terkonsentrasi. Adanya layanan tes HIV sebagai tempat untuk konseling dan melakukan tes HIV sangat berperan sebagai pintu masuk untuk mendapatkan akses ke semua pelayanan, baik informasi, edukasi, terapi atau dukungan psikososial bagi klien yang memanfaatkannya. Walaupun begitu, masih rendah tingkat pemanfaatkannya.
Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pengguna layanan tes HIV berdasarkan tempat layanan tes HIV dan faktor yang berpengaruh terhadap status HIV positif pada klien layanan tes HIV di Jakarta dan Bali tahun 2007. Penelitian ini termasuk ke dalam disain penelitian deskriptif dan analitik. Deskripsi tentang pengguna klinik-klinik layanan tes HIV di Jakarta dan Bali tahun 2007 dan menganalisis dengan jenis penelitian potong lintang, dalam hal ini mempelajari faktor yang berpengaruh terhadap status HIV positif di Jakarta dan Bali tahun 2007.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penasun akan berisiko untuk HIV positif sebesar 6,3 kali lebih tinggi dibandingkan lainnya setelah dikontrol dengan factor kelompok umur, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan cara penularan, dengan 95% CI (2,9 ? 13,7), nilai p<0,001.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelompok berisiko dari kalangan penasun memiliki pengaruh yang paling besar terhadap status HIV seseorang dan memiliki risiko terinfeksi HIV yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok berisiko lainnya.
Dari penelitian ini disarankan agar penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia dilakukan dengan memperkuat pendekatan kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promosi kesehatan, diagnosis dini, pengobatan segera, sampai rehabilitasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1998
351.077 03 IND i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat, 2010
328.959 8 IND r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>