Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London : Croom Helm, 1984
362.580 95 BAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lynch, James
Washington, DC: World Bank, 1994
371.91 LYN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noor, Abdun
Washington: World Bank, 1981
370.973 NOO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meviradria Octovanya
"ABSTRAK
Salah satu hambatan dari perkembangan perkotaan adalah permukiman
kumuh. Permukiman kumuh tidak hanya terjadi dikota-kota besar, tetapi juga kota
sedang seperti Kota Tanjungpinang. Pemanfaatan wilayah pesisir khususnya
perairan pesisir untuk permukiman dan kegiatan ekonomi sudah menjadi budaya
masyarakat Melayu yang sudah berlangsung sejak dulu. Permasalahan pada
permukiman sepanjang pesisir tersebut adalah keterbatasan lahan yang tersedia di
daerah permukiman pelantar menyebabkan permukiman ke arah laut tidak dapat
dihindari dari permasalahan lingkungan dan keterbatasan infrastruktur.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi
ketersediaan dan pemenuhan infrastruktur dasar permukiman pada permukiman
kumuh di Kota Tanjungpinang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif menggunakan alat fishbone dan SWOT, dimana data-data yang telah
diperoleh dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam dan observasi.
Tiga dari tujuh lokasi permukiman kumuh dijadikan sampel pada lokasi penelitian
ini.
Hasil penelitian menunjukkan prioritas permasalahan pada permukiman
kumuh di Kota Tanjungpinang adalah minimnya ketersediaan air bersih, tidak
tersedianya sarana dan prasarana persampahan dan saluran pembuangan air limbah
(sanitasi) yang kurang memadai. Sehingga pemenuhan infrastruktur dasar di
permukiman kumuh Kota Tanjungpinang adalah dengan pengembangan sistem
jaringan terpadu yang berupa penyediaan air bersih dan sistem persampahan.
Kedua, pengembangan kegiatan pendukung, sarana dan prasarana. Terakhir adalah
pelibatan masyarakat permukiman dalam penataan kawasan permukiman kumuh.

ABSTRACT
One of the obstacles of urban development is the slums. Slums are not only
happening in big cities, but also cities like Tanjungpinang. Tanjungpinang has
characteristic as coastal area. Utilization of coastal areas, especially coastal waters
for settlements and economic activities has become a culture of Malay society that
has been going on since the first. The problems with settlements along the coast are
the limitations of available land in abandoned settlement areas causing marine
settlements inevitably from environmental problems and infrastructure
constraints. Based on the Decree of the Mayor Number 337 of 2014 on slum
dwellings in Tanjungpinang City, 7 locations of slum settlements in Tanjungpinang
City with an area of 150.41 Ha.
This study aims to analyze and identify the availability and fulfillment of
basic infrastructure of settlements in slum settlements in Tanjungpinang City. The
research method used is descriptive method using Fishbone and SWOT tools, where
the data have been obtained by using questionnaire, in-depth interview and
observation. Three of the seven slum dwellings were sampled at the site of this
study.
The result of the research shows the priority of problems in slum settlements in
Tanjungpinang City is the lack of clean water supply, the unavailability of facilities
and infrastructure of waste and sewerage (sanitation). So that the fulfillment of
basic infrastructure in slums Tanjungpinang City is by developing an integrated
network system in the form of water supply and waste systems. Second, the
development of supporting activities, facilities and infrastructure. Last is the
involvement of settlement communities in the settlement of slum areas."
2017
T48622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: WHO, 1988
613.94 WHO n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Anindya Nurhafid
"Gizi menjadi masalah masyarakat perkotaan yang rentan dialami balita. Upaya pengendalian dilakukan oleh pemerintah melalui program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Perawat komunitas memiliki peran strategis dalam menangani masalah gizi pada balita dengan menerapkan asuhan keperawatan keluarga. Salah satu bentuk intervensi keperawatan adalah memberikan edukasi kesehatan dan melatih psikomotor keluarga dalam penyediaan menu seimbang. Hasil analisa intervensi didapatkan terjadinya peningkatan status gizi balita dengan peningkatan berat badan dua kg. Perawat dapat meningkatkan perannya dengan melakukan penyuluhan kesehatan terkait menu seimbang balita sebagai upaya preventif masalah gizi pada balita.

Nutrition is vulnerable urban problems experienced by toddlers. Effort made by the government through conscious family nutrition programs (kadarzi). Nurses have a strategic role within the community addressing nutritional problems in toddlers with care it applies. One of the nursing intervention is to provide health education and training provision within the family psychomotor balanced menu. The result of intervention analysis is nutritional improvement with weight 2 kg. Nurses can also give health education related to health balanced diets as preventive act to toddler nutrition problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Francis, Mark
Washington, D.C.: Landscape Architecture Foundation, 2003
712.5 FRA u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Published for the Overseas Development Council by Praeger Publishers, 1977
330.917 24 EMP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raditia Wahyu Supriyanto
"Tesis ini membahas keterkaitan antara ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia periode tahun 2014-2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif regresi data panel dengan variabel dependen adalah jumlah penduduk miskin dan variabel independent adalah jumlah SD, jumlah SMP, jumlah SMA, jumlah SMK, Jumlah Puskesmas, Jumlah Apotek, Akses Air Minum Layak, dan Akses Air Bersih. Variabel kontrol yang digunakan adalah distribusi produk domestic bruto atas dasar harga konstan, tingkat inflasi daerah, tingkat partisipasi angkatan kerja, serta luas wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yang dipilih tersebut berpengaruh signifikan dan negatif terhadap variabel jumlah penduduk miskin. Disarankan kepada Pemerintah agar dalam perencanaan pembangunan infrastruktur pelayanan dasar yang memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, agar menyusun prioritas berdasarkan nilai koefisien variabel independent yang membentuk model tersebut berdasarkan pemetaan setiap kabupaten/kota.

The objective of this research is to analyze the relationship between the availability of basic service infrastructure to the number of poor people in the Regency / City throughout Indonesia for the period 2014-2017. This research is a quantitative research panel data regression with the dependent variable is the number of poor people and independent variables are the number of elementary schools, the number of junior high schools, the number of high schools, number of vocational schools, number of health centers, number of pharmacies, access to decent drinking water, and access to clean water. The control variable used is the distribution of gross domestic product on the basis of constant prices, regional inflation rates, labor force participation rates, and area size. The results showed that all the selected independent variables had a significant and negative effect on the variable number of poor people. It is suggested to the Government that the basic service infrastructure development plan which aims to reduce the number of poor people, so as to set priorities based on the coefficients of the independent variables that make up the model based on the mapping of each regency."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Yuliartiningsih
"Situasi ketenagaan Dokter Spesialis Pelayanan Medik Spesialis Dasar di RSUD Petala Bumi mengalami kesenjangan, sehingga terdapat keluhan baik dari pasien karena pembatasan pelayanan, keluhan dari dokter karena beban kerja yang banyak, dan adanya konflik antara manajemen dan dokter. Sehingga diperlukan analisis kebutuhan dokter spesialis pelayanan medik spesialis dasar berdasarkan beban kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif (mixed methods), yang menghasilkan data kualitatif berupa aktifitas yang dilakukan oleh dokter spesialis, serta menghasilkan data kuantitatif berupa perhitungan kebutuhan jumlah tenaga. Aktifitas dokter dicatat menggunakan teknik time motion study, perhitungan kebutuhan jumlah tenaga dokter menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan tenaga dokter spesialis pelayanan medik spesialis dasar berdasarkan beban kerja di RSUD Petala Bumi masing-masing adalah 4 orang untuk dokter spesialis penyakit dalam, 3 orang untuk dokter spesialis anak, 2 orang untuk dokter spesialis obstetri ginekologi dan 3 orang untuk dokter spesialis bedah. Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah perbandingan situasi ketenagaan dan jumlah kebutuhan dokter spesialis pelayanan medik spesialis dasar di RSUD Petala Bumi mengalami kesenjangan berupa kekurangan tenaga pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Anak, dan Dokter Spesialis Bedah, serta kelebihan tenaga pada Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi.

The situation of the staff of the Basic Specialist Medical Services Doctors in RSUD Petala Bumi experienced a gap, so that there were complaints from both patients due to service restrictions, complaints from doctors because of the large workload, and the existence of conflicts between management and doctors. So that it is necessary to analyze the needs of basic specialist medical service doctors based on workload. The research method used is a combination of qualitative and quantitative research (mixed methods), which produces qualitative data in the form of activities carried out by specialist doctors, and produces quantitative data in the form of calculation of the amount of needed. Doctor activities are recorded using a time motion study technique, calculation of the need for the number of doctors using the Health Workload Analysis method.
The results showed that the number of basic medical specialist services doctors based on workload in Petala Bumi Hospital was 4 people for internal medicine specialists, 3 for pediatricians, 2 for gynecology obstetricians and 3 for surgeon. In conclusion, the comparison of the workforce situation and the number of needs of basic specialist medical service doctors in Petala Bumi Hospital experiencing gaps in the form of lack of needs for internal medicine specialists, pediatricians and surgeon, excess needs for gynecological obstetricians.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>