Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185348 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Adi Yuwono
"Pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk memacu proses perkembangan wilayah yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi rakyat, selain itu juga dapat memperlancar arus transportasi dari sentra-sentra produksi ke daerah pemasaran.
Hasil pengamatan pada proyek pembangunan jalan, pekerjaan tanah merupakan faktor penentu dan sangat berpengaruh pada kelancaran pekerjaan berikutnya. Apabila kita amati bahwa nilai pekerjaan tanah pada proyek pembangunan jalan bebasa hambatan rata-rata berkisar antara 5 % - 15% dari nilai total proyek pada kondisi ini mutlak diperlukan dukungan peralatan berat untuk menunjang percepatan pelaksanaan proyek maka efektivitas maupun efisiensi peralatan menjadi sangat penting apalagi didukung dengan konfigurasi peralatan yang tepat.
Pada penelitian ini, konfigurasi peralatan yang digunakan adalah Excavator, Dump Truck, Motor Grader dan Vibrator Roller. Dari data-data penelitian dapat diketahui produktivitas aktual masing-masing alat, sehingga hasil analisisnya setelah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata teoritis diperoleh Faktor Operasi. Dalam perhitungan harga satuan pekerjaan tanah selain faktor operasi juga harus memperhitungkan nilai tukar dollar, harga bahan bakar, upah operator dan inflasi.
Manfaat hasil studi ini adalah menentukan perencanaan keseimbangan konfigurasi alat untuk pekerjaan tanah dan diharapkan dapat berguna untuk perencanaan biaya sampai dengan prediksi kontrak ke depan.

Equipment Plan on Earth Work Considering On Productivity and Cost Equipment Case Study of J.O.R.R Section S ProjectInfrastructure development is intended to exchange regional development process that affecting social economics growth as will as accelerating transportation flow production centre to market area.
As an observation results on highway construction project show that earthwork decisive factor and have significant influence on the flow of the next process of work The observation review shows that the earthwork on highway construction project has value average, within 5 % - 15 % of total project amount in this condition the heavy equipment is needed to accelerate project completion, hence the effectively and efficiency of equipment become highly important, especially if supported by right plan configuration.
In this study, we use plant configuration of excavator, dump truck, motor grader and vibrator roller some research could show the actual productivity of each equipment, hence the analysis result after being compared with the average theoretical productivity will give the operations factor.
On the calculation of unit price of earth work includes the operation's factor, as will as dollar exchange rate, fuel rate, operator's wages and monetary inflation.
Benefit from this study is to decide the balance configuration equipment plant on earth work, and hopefully can be use to make cost analysis for the next contract project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiaman
"Problems in operating construction equipment were perceived as resulting in low productivity. Productivity was considered in this study as a measurement dimensions that sufficiently describes cost projects performance. The objective of this study is to identify dominant variables in equipment management that influence cost project performance.
The study was conducted using questionnaire survey and case study. Analysis done on the data from questionnaire survey resulted on two dominant variables that influence performance cost project. They are maintenance and reparation by skill mechanics, and training for operational equipment supervisor. Equipment productivity observed in the case study is below the standard stated on the equipment manual. This condition causes project got delay and contractor did not get profit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Sahat
"Adjustable Beam Clamp adalah suatu alat perancah yang berfungsi untuk membentuk dan menunjang Balok Beton sehingga mampu menahan beban beban yang sudah bekerja. Dimana pemakaian sistem ini akan efektif hanya pada proyek proyek yang memiliki luas minimal bekisting balok sebesar 2.500 m2.
Berkaitan dengan kinerja waktu proyek bangunan bertingkat struktur baton, ada 3 pekerjaan yang saling terkait, yaitu pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan cor. Dari ke 3 kegiatan tersebut, pekerjaan bekisting amatlah penting karena pekerjaan bekisting memerlukan biaya terbesar dan memakan waktu paling lama.
Sehingga untuk meningkatkan kinerja waktu proyek secara signifikan diperlukan penanganan bekisting secara tepat. Saat ini sistem Adjustable Beam Clamp, sudah banyak dipakai pada proyek proyek seperti: Graha Kuningan Tower, Niaga 2 Tower, Pejaten Mall, Bidakara Tower, Apartemen Kintamani, Mall Bekasi, dan Mangga 2 Square. Hal ini membuktikan bahwa sistem Adjustable Beam Clamp ini telah dikenal dikalangan praktisi konstruksi khususnya di Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor dalam penggunaan sistem Adjustable Beam Clamp yang dapat mempercepat kinerja waktu proyek, khususnya pada struktur gedung bertingkat tinggi.
Dari 25 kuesioner yang disebar, didapat 21 data yang diolah dengan analisa statistik dengan bantuan software SPSS. Dari hasil analisa tersebut didapat bahwa variabel dominan dalam penggunaan sistem bekisting Adjustable Beam Clamp adalah variabel Kualitas Tenaga Kerja dan Kualitas Pengawasan pada pelaksanaan/Setting Bekisting Balok dan Pelat. Kemudian juga didapat 1 variabel dummy yaitu kualitas delivery Barang.
Persamaan regresi yang didapat diuji kembali melalui simulasi Monte Carlo dengan bantuan perangkat lunak Crystal Ball."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: Pradnya Paramita, 2008
681.76 ASI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Reza Huzain
"Konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki kompleksitas tinggi dan memiliki perkembangan yang pesat di setiap tahunnya. Dapat dikatakan sektor konstruksi merupakan salah satu industry yang memiliki risiko tinggi. Kontribusi kecelakaan di sector konstruksi banyak disebabkan oleh perilaku tidak selamat walaupun sudah ada program keselamatan yang berjalan. Iklim keselamatan dapat meningkatkan kesadaran keselamatan pekerja dan mengurangi perilaku kerja tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran profil iklim keselamatan di proyek A sebagai salah satu proyek konstruksi percontohan di DKI Jakarta. Sampel pada penelitian ini adalah pekerja di proyek A yang berjumlah 272 pekerja yang datanya diambil melalui kuesioner yang menggunakan metode potong lintang. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa iklim keselamatan di proyek A ada pada level proaktif dimana skor variabel safety as value, leadership, empowerment, dan communication memiliki angka tertinggi dan variabel commitment, accountability dan training in all levels memiliki angka yang kurang dan perlu ada perhatian dari organisasi. Pelaksanaan program dan komitmen dari manajemen menjadi fokus yang harus dilakukan proyek A demi memperbaiki iklim keselamatan di proyek A.

Construction is one sector that has a high complexity and has a rapid development every year. It can be said that the construction sector is an industry that has a high risk. The contribution of accidents in the construction sector is mostly caused by unsafe behavior even though there are already ongoing safety programs. A safety climate can increase worker safety awareness and reduce unsafe work behavior. This study aims to describe the profile of the safety climate in project A as one of the pilot construction projects in DKI Jakarta. The sample in this study were workers in project A totaling 272 workers whose data were taken through a questionnaire using the cross-sectional method. The results of this study explain that the safety climate in project A is at a proactive level where the scores for the variables safety as value, leadership, empowerment, and communication have the highest numbers and the variables commitment, accountability and training at all levels have less numbers and need attention from organization. Program implementation and commitment from management are the focus of project A to improve the safety climate in project A."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Yuta Prayoga
"Dalam sebuah perusahaan keluarga, peralihan generasi adalah hal yang sangat menentukan keberlangsungan sebuah perusahaan. Dalam laporan ini penulis berusaha untuk mencoba mengaitkan teori yang sudah dipelajari selama perkuliahan pada PPI-FTUI dan mengaplikasikannya di perusahaan yang sedang dijalani. Penulis ingin mengangkat teori dari sisi manajemen dan organisasi, penulis berpendapat bahwa 2 hal tersebut merupakan landasan penting agar dapat menjadi penerus dari perusahaan keluarga yang berjalan pada bidang konstruksi. Mempunyai manajemen perusahaan keluarga menjadi kunci untuk mencapai target dari perusahaan. Pada masa transisi ini, banyak hal baru yang harus penulis pelajari agar perusahaan tetap dapat beroperasi seperti pada generasi sebelumnya dan tidak mengalami banyak kerugian baik materi maupun waktu. Sosok dari generasi penerus menjadi harapan besar bagi perusahaan agar perusahaan dapat berkembang. Dengan adanya sosok baru pastinya butuh banyak penyesuaian dengan keadaan perusahaan konstruksi yang sudah berjalan kurang lebih 30 tahun. Dengan demikian pengelolaan Organisasi menjadi hal yang penting untuk generasi penerus, agar penerus perusahaan dapat secara cepat mempelajari dan mengelola perusahaan tersebut. Dengan harapan pengelolaan perusahaan dapat tepat sasaran dan budaya yang ditinggalkan dapat diikuti dan dikembangkan untuk menjadi perusahaan konstruksi keluarga yang terus maju.

In a family company, the generational shift is a very decisive thing for the company's sustainability. In this report the author will elaborate the theory that has been learned during lectures at PPI-FTUI and apply it in the company that is being worked on. The writer wants to discuss the theory of management and organization, the opinion of that these 2 things are the foundations of a business, in order to become the successor of a family company that runs in the construction sector. Having a good managerial system is the key to achieving the company's targets, so that decreasing the loss of material and time a manager should adapt and improvise in the time of transitional period moreover with the pandemic situation that we’ve been through these past two years. The figure of the next generation becoming a new hope for the company, to make the business grow bigger than the generation before. With the new figure, it certainly needs a lot of adjustment to the condition of a construction company that has been running for about 30 years. Thus, the management and the organization study is needed for the next generation, it will affect to the successors of the company might quickly learn and manage the company to the fullest. All these study means to having a good managerial and organizational system, for the further generations, the author is willing to have the good culture that left by the ancestors but developing the managerial system become mandatory to build the family business become the construction company that will advance the world of constructions companies in Indonesia. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hera Pratama
"Perusahaan BUMN adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Namun tercatat dalam kurun waktu tujuh bulan saja pada tahun 2018 tercatat terdapat 12 kecelakaan Proyek Infrastuktur yang dikerjakan oleh perusahaan jasa konstruksi BUMN dan beberapa diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional, sehingga fenomena ini mengakibatkan adanya kerugian fisik maupun materil hingga mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap mutu dari hasil pekerjaan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena belum terukurnya tingkat kematangan dari budaya mutu Perusahaan Jasa Konstruksi sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur tingkat kematangan atau maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi BUMN sehingga didapatkan strategi untuk meningkatkan maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi BUMN untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi yang dapat terjadi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi literatur, validasi pakar serta kuisioner responsen, adapun diketahui jika maturity level perusahaan jasa konstruksi BUMN saat ini berada pada level 4 (Dikelola) diukur berdasarkan 5 variabel dan 43 indikator yang telah ditemukan dan didapatkan 25 strategi untuk meningkatkan level tersebut pada level yang diharapkan secara optimal menurunkan tingkat kegagalan konstruksi.

BUMN companies are business entities which are wholly or most of their capital owned by the state through direct participation from the separated state assets. However, recorded within just seven months in 2018 there were recorded 12 accidents of Infrastructure Projects carried out by BUMN construction service companies and some of them were National Strategic Projects, so that this phenomenon resulted in physical and material losses to affect the level of trust in the quality of the work the. This can occur because the level of maturity of the quality culture of the Construction Services Company has not yet been measured, so the purpose of this study is to measure the quality culture maturity level of SOE construction service companies so that a strategy is found to increase the quality culture maturity level of BUMN construction service companies. reduce the failure rate of construction that can occur. The method used in this research is literature study, expert validation and responsive questionnaires, while it is known that the maturity level of BUMN construction service companies is currently at level 4 (managed) which is measured based on 5 variables and 43 indicators that have been found and obtained 25 strategies to increasing the rate to the expected level optimally decreases the construction failure rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lopung, Thalia Medina
"ABSTRAK
PT Rental Perkasa melakukan perencanaan pajak untuk mengetahui alternatif terbaik dalam proses pengadaan alat berat. Alternatif yang dibandingkan adalah tunai, kredit bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi (financial lease). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah pemilihan alternatif perusahaan sudah tepat dan alternatif yang paling menguntungkan dilihat dari perencanaan pajak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat memilih alternatif tunai, kredit bank konvensional dan syariah serta luar negeri, dan financial lease, dimana alternatif paling menguntungkan adalah financial lease.

ABSTRACT
PT Rental Perkasa does tax planning to know the best alternative in the procurement process of heavy equipment. The alternatives compared are cash, bank loans and financial lease. This research focused to analyze if the alternative chosen in 2013 is right and the most profitable alternative seen from tax planning. This reseach is qualitative-descriptive research with in-depth interview and literature review as data collection techniques. The result of this research shows that the company can choose between cash, komventional and islamic bank or overseas bank, or financial lease, where financial lease is the most profitable alternative.
"
2017
S66487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Bonitha
"Indonesia terus melakukan pembangunan di berbagai sektor termasuk sektor jasa konstruksi, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta daya saing bangsa global. Hal ini meningkatkan kecelakaan kerja konstruksi karena kurangnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Salah satu aspek penting pendukung SMKK yaitu pengadaan Alat Pelindung Kerja (APK). Pemerintah telah mengeluarkan Permen PUPR No. 8 Tahun 2023 yang di dalamnya telah mengatur tentang biaya penerapan SMKK, tetapi masih terbilang kurang terhadap pendetailan perhitungan jumlah dari setiap APK yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu metode perhitungan efektif yang akan dijadikan pedoman untuk menentukan jumlah kebutuhan APK pada proyek konstruksi. Pendekatan ini dilakukan dengan memanfaatkan kuesioner dan teknik Delphi untuk memperoleh pandangan para ahli di bidang keselamatan konstruksi. Hasil penelitian ini berupa susunan tabel pedoman dalam menghitung kebutuhan APK pada proyek konstruksi yang tersusun dari jenis, komponen, fungsi, indikator memengaruhi, dan metode perhitungan jumlah kebutuhan APK pada proyek konstruksi. Hasil tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang kokoh bagi para profesional dan praktisi proyek dalam mengestimasi kebutuhan APK dengan presisi, sehingga dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

The Indonesian government continues to carry out development in various sectors, including construction sector, in order to improve people's welfare and encourage economic growth and global national competitiveness. This causes an increase in construction work accidents due to the lack of implementation of the Construction Safety Management System (SMKK). One important aspect supporting SMKK is the procurement of Work Protective Equipment (WPE). The government has issued PUPR Ministerial Regulation No. 8 of 2023 which regulates the costs of implementing SMKK, but is still lacking in detailed calculations of quantity of each WPE required. This research aims to develop an effective calculation method that will be used as a guideline for determining the amount of WPE required on construction projects. This approach was carried out with questionnaires and Delphi technique to obtain views from experts in the field of construction safety. The result of this research is a guideline table for calculating WPE required on construction projects which consists of types, components, functions, indicators that affects, and methods for calculating the quantitiy of WPE required on construction projects. These results are expected to provide a solid foundation for project professionals and practitioners in estimating WPE needs with more precision, so as to improve construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Saiful R.
"Peralatan konstruksi merupakan suatu investasi yang sangat besar bagi hampir semua perusahaaan konstruksi. Masalah peralatan khususnya peralatan konstruksi, erat kaitannya dengan masalah keselamatan kerja. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta Cara-cara melakukan pekerjaan.
Selain itu perkembangan peralatan mesin semakin kompleks terutama dalam hal kemampuan, fungsi yang semakin beragam, tenaga yang semakin besar, serta produktivitas yang semakin tinggi. Seiring dengan itu, harus diikuti pula dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang lebih baik. Perencanaan dan prosedur keselamatan yang efisien lebih diperhatikan dalam pelaksanaannya saat ini.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu manajemen peralatan konstruksi yang berkualitas bagi perusahaan kontraktor yang dapat diterapkan pada semua proyek guna mengurangi serta mencegah timbulnya risiko kecelakaan kerja. Secara garis besar, faktor-faktor penting yang merupakan permasalahan pokok dalam manajemen peralatan mencakup: pernilihan alat, kepemilikan alat, pengoperasian alat, pemeliharaan dan perbaikan alat, pencatatan penyaluran biaya peralatan, penggantian peralatan, serta administrasi peralatan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kualitas penerapan manajemen peralatan terhadap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek. Dengan melakukan analisis statistik terhadap 28 sampel (25 sampel yang diolah dan 3 sampel untuk validasi), maka didapat hubungan yang signifikan, dimana semakin balk kualitas penerapan manajemen peralatan akan dapat menaikkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3) proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek.
Variabel-variabel penentu yang didapat dari hasil penelitian ini adalah: kesesuaian alat dengan kondisi tempat kerja alat, pengawasan operasional alat serta pengalaman operator alat dan sebagai variabel dummy adalah pembuatan proyeksi keperluan peralatan serta pembuatan rencana tata ruang kerja (job layout)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>