Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagala, Birean D.
"Salah satu bahaya yang sering melanda daerah pengembangan lapangan Panas Bumi adalah gerakan tanah. Secara alamiah daerah panas bumi adalah sangat rentan terhadap pergerakan tanah, karena daerah tersebut umumnya didaerah vulkanik, dimana jalur patahan banyak ditemukan dan kegiatan gempa bumi relatif tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebaran potensi bahaya gerakan tanah dan mengevaluasi tingkat bahayanya terhadap kegiatan pengembangan Panas Bumi didaerah Wayang Windu, Jawa Barat.
Ada enam lokasi potensi bahaya gerakan tanah telah di petakan, menyebar secara tidak teratur di daerah penelitian. Methoda yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat bahaya potensi gerakan tanah adalah dengan mengenalisa tingkat ketidakstabilan lereng dari masing-masing lokasi potensi gerakan tanah dan kemuadian mengenalisa tingkat kerugian terhadap property, manusia maupun lingkungan yang mungkin terjadi sebagai akibat gerakan tanah tersebut. Dari hasil penelitian dibuat program yang ter-integrasi untuk pencegahan, mitigasi atau perbaikan dalam rangka mengelola potensi bahaya tersebut.
Daftar bacaan : 26 (1977 - 2002)

Rock Movement Hazards Analysis at the Wayang Windu Geothermal Development FieldNaturally, geothermal development fields are susceptible to rock movement hazards because the areas are normally developed in volcanic regions, where fault structures are well developed and earthquake occurrence is highly intense. The purpose of this research is to identify the potential rock movement hazards and to assess the potential risk to property, employees, and possibly to the environment at the Wayang Windu geothermal development field, West Java.
Six (6) potential rock movement hazards were mapped, geographically disseminated from the north to the south in the field investigation. The method used to assess the level of potential rock movement hazards was to analyze the slope instability of every single potential landslide that was identified and then evaluate the level of potential loss or vulnerability to property, humans, and the environment associated with the identified potential landslides. From the results of the research, we will make a recommendation to management on the best, cost-effective way to manage the potential hazards.
References : 26 (1977 - 2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kennard Georgius Summakwan
"Bekisting merupakan salah satu komponen dalam proyek yang memakan biaya cukup besar. Penggunaan bekisting berbahan woven polyethylene menjadi salah satu alternatif untuk menekan biaya bekisting. Penelitian ini berfokus pada wiremesh yang di gunakan sebagai penguat bekisting berbahan woven polyethylene, khususnya pada tie beam, di mana terdapat berbagai jenis jarak spasi wiremesh dan sudut putar pemasangan wiremesh hingga berbentuk intan. Identifikasi material yang di gunakan di lapangan, pembebanan akibat beton berdasarkan ACI 347-04 dan DIN 18218:2010, dan cara pemasangan wiremesh dan spreader cleats menjadi parameter yang perlu di dapatkan. Perhitungan deformasi akibat parameter tersebut di lakukan dengan bantuan aplikasi SAP2000 untuk memudahkan permodelan. Perbandingan nilai deformasi pada variasi permodelan jarak spasi wiremesh dan bentuk intan wiremesh perlu di bandingkan juga dengan data eksperimen yang telah di lakukan dalam penelitian sebelumnya oleh Novena pada tahun 2019 yaitu eksperimen Evaluasi Kinerja Bekisting Berbahan Dasar Woven Polyethylene pada Struktur Tie Beam dan Pile Cap. Selain itu, penggunaan aplikasi SAP 2000 juga berguna untuk mengetahui variabel yang di duga sensitif terhadap deformasi bekisting woven polyethylene. Variabel sensitif di tentukan dengan menggunakan sensitivity analysis terhadap variabel input pada aplikasi SAP2000, di mana metode yang di gunakan adalah koefisien korelasi Pearson dan analisa regresi.

Formwork is one of components in the project that requires a large enough cost. The use of polyethylene woven formwork is an alternative to minimize the cost of formwork. This study discusses wiremesh which is used as a formwork reinforcement made from woven polyethylene, especially on tie beams, where there are various types of wiremesh spacing and rotational angles of wiremesh mounting to form diamond shape wiremesh. Identification of materials used in the field, loading using concrete based on ACI 347-04 and DIN 18218: 2010, and how to install wiremesh and spreader cleats are parameters that need to be obtained. Assessment of the required parameters above with the help of the SAP2000 application to facilitate modeling. Comparison of reform values ​​in the variation of distance modeling of wiremesh spacing and diamond shape wiremesh needs to be compared also with experimental data that have been carried out in research previously conducted by Novena in 2019, namely the experiment The Performance Evaluation of Woven Polyethylene on Tie Beam and Pile Cap Structure. In addition, the use of SAP2000 application is also useful for studying variables that are assumed to be sensitive to woven polyethylene formwork deformation. Sensitive variables are determined by using sensitivity analysis of input variables in SAP2000 applications, where it uses Pearson correlation coefficient method and regression analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Destiana Novani
"Jakarta dikenal sebagai wilayah pesisir dan wilayah padat penduduk dengan banyak aktivitas ekstraksi air tanah. Penelitian sebelumnya menggunakan Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) menunjukkan bahwa wilayah pesisir utara Jakarta mengalami laju penurunan tertinggi. Namun hingga kini, data pengamatan kontinyu untuk memahami distribusi spasial laju penurunan dalam waktu yang panjang di area yang luas seperti Jakarta belum banyak tersedia. Dalam penelitian ini digunakan Citra Sentinel-1 selama 8 tahun di antara November 2014 hingga Juni 2023. Melalui InSAR dapat terlihat distribusi spasial penurunan dalam area Jakarta keseluruhan untuk menganalisis pola penurunan yang terjadi di Jakarta dengan titik-titik area spesifik dalam waktu yang panjang dinamakan displacement time-series. Pengamatan dengan historical satellite imagery memungkinkan untuk dapat menganalisis perkembangan yang terjadi di Jakarta selama tahun pengamatan InSAR dalam kaitannya dengan pola penurunan yang terjadi. Hasil analisis menunjukkan penurunan di Jakarta lebih terfokus di wilayah pesisir utara dengan laju penurunan tertinggi yang kemungkinan disebabkan oleh konsolidasi sedimen. Wilayah timur Jakarta mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya aktivitas konstruksi. Ditemukan pola penurunan menarik yang terdapat di wilayah barat dan pusat Jakarta, dimana telah mengalami perlambatan penurunan secara signifikan setelah tahun 2020. Tersaji sebuah fakta bahwa tidak semua wilayah di Jakarta mengalami penurunan karena wilayah selatan Jakarta terlihat tidak ada penurunan signifikan yang terjadi. Selain memahami penurunan di Jakarta, penelitian ini juga mencoba memahami deformasi yang terjadi di area Sesar Baribis segmen sekitar Jakarta menggunakan data InSAR yang sama dalam waktu pengamatan yang sama dengan analisis penurunan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman terkait aktivitas tektonik di sekitar Jakarta. Jakarta tercatat pernah mengalami gempa merusak yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Baribis pada 10 Oktober 1834. Hingga kini, belum banyak penelitian terkait deformasi Sesar Baribis yang telah terbukti aktif dan hanya berjarak ± 12 km dari wilayah paling timur Jakarta. Penelitian sebelumnya menggunakan metode GPS pada segmen sesar yang sama menunjukkan bahwa estimasi slip rate Sesar Baribis berkisar antara 0.4–1.8 mm/year. Dalam penelitian ini, estimasi slip rate Sesar Baribis berkisar antara 0.1–1.5 mm/year. Lokasi sesar yang berada di wilayah kota besar menjadi tantangan dan faktor ketidakakuratan dalam menganalisis dan memahami pergerakan di area sesar ini karena sinyal penurunan muka tanah yang lebih besar daripada sinyal pergerakan sesar. Oleh karena itu, hasil estimasi slip rate tersebut diperlukan penelitian lebih lanjut guna mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Jakarta is known as a coastal area and densely populated area with a lot of groundwater extraction activities. Previous research using Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) showed that the northern coastal area of ​​Jakarta experienced the highest rate of decline. However, until now, continuous observation data to understand the spatial distribution of decline rates over a long period in a large area such as Jakarta has not been widely available. In this research, Sentinel-1 imagery was used for 8 years between November 2014 and June 2023. Through InSAR, you can see the spatial distribution of subsidence in the entire Jakarta area to analyze the subsidence pattern that occurs in Jakarta at specific area points over a long period, called displacement time-series. Observations with historical satellite imagery make it possible to analyze developments that occurred in Jakarta during the InSAR observation year about the pattern of decline that occurred. The results of the analysis show that the decline in Jakarta is more focused in the northern coastal area with the highest rate of decline, which is likely caused by sediment consolidation. The eastern region of Jakarta experienced a decline caused by construction activity. An interesting pattern of decline was found in the western and central areas of Jakarta, where the decline experienced a significant slowdown after 2020. The fact is that not all areas in Jakarta experienced a decline because the southern region of Jakarta saw no significant decline. Apart from understanding the subsidence in Jakarta, this research also tries to understand the deformation that occurred in the Baribis Fault area around Jakarta using the same InSAR data in the same observation time as the subsidence analysis. This is due to a lack of understanding regarding tectonic activity around Jakarta. Jakarta is recorded as having experienced a damaging earthquake caused by the activity of the Baribis Fault on October 10, 1834. Until now, there has not been much research regarding the deformation of the Baribis Fault which has been proven to be active and is only ± 12 km
from the easternmost area of ​​Jakarta. Previous research using the GPS method on the same fault segment showed that the estimated slip rate of the Baribis Fault ranged from 0.4–0.8 mm/year. In this study, the estimated slip rate value of the Baribis Fault ranges from 0.1–1.5 mm/year. The location of the fault in a large city area is a challenge and a factor of inaccuracy in analyzing and understanding movement in this fault area because the land subsidence signal is greater than the fault movement signal. Therefore, the results of the slip rate estimation require further research to obtain more accurate results.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Rullyani
"Severe plastic deformation (SPD) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh baja dengan sifat mekanis yang baik tanpa penambahan microalloyed. Perubahan struktur mikro setelah SPD akan meningkatkan sifat mekanis material dengan penghalusan ukuran butir. Pada penelitian ini digunakan baja karbon AISI 1010 yang di proses menggunakan metode Thermo-Mechanical Control Process (TMCP) dengan pemanasan awal hingga 1100 °C dan pengerolan pada temperatur 650 °C dengan variasi deformasi double pass rolling dan pendinginan udara. Pengamatan struktur mikro menggunakan teknik metalografi dengan etsa nital 2% dan 5%. Pengukuran ukuran butir dengan metode Jeffries sesuai ASTM E-112-96 dan uji kekerasan dengan metode Vickers. Uji korosi menggunakan metode polarisasi dalam larutan NaCl 3,5% sesuai ASTM G5 dan hydrogen charging test. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari struktur mikro dan kekerasan baja karbon rendah setelah proses severe warm plastic deformation dan ketahanan korosinya terhadap NaCl dan Hydrogen Induced Cracking.

Severe plastic deformation (SPD) is one method used to get steel with excellence mechanical properties without micro alloyed addition. The structural changes caused by SPD are reflected in improved mechanical properties of metals especially hardness and yield stress by converting coarse grain to ultrafine grained. In this research used low carbon steel AISI 1010 treated with Thermo-Mechanical control process (TMCP) consist of reheating until 1100°C and double pass reverse rolling on 650°C with variation of deformation and air cooling. Metallographic technique implemented in order to observe the final microstructure and 2% and 5% nital etch used to observe final ferrite size and morphologies. Grain size measured using Jeffries methods according to ASTM E 112. Hardness test used Vickers method. Corrosion test worked out using polarisation with NaCl 3,5% as per ASTM G5 and Hydrogen charging test. The main objective of this research is to studying morphology of microstructure and hardness of low carbon steel after severe warm plastic deformation and the corrosion resistance to NaCl and Hydrogen Induced Cracking.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27596
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bintang Rahmat
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi motif manusia beserta pola yang terbentuk dari variasi tersebut di Gua Metanduno di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Penelitian diawali dengan penelusuran kepustakaan yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan dan dilanjutkan dengan survei. Survei ini dilaksanakan untuk memperoleh data keadaan gua dan lingkungannya dengan melakukan pemetaan, pemotretan gua, dan gambar cadas yang ada didalamnya yang dilengkapi dengan deskripsi. Pada tahap analisis dilakukan analisis khusus terhadap atribut-atribut motif manusia, seperti bentuk badan, alat yang melekat di kepala atau tangan, dan jenis kendaraan yang dinaiki. Tahap terakhir berupa pengintegrasian hasil analisis khusus yang menghasilkan kesimpulan adanya tiga variasi motif, yaitu manusia menaiki perahu, menaiki kuda, dan tidak menaiki apa pun. Ketiga variasi motif manusia tersebut memiliki pola tersendiri yang berkaitan dengan bentuk badannya.

ABSTRACT
This research aims to identify the variations of human motif depiction and the patterns derived from these variations in Metanduno Cave on Muna Island, Southeast Sulawesi. The research started with the investigation of relevant literatures followed by survey. The survey is conducted to collect data concerning the cave and its surroundings by mapping and photographing the cave and the rock art, completed with detail description. In the analytical step, specific analysis is attended toward the attributes of human motif, such as body shape, artefacts attached to the head and hands, and vehicle being mounted. Finally, the result of the integration of specific analysis shows the presence of three human motif variations: human on boat, human riding a horse, and human on its own. Each of these three human motif variations have its own pattern of depiction associated to its body shape.
"
2016
S64824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Fitrianto
"Tesis ini membahas penentuan penyebaran reservoar batu pasir DST-5 dan DST-6 formasi Gumai dan penyebaran minyak pada reservoar tersebut di lapangan Jura dengan menggunakan pemodelan rock physics serta inversi AVO. Metoda ini digunakan karena diferensiasi litologi reservoir dengan non-reservoir tidak dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan Acoustic Impedance (AI). Karakterisasi reservoar dilakukan dengan analisa crossplot Lambda-Rho dan Mu-Rho sebagai parameter yang paling sensitif dalam membedakan litologi. Karakterisasi fluida dilakukan dengan analisa crossplot menggunakan parameter Lambda-Rho serta menggunakan metoda FRM (Fluid Replacement Modeling) untuk membedakan minyak dengan air. Karakterisasi reservoar dan fluida tersebut dikontrol oleh pengukuran data core pada sumur terdekat yang telah dikorelasikan dengan kondisi geologi bawah permukaan lapangan Jura. Hasil penelitian yang diperoleh berupa peta penyebaran lateral dari reservoar dan minyak di lapangan Jura.

The study is focused on the distribution of sandstone reservoir DST-5 and DST-6 and the distribution of oil on Gumai Formation in Jura Field using rock physics modeling and AVO inversion. This work was performed since Acoustic Impedance (AI) can not differentiate the reservoir and non-reservoir rock. The reservoir characterization is analyzed by cross plotting Lambda-Rho and Mu-Rho as a sensitive parameters to differentiate lithology. In addition the fluid characterization is analyzed by cross plotting Lambda-Rho and also using Fluid Replacement Modeling (FRM) to differentiate between oil and water. Those analyses were controlled by core measurement on the adjacent well, which already correlated with sub-surface geological condition of Jura field. The result of this study is a reservoir and oil distribution in Jura field using Lambda-Mu-Rho as sensitive parameters to differentiate lithology and fluid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29835
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Sarma Ramalo
"[Studi ini memberikan pemahaman bagaimana perempuan melakukan adaptasi di dalam subkultur musik cadas sebagai ranah maskulin. Penelitian ini juga memberikan pemahaman mengenai alasan di balik adaptasi yang dilakukan oleh penggemar perempuan tersebut. Penelitian mengenai adaptasi perempuan di dalam ranah maskulin dilakukan terutama karena adanya kuasa laki-laki sebagai bentuk hegemoni maskulinitas di dalam ranah-ranah tertentu yang membuat identitas mereka menjadi norma. Subkultur musik cadas di Indonesia menggambarkan adanya kuasa laki-laki tersebut, baik sebagai musisi maupun sebagai penggemar. Padahal, subkultur ada sebagai ruang perjuangan melawan nilai-nilai dominan, namun kenyataannya subkultur justru melanggengkan patriarki sebagai budaya dominan. Dalam menganalisis mengenai adaptasi perempuan terhadap maskulinitas, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif serta menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipan. Penelitian kritis ini berhasil membuktikan bahwa perempuan di dalam subkultur musik cadas mengakui, mengizinkan, dan justru turut melanggengkan dominasi laki-laki sebagai bentuk hegemoni maskulinitas. Maskulinitas kemudian menjadi norma dalam hierarki identitas. Perempuan di dalam subkultur musik cadas pun melakukan adaptasi perilaku dan gaya berpakaian agar menyesuaikan dengan penggemar laki-laki di dalam subkultur musik cadas.;This study provides an understanding on how women adapt in a rock
subculture as a masculine terrain. This study also sheds an understanding about
the reason behind the said adaptation done by female fans. The discourse on
women?s adaptation in a masculine terrain is conducted particularly due to men?s
power as a hegemonic masculinity in some particular terrains that renders their
identity as a norm. Indonesian rock subculture helps delineate male power, as a
musician and a fan. Ironically, subcultures are established as a form of struggle against dominant cultures, but really subcultures even perpetuate patriarchy as adominant culture.
In analyzing women?s adaptation to masculinity, this study employs
qualitative approach as well as in-depth interviews and participant observation
methods. This critical inquiry manages to prove that women inside rock
subculture acknowledge, permit, and even help perpetuate male?s domination as a
form of hegemonic masculinity. Masculinity then becomes the norm in a
hierarchy of identity. Women inside rock subculture then mimic men?s behaviors and clothing style in order to appropriate themselves with men inside the rock subculture., This study provides an understanding on how women adapt in a rock
subculture as a masculine terrain. This study also sheds an understanding about
the reason behind the said adaptation done by female fans. The discourse on
women’s adaptation in a masculine terrain is conducted particularly due to men’s
power as a hegemonic masculinity in some particular terrains that renders their
identity as a norm. Indonesian rock subculture helps delineate male power, as a
musician and a fan. Ironically, subcultures are established as a form of struggle against dominant cultures, but really subcultures even perpetuate patriarchy as adominant culture.
In analyzing women’s adaptation to masculinity, this study employs
qualitative approach as well as in-depth interviews and participant observation
methods. This critical inquiry manages to prove that women inside rock
subculture acknowledge, permit, and even help perpetuate male’s domination as a
form of hegemonic masculinity. Masculinity then becomes the norm in a
hierarchy of identity. Women inside rock subculture then mimic men’s behaviors and clothing style in order to appropriate themselves with men inside the rock subculture.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Ronald Costam
"Prediksi tekanan pori merupakan hal yang penting dalam persiapan program pemboran, khususnya jika diprediksi menembus zona gas dangkal. Program pemboran akan mempengaruhi saat penentuan desain selubung pemboran, berat lumpur dan mitigasi tekanan abnormal sebagai bahaya pemboran. Di lapangan ?B?, Cekungan Sumatera Tengah beberapa sumur mengalami tendangan lumpur (kick). Kejadian tersebut yang melatar belakangi studi tekanan pori untuk pemboran selanjutnya. Studi ini ditekankan pada teknik integrasi prediksi tekanan pori dari data sumur, yaitu data pemboran, wireline log, data tekanan formasi dan data seismik 2-D. Saat ini, teknologi seismik dengan dasar teknik geopressure dapat memberikan estimasi tekanan dari data kecepatan seismik dikombinasikan dengan data sumur memiliki tren yang sama.
Studi ini menggunakan hasil analisa kecepatan seismik untuk mendapatkan resolusi tinggi kecepatan dalam tiga dimensi. Tahap kalibrasi dilakukan berdasarkan hasil perhitungan tekanan pori dari data sumur dan well log. Metoda Eaton merupakan metoda empiris untuk mengestimasi tekanan pori data log sonik, resistivitas, dan densitas yang dikalibrasi dengan pengukuran tekanan formasi dari data RFT dan DST. Prediksi tekanan pori di Lapangan ?B? dilakukan dapat membuat prediksi di seluruh area lapangan dan berguna dalam desain selubung pemboran, berat lumpur, dan pencegahan untuk drilling hazard.

Pore Pressure Prediction is crucial to prepare a safe drilling program especially if there the well will potentially intersect shallow gas zones. It influences casing design, drilling mud weight and mitigation of overpressure as a drilling hazard. In the "B" Block, Central Sumatra Basin several wells have experienced kicks. These kicks led me to conduct a pore pressure study ahead of future drilling. The work more emphasize the technique integrated pore pressure prediction (PPP) brings together well and 2-D seismic data. The study used as input data from drilling data, wireline logs, pressure tests,and 2D Seismic.
Nowadays, seismic technology-based geopressure techniques provide an estimation of pore pressure from seismic velocity combine with well data has a relation in trend.
This study uses velocity analysis result to obtain a high-resolution velocity cube. Afterward, calibrated to pore pressure using well log and drilling data. The Eaton method is an empirical method to estimate pore pressures from sonic, resistivity and density logs which are calibrated to measured pore pressures from RFT and DST. In the "B" Block, the resistivity data did not reliably characterize pore pressure, and density data was incomplete, so the sonic log proved to be the most appropriate source data. Reliable pore pressure distribution required an empirical relationship between pore pressure and velocity. The Bentu Block pore pressure model created in this study allowed us to predict pore pressure throughout the block, and was used to design a drilling program especially for propose delineation wells, casing design, drilling mud weight, and overpressure prediction to prevent drilling hazards.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Rebecca Putri
"Reservoir merupakan salah satu komponen utama pada sistem panas bumi. Fluida panas terakumulasi pada reservoir yang merupakan lapisan batuan permeabel. Metode Microearthquake dapat digunakan untuk mengetahui zona permeabel pada sistem panas bumi. Pengamatan hiposenter gempa-gempa mikro yang terjadi merupakan teknik yang cukup menjanjikan dalam mendeteksi zona permeabel pada sistem panas bumi. Penentuan hiposenter awal gempa mikro dilakukan dengan menggunakan metode Single Event Determination SED. Relokasi hiposenter gempa mikro dilakukan untuk mendapatkan lokasi hiposenter yang lebih akurat serta untuk mengurangi pengaruh kesalahan model kecepatan yang tidak sesuai dengan keadaan bawah permukaan yang kompleks.
Metode relokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Double Difference yang merupakan metode paling efisien, cepat dan menghasilkan error yang kecil serta tidak memerlukan koreksi stasiun. Data pemantauan aktivitas gempa mikro di lapangan panas bumi R yang digunakan ialah data sejak April 2012 hingga Oktober 2012 dengan menggunakan 18 stastiun pengukuran. Proses pengolahan data dilakukan dari data mentah berupa data time series. Distribusi hiposenter gempa mikro yang telah direlokasi kemudian dicocokkan dengan data pendukung berupa data MT dan Geologi.
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa pada daerah Selatan Gunung R terdapat aktivitas seismik dalam jumlah yang signifikan. Distribusi gempa mikro di daerah Selatan Gunung R membentuk klaster dan pattern patahan arah Barat Laut ndash; Tenggara. Sebaran titik hiposenter tersebut diinterpretasikan sebagai zona permeabel di bawah permukaan, dengan pattern patahan arah Barat Laut ndash; Tenggara sebagai pengontrol sistem panas bumi Gunung R.

Reservoir is one of the important components in geothermal system. Hot fluids are accumulated in Reservoir which is a thick layer of permeable rocks. Micro earthquake method can be used to identify the permeable zone in geothermal system. Observation of the micro earthquake hypocentres is a promising technique in detecting the permeable zone. The determination of the hypocentre is performed by using single event determination method SED Method. Micro earthquake hypocentre relocation is done to get more accurate locations and to reduce errors that happen because of the inaccuracy velocity model that is used.
Relocation method that is used in this research is double difference relocation which is the most efficient, fast and generating less error with no need of station correction. Data recording of micro earthquake activity in R geothermal Field that is used in this research are from June 2012 to October 2012 with 18 stations recording. The processing data starts from raw data which is time series data. The distribution of the hypocentre that has been relocated then matched to the supporting data which are MT and Geology data.
From the research that has been done, the result shows that there is a significant amount of seismic activity on the Southern part of Mount R. The distribution of micro earthquake form cluster and structure pattern NW ndash SE. The distribution of hypocentre can be interpreted as the permeable zone beneath the surface, with a NW SE fault pattern as the controller of the geothermal system on R geothermal field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>