Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75204 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zurtias Suheimi
"Kebijakan pemerintah yang memungkinkan Perseroan Terbatas (PT) dan modal asing mendirikan RS serta sebagai variabel yang menyebabkan cepatnya pertumbuhan pasar mengisyaratkan analisis dan perencanaan yang langsung bagi pendirian sebuah RS, sehingga ketatnya persaingaan/kompetisi RS. Dari segi pemasaran misalnya, perlu lebih dulu dilakukan analisa pangsa pasar dengan segmentasi pasar, pemilihan kelompok pelanggan serta penentuan segmen pasar. Ditengah situasi kompetitif seperti inilah RSB. Bunda melakukan persiapan untuk mengembangkan Poliklinik kebidanan RSB. Bunda menjadi poliklinik Kebidanan terbaik.
Pada penelitian ini dilakukan segmentasi geografi, demografi, psikografi dan analisis karakteristik pangsa pasar terhadap para pengguna jasa poliklinik Kebidanan. Penelitian yang bersifat deskriptif dan analitik ini merupakan studi multi responden yang menggunakan data primer berdasarkan survei terhadap 60 responden.
Hasil segmentasi geografi dan demografi menunjukkan bahwa segmen pasar terbesar dari Poliklinik Kebidanan RSB. Bunda adalah pasien yang datang dari wilayah yang lokasinya dekat dengan lokasi RSB. Bunda, dan menurut usia pengunjung terbanyak berada pada usia 20 - 39 tahun, dan dari pendidikan terbanyak SLTA dan Universitas, dan menurut pekerjaan yang terbanyak adalah pekerjaan wiraswasta, dan penghasilan per bulan antara Rp 500.000 - Rp 1.000.000. Dari segmentasi psikografi didapat pula data bahwa kebanyakan dari pengunjung adalah berasal dari status ekonomi menengah atas dan menengah bawah dan memiliki kesadaran relatif tinggi terhadap nilai kesehatan. Gambaran segmen pasar Poliklinik Kebidanan RSB. Bunda menjadi dasar penentuan segmen pasar yang akan dipilih untuk dilayani. Pasien kelas menengah atas dengan pendidikan, penghasilan dan pekerjaan sehingga kesadaran akan kesehatan relatif tinggi, serta memiliki tuntutan mutu layanan kesehatan yang tinggi.

Government policies which enable private enterprises and foreign capitals to venture into the hospital industry as well the presence of variables that lead to rapid market change stipulate well-laid plans and analysis before establishing a hospital. A process to market segments, for instance, is needed for marketing purposes, initiator addition to the selection of consumer groups and market target. The growing competition provides the backdrop for the Bunda hospital preparations to develop its Bunda Hospital Policlinic Obstetrics and Gynecology into the best Bunda Hospital Policlinic Obstetrics and Gynecology in Sumatera Barat. The geographic, demographic and psychographic segmentation processes and analytic characteristic market patients Policlinic Obstetrics and Gynecology Bunda Hospital. The study is descriptive and multi respondent using primary data form a survey that involved 60 respondents.
The geographic and demographic segmentation shows that the largest markets segment for the Policlinic Obstetrics and Gynecology is patients coming from and surrounding areas such car with Bunda hospital policlinic Obstetrics and Gynecology area. The majority of patients are these of productive ages of 20 to 39, high school and university educated employees of private who make more than Rp 500.000 until Rp 1 million every month. Psycolographic segmentation reveals that most patients are those of upper middle social economic class and under middle social economic class with relatively high health.
Description of the market segment Policlinic Obstetrics and Gynecology from the basis for the establishment of the target market as follows: upper middle class patients with high educational background, income and health awareness as well as demand for quality health care. The positioning vis-à-vis customer is one that promises health care services with high human touch."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yullita Evarini Yuzwar
"Rumah sakit Yadika sebagai institusi pemberi layanan kesehatan dituntut untuk mengupayakan pemanfaatan setiap fasilitas layanan yang dimiliki secara optimal agar dapat tetap survive dalam situasi yang cukup kompetitif seperti sekarang ini. Salah satu fasilitas layanan yang penting adalah rawat inap, selain karena keberadaannya dibutuhkan untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan pasien, bila dikelola dengan baik, akan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi rumah sakit yang bersangkutan.
Adanya kesenjangan yang cukup menyolok antara jumlah kunjungan rawat jaian kebidanan di rumah sakit Yadika dengan jumlah kunjungan rawat inap kebidanan akan berpengaruh terhadap kelancaran layanan dan sekaligus mengurangi kesempatan menambah penghasilan bagi rumah sakit Yadika.
Untuk dapat mengoptimalkan peran rawat inap dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah sakit perlu dilakukan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan antara minat pasien rawat jalan kebidanan dengan kunjungan rawat inap kebidanan di rumah sakit Yadika.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, Pengumpulan data primer dilakukan meialui wawancara terpimpin terhadap 100 orang pasien, dan wawancara mendalam terhadap 5 orang dokter. Sementara data sekunder adalah laporan bulanan dan tahunan rumah sakit.
Dari hasil penelitian didapatkan responden yang berobat ke rumah sakit Yadika adalah ibu-ibu yang bekerja, bertempat tinggal dekat, berpendidikan tinggi, membayar sendiri, berpersepsi biaya pengobatan mahal, berpersepsi fasilitas lengkap, berpersepsi sikap dokter ramah, berpersepsi dokter terampil, berpersepsi dokter jelas dalam memberikan informasi, berpersepsi sikap perawat ramah, berpersepsi perawat terampil, dan dokter tidak memberikan rekomendasi kepada pasien.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari l4 variabel bebas yang diteliti, terdapat 2 variabel (tempat tinggal dan persepsi tentang fasilitas rumah sakit) yang terbukti mempunyai hubungan bermakna secara statistik dengan minat kunjungan rawat inap kebidanan di rumah sakit Yadika dan fasilitas rumah sakit merupakan variabel bebas yang mempunyai hubungan terkuat dengan minat kunjungan rawat inap kebidanan rumah sakit Yadika.
Saran untuk penelitian ini adalah rumah sakit melengkapi dan memperbaiki fasilitas dan sarana baik di poli kebidanan, kamar bersalin dan kamar operasi. Manajemen memberikan reward bagi dokter yang telah memberikan kontribusi besar bagi rumah sakit serta menjalin kerjasama dengan sarana kesehatan lain yang ada di sekitar rumah sakit.

Factors Analysis Which Related to Interest of Out-Patients Obsgyn with Visiting of In-Patients Obsgyn at Yadika Public HospitalThe Yadika Public Hospital as a service provider is demanded to carry out optimally the use of it's every service facility in order to survive in the current competitive situation. One of the prospective service facilities is in-patients obsgyn. Beside to fulfill the whole medicine needed by the patient, if it is well managed, could become one of the profit centers of the hospital.
The sharp gap between the number of the out-patients obsgyn of the Yadika Public Hospital and the number of in-patients obsgyn will affect the level of services as well as reducing the opportunity to increase the income.
In order to optimize the role of in-patients obsgyn to increase revenue of the hospital, a research needs to be done. The objective of this research is to obtain a description on the related factors to the interest of in-patients obsgyn with visiting of in-patients obsgyn at Yadika Public Health.
There fore, this thesis is a research report of problem analytical description with quantitative and qualitative approaches. Primary data collection is performed through guide interviews toward 100 patients, and depth interviews toward 5 doctors. While secondary data is obtained from hospital monthly and yearly reports.
The research has shown that respondents who are come to hospital are having mothers worker, having residences close by hospital, having high education, having self payment of medicine, having perception that medicine is expensive, having perception that the facility is available, having perception that the doctors are friendly, having perception that quality of the doctors are good, having perception that the doctors are communicative, having perception that the nurses are friendly, having perception that quality of the nurses are good, and the doctors are unrecommendation their patients.
The results of this research show that 2 out of 14 variables (residences, facility or hospital) have significant statistical relationship with visiting of in-patients obsgyn at Yadika Public Hospital and facility of hospital has the strongest relationship with the binding variable. It is suggested that the hospital completes and develops the medical equipments and others supplies. The management should think to the doctors who give big contribution to the hospital and the management also develops networking with other surrounding medical facilities."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihaloho, Marisi
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan suatu penelitian dengan metode penelitian kualitatif terhadapupaya peningkatan mutu pelayanan poliklinik spesialis Rumah Sakit RS Citama diBogor Tahun 2015. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan upayapeningkatan mutu pelayananan di poliklinik spesialis RS Citama. Penelitiandilakukan dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang upaya yangdilakukan untuk peningkatan mutu pelayanan di poliklinik spesialis rumah sakittersebut selama tahun 2015. Upaya peningkatan mutu pelayanan yang baik adalahdengan menerapkan manajemen mutu terpadu. Keberhasilan upaya peningkatan mutupelayanan di poliklinik spesialis di rumah sakit ditentukan oleh input yang tersedia,yaitu tenaga, sarana dan prasarana, dana dan metoda yang tersedia, serta bagaimanaproses peningkatan itu sendiri berlangsung sehingga pada akhirnya akanmempengaruhi pencapaian atau output. Proses perbaikan mutu yang digunakanmelalui langkah-langkah identifikasi sikap karyawan, identifikasi kebutuhanpelanggan, identifikasi masalah, analisis masalah, solusi potensial dan implementasisolusi Gaspersz, 2003 . Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkaninformasi mengenai bagaimana upaya peningkatan mutu pelayanan di poliklinikspesialis RS Citama. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa tenaga kesehatan dipoliklinik RS Citama jumlahnya belum mencukupi untuk kebutuhan pelayanan dirumah sakit tersebut. Sarana dan prasarana dan metode yang tersedia perlu diperbaiki.Sedangkan dana yang disiapkan untuk upaya peningkatan mutu sudah dialokasidengan cukup baik. Proses pelaksanaan manajemen mutu terpadu sudah ada tetapitidak berjalan dengan baik.Kata kunci : mutu pelayanan, poliklinik spesialis, manajemen mutu terpadu.

ABSTRACT
This thesis is a study with qualitative research methods towards improving the qualityof service of a specialist policlinic Citama Hospital in Bogor during 2015. Thepurpose of research is to investigate the implementation of quality improvementefforts in the specialist policlinic Citama hospital. The study was conducted bygathering as much information about the efforts made for improving quality ofservice in the hospital specialist policlinic during 2015. Efforts to improve the qualitygood service is to implement an integrated quality management. The success ofquality of service improvement in specialist policlinic in hospitals is determined bythe input provided, namely personnel, facilities, funding and methods are available,and how the upgrade process itself takes place that will ultimately affect theachievement or output. Quality improvement process used through measuresemployee attitudes identification, identification of customer needs, problemidentification, problem analysis, potential solutions and implementation of solutions Gaspersz, 2003 . Depth interviews were conducted to obtain information on howefforts to improve the quality of service in a specialist policlinic Citama hospital. Itcan be concluded from this study that the health worker at the specialist policlinicCitama hospital was not sufficient for the needs of his number of services at thehospital. Facilities and infrastructure and the available methods need to be improved.While funds are prepared for quality improvement efforts also allocated fairly well.The process of implementing integrated quality management already exists but it isnot going well.Key word quality of service, spesialist policlinic, integrated quality management"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono Trisnantoro, 1961-
Yogyakarta: Andi , 2005
362.173 068 LAK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sherlly Surijadi
"Perkembangan teknologi dalam peralatan kedokteran menyebabkan adanya alternatif baru dalam pelayanan kesehatan. Laparoskopik sejak tahun 1995 telah dipergunakan di Rumah Sakit Immanuel Bandung dalam tindakan bedah pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi). Tindakan ini disebut dengan metoda kolesistektomi laparoskopik. Efektifitas biaya dari kolesistektomi laparoskopik perlu diteliti untuk dibandingkan dengan metoda konvensional yang selama ini dipergunakan dalam pembedahan kolesistektomi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kolesistektomi yang efektif biaya diantara metoda konvensional dan laparoskopik.
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus analitik menggunakan data sekunder yang diambil secara cross sectional tahun 2001 di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Analisa biaya investasi menggunakan biaya investasi disetahunkan (annual investment cost), metoda analisis penghitungan biaya menggunakan metoda ABC (Activity Based Costing) dengan dasar alokasi biaya menggunakan proporsi luas lantai proporsi waktu operasi sebagai pemacu biaya. Biaya satuan aktual diperoleh dengan menghitung total biaya dan dibagi dengan besarnya output pada kegiatan tersebut, sedangkan biaya normatif diperoleh dari penjumlahan hasil bagi biaya tetap dengan kapasitas dan biaya tidak tetap dengan output.
Pada penelitian ini analisis efektifitas biaya dilakukan dengan cara : pertama, yaitu membandingkan biaya satuan antara kedua metoda; dan kedua, dengan melakukan tes analisis sensitivitas menggunakan simulasi penambahan biaya sewa dan simulasi penghitungan biaya total untuk menentukan besarnya output.
Pada cara pertama didapatkan bahwa pada penggunaan perbandingan biaya satuan aktual maka kolesistektomi konvensional paling efektif biaya pada kelas II B dan kolesistektomi laparoskopik paling efektif biaya pada kelas VIP LCA/Petra. Sedangkan pada biaya normatif didapatkan kolesistektomi laparoskopik paling efektif biaya secara umum tanpa membedakan kelas perawatan.
Pada hasil kedua yaitu simulasi perbandingan biaya satuan aktual dengan menambahkan biaya sewa didapatkan kolesistektomi konvensional paling efektif biaya pada kelas II B sedangkan laparoskopik pada kelas VIP LCA/Petra. Sedangkan simulasi penghitungan biaya total untuk menentukan besarnya output bahwa yang paling efektif biaya adalah kolesistektomi konvensional pada kelas II B dan laparoskopik pada kelas I.

Cost Effectiveness Analysis on Cholecystectomy at Immanuel Hospital Bandung Year 2001
The development of technology in medical equipment, resulting in a new alternative in health care services. Laparoscope is used since 1995 at Immanuel Hospital Bandung for cholecystectomy and this kind of surgery namely laparoscopic cholecystectomy method. Cost effectiveness of laparoscopic cholecystectomy need to be research to be compared with conventional cholecystectomy which commonly applied in the cholecystectomy surgery.
The purpose of this research is to find out which one is the most cost effective method between laparoscopic cholecystectomy and conventional cholecystectomy.
The research made was analytic case study using secondary data taken in cross sectional method during year 2001 at Immanuel Hospital in Bandung. The data analysis on investment cost using an annualized investment cost, cost analysis using activity based costing method with cost allocation using floor area proportion and operating time distribution as driver. Actual unit cost was obtained through a calculating from total cost divided by output while normative unit cost was obtained was calculating the sum of the result from fixed cost divided by capacity and the result of variable cost divided by output.
Cost effectiveness analysis was made through : first, comparing unit cost between two methods; and second, by doing sensitivity analysis test using simulation on adding rent cost and simulation on calculating total cost to find the output.
First step result is by using actual unit cost comparison, conventional cholecystectomy most effective on II B ward and laparoscopic on VIP LCA/Petra ward. By using normative unit cost comparison, laparoscopic is the most effective compare to conventional method without difference at ward class.
Second step result are by using simulation on comparing actual unit cost after added by rent cost that conventional cholecystectomy most effective on II B ward while laparoscopic on VIP LCA/Petra ward. And simulation on calculating total cost to find output result is that conventional cholecystectomy is most effective on II B ward and laparoscopic on I ward.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hsu Chong Jen
"Rumah sakit merupakan tempat layanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dewasa ini rumah sakit terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga sangat penting bagi rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Oleh karena itu penilaian kinerja rumah sakit sangat dibutuhkan agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan dapat bersaing. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui analisis kinerja rumah sakit menggunakan pendekatan Malcolm Baldrige di rumah sakit Tzu Chi Hospital tahun 2023. Metode penelitian menggunakan pendekatan metode campuran serentak, dimana penelitian kuantitatif dan kualitatif dilakukan pada waktu yang sama untuk mendapatkan persepsi penilaian kinerja dari sudut karyawan dan pimpinan. Sampel penelitian kuantitatif didapatkan dengan cara propotional stratified random sampling dengan jumlah 283 responden dan penelitian kualitatif dengan sampel 8 orang dengan purposive sampling yang terdiri dari pimpinan rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan kinerja kepemimpinan mendapatkan nilai 71,47 (60%), Perencanaan strategis 45,64 (54%), Fokus pelanggan 52,13 (61%), pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan 50,15 (56%), Tenaga kerja 49,43 (58%), Operasional 49,52 (59%), Hasil 256,73 (57%), dengan total nilai 565,7 (56,7%) yang artinya kinerja rumah sakit pada tingkat good performance. Masing-masing kategori dimensi proses memiliki hubungan dengan dimensi hasil (p-value 0,001), dengan kategori fokus tenaga kerja yang memiliki hubungan paling kuat dengan hasil (r  0,713).

The hospital is a place for health services to improve the health status of the community, while today the number of hospitals continues to grow to meet the needs of the community, so it is very important for hospitals to provide quality services. Therefore, hospital performance appraisal is needed in order to provide maximum service and be competitive. This research was conducted with the aim of knowing the analysis of hospital performance using the Malcolm Baldrige approach at Tzu Chi Hospital in 2023. The research method uses a simultaneous mixed methods approach, where quantitative and qualitative research is carried out at the same time to get perceptions of performance appraisal from the point of view of employees and leader. Quantitative research samples were obtained by means of proportional stratified random sampling with a total of 283 respondents and qualitative research with a sample of 8 people with purposive sampling consisting of hospital leaders. The results showed that leadership performance scored 71.47 (60%), strategic planning 45.64 (54%), customer focus 52.13 (61%), measurement, analysis and knowledge management 50.15 (56%). Workforce 49.43 (58%), Operations 49.52 (59%), Results 256.73 (57%), with a total score of 565.7 (56.7%) which means the hospital's performance is at a good performance level. Each category of process dimension has a relationship with the results dimension (p-value 0.001), with the workforce category having the strongest relationship with results (r 0.713)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schoggers, Maria Fransisca Antonelly
"ABSTRAK
Nama : Maria Fransisca Antonelly SchoggersProgram studi : Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan RumahSakit Umum Daerah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017-2022Tesis ini membahas perhitungan kebutuhan SDM kesehatan khususnya dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, bagi RSUD di Kabupaten Kayong Utara tahun 2017-2022. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dan bersifat deskriptifanalitik. Peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan analisis beban kerja dengan memproyeksikan data-data yang ada, membuat analisis kesenjangan serta melakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi riil di Kabupaten Kayong Utara. Hasil penelitian menyimpulkan masih adanya kekurangan tenaga terutama dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan apoteker. Saran yangdiberikan adalah pengajuan program wajib kerja dokter spesialis, pemberian insentif yang layak, pembekalan bagi tenaga-tenaga di Puskesmas yang akandirekrut ke Rumah Sakit melalui pendidikan dan pelatihan.

ABSTRACT
Name Maria Fransisca Antonelly SchoggersStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle Analysis of Human Resources Needs in Hospital of NorthKayong Regency on 2017-2022 This thesis discusses the calculation of the health human resource requirement especially the specialist doctors, general practitioners, dentists, nurses, midwives,dental nurses, pharmacists and pharmaceutical technicians, for hospitals in North Kayong District 2017-2022. This research is operational research and is analytical descriptive. Researcher do calculations using workload analysis by projecting existing data, making gap analysis and making adjustments based on real conditions in North Kayong District. The results concluded that there are still shortages of personnel, especially specialists, general practitioners, dentists and pharmacists. The advice given is the submission of compulsory programs of specialist doctors, the provision of appropriate incentives, the provision of personnel at the Puskesmas to be recruited to the hospital through education and training."
2017
T48645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Haniputra
"ABSTRAK
Nama : Riza HaniputraProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Perbedaan Besaran Jasa Pelayanan dan JasaSarana Rumah Sakit Berdasarkan Tarif INA-CBG rsquo;s danTarif Rumah Sakit pada Pelayanan Rawat Inap RSUDKudungga Tahun 2017Pembimbing : Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, MARSDengan diimplementasikannya program Jaminan Kesehatan Nasional JKN pada 1Januari 2014, rumah sakit dihadapkan pada 2 dua tarif, yaitu tarif rumah sakit yangdisusun berdasarkan biaya satuan sesuai dengan amanat BLU, dan tarif INA-CBG rsquo;s yangmerupakan tarif paket yang akan dibayarkan atas pelayanan rawat inap pasien BPJS.Terdapat perbedaan sistem pembayaran pelayanan kesehatan, perbedaan sistempembayaran tersebut mengakibatkan adanya perbedaan selisih penerimaan rumah sakitantara tarif INA-CBG rsquo;s dengan tagihan klaim rumah sakit berdasar pada tarif rumahsakit, jasa pelayanan dan jasa sarana rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif dengan menggunakan data sekunder klaim tagihan pasien rawat inap BPJSRSUD Kudungga bulan Februari-Mei 2017 sebanyak 1187 klaim, dan data primerwawancara mendalam beberapa informan. Hasil dari penelitian ini didapatkan selisihpositif sebesar Rp. 755.096.435,- 13 pada penerimaan total rumah sakit pada seluruhkelas ruang perawatan, selisih positif pada jasa pelayanan sebesar Rp. 845.964.814,- 40 , dan selisih negatif pada jasa sarana rumah sakit sebesar Rp. 90.868.379,- -3 .Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan rumah sakit adalah melakukan upaya kendalimutu dan kendali biaya dengan efisiensi rumah sakit, meningkatkan jumlah kunjunganpada ruang perawatan yang memberikan selisih positif, standardisasi pelayanan melaluipenerapan clinical pathway dan formularium obat serta melakukan pengembanganSIMRS. Upaya kendali mutu dan biaya harus dilakukan rumah sakit sebagai langkahstrategis dalam implementasi program JKN.Kata Kunci: Tarif Rumah Sakit, Tarif INA-CBG rsquo;s, Perbedaan, Jasa Pelayanan, JasaSarana
ABSTRACT
Name Riza HaniputraStudy Program Kajian Administrasi Rumah SakitTitle Analysis of Differences of Hospital Service Cost danFacility Cost Based on INA CBG rsquo s Tariff and HospitalTariff on Impatient of RSUD Kudungga Year 2017Counsellor Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, MARSWith the implementation of the National Health Insurance JKN program on January 1,2014, the hospital is faced with two tariffs, namely hospital tariff based on unit cost inaccordance with BLU mandate, and INA CBG 39 s tariff which is the package rate to bepaid for patient care of BPJS. There is a difference in the health service payment system,the difference between the payment system resulted in differences in hospital admissionsbetween INA CBG 39 s tariffs and hospital claims based on hospital tariffs, hospital servicesand services. This research is a qualitative research using secondary data claims of BPJSinpatients of RSUD Kudungga in February May 2017 as many as 1187 claims, andprimary data of in depth interviews of several informants. The results of this study founda positive difference of Rp. 755,096,435, 13 on total hospital admissions for allclasses of treatment rooms, positive difference in service cost of Rp. 845,964,814, 40 , and the negative difference in hospital facilities is Rp. 90.868.379, 3 . Thefollow up plan to be performed by the hospital is to make quality control and cost controlefforts with hospital efficiency, increase the number of visits in the treatment room whichprovide positive difference, standardization of services through the implementation ofclinical pathway and drug formulary and develop SIMRS. Efforts to control the qualityand cost must be done by the hospital as a strategic step in the implementation of JKNprogram.Keywords Hospital Rates, INA CBG rsquo s Rates, Differences, Differences"
2018
T49457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Hitayani
"RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya melakukan implementasi SIMRS GOS 2 untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kinerja. Penerimaan penggunaan SIMRS merupakan penentu dalam kesuksesan implementasi. Tenaga medis dan nakes merupakan pengguna SIMRS GOS 2 terbanyak di rumah sakit, sehingga dianggap perlu untuk menganalisis penerimaannya. Analisis penerimaan pengguna dilakukan berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM) dalam penelitian kuantitatif berdesain cross sectional. Responden penelitian sebanyak 265 tenaga medis dan tenaga kesehatan RSUD dr Doris Sylvanus. Analisis dilakukan dengan uji univariat dan Structural Equation Model (SEM).Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan langsung yang positif dan terbukti secara statistik antara persepsi kemudahan dengan persepsi manfaat. Persepsi manfaat memiliki hubungan yang positif dengan sikap. Sikap memiliki hubungan positif dengan niat menggunakan. Niat menggunakan memiliki hubungan positif dengan penggunaan SIMRS GOS 2 secara nyata. Hubungan tidak langsung dan positif didapatkan antara persepsi manfaat dengan niat menggunakan melalui sikap.Tidak didapatkan hubungan langsung antara persepsi kemudahan dengan sikap, demikian pula antara persepsi manfaat dengan niat menggunakan SIMRS GOS 2 oleh para tenaga medis dan nakes di RSUD dr Doris Sylvanus.

RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya implemented SIMRS GOS 2 to improve efficiency, effectiveness, and performance. Acceptance of the use of SIMRS is decisive in successful implementation. Health workers are the most users of SIMRS GOS 2 in hospitals, so it is considered necessary to analyze their acceptance. User acceptance analysis was conducted based on the Technology Acceptance Model (TAM) in crosssectional quantitative research. The respondents of the study were 265 health workers of Dr. Doris Sylvanus Hospital. The analysis was carried out with univariate tests and the Structural Equation Model (SEM). The results of the study found that there was a positive and statistically proven direct relationship between the perception of convenience and the perception of benefits. The perception of benefits has a positive relationship with attitude. Attitude has a positive relationship with intent to use. The intention to use has a positive relationship with the real use of SIMRS GOS 2. An indirect and positive relationship is obtained between the perception of benefits and the intention to use through attitude. There is no direct relationship between the perception of convenience and attitude, as well as between the perception of benefits and the intention to use SIMRS GOS 2 by health workers at Dr. Dosir Sylvanus Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Ibrahim
"Rumah sakit Pemerintah menghadapi berbagai tantangan dalam mengemban fungsi sosial pada masa mendatang. Terlihat kemampuan pemerintah mensubsidi rumah sakit baru mencapai 50-60 % dari kebutuhan rill, Oleh karena itu muncul harapan rumah sakit menjadi lebih mandiri atau otonom dalam pengelolahannya namun tetap menjalankan misi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai otonomi RS Fatmawati yang meliputi: Manajemen strategik, Pengelolaan/Administrasi, Manajemen SDM, Manajemen Keuangan serta Pengadaan dengan menggunakan konsep Chawla (1996) dan konsep RS Perja (2000). Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan gambaran peran yang erat antara Dewan Pengawas dengan derajat otonomi rumah sakit. Kesimpulan yang di dapat adalah: Dewan Pengawas merapakan unsur penting dalam menentukan derajat otonomi suatu RS; Menurut kerangka model otonomi Chawla, derajat otonomi RS Fatmawati tinggi pada Manajemen Strategis, Administratir'manajemen operasioral, Manajemen SDM non PNS, manajemen keuangan bersumber pendapatan fungsional dan Pengadaan untuk pendanaan bersumber dari RS. Untuk itu peneliti menyarankan kepada Depkes untuk memilih Dewan Pengawas yang profesional dan mewakili simbol masyarakat. Mengobah pandangan terhadap rumah sakit ke model RS dengan Pandangan Pihak Berkepentingan (Stakeholders View). Untuk RS Fatmawati disarankan untuk mengkaji UU NO.19 tahun 2003 tentang BUMN, mengembangkan analisis jabatan berdasarkan Rencana Strategik dan penyusunan sistem insentif yang lebih baik, menyusun tariff berdasarkan unit cost. Disamping juga melakukan diversifikasi produk serta melakukan proses sosialisasi intern RS.

Analysis of the Implementation of Policy on Hospital Autonomy A Case Study at the Fatmawati Hospital, Jakarta 2003In the future, Government's Hospitals are facing to several challenges in shoulder it social function. It is obviously seen that government's capacity in subsidizing hospital only reach about 50-60% of real needs of a hospital. Therefore, it is a raising expectation to have a self sufficient or autonomous hospital but at the same time is still running government's missions. This research aimed at evaluating the autonomy of Fatmawati Hospital in the scope of: strategic management, management/administration, human resources management, management of finance, and procurement by using the concept of Chawla (1996) and the concept of state owned enterprise (Perjan) hospital. The design of study is a case study using quantitative and qualitative approach. The results of research show a significant relationship between the role of Board of Supervisor and the degree of autonomous. The conclusion of the research are: Board of Supervisor is an important component that determining the degree of autonomus of a hospital; according to the concept of Chawla. The degree of autonomy of Fatmawati Hospital is high interms of strategic management, operational managementladministration, non-civil servant human resources management, management of finance based on functional income, and procurement of hospital. Therefore, it suggested to the department of Health to choose professional and publicly representative Board of Supervisor. Change the paradigm of hospital to a model of hospital that using stakeholders' view. For the Hospital of Fatmawati it suggested to analysis the Law No. 1912003 about State Owned Enterprise, developing job analysis based on stategic planning, developing a better incentive system, and developing pricing based on unit cost analysis, and also diversify the produk and socialized it at the internal hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>