Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aliah Bagus Purwakania Hasan
"Penelitian tentang sistem informasi kesehatan mental untuk komuniti terapetik di Indonesia bisa dikatakan belum pernah dilakukan, padahal dengan semakin parahnya masalah ketergantungan obat di Indonesia, sistem informasi kesehatan mental komuniti terapetik merupakan sesuatu yang semakin penting untuk dikembangkan.
Sistem ini diharapkan dapat mengontrol dan mengevaluasi program komuniti terapetik (yang merupakan kelompok pertolongan diri sendiri) dalam rangka menjaga kualitas program penanganan, pada saat semakin kompetitifnya program yang ditawarkan kepada masyarakat.
Berkaitan dengan keadaan tersebut, maka penelitian ini secara umum akan mengkaji dan mengembangkan sistem informasi kesehatan mental pada Yayasan Titihan Respati sebagai komuniti terapetik residensial pertama di Indonesia. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan indikator yang spesifik untuk pengumpulan data evaluasi klinikal komuniti terapetik, membuat format pengumpulan data evaluasi klinikal komuniti terapetik, dan mengembangkan sistem operasional dan prosedural baku untuk evaluasi klinikal komuniti terapetik.
Dan riset yang menggunakan analisis data kualitatif ini diperoleh hasil akan pentingnya pengembangan indikator sistem informasi pada masing-masing elemen sistem. Pada tahap masukan perlu dikembangkan indikator sistem informasi yang lebih berorientasi pada jenis program yang diadakan, gambaran klien sebelum penanganan dan berorientasi pada jenis program yang diadakan, gambaran klien sebelum penanganan, dan segmentasi berdasarkan tingkat keparahan klien.
Pada tingkat proses perlu dikembangkan indikator yang dapat menilai area-area mana dari klien yang perlu ditangani dengan berorientasi pada rencana penanganan individual. Pada tingkat keluaran, perlu dilihat bagaimana klien ketika baru selesai dari program penanganan. Sedangkan pada tingkat hasil perlu dikembangkan indikator yang dapat melihat bagaimana gambaran klien ketika kembali bermasyarakat, sebagai umpan balik dari program.
Kendala yang terdapat dalam pengembangan sistem informasi kesehatan mental ini adalah sumber daya manusia terbatas dan masalah kordinasi pelaksanaan, baik dengan internal maupun eksternal. Sebagai lanjutan, penelitian ini menyarankan perlu diadakannya penelitian lanjutan dengan memperbanyak sumber informasi, memperkaya pengguna informasi, memperluas penelitian dengan memperhitungkan hirarki supervisi klinik, "mengembangkan otomisasi alat-alat tes psikologik, dan mengembangkan otomisasi sistem informasi kesehatan mental komuniti terapetik. Selain itu juga perlu dipertimbangkan untuk membentuk konsorsium atau wadah komunikasi antara lembaga rehabilitasi, mengembangkan mekanisme kontrol/umpan balik dan kualitas penanganan komuniti terapetik di Indonesia melalui sistem akreditasi, dan mengembangkan sumber daya manusia komuniti terapetik di Indonesia.
Daftar bacaan: 35 (1974-2000)

Analysis and Design of Mental Health Information System at Yayasan Titihan Respati Therapeutic Community 2000.
Previous research about mental health information system for Indonesian therapeutic community was not conducted before this; although there was a basic tenet that the more severe Indonesian substance abuse problems, the more important - in Indonesia therapeutic community - to develop mental health information system. The system was expected to be a significant source in controlling and evaluating therapeutic community program - a self-help group program - in achieving quality improvement of treatment program, in the world of consumer oriented quality service competition.
In this case, this research will analyze and design mental health information system at Yayasan Titihan Respati as the first residential therapeutic community program in Indonesia.
These research objectives are to develop specific indicators in gathering clinical evaluation data for therapeutic community, to design data collecting instruments for therapeutic community clinical evaluation, and to develop operational and procedural manual for therapeutic community clinical evaluation.
From this qualitative analysis research revealed the importance of developing information system indicators in each system elements. Indicators that program oriented, giving the description of clients before treatment, and client severity segmentation should be designed at input level. At process level, indicators that assess client treatment areas should be developed in basic consideration of individual treatment planning. Clients' description right after completing the program should be recorded at output level; and to describe the outcome, indicators that follow-up clients progress in their society after the treatment should be developed - as a feedback for the program.
The constraints in this mental health information system development were the limitation of human resources and the difficulty in activity coordination - internally or externally. As further investigation, this research recommended to enrich information sources, information users, expanding the research through clinical supervision area, and developing automation of psychological tests and mental health information system. Besides, as the follow-up, this research also recommended to develop rehabilitation facilities consortium or communication forum, to build control and feedback mechanism for quality control through accreditation, and to empower therapeutic community human resources in Indonesia.
References: 35 (1974-2000)
"
2000
T2566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Santa
"Komunikasi terapeutik adalah suatu proses untuk membina hubungan terapeutik antara perawat-klien, dimana saling membagi pikiran, perasaan dan perilaku untuk membentuk keintiman yang terapeutik sehingga mempercepat proses penyembuhan klien. Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan perawat kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan antara perawat dan klien. Komunikasi terapeutik diprediksi dapat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, status perkawinan, lama kerja, pelatihan. supervisi, disain pekerjaan dan penghargaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan penerapan komunikasi terapeutik. Karakteristik individu meliputi umur, pendidikan, status perkawinan, lama kerja, pelatihan, sedangkan karakteristik organisasi terdiri dari supervisi, disain pekerjaan dan penghargaan. Janis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana yang sedang bertugas sebanyak 147 orang, penentuan besarnya sampel menggunakan rumus uji beda proporsi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis data dilakukan secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat melalui uji statistik Chi-Square serta multivariat dengan uji Regresi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi terapeutik di ruang rawat inap Perjan RS Persahabatan masih relatif kurang (46,3 %). Dari analisis Chi-Square diperoleh ada hubungan yang bermakna antara umur, status perkawinan, lama kerja, pelatihan, supervisi, disain pekerjaan dan penghargaan dengan penerapan komunikasi terapeutik. Sedangkan dari, hasil uji regresi logistik terdapat tiga variabel yang paling signifikan terhadap penerapan komunikasi terapeutik, yaitu: disain pekerjaan. lama kerja dan pelatihan.
Untuk meningkatkan penerapan komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan, maka disarankan adanya pelatihan secara berkala terhadap perawat pelaksana, penyusunan disain pekerjaan perawat secara jelas dan tertulis serta perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang komunikasi terapeutik dan faktor-faktor lainnya yang nienyebabkan kurangnya penerapan komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan.
Daftar Pustaka 53 (1980 - 2002)

The Relationship between Individual and Organizational Characteristics and the Application of Therapeutic Communication in Treatment at Persahabatan Hospital in JakartaTherapeutic Communication is a process of building therapeutic relation between nurse and client in which they shares opinions, feeling and behavior to build therapeutic relationship so that the process of client treatment can be accelerated. The quality of nursing care provided by the nurse to her client highly depends on the quality of relationship established between nurse and client. Therapeutic communication is predicted influenced by age, education, marital status, length of work, training, supervision, and job design as well as appreciation.
The purpose of this study was to explore the relationships between individual and organizational characteristics and the application of therapeutic communication as perceived by subjects nurse characteristics consists of age, education, marital status, length of work, and training while organizational characteristics consist of supervision, job design and appreciation. The research used a descriptive design with cross sectional approach. One hundred fourty-seven nurse providers were involved as the sample of this study. The data was collected utilizing the questionnaire developed by the earcher. Different statistical treatments were used to analyze the collected data.
The research result revealed that the application of therapeutic communication by nurses at the treatment room of Persahabatan Hospital was relatively low (46,3%). From the chi-square analysis, it was found that there were mutual relationships between age, marital status, length of work, training, supervision, job design and appreciation with the application of therapeutic communication. While from the logistic regretion test result, there were three most significant relationships of variables in the application of therapeutic communication, namely: job design, length of work, and training.
To improve the application of therapeutic communication in nursing care_ it is recomended to conduct reguler training for nurse -providers. to developed clear and written work design for nurses, and conduct advanced research on therapeutic communication and other possible factors alfecting minimal implementation of therapeutic communication in nursing care.
Bibliography: 53 (1980 -2002)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 10870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Ladesi Natalia
"ABSTRAK
Pendahuluan: Keterbatasan ketersediaan data dan informasi klinik yang aktual dan relevan di Kementerian Kesehatan mengakibatkan kurang maksimalnya pembinaan dan pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap klinik-klinik di Indonesia, padahal klinik yang didominasi oleh sektor swasta ini bekerja sama dengan BPJS dalam menjalankan program jaminan kesehatan nasional. Selain itu, maraknya pendirian klinik ilegal yang pelayanan kesehatannya tidak sesuai standar sangat membahayakan masyarakat, dan pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan terhadap masyakarat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem sistem informasi klinik yang dapat mendukung peningkatkan akses layanan kesehatan serta pengawasannya terutama di era jaminan kesehatan nasional. Metode: Penelitian pengembangan sistem ini menggunakan System Development Life Cycle SDLC dengan metode prototipe. Hasil: Pengembangan sistem informasi dilakukan dengan melibatkan pengguna, sehingga disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Input sistem dilakukan oleh klinik, Dinas Kesehatan, dan Kementerian Kesehatan. Penyajian informasi berupa tabel dan grafik yang menampilkan gambaran klinik di Indonesia. Perancangan sistem informasi ini berbasis web online sehingga mudah untuk diakses. Kesimpulan: Pengembangan sistem informasi klinik dapat mendukung pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan klinik, dan dapat mendukung pula peningkatan akses layanan kesehatan terutama pada era jaminan kesehatan nasional.

ABSTRACT
Background The unavailability of clinic data and information that actual and relevant in the Ministry of Health cause a lack of supervision and monitoring to the health services at the Clinic. Whereas clinics are dominated by the privet sector and provide health services by working together with BPJS who runs the nasional health insurance. In addition, the large number of illegal clinics providing health services that do not comply with standards may endanger to the community, and the government is obliged to provide protection to the community in meeting basic health needs. This study aims to develop a clinics information system supporting access to health care and the supervision particularly in the era of national health insurance. Methods This study is develop an information system using System Development Life Cycle SDLC with prototyping methods.Results The development on information system is done by involving the users. Input system is done by clinics, District Health Departement, and Ministry of Health. Information is presented in tables and graphs showing the proportion of clinics in Indonesia.This information system is designed by online web base that easy to access.Conclusions The development of clinics information system can support the implementation of enhancement and supervision on clinics, and also support the improvement of health service access particularly in the era of nasional health insurance. "
Universitas Indonesia, 2018
T49840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ariawan
"Evaluasi Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS di RSU Bali Royal Tahun 2017SIM RS di RSU Bali Royal sudah digunakan sejak tahun 2010. Tetapipemanfaatan SIM RS masih belum optimal. Tujuan penelitian adalah untukmengukur efektivitas implementasi SIM RS di RSU Bali Royaldengan menggunakanindikator PIECES Performance, Information and data, Economics, Control andsecurity, Efficiency, Service di evaluasi dari sisi Informasi yang bisa dihasilkan.Rancangan penelitian yang digunakan adalah System Assessment Method.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam Indepth Interview menggunakan pedoman wawancara.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dantelaah dokumen yang telah dilakukan, didapatkan hasil kinerja SIMRS RSU BaliRoyal dari sisi informasi berdasarkan performance sudah baik diketahui dariindikator throughput dan respond time, dari information sudah baik bila dinilai darioutputs, inputs serta stored data, secara economics sudah baik, dari cotrolling andsecurity keamanan data masih kurang, dari segi efficiency informasi yang didapatkandi SIMRS sudah baik, dari segi service bahwa SIMRS RSU Bali Royal sudah baik.Saran penambahan server, penerapan elektronik rekam medis, mengintegrasikansistem dengan peralatan yang ada, adanya log out otomatis dan pemantauan rutinimplementasi SIMRS ke seluruh unit.Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS , Efektivitas,Informasi, Metode PIECES.

Evaluation of Effectiveness Implementation of Hospital Management InformationSystem HMIS in Bali Royal Hospital 2017Hospital Management Information System HMIS in Bali Royal Hospitalhas been used since 2010. But the utilization of HMIS is not optimal. The purpose ofthis research is to measure the effectiveness of HMIS implementation in RSU BaliRoyal by using PIECES indicator Performance, Information and Data, Economics,Control and security, Efficiency, Service from the Information that can be providedby HMIS. The research design is System Assessment Method. Data collection wasdone by in depth interviews Indepth Interview using interview guidelines.
Based onthe results of in depth interviews and data processing, the results is performance ofHMIS in Bali Royal in terms of information seen from the performance is good knownfrom the throughput and respond time indicators, from the information is goodassessed from outputs, inputs and stored data, economics is good, from controllingand security data security is not good , in terms of information efficiency obtained inHMIS is good, in terms of service that HMIS Bali Royal Hospital is good. Suggestionof server addition, implementation of electronic medical record, integrate system withexisting equipment, automatic logout and routine monitoring of HMISimplementation to all unitsKeyword Hospital Management Information System HMIS , effectiveness,Information, PIECES.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
"Tesis ini membahas pengembangan Sistem Informasi Online Kebutuhan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit di Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Tujuan pengembangan yaitu membangun prototipe panel informasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online untuk mendukung kebijakan pemenuhan tenaga kesehatan. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) berbasis prototipe. Pengembangan sistem informasi dilaksanakan dalam waktu singkat dengan melibatkan pengguna sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna. Input sistem informasi ini yaitu basis data SIRS Online yang selanjutnya dihitung menggunakan standar minimal kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit untuk menghasilkan informasi. Penyajian informasi per wilayah yaitu grafik kekurangan, rekapitulasi kekurangan per kelas RS, grafik kondisi pemenuhan, detail kondisi pemenuhan per RS, tabel kekurangan dan kelebihan tenaga kesehatan rumah sakit, serta rekomendasi provinsi prioritas pemenuhan tenaga kesehatan berdasarkan besaran masalah di setiap wilayah. Perangkat lunak prototipe ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan penyajian informasi HTML, Javascript, Bootstrap, dan Highchart. Sistem informasi ini dapat diakses secara online menggunakan komputer maupun smart phone sehingga informasi dapat di download untuk kepentingan analisis tahap berikutnya.

This thesis discusses the development of Online Information Systems for Hospital Health Human Resources Needs in the Directorate General of Health Services, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The purpose of development is to build a dashboard prototype of Health Human Resources Needs integrated with Sistem Informasi Rumah Sakit(SIRS) Online or Hospital Information Online System support policy making of hospital health human resources fulfillment. Information system development method using Prototype-based System Development Life Cycle (SDLC) approach. The development of information systems is implemented in a short time by involving the user so that according to user's needs. This information system input is SIRS Online database which is then calculated using minimum standard of health worker needs based on type and classification of hospital to produce information. Information presented by region, there are graphics information of needs by region, recapitulations of needs by hospital class, graphs of fulfillment condition, details fulfillment condition by hospital, tables of needs and excess of hospital health human resources, and recommendation of priority province for health personnel fulfillment based on problem scale in each region. This prototype software uses PHP programming language, MySql database and presentation of HTML information, Javascript, Bootstrap, and Highchart. This information system can be accessed online using computer or smart phone so that information can be downloaded for the interest of the next level analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delis Septianti Balgis
"Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit merupakan salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Timur yang telah mendukung pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) DKI Jakarta, yaitu dengan cara mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Saat ini RSKD Duren Sawit sedang dalam tahap penerapan keamanan informasi SIMRS berdasarkan ISO/IEC 27001. Hal tersebut selaras dengan adanya Peraturan Mentri Kominfo No.4 tahun 2016 tentang sistem standar manajemen pengamanan informasi untuk penyelenggaraan sistem elektronik. Namun berdasarkan hasil evaluasi indeks Keamanan Informasi (KAMI) dari Badan Siber dan Sandi Negara, penerapan keamanan informasi di RSKD Duren Sawit belum memenuhi standar keamanan informasi. Penyebab utama dari permasalah tersebut ialah belum adanya penerapan manajemen risiko yang belum mengacu pada standar keamanan informasi. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan manajemen risiko keamanan informasi untuk SIMRS RSKD Duren Sawit. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja ISO/IEC 27005 sebagai panduan dalam merancang manajemen risiko serta mendukung konsep umum yang ditetapkan dalam ISO/IEC 27001. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu primer dan sekunder. Pengumpulan data primer berdasarkan wawancara secara langsung di Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menganalisis dokumen internal RSKD Duren Sawit terkait SIMRS. Penelitian ini menghasilkan 7 skenario risiko yang akan diterima (accept) dan 62 skenario yang akan dikontrol (mitigate). Rekomendasi kontrol disusun dengan mengacu pada ISO/IEC 27002. Berdasarkan penelitian ini dapat meminimalisir dampak kerugian bagi RSKD Duren Sawit. Selain itu, dapat meningkatkan keamanan informasi pada SIMRS RSKD Duren Sawit yang sesuai dengan regulasi pemerintah, serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan pihak manajemen demi peningkatan layanan SIMRS RSKD Duren Sawit.

Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit is one of the hospitals in the East Jakarta area that has supported the development of the Regional Health Information System DKI Jakarta (SIKDA), by implementing the Hospital Management Information System (SIMRS). Currently RSKD Duren Sawit is in the stage of implementing information security SIMRS based on ISO/IEC 27001. This is in line with the Regulation of the Minister of Communication and Information No. 4 of 2016 concerning the standard system of information security management for the implementation of electronic systems. However, based on the results of the evaluation of Indeks Keamanan Informasi (KAMI) from Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), the application of information security in RSKD Duren Sawit is not yet fulfilled information security standards. The root cause of these problems is because information security risk management does not refer to information security standards. Therefore, it is necessary to design an information security risk management for SIMRS RSKD Duren Sawit. This research uses the ISO / IEC 27005 framework as a guide in designing risk management and supports the general concepts from ISO / IEC 27001. Data collection will be divided into primary and secondary data. Primary data collection is based on direct interviews with Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Secondary data collection will be done by analyzing the internal documents of RSKD Duren Sawit related to SIMRS. This research produces 7 risk scenarios that will be accepted and 62 scenarios that will be controlled (mitigate). Control recommendations are prepared by referring to ISO/IEC 27002. Based on this research can minimize the impact of losses for the Duren Sawit RSKD. In addition, it can improve information security on the Duren Sawit RSKD SIMRS in accordance with government regulations and can be used as a material for consideration and management decision making for the improvement of SIMRS RSKD Duren Sawit service.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pasaribu, Glenda Joy Lamhot Taruli
"Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah dengan melaksanakan keselamatan pasien dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dalam kesehariannya. Komunikasi efektif adalah unsur utama dari sasaran keselamatan pasien karena komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien di rumah sakit. Komunikasi yang efektif antar dokter spesialis dan dokter umum dapat meningkatkan mutu pelayanan. Ketidakpatuhan dokter dalam menerapkan kegiatan komunikasi efektif dapat menyebabkan masalah bagi pelayanan terutama dalam keselamatan pasien dan mutu pelayanan, ditemukan masih banyaknya instruksi yang belum diverifikasi oleh dokter spesialis juga menjadi permasalahan di Rumah Sakit Siloam. Oleh karena itu, perlu diketahui permasalahan yang mempengaruhi penerapan sasaran keselamatan pasien khususnya komunikasi efektif sehingga diharapkan perbaikan dalam penerapan sasaran keselamatan pasien di RS Siloam.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan dan kualitatif yaitu dengan wawancara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam lagi dan mendapatkan pola mengenai komunikasi dokter spesialis dan dokter umum dalam program sasaran keselamatan pasien. Populasi penelitian ini adalah dokter spesialis dan dokter umum di instalasi rawat inap. Penerapan komunikasi efektif pada dokter umum cukup baik dibandingkan dengan dokter spesialis. Masih banyaknya dokter spesialis yang belum terpapar dengan pengetahuan sasaran keselamatan pasien khususnya komunikasi efektif mempengaruhi penerapan ini, kurangnya pelatihan, sosialisasi akan kebijakan rumah sakit juga ambil andil dalam penerapan komunikasi efektif pada dokter spesialis dan dokter umum.

One way to improve the quality of hospital services is to implement patient safety in carrying out health services in their daily life. Effective communication is a key element of patient safety goals because communication is the first cause of patient safety problems in hospitals. Effective communication between specialists and general practitioners can improve the quality of care. Non-compliance of doctors in applying effective communication activities can cause problems for services, especially in patient safety and service quality, it is found that the number of unverified instructions by specialists is also a problem at Siloam Hospital. Therefore, please note the problems that affect the implementation of patient safety goals, especially effective communication so that the expected improvement in the application of patient safety goals at RS Siloam.
This research is a descriptive analytic research with quantitative approach by using cross sectional approach that is by doing measurement or observation at the same time and qualitative that is by depth interview. This study aims to explore more deeply and get a pattern about the communication of specialist doctors and general practitioners in the target patient's safety program. The population of this study are specialist doctors and general practitioners in inpatient installation. The application of effective communication to general practitioners is quite good compared to specialists. There are still many specialist doctors who have not been exposed to the knowledge of patient safety goals especially effective communication affecting this application, lack of training, socialization of hospital policy also take part in the application of effective communication to specialists and general practitioners.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dharmawati
"Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) telah dilaksanakan sejak tahun 2012 di RSK Dr Rivai Abdullah dan belum pernah dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh evaluasi mengenai sistem informasi manajemen rumah sakit di pelayanan rawat jalan RSK Dr. Rivai Abdullah. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik terkait SIMRS di Pelayanan Rawat Jalan RSK Dr. Rivai Abdullah. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa belum adanya kebijakan berupa Tim Kerja SIMRS, belum adanya pedoman atau standar operasional prosedur (SOP) mengenai SIMRS, dan pelatihan hanya sekali dilakukan. RSK Dr Rivai Abdullah dalam proses persiapan pengembangan SIMRS dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Perangkat keras (hardware) yang ada sudah mencukupi kecuali di Poliklinik (Instalasi Rawat Jalan).
Berdasarkan analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service) dapat disimpulkan performa sudah cukup standar dan tidak terlalu rumit, kecepatan pengiriman dan pengaksesan data belum cukup cepat, informasi yang ditampilkan sudah cukup baik, dari segi ekonomi tenaga teknisi SIMRS yang ada masih kurang dari jumlah minimal yang dibutuhkan, kontrol dan sekuritas sudah cukup aman. Disarankan dukungan pihak manajemen lebih optimal terutama kebijakan mengenai SIMRS, pembentukan Tim Kerja SIMRS, pembuatan pedoman SIMRS, pemenuhan tenaga teknisi, terjaminnya kualitas konektivitas jaringan, diadakan pelatihan dan sosialisasi kembali mengenai SIMRS.

Hospital Management Information System (SIMRS) has been implemented since 2012 in RSK Dr. Rivai Abdullah and has never been evaluated. This study aims to obtain an evaluation of the SIMRS in Dr. Rivai Abdullah hospital. This is a qualitative research methods with descriptive analytical approach SIMRS in Dr. Rivai Abdullah hospital. The evaluation showed that the absence of policy such as working team SIMRS, not yet guidelines or Standard Operational Procedure (SOP) regarding SIMRS, and training is done only once. RSK Dr. Rivai Abdullah in the preparation process SIMRS development through cooperation with the Ministry of Health. Hardware is sufficient except in Poliklinik.
Based on the analysis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service) concluded the performance was pretty standard and not too complicated, the transmission speed and data access is not fast enough, the information displayed is quite good, from an economic point of IT personnel that there is still less than the minimum amount required, control and security is enough secure. Suggested management support optimized especially regarding SIMRS policy, the establishment of the working team SIMRS, manufacture guidelines or SOP SIMRS, fulfillment of IT, ensuring the quality of network connectivity, training and socialization held back on SIMRS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Parna Arianta
"SIRS merupakan salah satu sub-sistem penting dalam pelayanan rumah sakituntuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan berguna untuk segenap ldquo;stakeholder rdquo; di rumah sakit. SIRS yang telah berjalan wajib untuk dievaluasi,agar sesuai dengan perkembangan kebutuhan pelayanan. Di era jaminan kesehatannasional JKN , rumah sakit harus memiliki SIRS yang mampu terintegrasidengan sistem informasi BPJS. Untuk menganalisa manfaat penggunaan SIRSpada proses klaim pasien JKN, peneliti mengadopsi kombinasi berbagai modelevaluasi sistem. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasiSIRS di RSU Kertha Usada terhadap ketepatan pengklaiman pasien JKN.Penelitian ini bersifat studi analitik berdesain cross sectional, dengan sampelpenelitian sebanyak 100 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuisonerdengan dilakukan analisis data univariat, bivariat chi-square test , dan multivariatlogistic regression menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian memperlihatkansampel penelitian valid dan reliabel digunakan sebagai sampel penelitian, dengannilai R tabel > 0,3610 DF 28, 0,05 . Berdasarkan data demografi 75 sampelperempuan, dengan rata-rata usia 24-40 tahun sebanyak 68 , dan sampelterbanyak 84 pada jabatan pelaporan. Semua indikator variabel independendipersepsikan baik oleh responden.. Hasil analisis Chi-Square, variabelindependen : kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi, kepuasanmemiliki hubungan dengan dampak individu. Hasil analisis multivariatmemperlihatkan hanya variabel kualitas sistem yang berpengaruh terhadapdampak individu dengan sebesar 3,378 kali OR 3,378 . Hasil penelitianmengemukakan terdapat pengaruh SIRS terhadap ketepatan pengklaiman pasienJKN RSU Kertha Usada Singaraja Bali

Hospital information system HIS is one of the important sub systems in hospitalservices to produce fast, precise, and useful information for all stakeholders inhospitals. HIS that has been running must be evaluated, to fit with the servicedevelopment. In the era of national health service coverage NHS , the hospitalsmust have HIS that can be integrated with BPJS information system. To evaluatethe effect of HIS benefit on the NHS claims process, researchers adoptcombination of information evaluation models. The aim of this study was to knowthe description of HIS implementation in Kertha Usada General Hospital with theaccuracy of HIS claims. This research is cross sectional design with analyticalstudy by using 100 samples. The research instrument used questionnaire withunivariate data analysis, bivariate chi square test , and multivariate logisticregression using SPSS application. The result of the research shows that the datais valid and reliable used as the research sample, with R table 0,3610 DF 28, 0,05 . Based on demographic data 75 of female samples, with mean age 24 40years as many as 68 , and 84 samples are in reporting position. All of theindependent variable have good perception by the respondent. Chi Squareanalysis results, independent variable system quality, service quality,information quality, and satisfaction has good relation with individual impact p value 0.05 . Multivariate test shows that only system quality impact individualimpact, 3,378 times OR 3,378 . The result of study indicates that there isinfluence of HIS on the accuracy of NHS claims."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>