Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Siti Chadidjah Ganie
"British Council adalah organisasi publik Inggris yang beroperasi secara internasionai bagi hubungan kependidikan dan kebudayaan, yang telah memiliki sistem perencanaan yang solid. Tapi masih lemah dalam segi evaluasi dan penelitian yang terfokus dan strategis. Untuk itu dibuat suatu perangkat penilaian kinerja yang dianggap sesuai dengan kebutuhan British Council.
Saat ini disadari bahwa pengukuran kinerja dari aspek finansial saja tidak lagi memadai karena hanya memberikan analisis jangka pendek. Sehingga dibutuhkan suatu instrumen penilaian yang menyeluruh dan mampu memberikan informasi atas hasil yang telah dicapai selama ini serta bagaimana mencapai tujuan jangka panjang.
Model Performance Scorecard yang dikembangkan khusus bagi British Council secara praktis dianggap sesuai dengan kebutuhan organisasi. Namun penting diperhatikan pula kesesuaiannya secara teoritis. Untuk itu akan diteliti keterkaitan antara Performance Scorecard dengan pengukuran kinerja orgnisasi yang telah ada. Sehingga diajukanlah pokok permasalahan yaitu bagaimanakah kinerja British Council berdasarkan model pengukuran Balanced Scorecard.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja British Council berdasarkan perspektif dalam Balanced Scorecard dengan menggunakan indikator-indikator Performance Scorecard. Sedangkan landasan teori yang digunakan menjelaskan kinerja organisasi serta penjabaran model Balanced Scorecard dan Performance Scorecard. Selanjutnya digambarkan keterkaitan antara kedua metode pengukuran tersebut. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif untuk menjelaskan sesuatu seperti adanya serta menganalisis hubungan antara variabel dan memakai data kuantitatif dan kualitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Kemudian data dianalisis dengan deskriptif statistik berupa frekuensi distribusi dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja British Council Indonesia memperoieh nilai 59 berarti dikategorikan sangat baik. Aspek yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi adalah aspek pelanggan. Sedangkan aspek bisnis internal merupakan aspek yang paling lemah sehingga perlu diberikan perhatian khusus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hakim
"ABSTRAK
Tidak selamanya kecerdasan intelektual mampu menjamin kesuksesan seseorang.
Kini, karyawan juga dinilai dari sebaik apa mereka mengelola dirinya dan
hubungannya dengan orang lain atau yang disebut dengan kecerdasan emosional.
Penelitian ini melihat hubungan antara kecerdasan emosional dan kinerja pada
karyawan. Pengukuran kecerdasan emosional menggunakan alat ukur EII
(Emotional Intelligence Inventory) (Lanawati, 1999), dan kinerja menggunakan
skor kinerja dari perusahaan. Partisipan berjumlah 80 orang dengan karakteristik
telah bekerja lebih dari dua tahun. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang tidak signifikan antara kecerdasan emosional dan kinerja karyawan (r =
0.042; p = 0.709). Penelitian lebih lanjut sebaiknya memasukkan variabel IQ
sebagai kontrol dalam penelitian dan melakukan penelitian pada sampel jenis
pekerjaan tertentu.

ABSTRACT
IQ is no longer be the best predictor for success in workplace. Now, employees
assessed also from how well they manage their self and their relationship with
others, which is called emotional intelligence. This research was conducted to find
the correlation between emotional intelligence and job performance among
employee. Emotional intelligence was measured using Emotional Intelligence
Inventory (EII) (Lanawati, 1999), and the measurement of job performance using
the employee’s performance score produced by the company. The participants are
80 employee who have worked more than two years. The main result of this
research shows that there is no significant correlation betweeen emotional
intelligence and job performance (r = 0.482; p = 0.709). Further research should
put IQ as a control variable of the research and conduct the research in a specific
job."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charlie Gayatri Maria
"Pokok permasalahan dan tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja pengemudi bus Transjakarta Busway berdasarkan perspektif gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengemudi bus Transjakarta Busway yang masih aktif bekerja. Sampelnya adalah pengemudi bus pria sebanyak 85 orang dan pengemudi bus wanita sebanyak 85 orang dengan total keseluruhan sampel 170 responden. Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian statistik dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil analisis uji beda Mann Whitney U antara kinerja pengemudi bus pria dan wanita, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja pengemudi bus pria dan wanita.

The objective of this research is to analyze the differences of job performance between male bus driver and female bus driver in Transjakarta Busway. This is a descriptive quantitative research using SPSS version 16.0 and using method Mann Whitney for testing the hypothesis. The method of collecting data was using survey method by giving questioner to respondents. The sample consist of 170 respondents, divide into 85 male respondents and 85 female respondents. The result of this research proves that there are no significance differences between male bus driver and female bus driver in their performance when driving bus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Gunawan
"Maksud dan tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk memberikan sumbangan pengetahuan mengenai penerapan alat/konsep analisis laporan tahunan perusahaan gopublic yang dikenal dengan nama konsep kualitas laba (quality of earnings). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif-interpretatif atas datadata sekunder, yaitu laporan tahunan perusahaan sampel dan data statistik Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang relevan dengan penelitian analisis di dalam skripsi ini. Hasil penelitian analisis atas laporan tahunan ketiga perusahaan sampel menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan dari perusahaan emiten untuk menyajikan laporan keuangannya dengan usaha window dressing dan income management untuk memanfaatkan kenaifan/keawaman kaum investor di BEJ. Walaupun demikian, para investor BEJ dapat dikatakan telah bertambah rasional dibandingkan dengan sikap histeris kalangan investor pada masa awal pertumbuhan BEJ. Kesimpulan terpenting yang dapat diambil adalah bahwa angka laba bersih yang disajikan di dalam laporan keuangan suatu perusahaan emiten tidaklah dapat diandalkan sebagai ukuran kinerja operasionalnya. Informasi keuangan tersebut masih perlu diolah lagi oleh para investor rasional dengan melakukan analisis lebih dalam mengenai kualitas angka laba yang disajikan. Kepada pihak-pihak yang berperan di dalam pasar modal Indonesia disarankan untuk terus berusaha meningkatkan profesionalismenya agar pasar modal di Indonesia di masa yang akan datang dapat semakin efisien dan mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana penghimpun modal dalam negeri dengan semestinya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roswita Hasan
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi (MSDM berbasis kompetensi) dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian adalah deskriptif korelasional dengan desain cross sectional. Tempat penelitian adalah di ruangan Rawat Inap dengan responden 178 perawat pelaksana melalui diambil secara acak dengan teknik quota sampling (jumlah populasi 271 orang). Pengumpulan data dilakukan tanggal 11 - 18 mei 2005. Hasil analisis diperoleh bahwa responden yang paling banyak adalah kelompok umur < 30 tahun (52.2%), lama kerja < 6 tahun (5L2%), Pendidikan DIII Keperawatan (82.1%) , jenis kelamin perempuan (76.8%), dan peringkat IV (63.7%), dan motivasi kurang baik (55.4%). Persepsi perawat pelaksana terhadap komponen MSDM berbasis kompetensi yang menyatakan baik: komponen rekrutmen dan seleksi 44%, pengembangan 42.9 %, penilaian kinerja 44%, imbalan 36.3%.
Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa MSDM berbasis kompetensi yang berhubungan dengan kinerja adalah rekrutmen dan seleksi (p=0.001), penilaian kinerja (p=0.008), dan imbalan (p=0.0I0). Untuk karakteristik individu yang berhubungan adalah umur (p = 0,001), lama kerja (p = 0,009), motivasi (p = 0,000), peringkat (p = 0,000). Persentase perawat dengan kinerja baik dan tidal( baik berimbang (50%). Komponen MSDM, dan karakteristik individu yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah motivasi dengan OR=9.966 dan p=0.000, serta peringkat dengan OR = 3.445 dan p=0.002. Untuk itu Pimpinan rumah sakit sangat perlu untuk memelihara dan meningkatkan motivasi perawat pelaksana, dan mengevaluasi pelaksanaan MSDM berbasis kompetensi agar dapat memperbaiki mutu SDM dan pada akhimya akan meningkatkan kinerja.

Human Resources Management Program (HRM) is a system that allows clinical nurses to have a.functional career ladder which lead to the consequences of increasing reward and compensation based on their clinical performance. The goal of this study was to ident ' factors related to the nurse clinical performance post implementation of Competency based Human Resources Management program. The number of subject participated in the study was 178 nurses who were selected by a quota sampling. The design was a cross sectional. The findings showed that the subjects were < 30 years old (52.2%), had working experience < 6 years (51.2%), have graduated from nursing diploma (82.1%), female (76.8%), and on the 40' grade of HRM (63.7%), and less motivation (55.4%) Some of the nurses' perception on the FIRM component gave positive response on the recruitment and selection component (44%), promotion (42.9%) clinical performance assessment (44%) and the reward (36.3%).
Further analyzes on the HRM program (bivariate), showed that the factors of HRM program that have relationship to the nurse clinical performance were recruitment and selection (p = 0.001), clinical performance assessment (p = 0.008) and reward (p = 0.010). The individual characteristics that have correlation to the nurse who perform good and less clinical performance were equal (50%). The Competency Based HRM and characteristics of individual component which dominantly related to the clinical performance was the motivation with the result of OR = 9.966 (p=.0.000), and the level of competency with result of OR = 3.445 (p=0.002) A recommendation to the nursing management officer is offered to always maintain and improve motivation of the nurses, evaluate the implementation of the competency based HRM program on the clinical performance and its logical consequences for nurses' welfare in order to improve the quality of human resources which could to professional nursing care provided to the patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Oktava D.
"Dampak perubahan lingkungan dan tuntutan masyarakat secara global mempengaruhi oganisasi pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan paripuma disamping hams tetap survive ditengah-tengah persaingan yang sangat ketat dalam merebut simpati dan tetap menjadi pilihan pertama masyarakat. Kualitas pelayanan keperawatan merupakan cerminan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit secara menyeluruh, bila kinerja perawat baik maka balk pula kinerja rumah sakit dan sebaliknya. Penelitian ini berjudul Analisis kinerja perawat pelaksana ditinjau dari dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat map dengan menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisis kinerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat map RS PGI Cikini. Populasi penelitian adalah 194 orang perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan D lll Keperawatan dan SPKISPR . Jumlah sampel penelitian adalah 143 orang, yang diperoleh melalui kombinasi random sampling dan proporsional yang terdistribusi di 13 ruang rawat inap RS PGI Cikini.Untuk menguji karakteristik individu (umur, lama kerja, pendidikan, pelatihan ) dan karakteristik organisasi (kepemimpinan, supervisi, desain kerja, imbalan) sebagai variabel independen dengan kinerja perawat pelaksana ruang rawat map RS PGI Cikini sebagai variabel dependen digunakan analisis univariat, bivariat dengan chi-square. Hasil analisis bivariat dengan tingkat kepercayaan alpha = 0,05, membuktikan hanya imbalan yang berhubungan secara bermakna dengan kinerja (p-value 0,036). Implikasi dari temuan ini adalah dengan memiliki persepsi yang balk terhadap imbalan menyebabkan perawat pelaksana memiliki kinerja yang balk dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah diperoleh informasi mengenai faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan di ruang rawat limp RS PGI Cikini yang bermanfaat sebagai bahan masukan bagi upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di RS PGI Cikini khususnya dan bagi komunitas keperawatan pada umumnya. Oleh karena itu sebagai saran yang direkomendasikan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya kinerja perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan adalah dengan memperbaiki sistem pemberian imbalan, khususnya kenaikan gaji berkala dan menetapkan reward dan punishment serta membuat pendokumentasian asuhan keperawatan sebagai salah satu indikator dalam penilaian kinerja perawat pelaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wan Muharyati
"Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bukti tertulis bahwa proses asuhan keperawatan telah dilaksanakan dalam pemberian asuhan keperawatan pasien di rumah sakit. Kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RS Jiwa Prof HB. Sa'anin Padang masih rendah (32,25%).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan antara lain faktor individu (karakteristik individu: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, status perkawinan dan kemampuan intelektual: pengetahuan) dan faktor organisasi (supervisi, insentif, pelatihan, beban kerja dan iklim kerja).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran faktor-faktor dari variabel individu dan organisasi terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di unit rawat map RS Jiwa Prof. HB. Sa'anin Padang.
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan disain cross sectional dan untuk pengayaan informasi juga dilakukan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan observasi, sampel adalah semua perawat berjumlah 53 orang (total sampel) yang merupakan perawat pelaksana di 7 (tujuh) ruang rawat map RS Jiwa Prof FIB. Sa'anin Padang. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda dan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menggambarkan proporsi kinerja perawat dalam pendokumentasian masih rendah, kinerja perawat yang balk hanya 41,5%. Pada analisis multivariat, faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan adalah tingkat pendidikan, supervisi dan beban kerja. Tingkat pendidikan dan beban kerja mei upakan faktor yang paling dominan setelah dikontrol oleh umur, supervisi dan iklim kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada penentu kebijakan di RS Jiwa Prof. HB. Sa'anin Padang untuk lebih meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu dengan cara meningkatkan SDM perawat dengan memberi kesempatan untuk meningkatkan pendidikan formal/non formal seperti mengikuti pelatihan dan seminar, beban kerja perawat dikurangi dengan memberi tugas dan tanggungjawab sesuai tupoksinya serta perbaikan dan perubahan semua sistem yang terkait dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan seperti pelaksanaan supervisi sesuai dengan prinsip-prinsipnya.

Nursing care documentation is written evidence showing that the nursing care process has been implemented in the hospital. Nurse performance in documenting the nursing care in Prof. HB. Sa'anin Padang Mental Hospital still low (32,25%).
Factors related to performance of nurse on documenting patient's nursing care are individual factors (individual characteristic: age, sex, education level, length of work, marital status and knowledge) and organizational factors (supervision, incentive, training, work load and work climate).
The aim of this study is to identify factors related to individual variables and organizational factors and their relationship to nursing care documentation in ward unit of Prof. HB. Sa'anin Padang Mental Hospital.
The study is non-experimental cross sectional design, qualitative method may to enrich information with in depth interview, focus group discussion and observation, sample of 53 individuals (total sample) who fulfill sample selection criteria, all of them are nurse in 7 (seven) wards unit of Prof HB. Sa'anin Padang Mental Hospital. Collected data was then analyzed with univariate analysis, bivariate analysis using chi square and multivariate analysis using multiple logistic regression at p value S 0,05.
The research of performance in documenting the nursing care showed that the proportion of performance still low, good performance of nurse just only 4,5%. The multivariate analysis showed that education level, supervision and work load was variable related to nursing care documentation. Education level and work load were the most dominant variable related to nursing care documentation after controlled by age, supervision and work climate.
Based on study results, it is recommended to Prof. HB. Sa'anin Padang Mental Hospital policyrnaker to improve nurse performance in documenting nursing care through improving man power of nurse by give opportunity to improve formal education/ non formal like following seminar and trainings, nurse work load can make Iess by given jobs description and responsibility as their real work and function and also repair and change all system that related to nursing care documentation such as implementing of supervision adjust to it's principle.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yustina Yonita
"PT. Dutapaima Nusantara (PT. DN) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri agrobisnis khususnya perkebunan kelapa sawit dan perigolahan menjadi minyak. Secara resmi berdiri di Indonesia pada tahun 1987. Dalam menggeluti bisnis ini. PT.DN harus berjuang untuk tetap eksis agar dapat bersaing dengan raja-raja bisnis yang mengincar industri kelapa sawit. Dari hasil diskusi dengan manajer SDM dikemukakan bahwa PT.DN belum memiliki penilaian kinerja yang mampu mengukur kinerja karyawannya dengan baik. Dalam pelaksanaannya subyektifitas atasan sangat berpengaruh. Atasan cenderung hanya melihat hasil atau output yang dihasilkan karyawan. Bila output karyawan buruk maka kinerjanya juga dianggap buruk. Sebaliknya bila output karyawan baik maka kinerjanya dianggap baik. Siapa yang dianggap memiliki kedekatan dengan atasan mempunyai peluang untuk mendapatkan penilaian yang baik. Akibatnya hasil penilaian kinerja dipersepsikan negatif oleh karyawan kerena tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Untuk itulah, PT.DN merasa perlu untuk melakukan peningkatan terhadap kinerja karyawannya melalui sistem penilaian kinerja yang lebih efektif. Untuk menjawab permasalahan yang ada penulis mencoba mengajukan rancangan penilaian kinerja 360' feedback untuk PT.DN. Dalam penilaian 360' Feedback ini yang akan menjadi penilai tidak hanya atasan tetapi beberapa sumber penilai diantaranya atasan, rekan kerja karyawan itu sendiri, dan konsumen.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Helmi
"Kinerja Badan Peneliti dan Pengembangan Provinsi Riau belum maksimal dari sasaran rencana pembangunan daerah. Untuk memaksimalkan Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau dibutuhkan: (a) Sinergi dan kesamaan persepsi antara seluruh aparat agar memperhatikan hasil penelitian yang berkualitas. (b) Meningkatkan kinerja para pejabat struktural, yaitu Kepala Badan Balitbang, Sekretaris dan Kepala Bidang agar semakin mendukung program dan para pejabat fungsional peneliti untuk melaksanakan perannya lebih berkualitas. (c) Memperbanyak jumlah Fungsional Peneliti dan Fungsional Perekayasaan yang berkualitas sesuai harapan dan tantangan Badan dan Dinas Pemerintah Daerah.
Jumlah hasil penelitian Balitbang Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau tiap tahun mengalami peningkatan dan sebagian besar penelitian mandiri yaitu sebanyak 61% dan penelitian hasil kerjasama dengan pihak ketiga sebanyak 39%. Secara umum kualitas penelitian belum sesuai dengan yang diharapkan, karena: (a) Sistem perencanaan penelitian yang tidak sesuai dengan kebutuhan daerah atau satuan kerja. (b) Pelaksanaan penelitian yang menggunakan pihak ketiga (konsultan) kurang memuaskan, karena dalam pelaksanaannya hanya menyelesaikan kegiatan penelitian saja. (c) Terbatasnya tenaga fungsional peneliti yang bersertifikasi. (d) Hasil penelitian belum maksimal karena tenaga peneliti yang tersedia kualifikasi keilmuan yang dibutuhkan sering tidak sesuai dengan penelitian yang dikerjakan. (e) Adanya usulan/ program penelitian yang tidak berdasarkan kebutuhan tetapi cenderung keinginan dari luar Balitbang.
Badan dan Dinas Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota telah mendapat manfaat dari hasil penelitian, namun secara teperinci belum, karena: (a) Sistem perencanaan penelitian belum berawal dari kebutuan daerah dan satuan kerja yang dibangun melalui forum kelitbangan. (b) Kurangnya sosialisasi dan publikasi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. (c) Penelitian belum seluruhnya bisa menjawab permasalahan Badan dan Dinas Pemerintah Daerah serta Pemerintah Kabupaten /Kota. Untuk peningkatan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau mendatang diperlukan perhatian terhadap: (a) Riset unggulan yang sudah diprogramkan seperti energi terbarukan, bidang ketahanan pangan, klaster sawit dan lain lain dikasanakan dengan memperhatikan kualitas dan sosialisasi hasil temuan. (b) Seluruh peneliti fungsional dan institusi yang membidangi ristek diupayakan untuk dapat melaksanakan penelitian semaksimal mungkin berdasarkan kemampuan yang tersedia serta kemungkinan berkolaborasi dengan institusi lain sepanjang dibenarkan oleh ketentuan yang berlaku. (c) Pelitian mandiri dilaksanakan oleh Peneliti Internal Balitbang dalam rangka meningkatkan inovasi, kegairahan serta kreabilitas peneliti dan institusi.

The performance of Research and Development Board of Riau Province has not achieved the maximum target of local development plans yet. In order to maximize the performance, research and development board of Riau province requires (a) To synergy the perspective and to cooperate among the entire apparatus in order to consider the quality of research results. (b) To improve the performance of structural official, namely the head of the Research and Development Department, secretary and head of the field witch aimed for supporting the program and functional research official in order to carry out better quality of their role. (c) To multiply the number of functional engineering researchers and qualified functional engineer that could meet the expectation and challenges of Local Government Agencies.
The research results of Riau Province R&D Board has increased each year in number and most of researches are conducted independently which said 61% from the total research while 39% of the research is conducted in cooperation with third party. In general, the quality of the research has not met the expectation yet. There are four factors that become major causes of such issue; (a)The research planning system which incompatible with the area or working unit. (b)The performance of research which entirely relies third party (consultant) that works under the expected quality (c)The limited number of functional certified researchers (d)The result of researches has not met the maximum quality since the scientific qualification of the available researchers in the field are not suitable with the conducted research (e)The proposal of research program mostly is not based on the need but tends to do research out of R & D Board expectation. The Agency and The Provincial Government Offices and District / City have got benefit from the research but it is not detailed yet. It is because: (a)The research planning system is not based from local region needs and working area which built through research and development forum; (b)The minimum publication upon the conducted research results; (c)The research results have not been able to entirely answer the issue of Agency and local Government and District Agencies.
In order to improve the performance of The Research Provincial body and Development of Riau Province in the future, they need to pay more attention to: (a)The excellent research which has been programmed upon renewable energy sources, food security, palm oil cluster and other must be conducted by paying attention on the quality and the publication of research result (b)The entire functional research and institution that is in charge of Research and Technology is sought to undertake research as closely as possible based on the available capacity and the possibility of collaborating with other institutions along with the existing regulations (c)The independent research is conducted by internal R & D researchers in order to enhance innovation, excitement and the credibility of researchers and institutions."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28144
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Achirulloh
"Evaluasi terhadap kinerja pemasok merupakan bagian dari fimgsi strategis bagian procurement dalam meningkatkan kemampuan operasional perusahaan secara keseluruhan. Metode evaluasi pemasok yang konvensional memiliki keterbatasan untuk dapat mengevaluasi pemasok secara komprehensif. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka penelitian ini berusaha untuk mengusulkan evaluasi kinerja pemasok menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan teknik analisis produktivitas multifaktor. DEA dipilih sebagai metode evaluasi karena mampu mempertimbangkan variabel-variabel input dan output untuk mengetahui efisiensi kinerja dari pemasok, dan juga tidak memerlukan penentuan bobot untuk setiap variabel. Selain itu DEA mampu mengidentifikasi benchmark bagi pemasok yang inefisien. Model DEA yang diusulkan menggunakan variabel-variabel input dan output yang sama dengan kriteria penilaian yang digunakan perusahaan agar hasilnya dapat dibandingkan secara relevan. Model DEA yang diusulkan terdiri dari kriteria input sebagai variabel input sedangkan variabel output terdiri dari kriteria kualitas, kemampuan pengiriman dan services. Agar lebih selaras dengan kebijakan manajemen PT. BMC sebagai obyek penelitian, maka efisiensi yang dihasilkan dari DEA dikombinasikan dengan hasil evaluasi PT. BMC yang menggunakan metode pembobotan nilai sehingga diperoleh suatu cluster pemasok. Berdasarkan cluster tersebut, pemasok diklasifikasikan kedalam 4 kategori yaitu high performers dan efisien (HE), high performers dan inefisien (HI), low performers dan efisien (LE) serta low performers dan inefisien (LI). Pemasok dalam cluster HE dapat dijadikan benchmark bagi pemasok yang berada dalam cluster HI, LE dan LI. Hasil dari evaluasi pemasok menggunakan metode DEA ini dapat berguna bagi pihak manajemen dalam rangka optimalisasi kinerja pemasok, pelaksanaan program pengembangan pemasok dan program benchmarking untuk pemasok, yang pada akhirnya semua itu dapat meningkatkan kinerja PT. BMC.

Evaluation of supplier performance is an integral part of strategic function of a procurement department which is aimed to enhance the firm's performance. Conventional evaluation methods have limitations in its application in order to evaluate supplier comprehensively. To address this issue, this research proposes a methodology for effective supplier performance evaluation based on Data Envelopment Analysis (DEA), a multi-factor productivity analysis technique. DEA is able to consider multiple input and output measures which represents supplier's efficiency, and also doesn't need a priori judgment on criteria weights. Besides that, it can identify benchmark for the inefficient supplier. To get a relevant comparison, the DEA model proposed in this research uses the company's evaluation criteria as an input and output variables. The DEA model consists of price as an input variable while the output variables consist of quality, delivery performance and services. In order to accommodate management policy, the efficiency derived from the DEA model are combined with performance score generated by managerial evaluation using weighted point method so the results would form a supplier clusters. Based on this cluster, suppliers are categorized into four clusters, which are high performers and efficient (HE), high performers and inefficient (HI), low performers and efficient (LE) and also low performers and inefficient (LI). Suppliers in HE cluster could provide useful benchmark for improving the performance of suppliers in the HI, LE and LI clusters. Finally, the results from this evaluation are useful for the management to improve the performance of their supplier network, to implement supplier development program and benchmarking program for supplier, which in the end could enhance firm's performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>