Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gifson, Albert
"Keberadaan spektrum frekuensi sebagai sumber daya alam yang sangat terbatas dan memiliki nilai ekonomis yang sangat strategis menyebabkan perlunya pengelolaan spektrum frekuensi secara effisien. Di Indonesia penetapan frekuensi dilakukan tanpa perencanaan service area dan pengkanalan frekuensi yang matang, hanya bergantung terhadap permintaan penonton. Oleh karena itu hal yang sangat mendesak dilakukan saat ini adalah pembuatan perencanaan ulang frekuensi TV siaran yang merupakan bagian dari Perencanaan Induk (Masterplan) frekuensi penyiaran.
Hal ini relatif sangat sulit karena keadaan kesalahan cara pandang, penetapan frekuensi yang menganggap penetapan frekuensi seperti membagi "kue". Padahal mestinya penetapan frekuensi dilakukan berdasarkan suatu "Masterplan" atau perencanaan "service area". Di dalam perencanaan dan penetapan frekuensi harus diperliatikan masalah daerah pelayanan (service area) penyiaran yang akan sangat mempengaruhi perencanaan coverage area, daya pancar, tinggi antena dan pengkanalan frekuensi.
Selanjutnya perlu diikuti dengan adanya studi-studi tentang sistem dan teknologi baru, khususnya kehadiran teknologi TV digital yang telah dikembangkan dan diterapkan oleh negara-negara maju, yang membawa dampak baik dalam pemanfaatan pita frekuensi sehingga dapat menyediakan banyak saluran, selain itu juga kualitas gambar lebih baik.

The existence of frequency spectrum as limited nasional resources and own very strategic economic value cause the importance of management of frequency spectrum in efficient. In Indonesia, the frequency allotment done without planning of service area and mature frequency canal, only hinge to applicant request. Therefore the done imperative matter in this time is making frequency re-planning of TV broadcast which represent the part of main planning (Master plan) of Broadcast Frequency.
This matter relative very difficult since mistake circumstance of approaching in frequency allotment which assumes frequency allotment of such as dividing "cake". Though must the frequency allotment done to base on "Master plan" or planning service area. In planning and frequency alignment have to be paid attention to the problem of service district broadcasting that will very influence planning of coverage area, radiated power, Neigh of antenna and frequency canal.
It follows on the need of study existence of about system and new technology, specially the technological attendance of digital TV which have been developed and applied by developed countries, which bring good impact in exploiting of frequency bandwidth so that earn to provide a lot of channel, others also quality of picture will be more be good.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ndolu, Frederik
"Radio Republik Indonesia (RRI) sering diidentikan sebagai "Radio Perjuangan", karena peran sertanya dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan, hingga proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia memang dibacakan lewat corong RRI ke seluruh Indonesia dan dunia pada 17 Agustus 1945. Sejak itu hingga masa pemerintahan Orde Baru, RRI tergolong ke dalam radio pemerintah RI.
Gerakan reformasi yang menjatuhkan Rezim Orde Baru pada 21 Mei 1998, berkelanjutan dengan dibubarkannya Departemen Penerangan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. RRI yang berada di bawah lembaga itu sebagai unit pelaksana teknis, akhirnya pindah ke bawah Departemen Keuangan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 37/2000, dengan status badan hukum Perusahaan Jawatan. PP ini sekaligus mulai menyebut-nyebut RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik. Disahkannya UU Penyiaran No 32 tahun 2002, menyatakan secara eksplisit bahwa RRI de Jure ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik, kendati secara de facto pelaksanaannya masih tertatih-tatih. Hingga saat ini RRI belum mendapat kepastian tentang badan hukumnya sesuai dengan UU Penyiaran, karena masih harus menunggu keluarnya Peraturan Pemerintah tentang Lembaga Penyiaran Publik sebagai turunan Undang-Undang Penyiaran.
Penelitian ini ingin mencoba mencoba melihat sisi de facto atau tataran empirik dari RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, dengan secara lebih khusus memilih manajemen berita RRI Jakarta sebagai obyek penelitian. Jurnalisme merupakan suatu bidang yang amat mendapat perhatian dari Lembaga Penyiaran Publik di banyak negara di dunia.
Penelitian ini bersifat kualitatif, dan secara parsial mencoba melakukan pendekatan grounded research. Peneliti langsung "terjunn ke lapangan dan melakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana praktisi penyiaran di RRI Jakarta mengonstruksi realitasnya tentang wacana Lembaga Penyiaran Publik, dan lebih khusus lagi tentang berita yang berkualitas serta praktek-praktek di RRI Jakarta dengan status resminya sebagai Lembaga Penyiaran Publik.
Hasil penelitian ini antara lain menunjukkan bahwa sebagian besar jurnalis, redaktur, dan praktisi media di ruang redaksi RRI Jakarta belum memiliki pemahaman yang memadai tentang wacana Lembaga Penyiaran Publik, apalagi terhadap konsep-konsep key performance indicators-nya. Hal ini mengakibatkan mereka merasa bahwa belum terdapat arah yang jelas soal petunjuk pelaksanaan yang praktis di lapangan mengenai status baru RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik. Di samping manajemen yang tidak berjalan efisien dan efektif, terutama karena kurangnya pendanaan yang memadai dan tidak dijalankannya dengan baik fungsi perencanaan dan pengawasan, terdapat pula aspek kurangnya kepemimpinan yang membantu mengarahkan mereka pada masa transisi empirik ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrizal Azhar
"Catatan sejarah tentang penyiaran internasional seringkali mencari jawaban mengenai cara penyiaran internasional mencapai atau membantu dalam pencapaian tujuan yang diembankan kepadanya. Posisi dari beberapa orang yang menyokong penyiaran internasional maupun sebaliknya disimpulkan sebagai sebuah perangkat dalam mengubah pandangan politik global.
Voice of America sepanjang Perang Dunia II merupakan lambang supremasi penyiaran internasional Amerika Serikat. Sudah menjadi hal yang resmi bahwa VOA mempertimbangkan baik obyektifitas maupun ketidakberpihakan sebagai. suatu aspek utuh atas kapasitasnya mencapai keberhasilan. Hal ini diperkuat pada salah satu bagian utama yang memungkinkan perundang-undangan menetapkan bahwa penyiaran internasional Amerika Serikat memasukkan (meskipun tidak ada peraturan perundangan yang diperlukan untuk membatasi hal itu) "pemberitaan yang dapat diandalkan dan memiliki sumber berwenang, akurat, obyektifdan komprehensif'.
Lembaga penyiaran wajib menyediakan "keberimbangan dan pandangan luas mengenai gagasan dan kelembagaan Amerika Serikat, yang mencerminkan keanekaragaman budaya dan masyarakat Amerika Serikat" berdasarkan pertimbangan yang sejalan dengan akurasi, obyektif dan komprehensif.
Selain itu. peraturan perundangan juga mewajibkan para awak penyiaran Amerika Serikat melaksanakan "suatu penyajian yang jelas dan efektif atas kebijakan pemerintah Amerika Serikat dan diskusi serta opini yang bertanggung jawab atas kebijakan tersebut. termasuk dalam tajuk rencana yang disiarkan VOA yang mewakili pandangan Pemerintah Amerika Serikat".
Menyangkut pesatnya perkembangan dalam bidang komunikasi, aktivitas diplomasi secara umum dapat disalurkan melalui penggunaan radio, pers dan perangkat komunikasi lainnya. Saluran ini memungkinkan mengadakan hubungan langsung dengan rakyat negara asing tanpa melalui jalur-jalur resmi pemerintah negara yang bersangkutan. Cara seperti ini, khususnya yang menggunakan instrumen atau alat propaganda, telah dikembangkan dengan sempurna di negara-negara totaliter.
Tesis ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu meneliti atau menggambarkan masalah-masalah aktual untuk ditelaah lebih lanjut berdasarkan fakta-fakta yang satu dengan yang lain sesuai dengan teori-teori yang berlaku- untuk menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi.
Selanjutnya, melalui data yang terkumpul disusun suatu dasar analisis dalam meneliti informasi siaran radio internasional Voice of America dalam kaitannya terhadap artikulasi kebijakan Politik Luar negeri Amerika Serikat pasta Tragedi 11 September 2001, yang dilakukan melalui metode semi analisis isi.
Kesimpulan tesis ini berdasarkan hasil perhitungan 21 transkrip pemberitaan siaran VOA pada 11 September 2001 menilai bahwa aktifitas yang dilakukan VOA masih lebih menekankan pada unsur jurnalisme seperti layaknya yang dilakukan oleh sebuah organisasi media massa. Meskipun sepanjang perjalanan sejarah sangat terlihat memiliki kedekatan yang erat dengan berbagai artikulasi kepentingan pemerintah Amerika Serikat di luar negeri khususnya bagi kelangsungan diplomasi publiknya, namun terhadap pemberitaan seputar Serangan 11 September 2001 ini, belum terlihat adanya dukungan terhadap peran VOA yang lebih luas dalam mengartikulasikan kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat sehingga diketahui oleh masyarakat (internasional)
VOA sebagai simbol penyiaran Amerika Serikat sejak perang Dunia II, dalam memberikan informasi seputar Serangan 11 September 2001 masih terbatas pada upaya membentuk opini publik yang dalam jangka panjang akan memberikan implikasi peristiwa tersebut terhadap perubahan arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
Pemberitaan siaran VOA yang terus-menerus memberikan penekanan pada peristiwa 11 September 2001, dilihat dari analisis data, ditunjukkan dengan banyaknya memuat berita mengenai peristiwa tersebut melalui liputan yang ditujukan kepada masyarakat maupun pejabat resmi pemerintah Amerika Serikat, terutama yang berpengaruh pada tingkat pengambil keputusan. Fakta ini menunjukkan bahwa VOA sebagai lembaga penyiaran internasional yang operasionalisasinya diselenggarakan oleh pemerintah Amerika Serikat berupaya memberikan news value dalam pemberitaannya.
Berita-berita yang lebih banyak mengangkat ulasan maupun liputan mengenai peristiwa Serangan 11 September 2001 dianggap VOA memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal inilah yang kemudian secara langsung maupun tidak langsung turut mempengaruhi pembentukan dan distribusi pesan VOA khususnya dalam menjangkau para pendengar mereka yang tersebar di seluruh penjuru dunia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Ramli
"The requirements of the community for information presently have become the major requirements in the daily living.
The existing information media, both newspapers and radio broadcast like the television broadcast must be able to meet the requirements on information in accordance with the era. With the sophisticated technology, satellites for broadcast relays, both radio and television broadcast have been developed. Furthermore, telecommunication technology and computer (digital technology) have set up an internet information media.
The competition has occurred between the television broadcasting industries, since the establishment of the television station RCTI in 1989, and later followed by SCTV, Indosiar and so forth. Until 2004, there are already 15 national private television stations.
The development of business industries on television broadcasting conducted competitively among these television broadcasts, had brought forth the issuance of Constitution No. 32 year 2002 on Broadcasting.
With the validity of the constitution, there has occurred a number of responses both pro and contra, due to the impact on the private television industries.
From the results of research, this had motivated the writer to further know the impact of Constitution No. 32 year 2002 on Broadcasting towards the business industries on television broadcast. The writer had carried out a Field Research through the distribution of questionnaires on 30 respondents in the program and technical divisions, and HRD of PT, RCTI.
In order to know the impact on the Constitution on Broadcasting No. 32 year 2002, some articles were considered very crucial, and the questionnaire data showed an independent variable, i.e. the crucial articles that influence the dependent variables (Broadcasting Program) having 15 articles. These articles will influence the development of the broadcasting stations and working outlines (DPK) of RCTI as the National Television.
With the issuance of the Constitution on Broadcasting No. 32 year 2002, this will influence the performance of RCTI, particularly in obtaining the competition of the market segments on advertisements already available. Conversely, Constitution on Broadcasting No. 32 year 2002, will protect the local programs and become a information and entertainment media adjusting with the Indonesian culture in supporting the Regional Autonomy Constitution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Toriq Wibowo
"ABSTRAK
Pembangunan infrastruktur penyiaran merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi Negara dengan menyediakan informasi bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali termasuk wilayah perbatasan. Oleh karena itu Dalam tesis ini dilakukan penelitian dan identifikasi wilayah-wilayah yang belum terjangkau siaran terrestrial LPS namun penduduknya relatif banyak, dengan irisan dan gabungan antara wilayah yang masuk dalam pemerintah sebagai 40 Lokasi Prioritas tahun 2015-2019 dari BNPP, 7 lokasi perbatasan Inpres Presiden dan wilayah yang telah memiliki infrastruktur pemancar eksisting TVRI. Dari kegiatan ini hasilnya diperoleh 18 lokasi yang akan dirancang sistem pemancar DVB-T2. Namun, dari 18 loaksi tersebut terdapat 2 lokasi yang tidak disimulasikan karena telah memiliki infrastruktur penyiaran yang baik yaitu Batam dan Jayapura. Sehingga akhirnya tersisa 16 lokasi di perbatasan dan non komersial yang akan disimulasikan.Lokasi yang didapat kemudian dilakukan analisis perencanaan dengan menggunakan software dan optimalisasi jangkauan sistem penyiaran TV digital terrestrial DVB-T2 menggunakan software CHIRPlus_BC di 16 lokasi. Simulasi menggunakan satu pemancar dengan menggunakan daya sebesar 1 kW, 2 kW dan 5 kW untuk dapat melayani populasi rata-rata lebih dari 70 . Hasil dari perhitungan analisa ada 2 dua lokasi yang kurang dari 70 yaitu Alor dan Rokan Hilir. Pada kedua lokasi tersebut kemudian dilakukan perhitungan optimalisasi jangkauan pemancar dengan beberapa pilihan antara lain : reposisi pemancar, peningkatan daya dan membuat repeater SFN .Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada pemerintah perihal pemilihan metoda pembangunan infrastruktur penyiaran di daerah perbatasan dan wilayah non komersial.

ABSTRACT
Broadcasting infrastructure development is one of the obligations that must be fulfilled by the State by providing information for the people in all parts of Indonesia without exception including the border area. Therefore, in this thesis, research and identification of terrestrial terrestrial terrestrial terrestrial terrestrial terrestrial areas with relatively large population, with slices and aggregations between regions included in government as 40 Priority Sites 2015 2019 from BNPP, 7 border locations Presidential Instruction And areas that already have existing TVRI transmitter infrastructure. From this activity the results obtained 18 locations to be designed DVB T2 transmitter system. However, of the 18 loaction there are 2 locations that are not simulated because it already has a good broadcasting infrastructure that is Batam and Jayapura. So that finally left 16 locations on the border and non commercial to be simulated. The location obtained is then analyzed by using software planning and optimization of terrestrial digital TV broadcasting system broadcasting DVB T2 using CHIRPlus BC software in 16 locations. The simulation uses a transmitter using 1 kW, 2 kW and 5 kW of power to serve an average population of more than 70 . The results of the calculation of the analysis there are 2 two locations less than 70 of Alor and Rokan Hilir. In both locations, the calculation of transmitter range optimization is made with several options including transmitter repositioning, increase power and using repeater SFN . The results of this study are expected to be input to the government regarding the selection of broadcasting infrastructure development methods in border areas and non commercial areas."
2017
T47887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Armando
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia; Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta, 2014
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilman Fikrianto
"Rancang Bangun system portable RF Monitoring untuk radio siaran FM. Kebutuhan Perangkat monitoring spektrum frekuensi radio merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam manajemen spektrum frekuensi radio. Monitoring spektrum frekuensi radio untuk keperluan radio siaran FM menjadi hal yang memerlukan banyak sumber daya dan waktukarena lokasinya tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Agar Monitoring dapat dilakukan secara efisien diperlukan perangkat yang mampu bekerja secara portable, otomatis dan memiliki akurasi sesuai dengan ketentuan teknis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem portable RF monitoring untuk radio siaran FM dengan memanfaatkan signalhound USB SA44B dan Software LabView. Hasil penelitian menghasilkan sistem portable RF Monitoring untuk radio siaran FM yang memiliki ketidakpastian pengukuran /- 0.0821 dB dan nilai validitas /- 4,84 dB.

Needs of Radio Frequency Spectrum Monitoring Device is an integral part of management of radio frequency spectrum. monitoring of radio frequency spectrum for the purpose of FM radio broadcast needs manny resources and time due to its location which is spread all over Indonesia region. to monitor the radio frequency spectrum for the purpose FM radio broadcast, efficiently required monitoring device is needed which are able to work portable, automatic and accuracy in accordance with the technical provisions. the research aims to design a portable system for monitoring RF Radio with the FM broadcast spectrum analyzer using USB signalhound SA44B and LABView software. The result of the research produces portable RF monitoring Systrem for FM radio broadcasting that has a value of uncertainty of measurement 0.0821 dB with the validity 4.84 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T47505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Dalu Maharso
"Analisis Situasi: Kreativitas adalah hal yang penting dewasa ini. Anak-anak yang kreatif memiliki kualitas yang lebih baik. Pendidikan kreativitas adalah hal yang harus dilakukan sekarang ini. Salah satu caranya adalah dengan kreativitas seni. Program "Kreasi Anak Kreatif" akan mengajak anak-anak melihat berbagai jenis kreasi seni yang memiliki nilai kreativitas. Dengan begitu, program ini mampu menumbuhkan kreativitas anak-anak.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype: Manfaat bagi khalayak: memancing kreativitas anak melalui berbagai kreasi seni yang dimunculkan dalam program ini. Manfaat bagi pengelola: mendatangkan keuntungan finansial.
Tujuan: secara sosial membangkitkan minat anak terhadap kreasi seni dan memancing kreativitas anak. Secara ekonomis mendatangkan keuntungan finansial bagi stasiun televisi.
Prototype yang Dikembangkan: Program ini berjudul "Kreasi Anak Kreatif", formatnya adalah TV Magazine. Program ini mengangkat kreasi seni yang memiliki nilai kreativitas. Rencana tayang di Trans 7 setiap hari Jumat pukul 15.00 WIB. Durasi program 30 menit. Target khalayak primer anak-anak usia 9-12 tahun, target khalayak sekunder anak usia 6-8 tahun, di atas 12 tahun, dan orang tua dari keluarga SES A, B, C.
Evaluasi: Pre-Test dilakukan dengan metode kuesioner terhadap 60 siswasiswi sekolah dasar sesuai dengan kriteria responden riset khalayak. Evaluasi dilakukan setelah penayangan program. Metode yang digunakan antara lain evaluasi internal (tim produksi) dan evaluasi eksternal (khalayak).
Anggaran:
a. Jumlah total anggaran pembuatan prototype: Rp 547.000,00
b. Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp 4.370.000,00 (Jabodetabek) dan Rp 13.655.000,00 (luar Jabodetabek)
c. Jumlah perkiraan pendapatan (slot iklan): Rp 2.283.190.000,00 (Jabodetabek) dan Rp 2.162.485.000,00 (luar Jabodetabek)
d. Jumlah anggaran evaluasi: Rp 700.000,00

SITUATION ANALYSIS: Creativity is the most important thing these days. Creative children tend to have better quality among children their age. Thus, creative education is a concern of today?s education. One of the ways that can be done is to engage children into art. As a TV program, "Kreasi Anak Kreatif" will take children to see many types of art creation which have elements of creativity. Therefore, this program is able to develop and nurture children?s creativity.
Advantages and Purposes of Prototype Development: Advantages for society: to take out children?s creative potential through various art creation show in this program. Benefit for developer: to obtain profit for the station.
Purposes: socially to rise children?s interest for art creation and take out their creative potential. Economically to give financial profit for the TV station.
Developing Prototype: This program is called "Kreasi Anak Kreatif", a TV Magazine. It talks about art creation which have crative value. Planned to be broadcasted on Trans 7 TV station every Friday at 03.00PM. The program runs for 30 minutes. The primary target audience is children of 9-12 years-old. Secondary target audience is children of 6-8 yearsold, above 12 years-old, and parents from family of SES A, B, C.
Evaluation: Pre-Test is conducted by questionnaire to 60 elementary school students. The criteria is the same as respondents for audience research. Evaluation is conducted after the program is aired. The method is internal evaluation (production team) and external evaluation (audience).
Budgeting:
Budget for prototype development: Rp 547.000,00
Budget for program production: Rp 4.370.000,00 (Jabodetabek) and Rp Rp 13.655.000,00 (outside Jabodetabek)
Estimated total income (TVC): Rp 2.283.190.000,00 (Jabodetabek)
and Rp 2.162.485.000,00 (outside Jabodetabek)
Budget of evaluation: Rp 700.000,00
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Dety Abrita
"Studi ini mengeksplor mengenai anteseden dan keefektifan penerapan Ambidextrous Strategy (AS) sebagai prediktor sustainabilitas perusahaan (FS). Dalam model penelitian, AS dihipotesiskan dipengaruhi oleh Kompleksitas Kognisi Organisasional (OCC), Environmental Dynamism (ED), dan moderasi ED terhadap OCC. Studi ini mengangkat Industri Penyiaran Televisi FTA sebagai obyek penelitian dengan tren konvergensi media dan digital TV sebagai konteks ED. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square-Path Modelling (PLS-PM). Metode ini dipilih karena (1) Minimnya jumlah sampel penelitian (2) Model yang relatif kompleks dengan adanya higher-order latent, dan, (3) Kesesuaian dengan tujuan penelitian. Hasil dari penelitian ini mendukung hipotesis bahwa OCC dan ED berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan Ambidextrous Strategy. Namun, ED ternyata melemahkan hubungan antara OCC dengan AS dan pengaruhnya tidak terbukti signifikan. Penerapan Ambidextrous Strategy terbukti efektif memprediksi sustainability stasiun televisi dalam tren konvergensi media dan digital TV.

This study aims to explore the antecedents of Ambidextrous Strategy (AS) and its practices as the predictor of firm sustainability. Organizational Cognitive Complexity (OCC) and Environmental Dynamism (ED) are hypothesized as the antecedents of AS. Furthermore, relationship between OCC and AS is also tested using ED as moderator variable. The study covers only Free To Air TV Broadcating Industry and explores the issues of media convergence and digital TV as the context of ED. Data are processed using Partial Least Square-Path Modelling (PLS-PM). PLS-PM is chosen because of : (1) small sample size (2) relatively complex model with higher order latents, and, (3) appropriate with the objectives of the study. The results of the study partially support all the hypothesises, which, OCC and ED has positive significant effects on Ambidextrous Strategy practices. ED as moderator is surprisingly weaken the relationship between OCC and AS but the moderating effect is not statistically significant. The practice of AS is statistically significant affecting FS, therefore, AS is a good predictor of FS."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ursula Vinessa Dwitayoasta
"Analisis Situasi: Salah satu hak dasar anak adalah berwisata. Wisata penting bagi perkembangan anak-anak, terutama wisata yang mengandung unsur edukasi. Alternatif tempat wisata serta cara berwisata sangat diperlukan agar anak tertarik untuk belajar lewat berwisata. Di sisi lain, anak-anak juga perlu membiasakan gaya hidup sehat dan cinta lingkungan. Salah satu hal praktis yang mencakup keduanya adalah bersepeda. Program edutainment di televisi mendapat respon yang positif bagi anak-anak dan keluarga. Oleh karena itu, program feature ?Gowes Wisata? diharapkan dapat memberikan suguhan berkualitas bagi anak-anak.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe: Manfaat bagi khalayak : memberikan wisata edukasi dengan bersepeda bagi anak-anak yang sehat dan ramah lingkungan. Manfaat bagi pengelola : membangun citra positif dan dapat menguntungkan secara finansial. Tujuan : menyuguhkan alternatif cara belajar baru kepada anak-anak dengan cara berkeliling di tempat wisata menggunakan sepeda dan secara ekonomis mampu memberikan keuntungan finansial pada stasiun TV yang menayangkan.
Prototipe yang Dikembangkan: Program ini berjudul "Gowes Wisata" berformat feature edutainment, secara spesifik mengangkat wisata edukasi dengan bersepeda sebagai kemasannya, direncanakan untuk ditayangkan di Trans 7 tiap hari Kamis pukul 15.00 WIB selama 30 menit, dan ditargetkan untuk khalayak anakanak usia 6-12 tahun dari keluarga dengan SES A, B, dan C.
Evaluasi:
- Pre-test akan dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri dari 12 anak laki-laki usia 6-12 tahun ; menggunakan instrumen berupa Panduan FGD ; dan dilakukan setelah prototipe selesai dibuat.
- Evaluasi akan dilakukan setelah program disiarkan. Metode yang akan digunakan adalah Evaluasi Internal (antar tim produksi & pasca produksi) dan Evaluasi Eksternal (melibatkan pemirsa).
Anggaran:
- Jumlah total anggaran pembuatan prototipe : Rp 1.891.000,-
- Jumlah total anggaran pembuatan program : Rp 3.350.000,- (Jabodetabek) dan Rp 12.260.000,- (Luar Jabodetabek)
- Jumlah prakiraan pendapatan (slot iklan) : Rp 2.234.080.000,-
- Jumlah Anggaran Evaluasi : Rp 1.640.000,-

Situation Analysis: One of the fundamental rights of the child is traveling. Tourism is important for children's development, especially tourism which contains elements of education. Alternative tourist attractions and ways to travel are necessary for children interested in learning through travel. Meanwhile, children also need to get a healthy lifestyle and love the environment. One of the practical things that includes both is cycling. Edutainment programs on television gets a positive response for children and families. Therefore, the program features "Gowes Wisata" is expected to provide quality treats for children.
The Advantages & Purposes of Prototype Development: Advantages for society : gives educational tours by bicycle for children who are healthy and evironmentally friendly. Advantages for the TV company : helps to build company?s positive image & hopefully could financially profit the company itself. Purposes : presents an alternative way of learning to children in way round the sights on a bike and economically, to financially profit the involved TV station that broadcast.
The Developed Prototype: This program is titled ?Gowes Wisata? formatted as feature edutainment, specifically brings educational tour with cycling as a packaging, planned to be broadcasted on Trans 7 every Thursday at 15.00 WIB for 30 minutes long, and targeted for 6 - 12 years old kids audience who come from families with SES A, B, and C.
The Evaluation:
- Pre-test will be held using Focus Group Discussion (FGD) method in which the group consists of 12 boys and girls in their 6 - 12 years old age ; the instrument that will be used is FGD Guide; and will be done after the prototype is made.
- The Evaluation will be done after the program is broadcasted. The method that will be used is Internal Evaluation (involves production team and post-production team) and External Evaluation (involves the audience).
Budget:
- Total budget of prototype production process : 1.891.000,- IDR
- Total budget of program production process : 3.350.000,- IDR (In Jabodetabek) and 12.260.000,- IDR (Outside Jabodetabek)
- Estimated total income (advertisement slot) : 2.234.080.000,- IDR
- Total budget of evaluation : 1.640.000,- IDR
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>