Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144912 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nurul Fatkhiyah
"ABSTRAK
Berdasarkan riset melalui kuesioner yang dibagikan kepada 20 responden, didapatkan hasil bahwa komunitas hip hop memerlukan sumber informasi yang dapat mendidik seniman hip hop di Indonesia agar dapat memproduksi karya yang bersifat edutainment. Untuk itu, penulis membuat rancangan majalah online "Hip Hop Indonesia" yang terdiri dari 45 halaman. Majalah budaya ini bertujuan untuk berpartisipasi untuk memberikan informasi yang bersifat edutainment. Majalah ini akan menyajikan review/ulasan serta informasi seputar budaya hip hop dan elemennya yang berkembang di Indonesia meliputi rap, graffiti, breakdance, dan Disk Jokey (DJ). Liputan acara, tips, video, dan tautan informasi menjadi tema pendukung majalah online ini. Majalah online "Hip Hop Indonesia' bersifat edutainment yang tidak hanya memberikan edukasi namun juga memberikan hiburan bagi pembacanya karena mencakup konten video, music streaming, dan tautan. Majalah ini dapat mengembangkan kreatifitas anak Indonesia agar menghasilkan produk budaya (musik, lukisan, dan tari) yang mengandung unsur edutainment. Anggaran pengeluaran pada tahun pertama adalah sebesar Rp 711.565.800. Majalah ini diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan usia 16 - 35 tahun dan ditayangkan melalui situs "www.hiphopindonesia.com". Sebagai bentuk pengembangan majalah dalam mengikuti selera pasar, redaksi selalu
mengadakan evaluasi secara berkala berupa evaluasi bulanan (tiap edisi) dan survey pembaca.

Abstract
Based on the research by spreading questionnaire to 20 respondents, the Author got the result that hip hop community in Indonesia need edutainment informations to educate the activist of Hip hop culture. Therefore, the Author made a prototype of online magazine ?Hip Hop Indonesia" with 45 pages. This cultural magazine is created to give edutainment informations. It will give review
about hip hop cultere and its elements (rap, breakdance, grafity, and DJ) which are
growing fast in Indonesia. Event coverage, tips, video, and links will be
supporting articles in this magazine. As online edutainment magazine, "Hip Hop Indonesia" not only give informations to educate but also to entertain its readers by providing video, music streaming, and links This magazine will improve creativity of teenagers in producing edutainment culture product (music, painting,
and dance). Total Expenditure of the first year is IDR 711.565.800. "Hip Hop Indonesia" online magazine is presented for men and women in the range of age around 16 - 35 years old and uploaded in "www.hiphopindonesia.com" website. As a form of development of magazine to follow the market tastes, the editor will
always conduct a periodic evaluations in a form of monthly evaluations (each edition) and surveys of readers."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhradis Hadi Kusumajaya
"Tesis ini tentang Diplomasi hip hop Muslim Amerika Serikat (AS) di Indonesia melalui pengiriman duta diplomasi Remarkble Current dan Native Deen. Diplomasi hip hop memberikan pendekatan yang lebih luwes, rileks dan terbuka. Objek vital dari pendekatan diplomasi ini adalah anak-anak muda yang memiliki peran strategis dalam membangun generasi akan datang. Metode penelitian yang digunakan berupa library research dan analisis data melalui metode kualitatif dari sumber pustaka serta in-depth interview terhadap narasumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hip hop memberikan kesan namun secara spesifik program ini belum mampu melakukan perubahan tradisi atau pandangan objektifitas anak-anak muda yang sejauh ini masih menjaga tradisi dan budaya patuh atas kiyai, yang menjadi simbol keagamaan di tengah-tengah masyarakat.

This Thesis is about United States (US) Muslim hip hop diplomacy in Indonesia through diplomacy with Remarkable Current and Native Deen as ambassadors. Hip hop diplomacy provides a more flexible approach, relaxed and open. Vital object of this diplomatic approach is young children that have a strategic role in building future generations. The method used this study involved library research and data analysis using qualitative methods from literature sources as well as in-depth interviews with informants. The results of this study, hip hop diplomacy gives the impression that this program is not able to change the traditional view regarding issues of objectivity or those young children who have so far been keeping the tradition and culture obeys the Imam, who became a religious symbol at particular society.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Damariva
"Pelaku hip-hop secara global memandang otentisitas sebagai sebuah elemen pokok dari kebudayaan hip-hop. Penyebaran kebudayaan hip-hop secara global memicu kelahiran situs-situs musik hip-hop lokal. Kehadiran situs-situs musik hip-hop lokal membuat cakrawala pemaknaan musik hip-hop ikut terlokalisasi. Beberapa penelitian terdahulu memandang bahwa lokalisasi cakrawala pemaknaan akan melahirkan pemaknaan lokal terhadap otentisitas musik hip-hop. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana musisi rap di Indonesia mengonstruksi otentisitas musik hip-hop, sesuai dengan konteks lokal. Penelitian fenomenologi ini mengadaptasi metode pengumpulan data dari studi-studi grounded theory. Penelitian ini menemukan bahwa musisi rap di Indonesia mengonstruksi identitas lokal melalui musik rap. Dalam proses konstruksi tersebut, musisi rap lokal menggunakan kembali, menolak, memodifikasi, dan membentuk ulang berbagai aspek musik rap global. Musisi rap lokal memaknai otentisitas hip-hop dengan perspektif lokal. Maka, musisi rap lokal mengonstruksi otentisitas dengan menampilkan identitas lokal dalam praktik-praktik musik rap.

This study focuses on the authenticity construction of hip-hop music in Indonesia. Globally, hip-hop artists consider authenticity as an essential element of the Hip-hop Culture(s). The global spread of hip-hop cultures engenders the development of local hip-hop music scenes. Therefore, the horizons of significance of hip-hop music is being localized. Previous studies have shown that the localization of horizons of significance eventually leads to the construction of local definitions of hip-hop authenticity. This phenomenological study aims to explore how local rappers construct the authenticity of hip-hop music in Indonesia. This research adapts the data collection methods being used in grounded theory studies. This study discovers that local rappers utilize rap music to fashion their local identities. Consequently, local rappers reuse, reject, modify, and reconstruct the practices and cultural forms of global rap music. Indonesian rappers perceive the meaning of hip-hop authenticity through local perspective. Hence, local rappers construct hip-hop authenticity by expressing their local identities through the practices and cultural forms of hip-hop music. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fatkhiyah
"Berdasarkan riset melalui kuesioner yang dibagikan kepada 20 responden, didapatkan hasil bahwa komunitas hip hop memerlukan sumber informasi yang dapat mendidik seniman hip hop di Indonesia agar dapat memproduksi karya yang bersifat edutainment. Untuk itu, penulis membuat rancangan majalah online "Hip Hop Indonesia" yang terdiri dari 45 halaman. Majalah budaya ini bertujuan untuk berpartisipasi untuk memberikan informasi yang bersifat edutainment. Majalah ini akan menyajikan review/ulasan serta informasi seputar budaya hip hop dan elemennya yang berkembang di Indonesia meliputi rap, graffiti, breakdance, dan Disk Jokey (DJ). Liputan acara, tips, video, dan tautan informasi menjadi tema pendukung majalah online ini. Majalah online "Hip Hop Indonesia" bersifat edutainment yang tidak hanya memberikan edukasi namun juga memberikan hiburan bagi pembacanya karena mencakup konten video, music streaming, dan tautan. Majalah ini dapat mengembangkan kreatifitas anak Indonesia agar menghasilkan produk budaya (musik, lukisan, dan tari) yang mengandung unsur edutainment. Anggaran pengeluaran pada tahun pertama adalah sebesar Rp 711.565.800. Majalah ini diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan usia 16 - 35 tahun dan ditayangkan melalui situs "www.hiphopindonesia.com". Sebagai bentuk pengembangan majalah dalam mengikuti selera pasar, redaksi selalu mengadakan evaluasi secara berkala berupa evaluasi bulanan (tiap edisi) dan survey pembaca.

Based on the research by spreading questionnaire to 20 respondents, the Author got the result that hip hop community in Indonesia need edutainment informations to educate the activist of Hip hop culture. Therefore, the Author made a prototype of online magazine "Hip Hop Indonesia" with 45 pages. This cultural magazine is created to give edutainment informations. It will give review about hip hop cultere and its elements (rap, breakdance, grafity, and DJ) which are growing fast in Indonesia. Event coverage, tips, video, and links will be supporting articles in this magazine. As online edutainment magazine, "Hip Hop Indonesia" not only give informations to educate but also to entertain its readers by providing video, music streaming, and links This magazine will improve creativity of teenagers in producing edutainment culture product (music, painting, and dance). Total Expenditure of the first year is IDR 711.565.800. "Hip Hop Indonesia" online magazine is presented for men and women in the range of age around 16 - 35 years old and uploaded in "www.hiphopindonesia.com" website. As a form of development of magazine to follow the market tastes, the editor will always conduct a periodic evaluations in a form of monthly evaluations (each edition) and surveys of readers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kharina Dewi Malinda
"Hip-hop adalah budaya yang sangat penting bagi orang berkulit hitam. Melalui sejarah yang panjang, hip-hop berkembang menjadi salah satu dari beberapa genre yang digunakan untuk menyampaikan kritik politik dan sosial. Topik rasisme struktural dan interseksionalitas ras yang mempengaruhi cara hidup orang kulit hitam adalah beberapa contoh. Bahkan di institusi pendidikan, rasisme dan kesenjangan ras memiliki peran yang besar, terutama di sekolah-sekolah yang mempengaruhi sudut pandang anak-anak muda tentang kesuksesan. Rapper hip-hop seperti Dead Prez dan Kanye West menyampaikan isu ini dalam karya-karya mereka yang merefleksikan pentingnya pendidikan dan kesuksesan dari sudut pandang remaja kulit hitam. Penelitian ini akan berfokus pada sikap dan perubahan perspektif masing-masing artis hip-hop dengan menggunakan analisis tekstual dari lagu "They Schools" milik Dead Prez dan "School Spirit" milik Kanye West.

Hip-hop serves as a notable culture of the black community. Through its long history, hip-hop progressed to be one of several genres that people use to convey political and social criticism. The topic of structural racism and race intersectionality that affects the way black people live are some examples. Even in an early stage such as in educational institutions, racism and racial disparity play a big role, especially in schools that affected young children’s idea of success. Hip-hop rappers such as dead prez and Kanye West mentioned this issue in their works that reflect on the significance of education and success from the point of view of black adolescents. This research will be focusing on each hip-hop artist's attitudes and change of perspective by using a textual analysis of dead prez’s song “They Schools,” and Kanye West’s “School Spirit.”"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Johannes Kristian
"Di era globalisasi seperti sekarang ini, terjadi perkembangan dalam penggunaan bahasa. Bahasa remaja merupakan salah satu bentuk dari adanya perkembangan dalam penggunaan bahasa. Dalam lirik-lirik yang terdapat di dalam musik hip hop Jerman dapat ditemukan adanya banyak penggunaan bahasa remaja, khususnya bentuk leksikal dari bahasa remaja. Terdapat beberapa bentuk leksikal dari bahasa remaja seperti; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, dan semantisch idiomatisiert. Hasil penelitian dari jurnal ini sendiri menunjukkan bahwa Anglizismus dan Vulgarismen merupakan bentuk leksikal dari bahasa remaja yang sering digunakan di dalam lirik-lirik musik Hip Hop Jerman.

There is so many variation in the use of language in globalisation era like nowadays. Youth language is one of variation in the use of language. In the lyrics contained in the German hip hop music can be found the use of youth language, especially the lexical form of the youth language. There are several lexical form of youth language such as; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, and semantisch idiomatisiert. The results of this journal itself showed that Anglizismus and Vulgarismen is a lexical form that often used in the lyrics of German Hip Hop music."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Matsnaa Chumairo
"Budaya hip hop dan musik rap berasal dari komunitas Afrika-Amerika yang muncul sekitar tahun 70-an di Kota New York. Hip hop mulai masuk ke Cina di tahun 90-an dan terus berkembang di kalangan generasi muda. Sebuah ajang pencarian bakat bertajuk The Rap of China yang dirilis pada tahun 2017 menjadi sangat populer, dan membawa musik dan budaya hip hop di Cina naik ke permukaan. Konfrontatif dengan budaya Cina, hip hop yang semakin populer di kalangan generasi muda dalam perkembangannya harus berhadapan dengan intervensi dari pemerintah Cina. Artikel ini membahas mengenai pengaruh kebijakan sensor pemerintah Cina terhadap perkembangan musik dan budaya hip hop di Cina. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, dengan sumber data diambil melalui koran, jurnal, buku, dan artikel ilmiah, serta menggunakan The Rap of China—sebuah program pencarian bakat hip hop terpopuler di Cina dari season 1 hingga season 4 sebagai studi kasus.

Hip hop culture and rap music originated in the African-American community that emerged around the 70s in New York City. Hip hop began to enter China in the 90s and continues to grow among the younger generation. A talent show called The Rap of China which was released in 2017 became very popular, and brought hip hop music and culture in China to the fore. Confrontational with Chinese culture, hip hop which is increasingly popular among the younger generation in its development has to deal with intervention from the Chinese government. This article discusses the influence of the Chinese government's censorship policy on the development of hip hop music and culture in China. This study uses a historical approach, with data sources taken from newspapers, journals, books, and scientific articles, and uses The Rap of China—a popular hip hop talent program in China from season 1 to season 4 as a case study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ichwan
"Setiap masyarakat di dunia memiliki kebudayaannya masing-masing, tidak terkecuali masyarakat Jawa. Dalam masyarakat terdapat masalah sosial. Masalah sosial dapat terepresentasi dalam karya sastra, salah satu contohnya adalah lagu. Penelitian ini akan membahas estetika serta amanat yang terkandung dalam lagu Wit Gedhang Awoh Pakel karya Jogja Hip-Hop Foundation. Jogja Hip-Hop Foundation merupakan kumpulan para rapper asal Yogyakarta yang membentuk suatu komunitas hip-hop. Lagu-lagu yang dibuat oleh JHF banyak yang berisi tentang kritik sosial. Wit Gedhang Awoh Pakel merupakan salah satu dari kritik sosial yang dilakukan oleh Jogja Hip-Hop Foundation. Metode yang digunakan untuk mendapatkan amanat ini adalah metode deskriptif kualitatif. Keindahan dalam lagu ini terlihat dari purwakanthi atau bunyi dalam puisi Jawa. Amanat yang terkandung dalam lagu tersebut adalah bahwa manusia harus tetap waras, interospeksi diri, perduli dengan sesama, tahu diri, dapat menempatkan diri, dan membangun kebahagiaan hidup sesama manusia. Amanat lagu Wit Gedhang Awoh Pakel kemudian dikaitkan dengan kehidupan di dunia nyata.

Every society in the world has their own culture, Javanese people are no exception. In society there are social problems. Social problems can be represented in literary works, one of the example is song. This research will discuss the aesthetics and message contained in the Wit Gedhang Awoh Pakel, a song by Jogja Hip-Hop Foundation. The Jogja Hip-Hop Foundation is a group of rappers from Yogyakarta who formed a hip-hop community. The songs made by JHF contain a lot of social criticism. Wit Gedhang Awoh Pakel is one of the social criticisms made by the Jogja Hip-Hop Foundation. The method used to obtain this message is a qualitative descriptive method. The aesthetic in this song can be seen from the purwakanthi or sounds in Javanese poetry. The message contained in this song is that humans must remain sane, self-introspective, care for others, know themselves, be able to carry themselves, and build happiness in the lives of fellow humans. The message of the song Wit Gedhang Awoh Pakel was then associated with life in the real world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>