Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Ardhanareswari, examiner
"Kebebasan pers pasca-reformasi di Indonesia, yang ditandai dengan terbitnya Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers, menimbulkan sejumlah ekses negatif. Kalangan pers yang tidak mengimbangi kebebasan tersebut dengan penerapan prinsip dan kode etik jurnalistik, justru menghasilkan produk jurnalisme yang melenceng jauh dari tujuan awalnya; menyampaikan kebenaran pada publik. Salah satunya adalah penyajian informasi dengan sudut pandang mistis yang kemudian menimbulkan anggapan dan stigma melenceng tentang objek-objek pemberitaan tersebut di masyarakat. Penyajian berita seperti ini, selain menyimpang dari tujuan jurnalisme, juga mencederai fungsi pers sebagai lembaga sosial atau kemasyarakatan. Jurnalisme, melalui informasi yang ia sajikan, mestinya dapat membantu publik untuk memahami apa yang terjadi sesuai dengan fakta yang sebenarnya, sehingga publik dapat menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Tulisan ini akan membahas secara garis besar objek-objek pemberitaan yang menjadi komoditas mistifikasi berita, psinsip-prinsip jurnalisme apa saja yang diabaikan, dan kode etik mana saja yang dilanggar.

The Freedom of the press after reformation in Indonesia, signed by issuing the Acts of The Press No. 40 in 1999, has created some negative impacts. The press who do not pay attention to keep the balance between the freedom and the application of the elements of journalism and ignore the ethics of the institution, in fact, has been producing some products which are not in line with the basic purpose of journalism; delivering the truth to the public. One of the phenomena is the delivery of information using mystical angle which leads to create the wrong stigma on the objects informed. This kind of ‘news,’ not only goes vice versa with the purpose of journalism, but it breaks the function of the press as the social institution as well. Journalism, through the information it delivers, should have helped the people to understand what happens based on the factual truth, so that they could have made it as the part of their consideration in making desicions. This essay will analize the objects of the press which have became the comodities of news mystification, what elements of journalism have been ignored, and which ethics has been broken by this kind of ‘journalism,’ (if it can be called so).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Farah Anindya Maharani
"Vincent van Gogh merupakan salah satu pelukis besar yang karyanya sudah meninggalkan jejak yang signifikan dalam dunia seni. Hubungannya dengan Paul Gauguin didokumentasikan dalam surat-surat yang ditulis oleh Van Gogh dan berhasil diabadikan oleh Van Gogh Museum dan Huygens ING. Pilihan kata, gaya bahasa, struktur surat, dan fungsi sintaksis dalam kalimat di dalam surat diambil untuk dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis (Reisigl dan Wodak, 2016) dan teori fungsi sintaksis Le Querler (1994). Hierarki dalam pertemanan yang berjarak di antara Van Gogh dan Gauguin ditunjukkan antara lain melalui pilihan kata yang kontras untuk mendeskripsikan Van Gogh dan Gauguin, pilihan kata ganti dan salam pembuka, gaya bahasa tersirat untuk menyampaikan sesuatu, dan penggunaan kalimat majemuk serta expansion untuk memperhalus permintaan. Perkembangan hubungan keduanya dari masa ke masa juga terlihat dalam gaya penulisan dari hubungan yang transaksional menjadi lebih personal dengan usaha penyetaraan diri Van Gogh melalui perubahan pilihan kata ganti dan panggilan untuk Gauguin, serta penggambaran diri yang lebih positif. Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam relasi dan kerja sama antarseniman di Prancis pada akhir abad ke-19, senioritas dan perbedaan reputasi merupakan sebuah faktor yang dapat memengaruhi hubungan dan cara komunikasi

Vincent van Gogh is one of the most well-known painters, whose works have left a significant mark in the art world. His relationship with a fellow painter, Paul Gauguin, has been documented in letters written by Van Gogh during their correspondence that managed to be retrieved and conserved in a project conducted by the Van Gogh Museum and Huygens ING. The choice of words, language style, letter structure, and syntactic functions used by Van Gogh in the sentences in his letters were extracted to be analyzed using a qualitative method, employing the approach of critical discourse analysis (Reisigl and Wodak, 2016) and Le Querler’s theory of syntactic functions in French (1994). We discover the friendship distanced by hierarchy between Van Gogh and Gauguin, shown through the contrasting diction used by Van Gogh to describe both painters, his choice of pronouns and greetings, his use of implicit language to deliver meaning, and the use of complex sentences and expansion to render requests more polite. The development of their relationship over time can also be seen in Van Gogh’s letter-writing style, where their relationship evolves from being transactional in nature into something more personal, as Van Gogh attempts to position himself as Gauguin’s equal through the change of pronouns and appellations for Gauguin and a more positive description of self. This research also found that in the relations and collaborations between painters in 19th century France, seniority and difference in reputation became a factor that could influence relationships and ways of communicating"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sesulih Kapti Laras
"Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur sintaktis yang digunakan dalam judul-judul berita surat kabar online berbahasa Prancis. Struktur sintaktis yang sedemikian rupa digunakan sebagai salah satu cara untuk membuat judul berita yang informatif dan dapat disesuaikan dengan berbagai keterbatasan dan karakteristik surat kabar online. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa terdapat berbagai bentuk judul berita dengan struktur sintaktis yang beragam yang memiliki fungsi tertentu dalam proses penyampaian pesan atau informasi kepada pembaca. Terdapat pula pelesapan unsur-unsur tertentu yang seharusnya hadir dalam struktur sintaktis suatu ujaran yang lengkap. Pelesapan-pelesapan ini merupakan salah satu bentuk penghematan ruang dan waktu.

The purpose of this study is to describe the syntactic structure of news headlines in french online newspapers. The syntactic structures are used to make an informative headline that can be customized to various limitations and charcateristic of online newspapers. The result shows that there are many types of news headlines with various syntactic structures which have certain functions in delivering informations. There are also some eliminations of syntactic elements that should be present in complete syntactic structure. Those eliminations are used to economize space and time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Dipta Maula
"ABSTRAK
Persaingan untuk meningkatkan traffic di antara media-media online menyebabkan munculnya judul-judul berita yang bersifat clickbait. Judul clickbait adalah judul berita yang tidak menggambarkan dan menjelaskan isi berita agar memancing pembacanya untuk membuka tautan berita yang akan berdampak pada kenaikan traffic. Penggunaan judul clickbait disebut dapat menimbulkan misleading di benak pembaca serta tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik. Makalah ini menemukan fakta bahwa masih banyak media online di Indonesia yang menggunakan judul bersifat clickbait dalam pemberitaannya. Namun, penulisan judul clickbait ternyata tidak terlalu berpengaruh pada persepsi pembaca atas isi berita. Meski begitu, penulisan judul berita yang bersifat clickbait dinilai mengganggu oleh pembaca.

ABSTRACT
Competition to increase traffic between online media led to the emergence of clickbait headlines. Clickbait title are headlines that do not describe and explain the content of the news in order to provoke readers to open the news link which will have an impact on the increase in traffic. The use of so-called title clickbait can cause misleading in the reader's mind and not in accordance with the rules of journalism. The paper found that many online media in Indonesia that use titles are clickbait in reporting. However, writing the title clickbait did not much affect the reader's perception on the news content. Even so, writing headlines that are clickbait rated disturb readers."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Sulistiasi
Solo: Pawon, 2009
899.222 AGU j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>