Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119502 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Agung Nurjana
"Penelitian ini membahas tentang peran pustakawan sebagai agen perubahan dengan studi kasus di Perpustakaan dan Dokumentasi MPR RI yang dipandang dari konsep agen dalam teori strukturasi yang dikembangkan oleh Anthony Giddens. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah delapan orang yaitu Kepala Bagian, Kepala Sub-bagian, dan para staf dengan strategi purposive sampling. Temuan dalam penelitian ini dikupas dengan pisau teori Strukturasi yang dikembangkan oleh Anthony Giddens. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada pustakawan di Perpustakaan dan Dokumentasi MPR RI yang memilki kesesuaian dengan konsep Agen menurut Anthony Giddens. Pustakawan tersebut melakukan tindakan atau agensi dalam struktur dan menghasilkan dampak yaitu perubahan Perubahan yang dilakukannya menghasilkan dampak bagi kemajuan organisasi.

This research discussed about agent of change concept by Anthony Giddens in Library of House of Peoples Deliberation (MPR RI) in this case is the librarian. This research use qualitative approach with study case strategy. The method for aggregating data is with interview, observation, and document analysis. There are eight informants in this research. The informants are head officer, sub-head officer, and all staff with purposive sampling strategy. The data that found from this research striped with structuration theory by Anthony Giddens. This research found a librarian that have a same character with the agent of change concept by Anthony Giddens. The librarian takes a steps or agency in the structure of his organization and producing impact. The impact is a change. This change makes impact for his organization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Chontina
"Penelitian tentang Media Massa Sebagai Medium Perubahan dalam Era Reformasi ini berangkat dari perubahan-perubahan yang terjadi di era reformasi antara lain perubahan di bidang media televisi. Perubahan ini diaplikasikan dalam kebebasan media untuk menyampaikan informasi, antara lain, kebebasan untuk memberi informasi tentang pengusutan harta mantan kekayaan presiden Suharto, penculikan para aktivis dan penembakan mahasiswa. Dalam era orde baru, penyampaian informasi seperti itu, mustahil dilakukan karena pemerintah dapat menentukan isi media.
Kerangka pemikiran yang dipakai adalah perspektif struktural fungsional. Perspektif ini menyajikan bagaimana suatu sistem organisasi bekerja untuk mempertahankan dirinya. Literatur yang mendukung kerangka pemikiran ini adalah pemikiran MCQuail mengenai Teori atau Sistem Media yang menjelaskan berbagai sistem media yang berlaku di berbagai negara sesuai dengan kondisi sosial negara yang bersangkutan. Selain pemikiran tentang teori atau sistem media digunakan juga pemikiran McQuail tentang Kebebasan Media. Kebebasan media akan terwujud, antara lain jika tidak ada sensor, izin atau pengawasan oleh pemerintah, bebas untuk memperoleh informasi dan adanya tanggung jawab dan hak-hak yang sama dalam masyarakat serta independensi editorial. Pemikiran Domminick tentang pengawasan dan kepemilikan media turut menjadi acuan untuk mengetahui keberadaan pemilik dan pengawasan media televisi di berbagai negara.
Hasil dari penelitian ini menyajikan bahwa dalam era reformasi terjadi perubahan dalam melaksananakan fungsi media televisi yaitu ada kebebasan dalam mengungkap berbagai kasus yang menyangkut pemerintah. Hal ini disebabkan terjadi perubahan pada pihak pemerintah. Media massa yang merupakan subsistem dari sistem sosial yang lebih besar, terikat dengan sistem yang berada di atasnya. Perubahan yang terjadi di bidang media massa, belum secara mendasar. Jika menginginkan perubahan yang mendasar, maka harus melakukan perombakan struktur kekuasaan secara mendasar pula. Masih ditemukan intervensi pemerintah, pemilik, pemodal dan pasar terhadap media meskipun Menteri Penerangan sudah menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mendikte media massa dan media massa bukan merupakan corong pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthonietta Marantri Purwi
"Skripsi ini mendeskripsikan Program Fasilitator Dampak Sosial di Yayasan Dampak Sosial Indonesia dalam mempersiapkan para pemuda menjadi agen perubahan. Dalam perkembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial, agen perubahan tidak hanya dari pekerja sosial profesional, tetapi juga dapat dibantu oleh masyarakat secara umum. Pemuda dalam hal ini juga memiliki peran penting untuk berdampak di lingkungan sekitarnya. Pelaksanaan program terus mengalami peningkatan selama tiga batch. Selain itu, alumni program juga banyak terlibat dalam kegiatan sosial setelah program berakhir. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pelaksanaan program, faktor pendukung dan faktor penghambat, serta melihat hasil program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga Juli 2022. Metode pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan menetapkan kriteria informan terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai tahapan telah dilakukan pihak panitia dari tahapan persiapan, assessment, pelaksanaan yang dibagi ke dalam pra-acara, acara, dan pasca acara, hingga monitoring dan evaluasi. Faktor pendukung berjalannya program dapat dilihat dari sisi modal manusia, modal teknologi, dan modal finansial. Sementara faktor penghambat program dilihat berdasarkan sumbernya yakni internal panitia, internal peserta, dan eksternal peserta. Pelaksanaan penugasan aksi menjadi inti dari program karena peserta akan praktik menjadi fasilitator komunitas dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan untuk dibagikan ke komunitas-komunitas di sekitarnya. Program sendiri tidak mencapai hasil yang sesuai dengan landasan program, tetapi terciptanya agen perubahan dapat dilihat dari keaktifan para alumni dalam mengikuti kegiatan sosial setelah selesai menjalani program. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan dan praktek langsung turun ke lapangan merupakan salah satu cara yang baik untuk menciptakan agen perubahan dengan catatan bahwa komitmen peserta pelatihan menjadi penting untuk mencapai tujuan program, dan monitoring setelah terminasi menjadi hal yang penting untuk mengukur sejauh mana dampak yang dihasilkan oleh program

This thesis describes Fasilitator Dampak Sosial Program at Dampak Sosial Indonesia Foundation in preparing youth people to become agent of change. In the development of Social Welfare Sciences, the agents of change are not only professional social workers, but can also be assisted by the general public. Youth in this case also has an important role to have an impact on the surrounding environment. The program implementation continued to improve for three batches. In addition, alumni are also involved in many social activities after the program ends. Therefore, the purpose of this study is to explain the process of implementing the program, the supporting and inhibiting factors, and to see the results of the program. This study uses a qualitative approach and the type of descriptive research. This research was conducted from October 2021 to July 2022. The informant selection method uses a purposive sampling technique by setting the criteria for the informants in advance to get the desired results. The results of the research show that various stages have been carried out by the committee from the preparation, assessment, implementation stages which are divided into pre-event, event, and post-event, and monitoring & evaluation. The supporting factors for the program can be seen in terms of human capital, technological capital, and financial capital. Meanwhile, the inhibiting factors for the program are seen based on their sources, namely internal committees, internal participants, and external participants. The implementation of action assignments is at the core of the program because participants will practice being community facilitators and implementing the knowledge gained during the training to be shared with the surrounding communities. The conclusion of this study shows that direct training and practice in the field is a good way to create change agents with a note that the commitment of the trainees is important to achieve program objectives, and monitoring after termination is important to measure the extent of the resulting impact by program. The program itself did not achieve results in accordance with the program foundation, but the creation of agents of change can be seen from the activity of alumni in participating in social activities after completing the program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prasetyawan
"Semakin berkembangnya teknologi saat ini, semakin menggeser keberadaan perpustakaan dalam perkembangannya. Perpustakaan berupaya penuh bergerak mengikuti arus yang ada untuk mempertahankan eksistensinya dengan melakukan perkembangan agar tidak ditinggalkan oleh pemustakanya. Penulisan ini menggambarkan tentang pelanggaran yang terjadi di perpustakaan. Peran perpustakaan juga memiliki efek sosial budaya selain peran edukatif. Berkaitan dengan aspek sosial budaya, maka secara umum perpustakaan berperan dalam pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bentuk cetak maupun digital. Perpustakaan juga memiliki peran sebagai media untuk meneliti, mengkaji dan mengembangkan penelitian yang digunakan sebagai landasan referensi penuntun dalam pengembangan keilmuan kedepannya. Serta perpustakaan dengan segala karakteristiknya bisa menjadi agen perubahan sosial."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2014
020 VIS 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.

Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis.
The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Arikha
"Fokus pembahasan skripsi ini adalah keragaman nilai dalam kehidupan sosial. Tema tersebut akan dibahas melalui metode hermeneutik berdasarkan karakter dan interpretasi sosial. Penelitian ini berpijak pada keadaan faktual dan historis yang dipenuhi oleh interpretasi, koherensi di dalamnya, kontinuitas kesejarahan, dan deskripsi sebagai elemen metodologis yang berkesinambungan dengan nilai ideologis tertentu. Kenyataan bahwa fenomena sosial berlandaskan atas wacana, teks, dan metafor. Dalam analisa sosial, struktur dapat terlihat melalui karakter teks bersama strukturnya dan dunia di dalam pemahaman dialektis dan metode eksplanasi.

The Focus of this study is the heterogeneity of values in social life. The theme of study will be analyzed in the twor of hermeneutical sketch based on the textuality characters and the interpretation method. The research uses the method model of factual-historical of figure that consist of interpretation, internal coherency, historical continuity, and escription as the methodical element that related to certain ideological values. The fact that social phenomena based on discourse, text, and metaphor. In social analysis structure can be seen in the sketch of the text character with its structure and world and the dialectics of understanding and explanation method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16144
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"A smile is not the movement of the lips without meaning. A smile is a facial expression that shows interest in things that make us love seeing it So a smile shows an expression, may it be happiness, satisfaction, joy or love towards something. Library services need a good interaction between users and librarians, one of these interactions through non verbal communication is smiling. This research was conducted as librarians found it difficult to smile for some reasons. Smile is done only at certaintimes. A smiling librarian will make other librarians and library users respond with a smile too, so there will be a positive interaction, with a conducive atmosphere. But there are various kinds of smile; cynical smile, the seductive smile, stoic smile and sincere smile. A sincere smile is hard to do, therefore it requires a method or trainingfor someone to get accustomed to a smile. First, look in the mirror. Two, smile in the family. Three, smile training using a Chopstick. Four, use "Grin-O-Meter". The library should prioritize a smile training programme. In the end, a smile can be familiarized in the service of every library in Indonesia"
BIPI 11 :2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>