Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Achir Yani S. Hamid
"Penelitian ini bertujuan menguraikan perbedaan persepsi keluarga dan lansia tentang pemenuhan kebutuhan lansia selama mereka tinggal bersama. Sampel terdiri dari tiga puluh keluarga (anak/menantu wanita lansia) dan 30 lansia wanita yang dipilih secara purposif dan tinggal dalam satu rumah. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang besar antara harapan keluarga dengan lansia dalam hampir semua pemenuhan kebutuhan lansia, keculai kebutuhan spiritual.

The purpose of this research was to describe the different perception of expectation between the family and the elderly concerning their needs. Thirty families (daughter/daughter in law) and 30 elderly women who were purposefully selected and stayed at the same house. The result of this study revealed that there were different expectations as perceived by families and the elderly women for all aspects of the elderly needs expect for spiritual needs."
1997
JJKI-I-2-Juli1997-39
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Tri Utami
"Fenomena umum yang sering kita jumpai di Indonesia adalah rumah tinggal yang dihuni oleh keluarga multigenerasi di mana penghuninya terdiri dari lansia, anak, menantu, dan cucu. Bagi lansia, aspek fisik dan nonfisik yang terkandung di dalam rumah tinggal tersebut bisa berdampak positif pada kualitas hidupnya. Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan kebutuhan dan kepentingan dari setiap generasi memicu terjadinya konflik. Konflik pun bisa berpengaruh pada kenyamanan lansia untuk tinggal dan bergerak di dalamnya. Bila kenyamanan berkurang, maka rasa kepemilikan lansia terhadap rumah tinggalnya cenderung berkurang. Oleh karena itu, kebutuhan lansia akan teritori menjadi hal yang cukup penting untuk diwadahi dalam rumah tinggal keluarga multigenerasi.
Skripsi ini akan membahas peranan rumah tinggal keluarga multigenerasi dalam mewadahi kebutuhan teritori lansia, khususnya peranan rumah tinggal yang memungkinkan terbentuknya teritori lansia. Studi kasus dilakukan pada rumah tinggal yang dimiliki anak dan yang dimiliki lansia. Pembentukan teritori lansia dapat terlihat pada penyusunan dan penataan ruang, pemakaian ruang, serta kontrol ruang yang dilakukan oleh lansia. Selain itu, akan dibahas pula mengenai faktor pembentuk teritori lansia seperti kemunduran fungsi tubuh dan pandangan penghuni mengenai rumah tinggal multigenerasi. Temuan skripsi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mendesain rumah tinggal lansia dimana aspek psikologis turut diperhatikan di samping aspek fungsional dan estetika.

In Indonesia, we can find the dwelling inhabited by multigeneration family that consist of the elderly, their children, and their grandchildren. Physical and nonphysical aspects of the dwelling can give positive influence for elderly's life quality. But, it can not be ignored that the needs of each generation can cause conflicts that influence the elderly's comfort in staying and moving in their own dwelling. Lack of comfort tends to decrease elderly's feeling of possession to their dwelling. So, the need of territory is important in multigeneration dwelling.
The focus of this study is to discuss the role of multigeneration dwelling in fulfilling elderly's territorial need, specifically for the role of dwelling space in shaping this territory. The shaping of elderly's territories can be seen in the usage of the room and on the arrangement of furniture and rooms in the dwelling, exclusiveness of use, and control space. In addition, this study also explains the factors that shape territories such as the decrease on elderly's body function and conception of dwellers about multigeneration dwelling. Finally, this study provides suggestion on elderly dwelling design in which psychological aspects become the focus of attention beside functional and aesthetic aspects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51593
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khairunnisa Mahira
"Tinggal bersama dengan lansia dapat memberikan berbagai tantangan, sehingga sebuah keluarga membutuhkan kemampuan untuk bangkit dan bertahan dari kesulitan atau resiliensi keluarga. Resiliensi keluarga terbentuk melalui sistem kepercayaan yang ada dalam keluarga, di mana individu yang memiliki self-compassion juga memiliki sikap dan pandangan yang dapat meningkatkan sistem kepercayaan dalam keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self-compassion dan resiliensi keluarga pada dewasa yang tinggal bersama dengan lansia. Sebanyak 123 anggota keluarga dewasa yang tinggal bersama dengan lansia (M = 37,54, SD = 10,80) berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode penelitian korelasional digunakan untuk melihat hubungan antara self-compassion dengan resiliensi keluarga. Alat ukur Self-Compassion Scale Short Form (SCS-SF) digunakan untuk mengukur self-compassion dan alat ukur Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) digunakan untuk mengukur resiliensi keluarga. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan menggunakan teknik analisis statistik Pearson Correlation, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self-compassion dan resiliensi keluarga pada dewasa yang tinggal bersama dengan lansia (r(123) = 0,404, p < 0,01). Oleh karena itu, semakin tinggi self-compassion yang dimiliki oleh individu, maka semakin kuat pula resiliensi keluarga yang dimilikinya, atau sebaliknya. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada praktisi di bidang psikologi keluarga dalam pengembangan intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan resiliensi keluarga agar dapat lebih memperhatikan self-compassion dari para anggota keluarga tersebut.

Living with the elderly gives many challenges that makes the family need the ability to rise and survive from adversity or what is known as family resilience. Family resilience is formed through the belief system that exists in the family, where individuals who have self-compassion also have attitudes and views that can increase the belief system in the family. Therefore, this research is designed to look for a correlation between self-compassion and family resilience on adults living with older adults. 123 adult family members who live with older adults (M = 37,54, SD = 10,80) participated in this research. Correlational research method is used to find the correlation between self-compassion and family Resilience. Self-Compassion Scale Short Form (SCS-SF) is used to measure self-compassion and Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) is used to measure family resilience. According to the correlation test which is conducted using Pearson Correlation, there is a positive and significant correlation between self-compassion and family resilience on adults living with older adults (r(123) = 0,404, p < 0,01). Thus, the higher the level of self-compassion in an individual, the higher the family resilience as well, or vice versa. Therefore, this research can provide a recommendation for practioners in family psychology for developing interventions that aim to increase family resilience so that they can pay more attention to the self-compassion of the family members."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sul Suprapti
"Perawatan yang dilakukan pada lansia yaitu untuk memelihara kesehatan lansia dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi, menemani dan membantu lansia melakukan aktifitasnya dan merawat kebersihan diri dengan memelihara kebersihan dan kesehatan secara optimal yang memerlukan dukungan dan perhatian dari keluarga. Tujuan penelitian ini ingin mendapatkan gambaran tentang sejauh mana persepsi keluarga tentang perawatan pada Iansia dan tanggapan keluarga tentang perawatan lansia di panti. Penelitian ini menggunakan disain deskriptif sederhana, sample yang digunakan 53 orang, Cara penentuan sample dengan cara acak, instrument yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari 28 pertanyaan, data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan rumus tendensi sentral, distribusi frekuensi, dan strandar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,5% responden berpersepsi negative tentang perawatan lansia dan sisanya (-41,5%) berpersepsi positif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5596
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nailah
"ABSTRAK
Kecemasan dan otonomi perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga kemungkinan besar berkaitan dengan relasi yang terjalin dengan lingkungan sekitarnya. Kompleksitas dalam relasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya meliputi konflik, relasi kuasa, peran, dan pemenuhan kebutuhan menjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan dan kapasitas otonomi perempuan lansia. Oleh sebab itu, saya ingin menelusuri secara mendalam bagaimana kaitan antara kondisi lingkungan sosial terdekat di sekitar perempuan lansia, terutama relasinya dengan berbagai pihak, dengan kapasitas otonominya di satu sisi dan kecemasan yang dimilikinya di sisi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga terkait relasi, kecemasan, dan otonomi yang dimilikinya dalam menjalani kehidupan masa tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di wilayah DKI Jakarta. Subjek penelitian terdiri dari lima perempuan lansia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara dan observasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan catatan lapangan. Teknis analisis data menggunakan koding, analisis tematik, dan interpretasi data. Penelitian ini hanya terbatas pada perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga di wilayah DKI Jakarta dan masih dapat berkomunikasi dengan baik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa relasi intergenerasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya mempengaruhi kecemasan dan otonominya. Relasi intergenerasi secara positif dapat mengurangi kecemasan perempuan lansia dan sebaliknya secara negatif dapat meningkatkan kecemasannya. Secara positif, kehadiran berbagai pihak melalui interaksi sosial perempuan lansia dengan lingkungan sekitarnya membantu dalam pemenuhan kebutuhannya di masa tua. Secara negatif, interaksi dengan orang lain memicu dan meningkatkan kecemasan yang dimiliki perempuan lansia. Adapun kapasitas otonomi perempuan lansia akan menguat jika didukung dengan relasi intergenerasi yang positif dan kapasitas tersebut akan terhambat dengan relasi intergenerasi yang negatif. Relasi tersebut menghadirkan dukungan dan bantuan bagi perempuan lansia sebagai bentuk interdependensi perempuan lansia dengan lingkungan sosialnya selama menjalani masa tua.

ABSTRACT
Anxiety and autonomy of old women who live with family are most likely related to relationships intertwined with their surroundings. The complexity of relations that old women have with people around them including conflicts, power relations, roles, and needs are factors that influence their anxiety and autonomy capacity. Therefore, I will explore the relationship between conditions of social environment around old women with their autonomy capacity and their anxiety. This study aims to discover how old women's experience living with familiy in relation to their relationships, anxiety, and autonomy. This research uses a qualitative approach. The research location is in DKI Jakarta. The subjects of research are five old women. Data collection techniques used in research are interviews and observation. The research instruments used interview guidelines and field notes. Techniques of data analysis used coding, thematic analysis, and data interpretation. This research only studied about old women who live with family in the DKI Jakarta and can communicate well. The results of the study explain that the intergenerational relations of old women with people around them affected their anxiety and autonomy. Intergenerational relations can positively reduce anxiety in old women and vice versa can negatively increase anxiety. Positively, the presence of people through old women's social interaction with their surrounding environment helps in fullfilling their needs in old age. Negatively, interactions with others trigger and increase anxiety. The autonomy capacity of old women will be strengthened if supported by positive intergenerational relations, but it will be hampered by negative intergenerational relations. The relationships provide support and assistance for old women as a form of interdependence of them with their social environment during their old age.
"
2020
T55327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indang Trihandini
Jakarta: UI-Press, 2016
PGB 0499
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Indriani
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kepuasan hidup (life satisfaction) pada lansia dini yang tinggal bersama anak, lansia dini yang tinggal sendiri atau bersama pasangan (mandiri), dan lansia dini yang tinggal di panti werdha. Pengukuran kepuasan hidup menggunakan alat ukur Life Satisfaction index A (Neugarten, et.al, 1961). Partisipan berjumlah 45 orang lansia dini yang memiliki karakteristik usia 65-74 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kepuasan hidup yang signifikan antara lansia dini yang tinggal mandiri, lansia dini yang tinggal bersama anak, dan lansia dini yang tinggal di panti werdha (F=3,371 P=0.044, signifikan pada L.o.S 0.05). Selain itu hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa terdapat juga perbedaan kepuasan hidup di antara kedua jenis kelamin dalam penelitian ini dengan signifikansi (P=0,013 pada L.o.S 0.05).

This research was conducted to gain insight about life satisfaction among young elderly who live with their children, young elderly who live alone or with his/her spouse (live independent), and young elderly who stay in nursing home. Life satisfaction in this research was measured using an instrument named Life Satisfaction index A (Neugarten, et.al, 1961). The participants of this research are 45 young elderly who have characteristic of 65-74 years. The main results of this research indicates that there are significant differences in life satisfaction among young elderly who live with their children, young elderly who live independent, and young elderly who stay in nursing home (F=3,371; p = 0.044 significant at L.o.S 0.05). Addition results show that there are also diffenrences in life satisfaction between the sexes in this study with siginificance (p=0.013 at L.o.S 0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Susu merupakan makanan terbaik dari bayi hingga manusia lanjut usia. Namun saat ini yang terjadi manusia Indonesia khususnya kurang mengkonsumsi susu karena adanya salah persepsi dari masyarakat terhadap susu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan karakteristik keluarga dengan pengetahuan pemenuhan kebutuhan gizi susu pada anak balita, Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Sampel yang digunakan sebanyak 62 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. lnstrumen yang digunakan adalah kuisioner. Anaiisis data yang digunakan adalah penentuan presentasi dan chi square untuk menganalisis hubungan antara variabel. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan amara persepsi, usia, tingkat pendidikan dan pendapatan dengan pengetahuan pemenuhan kebutuhan gizi susu pada anak balita. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang manfaat susu khususnya pada anak balita."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
Lap. Penelitian Sya N08h
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>