Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Nizwar Syafa`at
"The objective of this study is to find out the impact of economic crisis to labor opportunities and to identify the major commodities of agricultural sector in Sulawesi. By using the Input-Output analysis, the economic crisis have given the negative impact by 14.8 percent, and decreasing the labor opportunities in Sulawesi. The decreasing also accured almost at aech sector, except mining. Agricultural sector decreased by 15.7 percent. The role of agricultural sector is very important to appropriate labor opportunities. Therefore, every effort to increase the capability of agricultural sector in creating employments are important. One the effort is to choose the strategic commodities. The study shows that the commodities which have greater labor obsorptien are: rice, corn, orange, onion, garlic and sea fish."
2000
EFIN-XLVIII-4-Des2000-369
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan kointergrasi model pertumbuhan ekonomi sektor pertanian di Indonesia.. hasil emperiis studi ini menunjukan bahwa variabel- variabel pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian yang diamati tersebut berintegrasi pada derajat integrasi dua dan berkointtegrasi."
330 JMM 4:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was aimed to comprehend structural and pattern change of agricultural commodity growth and identify potential superior commodity in Brebes regency. It was done purposively using secondary data of Brebes's rate of agricultural commodity product and Central Java's agricultural production rate in period 1993-2002. As supporting data, was used Gross Regional Domestic Product (GRDP) per capita based on 1993 constant price. Analytical techniques used Loqation Quotient, Shift Share, Growth ratio model, Overlay and Klassen Typology.
Result of this study indicated that commodity produced for own need and sellable to other regions were potato, red onion, chili, banana, clove, vanilla, tea, cotton, duck, buffalo, local chicken, and bandeng fish. Overall, there was change of rate of agricultural commodity production during observation period in Brebes regency positively compared to change of agricultural commodity rate in Central Java. Commodity with positive performance were rice, corn, cassava, potato, red onion, chili, mango, star fruit, kapok, clove, coconut, tea, cashew, cotton, cow, goat, shrimp, bandeng, blanak and terinasi.
Commodities having dominant growth, either in Brebes regency or in Central Java province were potato, red onion, mango, kapok, clove, shrimp, bandeng and terinasi, while commodity that advanced and grow fast were potato, red onion, duck, and bandeng. Results of overlay analysis indicated that commodities that surplus and grow dominantly, competitively were potato, red onion, chili, clove, tea and bandeng. Based on analyses of the five techniques, commodities that were superior commodity priority were red onion, bandeng and potato."
580 AGR 19 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Avanti Fontana
"Patrick (1966) mengidentifikasikan 2 pola pembangunan finansial, pola supply-leading dan demand-following; is melakukan studi tentang pembangunan finansial dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara terbelakang. Beberapa studi yang kemudianjuga dilalcukan untuk melihat bagaimana kecenderungan kedua pola, antara lain Jung (1986)-- yang melakukan studi atas 56 negara yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok negara, maju dan berkembang. Studi atas 1 negara tentang ini belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini: melihat bagaimana keterkaitan pembangunan finansial dan pertumbuhan ekonomi pada periode 1970-94. Pola pembangunan finansial apa, supply-leading atau demand-following yang mendominasi pada periode 1970-94, bagaimana perkembangan atau sekuensinya dalam periode tersebut? Metode dalam penelitian ini memakai metode uji kausalitas Granger dan Sims dengan maximum likelihood correction. Dengan menggunakan Regression Analysis of Time Series, penulis menguji keterkaitan antara rasio uang kartal, variabel monetisasi, real money balances, dan rasio tabungan nasional dengan pendapatan riil/kapita dan pertumbuhannya. Dari pengujian yang dilakukan ditemukan hasil: dengan uji kausalitas Granger, arah hubungan antarvariabel menunjukkan kecenderungan pola supply-leading sedangkan dengan uji kausalitas Sim, arah hubungan antarvariabel menunjukkan kecenderungan pola demandfollowing. Kesimpulan penelitian ini: pola pembangunan S-L dominan pada periode awal pengamatan. Pada periode yang lebih lanjut, yang ditunjukkan oleh lag dan frekuensi yang semakin panjang, pola D-L lebih dominan. Pendekatan dan metode yang berbeda memperlihatkan hasil yang berbeda; karena itu kita perlu memahami secara teoritis dan intuitif serta mengerti keterbatasan suatu metode untuk menentukan validitas suatu hasil temuan. Pada satu sisi, maraknya lembaga-lembaga keuangan modern, terciptanya kekayaan dan hutang lembaga tersebut serta jasa-jasa finansial lainnya utamanya sejak Deregulasi 1983 dan 1988 mendorong perkembangan sektor riil. Pada sisi yang lain, perkembangan dan pertumbuhan sektor riil mendorong peningkatan permintaan untuk jasa-jasa finansial. Bila kita mengartikan dengan fenomenon keterlepaskaitan antara sektor riil dan moneter, pembangunan sektor finansial dalam konteks yang lebih luas menyangkut inovasi di sektor nonbank. Kita perlu mereformulasi hipotesis S-L/D-F Patrick (1966) dengan melakukan penelitian-penelitian lanjutan, dengan pendekatan-pendekatan yang lebih relevan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rigiyanto
"ABSTRAK
DKI Jakarta sebagai kota metropolitan telah berkembang ke prakondisi sebagai kota jasa. Selama PJP I transformasi perekonomian telah membawa DKI Jakarta ke tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat mengesankan selain meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus telah mengurangi jumlah penduduk miskin. Namun di sisi lain meningkatnya pendapatan belum diikuti dengan distribusi pendapatan yang merata. Gini ratio telah meningkat dari 0,29 pada 1984 menjadi 0,36 pada 1996.
Keberhasilan pembangunan ekonomi selain telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga berdampak pada peningktab jumlah penduduk yang menuntut tersedianya lahan untuk pemukiman, lapangan kerja dan supplai bahan panagan dan non pangan dari pertanian serta berdampak kepada semakin terdesaknya daerah hijau pertanian hutan dan taman kota serta daerah-daerah resapan.
Kondisi krisis ekonomi yang telah berlangsung sejak pertengangahan 1997 menimbulkan kelesuan kegiatan perekonomian dan berdampak langsung kepada sector-sektor modern yang bercirikan pada ketergantungan pada meningkatnya pengangguran yang berasal dari angkatan kerja yang tidak terserap lapangan kerja dan dari pemutuasan hubungan kerja (PHK).
Ditinjau dari potensi sumber daya, DKI Jakarta memiliki cukup tenaga kerja dan potensi lahan yang perlu dimanfaatkan, lahan di daerah dengan koefisien dasar bangunan rendah, melalui pengembangan system agribisnis yang menggunakan bahan baku impor relative kecil.
System agribisnis diartikan sebagai suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhaan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Yang dimaksud ada hubungannya dengan arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi kebijakan pembangunan pertanian subsector pertanian tanaman pangan dan hortikuktura DKI Jakarta dalam pengembangan system agribisnis dengan metode pengambilan keputusan the analytical hierarchy process (AHP).
AHP adalah metode pengambilan keputusan dengan cara memecah suatu masalah yang kompleks dan mengaturnya ke dalam suatu hirarki. Dalam penelitian ini untuk keperluan simulasi, dilakukan penilaian oleh lima orang responden yang dianggap ekspert dalam masalah pertanian pada umumnya dan permasalahhan agribsnis di DKI Jakarta pada khususnya dengan menggunakan daftar kuesioner.
Analisis mengenai strategi kebijakan pembangunan pertanian TPH DKI Jakarta diawali dengan melakukan kajian tentang gambaran umum perekonomian DKI Jakarta dengan titik berat pada subsector pertanian TPH melalui mdel pendekatan transformasi struktur perekonomian terhadap PDRB DKI Jakarta khususnya pergeseran kontribusi subsector pertanian TPH. Dengan analisis ini dimaksudnkan untuk memperoleh gambaran permasalahan yang dihadadpi dalam pembangunan pertanian system agribisnis. Kemudian hirarki permasalahan dianalisa dengan mengaplikasikan pendekatan AHP.
Berdasarkan hasil kajian terhadap rata-rata pendapatan petani dibandingkan dengan rata-rata pendapatan regional Jakarta perkapita dan terhadap indek produktivitas relative petani (IPR) serta meningkatnya gini ratio maka secara tidak langusng menunjukkan bahwa probabilitas distribusi pendapatan terendah dari pertanian makin signifikan.
Sementara itu, hasil kajian terhadap kendala peluang dan tantangan dalam pengembnagan agribisnis di DKI Jakrta ternyata menunjukkan bahwa upaya pengembangan industry dan jasa yang menunjang dan ditunjang oleh kegiatan usaha pertanian makin terbuka lebar.
Hasil sintesa akhir terhadap hirarki system agribisnis dari jawaban ke lima responden dengan pendekatan AHP ternyata sasaran satu mendapat prioritas tinggi di atas ke dua sasaran lainnya yaitu peningktan lapangan kerja dan peningktan pendapatan. Hasil ini juga sama dengan prioritas consensus. Dan kebijakan yang paling diinginkan responden dalam pengembangan system agribisnis di DKI Jakarta adalah kebijakan pengembnagna SDM dan kelembagaan pertanian.
Dengan menjalankan kebijakan pengembangan SDM dan kelembagaan pertanian maka peluang atau kesempatan usaha di bidang agribisnis, ekspor-impor, perdaganagn pascpanen, rental tanaman, konsultan agribisnis dan lain-lain sejlaan dengan peningkatan penduduk, pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan permintaan hasil pertanian dan bahan baku dari hasil pertanian untuk industry dan perdaganagan di tingkat nasional maupun internasional. Kenytaaan ini merupakan tantangan bagi pemda untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran kebijakan pembangunan pertanian TPH.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>