Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Harahap, Mursal
"Investasi dalam bentuk Saham mempunyai risiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham, Investor perlu menganalisis risiko yang dihadapi dan keuntungan yang diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental yang melihat kondisi internal berdasarkan data-data akuntansi perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage keuangan yang diukur dengan debt to equity ratio (DER), Financial Leverage (FL), degree of financial leverage (DFL) dan risiko saham yang diukur dengan beta (β) terhadap return saham perusahaan.
Return adalah pendapatan atau hasil investasi yang dilakukan oleh Investor. Angka return saham didapatkan dengan membagi closing price saham pada waktu t dikurangi dengan closing price saham pada waktu t-1 dengan closing price saham pada waktu t-l.
Leverage Keuangan yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) adalah perbandingan tingkat hutang terhadap modal sendiri perusahaan, Financial leverage (FL) adalah perbandingan total hutang dengan total aktiva perusahaan, dan degree of financial leverage (DFL) adalah persentase perusabahan laba per lembar saham dengan persentase perubahan laba sebelum bunga dan pajak.
Keputusan menggunakan hutang dalam struktur modal perusahaan tentunya akan menimbulkan risiko akibat adanya beban bunga yang timbul dari penggunaan modal asing tersebut. Risiko saham yang diukur dengan koefisien beta (β) merupakan ukuran risiko pasar suatu saham. Koefisien beta mengukur sampai sejauh mana harga saham turun naik bersamaan dengan turun dan naiknya harga pasar.
Penelitian dalam Tesis ini dilakukan terhadap 95 Perusahaan yang sahamnya telah listing di Bursa Efek Jakarta dengan rentang waktu penelitian dari triwulan pertama 1994 s/d triwulan keempat Desember 1996. Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan regresi linier berganda.
Data diolah dengan menggunakan Program Komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 10. Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi dengan menggunakan metode ENTER. Selanjutnya untuk menentukan model regresi dan tingkat signifikansi masing-masing variabel independen secara rinci satu persatu digunakan analisis regresi dengan metode Stepwise.
Hasil penelitian dengan metode ENTER menunjukkan bahwa secara bersama-sama DER, FL, DFL dan Risiko saham berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Namun dengan metode Stepwise di antara ke empat variabel bebas yang diduga mempengaruhi return saham, ternyata hanya variabel risiko (beta) yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam rentang waktu penelitian Risiko (beta) berpengaruh signifikan terhadap return saham dan sebaliknya DER, FL dan DFL tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para investor yang melakukan analisis fundamental dalam menentukan investasi saham sebaiknya memperhatikan Risiko (beta) saham perusahaan yang sahamnya hendak dibeli, kareina terrbukti makin tinggi risiko maka makin tinggi pula return."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Sarnoto
"Investasi dalam bentuk saham mempunyai risiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham Investor perlu menganalisis risiko (risk) yang dihadapi dan keuntungan (return) yang diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental yang mencoba memperkirakan harga saham dengan memperkirakan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Penelitian dalam Tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh Tingkat Profitabilitas yang diukur dengan Earning per share (EPS), Leverage Keuangan yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER) dan Pertumbuhan harga Saham yang diukur dengan Price earning ratio (PER) sebagai variabel bebas terhadap Return saham sebagai variabel terikat. Return adalah pendapatan atau hasil investasi yang dilakukan oleh Investor, EPS merupakan perbandingan antara Laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar, DER merupakan perbandingan antara Jumlah kewajiban dengan Jumlah Modal Sendiri dan PER merupakan perbandingan antara harga saham terhadap Laba bersih per lembar saham.
Penelitian dalam Tesis ini dilakukan terhadap 215 Perusahaan sahamnya yang telah listing di Bursa efek Jakarta dengan rentang waktu penelitian dari bulan Januari 1995 sampai dengan Desember 1996. Untuk menguji penggaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dilakukan dengan Regresi Linear Berganda sedangkan untuk menguji penggaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dilakukan dengan Regresi Linear Tunggal. Data diolah dengan menggunakan Program Komputer Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 10. Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi dengan menggunakan metode enter (full regression). Selanjutnya untuk menentukan model regresi dan tingkat signifikansi masing-masing variabel independen secara rinci satu persatu digunakan analisis Regresi dengan metode Stepwise.
Hasil Penelitian dengan menggunakan metode enter menunjukkan bahwa secara bersama-sama EPS,DER dan PER berpengaruh terhadap Return Saham. Namun dengan metode Stepwise di antara tiga variabel babas yang diduga mempengaruhi return, ternyata hanya variabel EPS yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam rentang waktu penelitian EPS berpengaruh signifikan terhadap Return saham dan sebaliknya DER dan PER tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para Investor yang melakukan analisis fundamental dalam menentukan Investasi saham sebaiknya memperhatikan EPS dari Perusahaan yang sahamnya hendak dibeli, karena terbukti kenaikan EPS akan mengakibatkan kenaikan Return dalam satuan tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Krismanto
"ABSTRAK
Dengan semakin berkembangnya pasar modal transaksi merger dan akuisisi semakin banyak dilakukan Di Indonesia isu merger dan akuisisi (M&A) ini sudah mulai berlangsung pada tahun 1970 yang dilakukan oleh bank bank dengan harapan agar dapat memperkuat struktur modal dan memperoleh keringanan pajak Untuk Kondisi di Indonesia ada yang menganggap bahwa penggabungan usaha terutama didorong oleh faktor likuiditas keinginan melakukan ekspansi personal hability keinginan pemilik untuk mengurangi beban kewajiban pihak ketiga dan keinginan mengatasi masalah internal perusahaan Pada umumnya tujuan dilakukannya M&A adalah untuk mendapatkan smergi atau nilai tambah Keputusan untuk M&A bukan sekedar menjadikan dua ditambah dua menjadi empat tetapi M&A harus menjadikan dua ditambah dua n^njadMima Nilai tambah yang dimaksud tersebut lebih bersifat jangka pmumigi dibanding nilai tambantyang hanya bersifat Oleh karena itu ada tidaknya sinergi suatu M&A tidak bisa dilihat beberapa setelah M&A terjadi tetapi diperlukan waktu yang relatif panjang Smergi yang teijadi
sementara saja saat sebagai akibat penggabungan usaha bisa berupa turunnya biaya rata rata per unit karena naiknya skala ekonomis maupun sinergi keuangan yang berupa kenaikan modal Akan tetapi keputusan M&A selain membawa manfaat juga tidak terlepas dari permasalahan diantaranya biaya untuk melaksanakan M&A yang relatif mahal dan hasilnya pun belum pasti sesuai dengan yang diharapkan Di samping itu pelaksanaan akuisisi juga
dapat memberikan pengaruh negatif terhadap dosisi keuangan dari acquiring company apabila strukturisasi dan akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan kas dan melalui pinjaman Keputusan suatu perusahaan untuk melakukan penggabungan usaha ini nantinya diharapkan akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan reaksi pasar dan investor dalam membuat keputusan investasi Reaksi positif dan negatif terhadap kejadian M&A
tergantung dan ketersediaan informasi bagi investor pada waktu pengumuman M&A serta persepsi pasar terhadap keptusan M&A tersebut
Objek penelitian im berjumlah 45 perusahaan publik yang melakukan M&A dan tahun 1997 sampai dengan tahun 2004 Penelitian ini menggunakan metode komparatif yang membandingkan volume perdagangan retum saham dan kinerja keuangan sebelum dan setelah perusahaan melakukan M&A
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk variabel volume perdagangan saham pada priode 20 hari sebelum dan 20 hari sesudah merger dan akuisisi Kemudian untuk variabel retum saham tidak ditemukan adanya perbedaan yang sesudah merger dan akuisisi Dan untuk kinerja terdapat hanya pada Rasio Solvabilitas (Debt to Equity ratio dan leverage ratio) dan ratio profitabilitas (return of investment) Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan volume perdagangan saham untuk periode 20 hari untuk return saham tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah M&A Dan untuk kinerja keuangan perbedaan yang signifikan terdapat pada rasio
solvabilitas likuiditas dan profitabilitas untuk periode 1 dan 2 tahun sebelum dan sesudah M&A Saran untuk penelitian selanjutnya adalah pertama penelitian selanjutnya sebaiknya mengelompokkan perusahaan perusahaan yang melakukan M&A dengan perusahaan yang tidak M&A untuk diperbandingkan agar dapat Jebih jelas menggambarkan pengaruh
keputusan merger dan akuisisi Kedua Penelitian selanjutya juga diharapkan untuk memperhatikan aspek aspek non ekonomis yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai kinerja perusahaan Dan yang terakhir untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk membedakan jenis merger dan akuisisi yang dilakukan apakah itu merger dan akuisisi vertikal honsontal atau konglomerat serta apakah itu merger dan akuisisi internal atau eksternal."
2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sungkar, Wildan
"Sebagian masyarakat sadar bahwa dana yang mereka miliki apabila tidak dimanfaatkan atau dibiarkan menganggur dengan sendirinya akan mengurangi mlai dan dana tersebut akibat nilai waktu dari uang. Atas dasar itulah, masyarakat atau individu menanamkan kelebihan dana tersebut melalui pembelian aset-aset berharga dengan mengharapkan keuntungan yang lebih besar dimasa yang akan datang atau paling tidak dana mereka masih mempunyai nilai daya beli dengan bergesernya waktu. Dengan berubahnya waktu, mereka dihadapkan pada faktor ketidakpastian akan kembalinya dana mereka, atas dasar itulah sudah sepantasnya kalau mereka melakukan kegiatan investasi dengan pertimbangan faktor risiko yang siap mereka terima.
Investor pada dasarnya akan memilih suatu bentuk investasi yang sekiranya dapat memberikan tingkat keuntungan yang sesuai dengan risiko yang ditanggungnya. Dalam mengambil keputusan menyangkut pemilihan sekuritas, investor akan menyeleksi dan memperhitungkan saat yang tepat untuk melakukan pembelian sekuritas dan mengharapkan suatu tingkat pengembalian yang diharapkan dari asset atau sekuritas yang dibeli. Menentukan tingkat harapan atau expected return dan sebuah sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa metoda,salah satu diantaranya yang cukup popular digunakan oleh para praktisi keuangan khususnya pasar modal adalah dengan menggunakan CAPM.
Metoda ini meskipun path dasarnya memerlukan asumsi-asumsi yang sebenamya sangat sulit untuk dipenuhi dalam duma nyata, namun penggunaannya cukup dipercaya dan membantu dalam menentukan tingkat harapan pengembalian atau expected return dan suatu sekuritas. Metoda mi memperhitungkan aspek risiko sistematis dan risk premium yang dimiliki dan suatu sekuntas serta opportunitly cost atas suku bunga bebas nisiko yang berlaku, dimana tingkat pengembalian yang diharapkan akan sesuai dengan keadaan risiko yang tidak dapat di eliminasi dan kemampuan sekuritas menghasilkan return yang dipengaruhi oleh pasar secara keseluruhan.
Kondisi Bursa Efek Jakarta memiliki karakteristik frekuensi transaksi yang tidak merata, dimana hanya sebagian kecil dan emiten yang menjadi obyek atau sasaran investasi bagi para investor tiap tahunnya dan sebagian kecil emiten inilah yang dijadikan obyek penelitian dalam mengetahui sejauh mana investor dalam menananikan dananya pada sekuritas dengan frekuensi transaksi yang tinggi mendapatkan return yang sesuai dengan return harapan yang telah diperkirakan sebelumnya dengan mempertimbangkan faktor risiko sistematis. Berdasarkan periode pengambilan populasi selama tiga tahun terdapat delapan belas emiten yang menjadi obyek penelitian dan setelah menggunakan metoda CAPM dihasilkan expected return untuk setiap emiten.
Expeted return tersebut dikorelasikan dengan aktual return yang terjadi selama periode berikutnya dan hasil yang didapatkan ternyata hanya terdapat satu buah emiten saja yang mempunyai actual return yang sesuai dengan axpected return. Sedangkan sebagian besar emiten menghasilkan ketidaksesuaian antara expected return dengan aktual returnnya. Hasil yang didapatkan dan penelitian mi bermakna bahwa sesungguhnya investor dalam melakukan investasinya di Bursa Efek Jakarta dapat dikatakan tidak mendapatkan return atau tingkat pengembalian yang sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan berdasarkan risiko sistematis yang tanggung oleh para investor. Hal tersebut cukup logis untuk diterima mengingat metoda CAPM meskipun dalam aplikasinya hanya dapat dipakai untuk periode jangka pendek namun kondisi Bursa Efek Jakarta mempunyai kecenderungan digerakkan oleh rumors yang bergerak sangat cepat dan mempunyai periode yang sangat pendek sehingga metoda im tidaklah cukup akurat bila digunakan dalam kondisi pasar modal kita."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rahmayanti
"Penelitian ini menguji kinerja jangka panjang saham IPO di Bursa Efek Jakarta antara tahun 1999-2001. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu adanya underperformance di Indonesia, apakah ada perbedaan underperformance antara sektor keuangan dan non keuangan, serta jenis informasi apa yang mempengaruhi 3 year holding period return. Untuk mengevaluasi long run underperformance dari saham IPO pengukuran yang digunakan adalah kumulatif average abnormal return yang berasal dari market adjusted abnormal return bulanan saham portfolio, yang menggunakan IHSG sebagai benchmark. Regresi crossection digunakan untuk melihat informasi apa yang berpengaruh terhadap return 3 tahun saham IPO tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka waktu tiga tahun memang terjadi penurunan kinerja dalam jangka panjang. Ini terbukti grafik yang semakin lama semakin menurun baik pada semua sampel maupun dibedakan antara perusahaan keuangan dan non keuangan, serta dari nilai CAAR yang menunjukkan nilai negatif. Penelitian ini juga berhasil membuktikan bahwa penurunan kinerja saham IPO sektor keuangan lebih kecil daripada saham IPO sektor non keuangan. Untuk informasi yang mempengaruhi 3 year holding period return hanya besaran perusahaan saja yang signifikan pada alpha 5%, dan tipe perusahaan signifikan pada alpha 10 %.
Kata Kunci : Return jangka panjang, Average.

Research to test long term productivity of IPO shares in the Jakarta stock exchange during 1999-2001. The objective of this research is to find out if there is underperformance in Indonesia, whether there are underperformance differences between financial and non financial sector. and what sort of information that influence 3 year holding period return. To evaluate the long run performance of initial public offerings, the used measure is cumulatif average abnormal return (CAAR) calculated with monthly portfolio rebalancing, where the adjusted return are computed using IHSG as a benchmarks. To investigate possible information for the three year holding period return of IPOs, cross sectional regression is used.
From the outcome of the research it shows that during the 3 years there are decreasing long term productivities. It is proven from the graphic illustration a decreasing performance in all sample data used including both sectors financial and non financial and also from the CAAR shows a negative value. The research also can proved that underperformance on financial IPOs less than non financial IPOs. For the information that influence 3 year holding period return only large firms that significant on 5% Alpha and type of the firm on 10% Alpha.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianingsih
"Penulisan karya akhir ini mempunyai beberapa tujuan yaitu: [1] meneliti pola intrahari rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi; [2] meneliti efek akhir hari; [3] meneliti secara deskriplif rerata return hari Benin; serta [4] meneliti perbedaan rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi antar kelompok dalam interval pengamatan 15 menit.
Pengujian dengan menggunakan data BEI sebanyak 40 saham dari 02 Januari 2006 sampai dengan 31 Juli 2006. Saham yang digunakan sebagai sampel mengikuti Ekaputra (2003) dan menggunakan interval pengamatan 15 menu.
Rerata return intrahari tertinggi terjadi pada interval 20 yang menunjukkan adanya efek akhir hari untuk semua kelompok (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai negatif untuk kelompok I, II, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai positif untuk kelompok III, IV (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata return antara interval 20 dengan interval yang lainnya signifikan terjadi pada interval 20 untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volatilitas return intrahari tertinggi terjadi pada interval 14 untuk kelompok 1 (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003) dan interval 20 untuk kelompok II, III, IV, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volatilitas return antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volume transaksi intrahari tcrtinggi tcrjadi pada interval 1 dan interval 20 untuk kelompok I, li, IIi (sesuai dengan hasil penclilian Ekaputra ,2003), interval 1 dan interval 14 untuk kelompok IV (tidak sesuai dengan basil penclitian Ekaputra ,2003), interval 3 untuk kelompok V (tidak sesuai dcngan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volume transaksi antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk scmua kelornpok berdasarkan pengujian dengan mcnggunakan GLM.

The objectives of this final paper are : [I] to study intraday pattern of return, volatility of return and transaction volume, [2] to observe the existence of day end effect, [3] to research descriptively averages of stocks return on Monday, [4] to test mean statistically differences of return, volatility of return and transaction volume among observation intervals.
The research uses Jakarta Stock Exchange (JSX) data for 40 stocks from January 02, 2006 to July 31, 2006. Stocks' samples for this research are as same as stocks' samples of Ekaputra (2003) and using 15 minutes of observation intervals.
The highest intraday of return happened in interval 20 that shown day-end effect for all groups ( matched with Ekaputra,2003), return in the beginning of Monday is negative for group I, II, V (matched with Ekaputra, 2003), return in the beginning of Monday is positive for group III, IV (unmatched with Ekaputra , 2003), differences of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of volatility of return happened in interval 14 for group I (unmatched with Ekaputra, 2003) and interval 20 for group II, III, IV, V (matched with Ekaputra, 2003), differences of volatility of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of transaction volume happened in interval 1 and interval 20 for group I, II, III (matched with Ekaputra, 2003), interval I and interval 14 for group IV (unmatched with Ekaputra, 2003), interval 3 for group V (unmatched with Ekaputra, 2003), differences of transaction volume between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Aryanti
"Likuiditas saham merupakan indikator penting dalam menggambarkan kinerja saham di bursa efek. Secara fundamental likuiditas saham tergantung pada kinerja perusahaan, yang diukur berdasarkan; 1) ROE (Return On Equity), 2) Kebijakan dividen, 3) Pemberian saham bonus. Tingkat likuiditas saham ini diukur berdasarkan nilai frekuensi perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek Jakarta.
Periode penelitian ini adalah dari tahun 1994 sampai dengan 1996. Penelitian ini dilakukan atas; pertama, kelompok emiten yang memberikan sekaligus saham bonus, dividen tunai, dan mengumumkan ROE. Kedua, kelompok emiten yang hanya dilihat pada setiap variabel bebas tanpa mengabaikan ada tidaknya variabel bebas lainnya. Ketiga, kelompok emiten yang hanya dilihat pada setiap variabel dalam kondisi variabel bebas lain tidak muncul.
Dengan menggunakan pendekatan analisis regresi majemuk (sampel kelompok pertama) dan regresi individual (sampel kelompok kedua dan ketiga), penelitian ini membuktikan bahwa secara serentak (regresi majemuk) ROE, dividen tunai dan saham bonus ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan secara individual (regresi dua variabel) hanya dividen tunai yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham di Bursa Efek Jakarta, baik dalam kondisi emiten memberikan saham bonus maupun tidak. Pengaruh dividen tunai ini bersifat negatif. Rrtinya kenaikan nilai dividen tunai menyebabkan terjadinya penurunan likuiditas saham."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>