Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumampouw, Anneke
2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Astarini Sutikno R.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Oktaviany
"Kecemasan Interaksi Sosial merupakan suatu kegelisahan yang timbul sebagai pertentangan dalam diri individu saat melakukan hubungan sosial antara dua individu atau lebih, yang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan seseorang. Penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecemasan interaksi sosial remaja tunarungu. Sampel sebesar 37 responden yang dipilih dengan teknik total sampling di dua SLB wilayah Depok. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden mengalami fobia sosial. Institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat lebih mengeksplor dan mengajarkan konsep serta teori keperawatan terkait masalah psikologis pada klien berkebutuhan khusus, khususnya pada remaja tunarungu.

Social Interaction Anxiety is an anxiety, worries, and fears that appears when performing or engaging in a social relationship between two individuals or more, which is influenced by age, gender and education level. This descriptive study with cross-sectional aims to reveal the level of anxiety in adolescents with hearing impairment of social interaction. The sample of 37 respondents were selected with a total sampling technique from two Extraordinary School in Depok. The study showed that most of the respondents have social phobia. Nursing education institutions are expected to explore more about nursing concepts and theories related to psychological problems in special needs clients. especially adolescents with hearing impairment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Astuti Wiratmo
"Penyebab permasalahan seksual pada remaja dikarenakan tidak tersedianya informasi yang benar dan benanggllngjawab tentang seksualitas.Sehingga remaja membutuhkan pendidikan seksual untuk mendapatkan bimbingan seksualitas dengan benar.Keberhasilan proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh remaja sendiri sebagai objek sekaligus subjek dalam pendidikan seksual dalam sejauh mana remaja memandang dan membutuhkan pendidikan seksual.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana persepsi remaja terhadap kebutuhan pendidikan seksual. Sampel yang dipakai adalah remaja di SMUN 81 Jakarta Timur dan dilakukan dengan metode acak sederhanafengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk data demografi dan data persepsi remaja terhadap kebutuhan pendidikan seksual sebanyak 27 pertanyaan. Desain yang digunakan adalah deskriptif sedcrhana. Melalui hasil analisa data didapatkan hasil seluruh (l00%) responden memiliki persepsi positif terhadap kebutuhan pendidikan seksual."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4984
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emon Sastrawinata
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976
371.91 EMO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Widyawati
"ABSTRAK
Manusia selalu merasakan kekurangan pada dirinya sehingga
kebutuhan untuk menutupi kekurangannya itu pun selalu mewarnai
kehidupannya. Kebutuhan ini dapat distimulasi oleh proses internal, tetapi
lebih sering oleh faktor-faktor lingkungan (Murray, 1938, dalam Hall & Lindzey,
1985).
Salah satu faktor lingkungan manusia adalah keluarga. Keluarga
merupakan lingkungan primer yang di dalamnya terjalin interaksi yang
mendalam. Seorang anak perlu mengalami iklim keluarga yang menyenangkan
sepanjang masa kanak-kanaknya. Lingkungan keluarga yang menyenangkan
adalah lingkungan yang mampu menyediakan kehangatan dan penerimaan
terhadap anak. Iklim rumah yang positif biasanya menjalankan disiplin yang
konsisten, menimbulkan kompetensi sosial dan emosional, dan responsif
terhadap kebutuhan pertumbuhan anak (Turner & Helms, 1995).
Namun demikian, banyak anak yang tidak memperoleh pengalaman
berada di lingkungan keluarga yang seharusnya. Mereka harus berpisah dari
orangtua dan menjalani masa kanak-kanak dan remaja di panti asuhan. Panti
asuhan memang dapat memenuhi banyak kebutuhan remaja, tetapi anak asuh
tidak dapat terus menggantungkan hidupnya pada panti asuhan. Begitu
menyelesaikan sekolah, anak asuh diharapkan sudah mampu untuk mandiri dan
menentukan pilihan hidupnya. Dengan kata Iain tuntutan hidup mereka lebih
berat daripada remaja yang bingung dalam di rumah bersama orangtuanya
Remaja, baik yang tingal di panti asuhan maupun di rumah bersama
orangtua, dituntut untuk menyesuaikan diri dengan banyak perubahan pada
dirinya. Walaupun demikian, tidak mudah bagi remaja untuk merencanakan
masa depannya. Sering ditemui remaja bingung dalam menentukan langkah dan
kesulitan dalam mengemukakan keinginannya.
Masa remaja juga ditandai dengan adanya kebutuhan. Para ahli sepakat
tentang adanya kebutuhan yang khas bagi remaja. Belum ada kesepakatan
tentang apa bentuk kebutuhan yang khas itu dan mana kebutuhan yang menonjol. Kalaupun ada ahli yang mengemukakan tentang kebutuhan remaja,
kebutuhan-kebutuhan itu tidak pasti dapat diberlakukan bagi seluruh remain.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
kebutuhan remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian dilakukan di Jakarta,
yaitu membandingkan kebutuhan antara remaja yang baru tingal di panti
asuhan dengan yang lama tinggal di panti asuhan, antara remaja panti asuhan
perempuan dengan laki-laki, dan antara remaja panti asuhan dengan remaja non
panti asuhan.
Pengambllan subyek dilakukan dengan teknik incidental sampling. Subyek
adalah penghuni panti asuhan dan bukan penghuni panti asuhan yang berusia
15 sampai 19 tahun. Subyek sejumlah 35 orang berasal dari Panti Asuhan
Tanjung Barat di Tanjung Barat, Panti Asuhan Al-Khairiyah di Terogong, Panti
Asuhan Jos Sudarso di Cilandak, dan Panti Asuhan Harapan Remaja di
Rawamangun. Subyek yang tinggal bersama keluarga di luar panti asuhan
berjumlah 45 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Edwards
Personal Preference Schedule (EPPS) dan pertanyaan terbuka untuk menambah
analisis data. Dalam analisis data digunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan remaja yang tinggal di panti
asuhan dan yang tidak tinggal di panti asuhan yang menonjol adalah kebutuhan
afiliasi. Kebutuhan remaja yang tinggal di panti asuhan yang paling tidak
menonjol adalah kebutuhan dominasi, sementara bagi remaja yang tidak tinggal
di panti asuhan adalah kebutuhan untuk patuh (need for deference). Baik pada
remaja perempuan maupun remaja laki-laki yang tinggal di panti asuhan
memiliki kebutuhan afiliasi yang menonjol dan kebutuhan dominasi yang sangat
tidak menonjol. Begitu pula pada penghuni yang baru maupun yang lama pada
panti asuhan.
"
1999
S2566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutaat
Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Sosial 1993,
363.44 Sut s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Inggriani N.
"Posisi manajer merupakan posisi yang penting, karena manajer merupakan orang yang dikenakan tanggung jawab untuk mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila organisasi-organisasi melakukan prosedur penyeleksian terlebih dahulu sebelum menentukan orang yang tepat untuk menduduki posisi manajer. Tujuan diadakannya prosedur tersebut adalah agar diperoleh calon manajer yang potensial sehingga dapat menampilkan unjuk kerja yang baik di dalam menjalankan tugas- tugasnya. Adapun tugas seorang manajer adalah menjalankan fungsi-fungsi manajerial yang mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasan. Maka, seorang manajer diharapkan dapat menampilkan unjuk kerja yang baik di dalam menjalankan kelima fungsi manajerial.
Untuk kerja yang akan ditampilkan seorang manajer dalam menjalankan kelima fungsi manajerial, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan tetapi juga dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya. Kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer perlu ditunjang oleh motivasi-motivasi tertentu agar dapat menghasilkan unjuk kerja yang baik Kunci untuk memahami motivasi ini terdapat di dalam arti dan hubungan antara kebutuhan, dorongan dan tujuan (Luthans, 1981). Luhans mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang ada pada diri seseorang menimbulkan dorongan-dorongan untuk menampilkan tingkah laku- tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan. Kebutuhan ini mempengaruhi cara seseorang menerima, memikirkan, merasakan dan menampilkan tingkah laku (Murray dalam Hjelle & Ziegler, 1981). Demikian pula dengan tingkah iaku yang ditampilkan seorang manajer dalam menjalankan kelima fungsi manajerial, dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan yang ada pada dirinya. Rangkaian tingkah laku yang ditampilkan ini akan menggambarkan unjuk kerjanya. Maka penting untuk diketahui kebutuhan-kebutuhan yang mendukung seorang manajer untuk menjalankan fungsi-fungsi manajerial tersebut. Profil kebutuhan yang digunakan mengacu pada daftar kebutuhan yang terdapat pada EPPS. Subyek yang dilibatkan adalah 53 manajer menengah yang berasal dari organisasi bisnis yang berprestasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Hasil yang diperoleh menunjukkan profil kebutuhan yang mendukung seorang manajer untuk menjalankan masing-masing fungsi tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok. Ada 7 kebutuhan yang dinyatakan oleh lebih dari 50% dari jumlah subyek sebagai kebutuhan yang mendukung seorang manajer untuk menjalankan kelima fungsi yaitu kebutuhan achievement, order, affiliation, intraception, nurturance, change dan endurance. Bila dipersempit lagi, diperoleh 5 kebutuhan yang memiliki persentase terbesar yaitu kebutuhan achievement, order, change, nurturance dan affiliation. Sedangkan kebutuhan yang dinyatakan tidak mendukung seorang manajer untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial adalah kebutuhan abasement."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S2548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sambodo Sriadi Pinilih
"ABSTRAK
Hambatan fisik yang dimiliki anak tunarungu dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh SST terhadap keterampilan sosialisasi dan social anxiety remaja tunarungu. Penelitian menggunakan desain quasi exsperiment pre-post test with control group. Sampel 76 orang terpilih secara total sampling di SLB-B Karya Bhakti dan SLB-B Dena Upakara Kabupaten Wonosobo. Rata-rata peningkatan keterampilan sosialisasi sebesar 8,38% dan didapatkan rata-rata penurunan skor social anxiety 8,97. Hasil penelitian diketahui perbedaan yang bermakna skor keterampilan sosialisasi dan social anxiety pada remaja tunarungu sebelum dan setelah diberikan terapi SST.

ABSTRACT
Physical barriers that have children with hearing impairment can affect the psychological and social development. This study aims to clarify the effect of SST on the socialization skills of deaf adolescents and social anxiety. The research design uses a quasi exsperiment pre-post test with control group. Selected sample of 76 people in total sampling in SLB-B Karya Bhakti and SLB-B Dena upakara Wonosobo district. The average increase of 8.38% of socialization skills and obtained an average reduction of social anxiety score of 8.97. Survey results revealed a significant difference scores socialization skills and social anxiety in adolescents with hearing impairment before and after the therapy given SST.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T31915
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Setia Ningsih
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk memahami kebutuhan informasi dan upaya
pemenuhan kebutuhan informasi remaja kota. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini
adalah identifikasi terhadap berbagai kebutuhan informasi pada diri remaja dan
upaya pemenuhannya. Remaja memenuhi kebutuhan informasinya dengan
menggunakan sumber informasi seperti media elektonik, media cetak dan sumber
informasi manusia. Penelitian ini menyarankan bahwa perpustakaan seharusnya
dapat menyediakan layanan khusus untuk remaja, memperluas atau menambahkan
jenis informasi yang sesuai dengan kebutuhan remaja dan membuat perpustakaan
menjadi trend dikalangan remaja.

ABSTRACT
This thesis aims to understand the needs of information for urban teenagers and
the effort to fulfill that needs. This study used a qualitative approach with the case
study method. The results of this research are the identification variety of
information needed by urban teenagers, and the effort to fulfill it. Teens try to
fulfill their information needs using information sources such as electronic media,
print media and human resources. This research suggests that the library provide
services especially for teenagers, expanding and adding any kind of information
that meet the needs of teenagers and making the library as a trend among teens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43723
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>