Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Abdul Rozak
Depok: Universitas Indonesia, 1999
TA853
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adiningtyas
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari peningkatan leader-member
exchange terhadap motivasi karyawan dengan pemberian pelatihan
komunikasi interpersonal pada atasan dalam Divisi EM di PT. XYZ. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan tipe penelitian action
research. Jumlah responden dalam penelitian adalah sebanyak 41 orang karyawan
pada level staf dan nonstaf yang berada dalam Divisi EM di PT. XYZ. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur leader-member exchange
yaitu LMX-MDM dari Liden & Maslyn (1998) dan alat ukur motivasi kerja yang
telah diadaptasi oleh Amaria (2000).
Untuk menguji hipotesa penelitian, peneliti melakukan uji statistik multiple
regression untuk mengetahui pengaruh LMX terhadap motivasi kerja. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari LMX
terhadap motivasi kerja dengan dimensi kontribusi dan loyalitas sebagai pemberi
kontribusi terbesar. Berdasarkan hasil tersebut peneliti menetapkan intervensi
yang tepat untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan memberikan pelatihan
komunikasi interpersonal pada atasan. Kemudian peneliti melakukan uji beda
pada skor LMX sebelum dan sesudah diberikan intervensi juga pada skor motivasi
kerja, sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasilnya adalah tidak ada
perbedaan antara skor LMX sebelum dan sesudah diberikan intervensi dan juga
tidak ada perbedaan antara skor motivasi kerja sebelum dan sesudah diberikan
intervensi. Hal ini disebabkan karena jarak waktu post test yang terlalu singkat
sehingga atasan belum dapat mengimplementasikan hasil dari pelatihan dalam
pekerjaan sehari-hari yang akan berdampak pada persepsi bawahan akan kualitas
hubungan timbal balik antara atasan dan bawahan.

Abstract
The study was conducted to observe the effect of an enhancing in leader-member
exchange on employee motivation by providing interpersonal
communications training for supervisors in the Division of EM in the PT. XYZ.
This study uses quantitative and qualitative approaches to research and action
research type of design. Number of respondents in the study is 41 employees in
EM Divisions in PT. XYZ. Measuring devices used in this study is aan attitudinal
scale, leader-member exchange - LMX-MDM from Liden & Maslyn (1998) and
work motivation tool that has been adapted by Amaria (2000).
To test the hypothesis of the study, researchers conducted a multiple
regression statistical test to determine the effect of LMX on work motivation.
Calculation results indicate that there are significant effects of LMX on work
motivation and further test show that loyalty and contribution dimension form
LMX are giving the largest contribution to work motivation. Based on these
results the researchers determine appropriate interventions to address the problem
by providing interpersonal communications training for supervisors. Then the
researchers conducted a comparison test in LMX scores before and after the
intervention also provided motivation to work on the score, before and after the
intervention. The result is no difference between LMX scores before and after
intervention and also no difference between scores before and after work
motivation is given intervention. This is due to post-test interval is too short so
that the supervisors can not implement the results of training in the daily work that
will impact on the subordinate's perception of the quality of mutual relations
between superiors and subordinates."
2012
T30991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Roy Charles
"ABSTRAK
Pengolahan sampah organik, dapat berjalan dengan baik apabila sampah tersebut mempunyai kadar air dan komponen organik besar. Karakteristik sampah di kawasan PT. Bumi Serpong Damai yang terbanyak adalah sampah organik, yaitu mencapai 80 % dari seluruh sampah yang dihasilkan.
Dengan adanya pengolahan sampah organik sistem composting di PT. Bumi Serpong Damai, maka sampah-sampah yang seharusnya di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dimanfaatkan kembali untuk dijadikan kompos.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai C/N rasio dalam sampah organik dan proses pengomposan yang optimal agar proses pengomposan dapat berjalan dengan baik serta kompos yang dihasilkan mengandung unsur hara yang besar.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampah organik yang ada di kawasan Bumi Serpong Damai, dengan perlakuan sebagai berikut : sampah organik C/N.rasio maksimal (> 20-40 : 1) dengan terowongan bambu (PSO.BSD-1), sampah organik C/N rasio optimal (20-40 : 1) dengan terowongan bambu (PSO.BSD-2), sampah organik C/N rasio minimal (< 20-40 : 1) dengan terowongan bambu (PSO.BSD-3), sampah organik C/N rasio maksimai (> 20-40 1) tanpa terowongan bambu (PSO.BSD-4), sampah organik C/N rasio optimal (20-40 : 1) tanpa terowongan bambu (PSO.BSD-5), sampah organik C/N rasio minimal (< 20--40 : 1) tanpa terowongan bambu (PSO.BSD-6). Kemudian diulang sebanyak lima kali.
Sampah organik yang telah berubah menjadi kompos, berwarna kehitaman setelah mengalami pembusukan secara aerob sulit dikenali lagi dari bahan asal dan terjadi perubahan sifat kimianya.
Komposisi sampah organik (perbandingan C/N rasio) berpengaruh positif dengan lama proses pengomposan dan kandungan unsur hara dalam kompos (N, P, K, Ca, Mg, C, C/N). Sedang proses pengomposan berpengaruh negatif dengan lama proses pengomposan.
Kandungan logam berat dalam kompos menunjukkan bahwa pada semua perlakuan menghasilkan kompos yang mengandung logam berat jauh di bawah standar US Environmental Protection Agency (EPA).
Menerapkan pengolahan sampah organik dengan sistem komposting dengan bahan baku yang mempunyai perbandingan C/N rasio optimal (sampah buah-buahan), di PT. Bumi Serpong Damai.
ABSTRACT
The Effect of Organic Waste Variation C/N Ratio by This organic processing plant runs well only when the waste contains water and main organic component. The organic waste at PT. Bumi Serpong Damai reaches as high as 80 percent of the total garbage.
With the existence of this compost system organic waste processing plant, PT. Bumi Serpong Damai can recycle the organic waste and make use of the resulted compost. And such an advantage prevents the waste from being disposed at the final garbage dump.
Specific study had been conducted to figure out the C/N ratio contained in the organic waste and in the optimal compost process so that the compost process ran in order and the compost had sufficient fertile substances.
The raw material used in such a specific study was the organic waste found at PT. Bumi Serpong Damai. This organic waste had certain characteristics and went through the following treatment : organic waste having maximum C/N ratio of being > 20 - 40 : 1 with bamboo tunnel (PSO.BSD-1), organic waste having optimum C/N ratio of being 20 - 40 : 1 with bamboo tunnel (PSO.BSD-2), organic waste having minimum C/N ratio of being < 20 - 40 : 1 with bamboo tunnel (PSO.BSD-3), organic waste having maximum C/N ratio of being > 20 - 40 : 1 without bamboo tunnel (PSO.BSD-4), organic waste having optimum C/N ratio of being 20 - 40 : 1 without bamboo tunnel (PSO.BSD-5), organic waste having minimum C/N ratio of being c 20 - 40 : 1 without bamboo tunnel (PSO.BSD-B). This treatment is subject to a five-time repetition.
The resulted compost has dark and blackish color after going through the decaying process and its origin becomes unidentifiable, due to the chemical characteristic changes.
Organic waste composition, or the C/N ratio, influences the length of the compost process and the fertile substances contained in the resulted compost such as N, P, K, Ca, Mg, c, and C/N. On the other hand, the compost process negatively affects its length.
The treatment applied in the processing plant has produced compost in which the amount of heavy metal substances contained in the compost is lower than the EPA standard.
The use of compost system organic waste processing plant with raw material of having optimum C/N ratio (disposed fruits) at PT. Bumi Serpong Damai.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Dahyani
"Kuantitas biogas dan kadar metana yang dihasilkan dari proses anaerobik berhubungan erat dengan aktivitas mikroorganisme yang dipengaruhi oleh parameter proses maupun komposisi substrat. Salah satu cara optimalisasi proses anaerobik ini adalah dengan menggunakan tambahan inokulum berupa kultur mikroorganisme. Reaktor batch skala laboratorium volume 6000 mL dengan konsentrasi padatan rendah (4-5%) digunakan untuk menganalisa pengaruh penambahan Effective Microorganism 4 (EM4) terhadap penguraian anaerobik hasil cacahan sampah makanan. Penelitian yang berlangsung selama 90 hari membuktikan bahwa, dalam kondisi suhu mesopilik (29,5 ± 1,5 0C), reaktor tanpa penambahan EM4 mengalami penurunan Total Solid (TS) dan Volatile Solid (VS) berturut – turut sebanyak 24% dan 3%, menghasilkan biogas 0,67 m3/kg VS yang hilang, dengan persentase metana 0%. Sedangkan, dengan penambahan EM4 0,2% (v/v) penurunan TS dan VS berturut-turut mencapai 60% dan 44%, dengan laju penurunannya (orde pertama) dipercepat sebanyak 3x dan 20x (dibandingkan tanpa penambahan EM4). Serta menghasilkan biogas 2,01 m3/kg VS yang hilang (hari ke-0 – ke-57) dan 0,98 m3/kg VS yang hilang (hingga hari ke- 90) dengan persentase metana 83%, dan laju pembentukan metana (k) 0,024 hari-1 atau 254,5 L/kg VS.hari. Dari hasil tersebut, diperoleh bahwa proses lebih optimal dengan adanya penambahan kultur mikroorganisme EM4.

Biogas and methane yield from anaerobic process are related to microorganism activity which are affected by process parameters and substrate composition. Optimization of this anaerobic process can be conducted using microorganism culture as inoculums for substrate. Lab-scale batch reactor with volume of 6000 mL and low solid concentration (4 – 5%) are used for analyzing the effect of added Effective Microorganism 4 (EM4) on the anaerobic digestion of shredded food waste. The 90 days experiment at mesophilic condition (29.5 ± 1.5 0C) showed that reactor without addition of EM4 can only achieve Total Solid (TS) and Volatile Solid (VS) removal of 24% and 3%, respectively, biogas yield 0.67 m3/kg VS destroyed, with 0% methane. While, the reactor with addition of 0.2% EM4 (v/v) can achieve TS and VS removal of 60% and 44%, with decomposition rate (first order) were accelerated 3x and 20x (compared to without addition of EM4), respectively. Biogas yield are 2.01 m3/kg VS destroyed (day- 0 – 57) and 0.98 m3/kg VS destroyed (until day- 90), with 83% methane, and methane yield rate (k) at 0.024 day-1or 254.5 L/kg VS.day. These result showed that anaerobic process can be optimized with addition of EM4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Di dalam UU No. 18 tahun 2008 kawasan perkantoran diwajibkan untuk menyelanggarakan pengurangan sampah dan penanganan sampah sehingga dipandang perlu untuk mengembangkan model pengelolaan sampah. Pada umumnya kawasan perkantoran memiliki luas yang cukup besar dan berlokasi cukup jauh dari TPA oleh karena itu banyak dari sampah perkantoran belum terlayani. Pola pengelolaan terpadu berbasis 3R (reduce, recycle, reuse) dan potensi daur ulang sampah organic menjadi pupuk dapat menjamin keberlanjutannya sehingga perlu didukung keberadaannya oleh semua pihak."
JURPEM 8:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh kompos dengan pemberian berbagai kedalaman terhadap sifat fisik tanah pada lahan tembakau Deli....."
JUILABI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Thesa Dwindarista Junus
"ABSTRAK
Saat ini metode landfill masih banyak digunakan karena pertimbangan faktor pengetahuan, teknis, dan prinsip ekonomi. Satu hal yang perlu diperhatikan tentang landfilling adalah jangka waktu pemakaian suatu landfill. Suatu landfill dapat berusia sampai puluhan tahun. Oleh karena itu, usia sampah yang berada di landfill pun bervariasi. Di Indonesia sendiri, komposisi sampah terbesar adalah sampah organik, yaitu sekitar 70% – 75%. Sampah organik berbagai usia yang berada di landfill akan memberikan karakteristik yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia sampah organik dalam berbagai usia (satu, dua, tiga, empat, dan lima tahun) dan bagaimana potensi pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan dengan melihat parameter pH, kadar air, ukuran partikel dan distribusi ukuran, TS, VS, COD, BOD, dan kandungan C:H:O:N dan kadar abu terkait nilai energinya.
Dari hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh usia sampah terhadap karakteristik fisik dan kimia yang dimiliki. Untuk parameter pH, kadar air, VS, kadar abu, COD, BOD, kandungan C:H:N, dan kandungan energi memberikan kecenderungan nilai yang semakin meningkat seiring bertambah usia sampah, mencapai titik puncak kemudian terdapat sedikit penurunan. Nilai pH berkisar antara 5,52 – 8,31. Nilai kadar air berkisar antara 58% - 89%. Nilai VS berkisar antara 23% - 82%. Nilai kadar abu berkisar antara 3.3% - 16.1%. Nilai COD berkisar antara 2.375 – 65.125 mg/kg COD. Nilai BOD berkisar antara 392 – 55.781 mg/kg BOD. NIlai C berkisar antara 7.65% - 35.82% dan nilai H, O, dan N berada dibawah nilai C. Nilai kandungan energi yang diberikan berkisar antara 4.054 – 15.330 KJ/kg.
Perbedaan karakteristik fisik dan kimia ini disebabkan oleh proses degradasi sampah organik secara biologis. Namun, sampel sampah tiga tahun menjadi faktor kesalahan pada penelitian ini. Dari hasil penelitan terhadap karakteristik fisik dan kimia ini dapat menjadi bahan pertimbangan terkait potensi pemanfaatannya, seperti pemanfaatan gas metana, pemanfaatan sebagai kompos, dan potensi kandungan energinya.

ABSTRACT
Currently the landfill method is still widely used due to consideration of knowledge, technical, and economic principles. One thing to be noted about landfilling is the lifetime of a landfill. A landfill can be used up to decades. Therefore, the age of wastes in landfill is also varied. In Indonesia, the largest waste composition is organic wastes, which is about 70% - 75%. Different ages of organic wastes in landfill will give different characteristics. The purpose of this study were to determine the physical and chemical characteristics of organic wastes in a different ages (one, two, three, four, and five years) and how their potential. This research was conducted by observe such parameters, like pH, moisture content, particle size and size distribution, TS, VS, COD, BOD, and C:H:O:N content and ash content related to its energy value.
The results proofed the influence of the age in organic solid wastes to its physical and chemical characteristics. For the parameters pH, moisture content, VS, ash content, COD, BOD, C:H:N content, and the energy content gives the same tendency value increases with increasing age of refuse, reached its peak and then there was a slight decrease. pH values are range between 5.52 to 8.31. Moisture content values are range between 58% - 89%. VS values are range between 23% - 82%. Ash content values are range between 3.3% - 16.1%. COD values are range between 2375-65125 mg/kg COD. BOD values are range between 392-55.781 mg/kg BOD. Carbon content values are range between 7.65% - 35.82% and the values of H, O, and N are below the values of C. The values of the energy content are range between 4.054-15.330 KJ/kg.
The differences in physical and chemical characteristics are caused by the process of biodegradation of organic solid wastes. But the three years old sample was the error factor in this study. The results of research on the physical and chemical characteristics from this study can be considered to "
2015
S59887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Nadiya Zikrina
"Penggunaan sampah sebagai sumber energi dapat menjadi solusi untuk mengatasi peningkatan kebutuhan energi di Indonesia. Akan tetapi, penggunaan sampah organik sebagai energi dibatasi oleh tingginya kadar air sampah. Biodrying merupakan suatu metode pengurangan kadar air sampah dengan menggunakan proses biologis. Studi ini menginvestigasi pengaruh variasi ukuran sampah dalam metode biodrying. Eksperimen dilakukan pada 3 buah reaktor skala lab dengan spesifikasi yang sama. Feedstock reaktor merupakan sampah organik dengan komposisi 50 sampah sayuran dan 50 sampah halaman.
Feedstock dicacah secara manual menjadi 3 variasi ukuran, yaitu 10 ndash; 40 mm, 50 ndash; 80 mm, dan 100 ndash; 300 mm. Eksperimen dilakukan selama 21 hari. Setelah 21 hari, ditemukan bahwa feedstock dengan ukuran 100 ndash; 300 mm memiliki kadar air paling rendah, yaitu sekitar 51 , dan kadar volatile solid sekitar 74,29. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh free air space yang lebih tinggi. Nilai kalor akhir didapatkan sebesar 3286,67 kkal/kg.

The use of municipal solid waste as energy source can be a solution for Indonesia rsquo s increasing energy demand. However, its high moisture content limits the use of organic waste as energy. Biodrying is a method of lowering wastes rsquo moisture content using biological process. This study investigated the effect of wastes rsquo particle size variations on biodrying method. The experiment was performed on 3 lab scale reactors with the same specifications. Organic wastes with the composition of 50 vegetable wastes and 50 garden wastes were used as substrates.
The feedstock was manually shredded into 3 size variations, which were 10 ndash 40 mm, 50 ndash 80 mm, and 100 ndash 300 mm. The experiment lasted for 21 days. After 21 days, it was shown that the waste with the size of 100 ndash 300 mm has the lowest moisture content, which is 50.99, and the volatile solids content is still 74,29. This may be caused by the higher free air space of the reactor with the bigger sized substrate. The output NHV is 3286,67 kcal kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Hanany
"Pengeringan sampah dengan metode biodrying menjadi metode yang menarik bagi pengelolaan sampah dan kebutuhan energi. Dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari proses biodegradasi, kadar air pada sampah dapat dikurangi. Sampah organik dengan kadar air yang rendah dapat dimanfaatkan sebagai energi berupa refused derived fuel. Pada penelitian ini, menggunakan komposisi sampah organik 50 dari daun kering, 35 dari sampah sayur dan 15 sisa makanan, dikeringkan didalam kondisi aerobik dengan variasi airflow-rate sebesar 8L/mnt.kg, 10L/mnt.kg dan 12L/mnt.kg. Percobaan menggunakan 3 reaktor berbahan Styrofoam dengan ukuran 70cm x 50cm x 40cm. Proses biodrying berjalan selama 21 hari dengan hasil akhir, airflow-rate sebesar 10L/mnt.kg dipilih karena dapat menurunkan kadar air hingga 21,15 dengan suhu maksimum 63,3?C dan menghasilkan nilai kalor sekitar 3595,29 kcal/kg.

The process of bio drying could be an interesting solution for municipal solid waste management and energy demand in Indonesia. By using the heat from bio degradation process consists in bio drying, moisture content in solid waste can be reduce. Solid wastes with a low moisture content, could be used as a fuel with a good energy content. In this study, 85 of garden wastes and 15 of food waste from Indonesia rsquo s municipal solid waste were bio dried in aerobic condition using 3 variations of air flow rates, which were 8 L min.kg 10 L min.kg and 12 L min.kg. The experiment perform with three different reactors with known volume 75cm x 50cm x 40cm and using Styrofoam as an insulation. Process of bio drying lasted 21 days. In the end, the experiment with 10 L min.kg aeration, has the lowest moisture contents about 23 with high temperature and NHV about 3595.29 kcal kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>