Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18072 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yohanes Widjaya Sadguna
"ABSTRAK
Kondisi perhotelan dan pariwisata di Indonesia sejak masa krisis sampai dengan sekarang mengalami pertumbuhan yang tidak menggembirakan. Sektor pariwisata yang dijadikan salah satu tulang punggung penerimaan negara di luar migas tidak bisa pulih karena krisis multi dimensi Indonesia yang tidak kunjung menunjukan perbaikan. Negara- negara tetangga sesama ASEAN telah berhasil menggalakan sektor pariwisatanya, bahkan Thailand sejak tahun 1998 sudah berhasil membalikan keadaan ini dengan mengalami pertumbuhan positif. Kondisi sosial, politik dan keamanan yang buruk adalah faktor yang membuat Indonesia tidak mampu menarik wistawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Wisatawan asing takut berkunjung ke Indonesia karena setiap hari terdapat begitu banyak berita yang menghawatirkan dan mengerikan dengan terjadinya kerusuhan antar etnis, pemboman, dan berita-berita lainnya yang menakutkan.
Memasuki era otonomi daerah kota Semarang yang seharusnya berbenah diri di sektor pariwisata, hal ini tidak terjadi karena terkena dampak buruk dari kondisi di tanah air seperti di atas. Kondisi perhotelan di Semarang, lebih khusus lagi hotel berbintang empat dan lima terlihat harus susah payah mempertahankan bisnis mereka saat ini. Hotel berbintang empat dan lima di Semarang terdiri dari; hotel Ciputra Semarang, hotel Patra Jasa Semarang, hotel Graha Santika Semarang, dan hotel Grand Candi Semarang yang merupakan satu- satunya hotel berbintang lima. Ke empat hotel tersebut memiliki pangsa pasar yang serupa yaitu tamu hotel yang berasal dari kalangan bisnis dan meeting sehingga mereka harus berhadapan satu sama lainnya.
Penyusunan karya akhir ini dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara eksploratori riset atau desk research yaitu melakukan studi literatur dan pengumpulan Analisa persaingan secondary datas. Riset kualitatif dilakukan atas persepsi konsumen dari hotel berbintang empat dan lima di Semarang untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi konsumen terhadap hotel- hotel yang ada. Strategi yang diterapkan dari masing- rnasing hotel ini adalah ekstensifikasi di produk yang ditawarkan dan strategi positioning yang membedakan hotel satu sama lainnya.
Strategi ini merupakan bagian dari strategi konsolidasi dari masing- masing hotel untuk mengahadapi tantangan besar di kondisi ekstemalnya seperti kondisi ekonomi yang membuat kemampuan pasar yang menurun, pasar menciut, dan dukungan sektor perbank~ yang sulit. Kesulitan ini ditambah lagi dengan menurunnya tamu dari kalangan tamu bisnis asing yang berkunjung di Semarang karena takut mengunjungi Indonesia. Tamu dari kalangan wisatawan asing hampir tidak bisa diharapkan lagi karena secara keseluruhan mengalami penurunan seperti yang dialami daerah- daerah lain di Indonesia.
Berbicara lebih lanjut tentang produk- produk hotel berbintang empat dan lima di
Semarang, terkesan produk yang ditawarkan tidak memiliki perbedaan yang cukup
signifikan, karena satu dengan lainnya terlihat mirip dan sangat mudah ditiru. Sebenamya
positioning yang ditetapkan masing- masing hotel sudah cukup baik, dengan melihat
potensi yang dimiliki. Tampak setiap hotel berusaha mencari segmen tersendiri untuk
menarik kehadiran tamu hanya belum terlihat efektif dan masih mencari bentuk yang
paling pas.
Dari riset yang dilakukan ditarik suatu kesimpulan bahwa kondisi perhotelan berbintang empat dan lima di Semarang belum memiliki atribut tertentu yang kuat dipersepsi konsumennya. Hal ini cukup menghawatirkan karena tidak terlihat faktorpembeda dari masing- masing hotel, sehingga konsumen cenderung tidak akan loyal
terhadap hotel tertentu.
Ketertarikan pasar di hotel berbintang em pat dan lima di Semarang terlihat rendah
karena data- data penunjang seperti tingkat hunian kamar dan harga kamar terlihat
rendah. Hanya saja apabila kondisi pertumbuhan mulai menunjukan perbaikan di
kemudian hari hal ini bisa mengundang pendatang baru yang potensial. Pendatang baru
yang mengetahui bahwa konsumen tidak bisa membedakan kekuatan masing- masing
hotel akan menetapkan strateginya kepada atribut- atribut yang lemah tadi.
Untuk mensiasati penurunan pendapatan, hotel berbintang empat dan lima di
Semarang telah mencoba mengatasi penerimaan yang menurun dari tingkat hunian dan
harga kamar (dibandingakn dengan US Doillar) dengan menggenjot sektor penerimaan
lainnya, seperti menggencarkan penerimaan dari sektor konvensi, F&B, dan paket- paket
yang di tawarkan kepada masyrakat lokal. Strtegi ini diakui cukup berhasil dengan ratarata
penerimaan dari sektor non-kamar meningkat menjadi 30% -50%, bergantung dari
masing- masing hotel yang ada.
Hotel berbintang empat dan lima di Semarang disarankan agar memperhatikan
pembuatan strategi jangka panjang yang lebih jelas untuk mem-positioning-kan hotelnya
dengan lebih spesifik. Hotel Ciputra yang di saat ini dipandang sebagai hotel bisnis akan
berkonsentrasi pada sisi kuatnya di sektor bisnis dan hotel Patra Jasa yang ingin menjadi
hotel resort harus membenahi diri ke arah resort dan leisure hotel. Hotel Graha Santika
harus pula menemukan positioning yang jelas ap'*ah ingin menjadi hotel bisnis murni
ataukah hotel dengan pendekatan leisure. Sementara itu hotel Grand Candi yang
merupakan hotel berkelas bintang lima satu-- satunya di Semarang tidak bisa mengandalkan kategori bintang limanya saja untuk menarik perhatian tamu yang akan
menginap. Grand Candi yang ingin menjadi hotel berbintang lima plus, yaitu dengan
membidik pasar leisure hotel tampaknya belum berhasil membangun imej seperti yang
diharapkan.
Ke empat hotel ini mendapat persaingan keras dari hotel berbintang tiga di
Semarang yang semakin memperbaiki diri dari segi kualitas pelayanan dan perbaikan
fisik dari kamar- kamar yang ada. Tantangan lainnya adalah investor yang ingin masuk
juga ke pasar hotel kategori bintang empat ke atas kelak apabila kondisi sudah mulai
membaik nantinya. Strategi yang tepat harus dibuat untuk menghadapi persaingan jangka
pendek dan mengantisipasi persaingan di waktu mendatang."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, ALi
London: Hamish Hamilton, 2001
823.914 S 269 h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoki Hernawan
"ABSTRAK
Usaha industri pariwisata di Indonesia pada saat ini sedang giat-giatnya digalakkan oleh pemerintah. Perkembangan ini juga diikuti dengan semakin banyaknya jumlah hotel-hotel yang ada, serta tingkat hunian dari hotel-hotel berbintang lima dan empat di wilayah DKI Jakarta.
Salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan tamu hotel make pihak pengelola harus mempersiapkan pengelolaan yang lebih baik pada sejumlah fasilitas hotel. Dengan pengelolaan yang baik akan menghasilkan kepuasan pada tamu dan meningkatkan citra hotel itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pemeliharaan peralatan mekanikal dan elektrikal hotel berbintang lima dan empat di wilayah DKI Jakarta saat ini, dan hal-hal dapat yang berpengaruh terhadap upaya pemeliharaan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai upaya peningkatan manaiemen pemeliharaan terhadap peralatan mekanikal dan elektnkal tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode survei menggunakan kuesioner. Selanjutnya hasil yang telah diperoleh diolah dengan care tabulasi dan kemudian dlanalisis secara deskriptif.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa semua hotel berbintang lima dan empat di wilayah DKl Jakarta telah menerapkan sistem pemeliharaan preventif terhadap peralatan mekanikal dan elektrikal. Semua peralatan mekanikal dan elektrikal hotel tersebut telah dipelihara dengan metode preventif. Selain itu diketahui bahwa semua chief engineering hotel berbintang lima dan empat adalah orang Indonesia dan bukan bangsa asing. Berbagai hal yang dapat berpengaruh terhadap upaya manajemen pemeliharaan hotel yang diteliti mencakup tingkat hunian kamar yang berubah-ubah, kondisi peralatan yang digunakan, alokasi dan anggaran biaya pemeliharaan, kemampuan tenaga kerja yang tidak merata, serta kondisi fasilitas penunjang.

"
1996
S36240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Dewasa ini dirasakan dunia pariwisata semakin bertambah ramai. Perkembangan ini juga diikuti dengan semakin banyaknya jumlah hotel yang ada. Hotel baru maupun hotel lama bersama-sama bersaing merebut wisatawan yang datang. Persaingan ini memaksa pihak hotel untuk meningkatkan pelayanannya. Salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada tamu hotel adalah dengan pcngelolaan yang Iebih baik pada seluruh fasilitas hotel. Dengan pengelolaan yang baik akan menghasilkan kepuasan pada tamu dan meningkatkan citra hotel itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan jadwal pemeliharaan pada peralatan mekanis dan elektmis yang hotel Seperti diketahui bahwa dengan pemeliharaan yang baik, peralatan akan selalu berada pada kondisi yang baik, sehingga penggunaannya dapat menjadi optimal. Jadwal yang ada tentunya perlu didukung oleh sumber daya yang memadai, karena im selain perencanaan jadwal pemeliharaan pencegahan pada peralatan, direncanakan juga sejumlah sumber daya schingga jadwal tersebut dapat dijalankan dengan baik. Dari pengaturan jadwal kerja pemeliharaan ini telah dihasilkan beban kerja yang cukup merata pada setiap minggunya selarna satu tahun. Dengan kondisi ini diharapkan seluruh peralatan dapat terpelihara dengan baik. Kebutuhan pekerja untuk peralatan delapan orang, alokasi pekerja pada jadwal pekerjaan yang disusun membuktikan jurmlah ini cukup balk dan memenuhi batasan Program pemeliharaan dapat lebih dikontrol dengan memperhitungkan cuti tahunan selama dua minggu untuk masing-masing pekerja. Dari grafik presentase beban kerja pemeliharaan diketahui peralatan yang membutuhkan kerja pemeliharaan terbesar adalah sistem I8t8 udara, dan yang terkecil adalah pemeliharaan lampu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Usaha Industri Pariwisata di Indonesia pada saat ini sedang giat-giatnya digalakkan oleh pemerintah. Perkembangan ini juga diikuti dengan semakin banyaknya jumlah hotel-hotel yang ada, serta tingkat hunian dari hotel-hotel berbintang lima dan empat d wilayah DKI Jakarta. Salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan tamu hotel maka pihak pengelola harus mempersiapkan pengelolaan yang lebih baik pada seluruh fasilitas hotel. Dengan pengelolaan yang baik akan menghasilkan kepuasan pada tamu dan meningkatkan citra hotel itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pemeliharaan peralatan mekanikan dan elektrikal hotel berbintang lima dan empat di wilayah DKI Jakarta saat ini, dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya pemeliharaan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai upaya peningkatan manajemen pemeliharaan terhadap peralatan mekanikan dan elektrikal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode survei menggunakan kuesioner. Selanjutnya hasil yang telah diperoleh diolah dengan cara tabulasi dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa semua hotel berbintang lima dan empat di wilayah DKI Jakarta telah menerapkan sistem pemeliharaan preventif terhadap perlaatan mekanikan dan elektrikal. Semua peralatan mekanikan dan elektrikal hotel tersebut telah dipelihara dengan metode preventif. Selain itu diketahui bahwa semua chief engineering hotel berbintang lima dan empat adalah orang Indonesia dan bukan bangsa asing. Berbagai hal-hal yang berpengaruh terhadap upaya pemeliharaan mencakup tingkat hunian kamar yang sewaktu-waktu tinggi, kondisi peralatan yang digunakan, kemampuan tenaga kerja, kondisi fasilitas penunjang dan biaya pemeliharaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wahyu Putranto
"Struktur persaingan industri perhotelan di Yogyakarta semakin ketat. Kondisi mi memaksa Ambarrukmo Palace Hotel (APH) mengembangkan
strategi penetapan tarif kamar yang fleksibel agar mampu bersaing dengan hotel berbintang empat lainnya. Tujun penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa dan mengukur efektivitas strategi penetapan tarif kamar
hotel APH disesuaikan dengan target pendapatannya.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi mi adalah kepustakaan dan analisa data yang mengarah ke pengukuran tingkat efektivitas strategi penetapan tarif kamar dalam mencapal target penjualan.
Peralatan analisa yang dipakai adalah Regresi Linier Tiga Variabel, yaitu varibel tarif kamar standar ganda, superior ganda dan suite deluxe serta biaya promosi, yang dikorelasikan terhadap tingkat penghunian kamar APH
Semakin tinggi occupancy rate menunjukkan bahwa penerapan strategi penerapan tarif kamar benar-benar efektif.
Hasil penelitidn menunjukkan bahwa pada kamar standar ganda memiliki tingkat korelasi negatif dimana bila tarif kamar dinaikkan maka tingkat
penghuniannya berkurang. Sebaliknya, pada kamar kategori superior ganda dan suite deluxe apabila tarif kamar dinaikkan maka tingkat penghuniannya meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga bukanlah merupakan
satu-satunya penentu tinggi rendahnya tingkat penghunian kamar APH.
Variabel lain seperti promosi serta perilaku konsumen yang menganggap
harga samadengan kualitas ternyata berpengaruh atas occupancy rate APH.
Jadi penulis menyarankan agar pihak manajemen hotel Ambarrukmo meningkatkan anggaran dan kegiatan promosinya serta kualitas pelayanan
kepada para tamu. Tujuannya agar para tamu memperoleh kesan memuaskan berniat menginap di Hotel Ambarukmo."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S18738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri S.
"Pada masa lalu, perawatan di rumah sakit dianggap sebagai bentuk isolasi terhadap para pesakitan. Sekarang, justru berkembang pemikiran dalam masyarakat bahwa perawatan di rumah sakit hanya diperuntukan bagi golongan tertentu. Selain pola pikir, desain ruang rawat pun telah mengalami perubahan. Desain yang tengah berkembang berusaha mengakomodir bukan hanya pasien, melainkan juga pihak kerabat yang terlibat dalam proses pengobatan. Pihak pengelola berusaha mensimulasikan desain kamar hotel berbintang di dalam sebuah ruang rawat inap yang bahkan menampilkan ciri dan layanan lebih ramah pelanggan dari hotel sebenarnya. Proses pengobatan dikemas dengan sangat menarik dan dipasarkan melalui media. Konsumen tergiur untuk memakainya tanpa sadar bahwa sebenarnya mereka tengah terjebak dalam bentuk isolasi baru dalam ruangan individual yang sarat polesan dan dekorasi.

Long time ago, people thought that inpatient treatment at a hospital was a kind of isolation towards the patients. Instead of that opinion, people nowadays think that inpatient treatment only belongs to upper class society. It's not only the ideology that has changed; but also the design of the inpatient room that has improved from time to time. The design development is trying to accommodate both patients and their relatives. It simulates the equal quality of a four stars hotel room, even more. The medication was packed in a very attractive way then promoted trough various mass media. The consumer was tempted to spend their money without realizing that actually they were trapped in a modern kind of isolation, the one that is so individual and full of excessive decoration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43015
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Zada Nurulita Sahir
"Pandemi COVID-19 telah menyebabkan krisis kesehatan yang berpengaruh negatif pada aktivitas pariwisata di sebagian besar negara. Hal ini berdampak langsung pada penurunan tingkat penghunian kamar dan pendapatan hotel. Kompleksitas pada proses pemulihan hotel memerlukan pendekatan yang sistematis untuk menganalisis berbagai faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alternatif strategi untuk membantu memulihkan pendapatan hotel karena situasi pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari SWOT, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP), dan TOPSIS. Metode SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal hotel, yang kemudian dapat dikelompokkan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Selanjutnya, faktor SWOT digunakan untuk menyusun alternatif strategi pemulihan dengan matriks TOWS. Pendekatan Fuzzy AHP digunakan untuk mendapatkan bobot faktor SWOT dan TOPSIS dilakukan untuk memperoleh nilai performa setiap alternatif strategi pemulihan hotel berdasarkan faktor SWOT terbobot. Dari penelitian ini, strategi peluncuran program komunikasi pencegahan COVID-19 diprioritaskan berdasarkan Action Priority Matrix untuk memulihkan pendapatan hotel di salah satu hotel berbintang 4 yang berlokasi di Bogor, Indonesia.

The pandemic COVID-19 had caused a health crisis, which is negatively affecting the tourist activity in most countries, therefore generating a decline in hotel occupancy and revenues. The hotel recovery process's complexity requires a systematic approach to analyze various ccmpany’s internal and external environmental factors. This research aims to design an alternatif strategy to revive hotel revenue because pandemic situation. The method used in this study is a combination of SWOT, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP), and TOPSIS. SWOT method identifies the hotel's internal and external factors, which can then be grouped into strengths, weaknesses, opportunities, and threats factors. Subsequently, SWOT factors are used to construct alternatif recovery strategies using the TOWS matrix. Finally, a fuzzy AHP approach is employed to obtain the weight of SWOT factors, and TOPSIS is conducted to prioritize alternatif hotel revival strategies based on the weighted SWOT factors. From this research, launching COVID-19 prevention communication program based on Action Priority Matrix was prioritized to revive hotel revenue in one of 4-star hotel located in Bogor, Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>