Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Servan-Schreiber, Jean-Louis
New York : McGraw-Hill, 1974
302.23 SER p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bagdikian, Ben H.
New York: Harper & Row Publishers, 1971
301.161 BAG i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adara Sekar Kedaton
"ABSTRAK
Kelulusan sebagai seorang sarjana bukanlah akhir pendewasaan diri, melainkan tahap awal kehidupan individu sebagai manusia dewasa. Pada masa itu indiviu muda sudah memiliki andil memilih profesi untuk mempersiapkan karir di masa depannya. Profesi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan bermodal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi tertentu. Namun sayangnya, saat ini belum ada situs yang menyediakan informasi tersebut. Banyak media online yang menggunakan nama profesi, namun tidak mencakup secara mendalam informasi tersebut. Analisis data dilakukan melakukan riset khalayak dengan kuesioner yang diseberkan kepada 40 responden dengan teknik purposive sampling kepada mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate yang belum mendapatkan pekerjaan, berusia 17-25 tahun.
Hasil riset pertanyaan terbuka yang diberikan kepada responden untuk menyebutkan nama media diantaranya menjawab ? Google, Linkedin.com, facebook, dan twitter. Dari jawaban responden bisa ditarik kesimpulan bahwa selama ini media online yang membahas karir profesi masih jarang ditemui. 47.5% responden menjawab tidak pernah melihat media online membahas seputar profesi. 97.5% responden menjawab menarik jika meliput contoh-contoh orang yang sukses dalam menjalankan profesinya. Berdasarkan pernyataan kebutuhan tersebut, sangat penting untuk membuat sebuah media online yang menjadi wadah semua informasi mengenai karir dan profesi. Diharapkan hanya dengan meng-klik media online ini, dibukakan mata khalayak tentang berbagai ragam jenis profesi terbuka dan tertutup. Akhirnya khalayak menemukan informasi yang cari dan setelah membaca media ini dapat terinspirasi.

ABSTRACT
Graduating as a undergraduate is not the end of self matureness, besides it is the beginning of a new life as a mature human. In that time, young individual already has the right to choose profession to prepare for their carrier in the future. Profession is a job that must be done with certain skills, speciality, and expertise. But unfortunately, there are no sites that profide any information about profession. There are many online media that use the name profession, but they doesn't profide deep information. Data analysis were done by questionnaire that distributed to 40 respondent that is undergraduate student and fresh graduate that haven't got a job, and 17-25 years old.
Result of the research that tells the respondent to mentions the name of the media answers - Google, Linkedin.com, facebook, and twitter. We can conclude from the answers of the respondent, online media that discuss about carrier and profession are rare. 47.5% of the respondent answers never seen online media that discuss about profession. 97.5% answers that it will be interesting to review on persons that is sucsessful when undergo their profession. Depend on that statement, it is very important and need to make an online media that profide information about carrier and profession. Hopefully by opening this online media, the people who acsess know more about open and close profession. In the end, people will find the information that they are searching for and also they can be inspired after reading this online media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Istikomah
"Media massa digunakan untuk menyebarkan informasi terkait dengan pendidikan, kesehatan, politik, sosial, dan budaya situasi di lingkungan sekitar. Media massa memanfaatkan teknologi untuk mempublikasikan konten agar masyarakat luas dapat menjangkau lebih mudah dan dapat mengakses informasi lebih cepat. Salah satu peristiwa penting yang menjadi topik hangat dalam pemberitaan media adalah invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada tahun 2022. Berbagai media dalam negeri Rusia dan media internasional turut menerbitkan konten tentang invasi Rusia-Ukraina. Salah satu kasus yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina adalah aksi protes yang dilakukan oleh Marina Vladimirovna Ovsyannikova, seorang editor Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan relasi kuasa yang terdapat dalam media massa Rusia dengan mengambil data dari platform berita online TASS dan The Moscow Times. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough yang mencakup tridimensional, yaitu teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi realitas yang terdapat dalam portal berita TASS dan The Moscow Times dapat dilihat dari tridimensional menurut Fairclough, dapat menyimpulkan bahwa media-media tersebut mempublikasikan berita kasus Marina Ovsyannikova berdasarkan pada keberpihakan media.

The mass media is used to disseminate information related to education, health, political, social, and cultural situations in the surrounding environment. The mass media utilizes technology to publish content so that the wider community can reach it more easily and can access information more quickly. One of the important events that became a hot topic in media coverage was Russia's invasion of Ukraine which began in 2022. Various Russian domestic media and international media have also published content about the Russian-Ukrainian invasion. One of the cases that occurred during the Russian invasion of Ukraine was the protest action by Marina Vladimirovna Ovsyannikova, a Russian editor. This study aims to describe the power relations contained in the Russian mass media by taking data from online news platforms TASS and The Moscow Times. This study uses Norman Fairclough's critical discourse analysis method which includes three dimensions, namely text, discourse practice, and sociocultural practice. The results of this study indicate that the construction of reality contained in the news portal TASS and The Moscow Times can be seen from a tridimensional perspective according to Fairclough, it can be concluded that these media publish news on the Marina Ovsyannikova case based on media alignments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ardimas
"Banyak kemajuan berarti yang dialami oleh Pers Indonesia sejak tahun 1960-an sampai sekarang. Kemajuan itu tampak pada perubahan pola pengelolaan perusahaan pers dari manajemen keluarga kepada manajemen modern dan pergeseran etos pers dari Pers Perjuangan yang penuh idealisme dan kental wama politik kepada Pers Bisnis yang menekankan usaha mencari untung, akumulasi modal bagi pemilik dan kesejahteraan karyawan. Tahun 1980-an Pers Indonesia telah memasuki era industri pers yang ditandai oleh perusahaan pers yang semakin padat modal dan sarat teknologi serta konsentrasi kepemilikan. Beberapa perusahaan pers berkembang menjadi konglomerat pers selama kurun waktu tiga dekade belakangan, meskipun jumlah perusahaan pers yang `jalan di tempat' jauh lebih banyak. Ironis memang.
Tujuan penelitian studi kasus yang menggunakan teori Ekonomi Politik Media ini adalah untuk meneliti kiat KKG mengelola sekitar 50 media cetak, lebih dari 3000 pekerja media dan sembilan buah perusahaan percetakan, ditinjau dari sistem pengelolaan redaksi dan bisnis.
Hasil penelitian ini mencatat beberapa faktor yang tali-temali dibalik keberhasilan usaha KKG yang fenomenal, yakni manajemen redaksi dan bisnis yang baik, adaptasi teknologi yang tinggi, SDM yang berkualitas, kejelian pengelola melihat peluang usaha dan kemampuan pengelola menyesuaikan diri dengan pandangan elit politik dan penguasa. Faktor yang terakhir adalah salah satu syarat bagi perusahaan pers untuk hidup di era Orde Baru yang otoriter.
Temuan lain adalah pembredelan Kompas oleh penguasa tahun 1978 hanyalah pemicu yang mendorong KKG untuk mempercepat program diversifikasi usaha yang salah satu dampaknya adalah sistem kepemilikan silang. Kasus kepemilikan silang media oleh KKG yang menonjol tentu pemilikan suratkabar, majalah, tabloid, radio dan televisi di satu kota, yakni Jakarta.
Yang menarik adalah tidak ditemukan bukti bahwa media yang ada di KKG ada di bawah satu redaksi dan melakukan daur ulang berita sehingga mengarah pada homogenisasi informasi dan berita. Temuan lain yang tidak kalah menariknya adalah tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa program perluasan jangkauan usaha KKG akan berhenti, meskipun pangsa pasar surat kabar milik grup in sudah mencapai 20 persen dan majalah tabloid mencapai 30 persen.

The Indonesian media industry has made significant achievements in the past three decades. The achievements can be seen from a change in the system of management of mass media companies from family management style to modem management and a shift in press ethos from "Pers Perjuangan", which is full of idealism and political nuances to "Business Press" which focuses on efforts to earn profit, accumulate capital for the owners and improve the welfares of the employees. In the 1980s the Indonesian press entered the era of "Press Industry", which was marked by the intensive use of capital and technology. Several companies have even grown into media conglomerates, although many have not made any progress at all. This case is ironic.
The aim of this research, which uses the theory of Political Economy of the Media, is to study the strategy of Kompas Gramedia Group (KKG) in managing around 50 print media companies, more than 3,000 media workers and nine printing companies seen from the management of its editorial and business departments.
The research findings document a number of interwoven factors behind the phenomenal success of KKG, among others sound management of editorial and business departments, adaptation to technological developments, qualified human resources, entrepreneurship of the owners and adaptability of the management to political leaders and the authorities in power. The latter was a prerequisite for a press company to survive in the era of the authoritarian New Order regime.
Other findings showed that the ban of Kompas by the authorities in 1978 served as a trigger which drove KKG to speed up its diversification program that led to cross-ownership. The most prominent example of media cross-ownership in KKG is the ownership of a newspaper, magazines, tabloids, a radio station and a television company in one city - Jakarta.
The most interesting finding is that the researcher did not find sufficient evidence that proved media companies in the KKG were under one editorial department and were recycling news that led to homogenization of information and news. The other important finding is that there is no indication that the process of media expansion in KKG will slow down or stop, even though the group has acquired 20 percent of the newspaper market and 30 percent of the market for magazines and tabloids.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agee, Warren Kendall
1982
302.2 AGE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vivian, John
Boston : Pearson, 2011
302.23 VIV m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emery, Edwin
New York: Dood, Mead & Company, 1971
001.51 EME i;001.51 EME i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Unesco Press, 1976
302.23 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Severin, Werner J.
Jakarta: Kencana, 2011
302.23 SEV t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>