Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Pratamawardani S.
"Dengan semakin banyaknya bahan pakaian yang tampaknya tidak dapat didaur ulang, fashion berkelanjutan adalah solusinya. Daur ulang itu penting karena berkaitan dengan keselamatan lingkungan. Hal ini juga penting untuk diketahui oleh masyarakat, dan untuk itu diperlukan sebuah platform untuk menyampaikan pentingnya fashion yang berkelanjutan, seperti Instagram. Platform dianggap sebagai alat komunikasi dan pemasaran yang efektif untuk menyebarkan pesan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis akun Instagram @Sejauh_Mata_Memandang sebagai clothing line brand lokal yang menerapkan social marketing dan bagaimana berhasil memperkenalkan gaya hidup fashion yang berkelanjutan. Dalam penelitian ini, strategi 'Honeycomb of Social Media dipilih untuk menilai konten, dan menggunakan pendekatan kualitatif dalam metode analisis konten, penelitian ini mengumpulkan data yang akan diambil dari fitur Instagram akun posting, 'Instastory' dan 'Feeds'. Kemudian ditemukan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa akun Instagram @Sejauh_Mata_Memanda memanfaatkan pemasaran sosial untuk meningkatkan kesadaran akan kampanye dan merek mereka. Alhasil, kami meminta mereka untuk mempengaruhi mereka agar membeli ide gaya hidup berkelanjutan mereka dan juga membeli lini pakaian dan tekstil mereka untuk berpartisipasi dalam gaya hidup berkelanjutan, memaksimalkan pemanfaatan fitur yang telah disediakan Instagram. 

With the increasing number of clothing materials that appear unable to be recycled, sustainable fashion is the solution. Recycling is important as it engages with the safety of the environment. It is also important for people to be aware of, and by doing so, a platform is needed to convey the importance of sustainable fashion, such as Instagram. A platform is considered an effective communication and marketing tool to spread a message. Thus, this study aims to examine and analyze the @Sejauh_Mata_Memandang Instagram account as a local brand clothing line that applies social marketing and how it successfully introduces a sustainable fashion lifestyle. In this study, the ‘Honeycomb of Social Media strategy is chosen to assess the content, and using the qualitative approach in content analysis methods, this study collects the data which will be retrieved from the account’s Instagram feature of posts, ‘Instastory’ and ‘Feeds’. It then found that this study shows that the Instagram account @Sejauh Mata Memandang utilized social marketing to raise awareness of their campaign and brand. As a result, we have them order to influence them to buy their sustainable fashion lifestyle idea and buy their clothing line and textiles to participate in a sustainable fashion lifestyle, maximizing the utilization of the feature Instagram has provided. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Febi Hardina
"Perkembangan media sosial ini telah membentuk praktik keputusan strategis bagi merek untuk berinteraksi, berkolaborasi, serta berbagi sehingga produsen menggunakan strategi penjualan dengan menggunakan social media influencer (SMI). Purchase intention atau niat beli tidak ditentukan secara langsung oleh adanya pengetahan konsumen mengenai produk tertentu, terlebih green product yang saat ini menjadi tren saat ini dianggap ramah lingkungan dan dibuat dari bahan daur ulang yang tidak beracun, alami, serta kemasan ramah lingkungan. Maka dari itu, untuk mencapai tujuan ini, penulis mengusulkan model konseptual yang menggabungkan teori perilaku terencana (TPB) dengan konstruksi tambahan seperti, influencers' perceived credibility, trust, expertise, and congruence.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara online. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purpossive sampling dengan subjek merupakan Followers Rania Yamin sebagai Social Media Influencer yang berdomisili di DKI Jakarta dan berjumlah 100 responden. Hasil penelitian bahwa peran SMI dapat mempengaruhi dalam niat beli green product. Namun, perceived credibility tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude toward the social media influencer sehingga memiliki implikasi terhadap purchase intention karena hasil T-statistics lebih kecil dari critical value (1,341 < 1,960), dan p-values lebih besar dari α (0,181 > 0,05).

The evolution of social media has shaped strategic decision-making practices for brands to engage, collaborate, and share, leading manufacturers to employ sales strategies through social media influencers (SMIs). Purchase intentions aren't solely determined by consumers' awareness of specific products, especially with the current trend of green products being considered environmentally friendly, made from non-toxic, natural, and eco-friendly recycled materials. Therefore, to achieve this goal, the author proposes a conceptual model that merges the Theory of Planned Behavior (TPB) with additional constructs such as influencers' perceived credibility, trust, expertise, and congruence. This research adopts a quantitative approach, distributing questionnaires online. The sampling technique employed is purposive sampling, targeting 100 respondents who are followers of Rania Yamin, a Social Media Influencer based in DKI Jakarta. The research findings suggest that the role of SMI can influence the purchase intention of green products. However, the perceived credibility does not significantly impact the attitude toward the social media influencer, thus affecting the purchase intention because the T-statistics result is smaller than the critical value (1,341 < 1,960), and the p-values are larger than α (0,181 > 0,05)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Salsabila
"Pemasaran hijau merupakan strategi pemasaran dengan pendekatan ramah lingkungan terhadap segala aspek kegiatan bisnis. Pertumbuhan eksponensial strategi pemasaran ini didasari oleh perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang beralih untuk menonsumsi produk ramah lingkungan. Sejauh Mata Memandang merupakan bisnis fesyen lokal yang telah menerapkan konsep pemasaran ini sejak pertama berdiri. Proses produksi dan kegiatan bisnis mereka secara keseluruhan membawa agenda pelestarian lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah strategi green marketing dapat berpengaruh terhadap niat pembelian konsumen. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, survei disebarkan kepada 153 responden yang mengetahui pemasaran hijau Sejauh Mata Memandang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pemasaran hijau oleh Sejauh Mata Memandang terbukti berpengaruh secara positif terhadap niat pembelian konsumen.

Green marketing is a marketing strategy with an environmentally friendly approach to all aspects of business activities. The exponential growth of this marketing strategy is based on shift on people’s consumption behaviour who choose to consume environmentally friendly products. Sejauh Mata Memandang is a local fashion business that has implemented this marketing concept since its establishment. Their production processes and business activities as a whole carry an environmental preservation agenda. This study was conducted to determine whether the green marketing strategy can affect consumer purchase intentions. Using a quantitative approach, the survey was distributed to 153 respondents who know green marketing by Sejauh Mata Memandang. The result of the study indicates that the application of green marketing by Sejauh Mata Memandang is proven to have a positive effect on consumers' purchase intentions."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sakti Andarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia di era New Wave Marketing, dengan memperhatikan social media marketing dan model adopsi yang sesuai, sehingga diharapkan proses adopsi produk sosial semakin besar. Menggunakan metode kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini menunjukkan elemen social media marketing yang diterapkan yaitu communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, dan collaboration. Jenis media sosial yang dimanfaatkan dan sesuai dengan model adopsi learn-feel-do yaitu website, facebook dan mailing list; model do-feel-learn yaitu facebook, website, mailing list, twitter dan youtube; dan model adopsi learn-do-feel yaitu facebook.

This research conducted to understand social media utilisation in social marketing campaign by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia in New Wave Marketing Era, using social media marketing and adoption model of social product. The study was conducted with qualitative methods using a case study as strategy. Research shows that social media marketing which is used by organization are communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, and collaboration. Social media types which is used learn-feeldo model are website, facebook, and mailing list; learn-feel-do model is used by facebook, website, mailing list, twitter and youtube; and learn-feel-do model is used by facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dzaky Ramadhan Nuh
"Visual marketing merupakan hal yang esensial bagi tiap brand, tiap brand memerlukan strategi yang tepat untuk menerapkan visual marketing karena visual marketing merupakan komponen utama yang diperlukan oleh brand untuk meningkatkan penjualannya. Kopi Kenangan dalam akun media sosial Instagramnya tentunya melakukan strategi visual marketing, untuk konsep yang digunakan salah satunya adalah konsep gaze cueing. Makalah jurnal ini melakukan penelitian terkait strategi visual marketing, gaze cueing dengan akun Instagram Kopi Kenangan sebagai studi kasusnya. Dalam mendukung penulisan ini, penulis menjadikan akun Instagram Kopi Kenangan sebagai sumber utama untuk menemukan data dan artikel jurnal terdahulu sebagai acuan terkait kosep dan strategi visual marketing. Makalah jurnal ini juga menemukan hasil bahwa konsep gaze cueing dapat dibuktikan kebenarannya, akan tetapi perbedaan data yang dihasilkan antara „post dengan gaze cueing‟ dan „post tanpa gaze cueing‟ tidak signifikan

Visual marketing is essential for every brand, each brand needs the right strategy for implementing visual marketing because visual marketing is a major component needed by brands to increase sales. Kopi Kenangan in its Instagram social media account certainly carries out a visual marketing strategy, for the concept used, one of the concept is the concept of gaze cueing. This journal paper conducts research related to visual marketing strategies, gaze cueing with the Kopi Kenangan Instagram account as a case study. In supporting this writing, the author makes the Kopi Kenangan Instagram account the main source for finding data and previous journal articles as a reference regarding visual marketing concepts and strategies. This journal paper also found that the gaze cueing concept could be proven, but the difference in the resulting data between “post with gaze cueing” and “post without gaze cueing” was not significant"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chelsea
"Dalam lingkungan bisnis saat ini, Internet telah mempersempit kesenjangan komunikasi antara bisnis dan konsumen dengan membangun platform komunikasi dua arah. Ini telah mendorong keterlibatan bisnis startup dengan pelanggan mereka melalui percakapan di ranah media sosial. Salah satu diskusi utama di abad ke-21 ini berkisar pada cara menggunakan media sosial dengan metode yang bisa berdampak pada keputusan pembelian konsumen. Studi ini akan memberikan pengertian tentang bagaimana media sosial dapat menguntungkan bisnis startup yang menghadapi konsep hidup yang sulit di dunia bisnis. Secara keseluruhan, studi ini mengidentifikasi beberapa platform media sosial yang cocok untuk produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga memajukan pemahaman kita tentang pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bisnis. Konteks lain yang dibahas dalam studi ini termasuk keuntungan yang dapat dimiliki melalui pemasaran media sosial pada bisnis startup yaitu untuk ikut terlibat dalam perbincangan publik pada berbagai tingkatan, memamerkan produk / layanan mereka secara visual, meningkatkan kesadaran merek mereka, membangun dan mempertahankan hubungan jangka panjang, dan ini semua dapat dicapai dengan cara yang hemat biaya. Keuntungan-keuntungan ini memang datang dengan tantangannya. Terutama dalam menyiapkan strategi pemasaran media sosial yang tepat untuk memastikan bahwa itu akan membawa hasil yang sejalan dengan tujuan setiap bisnis. Tantangan lain termasuk mengendalikan reaksi negatif dari publik dan mengikuti perubahan lingkungan yang terus berubah. Secara keseluruhan, penting bagi bisnis startup untuk berinvestasi dalam strategi pemasaran media sosial mereka untuk berhasil. Saat ini pasar publik berada di media sosial dan metode pemasaran tradisional tidak lagi cukup untuk membantu bisnis startup mencapaikan sukses, karena kebanyakan orang berusia sekitar 18 hingga 30 tahun aktif di media sosial.

In the current business environment, the Internet has narrowed the communication gap between brands and consumers by establishing two-way communication platforms. This has encouraged the engagement of startup businesses with their customers through joining the conversation on the social media sphere. One of the major discussions of the 21st century revolves around how to use social media platforms in a way that will impact on the consumer rsquo;s decision process. This study will give an understanding of how social media can benefit startups that are facing the tough living concept in the business world. Overall, the study identifies several social media platforms that are suitable for the products or services offered, thereby furthering our understanding of the utilization of social media as a marketing tool effectively and efficiently to achieve the business rsquo; goals. Another context that is being discussed in this research includes the advantages that social media marketing can have on startup businesses which are to engage with the public on multiple levels, showcase their products/services through visuals, increase their brand awareness, build and maintain long-term relationships, and these can all be achieved in a cost-effective manner. These advantages do come with its challenges. Especially in setting up the right social media marketing strategy to ensure that it will bring the results that are in line with the goals of each business. Other challenges include controlling the negative reactions from the public and in keeping up with the constantly changing environment. On the whole, it is necessary for startup businesses to invest in their social media marketing strategy to succeed. The public market is in social media and traditional marketing methods are no longer sufficient to help startup businesses achieve success, as most people around the age of 18 to 30 are active on social media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mahoca Neola Andisty
"Industri fashion diproyeksikan akan terus tumbuh. Merek fesyen dengan mode cepat (fast fashion) yang sesuai tren terkini juga masih berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai merek fast fashion terutama merek lokal khusus produk fyesen perempuan terus berstrategi untuk menarik konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social media marketing activities (SM) dan tiga konstruk pemasaran yakni value consciousness (VC), brand consciousness (BC), serta brand love (BL) terhadap tahapan brand loyalty, yakni cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), dan conative brand loyalty (CNL). Penelitian ini diolah menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan data dari sejumlah 242 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap konsumen merek fast fashion lokal khusus produk fesyen perempuan berusia 16-34 tahun yang pernah membeli produk serta mengetahui dan/atau mengikuti sosial media dari setidaknya salah satu merek berikut: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, dan Gaudi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif dari SM terhadap VC, BC, dan BL. Hasil penelitian juga mendemonstrasikan bahwa SM memiliki pengaruh positif langsung dan tidak langsung (melalui BC dan BL) terhadap tahapan brand loyalty. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

Fashion industry is projected to continuously grow. Fast fashion brands that match with the latest trends are also growing, including in Indonesia. Various fast fashion brands, especially local brands for women's fashion products, progressively build strategies to attract consumers. This study aims to determine the effects of social media marketing activities (SM) and marketing constructs which are value consciousness (VC), brand consciousness (BC), and brand love (BL) toward brand loyalty stages, namely cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), and conative brand loyalty (CNL). This research was using Structural Equation Modeling (SEM) based on 242 respondents’ data which was collected through distributing questionnaires to consumers of local fast fashion brands specifically for women’s fashion products aged 16-34 who have bought the product and know and/or follow social media from at least any of the following brands: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, and Gaudi in the last 6 months. The results of this study prove that there is a positive effect of SM on VC, BC, and BL. The results also demonstrate that SM has a direct and indirect positive effect (through BC and BL) on the brand loyalty stage. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevi Larasati
"Pada era web 2.0, penggunaan internet berkembang pesat dibandingkan web 1.0. Perubahan ini mengacu kepada cara berkomunikasi pengguna internet yang tadinya dari satu sumber ke banyak pengguna berubah menjadi dari banyak sumber ke banyak pengguna. Perubahan ini mempunyai pengaruh yang signifikan bagi pengguna dan pengembang aplikasi internet sampai lahirnya social media. Hal ini dibarengi dengan kemajuan teknologi komunikasi seperti seperangkat yang mendukung untuk mengakses social media. Sehingga pengguna social media merasa dapat melakukan aktivitas sosial tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Temuan ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, salah satunya adalah pemasaran. Oleh karena itu, munculah bidang disiplin ilmu baru yaitu social media marketing. Pengguna social media, dari mulai individu, UKM, sampai ke perusahaan-perusahaan besar menerapkan pemasaran melalui social media. Salah satu perusahaan, KASKUS, juga menerapkan social media marketing pada strategi komunikasi pemasaran nya. Sebagai situs jejaring sosial, KASKUS menggunakan jejaring lainnya yang terintegrasi dengan situs KASKUS, www.kaskus.co.id, sebagai salah satu strategi menghadapi semakin banyaknya pesaing di dunia jejaring sosial. Penerapan social media marketing ini digunakan KASKUS dengan harapan www.kaskus.co.id mampu bertahan menjadi market leader dalam bisnis situs jejaring sosial.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan evaluasi proses sebuah studi kasus. Penelitian ini menunjukkan bahwa social media marketing merupakan sarana komunikasi pemasaran yang cukup efektif khususnya dalam mencapai objectives yang telah ditentukan KASKUS. Hal ini berhubungan dengan teori New Wave Marketing beserta elemen-elemen social media marketing.

In web 2.0 era, Internet usage activity improving from web 1.0. This improvement is changing the way of internet user to communicate, from one to many become many to many communication. This change have a significant impact for internet users and software developer. And finally social media is born. This improvement is following by technology of communication which is commnication device can be use for social media. There is no limitation to communicate using social media.
Social media can be use for any dicipline science, one of them is marketing science. From that, social media marketing is born as new dicipline science. Social media users doing a marketing using social media marketing, starts from individual to big company. One of the company, KASKUS, also doing a social media marketing as its marketing communication strategy. As a social media networking, KASKUS use other social media integrated into www.kaskus.co.id, as one of their strategy to face the increasing number of competitors in social media networking, with so, www.kaskus.co.id could survive as a market leader.
The study was conducted with qualitative methods using a case study evaluation process. Research shows that social media marketing is an effective tools to reach the objectives that has been determined by KASKUS. This is related to the theory of the New Wave Marketing and also the elements of social media marketing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T34803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Novelyna Anansi
"Tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak telah menyebabkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menciptakan Kampanye Three Ends, yang terdiri dari tiga program: menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, menghentikan perdagangan manusia, dan menghentikan kesenjangan ekonomi bagi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial ini. Kerangka penelitian berasal dari elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation, and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analisis dilakukan pada konten yang diposting dan tanggapan pada media sosial, untuk empat media sosial yang digunakan dalam kampanye (Instagram, Twitter, YouTube, dan Facebook).
Penelitian ini menemukan bahwa lebih banyak masyarakat yang memberikan tanggapan di akun media sosial Facebook KPPPA, akan tetapi beberapa bulan terakhir justru akun media sosial Instagram KPPPA lebih banyak menarik perhatian masyarakat. Minat pengguna media sosial meningkat ketika KPPPA memposting informasi infografis tentang statistik kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Komunikasi hanya bersifat satu arah yaitu ketika kementerian mengunggah sesuatu, kemudian publik memberikan tanggapan berupa menyukai foto atau merespon melalui kolom komentar; tidak ada interaksi antara kementerian dan publik di media sosial yang digunakan dalam kampanye ini.

The high rate of violence on women and children has caused the Ministry of Women Empowerment and Child Protection (MoWECP) to create Three Ends Campaign, consisting three programs: stop violence toward women and children, stop trafficking, and stop economic disparity for women. This research aims to evaluate the effectiveness of social media utilization in this social marketing campaign. The research framework derives from the element of social media marketing: Content, Context, Connectivity, Conversation; and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analysis were conducted on content of social media posting and responses, for four social media used in the campaign (Instagram, Twitter, YouTube, and Facebook).
This research found that more people response on Facebook compare to other social media, but in the recent months Instagram attracts more attention. The interest of social media users is increasing when KPPPA post infographic information about statistic of violence against women in Indonesia. The direction of communication is only one way that the ministry posting something, then the public giving likes or comments; there is no interaction between the ministry and the public in the social media used in this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan Natanael
"Profil Perusahaan: Kantor Berita Radio (KBR) merupakan penyedia konten berita yang berasaskan pada jurnalisme independen dan sudah berdiri sejak tahun 1999. KBR mendistribusikan konten beritanya melalui situs (kbr.id), Instagram (kbr.id),
Twitter, Facebook, YouTube (BeritaKBR), dan podcast (kbrprime.id). Tujuan KBR adalah untuk memastikan pendengarnya bisa mendapatkan informasi mengenai berita terkini yang bisa dipercaya dengan mudah.
Analisis Situasi:
1. Strengths
Multi-platform (situs, media sosial, audio & video streaming, dan aplikasi seluler), memiliki berbagai konten sesuai dengan segmennya masing-masing, media sosial Instagram KBR merupakan platform terkuat dengan total reach 3,755,259 akun.
2. Weaknesses
Kurang dikenal oleh khalayak dibandingkan dengan kompetitornya, memiliki engagement rate yang lebih kecil dibandingkan dengan yang seharusnya, memiliki followers yang relatif lebih kecil daripada kompetitornya, belum memiliki visual yang menarik bagi khalayaknya, konten yang banyak membuat khalayak KBR bingung dan tidak tertarik.
3. Opportunities
Instagram menjadi salah satu sumber pencarian informasi utama di Indonesia, Instagram dapat membantu radio untuk mempertahankan eksistensinya di era digital, adanya berita yang viral dan terbaru dapat memunculkan minat khalayak untuk melakukan engagement pada sebuah konten di Instagram, Industri media berita terus berkembang sesuai dengan perkembangan digital.
4. Threats
Kompetitor yang baru muncul sudah bisa memiliki pengikut dan pembaca lebih banyak dibandingkan dengan KBR, kompetitor memiliki audience engagement yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan KBR, radio sudah mulai tertinggal karena banyaknya orang menggunakan media baru untuk mencari informasi.
Rumusan Masalah:
Engagement khalayak KBR terhadap konten Instagram KBR masih dapat dikatakan rendah jika dibandingkan dengan engagement rate yang baik.
Tujuan:
1. Meningkatkan engagement rate di Instagram KBR (@kbr.id).
2. Meningkatkan brand awareness di Instagram KBR (@kbr.id).
3. KBR memperbaiki visual di media sosialnya sesuai dengan target khalayak.
Khalayak Sasaran:
1. Demografis: Laki-laki dan perempuan berusia 25-44 tahun dan berstatus ekonomi A, B, C+.
2. Geografis: Seluruh daerah Indonesia dengan kecepatan internet yang stabil.
3. Perilaku: Aktif menggunakan Instagram sebagai sumber pencarian informasi utama.
4. Psikografis: Selalu ingin tahu mengenai berita terbaru dan menyukai desain visual yang sederhana dan menarik.
Usulan Program:
Program pemasaran media sosial digunakan untuk menjawab permasalahan engagement akun Instagram KBR. Program ini dibagi menjadi tiga bagian utama:
• Perbaikan Konten dan Visual Instagram KBR
• Konten Khusus yang Meningkatkan Partisipasi Khalayak
• Instagram Ads
Jadwal: Januari – April 2023
Anggaran: Rp8.075.000
Evaluasi:
Input: mengevaluasi program yang berjalan dari pra-produksi sampai produksi
Output: mengevaluasi seluruh kegiatan dari produksi sampai pasca produksi
Outcome: mengevaluasi dampak dari program terhadap target khalayak.

Company's Profile: Kantor Berita Radio (KBR) is a news content provider based on independent journalism and has been established since 1999. KBR distributes its news content through its website (kbr.id), Instagram (kbr.id), Twitter, Facebook, YouTube (BeritaKBR), and podcasts
(kbrprime.id). KBR's goal is to ensure that its listeners can easiliy get reliable information about the latest news.
Situation Analysis:
1. Strengths
Multi-platform (website, social media, audio & video streaming audio & video, and mobile apps), has a variety of content according to its segment each segment, KBR's Instagram social media is the strongest with a total reach of 3,755,259 accounts.
2. Weaknesses
Less recognized by the audience compared to competitors, has a smaller engagement rate than it should, has relatively smaller followers than it compared to what it should be, has relatively smaller followers than its competitors, does not yet have attractive visuals for competitors, does not yet have visuals that are attractive to its audience, a lot of content makes KBR's audience
confused and uninterested.
3. Opportunities
Instagram is one of the main sources of information in Indonesia, Instagram can help radio to maintain its presence in the digital era, the existence of viral and latest news can can generate audience interest in engaging with content on Instagram, the news media industry continues to grow according to engagement on a content on Instagram, the news media industry continues to grow in accordance with digital development.
4. Threats
Newly emerging competitors can already have followers and readers more than KBR, competitors have relatively higher audience engagement compared to KBR, radio has begun to fall behind due to the number of competitors have relatively higher audience engagement compared to KBR, radio has started to fall behind because many people use new media to find
information.
Problem Statement:
KBR's audience engagement on Instagram is still considered
to be low when compared to a good engagement rate.
Objectives:
1. To increase the engagement rate on KBR's Instagram (@kbr.id).
2. To increase brand awareness on KBR Instagram (@kbr.id).
3. KBR improves the visuals on its social media in accordance with the target audience.
Target Audience:
1. Demographics: Men and women aged 25-44 years old and economic status A, B, C+.
2. Geographic: All regions of Indonesia with stable internet speed.
3. Behavior: Actively using Instagram as main source of information search.
4. Psychographic: Always curious about the latest news the latest news and likes simple and attractive visual design.
Proposed Program:
A social media marketing program was used to address the engagement issues of KBR's Instagram account. The program is divided into three main parts:
- KBR Instagram Content and Visual Improvements
- Customized Content that Increases Participation Audience
- Instagram Ads
Schedule: January - April 2023
Budget: IDR 8,075,000
Evaluation:
Input: evaluate the program running from pre-production to production
Output: evaluate all activities from production to post-production
Outcome: evaluate the impact of the program on target audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>