Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Immaculatta Mitha Dwi Restuti
"Memahami perilaku biaya merupakan hal yang penting bagi manajemen, terutama dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan. Manajer mempertimbangkan adanya ketidakpastian lingkungan ketika mengambil keputusan mengenai sumber daya yang berpengaruh pada perilaku biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perilaku cost stickinessdengan adanya ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji dampak ketidakpastian lingkungan terhadap cost stickiness pada strategi prospector dan defender. Penelitian ini menggunakan dimensi munificence, dinamisme dan kompleksitas untuk mengukur ketidakpastian lingkungan. Penelitian ini juga menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap strategi dan menguji perilaku cost stickiness pada strategi prospector dan defender. Lebih lanjut penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak ketidakpastian lingkungan terhadap cost stickinesspada kemampuan majerial yang berbeda dan pengujian tersebut dilakukan pada strategi prospector dan defender.
Penelitian ini menggunakan data perusahaan non finansial yang terdaftar pada bursa efek di kawasan Asia Tenggara pada periode 2013-2019. Sampel akhir didapatkan sebanyak 23.298 observasi dan pengujian dilakukan menggunakan regresi panel dengan sub sampel. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa cost stickinessmeningkat dengan adanya ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan, perusahaan cenderung menahan sumber daya yang dimiliki untuk tetap bisa menjalankan operasional perusahaan. Cost stickiness meningkat ketika perusahaan menahan sumber daya yang dimiliki. Dampak ketidakpastian lingkungan terhadap cost stickiness tidak berbeda pada strategi prospector dan defender.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dengan ketidakpastian lingkungan yang tinggi perusahaan di Asia Tenggara cenderung untuk memilih strategi defender. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa cost stickiness terjadi pada strategi defender tetapi tidak dapat dikatakan terjadi cost stickiness pada strategi prospector. Hal ini bisa jadi disebabkan karena perusahaan di Asia Tenggara mayoritas bergerak pada sektor jasa, agrikultur dan sumber daya mineral dan perdagangan pada produk dan bahan mentah yang belum diproses, yang menyebabkan perusahaan prospector tidak banyak berinovasi pada teknologi tinggi ataupun inovasi yang canggih.
Lebih lanjut hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak ketidakpastian lingkungan terhadap cost stickinesslebih kuat pada perusahaan yang memiliki kemampuan manajerial yang rendah dibandingkan dengan yang tinggi, baik pada strategi prospector dan defender. Hal tersebut menunjukkan bahwa manajer dengan kemampuan manajerial yang rendah dalam menghadapi ketidakpastian cenderung menahan sumber daya untuk tetap memenuhi permintaan sumber daya dan mengantisipasi kenaikan penjualan di masa depan.

Understanding cost behavior is important for management to decision making. Managers consider environmental uncertainties when making decisions about resources that affect cost behavior. This study aims to examine the cost stickiness behavior in high environmental uncertainty. This study also aims to examine the effect of environmental uncertainty on cost stickiness in prospector and defender strategies. This study uses the dimensions of munificence, dynamism, and complexity to measure environmental uncertainty. This study also examines the effect of environmental uncertainty on the strategy and examines cost stickiness behavior on prospector and defender strategy. Furthermore, this study aims to examine the effect of environmental uncertainty on cost stickiness on different managerial abilities and the test was carried out on prospector and defender strategies.
This study uses data from non-financial firms listed on stock exchanges in the Southeast Asia region on 2013-2019. The final sample was 23,298 firm-year observations and testing were run using panel regression with sub samples. The test results indicate that cost stickiness increases with high environmental uncertainty. To deal with environmental uncertainty, firms tend to retain resources to continue firm's operations. Cost stickiness increases when the firm retains its resources. The behavior of cost stickiness that increases due to environmental uncertainty occurs in prospector and defender strategies.
The test results also show that in high environmental uncertainty, firms in Southeast Asia tend to choose the defender strategy. The test results also show that cost stickiness occurs in the defender strategy but not occur in the prospector strategy. This could be since the majority of firms in Southeast Asia are engaged in the service sector, agriculture, mineral resources and trading in unprocessed products and raw materials, which causes prospector firms to not innovate much in high technology or sophisticated innovation.
Furthermore, the results of the study show that the effect of environmental uncertainty on cost stickiness is stronger in firms that have low managerial abilities compared with high ones, both in prospector and defender strategies. This shows that managers with low managerial abilities to cope with uncertainty tend to retain resources to keep meet resource requirement and anticipate increasing future sales.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tian Fitriyantika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh siklus bisnis dan diversifikasi pendapatan terhadap perubahan capital buffer dan perubahan risiko. Penelitian ini menggunakan data balance panel periode 2007:Q1 - 2012:Q4. Penelitian ini menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS). Penelitian ini menggunakan variabel independen berupa variabel siklus bisnis dengan proksi tingkat pertumbuhan GDP riil dan variabel diversifikasi pendapatan yang dihitung dengan Herfindahl Index (HHI).
Dengan menggunakan variabel kontrol berupa non interest share, ROA, tingkat pertumbuhan aset, likuiditas, volatilitas dan size, hasil penelitian menemukan bahwa (1) siklus bisnis dan diversifikasi pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan capital buffer; (2) siklus bisnis dan diversifikasi pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan risiko.

This study aims to analyze the influence of business cycle and revenue diversification on changes in capital buffer and changes in risk. This study uses balance panel data for the period 2007:Q1 p 2012:Q4. This study uses Two Stage Least Square Method (2SLS). This study uses independent variable such as rate of growth of real GDP as a proxy for business cycle variable and revenue diversification variable counted by Herfindahl Index (HHI).
Using control variable such as non interest share, ROA, asset growth, liquidity, volatility and size, the result shows that (1) business cycle and revenue diversification have negative and significant impact on changes in capital buffer; (2) business cycle and revenue diversification have negative and significant impact on changes in risk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loga Aritmagitaningtias
"Pada tahun 2013, Kementerian Keuangan menetapkan Kebijakan Reviu RKA K/L yang merupakan tahapan penelahaan atas penyusunan dokumen rencana keuangan yang bersifat tahunan berupa RKA K/L, Reviu RKA K/L dilaksanakan oleh auditor APIP K/L. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Unit Kerja penyusun RKA LAN dan Direktorat Jenderal Anggaran terhadap penerapan Reviu RKA K/L di LAN.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi langsung pada kegiatan yang menjadi obyek penelitian, dengan penentuan responden menggunakan metode purposive sampling. Kebijakan Reviu RKA K/L telah dilaksanakan dengan baik di LAN sejak tahun anggaran 2013 untuk DIPA tahun 2014 dan dibutuhkan dalam perencanan kegiatan dan penganggaran karena membawa perbaikan RKA K/L pada proses perencanaan dan penganggaran di LAN.

In 2013, the Ministry of Finance stipulates new policy comprising the reviewing stage in the formulation of the financial plan documents which is called 39 Kebijakan Riviu RKA K L 39 Review of Ministrial and Institutional Work Plan Budget. The RKA K L is implemented by the APIP K L auditor. This research aims to explore and analyze the perception of the Work Unit working on RKA at the State Administration Agency LAN and the Directorate General of Budget on application of RKA K L Review at LAN.
This study employs descriptive methods, the data was collected through questionnaires, interviews and direct observation on the relevant activities related to the object of research. The respondents were deliberately chosen using purposive sampling. This study suggests that the RKA K L Review Policy has been well implemented at LAN since the 2013 fiscal year for the 2014 Budget Implementation Checklist DIPA. In addition to that, the policy is required in planning activities and budgeting for it improves the RKA K L in the planning and budgeting process at LAN.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Ignatius Ramos
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh siklus bisnis dan diversifikasi pendapatan terhadap tingkat penyesuaian capital buffer dan risiko perbankan di ASEAN pada periode 2006-2014. Teknik estimasi yang digunakan adalah 3-SLS pada panel data untuk mengatasi masalah endogenitas dan adanya hubungan simultan dalam model. Penelitian ini menemukan bahwa ketika perekonomian berada pada fase ekspansi, bank akan meningkatkan capital buffer. Kemudian, semakin terdiversifikasinya bank berdampak negatif terhadap capital buffer. Di sisi lain, pengaruh ekspansi pada siklus bisnis dan diversifikasi pendapatan memberikan manfaat terhadap penurun risiko bank. Hubungan antara tingkat penyesuaian capital buffer dan risiko bank memiliki pengaruh positif satu sama lain.

This research is aimed to analyze the impact of business cycle and revenue diversification on both adjustment of capital buffer and bank risk in ASEAN whitin period of 2006-2014. By using 3-SLS to overcome endogenaity problem in panel data, the result shows that business cycle has positive effect on adjustment of bank capital buffer. Furthermore, an increase in bank's revenue diversification has signicifant impact to reduce bank capital buffer. Meanwhile, revenue diversification and expansionary in business cycle help bank to decrease its risk. The result also confirms positive simultaneous relationship between adjustment of capital buffer and bank risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djokosusilo
"Anggaran merupakan salah satu instrumen penting dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan, dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarkat yang terus meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara tingkat kompleksitas lingkungan proyek (X1) dan tingkat ketat/longgarnya struktur pengambilan keputusan DIP 1989/90 (X2) sebagai variabel bebad, dengan pola penentuan anggaran (Y) sebagai variabel tergantung. Masalah tersebut timbul karena banyaknya faktor yang harus diperhitungkan dalam proses penentuan anggaran proyek, baik dari segi: teknis, administrative, makro, mikro, Sectoral, Departemental, Regional Nasional, Ekonomis, politik, sosial, budaya, dan keamanan. Setiap proyek mempunyai ciri-ciri kegiatan dan masalah lingkungan tertentu yang berbeda dengan proyek lainnya baik karena sifat kegiatan, volume, ruang lingkup, sebaran lokasi, teknologi yang dipergunakan dan lain-lainya. Di lain pihak setiap pejabat dalam mengembangkan alternative dan keputusannya terikat oleh struktur birokrasi yang ada, di samping keterbatasan kemampuan manusiawi serta sarana dan waktu yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan tugasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Hardiyanti
"Direktorat Jenderal Bina Marga merupakan unit eselon 1 yang memiliki pemotongan anggaran terbesar kedua di Kementerian PUPR pada tahun 2016. Berdasarkan Inpres tentang pemotongan anggaran, setiap organisasi harus tetap mengamankan belanja prioritas yang menjadi tanggung jawabnya. Namun, pemotongan anggaran di Ditjen Bina Marga masih dilakukan pada program prioritas.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan metode pemotongan anggaran di Ditjen Bina Marga pada tahun anggaran 2016 dengan melihat lima metode yang ditetapkan oleh McTighe. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi literature.
Hasil penelitian menunjukan bahwa diantara kelima metode pemotongan anggaran yang sudah dikenal, metode pemotongan di Ditjen Bina Marga cenderung menggunakan tiga metode secara bersamaan, yaitu organizational mission, marginal investment, dan employee participation. Penggunaan tiga metode tersebut berimplikasi pada sejumlah pemotongan program prioritas dan pemeliharaan pada tahun 2016.

The Directorate General of Highways is the echelon 1 unit with the second largest budget cut in 2016. Under the Inpres on budget cuts, every organzation must keep securing the priority spending that it is responsible for. However, budget cuts in the Directorate General of Highways are still being conducted on priority programs.
Based on these problems, this study aims to describe the method of budget cuts in the Directorate General of Highways in fiscal year 2016 by looking at the five methods set by McTighe. This research uses post positivist approach and data collection is done through observation, in depth interview, and literature study.
The results show that among the five known budget cutting methods, the cutting method in Directorate General of Highways tends to use three methods simultaneously, namely organizational mission, marginal investment, and employee participation. The use of these three methods implies a number of priority and maintenance program cuts by 2016.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Syali Saputra
"Penelitian ini menjelaskan bagaimana proses pembahasan kebijakan subsidi BBM dalam RUU APBNP 2015 yang dilakukan pada saat DPR dikuasai oleh kelompok di luar koalisi presiden, tidak mengalami kebuntuan politik yang berujung pada disfungsi pemerintahan. Berpijak pada pendekatan koalisi presidensial sebagai dasar argumennya, penelitian ini mengeksplorasi kerangka kerja kelembagaan baik formal maupun informal yang mengatur relasi presiden dan DPR dengan berpusat pada Presiden Widodo sebagai aktor utama. Temuan penelitian menunjukkan ada dua faktor utama yang menyebabkan pembahasan kebijakan subsidi BBM dalam RUU APBNP 2015 tidak mengalami kebuntuan politik. Pertama, unsur-unsur institusional baik formal maupun informal yang mengatur relasi presiden dan DPR dalam proses politik anggaran di Indonesia menyebabkan integrasi eksekutif-legislatif yang mendorong Presiden Widodo dan elit-elit partai politik untuk bersikap akomodatif dan mengutamakan musyawarah mufakat. Kedua, perilaku akomodatif dan musyawarah mufakat difasilitasi oleh tersedianya alat kekuasaan eksekutif yang dapat digunakan Presiden Widodo untuk membangun dukungan politik di DPR terkait dengan: mendisiplinkan fraksi-fraksi dalam koalisi presiden untuk satu suara dengan pemerintah; serta melakukan kompromi dengan fraksi-fraksi di luar koalisi presiden.

This research explained about budgeting process of fuel subsidy policy on RUU APBNP 2015, which is done by president and DPR while they controlled by groups outside the president coalition. Even though, this situation didn't made a political impasse which is can create a government dysfunction. Based on presidential coalitional approach as foundation to build its argument, this research explored the institutional framework either formal or informal that set the relation between president and DPR which centered to President Widodo as main actor. The findings of the study indicate that there are two main factors that causing the discussion of fuel subsidy policy in RUU APBNP 2015 doesn't have political deadlock. First, institutional elements either formal or informal which govern the relation between president and DPR on budgetting process in Indonesia causes executive legislative integration, thus encouraging President Widodo and elites of political parties to be accomodative and consensual in their behavior. Second, accomodative and consensus behavior has been facilitated with the executive toolbox. In this case, can be use by the President Widodo to build political support in DPR, which are diciplining parties within his coalition and build cooperation with parties from outside his coalition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyadi
"Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) merupakan kebijakan baru dalam sistem penyusunan anggaran di Indonesia. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menghubungkan kebijakan, perencanaan dengan penganggaran, menjaga disiplin fiskal, meningkatkan prediksi dan memperbaiki alokasi dana sektoral.
Sebagai kebijakan baru, tahap implementasi KPJM merupakan tahap yang penting. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan KPJM, perlu dilakukan evaluasi terhadap implementasi kebijakan tersebut. Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi KPJM. Dengan menggunakan pendekatan teori implementasi Edwards III, ada empat faktor atau variabel yang dianalisis yaitu faktor komunikasi, sumber daya, sikap aparat pelaksana, dan struktur birokrasi. Metode analisis adalah metode deskriptif-kuantitatif yaitu menilai determinasi setiap faktor/variabel dan mengukur besaran nilai rata-rata tertimbang dari indikator-indikator setiap variabel, kemudian mendeskripsikan secara kualitatif. Sedangkan obyek penelitian adaiah para perencana dan penyusun anggaran di Departemen Pertanian.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum faktor komunikasi, sumber daya, sikap dan struktur birokrasi cukup mendukung implementasi KPJM. Namun masih terdapat beberapa indikator yang bernilai kurang, antara Iain : indikator konsistensi komunikasi dari variabei komunikasi, indikator informasi dan referensi dari variabel sumber daya, dan indikator prosedur operaslonal serta indikator komunikasi antar organisasi dari variabel struktur birokrasi.
Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa kebijakan KPJM akan dapat diimplementasikan dengan baik dalam penyusunan anggaran di Indonesia, karena tidak ditemukan hambatan yang berarti dari faktor-faktor yang mernpengaruhi implementasi KPJM.
Selanjutnya, agar implementasi KPJM lebih berhasil periu dilakukan perbaikan pada berbagai faktor pendukungnya. Karena itu disarankan untuk terus dilakukan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan penyusunan KPJM, peningkatan alokasi anggaran untuk penyusunan KPJM, penyediaan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan aparat pelaksana dalam mengakses informasi dan referensi yang diperlukan, dan memperkuat kedudukan KPJM dengan mengharuskan diadakannya pembahasan KPJM bersama instansi-instansi terkait sebagaimana anggaran tahunan.

Medium Term Expenditure Frameworks (MTEF) is a new policy in the budgeting process in Indonesia. The objectives of an MTEF are lingklng the policy, planning and budgeting, improved fiscal discipline, greater budgetary predictability for line ministries, and better inter-and intra-sectoral resources allocation.
As a new policy, the implementation of MTEF is an important stage. Accordingly, the implementation of MTEF in Indonesia need to be evaluated in order to know how achievement of the implementations of this policy. The evaluation is arranged by analyzing the factors/variables that can influence the achievement of this policy. With reference to policy implementation theory from Edwards III, there are four factors to be analyzed i.e. communication, resources, preference, and bureaucratic. Using a descriptive-quantitative method, this research calculates the rate of the factors determination, and computes the percentage of average portions. Object of research is the planning and budgeting officer in Department of Agriculture.
The analyze result show that, generally, all of the factors support enough to the implementation of MTEF. However, there are some indicators of the implementation factors should be improved to make implementation better. Those are : consistency of communications, information and references, operational procedures, and communication between organizations.
Refer to that result, the conclusion can be taken as follows:
MTEF can be implemented well in the budgeting process in Indonesia, since there is no critically conflict or problem from implementing factors.
As a final point, according to get implementation MTEF better, it is recommended to improve some implementation factors as follows:
- training of MTEF arrangement for budgeting officer must be intensively prepared;
- budget allocation for MTEF reform should be increased;
- access to information and reference should be facilitated;
- Institutional dimensions of MTEF must be explicitly addressed.
Its means that MTEF should be discussed with related agency such as annual budget."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Adani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tail risk pada variabel pembentuk risiko pasar, yakni risiko indeks saham, nilai tukar, dan suku bunga di Jepang, Cina, Korea Selatan, Negara ASEAN-5 dan Amerika Serikat. Pada penelitian ini digunakan metode GARCH-M-GED (General Autoregressive Conditional Heteroschedascity in Mean with General Error Distribution Parameter) untuk mencari tahu pembentukan dan besaran tail risk, dan dilengkapi dengan metode VAR (Vector Autoregressive) IRF (Impulse Response Function) untuk menganalisa pola dari transmisi global di masing-masing variabel. Penelitian juga dilakukan dengan melakukan perbandingan antara data rentang waktu harian dengan data rentang waktu mingguan dalam rangka menganalisa resistensi investasi terhadap tail risk berdasarkan rentang waktu investasi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa tail risk merupakan hal yang lazim terjadi, dengan volatilitas tertinggi ditunjukkan oleh variabel suku bunga. Dan investasi dengan rentang waktu mingguan dirasa lebih resisten terhadap tail risk dibanding investasi pada rentang waktu harian.

ABSTRACT
This study aims to analyze tail risk on three variables that generate the market risk. They are equity index, exchange rate, and interest rate risk in Japan, China, South Korea, ASEAN-5 Countries, and United States of America. In this study, GARCH-M-GED (General Autoregressive Conditional Heteroschedascity in Mean with General Error Distribution Parameter ) method used to find out about the establishment and magnitude of the tail risk, and will be completed with VAR (Vector Autoregressive) IRF(Impulse Response Function) method in order to analyze the pattern of global transmission in each variable. This study also done a comparative study between daily time series data with weekly time series data to analyze the resistence of investment towards tail risk, based on the investment time horizon. Finally, this study find out that tail risk is something prevalent, and the highest volatility showed by interest rate variable. And weekly time horizon investment considered more resistance toward tail risk rather than daily time horizon investment."
2013
S46068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Danuarsyah
" ABSTRAK
Skripsi ini, menganalisis pengaruh dan korelasi cash conversion cycle, firm size, dan firm age perusahaan terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on asset. Sampel yang digunakan dalam skripsi ini adalah perusahaan sektor basic material, consumer cyclical, consumer non ndash; cyclical, dan energi yang terdaftar di BEI periode 2011 ndash; 2015 dengan metode purposive sampling. Data dalam skripsi ini diolah menggunakan Excel dan Eviews 9. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh cash conversion cycle, firm size, dan firm age pada seluruh sampel dan masing ndash; masing sektor. Terdapat korelasi positif antara cash conversion cycle dan firm size terhadap return on asset dan terdapat korelasi negatif antara firm age terhadap return on asset.
ABSTRACT This study analyzes the impact and correlation of cash conversion cycle, firm size, and firm age to profitability that measure expressed by return on assets. This study use firms in basic material, consumer cyclical, consumer non ndash cyclical, and energy sectors listed in Indonesian Stock Exchange for the period 2011 2015, using purposive sampling method. The data in this study conducted using Eviews 9. The results in this study there is a positive correlation between cash conversion cycle and firm size to return on assets, and there is a negative correlation between firm age to return on asset."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>