Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161037 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Faadhilah
"Tulisan ini akan menganalisis bagaimana strategi digital marketing Scarlett Whitening khususnya pada produk Acne Series dalam aplikasi TikTok terhadap minat beli target konsumennya. Teknik digital marketing yang dianalisis tersebut diantaranya berupa penggunaan audio musik, tanda pagar, storytelling, TikTok influencer marketing, TikTok Shop, dan lain-lain. Selain itu, penulis menganalisis bagaimana teknik yang digunakan dapat membangun suatu brand image terhadap Scarlett Whitening hingga ke perilaku minat beli dari target konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan teknik analisis konten pada @Scarlett_Whitening dan juga studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa teknik digital marketing yang dilakukan Scarlett Whitening pada aplikasi TikTok khususnya pada produk Acne Series telah meningkatkan brand image yang positif dan menstimulasi minat beli target konsumen terhadap produk tersebut. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu melakukan pendalaman pada setiap teknik digital marketing yang digunakan suatu merek pada produk tertentu tidak hanya terbatas dari produk keseluruhan serta bisa menggunakan beberapa konsep lainnya yang dapat meningkatkan kualitas analisis yang dibuat.

This paper will analyze how Scarlett Whitening's digital marketing strategy, especially the Acne Series products in the TikTok application, affects the buying interest of its target consumers. The digital marketing techniques analyzed include the use of audio music, hashtags, storytelling, TikTok influencer marketing, TikTok Shop, and others. In addition, the authors analyze how the techniques used can build a brand image of Scarlett Whitening to the buying interest behavior of target consumers. The research method used is the content analysis technique on @Scarlett_Whitening and also the study of literature. The results of the analysis show that the digital marketing technique carried out by Scarlett Whitening on the TikTok application, especially for the Acne Series product, has increased a positive brand image and stimulated the buying interest of target consumers for the product. Suggestions for further research are to deepen each digital marketing technique used by a brand on a particular product, not only limited to the overall product and can use several other concepts that can improve the quality of the analysis made."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Faadhilah
"Tulisan ini akan menganalisis bagaimana strategi digital marketing Scarlett Whitening khususnya pada produk Acne Series dalam aplikasi TikTok terhadap minat beli target konsumennya. Teknik digital marketing yang dianalisis tersebut diantaranya berupa penggunaan audio musik, tanda pagar, storytelling, TikTok influencer marketing, TikTok Shop, dan lain-lain. Selain itu, penulis menganalisis bagaimana teknik yang digunakan dapat membangun suatu brand image terhadap Scarlett Whitening hingga ke perilaku minat beli dari target konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan teknik analisis konten pada @Scarlett_Whitening dan juga studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa teknik digital marketing yang dilakukan Scarlett Whitening pada aplikasi TikTok khususnya pada produk Acne Series telah meningkatkan brand image yang positif dan menstimulasi minat beli target konsumen terhadap produk tersebut. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu melakukan pendalaman pada setiap teknik digital marketing yang digunakan suatu merek pada produk tertentu tidak hanya terbatas dari produk keseluruhan serta bisa menggunakan beberapa konsep lainnya yang dapat meningkatkan kualitas analisis yang dibuat.
This paper will analyze how Scarlett Whitening's digital marketing strategy, especially the Acne Series products in the TikTok application, affects the buying interest of its target consumers. The digital marketing techniques analyzed include the use of audio music, hashtags, storytelling, TikTok influencer marketing, TikTok Shop, and others. In addition, the authors analyze how the techniques used can build a brand image of Scarlett Whitening to the buying interest behavior of target consumers. The research method used is the content analysis technique on @Scarlett_Whitening and also the study of literature. The results of the analysis show that the digital marketing technique carried out by Scarlett Whitening on the TikTok application, especially for the Acne Series product, has increased a positive brand image and stimulated the buying interest of target consumers for the product. Suggestions for further research are to deepen each digital marketing technique used by a brand on a particular product, not only limited to the overall product and can use several other concepts that can improve the quality of the analysis made.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amadea Nabilah
"Globalisasi telah memicu meningkatnya popularitas Korean Wave (K-Wave) di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Keadaan ini dijadikan peluang bagi seluruh industri di Indonesia, termasuk industri kecantikan untuk memajukan bisnisnya. Scarlett Whitening, sebagai salah satu brand produk kecantikan di Indonesia, turut memanfaatkan popularitas K-Wave untuk mempertahankan posisinya di pasar kecantikan. Walaupun telah memiliki brand image positif di kalangan masyarakat, Scarlett Whitening tetap perlu memperkuat brand image yang dimilikinya untuk menunjang keberlangsungan bisnis. Hal ini dilakukan oleh Scarlett Whitening dengan menggandeng sejumlah idol Korea, seperti Song Joong Ki, Twice, dan EXO sebagai Brand Ambassador dari perusahaannya. Masing-masing Brand Ambassador turut mempromosikan dan menyebarluaskan informasi mengenai produk Scarlett Whitening dan keberadaan Scarlett Whitening itu sendiri. Upaya yang dilakukan oleh Scarlett Whitening dan Brand Ambassador Korea mengundang antusiasme dari para penggemar dan konsumen. Antusiasme ini membuahkan kesan positif bagi Scarlett Whitening, terutama sebagai brand produk kecantikan lokal yang dapat dipercaya dan aman digunakan. Melalui jurnal ini, dibuktikan bahwa adanya hubungan yang konkrit antara penggunaan Brand Ambassador Korea dalam memperkuat brand image Scarlett Whitening.

Globalization has triggered the increasing popularity of the Korean Wave (K-Wave) in all parts of the world, including Indonesia. This situation serves as an opportunity for all industries in Indonesia, including the beauty industry, to advance their business. Scarlett Whitening, one of Indonesia's beauty product brands, is also benefiting from the K-Wave’s popularity to maintain its position in the beauty market. Although it already has a positive brand image among the public, Scarlett Whitening still needs to strengthen its brand image to maintain company continuity. This was accomplished by Scarlett Whitening through collaboration with several Korean idols, such as Song Joong Ki, Twice, and EXO, as Brand Ambassadors for the company. Each Brand Ambassador advertises and spreads awareness about Scarlett Whitening's products and existence. Scarlett Whitening's and the Korean Brand Ambassador's efforts sparked interest among fans and customers. This excitement has helped Scarlett Whitening make a good impression, especially as a local cosmetic brand that can be trusted and is safe to use. This journal demonstrates that there is a direct link between the usage of Korean Brand Ambassadors and the enhancement of Scarlett Whitening's brand image.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Jamal
"TikTok Shop, sebagai social commerce nomor satu di Indonesia, menghadirkan pengalaman baru dalam berbelanja secara online melalui live streaming shopping. Ini memungkinkan aktivitas jual beli dilakukan secara real time yang kemudian menjadi faktor online purchase intention. Salah satu toko yang mengadaptasi teknik ini dan berhasil adalah merek produk fashion lokal Swepo. Swepo berhasil memaksimalkan seluruh fitur live streaming shopping dengan memanfaatkan event Hari Belanja Online Nasional untuk meningkatkan penjualannya. Makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena live streaming shopping dimanfaatkan melalui strategi komunikasi pemasaran merek produk fashion lokal Swepo. Qualitative Content Analysis digunakan sebagai metodologi pada analisis ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa online purchase intention meningkat melalui interactivity, perceived credibility, perceived attractiveness, argument quality, dan price awareness yang tumbuh akibat kemampuan komunikasi host dalam berinteraksi dengan penonton.

TikTok Shop, as the number one social commerce in Indonesia, presents a new experience in shopping online through live streaming shopping. This allows buying and selling activities to be carried out in real time which then becomes a factor of online purchase intention. One store that has adapted this technique and been successful is local fashion brand Swepo. Swepo managed to maximize all of its live streaming shopping features by taking advantage of the National Online Shopping Day event to increase its sales. This paper aims to find out how the phenomenon of live streaming shopping is exploited through the marketing communication strategy of the local fashion brand Swepo. Qualitative Content Analysis is used as the methodology in this analysis. The results of the analysis show that online purchase intention increases through interactivity, perceived credibility, perceived attractiveness, argument quality, and price awareness which grows due to the host's communication skills in interacting with the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Farhanah
"Kehadiran internet turut mengubah praktik masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi saat ini. Tidak hanya memberikan peluang untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara baru, media sosial juga secara bersamaan meminimalisir hambatan masuk dan meningkatkan persaingan dalam berbagai sektor industri, salah satunya adalah industri musik. Sebagai salah satu label rekaman di Korea Selatan, KOZ Entertainment menggunakan pemasaran viral sebagai bagian dari strategi pemasaran digital mereka agar dapat menjangkau dan meningkatkan kesadaran publik terkait lagu ‘Any Song’ yang dirilis oleh artis di bawah naungannya, Zico. Menggunakan metode analisis konten kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan pemasaran viral sebagai strategi pemasaran digital lagu ‘Any Song’ pada aplikasi short video sharing TikTok. Tiga kriteria pemasaran viral dari Kaplan dan Haenlein (2011) digunakan untuk melihat karakteristik yang mendukung penyebaran konten secara eksponensial pada platform tersebut. Hasil dari tulisan ini menemukan bagaimana jenis pesan, pengirim, dan lingkungan tepat dimana konten viral disebarluaskan berpengaruh pada pemasaran viral lagu ‘Any Song’. Peneliti juga melihat bagaimana karakteristik media sosial juga memiliki keterkaitan dengan bentuk konten yang disebarluaskan dan bentuk keterlibatan pengguna dalam menyebarluaskan pesan pemasaran

The emergence of the internet has helped change people's practices in communicating and obtaining information. Not only does it provide opportunities to communicate and interact in new ways, but social media also simultaneously minimizes entry barriers and increases competition in various industrial sectors, one of which is the music industry. As one of the record labels in South Korea, KOZ Entertainment used viral marketing as part of their digital marketing strategy to raise public awareness regarding the song "Any Song" released by the artist under its label, Zico. This study used the qualitative content analysis method to see how viral marketing is implemented as part of the digital marketing strategy for the song "Any Song" in the short video sharing application TikTok. Moreover, this paper used three viral marketing criteria from Kaplan and Haenlein (2011) to examine the characteristics that underpin the exponential spread of content on the platform. This paper's findings found how the type of message, sender, and the exact environment in which viral content is shared affects the viral marketing of the song 'Any Song'. This research also highlighted how social media characteristics are also related to the form of content disseminated and the form of user involvement in communicating marketing messages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Farhanah
"Kehadiran internet turut mengubah praktik masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi saat ini. Tidak hanya memberikan peluang untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara baru, media sosial juga secara bersamaan meminimalisir hambatan masuk dan meningkatkan persaingan dalam berbagai sektor industri, salah satunya adalah industri musik. Sebagai salah satu label rekaman di Korea Selatan, KOZ Entertainment menggunakan pemasaran viral sebagai bagian dari strategi pemasaran digital mereka agar dapat menjangkau dan meningkatkan kesadaran publik terkait lagu ‘Any Song’ yang dirilis oleh artis di bawah naungannya, Zico. Menggunakan metode analisis konten kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan pemasaran viral sebagai strategi pemasaran digital lagu ‘Any Song’ pada aplikasi short video sharing TikTok. Tiga kriteria pemasaran viral dari Kaplan dan Haenlein (2011) digunakan untuk melihat karakteristik yang mendukung penyebaran konten secara eksponensial pada platform tersebut. Hasil dari tulisan ini menemukan bagaimana jenis pesan, pengirim, dan lingkungan tepat dimana konten viral disebarluaskan berpengaruh pada pemasaran viral lagu ‘Any Song’. Peneliti juga melihat bagaimana karakteristik media sosial juga memiliki keterkaitan dengan bentuk konten yang disebarluaskan dan bentuk keterlibatan pengguna dalam menyebarluaskan pesan pemasaran.

The emergence of the internet has helped change people's practices in communicating and obtaining information. Not only does it provide opportunities to communicate and interact in new ways, but social media also simultaneously minimizes entry barriers and increases competition in various industrial sectors, one of which is the music industry. As one of the record labels in South Korea, KOZ Entertainment used viral marketing as part of their digital marketing strategy to raise public awareness regarding the song "Any Song" released by the artist under its label, Zico. This study used the qualitative content analysis method to see how viral marketing is implemented as part of the digital marketing strategy for the song "Any Song" in the short video sharing application TikTok. Moreover, this paper used three viral marketing criteria from Kaplan and Haenlein (2011) to examine the characteristics that underpin the exponential spread of content on the platform. This paper's findings found how the type of message, sender, and the exact environment in which viral content is shared affects the viral marketing of the song 'Any Song'. This research also highlighted how social media characteristics are also related to the form of content disseminated and the form of user involvement in communicating marketing messages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pita Cindriyani Utami
"Pesatnya perkembangan Korean Wave di Indonesia menjadi kesempatan baru bagi industri kecantikan dalam membangun strategi pemasaran. Salah satunya adalah Whitelab, yang telah menjadikan Sehun–seorang anggota boyband EXO asal Korea Selatan–sebagai Brand Ambassador mereka. Whitelab berusaha memanfaatkan ketertarikan dan loyalitas penggemar Sehun untuk menyebarkan brand awareness, membangun engagement, dan menaikkan angka penjualan melalui pengadaan merchandise serta event. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena commodity fetishism pada penggemar EXO dimanfaatkan melalui strategi komunikasi pemasaran merek produk kecantikan lokal Whitelab. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur dan qualitative content analysis. Hasil analisis menemukan bahwa fenomena commodity fetishism terbentuk melalui penerapan strategi komunikasi pemasaran Whitelab yang ditandai dengan pengadaan merchandise serta event. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai yang diberikan penggemar Sehun EXO terhadap merchandise serta event, yang kemudian dapat menggiring penggemar pada sebuah kesadaran dan kebutuhan palsu (false consciousness).

The rapid development of the Korean Wave in Indonesia has become a new opportunity for the beauty industry to develop marketing strategies. One of them is Whitelab, which has made Sehun – a member of the boy band EXO from South Korea – as their Brand Ambassador. Whitelab tries to gain benefits from fans' loyalty to build brand awareness, intensify engagement, and increase sales figures by procuring merchandise and events. This study seeks to find out how Whitelab utilizes the phenomenon of commodity fetishism among EXO fans through a marketing communication strategy. By combining literature studies and qualitative content analysis, the study finds that Sehun fans are highly interested in merchandise and events related to the idol. Thus, leading to false consciousness and need."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Andre
"Tesis ini membahas strategi komunikasi pemasaran produk digital yang dimiliki oleh Harian Kompas bernama Kompas Epaper. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Paradigma penelitan yang dipilih adalah sosial konstruktivisme dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan diperkuat oleh pengamatan langsung dari lapangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa strategi komunikasi pemasaran Kompas Epaper masih mengunggulkan kanal konvensional dan tidak banyak memanfaatkan kanal promosi digital. Hal ini seiring dengan tujuan utama komunikasi produk Epaper Kompas yang fokus untuk menjaga minat baca target pembaca harian yang sudah ada (existing reader), yang tren konsumsi medianya sudah berubah menjadi media digital, dengan tetap mempertahankan pengalaman (experience) membaca berita dalam bentuk surat kabar non-konvensional. Konteks dari khalayak yang ingin dijangkau oleh produk Epaper Kompas juga tidak hanya para pembaca berita, melainkan juga para pengiklan, dimana strategi bisnis Harian Kompas dilakukan untuk mengomunikasikan diversifikasi pelantar (platform) yang dimiliki sehingga mendapakan peningkatan pendapatan (revenue) dari para pemasang iklan yang sudah ada (existing advertiser).

This thesis paper investigated the marketing communication strategy of a digital product developed by Kompas Daily Newspaper. This study was conducted using qualitative approach with descriptive method. The selected research paradigm was social constructivism strengthened by a case study of the currently developed digital product, namely Kompas Epaper. In-depth interviews and direct field observation were the selected methods to collect primary data. The findings of this study states that the marketing communication strategy of Kompas ePaper still favors conventional channels and does not take advantage of the variousity of digital promotional channels. This finding is in line with the main purpose of communication of Kompas Epaper, which emphasized more on maintaining the exisiting reader's interest in reading daily newspaper, despite the trend that has shifted into digital media consumption, whilst keeping the experience of reading the news in the form of conventional newspaper. The targeted audiences by Kompas Epaper are not merely the readers, but also the advertisers as the quintessential part of Kompas daily?s business strategy. What it does is communicating the newly developed platform diversification of Kompas and eventually, to increase the current revenue from the existing advertisers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Silvera
"Dalam era digital, media sosial memiliki peranan penting dalam strategi pemasaran perusahaan. Instagram, sebagai salah satu platform media sosial yang populer, memungkinkan perusahaan untuk terhubung dengan konsumen potensial secara global. Dalam upaya memanfaatkan potensi media sosial, perusahaan mengembangkan berbagai strategi pemasaran, termasuk pemanfaatan influencer. Influencer marketing telah menjadi tren terbesar dalam dunia pemasaran, didorong oleh perubahan perilaku konsumen yang semakin terkoneksi secara digital. Dalam konteks Marketing Public Relations (MPR), penggunaan influencer sebagai alat untuk meningkatkan citra merek telah menjadi perhatian utama bagi perusahaan. Studi ini fokus pada pemanfaatan influencer dalam strategi pemasaran merek "Scarlett" di Instagram. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan influencer telah memengaruhi peningkatan pengetahuan merek Scarlett dan dampaknya terhadap performa penjualan. Selain itu, strategi promosi dan influencer marketing memiliki peran penting dalam membangun brand image di mata konsumen. Kombinasi kedua strategi ini dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam membangun brand image, meningkatkan kesadaran merek, memperkuat kepercayaan konsumen, dan menciptakan hubungan emosional dengan merek.

In the digital age, social media plays an important role in corporate marketing strategies. Instagram, as one of the most popular social media platforms, allows companies to connect with potential consumers globally. In an effort to harness the potential of social media, the company developed a variety of marketing strategies, including the use of influencers. Influencer marketing has become the biggest trend in the marketing world, driven by changing consumer behavior that is increasingly digitally connected. In the context of Public Relations Marketing (MPR), the use of influencers as a tool to enhance the brand image has become a major concern for companies. The study focuses on the use of influencers in the marketing strategy of the "Scarlett" brand on Instagram. Analysis shows that influencing has influenced the improvement of Scarlett's brand awareness and its impact on sales performance. In addition, promotion and influencer marketing strategies play an important role in building a brand image in the eyes of consumers. The combination of these two strategies can create strong synergies in building brand image, raising brand awareness, strengthening consumer confidence, and creating an emotional relationship with the brand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Silvialestari
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh produk rumah tangga kategori pelicin pakaian merek Kispray
dalam upaya membangun ekuitas merek. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Pihak brand Kispray mewakili perusahaan dalam memberikan
informasi mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Kispray.
Kesimpulan strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Merek Kispray untuk
membangun ekuitas merek adalah advertising, sales promotion, event &
experience, dan public relations & publicity. Keempat strategi komunikasi
pemasaran yang digunakan masing-masing memiliki tujuan untuk membangun
ekuitas merek dari empat kategori pembentukan ekuitas merek menurut Kotler
(2009), yaitu brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand
loyalty. Pemasangan advertising bertujuan untuk pembentukan brand awareness
dan brand association. Sales promotion bertujuan untuk membangun lebih jauh
brand association. Pelaksanaan event & experience, dan public relations &
publicity bertujuan untuk membangun brand association, namun lebih banyak
pada tujuan perceived quality dan brand loyalty.

ABSTRACT
This research aims to find out the marketing communication strategy undertaken
by Kispray brand, aid ironing product, to build brand equity. Research method
used in this research is qualitative method. Kispray represents the company to
provide information of marketing communication strategies that used by the
brand. The conclusion of marketing communications strategy that used by
Kispray to build brand equity are advertising, sales promotion, event &
experience, and also public relations & publicity. These fourth marketing
communications strategy have a goal to build the brand equity of the four
categories of brand equity according to Kotler (2009), such as brand awareness,
brand association, perceived quality, and brand loyalty. Advertising placement
aims to build brand awareness and brand association. Meanwhile, sales promotion
aims to build more brand association. Furthermore, the aim of event &
experience and public relations & publicity also to build brand association, but the
focus is more on the purpose of perceived quality and brand loyalty, This research aims to find out the marketing communication strategy undertaken
by Kispray brand, aid ironing product, to build brand equity. Research method
used in this research is qualitative method. Kispray represents the company to
provide information of marketing communication strategies that used by the
brand. The conclusion of marketing communications strategy that used by
Kispray to build brand equity are advertising, sales promotion, event &
experience, and also public relations & publicity. These fourth marketing
communications strategy have a goal to build the brand equity of the four
categories of brand equity according to Kotler (2009), such as brand awareness,
brand association, perceived quality, and brand loyalty. Advertising placement
aims to build brand awareness and brand association. Meanwhile, sales promotion
aims to build more brand association. Furthermore, the aim of event &
experience and public relations & publicity also to build brand association, but the
focus is more on the purpose of perceived quality and brand loyalty]"
2015
T44178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>