Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Yulia Puspitasari
"Kualitas tidur individu di masa pandemi COVID-19 cenderung memburuk dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kecemasan yang meningkat dan dukungan sosial yang dipersepsikan berbeda oleh individu di masa pandemi ini. Padahal, tidur memiliki peran penting untuk kesehatan fisik dan juga kesejahteraan psikologis individu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat kualitas tidur mahasiswa di masa pandemi COVID-19 yang dipengaruhi oleh kecemasan dan dukungan sosial. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah State-Trait Anxiety Inventory, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Terdapat 452 mahasiswa berusia 18-25 tahun yang terlibat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis multiple regression yang dilakukan, kecemasan dan dukungan sosial secara simultan berperan secara signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (F (2,450) = 59.320, R2 = 0.209, p = <0.05). Akan tetapi, secara parsial hanya kecemasan saja yang berperan secara signifikan (β = 0.450, p < 0.05), sedangkan dukungan sosial tidak memiliki peran yang signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingginya kecemasan dan rendahnya dukungan sosial secara bersamaan memprediksi kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa peran dukungan sosial saja tidak cukup untuk memprediksi kualitas tidur mahasiswa di masa pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil analisis tambahan untuk setiap dimensi pada dukungan sosial, dukungan sosial dari keluarga, teman, dan significant others secara simultan berperan signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (F (3, 450) = 15.538 R2 = 0.094, p = < 0.05), akan tetapi secara parsial hanya dukungan sosial dari keluarga saja yang memiliki peran yang signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (β = -0.290, p < 0.05). Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi dukungan sosial dari keluarga berperan terhadap kualitas tidur yang baik di masa pandemi COVID-19.

Individual's sleep quality during the COVID-19 pandemic tends to get worse compared to the previous time. This condition is affected by the increase of anxiety and social support which is seen differently by the individual during the COVID-19 pandemic. Apparently, sleep has an important role to the individual's physical health and psychological well-being. Therefore, this research is aimed to examine the sleep quality of college students during the COVID-19 pandemic which is affected by the anxiety and social support. The instruments used in this research are State-Trait Anxiety Inventory, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, and Pittsburgh Sleep Quality Index. There are 452 college students between 18-25 years old involved in this research. Based on the result of the multiple regression analysis, the anxiety and social support given simultaneously had a significant role to the poor sleep quality (F(2,450) = 59.320, R2 = 0.209, p = <0.05). However, it was only anxiety that had significant role (β=0.450, p<0.05), whereas the social support did not have significant role to the poor sleep quality. The result indicates that the increase of anxiety and the decrease of social support that occurs at the same time predicted the poor sleep quality of college students. Furthermore, the analysis showed that only social support was not enough to predict the sleep quality of college students during the COVID-19 pandemic. Based on additional analysis for each dimension of social support, social support from family, friends, and significant others given simultaneously had a significant role to the poor sleep quality (F (3, 450) = 15.538 R2 = 0.094, p = < 0.05), but partially it was only social support from family that had significant roles to the poor sleep quality (β = -0.290, p < 0.05). The result indicates that the increase of social support from family predicted the good sleep quality during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Dara Zakiyyatul Haq
"Masalah terkait tidur menjadi salah satu fenomena yang paling umum ditemukan pada mahasiswa, terlebih dengan adanya kondisi pandemi COVID-19. Terjadinya masalah terkait tidur dikaitkan dengan beberapa faktor internal dan eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi gambaran kualitas tidur mahasiswa di masa pandemi COVID-19 yang dilakukan terhadap mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia dengan menggunakan alat ukur Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Identifikasi karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, rumpun, masalah kesehatan, konsumsi kafein dan alkohol, kebiasaan merokok, dan intensitas penggunaan gadget juga dilakukan. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada sejumlah 107 responden. Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Indonesia memiliki kualitas tidur yang buruk.

Sleep problems are one of the most common phenomena found in college students, especially in the COVID-19 pandemic situation. The occurrence of sleep problems is associated with several internal and external factors. This study aimed to identify the description of sleep quality in college students during the COVID-19 pandemic, which was conducted on undergraduate students of the Universitas Indonesia using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) as a measurement tool. Identification of the characteristics of the respondents including age, gender, caffeine and alcohol consumption, smoking habits, and gadget screen time use was also carried out. This is quantitative descriptive research, conducted on 107 respondents. The results of this study found that most undergraduate students of the Universitas Indonesia had poor sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Rossallina
"Pandemi COVID-19 membuat berbagai pihak melakukan perubahan. Di dunia pendidikan, perubahan yang besar adalah bergantinya metode pembelajaran tatap muka menjadi metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mahasiswa di tahun pertama perkuliahan, termasuk pihak yang turut terkena perubahan ini. Transisi dari SMA ke perguruan tinggi dapat menjadi tuntutan tersendiri, ditambah lagi mahasiswa baru juga perlu menyesuaikan diri dengan PJJ dan segala konsekuensinya. Hal tersebut dapat membawa dampak pada kesejahteraan psikologis mahasiswa. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh penyesuaian diri dalam memediasi hubungan dukungan sosial dan kesejahteraan psikologis. Pengambilan data dilakukan pada mahasiswa angkatan 2020 (N=605), dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Psychological Well-being Scales dan College Student Social Support Scales (CSSSS) yang sudah diadaptasi kedalam Bahasa Indonesia, serta alat ukur Student Attitudes and Perception Survey (SAPS) Indonesia. Hasil uji regresi menunjukkan penyesuaian diri signifikan memediasi hubungan dukungan sosial dan kesejahteraan psikologis mahasiswa baru angkatan 2020 pada masa pandemi COVID-19. Semakin besar dukungan sosial yang diterima dari orang tua dan teman, maka akan membuat mahasiswa melakukan usaha-usaha penyesuaian diri, yang akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan psikologis

The COVID-19 pandemic causes various parties to make changes. In the world of education, the big change is the change of face-to-face learning methods to distance learning methods. Students in their first year of study are among those affected by this change. Transitioning from high school to tertiary education can be a special demand, plus new students also need to adjust to distance learning and all its consequences, this can have an impact on students' psychological well-being. This study aims to examine the role of adjustment in mediating the relationship between social support and psychological well-being. Data were collected from students of class 2020 (N=605), using convenience sampling techniques. The measuring instruments used are Psychological Well-being and College Student Social Support Scales (CSSSS) which have been adapted into Indonesian, as well as the Indonesian Student Attitudes and Perception Survey (SAPS) measurement tool. Regression analysis showed that self-adjustment significantly mediated the relationship between social support and the psychological well-being of new students of class 2020 during the COVID-19 pandemic. The more social support received from parents and friends, the more it encourages them to make efforts to adjust, which will affect the level of psychological well-being"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Syifa Agatha
"Mahasiswa keperawatan di masa pandemi COVID-19 mengalami transisi kegiatan pembelajaran tatap muka yang beralih ke pembelajaran jarak jauh. Perubahan pembelajaran ini membuat fleksibilitas waktu mahasiswa terhadap tidur juga berbeda tiap individu. Penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dengan metode cross sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara efektivitas pembelajaran jarak jauh dengan kualitas tidur mahasiswa keperawatan pada masa pandemi COVID-19. Jumlah responden sebanyak 84 orang Mahasiswa Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2019-2021 yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index dan instrumen efektivitas pembelajaran jarak jauh yang dimodifikasi dari penelitian Hung, et al. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki kualitas tidur yang buruk dan efektivitas pembelajaran jarak jauh yang cukup efektif. Selanjutnya hasil uji t independen menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara efektivitas pembelajaran jarak jauh dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan (P=0.389, a=0.05). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi faktor lain yang berkaitan dengan efektivitas pembelajaran jarak jauh dan kualitas tidur.

Nursing students during the COVID-19 pandemic experienced a transition from face-to-face learning activities to distance learning. This learning change makes students' time flexibility to sleep different for each individual. This dedescriptive correlational quantitative research with cross sectional design method aims to identify the relationship between the effectiveness of distance learning and the sleep quality of nursing students during the COVID-19 pandemic. The number of respondents was 84 undergraduate students of the Faculty of Nursing, University of Indonesia, class 2019-2021 who were selected using a stratified random sampling technique. The instrument used is the Pittsburgh Sleep Quality Index and the effectiveness of distance learning which was modified from the research of Hung, et al. The results showed that the majority of respondents had poor sleep quality and the effectiveness of distance learning was quite effective. Furthermore, the results of the independent t test showed that there was no significant relationship between the effectiveness of distance learning and sleep quality in nursing students (P=0.389, a=0.05). Future research is expected to identify other factors related to the effectiveness of distance learning and sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresha Utami Hanggarini
"Dukungan sosial keluarga, teman, atau significant other yang dipersepsikan tersedia saat dibutuhkan dapat menjadi salah satu faktor penting untuk mengembangkan resiliensi selama pandemi COVID-19. Bagi mahasiswa dengan keterbatasan ekonomi, salah satunya mahasiswa penerima Bidikmisi, dukungan sosial memperkuat kapabilitas diri untuk menghadapi keadaan yang dialami sehingga tetap mampu berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan sosial yang dipersepsikan secara umum memprediksi resiliensi, sekaligus mengetahui apakah dukungan sosial keluarga, teman, dan significant other masing-masing memprediksi resiliensi mahasiswa penerima Bidikmisi selama pandemi. Sebanyak 336 mahasiswa penerima Bidikmisi berusia 18-22 tahun diuji dengan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC 10) untuk melihat nilai dukungan sosial yang dipersepsikan dan resiliensi, secara berurutan. Analisis simple regression menunjukkan bahwa dukungan sosial yang dipersepsikan secara umum memprediksi resiliensi. Analisis multiple regression juga menunjukkan bahwa dukungan sosial dari keluarga dan significant other memprediksi resiliensi, sementara dukungan sosial dari teman tidak memprediksi resiliensi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang dipersepsikan oleh mahasiswa penerima Bidikmisi, semakin tinggi pula resiliensi dalam menghadapi berbagai kesulitan selama pandemi.
.....Family, friend, and significant other social support which perceived as available when needed can be one of the important factors to develop resilience during the COVID-19 pandemic. For college students with economic hardship, one of which is college students of Bidikmisi scholarship, social support strengthens their capability to face life difficulties so that they still can function optimally in everyday life. Therefore, this study aims to find out whether overall perceived social support predicts resilience and whether family, friend, and significant other social support each predicts the resilience of college students of Bidikmisi scholarship during the pandemic. 336 college students of Bidikmisi scholarship aged 18-22 years were tested using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC 10) to see perceived social support and resilience scores, respectively. Simple regression analysis shows that overall perceived social support predicts resilience. Multiple regression analysis also shows that perceived social support from family and significant other predict resilience, meanwhile perceived social support from friend does not predict resilience. Based on these findings, it can be concluded that the higher social support perceived by college students of Bidikmisi scholarship, the higher the resilience in facing various difficulties during the pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Nindya Danastri
"Kualitas tidur buruk memiliki prevalensi yang tinggi pada mahasiswa dengan smartphone screen time sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kualitas tidur buruk. Aktivitas fisik menjadi upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk memperbaiki kualitas tidur. Studi cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh smartphone screen time terhadap kualitas tidur serta melihat peran moderasi dari aktivitas fisik dalam memperlemah pengaruh smartphone screen time terhadap kualitas tidur. Pengukuran smartphone screen time menggunakan data fitur bawaan smartphone iOS dan Android, lalu kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF) telah dilakukan kepada 205 partisipan berusia 18-25 tahun (M = 20,65; SD = 1,419). Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi smartphone screen time, kualitas tidur akan semakin buruk [r(203) = 0,166, p < 0,01]. Aktivitas fisik ditemukan secara signifikan memperkuat pengaruh smartphone screen time terhadap kualitas tidur. Penelitian ini mengimplikasikan pentingnya mengurangi smartphone screen time bagi mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang memiliki kualitas tidur buruk di situasi pandemi COVID-19. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi tenaga profesional untuk penyusunan program intervensi yang berfokus dalam meningkatkan kualitas tidur pada mahasiswa.

Poor sleep quality is highly prevalent among college students as smartphone screen time became one of the reasons for poor sleep quality. Physical activity has become a way for college students to improve their sleep quality. This cross-sectional study aims to investigate the effect of smartphone screen time on sleep quality also analyze the moderating role of physical activity in weakening the effect of smartphone screen time on sleep quality. This research measures Smartphone Screen Time using data from iOS and Android screen time built-in application, Sleep Quality using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and Physical Activity using International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF) on 205 participants with age range 18-25 years old (M = 20,65; SD = 1,419). Result shows that higher smartphone screen time worsens sleep quality [r(203) = 0,166, p < 0,01]. There is a significant moderating role of physical activity in strengthen the effect of smartphone screen time on sleep quality. This study implies the importance of reducing smartphone screen time for college students, especially for those who have poor sleep quality in the COVID-19 pandemic situation. This study will also benefit the mental health professionals to develop intervention programs that focus on improving sleep quality for college students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmah
"Adanya situasi pandemi Covid-19 membuat isu keterbatasan lowongan kerja yang dapat membuat para mahasiswa tingkat akhir mengalami kecemasan dan kebimbangan dalam keputusan kariernya. Kondisi ini membuat mereka perlu mencaricara untuk menghadapi kecemasan dan kebimbangan dalam keputusan karier mereka. Peran strategi coping diketahui dapat membantu mahasiswa dalam mengurangi tingkat kecemasan karier dan juga kebimbangan dalam keputusan karier.Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat peran strategi coping dalam memoderasi hubunganantara kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier pada mahasiswa tingkat akhir.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental. Partisipan pada penelitian ini sebanyak 400 mahasiswa tingkat akhir dari berbagai rumpun ilmu dan kota di Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Career Decision Scale, Career Anxiety Scale dan Ways of Coping Checklist Revised.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi coping terbukti memoderasi hubungan antara kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa strategi coping dapat menurunkan tingkat kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier pada mahasiswa tingkat akhir. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan beberapa manfaat bagi praktisi pengembangan karier di perguruan tinggi

The Covid-19 pandemic situation gives impact of the uncertain conditions on the working world that make senior year college students causing anxiety and career indecision. This condition makes them need to find ways to deal with the anxiety and career indecisions. The role of coping strategies is apparently known to help students reduce the career anxietylevels as well as career indecision. The purpose of this study was to investigate the role of coping strategies in moderating the relationship between career anxiety and career indecision amongsenior year college students. This research was a quantitative study with a non-experimental research design. Participants in this study were 400 senior year college students from various faculties and cities in Indonesia. Research instruments such as Career Decision Scale questionnaire, Career Anxiety Scale and Ways of Coping Checklist revised were used in this study. The results indicated that coping strategies had a moderation in the relationshipbetween career anxiety and career decisions in senior year college students. This study had the implication that coping strategies can reduce career anxiety and also career indecision among senior year college students. In addition, the results of this study provided several benefits for career development practitioners in higher education."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Purnamasari
"Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan sistem pembelajaran di perguruan tinggi, yaitu adanya penerapan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring, Akibatnya mahasiswa mengalami masalah penyesuaian diri. Strategi koping penting untuk membantu penyesuaian diri. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa strategi koping berhubungan dengan dukungan sosial, dan dukungan sosial dapat mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa tahun pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti persepsi dukungan sosial dalam memediasi hubungan strategi koping dan penyesuaian diri mahasiswa tahun pertama di masa pandemi Covid-19. Partisipan penelitian berjumlah 684 mahasiswa tahun pertama. Instrumen yang digunakan adalah College Adjustment Questionnaire (CAQ), Coping Flexibility Scale-Revised (CFS-R), dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Pengolahan data menggunakan simple mediation. Hasil menunjukkan hubungan antara strategi koping dengan penyesuaian diri mahasiswa tahun pertama di masa pandemi Covid-19 dimediasi oleh persepsi dukungan sosial dari keluarga (=0.78), teman (=0.60), dan orang penting lainnya (=0.08), p<0.00. Implikasi dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi universitas untuk mengintegrasikan pengembangan keterampilan strategi koping dalam program tahun pertama, serta mendukung hubungan yang positif dan berkelanjutan dengan orang tua, keluarga, dan teman-teman baru yang telah terjalin sebelumnya untuk membantu proses penyesuaian diri mahasiswa tahun pertama

The Covid-19 pandemic caused changes in the learning system in universities. The implementation of this system entitled Online Distance Learning. Because of the policy, undergraduate students experienced adjustment problems. Coping strategies are important to help with adjustment. Previous studies have shown that coping strategies were related to social support, also can influence the adjustment of first-year students. The purpose of this study was to examine perceptions of social support in mediating the relationship between coping strategies and adjustment of first-year students during the Covid-19 pandemic. The research participants were 684 first year students. The data were collected using The College Adjustment Questionnaire (CAQ), Coping Flexibility Scale- Revised (CFS-R), and The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Data processing using simple mediation. The results show that the relationship between coping strategies and the adjustment of first-year students during the Covid-19 pandemic is mediated by perceived social support from family (=0.78), friends (=0.60), and significant others (=0.08), p< 0.00. The implications of this research could be a consideration for universities to integrate the development of coping strategy skills in the first year program, as well as support positive and sustainable relationships with parents, family, and new friends that have been established previously to help the adjustment process of first year students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Dwi Rachma Nisa
"

Penggunaan media sosial mengalami peningkatan pada kelompok usia remaja akhir dan dewasa awal, sehingga berisiko menimbulkan kecanduan. Hal ini semakin parah dengan situasi pandemi COVID-19 yang mengharuskan semua kegiatan dilakukan secara daring di rumah dan menyebabkan intensitas penggunaan media sosial semakin meningkat terutama di kalangan remaja. Kecanduan media sosial menyebabkan individu tidak dapat mengontrol waktu penggunaan, terutama ketika sesaat sebelum tidur sehingga mempengaruhi kualitas tidur individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa selama situasi pandemi COVID-19. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 110 mahasiswa Universitas Indonesia yang dipilih dengan teknik probability sampling dengan proportional random sampling. Kecanduan media sosial diukur dengan kuesioner Kecanduan Media Sosial dan kualitas tidur diukur dengan dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Rata-rata skor kecanduan media sosial yaitu 83,05 dan rata-rata skor kualitas tidur yaitu 8,4. Hasil uji Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecanduan media sosial dengan kualitas tidur (p=0,008; r=0,253), semakin kecanduan media sosial, semakin buruk kualitas tidur. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran perawat dalam upaya promotif dan preventif terhadap perubahan gaya hidup akibat kemajuan teknologi dengan kualitas tidur, baik bagi mahasiswa, orangtua, maupun institusi pendidikan.

Kata kunci:

Kecanduan Media Sosial, Kulitas Tidur, Mahasiswa, Remaja, Pittsburgh Sleep Quality Index.

 


Social media has seen a sharp increase in use by adolescent and young adult that may further leads to an addiction. The escalation of usage largely due to the COVID-19 pandemic outbreak that encourage and ask people to do things online from home which then cause social media overuse mainly on juvenile. Excessive social media use provokes individuals incapable to control the appliance, particularly before-bed time that influence their sleep quality. This study aims to know the relations of social media addiction and sleep quality to undergraduate student amid COVID-19 pandemic. This descriptive correlation study with cross-sectional approach involved 110 undergraduate students form Universitas Indonesia who were  selected by probability sampling with proportional random sampling. The data were collected using Social Media Addiction questionnarie for the level of social media addiction and Pittsburgh Sleep Quality Index for sleep quality. Mean score of the social media addiction is  83,05 and mean score for sleep quality is 8,4. Pearson test results show that there was a correlation between social media addiction and sleep quality (p=0,008; r=0,253), the higher the addiction rate is, the worse the sleep quality will be. This study is expected to increase the role of nurses in promotive and preventive efforts in order to change the lifestyle due to technological advances with sleep quality, for students, parents, and academic institution.

Keywords:

Adolescents, Social Media Addiction, Sleep Quality, Undergraduate Students, Pittsburgh Sleep Quality Index.

 

;

Dalam era digital ini, pembelajaran dengan metode e-learning menjadi solusi yang umum diimplementasikan pada pendidikan jarak jauh. Kekurangan dari metode e- learning ini yaitu minimnya informasi pengajar mengenai antusiasme dan tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan sistem yang mampu mendeteksi engagement siswa. Tingkat engagement siswa pada e-learning dapat ditentukan dari pandangan siswa dan ekspresi wajah siswa dalam pembelajaran. Sistem pendeteksi engagement siswa bekerja dengan cara mendeteksi arah mata siswa dan ekspresi wajah siswa menggunakan teknologi OpenCV dengan metode CNN (convolutional neural network) pada input file berupa video atau webcam secara real-time. Sistem akan memberikan output berupa nilai engagement siswa engaged berdasarkan durasi mata siswa menatap layar dan ekspresi wajah siswa berupa ekspresi netral atau positif. Sistem akan memberikan output berupa nilai kehadiran siswa disengaged berdasarkan durasi mata siswa tidak menatap layar dan ekspresi wajah siswa menunjukkan ekspresi negatif. Sistem menganalisis reaksi emosi siswa yang direpresentasikan dalam parameter nilai persentase reaksi netral, positif, dan negatif menggunakan dataset FER-2013. Sistem pendeteksi engagement siswa dapat mengukur presensi, status attendance siswa memperhatikan layar, emosi, impresi dan status engagement siswa dengan tingkat akurasi sebesar 83,33%, presisi sebesar 100%, recall sebesar 66,67% dan f1 score sebesar 80,00%.


In this digital era, the e-learning method is a common solution implemented on distance learning. The disadvantage of the e-learning process is the facilitator has no idea about students enthusiasm and participation rate during a lecture. This problem could be solved by a student engagement detection system. Student engagement can be determined by capturing the students eye-gazing focus rate and students facial expression during an online lecture. The student engagement detection system works by detecting student eye gaze and facial expression using OpenCV technology and CNN (convolutional neural network) method, receiving input through video file input or real-time webcam feed. The system will report on the student engagement level engaged if the students eyes are staring at the screen and student facial expression showing a neutral or positive impression. The system will report on the student engagement level disengaged if the students eye gaze were away from the screen and student facial expression showing a negative impression. This system will analyze students emotional reactions which represented by neutral, positive, or negative reaction percentage value using the FER-2013 dataset. Student Engagement Detection System could calculate student presence, attendance rate calculated through eye gaze focus rate, emotional reaction, impression and engagement status with an accuracy of 83,33%, a precision of 100%, recall of 66,67%, and f1 score 80,00%.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020;
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ages Setia Rahayu
"Adiksi internet merupakan penggunaan internet maladaptif dan menjadi salah satu perilaku kecanduan yang meningkat selama pandemi COVID-19, terutama di kalangan pelajar dapat mempengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara adiksi internet dan kualitas tidur mahasiswa kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan sebesar 185 responden yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Adiksi internet diukur menggunakan instrumen Internet Addiction Test (IAT) dan kualitas tidur diukur menggunakan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi adiksi internet dan kualitas tidur buruk cukup tinggi terjadi pada mahasiswa. Prevalensi kualitas tidur buruk yaitu 61,6% mahasiswa dan 69,2% mahasiswa memiliki adiksi internet ringan hingga berat. Hasil analisis statistik menunujukan ada hubungan yang signifikan (p= 0.004 : X2= 13.319) antara adiksi internet dan kualitas tidur. Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi promosi kesehatan sebagai upaya mengurangi adiksi internet dan memperbaiki kualitas tidur mahasiswa.

Internet addiction (IA) is defined as a maladaptive internet use and one of the most growing addictive behaviors during COVID-19 pandemic, especially among students affecting their sleep quality. This study aimed to identify the relationship between internet addiction and sleep quality among health students. This study used cross sectional design, involving 185 samples of students from the faculty of health science at University of Indonesia. Samples were selected by convenience sampling. IA was measured by using Internet Addiction Test (IAT) while sleep quality was measured by using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results shows that the prevalence of IA and poor sleep quality is high enough among college students. The prevalence of poor sleep quality is 61,6% among the students and 69,2% of the students are having mild to severe IA. The result showed a significant relationship (p= 0.004 : X2= 13.319) between IA and sleep quality. This study recommended health promotion as a preventive effort to reduce IA and to increase students sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>