Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahrah Salsabila
"Perusahaan IT membutuhkan perilaku kerja inovatif yang dapat dipengaruhi iklim humor, yaitu persepsi bersama tentang menggunakan dan mengekspresikan humor di lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan variabel tersebut. Melalui convinience sampling, 121 laki-laki dan 150 perempuan berusia 17-46 tahun berstatus karyawan di perusahaan IT Indonesia berpartisipasi secara daring. Hasil Pearson correlation menunjukkan iklim humor dan perilaku kerja inovatif tidak berhubungan positif secara signifikan. Namun, negative humor dan outgroup humor berhubungan positif dan signifikan dengan perilaku kerja inovatif. Supervisor support berhubungan negatif secara signifikan dengan perilaku kerja inovatif. Perusahaan IT dapat mempertimbangkan kegiatan praktikal mengenai humor untuk mendorong perilaku kerja inovatif.

IT companies need innovative work behavior that may be influenced from humor climate, a shared perception about using and expressing humor in environment. This study aims to investigate the relationship between those variables. Through convenience sampling, 121 men and 150 women aged 17-46 years old and work in Indonesia’s IT companies participated online. Pearson correlation shows no significant positive relationship between those variables. Negative humor and outgroup humor had a significant positive relationship with innovative work behavior. Supervisor support had a significant negative relationship with innovative work behavior. IT companies may consider humor practical activities to encourage innovative work behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prasetyo
"Banyak perusahaan menanggapi munculnya model bisnis baru dengan melakukan inovasi model bisnis. Namun tidak semua perusahaan memiliki kinerja yang bagus. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana hubungan orientasi kewirausahaan dengan inovasi model bisnis dan bagaimana hal ini berdampak pada kinerja perusahaan. Studi ini mengembangkan sudut pandang teoretis untuk menjawab pertanyaan tersebut. Berfokus pada hubungan antara atribut orientasi kewirausahaan, formalisasi; kapabilitas teknologi informasi, inovasi model bisnis, dan kinerja untuk memperjelas keterkaitan di antara konstruk-konstruk ini. Menggunakan data empiris dari industri aplikasi dan games, tesis ini menyatakan inovasi model bisnis mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja perusahaan. Dilakukannya inovasi dalam hal penciptaan nilai, inovasi pada proposisi nilai, dan inovasi pada penangkapan nilai dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Inovasi model bisnis juga memediasi hubungan antara orientasi kewirausahaan dengan kinerja, dapat di simpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja, orientasi kewirausahaan saja tidak cukup, di dalam perusahaan harus terdapat atribut orientasi kewirausahaan dalam kerangka inovasi model bisnis. Dan untuk membentuk orientasi kewirausahaan yang tepat, perusahaan memerlukan kapabilitas teknologi informasi yang mumpuni.

Many companies respond to the emergence of new business models by innovating business models. But not all companies have good performance. This raises the question of how entrepreneurial orientation relationships with business model innovations and how this has an impact on company performance. This study develops a theoretical perspective to answer that question. Focusing on the relationship between attributes of entrepreneurial orientation, formalization; information technology capabilities, business model innovations, and performance to clarify the interrelationships between these constructs. Using empirical data from the application and games industry, this thesis states that business model innovation has a significant relationship with company performance. Innovation in terms of value creation, innovation in value propositions, and innovation in value capture can influence company performance. Business model innovation also mediates the relationship between entrepreneurial orientation and performance, it can be concluded that to improve performance, entrepreneurial orientation is not enough, within the company there must be an entrepreneurial orientation attribute within the framework of business model innovation. And to form the right entrepreneurial orientation, companies need a capable information technology capability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyah Fauziah Ramadhanti
"Inovasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan pada era globalisasi saat ini dan tentunya tidak terlepas dari peran karyawan yang bekerja secara inovatif pula. Namun, perilaku kerja inovatif ini perlu dipersiapkan ketika berada di perguruan tinggi sebelum memasuki dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku pencarian informasi dan perilaku kerja inovatif pada mahasiswa Universitas Indonesia yang berjumlah 539 mahasiswa. Penelitian ini merupakan perilaku korelasional dengan menggunakan alat ukur perilaku pencarian informasi yang dikonstruksi oleh peneliti dan tim, serta menggunakan Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Janssen (2000) dan telah diadaptasi oleh Etikariena & Muluk (2014). Data partisipan pada penelitian dianalisis menggunakan Pearson's Correlation, Independent Sample T-Test, dan One-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara perilaku pencarian informasi dan perilaku kerja inovatif. Keenam dimensi perilaku pencarian informasi juga berkorelasi secara signifikan dengan perilaku kerja inovatif, yaitu kebutuhan informasi, sumber informasi, pengevaluasian informasi, pengambilan informasi, penggunaan informasi, dan etika informasi. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan oleh tenaga pendidik atau universitas untuk mengembangkan perilaku pencarian informasi yang dapat memunculkan perilaku kerja inovatif pada mahasiswa.

Innovation is important for organization in this globalization era and surely it cannot be separated from employee's innovative work behavior. However, innovative work behavior needs to be prepared when in college before entering the world of employment. This study was conducted to examine the relationship between information-seeking behavior and innovative work behavior on University of Indonesia students involved 539 students. This research was quantitative research that using an information-seeking behavior instrument constructed by researcher and team, also using Innovative Work Behavior Scale from Janssen (2000) and has been adapted by Etikariena & Muluk (2014). Data were analyzed using the Pearson's Correlation, Independent Sample T-Test, and One-way ANOVA. Results from this research indicates that there is significant relationship between information-seeking behavior and innovative work behavior. The six dimensions of information-seeking behavior also correlate significantly with innovative work behavior, that are information need, information source, information evaluation, information retrieval, information utilization, and information ethics. This research hopefully can be considered by educators to develop student's information-seeking behavior that can lead to innovative work behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafizh Naufal
"Meski humor tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, memahaminya tidaklah mudah karena humor mencakup berbagai nuansa budaya, gaya, dan bentuk. Salah satu cara untuk memahami humor adalah dengan memahami bagaimana humor disajikan, seperti yang termuat di dalam anime Asobi Asobase. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan teknik humor dan bagaimana teknik humor dimunculkan dalam anime Asobi Asobase. Teori yang digunakan adalah teori humor ketaksesuaian serta teknik humor Juckel, Bellman, dan Varan yang didasari oleh teknik humor Berger. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitiatif. Data yang digunakan adalah adegan yang mengisyaratkan adanya humor dalam tuturan atau tindakannya. Data dikumpulkan dengan cara simak dan catat. Penelitian ini menemukan adanya lima puluh tujuh data adegan tuturan atau tindakan yang mengandung humor, yang diwakilkan dengan sepuluh data yang dipaparkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari empat kategori humor Berger, humor logika seperti teknik kemustahilan dan kejutan konsep, serta kategori humor gerak seperti teknik kekikukan menjadi humor dominan dalam anime Asobi Asobase.

Although humor is an inseparable aspect of human life, comprehending it proves challenging due to its diverse cultural nuances, styles, and forms. One way to grasp humor is by understanding how it is presented, as is the case in the anime Asobi Asobase. This research aims to elucidate the humor techniques and how they are manifested in the anime Asobi Asobase. The theoretical framework utilized includes the incongruity theory of humor and the humor techniques proposed by Juckel, Bellman, and Varan, based on Berger's humor techniques. This study employs a descriptive analysis method with a qualitative approach. The data that is used are scenes suggesting the presence of humor through utterances or actions. Data were collected through observation and notation. This study found a total of fifty-seven data of humor-containing utterances or actions, of which ten represented data are presented. This study concludes that among Berger's four humor categories, logical humor, such as techniques of absurdity and conceptual surprise, as well as action humor, such as techniques of clumsiness, stand out as the dominant humor techniques in the anime Asobi Asobase."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Xafera Qitana
"Sebagian besar perusahaan startup di Indonesia mengalami kegagalan pada fase awal berdirinya perusahaan. Salah satu faktor penyebab kegagalan ini adalah kurangnya inovasi yang dimunculkan oleh perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan startup berperan penting dalam mengembangkan inovasi yang hendak dimunculkan. Berdasarkan studi, perilaku kerja inovatif karyawan adalah sebuah faktor utama dalam mendorong inovasi perusahaan.
Penelitian bertujuan untuk membuat alat ukur yang reliabel, valid dalam mengukur perilaku kerja inovatif, memiliki item-item yang baik, dan memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasi skor. Partisipan dalam penelitian merupakan karyawan perusahaan startup yang berusia di bawah 10 tahun (n=83).
Hasil menunjukkan alat ukur Perilaku Inovatif dalam Bekerja (PIB) memiliki konsistensi internal yang tinggi (α = 0,911), valid atas korelasi dengan work engagement yang memiliki hubungan secara teoretis (r = 0.403; p<0.01, N=83), dan memiliki item yang dapat membedakan kemampuan antar individu dengan baik. Norma digunakan dalam menginterpretasi skor alat ukur PIB adalah within group norms dengan metode standard score (M=10; SD=3).

The Majority of Indonesia's startup companies failed during the early phase of the company. One factor contributing to this failure is the lack of innovation brought up by the company. The human resources in a company plays an important role in fostering innovation. Studies showed employee’s innovative work behavior is the main factor that drives company innovation.
This research aims to construct a psychological measurement that is reliable, valid in measuring innovative work behavior, have a good item and norms for score interpretation purpose. Research participant is employee who works in a startup company under 10 years of age (n=83).
Result shows that Innovative Behavior at Work measure (PIB) have high internal consistency (α = 0,911), proven valid based on correlation with work engagement that theoretically are a related variable (r = 0.403; p<0.01, N=83), and have item that are able to differentiate individual capabilities. Norms that are used in this research is within group norms with standard score method (M=10, SD=3).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayaprana Marhano
"Kemajuan Teknologi Informasi (TI) begitu pesat sehingga mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan termasuk didalamnya adalah aspek ekonomi. Akuntansi sebagai sebagai penyedia informasi ekonomi (terutama dalam bentuk kwantitatif) tidak lepas dari pengaruh Teknologi Informasi tadi. Sebagai sarjana ekonomi yang mempelajari Akuntansi, harus dapat menguasai dan memanfaatkan TI semaksimal mungkin, tidak hanya menggunakan TI tetapi juga mengolah dan merekayasa agar TI dapat dijadikan alat bantu yang efektif bagi akuntan. Pembuatan aplikasi ini menggunakan Metoda Model Data Logika (MDL) yang berisi aturanaturan yang membantu agar dapat dibuat suatu aplikasi database yang akurat, sederhana dan effesien. Kemudian diaplikasikan menggunakan RDBMS Foxpro. Meskipun Berkembang dengan pesat TI adalah suatu bidang ilmu yang relatif baru. Dalam mengaplikasikan analisa MDL banyak hal yang belum dapat diaplikasikan kedalam RDBMS, karena masih kurangnya fasilitas pendukung dalam Foxpro. Oleh karena itu suatu sistem database dalam suatu perusahaan diperlukan perbaikkan-perbaikkan terus-menerus mengikuti perkembangan jaman. Untuk itu perlu diantisipasi perubahanperubahan tersebut diatas dalam merancang suatu aplikasi Database."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weldy Rahman Nazmi
"Penggunaan Teknologi Informasi (TI) sangat penting pada era informasi. Berdasarkan Global Status Report on the Governance of Enterprise IT (GEIT) tahun 2011, telah dilakukan survei di 21 negara. Hasil survei menunjukkan bahwa 94% responden menyatakan teknologi informasi sangat penting atau penting bagi organisasinya. Pentingnya penerapan TI ini harus didukung dengan tata kelola TI yang baik pula. Penerapan tata kelola TI mempunyai pendekatan (model dan framework) beragam sehingga dalam penerapannya terdapat beragam variasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa berbagai penerapan tata kelola TI di 29 instansi pemerintah dan 19 swasta di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemetaan menggunakan model Van Grembergen, Weill & Ross, ITGI, AS-8015 dan framework COBIT. Berdasarkan pemetaan tersebut dilakukan perancangan dan perbandingan terhadap perbedaan dan persamaan untuk mendapatkan karakteristik masing-masing instansi.
Hasil penelitian ini adalah adanya karakteristik yang berbeda pada instansi pemerintah dan swasta. Karakteristik tata kelola TI pada instansi pemerintah antara lain adanya regulasi pemerintah sebagai stakeholder value driver , yaitu Peraturan Presiden Pengadaan Barang dan Jasa dan Peraturan Menteri Kominfo tentang Panduan Umum Tata Kelola TIK Nasional. Selain itu Stakeholder value driver diarahkan oleh Tupoksi, informasi cepat & akurat, keterbukaan informasi, pelayanan prima, administrasi yang bersih dan cepat, dan kinerja TI yang optimal. Sedangkan pada instasnsi swasta, karateristik yang berbeda adalah regulasi pemerintah sesuai sektor perusahaan seperti perbankan, telekomunikasi, asuransi, dan lain-lain yang merupakan stakeholder value driver / bussiness pressure. Stakeholder value driver lainnya yaitu pertumbuhan bisnis, persaingan bisnis, perkembangan teknologi, perkembangan pasar, peningkatan layanan dan Return of Investment. Hasil kajian terhadap kesesuaian antara model dan framework dari teori dengan penerapannya, 24 instansi pemerintah dan 14 instansi swasta yang sudah 100% memenuhi (comply) terhadap komponen tata kelola TI yang digunakan.

The use of Information Technology (IT) in the era of information is very essential. Based on the Global Status Report on the Governance of Enterprise IT (GEIT) in 2011, a survey has been conducted in 21 countries. The survey results showed that 94% of respondents confirmed that information technology is important or very important to their organization. The importance of IT application must be supported by good governance as well. The implementation of IT governance has various method (model and framework) so there are also several types in its impelentation.
The purpose of this research was to analyze the implementation of IT governance in 29 government agencies and 19 private sectors in Indonesia. The research was conducted by maping and used Van Grembergen, Weill & Ross, ITGI, AS-8015 models and also COBIT framework. Based on the mapping, in order to obtain the characteristics of each agency, the design and comparison of differences and similarities was done.
From the data analysis, it has been recognized that there are different characteristics in government agencies and private sectors. The characteristics of IT governance in government agencies such as government regulation as stakeholder value driver, which are Presidential Regulation about Procurement and Regulation of Minister of Kominfo on Pedoman Umum Tata Kelola TIK Nasional. Besides, Stakeholder value drivers is directed by Tupoksi, the information is fast and accurate, the information is accessible, the service is excellent, the administration is clean and fast, and maximum IT performance. While the characteristics in the private sectors are government regulation related to the companies sector, such as banking, telecommunication, insurance, etc. Other stakeholder value driver, such as namely business growth, business competition, technological development, market development, service improvement and return on investment. The result of this research on the compatibility between model and framework of the theory to its application, there are 24 government agencies and 14 private sectors that has been 100 % complied upon the component of IT governance applied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kancerio Chalvari
"Tata kelola Teknologi Informasi (TI) telah menjadi topik penting dalam manajemen sistem informasi karena dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan/organisasi maupun instansi pemerintah dalam mencapai tujuan. Penilaian tingkat kematangan di satuan kerja Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) perlu dilakukan guna mengetahui kondisi tata kelola TI saat ini. Pengukuran tingkat kematangan dilakukan menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 yaitu dengan memetakan tujuan organisasi ke dalam COBIT 2019 sehingga didapatkan Domain-domain yang berkaitan. Pengukuran tingkat kematangan pada satker Div TIK menunjukkan terdapat 8 Domain proses. Domain EDM01, APO07, APO08, BAI01, dan MEA04 berada pada level 3 sedangkan domain APO04, BAI11, dan DSS04 berada pada level 4. Pengukuran nilai kesenjangan antara tingkat kematangan saat ini dengan tingkat kematangan yang diharapkan juga dilakukan. Nilai kesenjangan terbesar terdapat pada domain APO04 dengan nilai 1,48, dan yang terkecil terdapat pada domain APO07 dengan nilai 0,59. Analisis perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan level kematangan diantaranya adalah dengan menilai secara berkala apakah mekanisme tata kelola TI yang disepakati beroperasi secara efektif; melakukan tinjauan rutin untuk menilai evolusi keterampilan; dan mengontrol layanan, aset, dan sumber daya TI.

Information Technology (IT) governance has become an important topic in information system management because it can affect the ability of companies/organizations and government agencies to achieve goals. Maturity level assessment in the Information and Communication Technology Division (Div TIK) work unit needs to be carried out in order to determine the current condition of IT governance. Maturity level measurement is carried out using the COBIT 2019 framework, namely by mapping organizational goals into COBIT 2019 so that related domains are obtained. Measuring the level of maturity in the Div TIK work unit shows that there are 8 process domains. The EDM01, APO07, APO08, BAI01, and MEA04 domains are at level 3 while the APO04, BAI11, and DSS04 domains are at level 4. Measuring the value of the gap between the current maturity level and the expected maturity level is also carried out. The biggest discrepancy value is in the APO04 domain with a value of 1.48, and the smallest is in the APO07 domain with a value of 0.59. Analysis of improvements that can be carried out to increase the maturity level include periodically assessing whether the agreed IT governance mechanisms are operating effectively; conducting regular reviews to assess skills evolution; and controlling IT services, assets and resources."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ismail Radiansyah
"PT XYZ adalah perusahan yang menyediakan layanan transaksi antar bank secara real time online. Untuk mengelola operasional layanan berbasis teknologi Informasi PT XYZ membentuk beberapa divisi diantaranya ITD, OS dan FS. Namun pada kenyataannya, dalam menjalankan fungsinya sebagai pengelola teknologi informasi, ada beberapa proses bisnis yang tidak dijalankan dengan baik. Akibatnya kemungkinan terjadinya gangguan akan meningkat. Jika gangguan terjadi maka transaksi akan gagal, padahal pendapatan perusahaan berasal dari fee untuk setiap transaksi yang berhasil. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya deskripsi kerja yang jelas disetiap unit kerja Untuk menyusun deskripsi kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka digunakan dokumen proses bisnis perusahaan dan informasi tugas dan aktivitas yang didapatkan dari wawancara yang dilakukan ke kepala divisi pengelola teknologi informasi. Dokumen proses bisnis adalah sebuah dokumen yang menjelaskan serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Dokumen ini disahkan oleh managemen perusahaan. Data hasil wawancara digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan yang dilakukan di lapangan. Kedua data tersebut kemudian dibandingkan untuk mendapatkan daftar kegiatan sesungguhnya yang dibutuhkan oleh PT XYZ dalam mengelola teknologi informasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada setiap departemen di bahaw divisi dibentuk tim-tim kecil yangbertugas untuk mengerjakan detail tugas departemen. Selain itu terjadi beberpa penyesuaian aktivitas seperti pemindahan proses monitoring dari operasional ke helpdesk 24 jam dan penambahan proses penanganan gangguan tingkat pertama di helpdesk 24 jam.

PT XYZ is a realtime online inter banking transaction service provider.The system that manage by PT XYZ is an information technology based system. PT XYZ form ITD, OS and FS division to manage the information technology. In the reality, not every job is done well by the IT management division. Consequently, possibility of interference will be increase. The income of company will be stalled due to interference because mainly revenue comes from the success transactions . We found that there was no obvious work description.. To construct the tailored job description to the PT XYZ bussiness needs, this research use bussiness process document and activity and task information that collected from management interview. Bussiness process document is a legal document that containing information about the arranged company activity to get the specific result. Activity and task information that collected from management interview, give us the real picture of bussiness process it self. The analysis do by comparing both the data to get tailored job description information. From the research, known that there formed small team for each department that do the department specific task. Moreover, there will be adjustment activity and adding new activity like monitoring activity is moved from operational to 24 hour?s helpdesk. There are adding first level handling activity in 24 hour?s helpdesk."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Aji Laksono
"Skripsi ini membahas hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan mitra dalam pemanfaatan teknologi informasi. Warung tradisional yang bertransformasi menjadi modern memiliki persoalan adaptasi budaya organisasi dalam relasi antara perusahaan dengan mitra. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  wawancara mendalam, studi pustaka, dan  observasi partisipan. Melalui pendekatan kualitatif, skripsi ini menunjukkan bahwa basis hubungan antara pelaku usaha warung tradisional dengan Warung Pintar adalah kemitraan. Hubungan tersebut berimplikasi pada eksistensi UMKM yang mampu beradaptasi di tengah persaingan bisnis. Terbinanya hubungan tersebut menjadikan proses pertukaran barang dan jasa bersifat kontinyu sehingga bisnis dapat terus berkembang.

This thesis discusses the mutually beneficial relationship between companies and partners in the use of information technology. Traditional shops that are transformed into modern shops have the a problem of organizational culture adaptation in relations between companies and partners. The research methods used in this study were in-depth interviews, literature study, and participant observation. Through a qualitative approach, this thesis shows that the relationship between traditional shop businesses and Warung Pintar is a partnership-based relationship. This relationship has implications for the existence of UMKM that are able to adapt in the midst of business competition. The establishment of these relationships makes the process of exchanging goods and services continuous so that the business can continue to grow."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>