Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diva Revyanda
"Distres kerja adalah respons negatif fisik dan emosional terhadap ketidaksesuaian antara tuntutan pekerjaan, sumber daya, dan kemampuan pekerja yang dapat menimbulkan dampak terhadap kondisi fisiologis dan psikologis pekerja. Guru SLB Negeri merupakan salah satu profesi yang rentan mengalami distres kerja karena pekerjaannya yang berbeda dengan guru sekolah formal pada umumnya serta memiliki tuntutan peran dan tekanan pekerjaan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian distres kerja dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan distres kerja pada guru SLB Negeri di wilayah Kota Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan kepada guru dari empat SLB Negeri di Kota Jakarta Selatan. Besar sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu 199 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dari NIOSH Generic Job Stress Questionnaire. Dari besar sampel sebanyak 199 orang, hanya 186 orang yang bersedia menjadi responden sehingga didapatkan hasil bahwa sebanyak 84 orang (45,2%) mengalami distres kerja dan 102 orang (54,8%) tidak mengalami distres kerja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara statistik melalui uji chi-square adalah usia (nilai P = 0,034), status pernikahan (nilai P = 0,022), dan ambiguitas peran (nilai P = 0,015)

Work distress is a physical and emotional negative response to the discrepancy between job demands, resource and abilities of workers, which can has many impact on physiological and psychological conditions of workers. Public special education teacher is one of the professions that are prone to work distress because their jobs are different from other formal schoolteachers and have high job demands and pressures. This study aims to describe the conditions of work distress and analyze the factors related to work distress for public special education teachers in Jakarta Selatan. This study conducted on teachers from four public special educations in Jakarta Selatan so that the sample size used was total sampling, which was 199 respondents. The study method used is quantitative with cross-sectional design study and uses instrument adapted from NIOSH Generic Job Stress Questionnaire. From 199 respondents, only 186 respondents were willing to filled the questionnaire so the results showed that 84 respondents (45,2%) experienced work distress and 102 respondents (54,8%) did not experience work distress. The factors related to work distress through Chi-Square test were age (P value = 0,034), marital status (P value = 0,022) and role ambiguity (P value = 0,015)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Hafia
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor psikososial dan distress pada guru SLB di Kota Depok saat pandemi COVID-19 tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan semi kuantitatif melalui pengisian kuesioner dan wawancara. Sejumlah 67 guru SLB di Kota Depok berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,3% guru mengalami distress sedang dan 16,4% guru mengalami distress signifikan. Kemudian, ditemukan bahwa distress lebih banyak dialami oleh guru perempuan (52,7%), berumur > 30 tahun (52,4%), berasal dari program studi non-PLB (52,5%), tidak memiliki tipe kepribadian A (66,6%), memiliki masa kerja > 10 tahun (60%), sudah menikah (59,5%), memiliki anak (64,9%), memiliki dukungan sosial buruk dari keluarga (89,3%), memiliki beban kerja tinggi (61,8%), memiliki peralatan kerja buruk (63,9%), memiliki jam kerja buruk (64,3%), memiliki konflik peran tinggi (73,7%), memiliki ambiguitas peran tinggi (76,2%), memiliki kontrol pekerjaan buruk (81,4%), memiliki dukungan sosial yang buruk dari atasan dan rekan kerja (81,4%), memiliki konflik antara pekerjaan dan rumah yang tinggi (86,2%), jarang melakukan hobi (66,7%), dan memiliki ketakutan berat terhadap infeksi COVID-19 (71,4%).

This study aims to obtain an overview of psychosocial factors and distress among special education teachers in Depok during the COVID-19 pandemic in 2022. This study used a cross-sectional study design with a semi-quantitative approach through filling out questionnaires and interviews. A total of 67 special education teachers in Depok participated in this study. The results showed that 34.3% of teachers experienced moderate distress and 16.4% of teachers experienced significant distress. Then, it was found that distress is more experienced by female teachers (52.7%), aged > 30 years (52.4%), came from non-PLB study programs (52.5%), did not have personality type A (66 ,6%), have a working period of > 10 years (60%), are married (59.5%), have children (64.9%), have poor social support from family (89.3%), have a workload high (61.8%), have bad work equipment (63.9%), have bad working hours (64.3%), have high role conflict (73.7%), have high role ambiguity (76.2% ), have poor work control (81.4%), have poor social support from superiors and coworkers (81.4%), have high work-home conflict (86.2%), rarely do hobbies (66 ,7%), and had a severe fear of COVID-19 infection (71.4%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Septian Virdya
"Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan salah satu pekerjaan yang paling berpotensi menimbulkan stress kerja, baik yang disebabkan oleh faktor individual ataupun faktor pekerjaan. Stress kerja yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi para guru SLB yaitu menimbulkan perasaan tidak percaya diri, penolakan, marah atau depresi, penurunan kinerja dan motivasi, serta memicu terjadinya penyakitmental dan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi dan lain-lain.
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Variabel independen ini meliputi faktor individual (jenis kelamin, umur, pengalaman kerja, status pernikahan, dan status pendidikan) dan faktor terkait pekerjaan (hubungan interpersonal, bebab kerja, kondisi lingkungan kerja, rutinitas pekerjaan, pengembangan karir, peran dalam oragnisasi, serta iklim dan struktur organisasi). Variabel dependen yang diteliti adalah tingkat stres kerja. Sample pada penelitian ini berjumlah 55 responden. Analisa bivariat dilakukan dengan uji chi square.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui sebanyak 30 guru (54,5%) mengalami stres kerja berat, sedangkan 25 guru (45,5%) lainya mengalami stres kerja ringan. Faktor-faktor yang terbukti berhubungan dengan stres kerja pada guru SLB-BC-BC adalah rutinitas kerja, lingkungan kerja, dan pengembangan karir.

Teachers of Sekolah Luar Biasa (SLB) is one of the most potential job which stimulates stresses, whether caused by individual or working factors. The excessive amount of stress are possible in causing negative effects to the SLB teachers such as unconfidence, denial, anger or depression, and derivations of work performance and motivation, which also stimulates physical illness such as headache, stomachache, insomnia, and high blood pressure.
This reseach is an observational research with quantitative method and using cross sectional design. The independent variable includes Individual Factors (Sex, Age, work experience, marrital status, and educational status) and Working related Factors (Interpersonal Relationship, Workload, Working Environment, Work routines, Career Development, the Roles within Organization, and the Atmosphere in the Organization and Organizational Structure). The dependent variables being researched is Work Stress. The sample of this research is 55 SLB teachers in Depok.
Bivariate analysis is conducted by using Chi square tests resulting in 30 SLB teachers (54,5%) undergoing a severe work stress and 25 of SLB teachers (45,5%) are undergoing mild work stress. Factors which are proven to be affecting Work Stress on teachers in Sekolah Luar Biasa-BCare Work Routines, Working Environment, and Career Development.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dewi Atika
"Stres kerja merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun psikologis terhadap suatu perubahan di lingkungan kerjanya yang dirasakan sangat mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja terhadap tingkat stres kerja pada guru SDLB dan SD. peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian yang didapat adalah terdapatnya hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan tingkat stres kerja, terdapatnya hubungan yang bermakna antara iklim dan struktur organisasi dengan tingkat stres kerja, terdapatnya hubungan yang bermakna antara hubungan interpersonal dengan tingkat stres kerja dan terdapatnya hubungan yang bermakna antara pengembangan karir dengan tingkat stres kerja.

Occupational stress is a form of response to a person, both physically and psychologically against a change in the work environment is considered to be very disturbing and lead someone in danger. The purpose of this study was to analyze the factors that affect the level of work stress on primary school in special education and general primary school teachers. This research using quantitative research with cross sectional design.
The result is the presence of a significant association between workload with work stress levels, the presence of a significant association between climate and organizational structure with the level of work stress, the presence of a significant association between interpersonal relationship with the level of work stress and the presence of a significant association between the development of career with the level of work stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Gusrinarti
"Penelitian ini membahas faktor bahaya psikososial yang berhubungan dengan stres kerja pada guru SMA Negeri di Jakarta Barat. Faktor bahaya psikososial yang diteliti adalah beban kerja, konflik peran, ambiguitas peran, hubungan interpersonal, dan lingkungan fisik.
Jenis penelitian ini adalah semikuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang bertujuan untuk meneliti faktor bahaya psikososial yang berhubungan dengan stres kerja pada guru SMA Negeri di Jakarta Barat. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian dari 97 responden guru SMAN didapatkan sebanyak 32% mengalami stres kerja ringan, 35% stres kerja sedang, dan 33% stres kerja berat. Bahaya psikososial yang memiliki hubungan bermakna dengan stres kerja adalah faktor hubungan interpersonal dan lingkungan fisik.

This research discussed psychosocial hazard factors that related to work stress among public high school teachers in West Jakarta. This research assessed psychosocial hazard factors that consists of workload, role conflict, role ambiguity, interpersonal relationship, and physical environment.
This is a semiquantitative research with cross-sectional study design which aimed to identify the psychosocial hazard factors that related to work stress level among public high school teachers di West Jakarta. Questionnaire and interview were used to collect data.
The result of 97 respondents from five public high school showed that 32% teachers experienced mild work stress, 35% teachers experienced moderate work stress while 33% teachers experienced severe work stress. Psychosocial hazard factors that having significant relationship to work stress are interpersonal relationship and physical environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denti Vadalika Puteri
"Stres kerja merupakan keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dengan kemampuan seseorang untuk mengelola tuntutan tersebut sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor – faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada guru SMA Negeri di Jakarta Pusat saat masa pandemi COVID-19. Adapun faktor – faktor yang diteliti meliputi faktor karakteristik individu (jenis kelamin, usia, status pernikahan, masa kerja, tingkat pendidikan, tipe kepribadian, jumlah anak) dan faktor psikososial (beban kerja, jadwal kerja, dukungan sosial, kontrol pekerjaan, ambiguitas peran, konflik peran, home-work interface). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online. Dari 113 orang guru yang berpartisipasi dalam penelitian ini, didapatkan 47,8% guru mengalami stres kerja. Selain itu, terdapat hubungan antara status pernikahan (P value = 0,037), jumlah anak (P value = 0,016), ambiguitas peran (P value = 0,015), dan home-work interface (P value = 0,048) dengan stres kerja.

Occupational stress is a situation where there is an imbalance between job demands and workers ability to manage those demands, then it can causing various negative impacts. The aim of this study is to explain factors related to work stress among public high school teachers in Jakarta Pusat during COVID-19 pandemic. Observed factors are individual characteristics (sex, age, marriage status, work period, education level, personality type, number of children) and psychosocial factors (workload, work schedule, social support, control over work, role ambiguity, role conflict, home-work interface). This study design is cross sectional and data collection was carried out by distributing online questionnaires. From 113 teachers participated in this study, it was found that 47,8% of teachers experience occupational stress. Moreover, the result also found a relationship between marriage status (P value = 0,037) and work stress, number of children (P value = 0,016) and work stress, role ambiguity (P value = 0,015) and work stres, home-work interface ( P value = 0,048) and work stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Jayantini
"Dokter gigi memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami gangguan otot dan tulang rangka dikarenakan aktivitas pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan otot dan tulang rangka akibat kerja pada dokter gigi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – November 2022 yang melibatkan 111 dokter gigi yang bekerja di Puskesmas Wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data antara lain form Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor (BRIEF), Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ III) dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara; kebiasaan olahraga, faktor fisik pada tangan dan siku, serta tuntutan pekerjaan terhadap gejala gotrak akut dan kronis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gangguan otot dan tulang rangka pada dokter gigi.

Dentists are at risk for musculoskeletal disorders due to daily work activities. The purpose of this study was to analyze risk factors of work-related musculoskeletal disorder in dentist. This research was conducted in January to November 2022 involved 111 dentists working at the South Jakarta primary health care. This study used a cross sectional study design. The instruments used for data collection included the Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor (BRIEF) form, the Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ III) and the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this study indicated that there is a significant relationship among exercise habits, physical factors on the hands and elbows, as well as work demands on acute and chronic symptoms of musculoskeletal disorder. Therefore, it is necessary to carry out further control and intervention to reduce the risk of musculoskeletal disorders in dentist."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas ndonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiono
"ABSTRAK Kelelahan kerja merupakan melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan atau penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan kerja menyebabkan kinerja guru terganggu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada guru sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif berbentuk dekriptif analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 190 orang guru, diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel status kepegawaian dan lingkungan kerja merupakan faktor yang paling dominan terhadap terjadinya kelelahan kerja pada guru sekolah dasar. Temuan penelitian ini menyarankan perlu dilakukannya upaya promotif dan preventif serta modifikasi lingkungan kerja di sekolah sehingga guru sekolah dasar dapat bekerja secara optimal dan terhindar dari masalah kelelahan kerja.
ABSTRACT
Work fatigue is a weakening of energy to carry out an activity or a decrease in work power and a decrease in the body's resistance to work. Work fatigue causes teacher performance to be disrupted. The purpose of this study was to identify factors related to work fatigue in elementary school teachers. The research method used is quantitative analytic descriptive with cross-sectional research design. The research sample was 190 teachers, taken using consecutive sampling technique. Multivariate analysis using logistic regression tests showed that the employment status and work environment variables were the most dominant factors in the occurrence of work fatigue in elementary school teachers. The findings of this study suggest the need for promotive and preventive services and modification of the work environment in schools so that elementary school teachers can work optimally and avoid work fatigue problems.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farras Hadyan
"Pelayanan rekam medis rawat inap merupakan salah satu aspek penilaian mutu yang tercermin dalam kualitas dokumen rekam medis  dan pengelolaannya di bagian unit rekam medis. Terdapat empat indikator sasaran mutu rekam medis yang harus dipenuhi dalam pelayanan yaitu kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu pengembalian, dan pemenuhan persyaratan hukum. Hasil evaluasi bulanan URM RS Muhammadiyah Taman Puring (RSMTP) menunjukan persentase kelengkapan resume medis pada Bulan November 2021 yang masih rendah (32,10%). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu rekam medis pasien rawat inap di RSMTP Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang menggunakan kerangka analisis sistem input-process-output. Subjek penelitian ini merupakan profesional pemberi asuhan dan pihak yang terlibat dalam fungsi pengelolaan dan pengawasan rekam medis, sedangkan objek penelitian adalah rekam medis rawat inap Bulan Mei 2022 sebanyak 103 sampel. Hasil penelitian menunjukan output berupa persentase rekam medis yang bermutu baik adalah sebesar 33%. Terkait dengan hasil tersebut, terdapat beberapa kendala pada komponen input dan process seperti kurangnya ketersediaan SDM rekam medis yang sesuai kompetensinya, belum tersosialisasinya SOP dan kebijakan terkait pengisian rekam medis, alur pendaftaran pasien yang belum tersedia, hingga fungsi pemantauan dan evaluasi yang belum berjalan dengan baik.

Inpatient medical record service is one aspect of quality assessment which is reflected in the quality of medical record documents and their management in the medical record unit. There are four indicators of the quality of medical records, cosist of completeness, accuracy, timeliness of returns, and fulfillment of legal requirements. The results of the monthly MRU evaluation of the Muhammadiyah Taman Puring Hospital (RSMTP) show the percentage of complete medical resumes in November 2021 are still low (32.10%). The purpose of this study was to determine the factors associated with the quality of medical records of inpatients at RSMTP South Jakarta. This study uses a descriptive observational study with qualitative and quantitative approaches that use a system analysis framework. The subjects of this study were professional care provider and parties involved in the function of managing and supervising medical records, while the object of research was inpatient medical records in May 2022 with 103 samples. The results showed that the output in the form of the percentage of good quality medical records was 33%. Related to these results, there are several obstacles in the input and process components such as the lack of availability of medical record human resources according to their competence, the lack of socialization of SOPs and policies related to filling out medical records, the patient registration flow that is not yet available, to the monitoring and evaluation function that still need improvement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Sri Karina Br
"Vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah dilaksanakan sejak 13 Januari 2021 dan masih dilaksanakan hingga saat ini. Data capaian vaksinasi ditemukan terdapat perbedaan jumlah penerima vaksin dosis pertama dan dosis kedua. Hal ini menunjukkan terdapat masyarakat yang belum mendapatkan dosis primer lengkap. Padahal vaksin COVID-19 dapat membentuk antibodi secara optimal jika individu menerima dosis primer lengkap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kelengkapan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat di wilayah DKI Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan melibatkan sebanyak 261 responden. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner online yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariate menggunakan uji chi square dengan level kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan kelengkapan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat DKI Jakarta sudah divaksinasi secara lengkap (95,4%). Terdapat hubungan yang signifikan pada pengetahuan vaksinasi (POR: 8,59), persepsi manfaat vaksinasi COVID-19 (POR: 4,47), dan self efficacy dalam melakukan vaksinasi COVID-19 (POR: 4,78) dengan kelengkapan mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat. Selain itu, mayoritas masyarakat tetap bersedia untuk menerapkan protokol kesehatan setelah divaksinasi COVID-19 (98,9%). Pemerintah disarankan untuk melakukan reminder kembali kampanye vaksinasi COVID-19. Dinas Kesehatan disarankan untuk membuat perencanaan konten tentang COVID-19 dan vaksinasi COVID-19 yang terbaru serta fokus menyebarkan informasi melalui media sosial dan memperbaharui data capapain vaksinasi. Masyarakat disarankan untuk tetap waspada dan melaksanakan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi booster bagi yang belum melakukan

The COVID-19 vaccination in Indonesia has been carried out since 13 January 2021 and is still being out today. Vaccination achievement data found that were differences in the number of recipients of the first dose of vaccine and the second dose. This data shows that there are people who have not received the primary doses completely. Even though the COVID-19 vaccine can optimally form antibodies if individuals receive the completeness of primary doses. This study aims to find out what factors are related to the completeness of COVID-19 vaccination in the community in the DKI Jakarta area in 2022. This study used a cross-sectional study design and involved 261 respondents. Data were collected through online questionnaires and then analyzed univariate and bivariate using the chi-square test. The results showed that the completeness of the COVID-19 vaccination in the people of DKI Jakarta had been completely vaccinated (95.4%). There is a significant relationship between vaccination knowledge (POR: 8,59), perceived benefits of COVID-19 vaccination (POR: 4,47), and self-efficacy in carrying out COVID-19 vaccinations (POR: 4,78). In addition, the majority of people are still willing to implement health protocols after being vaccinated against COVID-19 (98.9%). The government can carry out a reminder for the COVID-19 vaccination campaign. The Health Office can plan content about COVID-19 and the latest COVID-19 vaccinations and focus on spreading information through social media and updating data on vaccination achievements. The community is advised to remain vigilant and implement health protocols and carry out booster vaccinations for those who have not yet done it."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>