Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apridina Syahira
"Kanker tidak hanya dapat menyerang orang dewasa, namun juga dapat menyerang anak-anak mulai dari usia bayi hingga usia 18 tahun. Salah satu jenis kanker anak adalah Nephroblastoma. Nephroblastoma merupaka kanker yang menyerang ginjal dan memiliki manifestasi klinis nyeri pada bagian abdomen Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen nyeri dengan teknik distraksi dengan menggunakan teknik distraksi audiovisual. Analisis dilakukan pada pengelolaan pasien di Ruang anak RSAB Harapan Kita. Pasien diberikan teknik distraksi audiovisual selama 4 hari interaksi. Intervensi ini berfokus untuk mengalihkan perasaan yang tidak menyenangkan ke perasaan yang lebih menyenangkan. Penilaian nyeri dilakukan dengan menggunakan instrumen FLACC dan Wong Backer Scale. Penerapan teknik distraksi audiovisual menunjukkan hasil terdapat penurunan dari skala nyeri pada pasien dengan Nephroblastoma. Hal ini ditandai dengan anak lebih tenang, tidak rewel, dan tidak gelisah. Hasil gambaran ini diharapkan dapat menjadi acuan penerapan tindakan keperawatan Ners pada pasien nephrobastoma dengan nyeri akut.  

Cancer does not only attack adult but also children from infancy to 18 years of age. One type of childhood cancer is Nephroblastoma. Nephroblastoma is cancer that attacks the kidneys and has clinical manifestations of pain in the abdomen. The purpose of this study is to determine the application of pain management with distraction techniques using audiovisual distraction techniques. The analysis was carried out on the management of patients in the children's room of RSAB Harapan Kita. Patients were given an audiovisual distraction technique for four days of interaction. This intervention focuses on shifting unpleasant feelings to more pleasant ones. Pain assessment was carried out using the FLACC instrument and the Wong Baker Scale.The application of the audiovisual distraction technique showed a reduction in pain scale in patients with Nephroblastoma. It's result show the child being calmer, not fussy, and not restless. The results of this description are expect to be a reference for the application of nursing actions by nurses in nephroblastoma patients with acute pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Hestini
"Penyakit Hirschsprung yang termasuk penyakit kongenital yang diketahui memiliki faktor risiko yang berkaitan dengan masa kehamilan ibu dan genetik. Faktor yang berkaitan dengan penyakit Hirschsprung berupa konsumsi obat-obatan dan vitamin berlebihan, paparan zat-zat kimia, obesitas, serta gaya hidup saat masa kehamilan. Upaya penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada penyakit Hirschsprung meliputi stabilisasi menggunakan cairan dan elektrolit, enema, dan pembuatan kolostomi sebelum dilakukan pembedahan definitif. Manajemen perawatan setelah tindakan pembedahan dalam penanganan Hirschsprung dilakukan dengan edukasi dan perawatan sesuai kondisi pascabedah. Peningkatan frekuensi BAB yang cair, pemasangan rectal tube yang kurang tepat, kebersihan kulit yang tidak terjaga dapat merusak kulit daerah sekitar perianal sehingga menyebabkan kulit anak rentan mengalami iritasi, kulit meradang, berwarna kemerahan, lecet dan membuat anak menjadi rewel dan tidak nyaman. Perawatan kulit yang umum dilakukan yakni dengan pemberian salep topikal atau minyak ekstrak tumbuhan untuk menjaga kelembaban dan mencegah iritasi kulit. Salah satu bahan olahan alami yang dapat dipertimbangkan sebagai barrier atau terapi topikal alternatif yang dapat digunakan untuk perawatan kulit pada bayi yang mengalami iritasi kulit yaitu Virgin Coconut Oil (VCO). Penggunaan VCO ini dilakukan pada anak M. Terdapat hasil yang signifikan dengan menggunakan DDSIS dari skor 4 menjadi 0 terhadap berkurangnya derajat kerusakan integritas kulit setelah dilakukan pemberian VCO. Hasil penerapan penggunaan VCO ini dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi kesehatan.

Hirschsprung's disease, which is a congenital disease, is known to have risk factors related to maternal gestational age and genetics. Factors related to Hirschsprung's disease include excessive consumption of drugs and vitamins, exposure to chemicals, obesity, and lifestyle during pregnancy. Medical management efforts that can be done in Hirschsprung's disease include stabilization using fluids and electrolytes, enemas, and making a colostomy before definitive surgery. Management of postoperative care in the treatment of Hirschsprung is carried out with education and care according to postoperative conditions. An increase in the frequency of liquid bowel movements, improper installation of a rectal tube, poor skin hygiene can damage the skin around the perianal area, causing the child's skin to be prone to irritation, inflamed skin, redness, blisters, and making the child fussy and uncomfortable. Skin care that is commonly done is by giving topical ointments or plant extract oils to maintain moisture and prevent skin irritation. One of the natural processed ingredients that can be considered as a barrier or alternative topical therapy that can be used for skin care for babies with skin irritation is Virgin Coconut Oil (VCO). The use of VCO was carried out on M children. There were significant results using DDSIS from a score of 4 to 0 on the reduced degree of damage to skin integrity after VCO was administered. The results of implementing the use of VCO can be used as input for health institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Salsabila Ramadhani
"Fraktur merupakan gangguan atau terputusnya kontinuitas tulang akibat tekanan yang lebih besar dari yang dapat diserapnya. Salah satu jenis fraktur yaitu fraktur kominutif. Penanganan fraktur kominutif dengan adanya kerusakan jaringan yang parah dapat dilakukan tindakan pembedahan Open Reduction External Fixation (OREF). Pembedahan ini menimbulkan nyeri pasca pembedahan dan dapat menyebabkan frustasi, baik untuk pasien maupun tenaga kesehatan. Untuk itu diperlukan manajemen nyeri oleh perawat secara kolaborasi dan mandiri yang dapat membantu secara bermakna mengurangi nyeri tersebut. Salah satu intervensi keperawatan mandiri mengatasi nyeri adalah teknik relaksasi napas dalam. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri post operasi pada pasien yang mengalami fraktur tertutup tibia di RS X di Jakarta. Studi ini menggunakan pendekatan studi kasus pada satu pasien yang mengalami fraktur tertutup tibia dan telah menjalani operasi OREF hari ke-6 dengan terpasang external fixation using circular external fixator (Ilizarov technique). Pada hasil pengkajian di hari ke-6 post operasi didapatkan pasien mengeluh nyeri dengan skala 7 (nyeri berat). Manajemen nyeri non farmakologi yang diberikan yaitu intervensi mandiri keperawatan berupa teknik relaksasi napas dalam selama 3 hari berturut-turut. Hasil penerapan teknik relaksasi ini selama 3 hari menunjukkan nyeri menurun dari nyeri berat (skor 7) menjadi nyeri ringan (skor 3). Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam mengatasi nyeri akut post operasi.

A fracture is a partial or full break in the continuity of bone tissue. One type of fracture is a comminuted fracture. This type of fracture with severe tissue damage can be treated by Open Reduction External Fixation (OREF) surgery. This procedure may cause pain and even frustration in patients and the health care provider. Therefore, nurses should provide collaborative and independent pain management to reduce the pain significantly. One of the independent nursing interventions to deal with pain is deep breathing relaxation techniques. This case study aims to analyze the application of deep breathing relaxation techniques to reduce postoperative pain levels in patient with closed fractures of the tibia at X Hospital in Jakarta. This study used a case study approach in one patient who had a closed fracture of the tibia and had undergone OREF surgery on day 6 with external fixation using a circular external fixator (Ilizarov technique). The assessment result revealed that the patient suffered from severe pain (score 7) on the 6th postoperative day. Non-pharmacological pain management: deep breathing relaxation techniques is provided for 3 consecutive days. The result showed that pain decreased from severe pain (score 7) to mild pain (score 3). Therefore, this intervention is recommended as an independent nursing intervention in dealing with acute postoperative pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Yudhi Lestari
"Malformasi anorektal merupakan kelainan kongenital yang meliputi anus, rectum, atau batas di antara keduanya. Kelainan ini mempunyai lubang keluarnya mekonium di tempat lain (fistula) seperti kandung kemih, uretra, atau vagina. Salah satu penatalaksanaan medis pada klien malformasi anorektal adalah Posterior Sagittal Anorectoplasty (PSARP). Perawat memiliki peranan penting dalam perawatan pada klien post PSARP. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak malformasi anorektal post operasi PSARP dengan intervensi perawatan perianal untuk mengurangi risiko infeksi. Perawatan perianal merupakan intervensi untuk meminimalkan komplikasi yang mungkin muncul pada klien post PSARP. Perawatan perianal telah diaplikasikan pada klien Anak B dengan post PSARP di RSAB Harapan Kita dan menunjukkan hasil yang cukup baik dalam proses penyembuhan luka anoplasty. Karya ilmiah ini merekomendasikan pelatihan perawat mengenai perawatan perianal pada klien post operasi PSARP.

Anorectal malformations are congenital abnormalities that involve the anus, rectum, or the border between them. This disorder has a meconium outlet in another place (a fistula) such as the bladder, urethra, or vagina. One of the medical management for anorectal malformation patients is Posterior Sagittal Anorectoplasty (PSARP). Nurses have an important role in the care of post PSARP patients. This final scientific paper aims to provide an overview of nursing care for children with postoperative PSARP anorectal malformations with perianal care interventions to reduce the risk of infection. Perianal care is an intervention to minimize complications that may arise in post PSARP patients. Perianal treatment has been applied to Child B's client with post PSARP at RSAB Harapan Kita and showed good results in the anoplasty wound healing process. This scientific work recommends the training of nurses regarding perianal care in postoperative PSARP pasien patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Mulia Ashari
"Kanker kandung kemih merupakan adanya infiltrasi sel-sel abnormal di dalam atau dinding lapisan kandung kemih. Tatalaksana kanker kandung kemih yaitu dengan melakukan operasi Transuretral Resection of Bladder Tumour (TURBT). Efek samping operasi ini berupa nyeri yang dapat mengganggu rasa nyaman pasien. Masalah keperawatan utama yang dapat ditegakkan adalah nyeri akut. Oleh karena itu, perawat berperan dalam memberikan manajemen mandiri keperawatan non farmakologi, salah satunya berupa terapi musik. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada kanker kandung kemih post TURBT dan penerapan intervensi terapi musik dalam mengontrol nyeri post TURBT. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada pasien usia 62 tahun yang mengalami kanker kandung kemih yang telah menjalani operasi TURBT dan mengeluh nyeri dengan skala 6 (nyeri sedang). Hasil penelitian menunjukkan tiga diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut, gangguan eliminasi urin, dan risiko infeksi; terdapat penurunan tingkat nyeri post operasi dari skala 6 (nyeri sedang) menjadi skala 2 (nyeri ringan) setelah melakukan terapi musik selama 3 hari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi perawat menerapkan intervensi keperawatan berbasis bukti terkini dalam mengatasi nyeri secara non farmakologi setelah operasi melalui penerapan terapi musik.

Bladder cancer is an infiltration of abnormal cells in the lining of the bladder. Management of bladder cancer is performed by Transuretral Resection of Bladder Tumour (TURBT). The impact of this surgery pain which can interfere with the patient's comfort. The main nursing problem that can be enforced is acute pain. Therefore, nurses play a role in providing non-pharmacological nursing self-management, one of which is music therapy. This case study aims to analyze nursing care for post-TURBT bladder cancer and the application of music therapy interventions in controlling post-TURBT pain. This study used a case study approach in a 62-year-old patient with bladder cancer who had undergone TURBT surgery and complained of pain on a scale of 6 (moderate pain). The results showed three nursing diagnoses, namely acute pain, impaired urinary elimination, and risk of infection; there was a decrease in the level of postoperative pain from a scale of 6 (moderate pain) to a scale of 2 (mild pain) after doing music therapy for 3 days. The results of this study are expected to motivate nurses practicing evidence based in nursing intervention to overcome post surgery pain with the application of music therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yulianti
"Kemoterapi fase induksi merupakan fase pertama tahap pengobatan pada anak dengan LLA dan dilakukan hampir segera setelah diagnosis ditegakkan, dimulai dan berlansung selama 4-6 minggu (28-42 hari). Hasil yang dicapai pada fase ini akan menentukan prognosis dan fase kemoterapi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan lama rawat kemoterapi fase induksi pada anak penderita LLA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional, dengan jumlah sampel 94 melalui consecutive sampling.
Analisis yang digunakan dengan uji Spearman. Hasil menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat neutropenia (p value = 0,003) dan riwayat infeksi (p value = 0,000) dengan lama rawat kemoterapi fase induksi. Perawatan atau intervensi yang tepat selama kemoterapi fase induksi perlu menjadi perhatian untuk mencegah atau menurunkan kejadian neutropenia dan infeksi pada anak dengan LLA.

Induction chemotherapy phase is the first stage of the treatment in children with ALL and carried out immediately after been diagnosed, started and occurred at 4 to 6 weeks (28-42 days). The results achieved in this phase will determine the prognostic and the next chemotherapy phase. This study aimed to identified factors related to the length of stay of induction chemotherapy phase in children with ALL. The design used in this study is a cross-sectional design, with 94 samples got through consecutive sampling.
The Spearman test is used for analysis. Result showed a significant relationship between a history of neutropenia (p value = 0.003) and infection history (p value = 0.000) with the length of stay of induction chemotherapy phase. Appropriate treatment or intervention during the induction phase of chemotherapy needs to be concern to prevent or decrease the incidence of neutropenia and infection in children with ALL.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Rachmawati
"ABSTRAK
Memasuki PJPT II, tugas rumah sakit semakin penuh tantangan, iklim persaingan semakin terasa, di mana masyarakat semakin mengerti akan hak untuk menuntut atau protes apabila sesuatu hal tidak dijalankan dengan benar dan konsisten, sehingga situasi ini menuntut rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanannya ke arah profesionalisme. Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit selalu didahului dengan peningkatan mutu asuhan keperawatan.
Dengan mempergunakan matriks hubungan antara proses pelayanan yang efektif dengan tindakan pelayanan yang diharapkan (MATRIX DOLL), maka penampilan keprofesian perawat akan dipantau dan dinilai, untuk melihat sampai sejauh mana perawat mempergunakan pengetahuan, sikap, perilaku, pengalaman dan pengamalan sesuai dengan standar pelayanan di dalam menjalankan asuhan keperawatan terhadap pasien.
Sejalan dengan itu RSAB "Harapan Kita", sebagai rumah sakit khusus yang memberikan pelayanan kesehatan kepada anak & ibu bersalin, tidak luput dari usahanya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan profesionalitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang keperawatan kebidanan di mana sebagian besar pasien rawat inap (48%) adalah pasien-pasien pasca persalinan.
Salah satu kendala yang ditemukan adalah Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan pada ibu belum dilaksanakan sesuai dengan standar keperawatan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara karakteristik perawat (umur, status perkawinan, pendidikan, lama bertugas, ketrampilan pasca pelatihan tambahan), sistem penugasan pasien, supervisi, serta pedoman kerja, dengan Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan pada ibu di Iingkungan ruang rawat inap kebidanan RSAB "Harapan Kita" Jakarta.
Penelitian ini sifatnya deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan pengumpulan data melalui observasi & kuesioner di seluruh ruangan rawat inap kebidanan RSAB "Harapan Kita" Jakarta.
Dari hasil observasi ditemukan bahwa Iangkah-langkah Tindakan Keperawatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah "pelaksanaan" dan "R/R", sedangkan Jenis Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah "puerpurium"&"memelihara kebersihan vulva".
Dari hasil uji statistik regresi linear sederhana dari 8 faktor yang diduga secara teoritis didapatkan hanya satu faktor yang mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik yaitu : pelatihan tambahan, sedangkan 7 faktor lainnya kurang terbukti berhubungan secara statistik.
Dalam penilaian lebih lanjut didapatkan bahwa kinerja perawat yang melaksanakan tindakan keperawatan secara baik adalah 67,5%.
Sangat diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi upaya meningkatkan mutu Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan pada ibu di ruang rawat inap kebidanan RSAB "Harapan Kita".

ABSTRACT
Entering the Second Long Term Development Plan of the Republic of Indonesia, the mission of Indonesian Hospitals being more challenging, while the competition atmosphere becomes apparent and also people nowadays more understand to their rights to complain or if something done improper or inconsistently and this leads to Hospital to improve the quality of services more professional. The improvement of quality of services should be preceded with the improvement of quality of nursing care.
Using the matrix relation ship between effective services and expected service actions so coiled DOLL matrix, then the professionalism of nurse actions could be observed and evaluated to how they use their knowledge and experience to behave according to hospital service standard as required.
In line with the national mission to achieve public service for mother and children care, the hospital as one of the center of excellence for Mother-Children Care and perintology also has to enhance services in obstetrical area where most of in-patient (48% occupation) were post partum patients.
One of the constraints obtained is that of post partum nursing interventions had not been performed fully according with the privilege nursing standard.
Purpose of this study is to find out the relation among the instruments of nurse characteristic such as age, marital status, education, experience, improved skills after upgrading training, also job assignment, job supervision, standard operating procedure, with nursing cares of post partum particularly in the in-patient facilities of the hospital RSAB "Harapan Kita".
The method of statistical analysis is descriptive with emphasis on cross-sectional approach, by means of data collection trough question aries and observations.
From observation result shows that nursing care action that need to be taken is "pelaksanaan (execution)" and "R&R (Reporting & Recording)" and type of post partum nursing intervention needs to have special care is "puerpurium" and "vulva hygiene".
From statistical result using simple linear regression of 8 factors might be of having relations empirically with nursing interventions empirically with nursing interventions of post partum, yields only one factor indicates to have significant relations statistically that is additional vocational training white the ather 7 factor were less significant to the further result obtained, that nurse performance who perform nursing interventions very well was around 67.5%.
It is desirable that the analysis result could be of assistance and fruit full for the efforts to upgrade and improve qualities of the nursing interventions of post partum within the management of the Hospital RSAB "Harapan Kita".
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aat Yatnikasari
"Komitmen organisasi adalah perasaan dan sikap karyawan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi. Program retensi adalah kegiatan untuk maintenance dan meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar tetap mau bekerjasama sampai masa pensiun. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan Program Retensi dengan komitmen perawat pelaksana di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. Desain penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian crosectional dengan sampel 105 perawat. instrumen adalah kuesioner. Hasil penelitian program retensi yang berhubungan bermakna dengan komitmen organisasi pcrawat pclaksana komunikasi (p=0.03l), insenlif (p=0,000), seleksi dan orientasi (p=0,000), jenjang karir (p=0,043) Penelitian ini menunjukkan seleksi dan orientasi merupakan faktor yang dominan bcrhubungan dengan komitrnen organisasi (p=0,005).
Commitment of nursing organiztation is all employees? feelings and attitude toward everything associated with the organization and work. The purpose of this research was to determine the relationship between retention program with commitmen of nursing organization at Harapan Kita Matemity and Children Hospital. The design used in this study was descriptive cross-sectional with a sample of |05 nurses. and used questinaire as the relationship with commitment of nursing organization are communication (p=0,031); incentive (p=0,000); selection and orientation (p=0,000); and career path (p=0,043); while the prosperity, schedule flexibility, that selection and orientatation was the most dominat factor associated with organitational comrnitmcn (p=0,005), the implementation of competency-based remuneration."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T33428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Risca Ryandini
"ABSTRAK
Saat ini perkembangan ilmu dan pengetahuan keperawatan akan kesehatan beriringan dengan usaha untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien. Tingginya prevalensi kasus kardiovaskuler menjadi perhatian sekaligus tantangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan dan melakukan program pencegahan. Perawat diharapkan berkontribusi dalam upaya penanganan dengan menjalankan peran sebagai pemberi asuhan, pendidik, peneliti, dan inovator. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dan pendidik diterapkan pada 31 pasien dengan berbagai kasus kardiovaskuler baik medikal maupun surgical. Pendekatan teori model yang digunakan adalah teori Self Care Dorothea Orem. Peran sebagai pendidik tidak hanya dijalankan untuk pasien dan keluarga, tetapi juga dijalankan dengan melakukan journal reading bagi rekan sejawat. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa teori Self Care dapat diterapkan pada asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler. Peran sebagai peneliti dilakukan pada saat penerapan tindakan keperawatan berbasis bukti ilmiah, dengan intervensi Progressive Muscle Relaxation PMR untuk mengatasi fatigue. Hasil penerapan didapatkan bahwa PMR dapat menurunkan level fatigue. Peran sebagai inovator dijalankan dengan menyusun Form Discharge Planning, dengan hasil evaluasi didapatkan bahwa form layak untuk digunakan. Kata kunci: praktik residensi, keperawatan medikal bedah, kardiovaskuler, teori Self Care Dorothea Orem, Progressive Muscle Relaxation, fatigue, Discharge Planning ABSTRACT Nowadays development of nursing science in line with the effort to improve patient rsquo s service. The high prevalence of patients with cardiovascular diseases makes a concern as well as a challenge for health provider to give treatments and prevention programs. Nurses are expected to contribute in health services by performing their roles as a care provider, educator, researcher, and innovator. The role as a care giver and educator was applied in 31 patients with various case in medical and surgical cases. The nursing theory model approach used is Dorothea Orem 39 s Self Care Theory. The role as a educator not only perfomed by educating patients and family, but also doing reading journal for other nurses. The analysis showed that Dorothea Orem 39 s Self Care Theory can be applied in nursing care to patients with cardiovascular diseases. The role as a researcher was excuted by applying evidence based nursing practice with the topic is Progressive Muscle Relaxation PMR to resolve fatigue. The analysis showed that PMR can decrease fatigue level. As a innovator, the practician trying to created Discharge Planning Form, with the evaluation showed that the form is acceptable. Keywords Recidency practise, medical surgical nursing, cardiovascular, Dorothea Orem 39 s Self Care Theory, Progressive Muscle Relaxation, fatigue, Discharge Planning "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaa Fitrah Umara
"Dampak dari penyakit kardiovaskular tidak hanya dirasakan oleh individu namun juga secara global. Pencegahan dan pengawasan perlu dilakukan untuk menurunkan beban yang dihadapi akibat penyakit kardiovaskular dengan pendekatan populasi dan individu. Perawat memiliki peran penting dalam hal promotif, preventif, dan rehabilitatif. Residen mengelola 31 kasus dengan menggunakan pendekatan teori Care, Core, dan Cure dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kardiovaskular sebagai cerminan dari peran ners spesialis sebagai pemberi pelayanan dan pendidik. Peran ners spesialis sebagai peneliti dijalani oleh residen dalam menerapkan tindakan keperawatan yang berbasis bukti atau Evidence Based Nurisng EBN berupa pengukuran keterlibatan pasien dengan Patient Activation Measure PAM. Sebagai inovator dan pemimpin kelompok, residen mengembangkan proyek membuat format perencanaan pemulangan pasien dengan pendekatan lima model.

The impact of cardiovascular disease is not only felt by individuals but also globally. Prevention and supervision have to do to reduce the cardiovascular disease burden by population and individual approach. Nurses have an important role in promotive, preventive, and rehabilitative. Resident manages 31 cases using Care, Core, and Cure theory approaches in providing nursing care to patients with cardiovascular disease as a reflection of the role of specialist ners as service providers and educators. The role of a specialist ners as a researcher is undertaken by the resident in implementing Evidence Based Nursing EBN by measuring patient engagement with Patient Activation Measure PAM . As an innovator and community leader, the resident developed the project to make a discharge planning format using a five model approach.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>