Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Virza Hafidh Adrian
"Skripsi ini terkait interaksi sosial siswa sekolah dasar pada penerapan pembelajaran hybrid di masa pandemi Covid-19 yang dibahas dalam kajian ilmu kesejahteraan sosial. Pembelajaran hybrid merupakan sebuah metode pengajaran di sekolah dengan menerapkan 50% pertemuan tatap muka dan 50% daring. Penelitian dilatarbelakangi dugaan bahwa terdapat masalah dalam pelaksanaan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19. Kebutuhan interaksi sosial pada siswa sekolah dasar berpengaruh pada tahap perkembangan anak. Penelitian ini dilakukan dari awal tahun 2022 yang merupakan awal pelaksanaan pembelajaran hybrid. Penelitian ini mengumpulkan data secara kualitatif dengan tujuan deskriptif, melibatkan sebanyak 7 informan yang dipilih secara purposive sampling guna mendapatkan data sesuai kebutuhan. Pengolahan data menggunakan pendekatan kualitatif dari dua sudut pandang yaitu guru dan orangtua terkait interaksi sosial siswa sekolah dasar. Kedua sudut pandang tersebut merupakan bentuk triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menggunakan pendekatan kualitatif menunjukan adanya suatu peningkatan interaksi sosial yang dialami siswa selama penerapan pembelajaran hybrid. Berbagai bentuk interaksi sosial dilakukan siswa dan mengakibatkan sebuah proses yang asosiatif. Selain dari itu, penelitian ini juga melihat adanya interaksi sosial siswa menjadi suatu pengaruh pada perkembangan anak di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini juga menungkapkan ada dua faktor penghambat interaksi sosial para informan siswa sekolah dasar pada penerapan pembelajaran hybrid di masa Pandemi Covid-19 yaitu metode pembelajaran yang terbatas dan protokol kesehatan membatasi aktivitas siswa dalam melakukan interaksi sosial. Jadi kesimpulan dari penelitian adalah interaksi sosial pada siswa sekolah dasar dalam penerapan pembelajaran hybrid di masa Pandemi Covid-19 mempengaruhi perkembangan anak secara positif. Berbagai interaksi sosial yang dilakukan siswa mendorong bentuk proses sosial yang asosiatif. Pada keberlangsungan interaksi yang dijalankan didapat 2 faktor penghambat dari interaksi sosial pada siswa sekolah dasar dalam penerapan pembelajaran hybrid, yaitu pembelajaran yang terbatas dan protokol kesehatan ketat. Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam mata kuliah tingkah laku manusia dan lingkungan sosial pada program studi ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI.

This thesis is related to the social interaction of elementary school students in the application of hybrid during the Covid-19 pandemic which was discussed in the study of social welfare science. Hybrid learning is a teaching method in schools by implementing 50% face-to-face meetings and 50% online. The research was motivated by allegations that there were problems in the implementation of learning during the Covid-19 pandemic. The need for social interaction in elementary school students affects the stage of child development. This research was conducted from the beginning of 2022 which is the beginning of the implementation of hybrid. This study collects data qualitatively with descriptive purposes, involving as many as 7 informants who were selected by purposive sampling in order to obtain data as needed. Data processing uses a qualitative approach from two perspectives, namely teachers and parents regarding the social interactions of elementary school students. Both points of view are a form of triangulation carried out in this study. The results of the study using a qualitative approach showed an increase in the social interaction experienced by students during the application of hybrid. Various forms of social interaction are carried out by students and result in an associative process. Apart from that, this study also saw that students' social interactions became an influence on children's development at the elementary school level. This study also revealed that there are two factors that hinder the social interaction of elementary school student informants in the application of hybrid during the Covid-19 pandemic, namely limited learning methods and health protocols limiting student activities in social interaction. The conclusion of the study is that social interaction among elementary school students in the application of hybrid during the Covid-19 pandemic affects children's development positively. Various social interactions carried out by students encourage the form of associative social processes. In the continuity of the interaction that was carried out, there were 2 inhibiting factors from social interaction in elementary school students in the application of hybrid, namely limited learning and strict health protocols. The results of this study are expected to contribute to the subject of human behavior and the social environment in the Social Welfare study program, FISIP UI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Candraresmi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan penggunaan strategi yang efektif dalam mendukung interaksi sosial siswa berkebutuhan khusus dan teman sebaya. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 40 orang guru yang berasal dari sekolah dasar negeri inklusif di Depok. Partisipan diberikan dua buah kuesioner, masing-masing mengukur sikap guru dan strategi guru dalam interaksi sosial siswa berkebutuhan khusus dan teman sebaya. Observasi melalui video dilakukan untuk melihat strategi apa sajakah yang digunakan oleh guru dalam mendukung interaksi sosial tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki sikap positif dan penggunaan strategi yang tinggi dalam mendukung interaksi sosial siswa berkebutuhan khusus dan teman sebaya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan strategi guru tersebut. Hasil perhitungan analisa multiple regression menunjukkan bahwa setiap komponen sikap kognitif, afektif, dan perilaku , dapat memprediksi secara signifikan varians strategi guru dengan persentase yang cukup besar. Data yang berasal dari analisa rekaman video menunjukkan bahwa terdapat sedikit penggunaan strategi oleh guru. Pelatihan guru mengenai siswa berkebutuhan khusus dan keterampilan penggunaan strategi direkomendasikan untuk mendukung guru dalam menghadapi seting pendidikan inklusif.

This study is aimed to measure teachers'attitudes towards inclusive education, and their usage of effective strategies in supporting special education needs students and peer's interaction. Participants of this study were forty classroom teachers, drawn from inclusive primary schools in Depok. Teachers responded to two questionnaires, indicating their attitudes towards inclusive education, and the questionnaire focused on the teachers'strategies supporting special education needs students and peer's social interaction. Observation using video recording was carried out in order to capture what strategies teachers used in facilitating interaction amongst student in the classroom.
The results revealed that teachers held positive attitudes towards inclusive education, also have high score on using their strategies. The results also showed the strong correlation between teachers'attitudes and their strategies. The results of multiple regression calculation showed that each component of attitudes cognitive, affective, and behavioral can significantly predict the variance of teachers'strategies with a considerable percentage. The data taken from the video recording analysis, however indicated that teachers used less effective strategies to support interaction. Teachers' training covering knowledge about SEN students and skills on teaching strategies are recommended to support teachers for better practices in an inclusive educational setting.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Niken Pratiwi
"Sekolah memainkan peran penting dalam penularan COVID-19, oleh karena itu memahami proses penularan di sekolah dapat meningkatkan kemampuan untuk merencanakan intervensi yang efektif dalam menanggapi andemic COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah dasar negeri dalam upaya penerapan protokol kesehatan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada masa pandemic COVID-19 di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dengan desain non eksperimental dan comparative descriptive pada rentang waktu dari bulan April-Juni 2022. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara telaah dokumen, observasi, wawancara mendalam terhadap 13 informan dari sekolah maupun guru dan Focus Group Discussion (FGD) terhadap 8 informan dari siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa PTM terbatas yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor pada 4 SDN dari 4 kecamatan tersebut sudah diterapkan dengan perencanaan matang, pelaksanaan yang cukup terarah, dan rutin melakukan evaluasi kegiatan PTM terbatas meskipun ada beberapa hambatan yang dialami sehingga belum dapat memenuhi semua persyaratan SKB 4 Menteri Tahun 2021 secara penuh. Berdasarkan hasil penelitian menyarankan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor maupun sekolah agar melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas dalam penyebaran informasi, pengawasan sekaligus penegakan disiplin, sosialisasi terkait dengan peningkatan daya tahan tubuh, serta melakukan evaluasi dalam mempersiapkan PTM dengan acuan regulasi terbaru yaitu SKB 4 Menteri tahun 2022.

.Schools play an important role in Covid-19 transmission, therefore understanding the transmission pattern helps improve capability in planning effective intervention to address covid-19 pandemic. This study aims to define public schools preparedness in implementing the health protocol for limited Face-to-face meeting during Covid-19 pandemic in Bogor District. This study uses qualitative data types with non-experimental and comparative descriptive designs was conducted during April-June 2022. Data was derived from documents review, observation, and in-depth interview to 13 informants from schools including teachers, Focus Group Discussion (FGD) with 8 students. This study shows that the implementation of Face-to-face meeting, organized by the education authorities in 4 schools from 4 villages has been well-planned, focused, and has routinely conducted evaluation, despite the hurdles in achieving SKB 4 2022 requirements. This study suggests Bogor District Education Authorities and schools to keep increasing both quality and quantity in distributing information, monitoring and enforcing discipline. Socializing the way to improve immunity, and doing evaluation in planning PTM according to new regulation, SKB from 4 Ministries 2022."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janna Aliftanindya Sartyawan
"Pandemi Covid-19 mengakibatkan dampak yang cukup meluas ke berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Sektor pendidikan terpaksa mengubah mekanisme kegiatan belajar mengajar yang semula dipusatkan di sekolah berkenaan dengan penerapan kebijakan PSBB dan PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah. Perubahan mekanisme belajar ini tidak hanya terjadi sekali saja, tetapi dua kali, yakni pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka terbatas. Hal ini membuat siswa sebagai aktor utama di dalam pendidikan itu sendiri mau tidak mau menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan yang terjadi, walaupun pada akhirnya menimbulkan kondisi-kondisi yang membuat mereka rentan, seperti tingginya tingkat stres, minimnya interaksi dengan dunia luar, hingga kurang maksimalnya materi pembelajaran yang ditangkap. Penelitian ini mencoba untuk melihat dan memahami perubahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran dan resiliensi siswa kelas 12 SMA dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Penelitian in menggunakan metode kualitatif yang mencakup wawancara mendalam secara daring dan luring, serta kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setidaknya resiliensi yang diterapkan siswa kelas 12 SMA tidak terlepas dari coping mechanism, keluarga sebagai supporting system, dan interaksi dengan teman.

The Covid-19 pandemic has a fairly widespread impact on various sectors of life, one of which is the education sector. The education sector was forced to change the mechanism for teaching and learning activities which were originally centered in schools regarding the implementation of the PSBB and PPKM policies imposed by the government. This change in learning mechanism did not only happen once, but twice, which is online learning and limited face-to-face learning. This makes students as the main actors in education itself inevitably adapt to the dynamics of change that occur, although in the end it creates conditions that make them vulnerable, such as high levels of stress, minimal interaction with the outside world, to less-than-optimal material. captured learning. This study tries to see and understand the changes that occur in the learning process and resilience practices of 12th grade high school students in overcoming the problems they face. This research uses a qualitative method which includes in-depth interviews online and offline, as well as a literature review. The results of the study show that at least the resilience practices applied by 12th grade high school students are inseparable from coping mechanisms, the family as a supporting system, and interactions with friends."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Dwi Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji model teoritik pengaruh mediasi dukungan sosial teman sebaya pada pengaruh keterampilan sosial terhadap konsep diri akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Konsep diri akademik siswa diukur dengan menggunakan Academic Self-Concept Questionnaire ASCQ . Keterampilan sosial diukur dengan menggunakan alat ukur Social Skills Improvement System SSIS . Dukungan sosial diukur dengan menggunakan alat ukur Social Support Questionnaire for Children SSQC . Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif N=292 di lima wilayah Kota DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memediasi pengaruh keterampilan sosial terhadap konsep diri akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil ini menunjukkan bahwa keterampilan sosial memengaruhi konsep diri akademik siswa melalui dukungan sosial yang diberikan teman sebaya pada siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Akan tetapi dukungan sosial hanya memediasi secara parsial, dimana keterampilan sosial tetap kuat dan signifikan memengaruhi konsep diri akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil penelitian ini menyarankan agar keterampilan sosial siswa dan dukungan sosial teman sebaya menjadi fokus utama pihak sekolah dalam membentuk konsep diri akademik yang positif bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Kata kunci: konsep diri akademik, keterampilan sosial, dukungan sosial, siswa berkebutuhan khusus, sekolah dasar inklusif.

The aim of this study was to examine the theoretical model of mediation of social support on the effect of social skills on academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. Students rsquo academic self concept was measured by Academic Self Concept Questionnaire ASCQ . Social skills was measured by Social Skills Improvement System SSIS . Social support was measured by Social Support Questionnaire for Children SSQC . Participants in this study were students with special needs in inclusive primary schools N 292 who studied at primary inclusive schools in five areas of DKI Jakarta Province. The results showed that social support mediate the effect of social skills on academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. These results indicated that social skills affects academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools through social support. However, social support only mediate partially, it means that social skills remains strong and significantly affect the academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. These findings suggest that students rsquo social skills and peers rsquo social support should be the primary focus of the school personnel in order to improve positive academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. Keywords academic self concept, social skills, social support, students with special education needs, inclusive primary school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demira Kodratiah
"Latar Belakang: Kepercayaan diri merupakan aspek yang penting dan harus dimiliki oleh mahasiswa profesi dalam melakukan suatu prosedur, terutama dalam bidang kedokteran gigi anak yang mencakup banyak prosedur khusus dan dibutuhkan banyak pengalaman. Adanya perubahan metode pembelajaran menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 di akademik dapat berdampak pada tingkat kepercayaan diri mahasiswa profesi dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak. Tujuan: Mengetahui persepsi kepercayaan diri mahasiswa profesi tahun pertama dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak pada masa pandemi
COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan studi analisis cross sectional dan dilakukan kepada 63 orang mahasiswa profesi kedokteran gigi tahun pertama yang telah melewati stase Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) dengan menggunakan kuesioner melalui Google Form yang terbagi menjadi tiga domain pertanyaan, yaitu keterampilan klinis, manajemen pasien, dan
pengembangan profesional dan pengelolaan klinis. Pengukuran kepercayaan diri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) diwakili dari poin '0' tidak percaya diri sama sekali dan '10' penuh percaya diri. Hasil Penelitian: Dari total 63 responden, keseluruhan analisis kepercayaan diri yang
dinilai positif dengan median VAS ≥ 5. Rata-rata median VAS pada keterampilan klinis 7.83±0.83 (range=2–10; n=63; 100%) manajemen pasien 7.83±0.83 (range=2–10; n=63; 100%), dan pengembangan profesional serta pengelolaan klinis 8,37±0.51 (range=2–10; n=63; 100%). Kesimpulan: Secara keseluruhan, mahasiswa profesi tahun pertama kedokteran gigi Universitas
Indonesia memiliki kepercayaan diri dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak pada masa pandemi COVID-19.

Background: Self-confidence is an important aspect and must be owned by professional students
in carrying out a procedure, especially in the field of pediatric dentistry which includes many
special procedures and requires a lot of experience. The change in learning methods to Distance
Learning during the COVID-19 pandemic in academics can have an impact on the level of
professional student confidence in clinical learning in the pediatric dentistry unit. Objective: To
find out the perception of self-confidence of first-year professional students in clinical learning in
the pediatric dentistry unit during the COVID-19 pandemic. Methods: This study used a crosssectional
analysis study and was conducted on 63 first-year dental professional students who had
passed the Pediatric Dentistry stage by using a questionnaire via Google Form which was divided
into three domain questions, namely clinical skills, patient management , and professional
development and clinical governance. Self-confidence is measured by Visual Analog Scale (VAS)
which is represented from the point '0' is not confident at all and '10' is full of confidence. Results:
From a total of 63 respondents, the overall confidence analysis was assessed as positive with
median VAS ≥ 5. Median VAS mean in clinical skills 7.83 ± 0.83 (range = 2–10; n = 63; 100%)
patient management 7.83 ± 0.83 (range=2–10; n=63; 100%), and professional development and
clinical management 8.37±0.51 (range=2–10; n=63; 100%). Conclusions: Overall, first year
professional students of dentistry at the University of Indonesia have confidence in clinical
learning in the pediatric dentistry unit during the COVID-19 pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiveni Elisabhet
"Masa Pandemi COVID-19 menjadi masalah serius dan berdampak pada kehidupan terutama di dunia pendidikan. Adanya perubahan metode belajar dari tatap muka menjadi daring menimbulkan efek yang beragam pada mahasiswa keperawatan terutama pada masalah kesehatan jiwa dan kemampuan mereka dalam mengatasi tantangan yang terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri dalam pembelajaran mahasiswa keperawatan dimasa transisi pandemi COVID-19. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel yang paling berhubungan pada efikasi diri adalah tingkat kecemasan dan dukungan sosial. Variabel tingkat kecemasan menjadi peluang terbesar untuk meningkatkan efikasi diri mahasiswa keperawatan dengan nilai odd ratio 112,316. Pihak pendidikan perlu menambahkan mata kuliah elektif manajemen stress menjadi mata kuliah dasar pada mata kuliah konsep dasar keperawatan. Peneliti berikutnya dapat melihat dukungan sosial yang lebih bermanfaat dalam 3 dimensi seperti dukungan sosial keluarga, dukungan sosial teman dan orang penting terhadap penurunan tingkat kecemasan dan meningkatkan efikasi diri mahasiswa keperawatan semester II di Fakultas Ilmu Keperawatan Indonesia.

The COVID-19 pandemic has become a serious problem and has an impact on life, especially in the world of education. The change in learning methods from face-to-face to online has various effects on nursing students, especially on mental health problems and their ability to cope with the challenges that occur. The purpose of this study was to determine the factors most related to self-efficacy in nursing student learning during the COVID-19 pandemic transition. The research method uses a quantitative descriptive correlational design using a cross sectional approach and multiple logistic regression. The results of this study indicate that the variables most related to self-efficacy are the level of anxiety and social support. The anxiety level variable is the biggest opportunity to increase nursing students' self-efficacy with an odd ratio value of 112,316. The education sector needs to add stress management elective courses to be basic courses in basic nursing concepts. The next researcher can see that social support is more useful in 3 dimensions such as family social support, social support from friends and important people to reduce anxiety levels and increase self-efficacy of second semester nursing students at the Indonesian Faculty of Nursing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdiel Ergusto Nisah Pih
"Guru merupakan profesi yang penting, namun mereka memiliki tanggung jawab yang banyak serta keterikatan emosional dengan siswa yang diajar. Faktor tersebut membuat guru rentan akan stres dan burnout. Kerentanan tersebut meningkat oleh adanya masa perubahan COVID-19, yang mewajibkan guru untuk selalu siap mengadaptasikan metode pembelajarannya. Adaptasi tersebut memerlukan proses trial and error, sehingga tinggi kemungkinan guru mengalami kegagalan sebelum ia berhasil. Untuk membantu guru mengatasi stres dan kegagalan tersebut, diperlukan resiliensi. Untuk memastikan resiliensi dapat berfungsi dengan baik di tengah stres yang berlebih, dibutuhkan dukungan sosial. Dukungan sosial dapat berasal dari significant other, keluarga, serta teman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dari dukungan sosial dengan resiliensi pada guru DKI Jakarta. Dukungan sosial dan resiliensi pada guru DKI Jakarta (N=101) diukur menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support dan Brief Resilience Scale. Hasil analisis menemukan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan resiliensi. Dari ketiga sumber dukungan sosial, hanya dukungan sosial dari keluarga yang berhubungan positif dan signifikan dengan resiliensi, sedangkan sisanya tidak berhubungan signifikan.

Teacher is an important profession, yet they have a large amount of responsibility and emotional attachments with their students. These factors make teachers vulnerable to stress and burnout. This vulnerability is increased by the COVID-19 changing period, which requires teacher to constantly be ready in adapting their study methods. The adaptation requires a trial and error process, so it is highly likely for teachers to fail before they succeed. In order to help teachers cope with stress and failure, resilience is needed. To ensure resilience can function well in the midst of high stress, social support is needed. Social support may come from significant others, families, and friends. This study aimed to see the relationship of social support and resilience of DKI Jakarta teachers. Social support and resilience in DKI Jakarta teachers (N=101) were measured using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support and the Brief Resilience Scale. Analysis showed that social support had a positive and significant correlation with resilience. From the three sources of social support, only social support from family showed a positive and significant correlation with resilience, while the others do not."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maharany
"Perubahan metode pembelajaran secara intens di sekolah selama masa Pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersediri bagi guru untuk mengajar murid secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dimensi persepsi dukungan sosial dapat memprediksi efektivitas guru, serta ingin mengetahui dimensi persepsi dukungan sosial manakah yang memiliki kontribusi paling besar dalam memprediksi efektivitas guru. Partisipan penelitian ini adalah 257 guru SMP/MTS berusia 22-60 tahun, pernah mengajar secara PTM setelah pandemi COVID-19, dan mengajar pada jenjang SMP/MTS di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Banten. Penelitian ini menggunakan Revised-Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Oktarina et al., 2021) dan Teacher Effectiveness Scale (Primandhita, 2020). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa keempat dimensi persepsi dukungan sosial secara signifikan dan positif berperan dalam memprediksi efektivitas guru (p<0.05). Rekan kerja, kepala sekolah, dan keluarga menjadi sumber persepsi dukungan sosial yang memiliki kontribusi terbesar dalam memprediksi efektivitas guru. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa guru perlu memiliki persepsi dukungan sosial dari orang sekitar untuk meningkatkan efektivitas guru. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah serta pihak terkait lainnya untuk menyelenggarakan sebuah program pelatihan dan kolaborasi untuk menciptakan lingkungan pekerjaan yang aman sehingga efektivitas guru pun dapat meningkat.

Intense changes in learning methods in schools during the COVID-19 pandemic became a challenge for teachers to teach students effectively. This study aims to determine whether the dimensions of perceived social support can predict teacher effectiveness and to find out which perceived social support dimension has the greatest contribution in predicting teacher effectiveness. The participants in this study were 257 SMP/MTs teachers aged 22-60 years, who had taught face-to-face learning after the COVID-19 pandemic, and taught at the SMP/MTs level in the Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Banten areas. This study uses the Revised-Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Oktarina et al., 2021) and the Teacher Effectiveness Scale (Primandhita, 2020). The results of the regression analysis showed that the four perceived social support dimensions significantly and positively played a role in predicting teacher effectiveness (p<0.05). Colleagues, school principals, and families are the perceived social support sources that have the greatest contribution to predicting teacher effectiveness. The research results imply that teachers need perceived social support from those around them to increase teacher effectiveness. This can be a consideration for schools and other related parties to organize a training and collaboration program to create a safe work environment so that teacher effectiveness can increase."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felia Puteri Roosseno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bentuk interaksi sosial (Sozialform) antara pembelajaran bahasa Jerman secara luring dan daring pada lembaga kursus Belajar Bahasa Jerman level A1. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk interaksi sosial oleh Haß dan oleh Rösler. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi pada tiga sesi kelas luring dan tiga sesi kelas daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua interaksi sosial yaitu pengajaran frontal, kerja kelompok, kerja berpasangan dan kerja individu ditemukan pada pembelajaran luring dan daring. Guru dan murid dapat lebih leluasa berinteraksi pada pembelajaran luring, sedangkan pada pembelajaran daring sering dijumpai masalah pada jaringan internet. Proporsi bentuk interaksi sosial kerja berpasangan pada pembelajaran luring lebih banyak dibandingkan dengan pembelajaran daring karena durasi kelas luring lebih panjang. Agar pembelajaran dapat berjalan maksimal dan memberikan manfaat yang banyak bagi para murid, guru perlu mengantisipasi permasalahan yang muncul dalam setiap bentuk interaksi sosial, khususnya pada pembelajaran daring.

This research aims to figure out the difference between the form of social interaction in offline and online German learning at the german language course Belajar Bahasa Jerman level A1. The theories used in this research are the theories of form of social interaction by Haß and by Rösler. The data in this research had been collected using observation techniques in three offline class sessions and three online class sessions. The result of this research showed that all form of social interactions, namely frontal teaching, group work, pair work and individual work were found in online and offline learning. Teachers and students can interact more freely in offline learning, whereas in online learning they often encounter problems with the internet connections. The proportion of form of social interaction pair work in offline learning is bigger than its online learning counterpart due to the former's longer duration. In order for learning to run optimally and provide many benefits for students, teachers need to anticipate problems that arise in every form of social interaction, especially in online learning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>