Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113434 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raissa Karen Hardhi
"Konflik Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan (SARA) yang timbul di Indonesia sering disebabkan oleh masalah intoleransi multikulturalisme. Faktor yang mungkin berelasi dengan sikap ini adalah Openness to experience yang berkorelasi dengan variabel yang mengatur sikap penerimaan multikulturalisme. Hubungan ini diteliti dengan tujuan mencari korelasi antara trait kepribadian Openness to experience dengan sikap penerimaan multikulturalisme. Penelitian dilakukan pada 46 laki-laki dan 115 perempuan dengan kriteria mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan sarjana, berusia 18-24 tahun dan tinggal di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Ditemukan korelasi positif yang menegaskan hubungan antara kedua variabel. Implikasi penelitian adalah pemahaman lebih mengenai hubungan Openness to experience dan sikap penerimaan multikulturalisme di Indonesia.

Conflicts stemming from differences in ethnicity, race, religion, and intergroup conflict (SARA) that arise in Indonesia are often caused by the intolerance of multiculturalism. A factor that may be related to this attitude is Openness to experience, which is correlated with the variables that govern an individual’s attitude regarding multiculturalism. Research investigating this relationship employed a sample of 162 undergraduate students aged 18- 24 years and who are living in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). A positive correlation between Openness to Experience and Multicultural attitudes was found, which confirms the relationship between the two variables. The implication of this research is a better understanding of the relationship between Openness to experience and multicultural attitudes in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Masa transisi menuju perguruan tinggi melibatkan berbagai perubahan kompleks yang harus dihadapi oleh para mahasiswa baru. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian Big Five, khususnya openness to experience dan penyesuaian diri mahasiswa di Perguruan Tinggi pada masa pembelajaran daring. Responden penelitian ini adalah 205 mahasiswa tahun pertama berusia 18–22 tahun, yang belum pernah berkuliah sebelumnya. Kepribadian openness to experience diukur dengan Big Five Inventory (BFI), dan penyesuaian diri mahasiswa diukur dengan Student Attitude and Perception Survey (SAPS). Teknik analisis Pearson Correlation digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedua variabel, r(205) = 0,49, p < 0,01, two tailed. Ditemukan pula effect size medium. Dengan demikian, mahasiswa dengan tingkat kepribadian openness to experience yang tinggi cenderung akan memiliki tingkat penyesuaian diri yang baik pula. Implikasi dari penelitian ini yaitu mendorong mahasiswa untuk lebih terbuka terhadap banyak hal baru di lingkungan kampus yang berguna dalam membantu proses penyesuaian

The transition into higher education involves many complex changes that must be challenging for freshman students. This study aims to examine the relationship between Big Five personality, especially openness to experience personality trait, and college adjustment among first-year students in higher education during online learning situations. The respondents were 205 first-year students, ranging from 18–22 years old who never had any experience of studying in college. Openness to experience was measured using Big Five Inventory (BFI), and college adjustment was measured using Student Attitude and Perception Survey (SAPS). The hypothesis was tested using Pearson Correlation. Results showed that there is a positive and significant relationship between openness to experience trait and college adjustment, r(205) = 0,49, p < 0,01, two tailed. Medium effect size was also found. Thus, students who have a higher level of openness to experience trait will tend to have better college adjustment. The implication of this study is to encourage students to be more open to new things in the college environment that can be useful for their adjustment process.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathurridho Muhtaddin
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran mengenai hubungan antara openness to experience personality trait dan creative self-efficacy CSE pada mahasiswa jurusan musik. Pengukuran openess to experience personality trait menggunakan IPIP NEO-PI-R yang telah diadaptasi oleh Johnson 2014 dan pengukuran CSE menggunakan alat ukur Revised Model of Creative Thinking Self-Efficacy CTSE II and Creative Performance Self-Efficacy CPSE II inventories Abbott, 2010 yang telah diadaptasi oleh Anastiani 2014 . Partisipan pada penelitan ini berjumlah 58 mahasiswa jurusan musik. Dari analisis yang telah dilakukan dengan teknik statistik Pearson Correlation, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara openess to experience personality trait dengan kedua dimensi CSE, yaitu CTSE r = 0,632; p = 0,000, signifikan pada L.o.S 0,000 dan CPSE r = 0,468; p = 0,000, signifikan pada L.o.S 0,000 . Hasil ini mengartikan bahwa semakin tiggi keterbukaan mahasiswa jurusan musik terhadap pengalaman, semakin tinggi pula CSE mereka. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi perguruan tinggi jurusan musik untuk semakin mengembangkan metode pembelajaran yang selaras dengan karakteristik openess to experience personality trait dalam upaya meningkatkan CSE mahasiswanya. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperbanyak jumlah partisipan yang melibatkan perguruan tinggi jurusan musik di seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif.

This research was conducted to find the correlation between openness to experience personality trait and creative self efficacy CSE among college students who are taking the major of music. Openness to experience personality trait was measured using IPIP NEO PI R adapted by Johnson 2014 and CSE was measured using Revised Model of Creative Thinking Self Efficacy CTSE II and Creative Performance Self Efficacy CPSE II inventories Abbott, 2010 adapted by Anastiani 2014 . Participants of this research were 58 music college students. Based on the conducted analysis using Pearson Correlation statistic technique, this research showed that openness to experience personality trait correlates significantly with both CSE dimensions, CTSE r 0.632 p 0.000, significant at L.o.S 0.000 and CPSE r 0.468 p 0.000, significant at L.o.S 0.000 . This results explained that students with higher openness to experience will have higher CSE. Based on the research result, it suggests that college of music majors to develop more learning method that at the same time corresponds to characteristic of opennes to experience personality trait in terms of improving students CSE. It is suggested for future research to increase number of participants that involve college arround Indonesia, in terms to obtain more representative results."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Kinthara Wahyudi
"Karakter fiksi mulai umum menjadi topik pembahasan dalam bidang psikonaratologi. Karakter fiksi ditemukan dapat dianggap sangat menarik dan meyakinkan bagi pembaca hingga memunculkan hubungan parasosial antara pembaca dan karakter. Berdasarkan studi literatur yang ditemukan, lama pengalaman menulis, bentuk profesi yang diasumsikan penulis, motivasi intrinsik menulis fiksi, dan trait openness to experience diduga memiliki pengaruh pada keahlian menulis karakter fiksi yang dianggep menarik dan meyakinkan bagi pembaca. Untuk menelusuri hubungan antara variabel-variabel tersebut, dilakukan penelitian pada kelompok penulis profesional, penulis fiksi hobi, dan non-penulis berusia 18-35 tahun di Indonesia. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner motivasi intrinsik pada karya fiksi dan IPIP-BMF-25 untuk partisipan, serta Borang Penilaian Karakter Fiksi untuk referensi bagi juri. Melalui analisis ANOVA dan uji model multiple mediation, ditemukan bahwa (1) trait openness to experience memiliki pengaruh pada motivasi intrinsik menulis fiksi, (2) tidak ditemukan pengaruh motivasi intrinsik pada lama pengalaman menulis, (3) lama pengalaman menulis ditemukan memiliki hubungan negatif dengan keahlian mendeskripsikan karakter fiksi.

In the field of psychonarratology, fictional character is becoming a common topic of discussion. Fictional characters are often found to be extremely engaging and convincing in the readers’ mind that it forms a parasocial relationship between the readers and the character. Based on existing literature studies, fiction writing experience, assumed professional category, intrinsic motivation, and openness to experience were indicated to influence the expertise to write fictional character. This study was conducted in sample groups of professional writers, hobbyist writers, and non-writers aged between 18-35 years old in Indonesia. Data were collected online using an intrinsic motivation questionnaire and IPIP-BMF-25 for participants, and a fictional characters assessment form as reference for raters. Through ANOVA analysis and multiple mediation model testing, it was found that (1) the openness to experience trait had an influence on the intrinsic motivation of writing fiction, (2) there was no effect of intrinsic motivation on the length of writing experience, (3) the length of writing experience was found to have a negative relationship with skills to describe fictional characters."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Valencia Astari Dewi
"Studi tentang faktor-faktor yang mempromosikan perdamaian dapat dianggap sebagai salah satu upaya penelitian yang paling penting karena lingkungan yang damai mendukung perkembangan individu, komunitas, dan bangsa. Telah diketahui bahwa seperlima dari populasi dunia adalah remaja dan sebagai anggota kelompok yang dinamis dalam masyarakat, remaja memainkan peran penting dalam mentransformasikan situasi konflik secara positif dan menjadi agen perubahan yang membangun fondasi masyarakat yang harmonis dan damai. Penelitian ini didasarkan pada penemuan studi terdahulu bahwa kepribadian cenderung mempengaruhi sikap terhadap perdamaian, dan studi ini menyelidiki apakah terdapat hubungan trait kepribadian dengan sikap terhadap perdamaian pada remaja. Secara lebih spesifik, penelitian mengkorelasikan lima subskala The Big Five Personality atau FFM dengan sikap terhadap perdamaian. Sebanyak 91 individu yang termasuk dalam kategori remaja (usia 10-24 tahun) dan berkewarganegaraan Indonesia berpartisipasi dalam mengisi kuesioner self-report yang terdiri skala IPIP-BFM-25-INDONESIA untuk mengukur trait kepribadian dan skala Peace Attitude Scale (PAS) untuk mengukur sikap terhadap perdamaian. Data yang terkumpul mengenai kedua variabel kemudian diolah menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara masing-masing dimensi trait kepribadian dengan nilai total keseluruhan sikap terhadap perdamaian. Hasil yang diperoleh membuktikkan bahwa dimensi Agreeableness dan Conscientiousness terbukti memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan sikap terhadap perdamaian. Meski demikian, tidak ditemukannya hubungan yang positif maupun signifikan pada korelasi antara dimensi Extraversion dan sikap terhadap perdamaian bertentangan pada hipotesis berdasarkan penelitian terdahulu.

The study of factors that promote peace can be considered one of the most important research endeavors as a peaceful environment supports the development of individuals, communities and nations.It is known that a fifth of the world's population are adolescents and as members of a dynamic group in society, adolescents play an important role in positively transforming conflict situations and becoming agents of change who build the foundations of a harmonious and peaceful society. Based on the findings of previous studies that personality traits tend to influence views toward peace among adolescents, this study investigated whether there is a relationship between personality traits and attitudes toward peace. More specifically, the study correlated the five subscales of The Big Five Personality or FFM with peace attitude. In this study, a total of 91 individuals who fall into the category of adolescents (aged 10-24 years) and who are Indonesian citizens participated in filling out a self-report questionnaire consisting of the IPIP-BFM-25-INDONESIA scale to measure personality traits and the Peace Attitude Scale (PAS) scale to measure peace attitude. The data collected on both variables were then processed using Pearson correlation test to determine the relationship between each personality trait dimension and the overall total score of peace attitude. The results obtained confirmed that Agreeableness and Conscientiousness were shown to have a positive and significant relationship with peace attitude. However, neither a positive nor significant relationship was found in the correlation between the Extraversion dimension and peace attitude, contradicting the hypothesis based on previous research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheyrin Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran trait kepribadian Openness to Experience (OTE) dan iklim inovatif pada perilaku berbagi pengetahuan, dan sumbangan varians unik oleh iklim inovatif setelah mengontrol trait kepribadian OTE. Partisipan yang terlibat dalam penelitian adalah karyawan yang bekerja dalam organisasi sektor penghasil barang baku, manufaktur, dan jasa di Indonesia (N=329). Data yang diperoleh dari seluruh partisipan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda pada SPSS v.23. Hasil penelitian menemukan bahwa trait kepribadian OTE memprediksi perilaku berbagi pengetahuan secara positif dan signifikan, dan iklim inovatif memprediksi perilaku berbagi pengetahuan secara positif dan signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat varians unik yang disumbang oleh iklim inovatif pada perilaku berbagi pengetahuan setelah mengontrol varians yang disumbang oleh trait kepribadian OTE dan data demografis. Implikasi teoretis dan praktis diberikan berdasarkan temuan penelitian.

This study aims to determine the role of Openness to Experience (OTE) personality trait and innovative climate in knowledge sharing behavior, and the contribution of unique variances by innovative climate after controlling OTE personality traits. The theoretical model developed in this study is empirically tested on employees in raw material production, manufacturing, and services industry in Indonesia (N=329). Data obtained from all participants were analyzed using multiple linear regression analysis on SPSS v.23. The results found that OTE personality traits positively and significantly predicts knowledge sharing behavior, and innovative climate positively and significantly predicts knowledge sharing behavior. The results also show that there is a unique variance contributed by the innovative climate to knowledge sharing behavior after controlling for variance contributed by OTE personality traits and demographic data. Theoretical and practical implications are provided based on the research findings."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ardini
"Sebuah organisasi memerlukan perubahan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh trait kepribadian openness to experience, locus of control internal dan eksternal, serta kesiapan individu untuk berubah terhadap komitmen perubahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Mini-IPIP Inventory yang dikembangkan oleh Donnellan, dkk (2006, alat ukur Individual Readiness for Change Scaleyang dikembangkan oleh Hanpachern (1997, alat ukur IPC Locus of control yang dikembangkan oleh Levenson (1973), dan Commitment to Change Inventory (CCI) yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002). Responden dalam penelitian ini berjumlah 175 yang merupakan karyawan dari dua perusahaan yang sedang melakukan perubahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait kepribadian openness to experience dan locus of control eksternal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen perubahan. Sedangkan kesiapan individu untuk berubah dan locus of control internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen perubahan. Selain itu variabel kesiapan individu untuk berubah merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen perubahan.

Organization in order to survive need to change. This research was conducted to identify the impact of individual readiness for change, personality traits openness to experience, and internal as well as external locus of control towards the commitment to change. This research uses a quantitative approach.
The instruments used in this research are the Mini-IPIP Inventory developed by Donnellan, et al (2006), the Individual Readiness for Change Scale, developed by Hanpachern (1997), the IPC Locus of control, developed by Levenson (1973), dan Commitment to Change Inventory (CCI) developed by Herscovitch and Meyer (2002). Participants involved in this research are 175 individuals, who are employees in two of companies that are changing.
The result of this research shows that personality traits openness to experience, and external locus of control does not have a significant influence towards the commitment to change. Whereas individual readiness to change and internal locus of control has a significant influence to the variable. Individual readiness to change is the most influential variable towards commitment to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewinta Ayu Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kredibilitas influencer Instagram dengan intensi membeli dan efek moderasi dari trait openness to experience terhadap kredibilitas influencer dalam mempengaruhi intensi membeli. Kredibilitas influencer Instagram dan intensi membeli diukur menggunakan alat ukur dari penelitian oleh Müller, Mattke, dan Maier (2019). Trait openness to experience diukur menggunakan alat ukur Big Five Inventory yang dikembangkan oleh John, Donahue, dan Kentle (1991) yang telah diadaptasi oleh Ramdhani (2012). Partisipan terdiri dari 312 perempuan berusia 18 sampai 24 tahun. Hasil korelasi Pearson product moment menemukan: a.) terdapat hubungan signifikan dan positif antara kredibilitas influencer dan intensi membeli, dan b.) openness to experience tidak memoderasi kredibilitas influencer dalam mempengaruhi intensi membeli. Temuan penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh influencer maupun brand dalam menentukan strategi pemasaran produk.

This study aimed to examine the relationship between Instagram influencers credibility and purchase intentions, and whether there was a moderation interaction from openness to experience personality trait. Instagram influencer credibility and purchase intentions were measured by questionnaire from previous study by Müller, Mattke, and Maiers (2019). Openness to experience was measured using Big Five Inventory (John, Donahue, Kentle, 1991) which had been adapted by Ramdhani (2012). Participants consisted of 312 women aged 18 to 24 years. Correlation using Pearsons product moment found that, a) there is a significant and positive relationship between influencers credibility and purchase intentions, and b) openness to experience trait did not moderate influencers credibility in influencing consumers purchase intentions. The findings of this study could be utilized both by influencers and brands in planning product marketing strategies."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Ayu Puspita Aibekob
"Kecurangan akademik adalah fenomena yang terjadi di setiap jenjang pendidikan. Adaptasi teknologi, khususnya internet dalam pendidikan membuka peluang terjadinya kecurangan akademik menggunakan internet. Salah satu faktor yang berperan pada perilaku tersebut adalah trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan menguji peran trait openness to experience dan extraversion terhadap kecurangan akademik menggunakan internet. Partisipan penelitian merupakan 118 mahasiswa aktif sarjana berusia 18-25 tahun (M=20,53). Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Internet-Triggered Academic Dishonesty (ITADS), dan HEXACO Personality Inventory. Hasil regresi linear berganda menunjukkan terdapat peran negatif-signifikan trait openness to experience (t= -7,159) dan extraversion (t= -8,659) terhadap kecurangan akademik menggunakan internet (Sig. <0,001< 0,05, F= 112.438). Artinya, semakin tinggi trait openness to experience dan extraversion pada diri mahasiswa, maka semakin rendah perilaku kecurangan akademik menggunakan internet mahasiswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan terkait peran trait kepribadian terhadap kecurangan akademik menggunakan internet.

Academic dishonesty is a phenomenon that occurs at every level of education. Adaptation of technology, especially the internet in education, opens up opportunities for academic dishonesty using the internet. One of the factors that plays a role in this behavior is personality traits. This research examines the role of openness to experience and extraversion in academic dishonesty using the internet. The research participants were 118 active undergraduate students aged 18-25 years (M=20,53). The measuring instruments used in this research were Internet-Triggered Academic Dishonesty (ITADS) and the HEXACO Personality Inventory. The results of multiple linear regression show that there is a significant-negative role of the trait openness to experience (t= -7,159) and extraversion (t= -8,659) on academic dishonesty using the internet (Sig. <0,001< 0,05, F= 112.438). This means that the higher the openness to experience and extraversion in undergraduate students, the lower the undergraduate student's academic dishonesty behavior using the internet. This research is expected to provide knowledge regarding the role of personality traits in academic dishonesty using the internet."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Lie
"This study has explored the role of cultural intelligence as a mediator in the relationship between the openness to experience personality trait and job satisfaction among expatriates. Expatriates were required to fill up online questionnaires to measure all the three variables. This study used a regression and bootstrapping analysis to test the hypothesis in a sample of 265 expatriates. The result indicates that the variance in job satisfaction accountable to the openness to experience personality trait is fully mediated through cultural intelligence. This finding provides evidence that possessing cultural intelligence acts as a mechanism in which an open expatriate could feel satisfied with his or her job. Moreover, this study discusses the practical implications especially for multinational companies and suggests some future research directions.
Penelitian ini meneliti dampak dari peran kecerdasan budaya sebagai mediator dalam hubungan antara kepribadian openness to experience terhadap kepuasan kerja ekspatriat. Ekspatriat mengisi kuesioner secara online untuk mengukur ketiga variabel. Penelitian ini menggunakan analisis regresi dan bootstrapping untuk menguji hipotesis dari 265 ekspatriat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan budaya dapat memediasi dalam hubungan antara kepribadian openness to experience terhadap kepuasan kerja secara penuh. Hal itu berarti bahwa kecerdasan budaya adalah suatu mekanisme yang berperan pada ekspatriat yang memiliki kepribadian openness to experience untuk merasakan puas dengan pekerjaannya. Selain itu, penelitian ini membahas implikasi praktis terutama untuk perusahaan multinasional dan menyarankan beberapa penelitian selanjutnya."
Universitas Tarumanegara. Faculty of Psychology, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>