Penelitian ini dilakukan untuk mengukur efisiensi rantai pasok industri suku cadang otomotif. Pengukuran kinerja rantai pasok ini dilakukan untuk memahami kondisi perusahaan dalam hal rantai pasok. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR), yang digunakan sebagai kerangka pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Penelitian ini fokus pada perbaikan masalah yang terjadi dalam rantai pasok. Untuk menentukan tingkat kepentingan atribut kinerja, para ahli menggunakan kuesioner perbandingan berpasangan dan pembobotan. Terdapat 27 indikator kinerja yang diukur, yang terbagi menjadi atribut dalam model SCOR. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2022 mencapai 60,07%, berada dalam kategori rata-rata dengan warna kuning dalam Traffic Light System Monitoring. Selanjutnya, setiap indikator dipetakan dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi indikator dengan kinerja yang belum baik namun memiliki tingkat kepentingan yang cukup besar untuk diperbaiki atau ditingkatkan. Berdasarkan analisis IPA, terdapat 6 indikator dalam rantai pasok perusahaan yang perlu ditingkatkan kinerjanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja ini.
Globalisasi di era yang semakin maju tanpa adanya pembatasan pergerakan telah mendorong pergerakan barang. Perkembangan pergerakan barang mendorong pertumbuhan permintaan akan kegiatan jasa logistik. Di antara lapangan usaha yang berkembang di Indonesia, industri jasa logistik memiliki peluang pertumbuhan yang paling tinggi diantara lapangan usaha lainnya. Pada saat yang sama, perkembangan proses bisnis berpotensi berada dalam ketidakpastian dan meningkatkan risiko gangguan. Oleh karena itu, perusahaan industri jasa logistik memerlukan strategi rantai pasok yang tangguh untuk membantu perusahaan bertahan dari segala kemungkinan risiko yang dapat merugikan perusahaan. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan struktur strategi supply chain resilience yang relevan untuk industri jasa logistik di Indonesia. Data diambil dari tinjauan pustaka untuk mendapatkan daftar pendek awal dari strategi ketahanan rantai pasok yang ada. Kemudian strategi dinilai dan divalidasi oleh enam pakar logistik dari industri, asosiasi industri, dan akademisi. Selanjutnya, skor dianalisis menggunakan indeks validitas isi-item (I-CVI) dan statistik kappa (K) yang dimodifikasi. Dan bantuan dari metode Interpretive Structural Modelling (ISM) dana analisis MICMAC untuk menyusun strategi dalam bentuk struktural hierarki. Penelitian ini menghasilkan 16 strategi dari 3 dimensi, dan struktur strategi yang dapat digunakan oleh industri jasa logistik untuk mencapai sistem ketahanan rantai pasoknya.