Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neneng Rika Lestari
"Tesis ini menyelidiki montase untuk mengembangkan arsitektur sinematik melalui operasi rekonstruksi spasial yang menyajikan serangkaian pengalaman spasial. Montase adalah bagian dari diskursus yang berkaitan dengan sinematik, film, dan arsitektur. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan montase sebagai dasar utama dalam proses desain arsitektur melalui pengalaman spasial. Diskusi ini didasarkan pada gagasan bahwa montase menekankan  tiga hal, yaitu sequence, layer of meaning, dan movement. Ketiga aspek ini diamati lebih lanjut melalui preseden yang terdiri dari berbagai preseden sinematik berdasarkan montase dalam arsitektur, yaitu Manhattan Transcripts dan Parc de la Villette dari Bernard Tschumi, Villa Savoye dari Le Corbusier, dan Maison Bordeaux dari Rem Koolhaas. Temuan studi preseden ini menunjukkan pemahaman tentang operasi rekonstruksi ruang, yaitu, pembongkaran (dismantlement), penghilangan (disappearance), dan pemasangan kembali (reassembly). Ketiganya ada sebagai strategi yang akan menjadi bagian dari proses produksi untuk mengembangkan desain arsitektur sinematik berbasis montase, menciptakan rangkaian spasial baru yang memberikan alternatif pengalaman spasial. Eksplorasi montase dan mekanisme desainnya memperluas pengetahuan tentang desain arsitektur berbasis sinematik.

This thesis investigates montage to develop cinematic architecture through operations of spatial reconstruction that present a sequence of spatial experiences. Montage is a part of discourses related to cinematic, film, and architecture. This article explored the montage approach as the primary basis in the architectural design process through spatial experience. The discussion is based on the idea that a form of montage emphasizes three things, i.e., sequence, multiple layers of meaning, and movement. These three aspects were further observed through the montage precedent comprising various cinematic precedents based on montage in architecture, i.e., Manhattan Transcripts and Parc de la Villette from Bernard Tschumi, Villa Savoye from Le Corbusier, and Maison Bordeaux from Rem Koolhaas. The finding of this precedents study suggests an understanding of space reconstruction operations, i.e., dismantlement, disappearance, and reassembly. All of these three exist as strategies that will be part of the production process to develop montage-based cinematic architectural design, creating new spatial sequence that provide alternative spatial experience. Exploration on montages and its design mechanisms expands the knowledge regarding cinematic-based architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Irvan
"Retak menjadi penanda kelemahan dan kerusakan suatu bangunan, dan kehadiran retak pasti akan selalu dihindari. Namun, terdapat cerita dibalik hadirnya retak yang menghasilkan performa baru yang menarik dalam bangunan. Potensi dan keindahan retak dapat menghasilkan ruang dengan kualitas yang berbeda dan menarik. Dengan mempelajari cerita atau mekanisme retak, potensi dan keindahan retak diciptakan dengan memanipulasi kehadiran retak didalam arsitektur. Manipulasi retak dilakukan sebagai metode dalam merancang ruang dengan menggunakan pengetahuan tentang cerita retak agar retak yang dihadirkan terlihat alami.

Crack is a sign of weaknesses and damage in buildings, and the presence of crack is usually avoided. Otherwise, there is story behind the presence of crack which produce new interesting performance in building. The potential and beauty of crack can produce space with different and interesting qualities. By learning the story or mechanism of crack, the potential and beauty of crack can be created by manipulating the presence of crack in architecture. Crack manipulation is done as method in designing space by using the knowledge of story of crack in order to create the presence of crack looks natural.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hadiyatun Nabawi
"Tulisan ini akan menjelaskan pemahaman akan ruang arsitektur yang didasarkan pada pengetahuan akan cara hewan berkomunikasi dengan memodifikasi lingkungan tempat mereka tinggal. Cara hewan berkomunikasi dengan memodifikasi lingkungan membentuk interaksi tersebut disebut sebagai stigmergy, yang merupakan bentuk interaksi hewan-hewan yang dimediasi. Pembahasan akan diawali dengan penjelasan akan fenomena stigmergy yang terkait dengan proses interaksi hewan dan lingkungan bertinggalnya yang meninggalkan berbagai bentuk jejak. Tulisan ini berargumen bahwa proses terjadinya stigmergy dapat menjadi basis pengembangan suatu program ruang arsitektur. Proses penulisan ini membahas scenario proses stigmergy pada beberapa koloni hewan serangga yang berbasis tiga komponen utama dari stigmergy, yaitu Agent, Medium dan Traces. Penulisan yang dilakukan berfokus pada bagaimana stigmergy yang merupakan proses alam memperlihatkan suatu interaksi antara agent pada suatu medium yang akhirnya akan meninggalkan traces. Temuan akan mekanisme interaksi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan programming arsitektur berbasis interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan dalam suatu sistem ekologi. Pengembangan desain dengan menggunakan metode stigmergy ini ditujukan untuk hewan yakni insect dan memanfaatkan mekanisme sosial dari Insect dalam menyusun programming dan spasialnya. Dimana metode stigmergy ini menghasilkan mekanisme atau sistem-sitem yang dapat dikembangkan dalam perancangan arsitektur insect dalam menyuburkan tanah.

This paper explores the understanding of architectural spaces driven by the knowledge that animals communicate by modifying the environment in which they live. The way animals communicate by modifying the environment forms an interaction is referred to as stigmergy, a mediated form of animals interaction. The paper elaborates the process of stigmergy, in which animal colonies communicate with their living environment and leave different kinds of spatial traces. The paper argues that the stigmergy process can be potentially used as the basis of architectural programming. This writing explores multiple scenarios of the process of stigmergy in several insect colonies, highlighting the mechanism of stigmergy that is driven by three main components of stigmergy, namely Agent, Medium, and Traces. The writing focuses on how in stigmergy the agent interacts within a particular medium and creates traces in spaces. Findings on such mechanism of interaction are expected to inform architectural programming that is based on the interaction between humans, animals, and the environment as integrated ecological systems. The development of design using the stigmergy method is used for animals, namely insects, and utilizes the social mechanisms of insects in composing programming and spatial. This stigmergy method produces mechanisms or systems that can be developed in the design of insect architecture in fertilizing the soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanto
"Kehadiran arsitektur dapai dilihat sepedi sebuah sinema, dalam dimensi ruang dan waktu. Sebuah bangunan dapat dilihat sebagai sebuah rangkaian urut-urutan atau fragmen, dan juga memiliki sebuah cerita. Meski secara esensial arsitektur berbeda dengan film dan segi dimensi dan cara penyampaian, namun memiliki kesamaan dalam segi pengeksplorasian ruang volumetlik dalam walctu. Eksplorasi baru dalam dunia arsitektur dengan analogi teknik dan metode dalam dunia sinematografi yang menambah kevariasian arsitek dalam mengolah ruang dan menghasilkan sebuah karya arsitektur.
Tulisan ini mencoba menganalisis bagaimana sebuah karya arsiteklur dapat dilihat clan dialami sebagai sebuah rangkaian sinematik. Beberapa teori praktis Elm dari studi literatur menjadi bahan pengolahan analisis, dilihat sebagai sebuah pengalaman ruang bukan sekedar visualisasi. Pada karya-karya arsitektur di Indonesia yang menjadi objek pengamatan dan Studi kasus, fenomena simulasi dalam arsitektur secara tidak disadan teraplikasikan. Meski tidak seluruhnya dapat kita temui pada karya-karya tersebut, namun cukup menjadi sebuah wahana baru dalam dunia arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Ardianty Adelina
"Istilah belajar dari alam atau meniru alam kerap ditemui dalam berbagai disiplin ilmu, begitu pula dalam arsitektur. Mempelajari objek alam dan menerapkan hasil pembelajaran pada suatu desain berbasis cerita, dalam hal ini tumbuhan Bougainvillea menjadi topik utama pada tugas akhir. Untuk menemukan latar belakang, waktu dan setting cerita maka penelitian berfokus pada bagaimana tumbuhan Bougainvillea dapat tumbuh dan bertahan di habitat yang sangat kering. Hasil penelitian kemudian diolah menjadi suatu desain dengan anomali pertumbuhan Bougainvillea yang menjadi solusi dari konflik dalam cerita. Pada tugas akhir ini peran Bougainvillea sendiri sangat penting dalam pembangunan sistem, visual, dan atmosfer cerita.

Learning from nature or copying nature is something that we can easily find in every knowledge, as well as in arcitecture. Doing a research about the nature, in this case, Bougainvillea and integrating the result of result of research into design becomes the main topic in this final project. To find the background, time and place setting, the research focused on how Bougainvillea grow and survive in a very dry site. The result of research then processed into a story based design with anomalous secondary growth on Bougainvillea as a solution of a conflict in the story. In this final project, the role of Bougainvillea is very important in developing the system, visual, and atmosphere of the story."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rendell, Jane
London: Palgrave Macmillan, 2008
720.1 REN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sachari
Jakarta: Erlangga, 2005
702 AGU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Suci Warakanyaka
"Skripsi ini membahas mengenai peran film dan ruang sinematis dalam perkembangan perancangan arsitektur interior. Film merupakan media yang sangat terikat dengan waktu dan perubahan. Ruang sinematis yang muncul akibat keadaan temporal ini membuat film selangkah lebih maju dari media penyampaian lain yang cenderung statis dan membuat film menjadi media yang paling berpengaruh saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana unsur film dan teknik pembentukan ruang sinematisnya dapat diaplikasikan pada perancangan ruang arsitektur interior. Skripsi ini juga membahas mengenai kualitas dan karakteristik film yang sekiranya dapat menjadi pembelajaran untuk memperkaya bidang arsitektur interior.

This thesis discusses the role of film and it`s cinematic space in interior architecture design developments. Film is a medium of space, time and change. Cinematic space, which arising from temporal condition, dynamicization film and differs it from other medium which tend to be static. Cinematic space made film to be the most influential mass media today.
The aims of this writings is to determine how film and it`s cinematic techniques can be applied in interior architecture design process. Other aims is to examine the quality and characteristic of cinematic space in interior architecture field enrichment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42459
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Miranti Chumaira
"Form shadow adalah sebuah fenomena visual yang menarik karena mampu
memberikan sense of depth dalam sebuah ruang melalui pola baru serta kontras yang
diciptakannya. Meskipun form shadow bukanlah sebuah objek fisik, form shadow tetap bisa dinikmati sebagai bagian dari interioritas. Hal ini disebabkan oleh dominasi indera mata manusia dalam merasakan sebuah pengalaman ruang. Tugas akhir ini kemudian mengkaji keterkaitan antara form shadow dan narasi melalui studi model dan bentuk serta pengkajian terhadap sinetron. Studi tersebut kemudian memberikan pemahaman akan beraneka ragam form shadow beserta narasi sebagai struktur sebuah arsitektur interior. Ketika kedua aspek tersebut digabung di dalam desain, diharapkan akan menjadi sebuah metode baru yang mampu memperkaya pengalaman ruang. Pada akhirnya, tugas akhir ini merupakan sebuah pengujian akan penggabungan form shadow dengan narasi sebagai sebuah metode perancangan arsitektur interior.

Form shadow is a visual phenomenon that can serve a sense of depth inside a space
through new patterns made and contrast that are created. Although this form shadow is no longer a physical object, it still can be enjoyed as a part of interiority. This is certainly caused by the dominance of human visual sense in engaging with spatial experience. This final project observed the connection between form shadow and narration through several experiences such as model and form study and also particular observation about soap opera (cinetron). This study then delivered us to a new understanding about the variations of form shadow and narration as a structure inside an interior architecture. When those aspects intertwine each other, the result could be a new method that enriches the spatial experience. Eventually, this final study can reveal the significant of form shadow and narration when both of them are intertwined. In the end, this final project is a trial of a new design method that intertwines form shadow and narration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54176
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Pratomo Putri
"ABSTRAK
Skripsi ini berlatar belakang kesadaran saya dalam melihat keterhubungan antara arsitektur dan film sebagai seni spasial, khususnya melihat kedua aspek tersebut dari pandangan Rem Koolhaas. Rem Koolhaas merupakan salah satu arsitek yang memiliki latar belakang sebagai penulis skenario film. Menurut Koolhaas, dalam menulis skenario film dan mengorganisasikan ruang arsitektural memiliki kemiripan karena keduanya membuat hubungan antar adegan/event dalam ruang. Skripsi ini mengangkat isu tentang bagaimana hubungan representasi arsitektur dan film. Skripsi ini bertujuan untuk melihat representasi arsitektur dalam film dan representasi film dalam arsitektur yang Koolhaas aplikasikan dalam prinsip keruangannya. Dalam mengkaji kedua isu tersebut saya menggunakan teori arsitektural, film, dan montase. Studi kasus film yang dikaji adalah Body and Soul (1966) dan Ali: Fear Eats the Soul (1974), sedangkan studi kasus arsitektural yang dikaji adalah Maison à Bordeaux (1994-1998).

ABSTRAK
This thesis is based on my awareness in looking at architecture and film and finding there is a connection between them as a spatial art, especially looking at both aspects from Rem Koolhaas? point of view. Rem Koolhaas is an architect with a background as a scriptwriter. According to Koolhaas, scriptwriting and organizing architectural space both have similarities with each other, because they tend to make a connection between scenes/events in spaces. The main issue of this thesis is to see the connection between representation of architecture and film. This thesis aims to analyze the representation of architecture in film and the representation of film in architecture that Koolhaas uses as his principle of architectural space. To analyze both objectives, i used architecture, film, and montage theories. The movies that i used as case studies are Body and Soul (1966) and Ali: Fear Eats the Soul (1974) to see the theories from film perspective, and then Maison à Bordeaux (1994-1998) became my case study to analyze the theories from architectural perspective.
"
2016
S63623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>