Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salwa Indirawati
"Pada era teknologi informasi saat ini, penerjemahan menjadi bidang yang sangat dibutuhkan khususnya penerjemahan dalam bentuk takarir. Penerjemahan takarir terutama dalam media sosial YouTube mempunyai tantangan tersendiri bagi para penerjemah. Penelitian ini membahas strategi dan pedoman teknis penerjemahan takarir yang terdapat dalam kanal YouTube Histori Bersama dengan data berupa video dalam Bahasa Belanda dan takarir dalam Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan teori strategi penerjemahan takarir milik Gottlieb (1992) dan pedoman teknis penerjemahan takarir milik D'az Cintas dan Remael (2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedoman teknis penerjemahan takarir memiliki pengaruh terhadap penerapan strategi penerjemahan takarir. Dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi yang paling banyak diterapkan adalah strategi transfer. Sementara itu, terkait pedoman teknis ditemukan banyak takarir yang tingkat keterbacaannya kurang karena harus menyelaraskan dengan kecepatan tempo berbicara penutur.

In the current era of information technology, translation has become a much-needed field, especially translation in the form of subtitles. Translating subtitles, especially on YouTube, has its challenges for translators. This study discusses the strategies and technical guidelines for translating subtitles in the Histori Bersama YouTube channel with data in the form of videos in Dutch and subtitles in Indonesian. This study uses Gottlieb's (1992) theory of subtitle translation strategies and Díaz Cintas and Remael's (2020) subtitle translation technical guidelines. The study results indicate that the technical guidelines for subtitle translation influence the implementation of the subtitle translation strategy. This study also results that the transfer strategy was the most widely applied one. Meanwhile, related to technical guidelines, many subtitles had a low level of legibility because they had to match the speed of the speaker's speaking tempo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Fauzan Jausin
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan penelitian yang membahas strategi dan teknik subtitling dalam film Prancis Le Grand Voyage dengan data berupa transkripsi dialog film dalam Bahasa Prancis dan subtitle dalam Bahasa Indonesia. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori sepuluh strategi subtitling milik Gottlieb dan aturan teknis subtitling milik Karamitroglou, Carroll dan Ivarsson. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi transfer dan satu-satunya strategi yang tidak digunakan adalah strategi transkripsi. Untuk teknik subtitling, ditemukan bahwa terdapat banyak subtitle yang keterbacaan teksnya kurang, karena harus mengikuti rata-rata tempo dialog yang cepat. Oleh karena itu, dalam menerjemahkan dialog ke dalam subtitle, penerjemah subtitle perlu pengetahuan yang mendalam mengenai cara menerapkan strategi subtitling.

ABSTRACT
This article is a research that studies subtitling strategies and techniques in the french film Le Grand Voyage with data in the form of film dialogue transcripts in French and subtitles in Indonesian. The analysis in this research utilizes Gottlieb 39 s theory of the ten subtitling strategies and Karamitroglou, Carroll and Ivarsson 39 s proposed subtitling standards and techniques. Based on the analytical results of this research, the most used strategy is the transfer strategy and the only strategy unused is the transcription strategy. By the viewpoint of subtitling techniques, it is found that many subtitles lack readability, caused by the pursuit of dialogue tempos which are averagely rapid. Due to those circumstances, to translate a dialogue into a subtitle, a subtitle translator requires further knowledge on how to use subtitling strategies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Nurrahmi
"Penelitian ini membahas subtitling dalam Le Marais, film pendek dalam film antologi Paris, Je T’aime, dengan menganalisis strategi dan teknik yang digunakan terkait adanya keterbatasan ruang dan waktu serta bentuk penerjemahannya yang bersifat diasemiotik. Strategi yang dimaksud adalah sepuluh strategi subtitling milik Gottlieb, sedangkan teknik yang dimaksud adalah aturan teknis berupa batasan karakter, durasi, serta keterbacaan teks. Hasil menunjukkan bahwa keterbatasan ruang dan waktu secara umum teratasi dengan adanya perubahan saluran komunikasi dari lisan menjadi tulisan. Penerapan strategi subtitling dapat dikombinasikan untuk mengalihbahasakan pesan dengan baik sekaligus memenuhi aturan teknis yang ada. Strategi yang paling banyak digunakan adalah kondensasi. Ditemukan pula strategi berupa variasi diksi yang tidak disebutkan dalam teori. Sementara itu dalam penerapan aturan teknis, ditemukan bahwa keterbacaan teks tidak dapat diatur karena mengikuti tempo dialog. Oleh karena itu, penerapan strategi menjadi esensial bagi penerjemah untuk menghasilkan subtitle yang baik.

This research studies the subtitling in Le Marais a short film within Paris Je T rsquo aime an anthology film by analyzing the strategies and techniques used due to spatial temporal constraints and its nature as diasemiotic translation Strategies we used here refer to Gottlieb rsquo s ten strategies of subtitling while techniques refer to technical rules including numbers of characters duration and legibility of texts The result shows that the spatial temporal constraints are generally solved by the change of communication channel from spoken into written The application of subtitling strategies could be combined in order to deliver the message from source language to target language and to fulfill the technical rules as well The most common strategy is condensation It is also found that there is variation a strategy which is not mentioned in theory Meanwhile from the technical rules we find that the legibility of the text could hardly be set since it is based on the tempo of the dialog itself Therefore the use of those strategies becomes essential for subtitlers to make good subtitles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tesyalia Zara Aisyah
"Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menguraikan penerapan strategi dan teknik penyulihbahasaan (subtitling) dalam film Indonesia Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak mengingat keterbatasan ruang. Sumber data dalam penelitian ini berupa transkripsi dialog film dalam bahasa Indonesia dan sulih bahasa film dalam bahasa Prancis. Dalam menganalisis data, peneliti ini merujuk pada teori penyulihbahasaan oleh Gottlieb, serta kode etikpenyulihbahasaan oleh Karamitroglou, Carroll dan Ivarsson. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari sepuluh strategi penyulihbahasaan, satu, yaitu transkripsi, tidak diterapkan oleh penerjemah dalam film Marlina. Sementara itu, strategi penyulihbahasaan yang paling banyak diterapkan adalah transfer, diikuti oleh kondensasi. Strategi transfer digunakan untuk menerjemahkan kalimat sederhana, sedangkan strategi kondensasi digunakan untuk dialog yang mengandung unsur kelewahan ragam percakapan. Penerapan kedua strategi itu memperlihatkan pengaruh genre film Marlina pada sulih bahasa yang dihasilkan. Dialog film Marlina berkarakteristik singkat, serta bertempo cepat. Oleh karena itu, dalam menerjemahkan dialog dalam bentuk sulih bahasa, penerjemah memerlukan pengetahuan mendalam mengenai penerapan strategi penyulihbahasaan agar terjemahannya berhasil.

This qualitative research aims to describe the used of subtitling strategies and techniquesin Indonesian film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak due to spatial constraints. The corpus comprised of Indonesian audio script of the movie and its French subtitle. The theoretical framework is based on Gottlieb`s ten strategies of subtitling, and Karmitroglou`s, Carroll and Ivarsson`s codes of subtitling. The results indicate that out of ten strategies, one strategy, transcription, is not applicable to the corpus. The most common strategies are transfer, then condensation. Transfer is used to translate simple phrases, while condensation is used to translate dialogs with unimportant utterances. It is concluded that the genre of Marlina has a crucial role in the variation of used strategies. The dialogs in Marlina are short and fast-tempo. Therefore, in order to create good subtitles, the use of those strategies become essentials for subtitlers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puji Lestari
"Kata sapaan merupakan bentuk linguistik yang digunakan untuk memanggil mitra tutur dalam percakapan. Penggunaan kata sapaan juga mencerminkan norma dan tingkat keakraban hubungan sosial. Penelitian tentang penerjemahan kata sapaan, khususnya bahasa Korea ke bahasa Indonesia, masih sulit ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi penerjemahan takarir kata sapaan bahasa Korea ke bahasa Indonesia. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah strategi penerjemahan takarir apa yang digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan bahasa Korea ke bahasa Indonesia berdasarkan jenisnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 234 kata sapaan yang diklasifikasikan ke dalam 7 jenis sesuai teori kata sapaan Kang dan Jeon (2013). Hanya 5 jenis kata sapaan yang dianalisis strategi penerjemahannya. Menurut hasil analisis, penerjemah hanya menerapkan 6 dari 9 strategi penerjemahan takarir yang dikemukakan oleh Cintas dan Remael (2021). Strategi tersebut di antaranya peminjaman, penerjemahan harfiah, eksplisitasi, substitusi, kompensasi, dan penghilangan. Peminjaman menjadi strategi yang paling sering digunakan dalam menerjemahkan kata sapaan nama diri. Penerjemahan harfiah paling sering digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan kekerabatan. Sementara itu, substitusi menjadi strategi yang paling sering digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan jabatan, nomina umum, dan penarik perhatian.

Terms of address are linguistic forms which used to call the listener in a conversation. The usage of terms of address also reflects norms and degrees of familiarity of social relationships. Research on translation of terms of address, especially from Korean into Indonesian, is still difficult to find. This research aims to reveal the subtitling strategies of Korean terms of address into Indonesian. The appointed research question is what subtitling strategies are used to translate Korean terms of address into Indonesian based on their types. This research uses the descriptive analysis method with quantitative and qualitative approach. The result shows that 234 Korean terms of address were found and classified into 7 types according to terms of address theory by Kang and Jeon (2013). Only 5 types were taken to be analyzed. From the analysis, the translator only applied 6 of the 9 subtitling strategies proposed by Cintas and Remael (2021). These strategies include loan, literal translation, explicitation, substitution, compensation, and omission. Loan is most often used to translate personal names terms of address. Literal translation is most frequently used to translate kinship terms of address. Meanwhile, substitution is most frequently used to translate work position, common nouns, and attention-catching terms of address."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Hapsari
"Alih kode dan campur kode terjadi dalam masyarakat multibahasa. Fenomena ini terlihat di media sosial, salah satunya adalah Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan alih kode dalam video blog pada kanal Youtube Korea Reomit dengan metodologi deskriptif kualitatif. Teori sosiolinguistik digunakan untuk menganalisis bentuk campur kode dan alih kode. Bentuk campur kode berupa penyisipan kata dan frasa, sedangkan bentuk alih kode dibagi menjadi dua, yaitu alih kode internal dan alih kode eksternal. Berdasarkan dua video yang digunakan, ditemukan bentuk campur kode dan alih kode pada tuturan penutur asing dalam menggunakan bahasa Indonesia. Pada kanal Youtube Korea Reomit, ditemukan 78 bentuk campur kode sisipan kata, 11 bentuk campur kode sisipan frasa, 2 bentuk alih kode internal dan 16 bentuk alih kode eksternal. Faktor penyebab terjadinya campur kode dan alih kode, antara lain lawan tutur, perubahan topik pembicaraan, dan tujuan penutur.

Code switching and code mixing occur in a multilingual society. This phenomenon can be seen on social media, one of which is Youtube. This study discusses the forms of code switching and code mixing in videos. This study aims to describe the forms of code switching and code mixing in video blogs on the Reomit Korea Youtube channel using a qualitative descriptive methodology. Sociolinguistic theory is used to analyze the form of code switching and code mixing. The form of code mixing is the insertion of words and phrases, while the form of code switching is divided into two, namely internal code switching and external code switching. Forms of code-switching and code-mixing found in the utterances of foreign speakers using Indonesian on the Korean Reomit Youtube channel, namely 78 forms of word insert code mixing, 11 forms of phrase insert code mixing, 2 forms of internal code switching and 16 forms of external code switching. Factors that cause code-switching and code-mixing occur in the form of interlocutor factors, the speaker's goals and changes in the topic of conversation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Hanifah
"Fenomena alih kode dan campur kode sering kali terjadi dalam masyarakat multibahasa. Fenomena ini dapat ditemukan dengan mudah di media sosial, misalnya Youtube. Penelitian ini membahas bentuk dan faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode dalam video Youtube Amelicano. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode yang terdapat dalam vlog di kanal Youtube Amelicano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah tuturan yang mengandung alih kode dan campur kode. Teori yang digunakan untuk menganalisis bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode adalah teori kedwibahasaan. Berdasarkan hasil analisis, bentuk alih kode yang banyak ditemukan adalah alih kode intern, sedangkan bentuk campur kode yang banyak ditemukan adalah campur kode berupa penyisipan kata. Adapun faktor penyebab terjadinya alih kode adalah 1) lawan tutur 2) penutur 3) perubahan topik pembicaraan dan faktor penyebab terjadinya campur kode adalah 1) kebiasaan penutur, 2) tidak ada kata yang tepat, dan 3) ingin menunjukkan keterpelajarannya.

Code-switching and code-mixing phenomena often occur in multilingual societies. This language phenomenon can be found easily on social media, such as Youtube. This study discusses the forms and factors that influence the occurrence of code-switching and code-mixing in Amelicano's Youtube video. This study aims to describe the forms and factors that cause code switching and code mixing contained in vlogs on the Amelicano Youtube channel. The method used in this research is descriptive qualitative. The data used is speech containing code-switching and code-mixing. The theory used to analyze the forms and factors causing code-switching and code-mixing is bilingualism theory. Based on the results of the analysis, the most common form of code-switching is internal code-switching, while the most common form of code-mixing is code-mixing in the form of word insertion. The factors that cause code switching are 1) the interlocutor 2) the speaker 3) changes in the topic of conversation and the factors causing code mixing are 1) the habits of the speaker, 2) there is no right word, and 3) want to show their learning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sattwika Duhita
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hiperrealitas gender yang digaungkan melalui YouTube terhadap fans perempuan JKT48, secara khusus menilik pada konstruksi industri budaya jepang terhadap budaya dan gambaran perempuan di Indonesia melalui JKT 48. Melalui penelitian ini akan diperoleh pemahaman hiperealitas gender yang terbentuk dan menjadikan JKT48 sebagai sebuah system simulacrum bagi para fans perempuannya. Paradigm yang digunakan adalah critical constructionism dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa para fans perempuan JKT48 terjebak dalam ilusi realita perempuan ideal dan menjadikan JKT48 sebagai standard perempuan yang ideal bagi dirinya.

This research aims to know the gender hyperreality echoed through YouTube towards female JKT48 fans. By seeing the Japanese culture industry towards cultural value and depiction of Indonesian women through JKT48, this research seeks to understand how gender hyperreality is formed and using JKT48 as simulacrum system to their female fans. The paradigm used in this research is critical constructionism, using qualitative approach with descriptive design. The result of the research shows that female JKT48 fans are ensnared in ideal women illusion and making JKT48 as ideal woman they have to be.;This research aims to know the gender hyperreality echoed through YouTube towards female JKT48 fans. By seeing the Japanese culture industry towards cultural value and depiction of Indonesian women through JKT48, this research seeks to understand how gender hyperreality is formed and using JKT48 as simulacrum system to their female fans. The paradigm used in this research is critical constructionism, using qualitative approach with descriptive design. The result of the research shows that female JKT48 fans are ensnared in ideal women illusion and making JKT48 as ideal woman they have to be., This research aims to know the gender hyperreality echoed through YouTube towards female JKT48 fans. By seeing the Japanese culture industry towards cultural value and depiction of Indonesian women through JKT48, this research seeks to understand how gender hyperreality is formed and using JKT48 as simulacrum system to their female fans. The paradigm used in this research is critical constructionism, using qualitative approach with descriptive design. The result of the research shows that female JKT48 fans are ensnared in ideal women illusion and making JKT48 as ideal woman they have to be.]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodore Mario Billyarta
"Dewasa ini, channel YouTube milik Muse dianggap sebagai salah satu platform utama untuk menonton anime di banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Menggunakan konsep Extralinguistic Culture-bound Reference (ECR) dan tujuh strategi penerjemahan yang diusulkan Pedersen (2005), penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi ideologi penerjemahan dominan dari takarir berbahasa Inggris dan Indonesia dari anime Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou. yang ditayangkan di channel Muse Asia dan Muse Indonesia dan menganalisis pemilihan ideologi terjemahan tersebut. 13 episode dari Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou. dianalisis oleh dua peneliti dengan keahlian berbahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia, Kedua peneliti telah berdiskusi dan mencapai kesepakatan pada 91% data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima dari tujuh strategi yang diusulkan Pedersen ditemukan dalam takarir kedua bahasa. Selain itu, kedua bahasa juga memiliki ideologi dominan yang sama: Pengasingan. Meskipun begitu, kedua bahasa menunjukkan perbedaan yang fundamental dalam mengolah ECR. Terakhir, penelitian ini juga menarik kesimpulan bahwa tingkat keakraban para penonton dengan kultur Jepang, ketersediaan waktu dan tempat, serta pedoman penerjemahan yang berlandaskan pada faktor-faktor lain di luar bidang penerjemahan menjadi tiga hal yang memengaruhi pemilihan strategi penerjemahan.

Today, Muse YouTube channels are deemed to be the most prominent platforms for watching anime for people in many Asian countries, including Indonesia. Making use of the concept of Extralinguistic Culture-bound Reference (ECR) and seven translation strategies proposed by Pedersen (2005), this research sought to identify the dominant translation ideologies of the English and Indonesian subtitles of the anime series Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou. on Muse Asia and Muse Indonesia and analyze the choices of translation strategies found in the subtitles of both languages. The Indonesian and English subtitles of thirteen episodes of Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou. were analyzed by two judges with expertise in Japanese, English and Indonesian. The judges agreed on 91% of the data and discussed the rest to reach an agreement. The results indicated that five among seven translation strategies offered by Pedersen were found in the subtitles, and both the Indonesian and English subtitles share the same dominant ideology: Foreignization. In spite of the same dominant ideology, the two languages exhibited fundamental differences when it comes to rendering the ECRs. In addition, the research also drew an interpretive conclusion that the audiences’ familiarity with Japanese culture, time and space’s availability, and the guideline based on other factors outside of the field of translation were three reasonable components that had a part in the subtitling team’s choices of strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Analisis Situasi
Kualitas berita pada portal berita online begitu
memprihatinkan. Informasi yang disampaikan seringkali sulit
dipahami karena tidak kronologis, tak akurat dan kurang
mendalam, karena terlalu mengejar kecepatan. Jenis media
online lain seperti e-magazine belum mampu mengatasi
permasalahan tersebut karena interval terbitnya yang terlalu
lama meskipun kualitas beritanya sudah baik. Kanal berita
YouTube Singkat Kata mencoba menjawab permasalahan
tersebut dengan menjadi platform yang menjelaskan beritaberita
secara mendalam, mendidik dan berkualitas dengan
waktu yang relatif cepat dibandingkan e-magazine.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak: Media informasi bagi masyarakat
untuk mendapatkan penjelasan berita yang bersifat mendidik,
menghibur dan edukatif.
Manfaat bagi pengelola: menjadi pelopor pada bidang
jurnalisme yang mendidik di Indonesia
Tujuan: Memnyajikan berita yang mencerdaskan dan
mendidik bagi publik.
Prototipeyang Dikembangkan
Kanal YouTube Singkat Kata menyajikan video berdurasi
dibawah 5 menit dengan target 3 video perminggunya. Video
berisikan penjelasan tentang isu atau peristiwa terkini
sehingga mudah diikuti dan dipahami oleh khalayak. Target
khalayak adalah pengguna internet yang aktif membaca berita
online,berusia 18-45 tahundengan SES A dan B.
Evaluasi
 Riset Pasar Khalayak (Input) dilakukan dengan menyebar
kuesioner online kepada 30 responden dengan metode
purposive sampling
 Media pre-test dilakukan menyebar kuisioner online
kepada 50 responden setelah menyaksikan prototipe.
 Evalusi media, berupa analisis traffic (internal) dan
pengisian kuisoner online (eksternal)
 Evaluasi output dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner online kepada 50 responden yang sudah
menonton konten dari Kanal YouTube Singkat Kata.
Selain itu dilakukan juga analisis melalui YouTube
analytics.
 Evaluasi outcome dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada 50 responden yang sudah
menonton konten dari Kanal YouTube Singkat Kata.
Anggaran
Anggaran pembuatan prototipe: Rp60.000
Rencana anggaran operasional perbulan: Rp48.200.000
Perkiraan rugitahun pertama: (Rp382.221.250)
Perkiraan laba tahun kedua: Rp838.387.500
Perkiraan laba tahun ketiga: Rp3.976.205.000
BEP (Break Even Point) akan dicapai pada tahun kedua bulan
keempat

ABSTRACT
Situation Analysis
The quality of online news portal is concerning. Presentation
of information often hard to understand because not
chronologically served, not accurate and have minimum
depth, because they prefer speed over quality. Another online
news type, like e-magazine still hasn’t answered the problem,
because although the quality is good, but their publishing
interval often too long, compared to online news portal.
YouTube Channel Singkat Kata try to answer the problem, by
being the platform that explains news educationally, in-depth
and with quality content, that publishes content faster than emagazine.
Benefit and Objective of Prototype Development
Benefit for public: source of information to get the
explanation of news that educate and entertain the public.
Benefit for: become a pioneer of explanatory journalism in
Indonesia.
Objective: to educate the public with delivery of high quality
news.
The Developed Prototype
YouTube Channel Singkat Kata serve under 5 minute videos
with the target of 3 videos released each week. The video will
contain explanation of latest news so it could be easier for
public to follow and understand the latest news. The target
audience is internet user in Indonesia that active reading
online news and aged between 18-45. The SES are A and B.
Evaluation
 Audience Market Research (Input) will be done by online
questionnaire to 30 respondents with purposive sampling
method.
 Media pre-test will be done by online questionnaire to 50
respondents after watching the prototype.
 Media evaluation will be done by traffic analysis
(internal) and online questionnaire (external).
 Output evalution will be done by online questionnaire to
50 respondents after watching the contents of Singkat
Kata YouTube channel.Other than that, there will be
analysis by using YouTube analytics.
 Outcome evaluation will be done by online questionnaire to 50 respondents after watching the contents of Singkat
Kata YouTube channel.
Budget
Prototype production cost: Rp60.000
Monthly operational budget: Rp48.200.000
Estimated loss for the first year: Rp-382.221.250
Estimated profit for the second year: Rp838.387.500
Estimated profit for the third year: Rp3.976.205.000
BEP (Break Even Point) will be achieved at fourth month in
second year."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>