Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutrisno
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama bagi lansia baik secara nasional maupun global. Dampak dari hipertensi penyumbang peringkat pertama terbesar kerugian kesehatan. Hal ini perlunya menjadi perhatian, sehingga dikembangkan Inovasi Liga Tensi untuk mengontrol tekanan darah dan stres lansia di Kelurahan Curug, Kota Depok. Tujuan inovasi ini yaitu memberi gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan Liga Tensi terhadap penurunan tekanan darah dan stres pada lansia. Metode yang digunakan adalah studi kasus keluarga dan agregat dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dengan melibatkan 10 keluarga dan 38 lansia yang ada di Kelurahan Curug menggunakan convenience sampling. isometric handgrip exercise (latihan IHG) dan latihan autogenik, terdiri atas 6 sesi selama 12 kali pertemuan. Data sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan sphygmomanometer digital, instrumen perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan) keluarga dan lansia dalam mengelola hipertensi dimodifikasi oleh penulis, pengukuran nilai stres menggunakan DASS 21 dan pengukuran tingkat kemandirian keluarga. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan lansia (p<0,05) dan penurunan nilai stres secara bermakna (p<0,05), penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (p<0,05) serta peningkatan kemandirian keluarga. Simpulan terjadi penurunan tekanan darah, penurunan stres dan peningkatan perilaku serta tingkat kemandirian keluarga setelah implementasi Liga Tensi. Diharapkan hasil studi ini dapat diaplikasikan oleh perawat dalam penatalaksanaan dan pengendalian hipertensi lansia di komunitas.

Hypertension is a major health problem for the older people, both nationally and globally. The impact of hypertension is the first largest contributor to health losses. This needs to be a concern, so that the Tension League Innovation was developed to control blood pressure and stress in the older people in Curug Village, Depok City. The purpose of this innovation is to provide an overview of the effect of the Nursing Intervention Liga Tensi on reducing blood pressure and stress in the older people. The method used is a family case study and aggregated with a family care approach involving 10 families and 38 older people in Curug Village using convenience sampling. The Liga Tensi innovation is an integration of Isometric Handgrip Exercise and Autogenic Training, consisting of 6 sessions for 12 meetings. Data before and after the intervention were measured using a digital sphygmomanometer and an instruments for measuring behaviours (knowledge, attitudes and skills) of families and the older people in managing hypertension were modified by the author, an instrument for measuring stress values ​​using DASS 21 and measuring family independence. The results showed an increase in knowledge, attitudes, skills of the older people (p<0.05) and a significant decrease in stress values ​​(p<0.05), a decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05) and an increase in family independence. The conclusion is that there is a decrease in blood pressure, a decrease in stress and an increase in behaviour and family independence after the implementation of the Liga Tensi. It is hoped that the results of this study can be applied by nurses in the treatment and control of hypertension in the older people in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azizul Pin Zulfa
"Penurunan aktivitas fisik pada lansia menyebabkan lansia memiliki gaya hidup kurang gerak sedenter yang merupakan faktor risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia. Peneliti menggunakan desain cross sectional dan metode multistage random sampling n= 107, 71 berusia 60-69 tahun, 80,4 perempuan. Penelitian ini menggunakan A Physical Activity Questionnare for Elderly PAQE. Analisis bivariat dilakukan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah menggunakan uji chi-square menunjukan secara statistik ada hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan sistol p=0,013, OR=2,71 namun tidak ada hubungan signifikan dengan tekanan diastol p=0,117, OR=1,88. Hasil penelitian menyimpulkan aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat memperbaiki tekanan darah. Selain itu penanganan hipertensi pada lansia perlu ditingkatkan.

The decline in physical activity in the elderly causes them have less motion lifestyle which is a risk factor for degenerative disease such as hypertension. Hypertension is one of the leading causes of death in the world. This research aims to know the relation between physical activity PA and blood pressure BP in elderly. This research will use the cross sectional design and the multistage random sampling method n 107, 71 60 69 years, 80,4 female. A Physical Activity Questionnare for Elderly PAQE is also used in this research. The result of chi square test shows that PA is statistically associated with sistolic BP p 0,013, OR 2,71 but there is no correlation between PA and diastolic BP p 0,117. This study summarize that a physical activity routine can support better blood pressure. It also reveals that a development in the Hypertension treatment for the elderly is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Fajrianti
"Tekanan darah tinggi hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi paling tinggi yang dapat menyebabkan kematian. Tidur dengan kualitas yang baik sangat penting karena merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan hipertensi pada lansia di Kecamatan Cipayung kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik, menggunakan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 98 lansia hipertensi yang dpilih melalui stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan hipertensi dengan p value 0,784 p > 0,05. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar dilakukannya upaya lebih lanjut bagi pelayanan keperawatan untuk menekan kejadian hipertensi dan kualitas tidur buruk pada lansia dengan edukasi dan turun langsung melalui kunjungan.

High blood pressure hypertension, one of diseases that has the highest prevalence that cause death. Sleep with a good quality is very important because it 39 s one of human needs. This study is aimed to determine the relationship between sleep quality and hypertension on elderly in Kecamatan Cipayung, Kota Depok. This is a quantitative study with analytical design, using a cross sectional approach, and involving 88 elderly with hypertension that is chosen through stratified random sampling.
The results of this study showed that there 39 s no significant relation between sleep quality and hypertension, with pvalue 0.784 p 0.05. This study is expected to be the basis for further nursing services to reduce the incidence of hypertension and poor sleep quality in the elderly by giving health education and home visit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Novita Yuliet
"Diabetes melitus menjadi salah satu masalah kesehatan dunia dimana angka kejadian, komplikasi dan mortalitas lebih tinggi pada kelompok lansia daripada kelompok usia yang lebih muda. Prevalensi kejadian diabetes melitus tipe II pada lansia terus meningkat. Diabetes melitus memerlukan perhatian dalam perawatan bagi penderita dan keluarga. Dukungan keluarga dan dukungan sosial menjadi bagian penting bagi lansia DM dalam meningkatkan manajemen diri sebagai upaya pengontrolan kadar gula darah. Tujuan untuk memberikan gambaran implementasi program MADURASA DIABETES (Manajemen Dukungan Rawat Lansia Diabetes) sebagai inovasi dalam asuhan keperawatan komunitas untuk meningkatkan perilaku perawatan diri kelompok diabetesi. Pelaksanaan intervensi MADURASA DIABETES dilakukan pada keluarga dan komunitas di kelurahan Curug Kota Depok selama 6 bulan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi perubahan perilaku, penurunan nilai stress dan penurunan gula darah sewaktu (GDS) pada diabetesi. Terdapat perubahan yang signifikan pada kelompok diabetesi (n=35) sebelum dan sesudah intervensi pada perilaku (p<0,05), nilai stress (p<0,05) dan GDS (p<0,05). serta peningkatan kemandirian keluarga Program MADURASA DIABETES diharapkan dapat diterapkan perawat sebagai salah satu strategi pelaksanaan program perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) di lingkup pelayanan kesehatan primer

 


Diabetes mellitus is one of the world's health problems where the incidence, complications and mortality are higher in the elderly group than in the younger age group. The prevalence of type II diabetes mellitus in the elderly continues to increase. Diabetes mellitus requires attention in the care of patients and their families. Family support and social support are an important part for DM elderly in improving self-management as an effort to control blood sugar levels. The aim is to provide an overview of the implementation of the MADURASA DIABETES (Diabetes Elderly Support Management) program as an innovation in community nursing care to improve self-care behavior in the diabetic group. The implementation of the MADURASA DIABETES intervention was carried out on families and communities in the Curug sub-district, Depok City for 6 months. The results of the evaluation showed that there was a change in behavior, a decrease in stress values ​​and a decrease in temporary blood sugar (GDS) in diabetes. There were significant changes in the diabetes group (n=35) before and after the intervention in behavior (p<0.05), stress scores (p<0.05) and GDS (p<0.05). as well as increasing family independence. The MADURASA DIABETES program is expected to be implemented by nurses as one of the strategies for implementing the public health care program (PERKESMAS) in the scope of primary health services.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Azizah Sholeha
"Prevalensi hipertensi di Indonesia masih cukup tinggi dan meningkat seiring dengan bertambahnya umur sehingga kelompok lansia memiliki prevalensi tertinggi. Pengukuran tekanan darah secara berkala dapat berguna sebagai deteksi dini hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Kartu Menuju Sehat KMS dapat digunakan untuk mencatat data tekanan darah seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas KMS dalam memantau tekanan darah pada lansia. Penelitian ini adalah studi cross-sectional menggunakan 690 data KMS lansia yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dikelola oleh Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI. Pencatatan hasil pengukuran tekanan darah dalam KMS dilakukan oleh kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan berkala dari pelaksana program berupa pelatihan keterampilan pengukuran tekanan darah, pengisian KMS, dan pemberian materi edukasi yang disesuaikan dengan hasil tekanan darah. Melalui uji Marginal Homogeneity, terdapat perbedaan proporsi bermakna secara statistik kategori tekanan darah lansia antara pemeriksaan pertama dan terakhir. Terdapat 356 51,6 lansia dengan kondisi awal dan akhir tekanan darah yang sama dan 190 27,5 lansia mempunyai kondisi akhir tekanan darah yang lebih baik. Melalui uji Kruskal-Wallis, secara statistik tidak terdapat hubungan antara frekuensi dan interval kedatangan dengan perubahan kondisi dan tren tekanan darah.

The prevalence of hypertension in Indonesia is still quite high and increasing with age therefore the elderly group has the highest prevalence. Regular blood pressure measurements may be useful as an early detection of hypertension and prevent further complications. Kartu Menuju Sehat KMS can be used to record individual`s blood pressure data. This study aims to know the effectiveness of KMS in monitoring elderly`s blood pressure. This is a cross sectional study using 690 KMS elderly data obtained from community service activities administered by the Departement of Community Medicine FMUI. The blood pressure data in KMS were recorded by health workers received skill training regularly from the program executive in the form of blood pressure measurement, KMS filling, and educating according to blood pressure result. There are statistically significant differences in the proportion of blood pressure categories in elderly between the first and the last measurement using Marginal Homogeneity method. There are 356 51,6 elderly with the same early and final blood pressure condition and 190 27,5 elderly have a better final blood pressure condition. Using Kruskal Wallis method, there is no statistical association between the frequency and the interval of visit with the alteration condition and the trend of blood pressure.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Widya Naralia
"Penyakit Diabetes Mellitus masih menjadi salah satu penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang terus meningkat dan menyebabkan komplikasi berbagai organ bagi penderitanya. Lansia menjadi populasi paling berisiko terkena Diabetes Mellitus karena telah mengalami penurunan fungsi organ pankreas sehingga terjadi kegagalan sekresi hormon insulin.  Lansia dengan diabetes mellitus membutuhkan dukungan baik dari keluarga maupun komunitas disekitarnya untuk dapat menjalankan perawatan diri. Intervensi keperawatan melalui pendekatan pada keluarga dan kelompok dinilai dapat meningkatkan perilaku perawatan diri lansia DM. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengaruh penerapan Cegah dan Rawat Diabetes melalui Serat, Aktivitas dan Relaksasi (CERDAS SERASI) sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada lansia DM di keluarga dan komunitas. Metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadao keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningakatan kemandirian keluarga setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik keluarga maupun kelompok yang dilakukan intervensi CERDAS SERASI menunjukkan terjadi peningkatan perilaku perawatan diri lansia DM meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri DM. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada perilaku perawatan diri dan penurunan kadar glukosa darah lansia DM sebelum dan sesudah intervensi (p=0.000) dan perubahan pada status kemandirian fungsional lansia setelah dilakukan intervensi kelompok (p=0.000). Intervensi CERDAS SERASI efektif dalam meningkatkan perilaku perawatan diri, penurunan kadar glukosa darah, dan peningkatan status kemandirian fungsional lansia. Intervensi ini sebaiknya dilakukan berkelanjutan untuk mempertahankan status kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup lansia dengan maslah penyakit diabetes mellitus.

Diabetes Mellitus is still a non-communicable disease with an increasing incidence and causing complications in various organs for sufferers. The elderly are the population most at risk of developing Diabetes Mellitus because they have experienced a decrease in the function of the pancreas organ resulting in failure of insulin secretion. The elderly with diabetes mellitus need support from both their family and the surrounding community to be able to carry out self-care. Nursing interventions through approaches to families and groups are considered to be able to improve self-care behavior of DM elderly. This specialist's final scientific work aims to provide an overview of the effect of implementing Prevent and Treat Diabetes through Fiber, Activity and Relaxation (CERDAS SERASI) as a form of fact-based nursing practice for DM elderly in the family and community. The research method in this paper is a case study of families and target groups. The results of the evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence after 6 months of intervention. In addition, both families and groups with the CERDAS SERASI intervention showed an increase in self-care behavior for the elderly with DM including increased knowledge, attitudes and skills in self-care for DM. Further analysis showed that there were significant differences in self-care behavior and a decrease in blood glucose levels in DM elderly before and after the intervention (p=0.000) and changes in the functional independence status of the elderly after group intervention (p=0.000). The SMART SERASI intervention was effective in improving self-care behavior, decreasing blood glucose levels, and increasing the functional independence status of the elderly. This intervention should be carried out continuously to maintain health status and improve the quality of life of the elderly with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pera Putra Bungsu
"Stres adalah salah satu faktor utama terjadinya masalah kesehatan hipertensi pada lansia sehingga perlu cara khusus untuk menangani masalah kesehatan ini. Penerapan Relaksasi Otot Progresif dan Murotal Qur'an Repromu-Qur'an adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu mengatasi masalah lansia hipertensi dengan stres. Penulisan ini bertujuan memberikan gambaran penerapan Repromu-Qur'an dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas dengan metode yang digunakan adalah studi kasus. Hasil intervensi Repromu-Qur'an menunjukkan keterampilan kader kesehatan menagani stres dari 60 menjadi 82. Penurunan tingkat stres pada lansia kelompok lansia dari 40,7 menjadi 24,1. Peningkatan keterampilan 10 keluarga selama 3 bulan intervensi menunjukkan 50 memiliki peningkatan kemandirian dari tingkat kemandirian I menjadi III dan 50 keluarga mengalami peningkatan kemandirian dari tingkat kemandirian I menjadi IV. Implementasi Repromu-Qur'an ini peluang bagi perawat untuk membantu menstabilkan tekanan darah dan menurunkan stres pada lansia hipertensi dalam konteks pelayanan keperawatan komunitas dan keluarga.

Stress is one of the main factors of hypertension health problems in the elderly so it needs a special way to deal with these health problems. Application of Progressive Muscle Relaxation and Murotal Qur'an Repromu-Qur'an is one approach that can help overcome the problem of elderly hypertension with stress. This writing aims to provide an overview of the implementation of Repromu-Qur 39;an in the service of community nursing care with the method used is a case study. The results of the Repromu-Qur'an intervention show the skill of health cadres treating stress from 60 to 82. Decrease in stress level in elderly group of elderly from 40,7 to 24,1. Improving the skills of 10 families during the 3 months of intervention shows 50 has increased independence from the level of independence I to III and 50 of families have increased independence from the level of independence I to IV. Implementation Repromu-Qur'an is an opportunity for nurses to help stabilize blood pressure and reduce stress in elderly hypertension in the context of community and family nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rejeki Widiastiarani
"ABSTRAK
Penuaan adalah proses fisiologis yang akan mengurangi semua fungsi organ, seperti mengeluarkan sistem muskuloskeletal dan sistem kardiovaskular, menyebabkan penurunan risiko pada orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah dan risiko jatuh pada pasien usia lanjut di rumah sakit PELNI dengan 111 sampel penelitian pemenang (usia rata-rata = 68,96 ± SD 6,832). Variabel independen: tekanan darah harus menggunakan aneroid sphigmomanometer, dan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dependen: risiko penurunan adalah kuesioner Morse Falls Scale (MFS). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan menganalisis data menggunakan uji coba Gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,9% lansia di ruang rawat inap Rumah Sakit PELNI memiliki tekanan darah sistolik dalam kategori prehipertensi dan 64,8% lansia di ruang rawat inap Rumah Sakit PELNI menyediakan darah diastolik dalam kategori prehipertensi dan 99% lansia .

ABSTRACT
Aging is a physiological process that will reduce all organ functions, such as removing the musculoskeletal system and the cardiovascular system, causing a reduced risk in the elderly. This study aims to determine the relationship between blood pressure and fall risk in elderly patients in PELNI hospitals with 111 winning study samples (mean age = 68.96 ± SD 6,832). Independent variable: blood pressure must use an aneroid sphigmomanometer, and instruments used to measure the dependent variable: the risk of decreasing is the Morse Falls Scale (MFS) questionnaire. The sampling technique used in this study was purposive sampling, by analyzing data using Gamma trials. The results showed that 36.9% of the elderly in the inpatient ward PELNI Hospital had systolic blood pressure in the prehypertension category and 64.8% of the elderly in the inpatient ward PELNI Hospital provided diastolic blood in the prehypertensive category and 99% were elderly."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Jefri Hasurungan
"Hipertensi merupakan penyakit kronik akibat gangguan sistem sirkulasi darah telah menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menyebutkan bahwa penyakit sirkulasi ini pada kelompok umur 45-60 tahun mencapai 20.9%, sedang pada umur diatas 60 tahun angka ini mencapai 29.5%. Demikian juga pada tahun 1995 penyakit sirkulasi menduduki urutan pertama-penyebab kematian pada lansia, yakni sebesar 18.9%.
Penelitian pendahuluan terhadap 90 lansia di Kota Depok pada tahun 2001 didapatkan proporsi hipertensi sebesar 50.0%, dan berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki sebesar 41.9%, sedang pada perempuan 57.4%, dan angka ini jauh lebih besar dari prevalensi hipertensi yang ditetapkan oleh Depkes RI (20-30%) untuk lansia di tahun 2000.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Kota Depok. Sampel dalam penelitian sebanyak 310 orang lansia (181 perempuan dan 129 laki-laki) berumur 55-93 tahun, dimana pengambilan sampel dilakukan secara rancangan stratifikasi proporsional di 4 wilayah puskesmas dari 24 puskesmas yang ada di Kota Depok.
Penelitian ini melihat hubungan antara umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, konsumsi natrium, konsumsi lemak, konsumsi kalsium, IMT, merokok, stress, aktivitas fisik, dan faktor sosial ekonomi (status perkawinan, status pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan keluarga), dengan hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada responden di Kota Depok sebesar 57.4%. Persentase ini lebih tinggi dibandingkan hasil penelitian sebelumnya.
Berdasarkan analisis multivariat didapatkan hasil sebagai berikut: responden yang berumur 70 tahun berpeluang mendapat hipertensi 2.97 kali (95% CI: 1.3640-6.4610; p=0.0061) dibandingkan yang berumur 55-59 tahun, responden yang berumur 65-69 tahun berpeluang mendapat hipertensi 2.45 kali (95% CI: 1.2517-4.8134; p=0.0090) dibandingkan yang berumur 55-59 tahun dan responden yang berumur 60-64 tahun berpeluang mendapat hipertensi 2.18 kali (95% CI: I.0971-4.3350; p=0.0261) dibandingkan yang berumur 55-59 tahun. Responden yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi berpeluang mendapat hipertensi 1.97 kali (95% CI: 1.0816-3.5997) dibandingkan yang tidak punya riwayat keluarga hipertensi. Responden dengan derajat stres tinggi berpeluang mendapat hipertensi 3.02 kali (95% CI: 1.5262-6.0087; p=0.0015) dibandingkan yang derajat stres rendah, dan responden dengan derajat stres sedang berpeluang mendapat hipertensi 2.47 kali (95% CI: 1.3594-4.4900; p=0.0030) dibandingkan yang derajat stres rendah. Responden dengan aktivitas kurang berpeluang mendapat hipertensi 2.73 kali (95% CI: 1.6296-4.5649; p=0.0001) dibandingkan yang aktivitas cukup. Dan responden yang tidak kawin berpeluang mendapat hipertensi 2.07 kali (95% CI: 1.1414-3.7561;p=0.0166) dibandingkan yang kawin. Selanjutnya disimpulkan bahwa dari kelima variabel tersebut, derajat stres tinggi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan hipertensi.
Berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan hipertensi, pada penelitian di atas, maka faktor yang dapat diintervensi adalah aktivitas fisik dan stres.
Oleh karenanya sehubungan dengan faktor di atas, serta tingginya angka kejadian hipertensi pada lansia, maka saran yang dapat diberikan kepada Dinas Kesehatan Kota Depok serta jajaran di bawahnya, adalah meningkatkan program promosi penanggulangan hipertensi pada lansia melalui kegiatan latihan fisik berupa senam terapi 2 kali seminggu dan gerak jalan pagi, serta melakukan pembinaan mental/ kerohanian. Perlu diperhatikan untuk membentuk kelompok-kelompok lansia baru, terutama untuk komunitas yang sosial-ekonominya rendah.

Hypertension is a chronic disease, it caused to the problem on blood circulation system, and it has become a big problem to public health. Based on the Household Health Survey (SKRT) in 1995 mentioned that this disease at age group 45-60 years reach 20.9%, while at age over than 60 years this number reach 29.5%. It was also in 1995; this disease lies at the first line of death on elderly, i.e. 18.9%. The previous study to 90 elderly at Depok City in 2001, it was found that the proportion was 50.0%, and based on male it was 41,9%, while on female 57,4%, and this number was bigger than hypertension prevalence that stated by MOH RI (20-30%) for elderly in 2000.
The objective of this study was to determine the factors that estimated related to hypertension on elderly at Depok City. The number of sample in this study was 310 elderly (181 females and 129 males) their age 55-93 years, where the sample took proportionally in four areas of Health Centers out of 24 Health Centers that available at Depok City. This study see the relationship among age, sex, family history, sodium consume, fatty consume, calcium consume, IMT, smoking, stress, physic activity, and social economy factors (marital status, education status, profession status, and family income), with hypertension. The result of this study shows that hypertension prevalence on respondent at Depok City was 57.4%. This presentation was higher than the previous study.
Based on multivariate analysis it was found that the result as the followings: the respondent whose age z 70 years having tendency of hypertension 2.97 times (95% CI: 1.3640-6.4610; p=0.0061) compared to whose age 55-59 years. The respondent whose age 65-69 having tendency of hypertension 2.45 times (95% CI: 1.2517-4,8134; p=0.0090) compared with whose age 55-59 years. And the respondent whose age 60-64 having tendency of hypertension 2.18 times (95% Cl: 1.0971-4.3350; p=0.0261) compared with whose age 55-59 years. Respondent whose having family history on hypertension tend to have hypertension 1.97 times (95% CI: 1.0816-3.5997) compared to whose not having hypertension on family history. Respondent with higher stress tend to have hypertension 3.02 times (95% CI: 1.522622-6.0087; p=0.0015) compared whose is lower stress, and respondent with moderate stress tend to have hypertension 2.47 times (95% CI: 1,3594-4900; p=0.0030) compared to whose lower stress. Respondent with lack of activity tend to have hypertension 2.73 times (95% CI: 1.6296-4.5649; pO.0001) compared to whose enough activity. And respondent whose unmarried tend to have hypertension 2.07 times (95% CI: 1.1414-3756I;p=0.0166) compared with whose married. Then it concluded that from the fifth variables, the degree of high stress is a variable that the most dominant related to hypertension.
Based on the factors that related significantly to hypertension in this study, so the factors that can be intervention, i.e. stress and physical activity. Therefore, referring the factors above, also the high rate of hypertension on elderly, so the recommendation that can be given to the Local Health Service of Depok City also it?s related. They are improving the program on promotion to overcome the hypertension for elderly through physical exercise in the form of gymnastic therapy, twice a week and morning jogging, also doing mental management/spiritual. It is considering establishing the new groups of elderly, especially to community with lower social economy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pera Putra Bungsu
"ABSTRAK
Hubungan Perilaku Pelaku Rawat Keluarga dengan Pelaksanaan Latihan Fisik Pada lansia Hipertensi Hipertensi merupakan penyakit yang umum terjadi pada lansia. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan jumlah penderita hipertensi pada lansia belum optimal dilakukan. Keadaan tersebut mendorong para peneliti mencari cara untuk mencoba menurunkan angka penderita tekanan darah untuk mendampingi terapi farmakologis. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melaksanakan latihan fisik secara teratur. Keluarga sebagai pelaku rawat lansia memiliki peran untuk mencapai kesehatan yang optimal pada lansia khususnya pada lansia hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku pelaku rawat lansia dengan pelaksanaan latihan fisik pada lansia hipertensi di Kota Depok Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain descriptive correlational. Sampel pada penelitian ini sebanyak 108 responden. Analisis data Chi-Square P value < 0,001 dan OR 4.781 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pelaku rawat lansia mempengaruhi pelaksanaan latihan fisik pada lansia hipertensi. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat bekerja sama dengan keluarga sebagai pelaku rawat lansia dalam menurunkan tekanan darah lansia dan mencegah akibat lanjut hipertensi. Kata kunci: Pelaku rawat lansia, Latihan fisik pada lansia hipertensi, Hipertensi, Tekanan darah

ABSTRACT
Hypertension is a common disease in the elderly. Efforts made to reduce the number of hypertensive patients in the elderly has not been optimal. The situation prompted researchers to find ways to try to lower the number of people with blood pressure to accompany pharmacological therapy. One way that is done is to carry out physical exercise regularly. Families as elderly caregivers have a role to achieve optimal health in the elderly, especially in elderly hypertension. The purpose of this study was to determine the relationship of elderly caregiver behavior with the implementation of physical exercise in elderly hypertension in the city of Depok, West Java. This research uses descriptive correlational design. The sample in this study were 108 respondents. Analysis of Chi Square data P value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>