Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hamidah Siadari
"Pada Tahun 2019 di Indonesia telah terjadi 28.238 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari 28.238 kasus, kasus kecelakaan bus pada triwulan I sekitar 539 kasus, dan triwulan II sebanyak 495 kasus. Berdasarkan data BPS DKI Jakarta Tahun 2018 tercatat sekitar 196 kecelakaan bus, dan beberapa diantaranya adalah bus Transjakarta. Kecelakaan disini berkaitan dengan kecelakaan kerja terhadap pengemudi bus Transjakarta selaku buruh perusahaan transportasi. Dari beberapa faktor penyebab kecelakaan, salah satu faktor paling banyak terjadi adalah akibat perilaku manusia (human error) pada saat berkendara. Perilaku tersebut antara lain kelelahan, mengantuk, dan kurang fokus. Kelelahan memiliki kaitan dengan panjangnya jam kerja pengemudi yang melebihi waktu kerja normal. Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah yang diteliti adalah ketentuan jam kerja dan kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan transportasi, dampak kelebihan jam kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja pengemudi, serta pelaksanaan jam kerja riil bus Transjakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, dengan menggunakan Teori Perlindungan Buruh (arbeidsbescherming), khususnya perlindungan pekerja dari panjangnya jam kerja yang diberlakukan. Kemudian menerangkan adanya keterkaitan antara kelelahan dengan panjangnya jam kerja pengemudi. Berdasarkan hasil penelitian maka diberikan simpulan, pertama, ketentuan jam kerja dan K3 pada perusahaan transportasi secara umum adalah ketentuan Kemenakertrans No. 233 Tahun 2003 serta ketentuan Permenhub RI No. 85 Tahun 2018. Kedua, sekitar 20% dari seluruh kecelakaan bus penyebabnya adalah kelelahan. Kelelahan menyebabkan penurunan kapasitas organ tubuh karena penggunaan tenaga secara terus- menerus. Kelelahan membuat fokus pengemudi menurun dan mengantuk. Hal tersebut menjadi faktor pendorong perilaku manusia (human error) terhadap kecelakaan kerja yang dialami pengemudi bus Transjakarta. Ketiga, perusahaan Transjakarta memberlakukan sistem kerja shift pada waktu kerjanya. Namun pemberlakuan waktu kerja tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang disepakati dalam peraturan perusahaan. Jam kerja yang diberlakukan melebih 8 jam per hari dan tidak memberikan upah kerja lembur terhadap pengemudi. Permberlakukan waktu kerja disini bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Adapun saran yang dapat diberikan, bahwa terhadap pengemudi segera dilakukan pergantian shift sesaat setelah jam kerja berakhir, dapat dilakukan di halte-halte besar di masing-masing daerah di Jakarta. Pemerintah daerah DKI juga perlu melakukan pengawasan secara berkala dalam mengatasi masalah pemberlakuan jam kerja berlebih tersebut.

In 2019 in Indonesia there have been 28.238 traffic accidents. Of the 28.238 cases, there were 539 cases of bus accidents in the first quarter, and 495 cases in the second quarter. Data from BPS DKI Jakarta in 2018, there were around 196 bus accidents, and some of them were Transjakarta buses. The accidents here relate to work accidents against Transjakarta bus drivers as transportation company workers. Of the several factors that cause accidents, one of the most common factors is the result of human behavior (human error) while driving. These behaviors include fatigue, drowsiness, and lack of focus. Fatigue is related to the length of the driver's working hours that exceeds normal working hours. Based on the background, the formulation of the problems studied were the provisions of working hours and occupational health and safety at transportation companies, the impact of excess working hours on driver's work health and safety, as well as the implementation of the real working hours of Transjakarta buses. The research was conducted using a descriptive analytical research method using Labor Protection Theory (arbeidsbescherming), especially the protection of workers from the long working hours that are enforced. Then explain the link between fatigue and long hours of the driver's work. Based on the research results, it is concluded that, first, the provisions of working hours and K3 in transportation companies in general are the provisions of the Ministry of Manpower and Transmigration No. 233 of 2003 and the provisions of Permenhub No. 85 of 2018. Second, about 20% of all bus accidents are caused by fatigue. Fatigue causes a decrease in the capacity of the organs due to the continuous use of energy. Fatigue makes the driver's focus decrease and they become sleepy. This is a driving factor in human behavior (human error) on work accidents experienced by Transjakarta bus driver. Third, the Transjakarta company implements a shift work system during their working hours. However, the application of the working time is not in accordance with the agreed terms in the company regulations. The working hours that are imposed exceed 8 hours per day and do not provide overtime wages for the driver. The permit applies to working hours here which is contrary to the prevailing laws and regulations. As for the suggestions that can be given, to drivers change shifts immediately after working hours end, and can be implemened at large bus stops in each area in Jakarta. The DKI regional government also needs to carry out regular supervision in dealing with the problem of overtime working."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Kristianto
"The focus of this study is safety behavior of Pramudi (Driver) Bus TransJakarta at Koridor I direction Blok M - Kota. The purpose of this study is to know how safety behavior on Pramudi (Driver) Bus TransJakarta. This research is qualitative descriptive. The data were collect by means of deep interview. The variable of this research is knowledge, attituted, training, supervision, safety promotion and Standard Operating Procedure (SOP). The researcher suggest that important to increasing knowledge and skill of Pramudi (Driver) Bus TransJakarta, safety promotion program important at work place, important to socialization the SOP at work place, important to maintenance of infrasturcturs, have to control the pedestrian and biker who crossing the busway and increasing aspect safety to passengers.

Skripsi ini membahas perilaku keselamatan Pramudi (Pengemudi) Bus TransJakarta Koridor I jurusan Blok M - Kota. Penelitian ini adalah penelitian dengan disain studi kualitatif deskriptif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; pengetahuan, sikap, pelatihan, pengawasan, safety promotion dan Standard Operating Procedure (SOP). Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu ditingkatkan pengetahuan dan kompetensi dari Pramudi (Pengemudi) Bus TransJakarta, perlu adanya safety pomotion yang terprogram, perlu adanya sosialisasi SOP di tempat kerja, penambahan dan perawatan infrastruktur, penertiban pejalan kaki dan motor yang melintasi jalur busway dan peningkatan pelayanan keselamatan penumpang."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Ramadini
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26562
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thahira
"ABSTRAK
Kebakaran dapat menimbulkan kerugian tidak hanya citra perusahaan dan kerusakan bus namun lebih parahnya lagi adalah kematian pengguna bus Transjakarta. Terkait dengan kejadian kebakaran di tahun – tahun terakhir ini, perlu diteliti bagaimana gambaran persepsi pengguna terhadap aspek keselamatan dan evakuasi kebakaran. Pengguna bus Transjakarta yang memahami aspek keselamatan dan evakuasi kebakaran merupakan salah satu faktor yang dapat mencegah terjadinya kebakaran. Penelitian ini menitikberatkan pada persepsi
pengguna berdasarkan variabel pengetahuan, kepentingan, pengalaman, kepercayaan, pengharapan, serta sarana dan prasarana terhadap aspek keselamatan dan evakuasi kebakaran. Penelitian dilakukan dengan metode survei deskriptif yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan–pernyataan terkait persepsi pengguna bus Transjakarta terhadap aspek
keselamatan dan evakuasi kebakaran, wawancara dan observasi atau pengamatan secara langsung dan hasil penelitian dijelaskan secara deskriptif atau hanya gambaran saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi sebagian besar responden yaitu pengguna bus Transjakarta terhadap aspek keselamatan dan evakuasi kebakaran adalah kurang.

ABSTRACT
Fire may cause damage not only the image of the company and damage to the bus, but the worst is the death of Transjakarta bus users. According to fire accident in recent years, need to be investigated how the image of the user's perception from the aspects of safety and fire evacuation. Transjakarta users who understand the aspects of safety and fire evacuation are one factor that can prevent the occurrence
of fire. This study focuses on user perception based on variables consist of knowledge, interests, experiences, beliefs, expectations, and facilities to the aspects of safety and fire evacuation. The study was conducted with a descriptive survey method of data collection by using a questionnaire containing statements-statements related to the perception of users Transjakarta to aspects of safety and fire evacuation, interviews and observation, and research results are described in a descriptive or merely illustrative. The results showed that perception of most respondents, whom are Transjakarta bus users are less towards aspects of safety and fire evacuation."
2015
S62207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destry Rizkawati
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara indeks massa tubuh, lama bekerja, kebiasaan makan, gaya hidup, dan kejadian hipertensi pada pramudi Bus Transjakarta. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pengambilan data bulan April hingga bulan Mei 2012 di Blok M. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian hipertensi pada pramudi Bus Transjakarta adalah 54,9%. Pada penelitian ini, terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian hipertensi dengan riwayat hipertensi keluarga (p=0,022, OR 5,118), indeks massa tubuh (p=0,019, OR 3,248), lama bekerja sebagai sopir (p=0,029, OR 2,978), kebiasaan makan buah dan sayur (p=0,002, OR 4,727). Untuk itu, pramudi disarankan menjaga berat badan normal, pola makan yang sehat, serta melakukan pengecekan tekanan darah secara berkala untuk mencegah hipertensi.

The purpose of this study was to analyze correlation between body mass Index, length of work, foods pattern, life style, and incidence of hypertension among Transjakarta Busway?s driver. The research design was cross sectional method and was conducted on April until May 2012 in Blok M. The Results showed the prevalence of hypertension in pramudi Bus Transjakarta was 54,9%. In this study, the incidence of hypertension associated with a family history of hypertension (p=0,022, OR 5,118), body mass index (p=0,019, OR 3,248), length of working as a driver (p=0,029, OR 2,978), consumption fruits and vegetables (p=0,002, OR 4,727). Therefore, pramudi should keep their body weight normaly, healthy diet, and check blood pressure regularly to prevent hypertension risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irnamia Sugianti
"Penelitian ini membahas tentang stress dan strategi coping pada tenaga kerja komuter (penglaju) pengguna transportasi busway TransJakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 7 tenaga kerja komuter, 9 orang informan pendukung seperti keluarga, teman dan rekan kerja, 1 orang petugas busway dan 1 orang supervisor tiketing busway serta observasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini didapat Bahwa hampir semua tenaga kerja komuter mengalami stress dalam menjalani aktifitas penglajunya dikarenakan permasalahan manajemen transportasi Busway TransJakarta yang masih buruk dan kemacetan yang dianggap sebagai sumber pembangkit stress (stressor). Disamping itu, adanya perbedaan karakteristik dan persepsi invidu saat berinteraksi dengan stressor yang ada, menyebabkan pula adanya perbedaan pada respon stress dan pemilihan strategi coping yang dilakukan oleh tenaga kerja komuter dalam mengatasi stress mereka.

This research discusses stress and coping strategies of commuters using public transportation “Busway TransJakarta”. This study used qualitative method such as in-depth interviews with 7 commuters, 9 supporter informans like family, friends and co-workers, 1 officer and 1 supervisor of busway ticketing and observations at the sites. The results are obtained that almost all commuters feel stress in doing their commuting activities due to problems of transportation management of Busway TransJakarta that is still bad and congestion are considered as a source of stress. In addition, the differences of individual characteristics and perceptions when interact with the existing stressors, also leading to the differences of response stress and coping strategies that choosen by commuter to overcome their stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charlie Gayatri Maria
"Pokok permasalahan dan tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja pengemudi bus Transjakarta Busway berdasarkan perspektif gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengemudi bus Transjakarta Busway yang masih aktif bekerja. Sampelnya adalah pengemudi bus pria sebanyak 85 orang dan pengemudi bus wanita sebanyak 85 orang dengan total keseluruhan sampel 170 responden. Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian statistik dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil analisis uji beda Mann Whitney U antara kinerja pengemudi bus pria dan wanita, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja pengemudi bus pria dan wanita.

The objective of this research is to analyze the differences of job performance between male bus driver and female bus driver in Transjakarta Busway. This is a descriptive quantitative research using SPSS version 16.0 and using method Mann Whitney for testing the hypothesis. The method of collecting data was using survey method by giving questioner to respondents. The sample consist of 170 respondents, divide into 85 male respondents and 85 female respondents. The result of this research proves that there are no significance differences between male bus driver and female bus driver in their performance when driving bus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Puji Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal terhadap kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9. Variabel yang diteliti adalah usia, IMT, dan kuantitas tidur sebagai faktor internal. Shift kerja, durasi mengemudi, dan waktu istirahat sebagai faktor eksternal. Kelelahan diukur menggunakan kuesioner kelelahan subjektif dari IFRC. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan. Umumnya kelelahan tersebut mengarah pada pelemahan aktivitas. Obesitas merupakan satu-satunya faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9 tahun 2014.

This study aims to determine relationship internal factor and external factor with fatigue in Transjakarta Bus driver corridor 9. Variable examined include age, IMT, and quantity of sleep as internal factors. Workshift, driving duration, and breaking time as an external factors. The instrument of this study is questionnaire subjective feeling of fatigue of IFRC. The results of this study are most driver experienced mild fatigue. The general fatigue leads to weakening activity. Obesity is the only factor in this study is related to driver fatigue which occurs in TransJakarta Bus Corridor 9, 2014."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Anissa Wienartha
"Pandemi COVID-19 mengakibatkan para pekerja menghadapi perubahan drastic dalam jam kerja dan lingkungan kerja. Di Indonesia, rata-rata jam kerja saat pandemic mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelum pandemic. Studi ini mencoba melihat dan membandingkan dampak jam kerja terhadap kesehatan pekerja, baik fisik maupun psikologi, sebelum dan ketika pandemi COVID-19 di Indonesia. Dataa yang digunakan dalam penelitian ini adalaha dataset dari Survei Angkatan Kerja Nasional Indonesia (SAKERNAS), versi Agustus 2019 dan 2020. Unit analisis dalam penelitian ini dibatasi pada penduduk usia kerja (15-64 tahun) di Indonesia yang saat ini bekerja sebagai: karyawan, pekerja bebas di pertanian, dan pekerja bebas di nonpertanian. Yang selanjutnya diklasifikasikan menjadi pekerja kerah putih, kerah abu-abu, dan kerah biru berdasarkan tipe pekerjaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode logistic ordinal karena variable dependennya berupa index. Studi ini menemukan bahwa pengaruh jam kerja terhadap kesehatan adalah sama jika dibandingkan antara tahun 2019 dan 2020. Dimana pada kedua tahun tersebut, jam kerja berdampak positif terhadap kesehatan pekerja, artinya pekerja yang bekerja lebih lama akan memiliki probabilitas lebih tinggi untuk status kesehatan yang lebih baik. Demikian pula, pekerja yang jam kerjanya lebih sedikit akan memiliki kemungkinan lebih rendah untuk memiliki status kesehatan yang baik. Sedangkan untuk status pekerjaan, secara signifikan mempengaruhi kesehatan pekerja pada tahun 2019, dimana pekerja kerah abu-abu dan kerah biru memiliki kemungkinan lebih rendah untuk memiliki kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja kerah putih. Sedangkan status pekerjaan tidak mempengaruhi kesehatan pekerja pada tahun 2020.

Workers are facing dramatic changes in the working hours and environment due to COVID-19 pandemic. In Indonesia, the average working hours during the pandemic decreased compared to before the pandemic. This study attempts to see and compare the impact of working hours on workers' health, physically and psychologically, before and during the COVID-19 pandemic. The data used in this study are the dataset from Indonesia’s National Labor Survey (SAKERNAS), from the 2019 and 2020 August version. The unit of analysis in this study is limited to the working age population (15 – 64 years) in Indonesia who are currently working as: employee, casual agricultural worker, and casual non-agricultural worker. Which then furtherly classified as white collar, gray collar, and blue collar. The method that is used in this study is an ordered logistic method because the dependent variable is in categorical form. This study found that the effect of working hours on health are the same when comparing it between the years 2019 and 2020. Where in both years, working hours positively impact workers health, meaning that workers who work longer hours will have a higher probability of having better health status. Likewise, workers who work less hours will have a lower probability of having a good health status. As for occupational status, it does significantly affect worker’s health in 2019, where gray collar and blue collar workers have lower probability to have better health compared to white collar workers. Meanwhile, occupational status doesn’t affect workers' health in 2020."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>