Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50895 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salshadilla Ametia
"Gelombang baru mengenai anti-Asian hate mulai meningkat ketika COVID-19 muncul di Amerika Serikat pada tahun 2020. Banyak orang Asia-Amerika harus hidup dalam ketakutan karena harus menghadapi serangan fisik dan verbal, vandalisme, dan diskriminasi. Akibatnya, beberapa seniman menunjukkan dukungan mereka dengan membuat karya seni dan memproduksi lagu. Salah satu contohnya adalah lagu Stop the Hatred (2021) oleh MC Jin dan Wyclef Jean. Studi ini mencari tahu bagaimana kritik seniman direpresentasikan dalam lirik lagu dan bagaimana video musik melengkapi lagu tersebut untuk menyampaikan gerakan Stop Asian Hate. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan Analisis Lirik (Lyrics Analysis) Machin (2010) dan Analisis Semiotik Visual (Visual Semiotic Analysis) Machin (2010) sebagai bagian dari pendekatan Analisis Wacana Multimodal. Hasil penemuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa para seniman berusaha membangun empati kepada lebih banyak penonton dan pendengar dengan melibatkan kelompok minoritas lainnya. Selain itu, hal ini juga berdampak pada perekonomian orang Asia-Amerika. Analisis semiotik visual dari video musik membantu memperjelas dan memberikan lebih banyak konteks pada lagu.

The new wave of anti-Asian hate started to rise when COVID-19 emerged in the United States in 2020. Many Asian Americans have to live in fear as they have to deal with physical and verbal attacks, vandalism, and discrimination. Consequently, several artists show their support by making artwork and producing songs. One example is the song Stop the Hatred (2021) by MC Jin and Wyclef Jean. This study finds out how the artists’ critique is represented in the song lyrics and how the music video complements the song to address the movement of Stop Asian Hate. To answer the research questions, the researcher uses Machin's Lyric Analysis (2010) and Machin’s Visual Semiotic Analysis (2010) as part of the Multimodal Discourse Analysis approaches. The findings of this study show that the artists try to build empathy to more audiences by involving other minority groups, and the impact of the hatred affects Asian Americans’ economy. The visual semiotic analysis of the music video helps to clarify and give more context to the song."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jason Lase
"ABSTRACT
Vandalisme merupakan respons negatif terhadap lingkungan fisik dan lingkungan buatan. Karena manusia pada hakekatnya dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan.Vandalisme dapat timbul pada diri seseorang karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi masalah psikologis, biotis dan genetik, sedang faktor eksternal meliputi lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam penelitian ini variabel internal disumsikan konstan pengaruhnya bagi siswa. Variabel eksternal yang diteliti dibatasi pada lingkungan keluarga sebagai lingkungan primer dan lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekunder, mengingat luasnya cakupan lingkungan masyarakat sebagai lingkungan tersier. Meskipun lingkungan masyarakat diakui berpengaruh sebagai variabel pengganggu (intervening variable) tetapi tidak dilakukan pengontrolan karena itu dianggap konstan.
Vandalisme dapat dilatarbelakangi baik oleh muatan psikologis, sosiologis maupun muatan lingkungan pada setiap orang. Obyek penelitian ini diarahkan kepada remaja karena diasumsikan memiliki andil dalam perbuatan vandalisme. Lingkungan keluarga sebagai lingkungan primer dalam kehidupan remaja mengandung muatan psikologis, sosiologis maupun lingkungan. Demikian juga halnya sekolah sebagai lingkungan sekunder. Vandalisme merupakan perbuatan yang bersifat mengganggu bahkan merusak lingkungan fisik dan buatan di sekitarnya baik yang merupakan milik orang lain (private property) maupun milik umum (public ameneties). Vandalisme yang umumnya ditemui adalah mencorat-coret dinding, jembatan, halte bis, merusak fasilitas milik umum seperti telpon umum, bis, WC umum, taman dan sebagainya.
Setiap orang diasumsikan secara potensial memiliki sifat vandalis, karena perbuatan tersebut merupakan respons negatif terhadap lingkungan. Karena itu ada pendapat yang menyatakan bahwa vandalisme merupakan perbuatan yang tidak dapat dihindarkan (inevitable). Tetapi intensitas dan obyek vandalisme dapat dijadikan indikator seberapa jauh perbuatan tersebut mengganggu norma dan aturan dalam masyarakat. Vandalisme yang merupikan orang lain dan kepentingan umum dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang negatif.
Dari sudut pandang ekologi, masalah lingkungan sebagian besar ditimbulkan atau merupakan akibat perbuatan manusia termasuk remaja di dalamnya. Karena itu perbuatan negatif sekecil apapun terhadap lingkungan terakumulasi dan berkorelasi dengan perbuatan negatif lainnya. Terutama di lingkungan perkotaan, pengamatan sementara menunjukkan kecenderungan vandalisme di kalangan remaja cukup mengkhawatirkan.
Remaja merupakan aset strategis, karena jumlahnya sangat dominan dalam struktur penduduk Indonesia saat ini. Karena itu penelitian terhadap remaja dalam hubungan dengan vandalisme perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komponen-komponen apa saja dalam lingkungan keluarga dan sekolah yang berpengaruh serta melatarbelakangi perbuatan tersebut.
Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sejauh mana perbedaan vandalisme siswa, jika dibedakan mengenai (1) kelas, (2) waktu sekolah, (3) kebersamaan tinggal di rumah, (4) jenis pekerjaan ayah dan ibu, (5) tingkat pendidikan ayah dan ibu, (6) pernah tidaknya pindah sekolah, (7) peminatan dalam pelajaran, (8) jenis buku yang disenangi,(9) pilihan kegiatan ekstra kurikuler,(10) pemilikan, kamar tidur, kamar belajar, dan taman/halaman(11) kebersamaan makan dengan orang tua, (12) frekuensi panggilan guru BP, (13) hukuman guru, (14) berurusan dengan polisi, (15) persepsi keharmonisan orang tua, (16) pola asuh orang tua, (17) pola kepemimpinan guru, dan (18) intensitas pembinaan agama di rumah.
Tipe penelitian ini adalah "deskripnif analitis" dalam bentuk disain survai. Agregat unit penelitian adalah seluruh SMU Negeri di DKI Jaya dan pengambilan sampel sekolah dilakukan dengan Cara purposive sampling. Kriteria pemilihan sample sekolah berdasarkan Identifikasi sekolah unggulan dan sekolah non-unggulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa pria yang duduk di kelas II dan III sebanyak 4.425 orang siswa terdiri dari 1920 siswa kelas II dan 2505 siswa kelas III. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportion stratified random sampling sebanyak 5% dari jumlah populasi berdasarkan tabel dari Krejcie Morgan (1985: 193), sehingga didapatkan 354 orang siswa, yang ditentukan lebih lanjut dengan undian sistematis (systematic random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui angket dengan memakai skala model Likert, rentangan skor 1 sampai dengan 4 serta dilakukan wawancara terstruktur dan observasi di lapangan.
Daftar Kepustakaan (1959-1995)
ABSTRACT
(Study at Some Public High Schools in the Special Region of Capital City of Jakarta)Vandalism is a negative response to the physical and man made environment. Principally, human being influenced by and influence on the environment. Vandalism could emerge on somebody caused by internal and external factors. In one hand, internal factors such as psychology, biology and genetic and on the other hand, external factors such as family, school and social environment. This research focused in the external factors which limited to family as a primary environment and school as a secondary environment to the student, so that internal factors assumed has constant influences for the students. Furthermore, social environment as a tertiary environment for the students which play a role as an intervening variable is abandoned.
Vandalism is might has a background in psychology, sociology and environmental dimensions to everyone. The object of this research focused to teenagers which estimated have a share' in vandalism. Family environment as a primary environment to the students has a psychological, social and environmental dimensions.
Vandalism is the behavior which disturbing or breaking downs various objects including physic and man made environment both private properties and public amenities. Generally, vandalism in the large cities could be found such as graffiti?s on walls, bridges, bus shelters, and breaking down the public amenities such as public telephones, buses, public toilets/lavatories, public parks and so forth.
Everybody, potentially has a nature vandalism, because the behavior could be assumed as a response to the environment. Therefore, there is such an opinion which stated that vandalism is an inevitable. But the intensity and object of vandalism can indicated such behavior in the contrary of the norm and regulation in society. Vandalism that making damages or harm to others and reduce the interest of public can categorized as a negative behavior.
In the ecology point of view, environment problems mostly caused by the human actions including teenagers. Therefore, although the less negative actions to the environment, it would be accumulated and correlated to another negative deeds. Especially, in the urban area, in the temporary observation results indicate that vandalism trends of students increasingly worry.
Youth generation is a strategic asset, since its number is very dominant in the Indonesian population. Therefore, research to the youth in relations with vandalism should be carried out in order to investigating those factors in the family and school environment which influencing and stands as a background. From the results of this research could submit a various recommendations to be put in consideration by parents and teachers.
The problems presented in this research are how far are the differences of student vandalism, if it is differentiated based on (1) grades, (2) school time, (3) togetherness staying in the house, (4) type of father or mother occupation_ (5) education level of father and mother, (6) have ever or never moved from other school, (7) interest into the lesson, (8) type of book preferred,(9) choice of extra-curricular activities,(10) possession of private study room, bedroom and possession garden/park in their house, (11) togetherness in having meal with parents, (12) frequency of guidance and counseling teachers calling, (13) teacher punishment, (14) police investigation, (15) parents harmonious perception, (16) parrent bringing up pattern, (17) teacher leadership pattern, and (18) intensity of religious guidance at home.
The research type is "descriptive analytic" in survey design. Research unit aggregation is the whole public high schools in the special region of capital of Jakarta. Criteria to select school samples is based on purposively by selecting favorite schools, and non-favorite schools. The population of this research are male students from the second and third grade, numbering 4.425 students, consisting of 1920 students of second grade and 2.505 students of third grade. Number of sample is determined based on KKrejcie and Morgan (1985:193) tables numbering 354 students which selected with proportional random sampling. Method of collecting data is using questioners. Its scale is using Lickert Model, with the score 1 up to 4. Along with questioners its also use an stuctural interview, and the field observation
is executed. Construct validity is using factor analysis, its result is valid instrument, and instrument reability is calculated based on Omega Formula (W) its result is 0,99. Statistical analysis used Cross-tab, Khi Kuadrat (X2), t-test and anova, on the test level of 0,05.
References (1959 - 1995)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Pujianti
"Skripsi ini membahas mengenai pemaknaan pustakawan di Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta terhadap penyalahgunaan koleksi di perpustakaan meliputi vandalisme, mutilasi, peminjaman tidak sah dan pencurian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus.
Hasil penelitian ini yaitu pustakawan memaknai penyalahgunaan koleksi sebagai tindakan yang menyimpang. Penyalahgunaan koleksi juga merupakan suatu kerugian bukan hanya bagi perpustakaan tetapi juga bagi pengguna perpustakaan.

The focus of this study is the meaning of the librarians at The Japan Foundation's Library, Jakarta against abuse of library materials including vandalism, mutilation, theft and unauthorized borrowing. This research is qualitative descriptive interpretive.The method used is the case study method.
The results of this research is librarians meaning of the abuse of library material as a deviant act. Abuse of library materials is also a loss, not only for libraries but also for library users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S260
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ganesha Naufal Adli Prianda
"Penyalahgunaan koleksi adalah masalah yang sering dihadapi oleh perpustakaan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu untuk menjaga koleksi keamanan. Setiap perpustakaan memiliki caranya sendiri untuk menjaga keamanan koleksi. Untuk alasan ini, peneliti memutuskan untuk melihat persiapan perpustakaan menghadapi penyalahgunaan koleksi dengan menjaga keamanan koleksi, peneliti melakukan penelitian ini di Perpustakaan Umum Kota Depok. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan keamanan koleksi dan mengidentifikasi kendala dan upaya yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kota Depok. Metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini. Informan dipilih menggunakan snowball sampling dan menentukan tiga informan yang bekerja sebagai pustakawan layanan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Kota Depok belum memiliki rencana keamanan tertulis. Tetapi ada alternatif dalam bentuk standar operasional, dan aturan yang ada. Meskipun tidak memiliki standar operasional khusus, perpustakaan cukup sadar akan pentingnya keamanan, seperti yang terlihat dari peralatan keamanan yang dimiliki seperti pintu sensor dan CCTV. Namun, masih ada berbagai jenis penyalahgunaan yang terjadi seperti halaman sobek, pinjaman ilegal, pencurian, dan vandalisme. Meskipun pustakawan sadar akan pentingnya keamanan, ini tidak tercermin dalam tindakan mereka. Untuk alasan ini, perpustakaan telah melakukan berbagai tindakan untuk mencegah dan mengatasi penyalahgunaan, yaitu dengan mengatur ruangan, melakukan pengawasan, membuat peraturan, dan melakukan bimbingan kepada pelanggan. Untuk memperbaiki kekurangannya, perpustakaan dapat melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan, salah satunya adalah dengan menggunakan bantuan karyawan magang.

Misuse of collections is a problem that is often faced by libraries. To overcome this problem, it is necessary to maintain a security collection. Each library has its own way of maintaining collection security. For this reason, the researcher decided to look at the preparation of the library to face misuse of the collection by maintaining the security of the collection, the researcher conducted this study at the Depok Public Library. This research was conducted to describe the security of collections and identify obstacles and efforts made by the Depok City Public Library. The case study method with a qualitative approach was carried out to carry out this research. The informants were selected using snowball sampling and determined three informants who worked as service librarians. Data collection techniques are carried out using structured interviews. The results showed that the Depok City Public Library does not yet have a written security plan. But there are alternatives in the form of operational standards, and existing rules. Even though it does not have specific operational standards, the library is quite aware of the importance of security, as seen from its security equipment such as sensor doors and CCTV. However, there are still various types of abuse that occur such as page tearing, illegal loans, theft, and vandalism. Although librarians are aware of the importance of security, this is not reflected in their actions. For this reason, the library has taken various actions to prevent and overcome abuse, namely by managing the room, conducting supervision, making regulations, and conducting guidance to customers. To improve its deficiencies, the library can make several efforts to improve, one of which is to use the assistance of apprentices.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reza Aryaswara
"Isu diskriminasi sosial terhadap kaum minoritas masih menjadi permasalahan sensitif yang masih sulit untuk diselesaikan. Selaras dengan hal itu, Prancis menjadi salah satu negara dengan tingkat diskriminasi rasial yang masih terbilang tinggi (RFI, 2023) Kery James, seorang rapper, kerap kali mengangkat isu rasisme dalam lagunya, seperti dalam “Le Poète Noir” yang secara implisit menampilkan kritik terhadap diskriminasi rasial terhadap kaum minoritas. Dalam hal ini, musik dapat menjadi media penyampaian kritik atas isu sosial yang terjadi di masyarakat, termasuk permasalahan diskriminasi rasial. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan adanya resistensi wacana diskriminasi sosial melalui pemilihan diksi dan penggunaan gaya bahasa sebagai media fokalisasi kaum minoritas yang terdiskriminasi di dalam lirik lagu “Le Poète Noir” karya Kery James. Melalui metode kualitatifdengan teknik studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan teori struktural puisi Schmitt & Viala (1982), teori analisis komponen makna Leech (1982), dan teori aktivitas diskriminasi Baron & Byrne (1997). Ditemukan bahwa eksistensi kritik sosial atas diskriminasi ditunjukkan melalui dominasi penggunaan aliterasi, asonansi, dan metafora pada lagu untuk mendukung pemberian makna penderitaan dan perjuangan sebagai bentuk kritik atas tindakan diskriminasi rasial.

The issue of social discrimination against minorities is still a sensitive issue that is still difficult to resolve. In line with this, France is one of the countries with a high level of racial discrimination (RFI, 2023) Kery James, a rapper, often raises issues of racism in his songs, such as in "Le Poète Noir" which implicitly criticizes racial discrimination against minorities. In this case, music can be a medium to convey criticism of social issues that occur in society, including the problem of racial discrimination. This research aims to show the resistance of social discrimination discourse through the selection of diction and the use of language styles as a medium of focalization of discriminated minorities in the lyrics of the song "Le Poète Noir" by Kery James. Through qualitative method with literature study technique, this research uses Schmitt & Viala's structural theory of poetry (1982), Leech's theory of componential analysing of meaning (1982), and Baron & Byrne's theory of discrimination activity (1997). It was found that the existence of social criticism of discrimination is shown through the dominant use of alliteration, assonance, and metaphor in the song to support the meaning of suffering and struggle as a form of criticism of acts of racial discrimination."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Arifian Nugraha
"Film merupakan gambaran atas realitas sosial yang terjadi sehari-hari di masyarakat. Ketika terdapat film yang muncul tidak sesuai dengan konstruksi sosial dominan di masyarakat, bukan tidak mungkin film tersebut akan mendapatkan respon negatif, bahkan hingga penolakan penayangan. Hal tersebut menimpa film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ garapan Garin Nugroho yang dirilis pada 18 April 2019 di Indonesia. Film ini menampilkan karakter Juno, seorang penari laki-laki dari kelompok tari Lengger Lanang yang lebih dominan diperlihatkan sisi femininnya dibanding maskulinitasnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Teun Van Dijk untuk melihat kognisi sosial yang ada di masyarakat, khususnya bagi kelompok yang melakukan penolakan terhadap penayangan film ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi sosial berupa toxic masculinity dan diskriminasi terhadap kelompok LGBT masih menjadi narasi yang dominan ada di masyarakat.

Film is a picture of social reality that happens everyday in society. When there is a film that appears not in accordance with the dominant social construction in society, it is not impossible that the film will get a negative response, even to the point of rejection of screening. This happened to the film 'Memories of My Body' directed by Garin Nugroho which was released on April 18, 2019 in Indonesia. This film features the character of Juno, a male dancer from the Lengger Lanang dance group who is more dominant in showing his feminine side than his masculinity. This study uses the critical discourse analysis method of Teun Van Dijk to see the social cognition that exists in society, especially for groups who reject the screening of this film. The results show that social construction in the form of toxic masculinity and discrimination against LGBT groups is still the dominant narrative in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Ayu Lestari
"[ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk melihat keadaan para tokoh ibu yang berperan sebagai orang
tua tunggal di dalam novel For One More Day karya Mitch Albom (2006). Fokus dari
jurnal ini adalah untuk melihat bagaimana stereotip terhadap ibu tunggal khususnya d
wilayah Amerika Serikat sebagai latar novel tersebut. Penelitian ini menggunakan dua teori,
yaitu teori Kate Millet tentang aspek pratiarki dalam tulisannya yang the Theory of Sexual
Politics dan teori representasi oleh Stuart Hall. Ditemukan bahwa ibu yang berperan
sebagai orang tua tunggal mengalami diskriminasi hampir di seluruh aspek patriarki. Hasil
penelitian ini berkontribusi dalam analisis terhadap ibu tunggal dalam karya sastra dan isu
perempuan pada umumnya untuk memahami mengapa isu ini terus berulang dari satu masa
ke masa berikutnya, kompleksitas, dan menjadi masalah yang nyata dalam masyarakat ABSTRACT This project is directed towards an exploration of single mothers in the novel For One
More Day by Mitch Albom (2006). How stereotypes towards single mothers in the United
States are represented in the novel is the focus of this study. Kate Millet‟s aspects of
patriarchy and Stuart Hall‟s the Theory of Representation are the frameworks of this study.
The findings of the study show that single mothers are discriminated almost in every aspect
of patriarchy. This study contributes to the literary works analysis on representation of
single mothers and women in general to understand why these issues are repeated time to
time, complex, and problematic to our society;This project is directed towards an exploration of single mothers in the novel For One
More Day by Mitch Albom (2006). How stereotypes towards single mothers in the United
States are represented in the novel is the focus of this study. Kate Millet‟s aspects of
patriarchy and Stuart Hall‟s the Theory of Representation are the frameworks of this study.
The findings of the study show that single mothers are discriminated almost in every aspect
of patriarchy. This study contributes to the literary works analysis on representation of
single mothers and women in general to understand why these issues are repeated time to
time, complex, and problematic to our society;This project is directed towards an exploration of single mothers in the novel For One
More Day by Mitch Albom (2006). How stereotypes towards single mothers in the United
States are represented in the novel is the focus of this study. Kate Millet‟s aspects of
patriarchy and Stuart Hall‟s the Theory of Representation are the frameworks of this study.
The findings of the study show that single mothers are discriminated almost in every aspect
of patriarchy. This study contributes to the literary works analysis on representation of
single mothers and women in general to understand why these issues are repeated time to
time, complex, and problematic to our society, This project is directed towards an exploration of single mothers in the novel For One
More Day by Mitch Albom (2006). How stereotypes towards single mothers in the United
States are represented in the novel is the focus of this study. Kate Millet‟s aspects of
patriarchy and Stuart Hall‟s the Theory of Representation are the frameworks of this study.
The findings of the study show that single mothers are discriminated almost in every aspect
of patriarchy. This study contributes to the literary works analysis on representation of
single mothers and women in general to understand why these issues are repeated time to
time, complex, and problematic to our society]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Firma Nanda Lestari
"Penelitian ini mencoba menganalisis kontra-stereotipe dari orang kulit hitam dan kulit putih pada film Black or White (2014). Bagaimana mereka digambarkan akan menjadi fokus pada penelitian ini. Dengan menggunakan analisis tekstual, penelitian ini menemukan bahwa orang kulit hitam digambarkan sebagai orang yang berpendidikan, berkualitas dan sukses. Sementara, orang kulit putih digambarkan sebagai orang yang tidak baik, pecandu alkohol dan penurut. Penelitian ini berkontribusi pada studi tentang representasi ras dengan memperlihatkan bahwa film ini menghadirkan kontra-stereotipe antara orang kulit hitam dan kulit putih, yang mana itu berarti diskriminasi ras masih terdapat pada masyarakat.

This research attempts to analyse the counter-stereotype of Blacks and Whites in Black or White (2014). How Blacks and Whites are portrayed will be the focus of this study. By using textual analysis, this study finds that Blacks are represented as educative, qualified and successful. Meanwhile, Whites are portrayed as bum, alcoholic and submissive. This study contributes to the study of racial representation by showing that this film represents counter-stereotype of Blacks and Whites, which means racial discrimination still exists in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hanifan
"Makalah ini menjelaskan bagaimana peran aktor Afrika Amerika di dalam film The Help (2011), sebuah film karya Tate Taylor, merepresentasikan Magical Negro sebagai perbuatan yang digunakan untuk melegitimasi diskriminasi rasial serta stereotype terhadap kaum kulit hitam Amerika di bawah kekuasaan kulit putih. Latar belakang film ini adalah saat terjadinya pergerakan sosial di Mississippi pada tahun 1960an. Film ini bercerita tentang Skeeter, seorang perempuan lulusan Ole Miss yang baru saja kembali ke kampung halamannya untuk menjadi seorang penulis dengan bekerja sebagai jurnalis dan penulis kolom di sebuah koran harian setempat. Saat bekerja sebagai jurnalis, Skeeter bertemu dengan Aibileen, pembantu salah seorang temannya.
Dengan bantuan beberapa pembantu kulit hitam, Skeeter memulai proyek pembuatan buku yang menceritakan diskriminasi rasial di Jackson, Mississippi. Makalah ini menganalisa representasi karakter Magical Negro dan juga adegan di dalam film yang melegitimasi keunggulan kaum kulit putih melalui akting dari pemeran film The Help. Makalah ini mengidentifikasi sebuah kontradiksi yang mencolok di dalam film. Di satu sisi film ini secara jelas mengangkat isu diskriminasi rasial, namun di sisi lain film ini semakin menegaskan keunggulan kaum kulit putih. Kesimpulan dari makalah ini adalah film The Help menggunakan konsep Magical Negro untuk melegitimasi keunggulan kaum kulit putih atas kau kulit hitam.

This paper examines how African American actors roles in The Help (2011), a movie directed by Tate Taylor, represent Magical Negro as an act to legitimate racial discrimination and black American stereotype under white supremacy. The setting of this movie is during social movement era in Mississippi around 1960s. The story is about Skeeter, an Ole Miss graduated woman, who returns to her hometown to become a writer and to work as a young journalist and columnist for a local newspaper in house cleaning section. During her work as a journalist, Skeeter meets Aibileen, her friend’s black maid.
With the help of several black maids, she starts a book project about racial discrimination in Jackson, Mississippi. This paper analyzes representation of Magical Negro characters and the scene which legitimates white supremacy through actions of the characters. The paper reveals a stark contradiction in the film. On one hand, the film explicitly raises the theme of racial discrimination, but on the other hand, it reinforces the ideology of white supremacy. Reviews on previous researches about the same issue are analyzed as well as character and scene analysis from the movie in order to reach objective. This paper concludes that this movie uses Magical Negro concept to legitimate white supremacy towards black people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrie Muhammad
"ABSTRAK
Diskriminasi merupakan sebuah penyimpangan sosial yang sering terjadi didalam masyarakat. Dalam masyarakat Korea, sering sekali terjadi diskriminasi. Banyak hal menyebabkan diskriminasi dalam masyarakat korea, salah satunya tentang ras dan suku bangsa. Hal ini karena masyarakat korea, merupakan masyarakat yang homogen, sehingga mereka sering mengaggap bahwa mereka adalah ras yang superior. Sehingga ketika mereka melihat ras dan suku bangsa lain, mereka merasa bahwa ras dan suku bangsa yang lain tidak ada apa-apanya. Dengan teori alih kode dan diskriminasi, jurnal ini akan membahas tentang diskriminasi yang terjadi di Korea melalui lirik lagu karya Yoon Mi-Rae.

ABSTRACT
Discrimination is a social aberration that often occurs in society. In Korean society, discrimination often occurs. Many things cause discrimination in Korean society, one of them is about race and ethnicity. This is because Korean society is a homogeneous society, so they often assume that they are a superior race. So when they see other races and etchics, they feel that other races and ethics are nothing. With code transfer and discrimination theory, this journal will discuss about discrimination happening in Korea through the lyrics of a song created by Yoon Mi Rae."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>