Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irene Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bolak balik antara status kegiatan ekonomi istri terhadap keterlibatan suami bekerja dalam mengurus rumah tangga, serta dampak yang lebih besar dari pengaruh bolak-balik tersebut. Karena adanya hubungan timbal balik dan isu endogenitas, maka penelitian ini akan menggunakan model persamaan simultan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil persamaan simultan menemukan adanya istri yang bekerja memiliki pengaruh lebih besar terhadap keterlibatan suami bekerja dalam mengurus rumah tangga dibandingkan pengaruh sebaliknya, sehingga dapat dikatakan bahwa pekerjaan rumah tangga tidak dapat terabaikan ketika tinggal dengan istri yang bekerja. Selain itu, penelitian ini juga melihat adanya asisten rumah tangga mengurangi keterlibatan suami bekerja dalam pekerjaan rumah tangga. Namun adanya balita di rumah tangga tidak menggeser peran suami dalam pengasuhan anak

This study aims to find reciprocal effect between wives’ economic activity status and working husbands’ involvement in household production, and the greater effect of those two. Because of reciprocity and endogeneity issues, this study will be tackled by simultaneous equation system. The result suggests that working wives and working husbands’ involvement in household production has greater effect than the otherwise. It argues that household production cannot be overlooked so that husband will allocate their time when lives with working wife. Besides, this study finds that existence of household assistant less likely effects on working husband’s involvement in household production. However, fathers cannot get rid of caring child(ren) under 5 years old in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Silia Kurnia Herin
"Pertumbuhan jumlah rumah tangga dengan istri yang bekerja merupakan fenomena sosial yang penting saat ini. Data di Indonesia menunjukkan bahwa satu dari dua orang perempuan berstatus menikah memiliki peran ganda sebagai pekerja dan ibu rumah tangga BPS, 2016. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey IFLS tahun 2014, studi ini ingin melihat bagaimana dampak dari status bekerja istri terhadap kebahagiaan suami di Indonesia. Total sampel yang digunakan adalah 4,764 orang suami berusia produktif, tinggal serumah dengan istri, dan memiliki keterangan kegiatan seminggu yang lalu serta informasi jam kerja.
Hasil regresi logit menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peluang antara suami yang memiliki istri bekerja maupun tidak bekerja untuk merasa bahagia. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa status bekerja istri tidak memengaruhi kebahagiaan suami. Kebahagiaan suami dalam penelitian ini ditemukan dipengaruhi oleh variabel kebahagiaan istri, karakteristik rumah tangga dan karakteristik demografi individu.

The increasing number of households with working wives is an important social phenomenon today. Data in Indonesia show that one of two married women has a dual role as a worker and housewife BPS, 2016. Using the Indonesia Family Life Survey IFLS in 2014, this study attempts to find the impact of wife 39s working status on husbands happiness in Indonesia. Total sample used in this study is 4,764 working age husband, live in the same household with his wife, and have a complete information regarding main activity in the one week prior to the survey as well as information on work hours.
The result of logit regression shows that there is no difference between husband whose wife is working compared to husband whose wife is not working in terms of husbands probability to feel happy. Therefore, it can be concluded that the wife 39 s working status does not affect husbands happiness. The husband 39 s happiness in this study is found to be influenced by the wife 39s happiness variable, household characteristics, and individual demographic characteristics.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruskin Ristiana
"ABSTRAK
Status kerja dan otonomi perempuan kawin di dalam rumah tangganya diduga saling mempengaruhi satu sama lain sehingga akan diteliti apakah dengan bekerja perempuan menjadi memiliki otonomi yang tinggi atau sebaliknya, perempuan dapat bekerja karena ia memiliki otonomi yang tinggi di dalam rumah tangganya. Dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2012 dan analisis regresi logistik multinomial yang memperlakukan status bekerja dan otonomi secara bergantian menjadi variabel bebas dan variabel terikat, ditemukan bahwa status bekerja mempunyai pengaruh terhadap otonomi perempuan kawin dalam rumah tangga, dan begitu pula sebaliknya. Namun, arah dan kuat pengaruhnya tergantung pada jenis status bekerja dan otonominya.

ABSTRACT
It rsquo s been assumed that marriage women rsquo s participation in the labor market and their household autonomy was influence each other. So, we will examine whether being employed will enhances women rsquo s household autonomy or whether they working because they have a high level of autonomy in their household. We using the Indonesia Demographic and Health Survey SDKI 2012 data and the multinomial logistic regression analyze by treating women rsquo s working status and women rsquo s household autonomy by turns them as dependent and independent variable. We found that women rsquo s working status has influence on the household autonomy, and so on the contrary. But, the direction and the significance of this influence are depend on type of work status and autonomy. "
2017
T48819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhanuna Alifa
"Kepala rumah tangga perempuan seringkali dianggap sebagai kelompok yang rentan terhadap kemiskinan. Beberapa literatur menunjukkan bahwa terdapat bias dalam pernyataan ini, dan perlu dilakukan pemisahan subkelompok untuk melihat tantangan yang dialami tiap jenis kepala rumah tangga perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pola dan perbedaan partisipasi kerja kepala rumah tangga perempuan di Indonesia dan pengaruh status perkawinan kepala rumah tangga perempuan (de facto dan de jure) di Indonesia terhadap partisipasi kerja mereka setelah dikontrol terhadap pengaruh faktor sosial ekonomi tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018. Metode yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah analisis regresi logistik multinomial. Analisis dilakukan terhadap kepala rumah tangga perempuan usia produktif (15-64 tahun). Ditemukan bahwa kepala rumah tangga perempuan yang berstatus kawin (de facto) lebih cenderung menghabiskan waktunya pada pekerjaan berbayar dan tidak berbayar (mengurus rumah tangga) dibandingkan kepala rumah tangga perempuan yang tidak berstatus kawin (de jure). Temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi pemangku kepentingan terkait dalam menentukan intervensi kebijakan terhadap berbagai subkelompok kepala rumah tangga perempuan di Indonesia.

Female household heads are often seen as a vulnerable group to poverty. Some literature suggests bias in this statement, and it is necessary to disaggregate the subgroups to see the challenges faced by each type of female household head. Therefore, this study aims to explain the patterns and differences in the work participation of female household heads in Indonesia and the effect of the marital status of female household heads (de facto and de jure) in Indonesia on their work participation after controlling for the effects of socio-economic factors. This study uses a quantitative approach with secondary data from the March 2018 National Socio-Economic Survey (Susenas). The method used to analyze this data is the multinomial logistic regression. The analysis is conducted on female household heads in their productive age (15-64 years old). It is found that female household heads who are married (de facto) are more likely to spend their time in paid and unpaid work (domestic work) than female household heads who are not married (de jure). This study’s findings can be used as recommendations for relevant stakeholders in determining policy interventions for various subgroups of female household heads in Indonesia"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miske Ratnasari
"ABSTRAK
Peningkatan populasi dan tingginya angka kematian ibu AKI terjadi secara global termasuk di Indonesia. Penggunaan kontrasepsi modern di wilayah perkotaan Indonesia lebih kecil dari pada di perdesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi suami istri , status dan otonomi wanita dengan penggunaan kontrasepsi modern pada pasangan usia subur di daerah perkotaan di Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dan pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian dengan chi square test didapatkan ada hubungan antara komunikasi suami istri diskusi 6 bulan terakhir p=0.017, OR=1.283 , diskusi 1 tahun terakhir p=0.043,OR=1.187 , persetujuan KB p=0.000, OR=2.117 , mengetahui jumlah anak yang diinginkan p=0.003,OR=0.664 , status wanita pendidikan p=0.000,OR=0.437 , pekerjaan p=0.000,OR=0.688 , perbedaan usia dengan pasangan p=0.038,OR=0.736 , keterpaparan media p=0.001,OR=0.774 , otonomi wanita sikap pada pemukulan istri p=0.008,OR=0.806 , mendapat izin mencari pengobatan p=0.048, OR=0.842 dengan penggunaan kontrasepsi modern pada pasangan usia subur di daerah perkotaan di Indonesia.

ABSTRACT
The increasing population and high maternal mortality MMR occurs globally even in Indonesia. The use of modern contraception in urban areas of Indonesia is smaller than in rural areas. The purpose of this study is to determine the relationship of husband and wife communication, status and autonomy of women with the use of modern contraceptives in couples of child bearing age in urban areas in Indonesia. The design of this research is cross sectional and sampling with saturated sample technique. The results of the study with chi square test showed that there was a relationship between husband and wife communication discussion last 6 months p 0.017, OR 1.283 , last 1 year discussion p 0.043, OR 1.187 , FP approval p 0.000, OR P 0.000, OR 0.437 , employment p 0.000, OR 0.688 , age difference with spouse p 0.003, OR 0.664 P 0.038, OR 0.736 , media exposure p 0.001, OR 0.774 , women autonomy attitudes to wife beatings p 0.008, OR 0.806 , got treatment seeking permission p 0.048, OR 0.842 with the use of modern contraceptives in couples of child bearing age in urban areas of Indonesia. "
2017
S67909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Amara Queency
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan kesejahteraan subjektif berdasarkan gender antara individu yang tidak bekerja, bekerja, dan mengurus rumah tangga di Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis regresi logistik biner dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pekerjaan berhubungan positif signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Individu yang bekerja dan mengurus rumah tangga memiliki kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak bekerja. Perempuan secara keseluruhan memiliki kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Dapat disimpulkan bahwa status pekerjaan berhubungan positif dengan kesejahteraan subjektif di Indonesia dan perempuan cenderung memiliki kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan laki-laki, baik dalam konteks pekerjaan maupun peran mengurus rumah tangga.

This study aims to compare subjective well-being by gender among individuals who are unemployed, employed, and managing household chores in Indonesia. The method used is binary logistic regression analysis using data from the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS). The results showed that employment status was significantly positively associated with subjective well-being. Individuals who are employed or doing household chores have higher subjective well-being compared to those who are unemployed. Overall, women had higher subjective well-being compared to men. It can be concluded that employment status is positively associated with subjective well-being in Indonesia, and women tend to have higher subjective well-being compared to men, both in the context of work and household roles."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venty
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis lama perjalanan suami dan istri dalam kerangka berpikir peran jender yang dilihat dari jumlah balita, ART usia produktif, lansia, dan dua penghasil pendapatan di dalam rumah tangga. Hasil regresi logistik multinomial menggunakan data Sakernas 2011 menunjukkan bahwa untuk suami dan istri, semakin banyak jumlah balita, semakin besar probabilitas untuk melakukan perjalanan lama sedangkan semakin banyak jumlah ART usia produktif semakin kecil probabilitas untuk melakukan perjalanan lama. Kehadiran lansia dan memiliki pasangan yang bekerja mengurangi probabilitas suami tetapi menambah probabilitas istri untuk melakukan perjalanan lama.

This study aims to analyze husbands? and wives? commuting time applying gender roles framework measured by number of under-five, productive age members, elderly, and dual earners within a household. By employing multinomial logistic regression on Sakernas 2011 data, it is found that more under-five children increase the probability to travel longer while more productive age members reduces the probability to travel longest for husbands and wives. The presence of elderly and having working spouse have different effect on husbands and wives. These variables lower the probability to commute longest for husbands but increase the probability of commute longest for wives.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuel Ariananto Waluyo Adi
"Tulisan ini membahas mengenai keabsahan dari akta cerai suami istri beragama kristen yang kemudian ingin melakukan perkawinan kembali dengan pasangan yang lama maupun dengan pasangan yang baru. Bahwa secara hukum negara perkawinan dan perceraian sah selama tidak melanggar ketentuan dalam Undang-Undang tentang Perkawinan beserta peraturan pelaksanaannya, tapi dalam hal ini yaitu Agama Kristen melarang adanya perceraian maupun perkawinan kembali berdasarkan alkitab beserta penafsiran dari para pendeta yang menimbulkan ketidakpastian dalam masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan melihat ketentuan dalam Undang-Undang maupun Alkitab. Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat dalam praktek perceraian dan perkawinan kembali dalam Kristen memang masih terjadi dan akta cerai dan akta perkawinan adalah sah dan diakui negara.

This thesis discusses about the validity of the divorce certificate of a Christian husband and wife who wants to re marriage after divorce with the old couple and with a new partner as well. According to the law, marriage and divorce is legal as long as it doesnt violate the provisions of the Marriage Law and implementing its regulations. But in this case, the divorce of the marriage is prohibited by the Christianity and biblical retrieval and the interpretation of Christian pastors that cause the uncertainty in society. This research is using the normative juridical method by looking at the provisions in the Law and the Bible. Based on this research, the practice of divorces and re marriage in Christian is still happening and the divorce certificate and marriage certificate is legitimate and recognized by the state.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilah Fitria Naufal Shabrina
"Indonesia memiliki proporsi pekerja perempuan di sektor informal yang lebih tinggi. Selain itu, Indonesia juga mengalami kondisi beban ganda malnutrisi. Padahal beberapa penelitian menyatakan bahwa anak dengan ibu yang bekerja di sektor informal lebih memiliki kelebihan dalam fleksibilitas waktu dan jarak yang bisa menjadi kelebihan untuk mengurus anak. Hal ini disebabkan jenis pekerjaan pada sektor informal bersifat heterogen dalam tingkat efisiensi. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh status pekerjaan dan jam kerja ibu bekerja terhadap status gizi anak di Indonesia melalui peluang kejadian malnutrisi anak dengan kategori standar z-score IMT (indeks masa tubuh) WHO (World Health Organization). Penelitian ini menggunakan variabel bebas utama status pekerjaan dan jam ibu bekerja pada tahun 2007 dan 2014 dengan variabel terikat peluang kejadian malnutrisi anak pada tahun 2014. Data yang digunakan berasal dari IFLS 4 dan 5 dengan model ekonometrika multinomial logistic regression. Secara umum, anak dengan ibu yang bekerja di sektor formal pada tahun 2014 menaikkan peluang kejadian malnutrisi anak dibandingkan anak dengan ibu yang bekerja di sektor informal. Selain itu, kenaikan jam kerja ibu yang bekerja di sektor formal menurunkan peluang kejadian malnutrisi anak dibandingkan anak dengan ibu yang bekerja di sektor informal.

Indonesia has a higher proportion of female workers in the informal sector. Indonesia is also experiencing double burden of malnutrition. Although several studies state that children with mothers who work in the informal sector have more advantages in flexibility of time and distance which can be an advantage in caring for children. This is because the type of work in the informal sector is heterogeneous in terms of efficiency. The aim of this study is to determine the effect of employment status and working hours of working mothers on the nutritional status of children in Indonesia through the probability of child malnutrition occurring in the WHO (World Health Organization) standard category of BMI z-score (body mass index). This study uses working mothers’ maternal employment’s status and working hours in 2007 and 2014 as interest variables and probability of child malnutrition in 2014 as the dependent variable. The data is from IFLS 4 and 5 and the method that is being used is multinomial logistic regression. In general, children with mothers working in the formal sector in 2014 increases the chance of child malnutrition compared to children with mothers working in the informal sector. In addition, the increase in working hours of mothers who work in the formal sector reduces the chance of child malnutrition compared to children of mothers who work in the informal sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purna Fitria
"ABSTRAK
Membandingkan pengeluaran rumah tangga dan garis kemiskinan nasional, sekitar 24.78 dari rumah tangga di Indonesia berada di bawah garis kemiskinan setidaknya satu kali dalam periode 14 tahun. Menggunakan Model Ordered Logit, studi ini menguji determinan dari status kemiskinan rumah tangga dan menganalisa efek relatif dari aset dan karakteristik rumah tangga yang berbeda-beda dari satu waktu terhadap status kemiskinan mereka di kemudian hari. Memakai tiga gelombang Survey IFLS Indonesian Family Life Survey , yaitu tahun 2000, 2007 dan 2014, serta dengan mengelompokkan rumah tangga menjadi lima regional utama berdasarkan lokasi, studi ini menemukan bahwa aset berupa bangunan, kendaraan, perhiasan dan tabungan berperan penting dalam menentukan status kemiskinan rumah tangga di Indonesia. Selain itu, beberapa variable demografi dan sosial-ekonomi juga secara statistik berpengaruh terhadap status kemiskinan di Indonesia. Namun, determinan dari status kemiskinan bervariasi antar regional. Studi ini menemukan bahwa kemungkinan dari suatu rumah tangga untuk menjadi miskin berkepanjangan maupun sebaliknya tidak pernah miskin sama sekali lebih besar terjadi di regional Jawa dan Bali. Sementara kemungkinan untuk rumah tangga menjadi miskin sementara waktu lebih tinggi di regional luar Jawa dan Bali.

ABSTRACT
Comparing household expenditure and national poverty line, about 24.78 of households in Indonesia experienced poverty expenditure below the poverty line at least once within 14 year period. By utilizing the Ordered Logit Model, this study examines the determinants of household poverty status and analyze the relative effect of different household assets and characteristics on their poverty status. Employing three waves of Indonesia Family Life Survey IFLS consisting of household level data from the year of 2000, 2007 and 2014, and categorized households into five main regions based on their location, this study finds that assets building, vehicle, jewelry and savings play important role in determining poverty status of households in Indonesia. Some demographic and socio economic variables are confirmed to be statistically significant to poverty status in Indonesia. However, the determinants of poverty status vary within regions. This study also finds that the probability of households either to be chronic poor or never poor is higher in Java and Bali, while the probability of transient poverty is found higher outside Java and Bali. "
2016
T47498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>