Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Afif Hardiyanto
"Wakaf belum menjadi instrumen utama keuangan syariah di Indonesia. Indeks Literasi Wakaf (ILW) Indonesia di tahun 2020 masih dalam kategori rendah. Wakaf di Indonesia sendiri selama ini masih terkonsentrasi di wakaf tanah dan belum digunakan untuk keperluan produktif. Padahal, preferensi masyarakat sudah mulai bergeser untuk melakukan wakaf menggunakan uang. Salah satu produk yang dapat mengakomodasi keinginan tersebut adalah produk wakaf dalam asuransi syariah. Apalagi kondisi pandemi akibat Covid-19 meningkatkan pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan konsumsi sektor kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi menggunakan produk wakaf asuransi syariah. Penelitian dilakukan menggunakan desain Theory of Planned Behaivour dengan menambahkan variabel tertentu. Analisis dilakukan menggunakan metode Partial Least Square­-Structural Equation Modeling. Hasil analisis menunjukkan variabel social concern dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel attitude. Selain itu, variabel subjective norms dan perceived behavioral control juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel intensi. Akan tetapi, variabel attitude tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel intensi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan literasi dan minat masyarakat untuk menggunakan produk wakaf dalam asuransi syariah dan menjadi referensi bagi lembaga wakaf dan asuransi syariah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Waqf has not yet become the main instrument of Islamic finance in Indonesia. The Indonesian Waqf Literacy Index (ILW) in 2020 is still in the low category. Waqf in Indonesia itself is still concentrated in land waqf and has not been used for productive purposes. Meanwhile, people's preferences have begun to shift to waqf using money. One product that can accommodate this desire is waqf products in sharia insurance. Moreover, the pandemic condition due to Covid-19 has increased public spending for the consumption needs of the health sector. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence the intention to use Islamic insurance waqf products. The research was conducted using the Theory of Planned Behavior design by adding certain variables. The analysis was carried out using the Partial Least Square-Structural Equation Modeling method. The results of the analysis show that social concern and religiosity have a positive and significant effect on attitude. In addition, subjective norms and perceived behavioral control variables also have a positive and significant effect on intention. However, attitude does not have a significant effect on the intention. The results of this study are expected to increase literacy and public interest in using waqf products in sharia insurance and become a reference for waqf institutions and sharia insurance to increase public participation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Respati Yamadagni
"Penelitian ini melihat pengaruh penyaluran hasil wakaf produktif terhadap pemberdayaan usaha penerima hasil wakaf dengan studi kasus program pemberdayaan ekonomi Tabung Wakaf Indonesia (TWI). Aspek yang dilihat adalah pengaruh penyaluran hasil wakaf produktif terhadap pemberdayaan usaha, serta perbedaan pendapatan penerima hasil wakaf. Fokus penelitian ini pada penyaluran hasil wakaf produktif TWI di tahun 2012 kepada Gapoktan Al Ikhwan, Cianjur, dengan jumlah sampel adalah 145 petani. Analisis penelitian menggunakan model persamaan struktural dengan variabel pemberian modal, pelatihan, pendampingan, pemberdayaan usaha, dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan pendampingan berpengaruh signifikan terhadap pemberdayaan usaha, sedangkan pemberian modal dan pelatihan tidak berpengaruh signifikan. Pemberdayaan usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan, sementara pemberian modal tidak berpengaruh signifikan. Dari hasil uji perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah menerima penyaluran hasil wakaf produktif terlihat bahwa ada perbedaan pendapatan signifikan dengan rata-rata pendapatan meningkat sebesar Rp 9966.90.

This study focused on economic empowerment programs in Tabung Wakaf Indonesia (TWI) to see the influence of productive waqf distribution toward business empowerment, as well as differences in waqf recipients income. This study focused on the distribution of productive waqf in TWI in 2012 to Gapoktan Al Ikhwan, Cianjur. The sample were 145 farmer members. Analysis of research is using structural equation model. The results showed that mentoring has significant effect on the empowerment, while the capital provision and training has no significant effect. Empowerment also has significant effect on income, while capital provision has no significant effect on income. From the test results of the farmers' income differences showed that there are significant differences in income, with average income increased by Rp 9966.90."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ismail
"Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi yang strategis dalam mengembangkan wakaf produktif dengan luas 266 hektar aset wakaf yang tersebar di 5 kotamadya dan 1 kabupaten. Akan tetapi, hampir 82% penggunaan aset wakaf di DKI Jakarta masih diperuntukkan untuk tempat ibadah dan belum produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai aset tanah wakaf di DKI Jakarta dan memetakan prioritas masalah, solusi dan strategi pengembangan wakaf produktif di DKI Jakarta dengan menggunakan metode ANP (Analytical Network Process). Penelitian ini melibatkan pakar dan praktisi wakaf di DKI Jakarta yang terdiri regulator dan nazhir wakaf di DKI Jakarta. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa estimasi nilai aset tanah wakaf di DKI Jakarta mencapai 21,7 triliun rupiah. Selain itu, ditemukan juga bahwa nazhir merupakan aspek yang paling penting dalam menyelesaikan masalah wakaf produktif di DKI Jakarta. Permasalahan utama yang dihadapi nazhir di DKI Jakarta adalah rendahnya kompetensi nazhir dalam mengelola wakaf produktif. Sedangkan, permasalahan utama yang dihadapi regulator adalah kurangnya sosialisasi undang-undang Wakaf dan permasalahan utama bagi wakif adalah rendahnya pemahaman mengenai wakaf produktif. Solusi utama untuk nazhir DKI Jakarta adalah pelatihan nazhir wakaf DKI Jakarta oleh Kementerian Agama DKI Jakarta, sedangkan . solusi utama untuk regulator dan wakif adalah kerjasama dengan organisasi dakwah dan edukasi wakaf produktif kepada masyarakat. Selain itu, hasil penelitian ini merekomendasikan strategi utama untuk pengembangan wakaf di DKI Jakarta berupa sinergi antara regulator, nazhir dan pengusaha di DKI Jakarta. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi rekomendasi dalam pembuatan kebijakan wakaf produktif di DKI Jakarta. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya literatur dalam pengembangan wakaf produktif di Indonesia.

DKI Jakarta Province is a strategic province in developing productive waqf with an area of ​​265.98 hectares of waqf assets spread across 5 municipalities and 1 district. This study aims to determine the value of waqf land assets in DKI Jakarta and map the priority of problems, solutions and strategies for developing productive waqf in DKI Jakarta by using ANP (Analytical Network Process) method. This study involved experts of waqf practitioners in DKI Jakarta consist regulators and nazhir waqf of DKI Jakarta Province. The results of this study reveal that the value of waqf land assets in DKI Jakarta is worth 21 trillion rupiah. Nazhir is the most important aspect in developing productive waqf in DKI Jakarta. In addition, there is a strategy for developing productive waqf in DKI Jakarta and three priority issues and waqf solutions that are shared based on waqf stakeholders, namely regulators, waqf managers and waqf. The priority issue for Nazhir in DKI Jakarta is Nazhir low competence in managing productive waqf. The priority problem for regulators is the lack of socialization of Waqf laws and the priority of problems for waqif is the low understanding of productive waqf. The priority of the solution for Nazir DKI Jakarta is the nazhir training waqf by the Ministry of Religion of DKI Jakarta. The priority of the solution for regulators and Wakif is cooperation with da'wah organizations and educate waqf productive to the society. The priority strategy for the development of waqf in DKI Jakarta is the synergy between regulators, nazhirs and entrepreneurs in DKI Jakarta.This research is expected to become a recommendation for policy on the development of productive waqf in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nizar
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih besarnya gap realisasi penghimpunan wakaf uang terhadap perhitungan potensi wakaf uang di Indonesia. Berdasarkan penelitian sebelumnya, salah satu penyebabnya adalah persepsi masyarakat terhadap wakaf uang. Untuk itu, perlu di analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wakif terhadap wakaf uang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-korelasional (kausal), yang melihat hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, mazhab yang diikuti dan media informasi wakaf uang sebagai variabel bebas dan persepsi wakif tentang wakaf uang sebagai variabel terikat. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi logistik. Penelitian ini dilakukan di Badan Wakaf Indonesia dengan melibatkan 50 wakif sebagai responden.
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa dari empat variabel bebas yang diuji tingkat pendidikan memiliki probabilitas yang lebih besar di bandingkan variabel lainnya (tingkat pendapatan, mazhab yang diikuti, media informasi) dan signifikan secara statistik. Hasil ini karena responden dengan pendidikan lebih tinggi mampu mengolah informasi yang diterima secara lebih baik dibandingkan tingkat pendidikan yang lebih rendah sehingga membentuk pemahaman yang lebih baik.

The research was motivated by the realization of the gap is still big money to the calculation of the accumulation potential of cash waqf in Indonesia. Based on previous research, one reason is the perception wakif of cash waqf. For that, it is necessary in the analysis of the factors that influence perceptions of the cash waqf wakif. This research is a kind of descriptive-correlational research (causal).
This study looked at the relationship between education level, income level, mazhab and the information media cash waqf as independent variables and perceptions of the cash waqf wakif as the dependent variable. The method used is descriptive analysis and logistic regression. The research was conducted in Indonesia with the Waqf Board involving 50 wakif as respondents.
Based on data analysis wakif known that perception is influenced by level of education. Respondents (wakif) with higher education have a higher probability to accept or agree with cash waqf than those with lower education.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29853
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Wildan Abdurrahman
"Dengan berkembangnya teknologi, teknologi dalam mobil pun semakin canggih. Salah satunya adalah pada sistem infotainment media mobil. Beberapa sistem infotainment mobil kini dapat terhubung dengan smartphone melalui aplikasi smartphone connected car infotainment system seperti Android Auto dan Apple CarPlay. Meskipun sistem ini sudah banyak digunakan pengemudi, namun masih belum jelas apa saja faktor yang memengaruhi niat pengemudi untuk menggunakan sistem ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis niat pengguna terhadap penggunaan sistem infotainment mobil yang terhubung dengan smartphone yaitu Android Auto dan Apple CarPlay dengan mencari faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner melalui media sosial dan berhasil mendapatkan sebanyak 82 responden. Pengolahan data dilakukan dengan aplikasi SmartPLS dengan menggunakan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor perceived task-technology-fit, prior similar experience, computer self-efficacy, dan driving enjoyment memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perceived usefulness dan perceived ease of use yang secara tidak langsung juga memiliki pengaruh terhadap intention to use. Perceived usefulness merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap intention to use. Perusahaan penyedia dan pengembang Car Infotainment System juga sebaiknya mengimplementasikan Android Auto dan Apple CarPlay pada produk-produknya di masa depan.

With the development of technology, the technology in the car is even more sophisticated. One of them is the car's media infotainment system. Several car infotainment systems can now be connected to a smartphone through connected car infotainment system smartphone applications such as Android Auto and Apple CarPlay. Although this system is already widely used by drivers, it is still unclear what factors influence drivers' intention to use this system. Therefore, this study aims to analyze user intentions towards using a smartphone-connected car infotainment system, namely Android Auto and Apple CarPlay by looking for what factors influence it. This study used a quantitative approach by distributing questionnaires through social media and managed to get as many as 82 respondents. Data processing is carried out with the SmartPLS application using the PLS-SEM method. The results showed that perceived task-technology-fit, prior similar experience, computer self-efficacy, and driving enjoyment factors had a significant positive effect on perceived usefulness and perceived ease of use which indirectly also had an influence on intention to use. Perceived usefulness is a variable that has the most significant influence on intention to use. Car Infotainment System providers and developers should also implement Android Auto and Apple CarPlay in their products in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Fajri
"Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki potensi yang besar untuk perekonomian Indonesia. Bank Indonesia menyatakan bahwa pada tahun 2019, jumlah dana remitansi yang masuk dari PMI sekitar US$11,345 miliar. Selain itu, Pekerja Migran Indonesia juga memiliki peran dinamis dalam mendorong tumbuhnya wirausaha baru. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk menganalisis lebih dalam terkait dengan penggunaan dana remitansi yang dihasilkan oleh Purna PMI. Peneliti juga melakukan eksplorasi terkait dengan faktor-faktor pembentuk intensi kewirausahaan dari Purna PMI ketika mereka melakukan usaha. Lebih lanjut, penelitian ini juga mencoba untuk menggali bagaimana intensi kewirausahaan dan penggunaan dana remitansi dapat mendorong tumbuhnya perilaku wirausaha Purna PMI. Setelah melakukan wawancara dan FGD kepada Purna PMI, ada beberapa faktor pembentuk intensi kewirausahaan yang ditemukan pada Purna PMI seperti Attitudes, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control dan faktor Pendidikan. Selain itu, dana remitansi yang dihasilkan oleh pekerja migran Indonesia cenderung digunakan untuk membeli aset, tabungan, membantu keluarga, biaya pendidikan dan wirausaha. Temuan lebih lanjut disimpulkan bahwa intensi kewirausahaan dan pemanfaatan dana remitansi berkontribusi dalam mendukung kegiatan wirausaha Purna PMI. Dalam merumuskan temuan-temuan ini, sebuah studi kasus dilakukan pada 44 Purna PMI di 3 provinsi di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Indonesian Return Migrant has significant economic potential for the country. Bank Indonesia said in 2019, the amount of remittance from the Indonesian Return Migrant reach around US$11,345 billion. Besides, the Indonesian Return Migrant has a dynamic role in supporting a new entrepreneur. In this study, the researchers try to have an in-depth analysis of remittance benefits from the Indonesian Return Migrant. The researchers do exploration about how the entrepreneurial intention of the Indonesian Return Migrant formed when they build a business. Next, this study wants to find how the entrepreneurial intention and the remittance beneficial can support the entrepreneurship behavior of Indonesian Return Migrants. After having an interview and focus group discussion (FGD) to the Indonesian Return Migrant, there are some entrepreneurial intention factors found. They are Attitudes, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control, and Educational factors. Then, remittance beneficial earned by the Indonesian Return Migrant used for asset, saving, helping families, education expense and making business. Another finding shows that entrepreneurship intention and remittance beneficial have a contribution in supporting entrepreneurship behavior of the Indonesian Return Migrant. In conducting the results, a case study was held to 44 Indonesian Return Migrants from 3 provinces in Java; East Java, Central Java, and West Java."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Febrian Pehryi
"Kemajuan pesat di bidang teknologi digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Salah satunya adalah munculnya layanan telekonsultasi yang memungkinkan individu untuk melakukan konsultasi medis secara jarak jauh. Melalui studi kasus Halodoc, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari metode konsultasi konvensional ke platform telekonsultasi Halodoc, dengan menggunakan pendekatan affordance. Pendekatan mixed-method digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan 10 responden pada tahap kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor affordance perception dari platform telekonsultasi Halodoc. Terdapat enam konstruk affordance perception yang teridentifikasi dari layanan telekonsultasi Halodoc, yakni accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, dan information clarity. Sementara itu, pada tahap kuantitatif penelitian, data 413 responden dilakukan analisis dengan metode PLS-SEM untuk memahami interaksi variabel-variabel pada model penelitian. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa health data sharing affordance dan information clarity affordance berhasil memengaruhi niat beralih pengguna ke platform telekonsultasi secara signifikan melalui variabel social presence dan perceived usefulness. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat berpindah ke layanan telekonsultasi dan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan penggunaan layanan telekonsultasi.

The rapid advancements in digital technology have brought significant changes across various sectors, including healthcare. One such change is the emergence of teleconsultation services, which allow individuals to conduct medical consultations remotely. Through a case study of Halodoc, this research aims to analyze the factors influencing users' intentions to switch from conventional consultation methods to the Halodoc teleconsultation platform, using an affordance approach.This study employs a mixed-method approach, beginning with qualitative interviews of 10 respondents to identify the affordance perception factors of the Halodoc teleconsultation platform. Six affordance perception constructs were identified: accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, and information clarity. Subsequently, the quantitative phase of the study involved analyzing data from 413 respondents using the PLS-SEM method to understand the interactions among variables in the research model. Quantitative analysis results indicate that health data sharing affordance and information clarity affordance significantly influence users' intention to switch to the teleconsultation platform through the variables of social presence and perceived usefulness. This research contributes to understanding the factors that affect the adoption of teleconsultation services and can assist in developing strategies to enhance the acceptance and usage of digital health services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Horasi Ondiraja
"Kemajuan pesat di bidang teknologi digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Salah satunya adalah munculnya layanan telekonsultasi yang memungkinkan individu untuk melakukan konsultasi medis secara jarak jauh. Melalui studi kasus Halodoc, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari metode konsultasi konvensional ke platform telekonsultasi Halodoc, dengan menggunakan pendekatan affordance. Pendekatan mixed-method digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan 10 responden pada tahap kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor affordance perception dari platform telekonsultasi Halodoc. Terdapat enam konstruk affordance perception yang teridentifikasi dari layanan telekonsultasi Halodoc, yakni accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, dan information clarity. Sementara itu, pada tahap kuantitatif penelitian, data 413 responden dilakukan analisis dengan metode PLS-SEM untuk memahami interaksi variabel-variabel pada model penelitian. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa health data sharing affordance dan information clarity affordance berhasil memengaruhi niat beralih pengguna ke platform telekonsultasi secara signifikan melalui variabel social presence dan perceived usefulness. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat berpindah ke layanan telekonsultasi dan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan penggunaan layanan telekonsultasi.

The rapid advancements in digital technology have brought significant changes across various sectors, including healthcare. One such change is the emergence of teleconsultation services, which allow individuals to conduct medical consultations remotely. Through a case study of Halodoc, this research aims to analyze the factors influencing users' intentions to switch from conventional consultation methods to the Halodoc teleconsultation platform, using an affordance approach.This study employs a mixed-method approach, beginning with qualitative interviews of 10 respondents to identify the affordance perception factors of the Halodoc teleconsultation platform. Six affordance perception constructs were identified: accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, and information clarity. Subsequently, the quantitative phase of the study involved analyzing data from 413 respondents using the PLS-SEM method to understand the interactions among variables in the research model. Quantitative analysis results indicate that health data sharing affordance and information clarity affordance significantly influence users' intention to switch to the teleconsultation platform through the variables of social presence and perceived usefulness. This research contributes to understanding the factors that affect the adoption of teleconsultation services and can assist in developing strategies to enhance the acceptance and usage of digital health services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isabelle Yansim
"Kemajuan pesat di bidang teknologi digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Salah satunya adalah munculnya layanan telekonsultasi yang memungkinkan individu untuk melakukan konsultasi medis secara jarak jauh. Melalui studi kasus Halodoc, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari metode konsultasi konvensional ke platform telekonsultasi Halodoc, dengan menggunakan pendekatan affordance. Pendekatan mixed-method digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan 10 responden pada tahap kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor affordance perception dari platform telekonsultasi Halodoc. Terdapat enam konstruk affordance perception yang teridentifikasi dari layanan telekonsultasi Halodoc, yakni accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, dan information clarity. Sementara itu, pada tahap kuantitatif penelitian, data 413 responden dilakukan analisis dengan metode PLS-SEM untuk memahami interaksi variabel-variabel pada model penelitian. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa health data sharing affordance dan information clarity affordance berhasil memengaruhi niat beralih pengguna ke platform telekonsultasi secara signifikan melalui variabel social presence dan perceived usefulness. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat berpindah ke layanan telekonsultasi dan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan penggunaan layanan telekonsultasi.

The rapid advancements in digital technology have brought significant changes across various sectors, including healthcare. One such change is the emergence of teleconsultation services, which allow individuals to conduct medical consultations remotely. Through a case study of Halodoc, this research aims to analyze the factors influencing users' intentions to switch from conventional consultation methods to the Halodoc teleconsultation platform, using an affordance approach.This study employs a mixed-method approach, beginning with qualitative interviews of 10 respondents to identify the affordance perception factors of the Halodoc teleconsultation platform. Six affordance perception constructs were identified: accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, and information clarity. Subsequently, the quantitative phase of the study involved analyzing data from 413 respondents using the PLS-SEM method to understand the interactions among variables in the research model. Quantitative analysis results indicate that health data sharing affordance and information clarity affordance significantly influence users' intention to switch to the teleconsultation platform through the variables of social presence and perceived usefulness. This research contributes to understanding the factors that affect the adoption of teleconsultation services and can assist in developing strategies to enhance the acceptance and usage of digital health services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Tasya Effendy
"Pandemi COVID-19 telah banyak mempengaruhi aspek kehidupan, salah satunya adalah aspek ekonomi. Negara Indonesia, mengalami banyak penurunan ekonomi dan berakibat pada penurunan ekonomi rumah tangga khususnya bagi mahasiswa. Dalam hal tersebut, seorang wirausahawan memiliki peran yang besar dalam pembangunan ekonomi melalui penciptaan inovasi, lapangan kerja, dan kesejahteraan. Untuk menciptakan wirausahawan, perlu adanya minat berwirausaha yang tumbuh sejak dini. Salah satunya adalah mahasiswa. Mahasiswa dianggap sudah memasuki tahap awal dewasa, yang artinya masa tersebut adalah masa peralihan dari remaja ke dewasa dalam pemilihan karier. Pada masa tersebut, muncul banyak minat pada diri mahasiswa, salah satunya adalah minat berwirausaha. Minat berwirausaha dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Faktor yang diduga menjelaskan minat berwirausaha mahasiswa adalah jenis kelamin, lingkungan keluarga, keluarga wirausahawan, sikap mental berwirausaha, keinginan memperoleh pendapatan, pendidikan kewirausahaan, dan penggunaan media sosial. Metode yang digunakan adalah mann-whitney dan analisis regresi linier berganda, untuk melihat variabel-variabel yang menjelaskan minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian ini menggunakan data primer sebanyak 620 mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia dengan 240 mahasiswa laki-laki dan 380 mahasiswa perempuan dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa, kemudian mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan FMIPA Universitas Indonesia memiliki faktor signifikan yang sama yaitu sikap mental berwirausaha, persepsi berwirausaha, keinginan memperoleh pendapatan, pendidikan kewirausahaan, dan penggunaan media sosial. Perbedaan antara minat berwirausaha pada mahasiswa laki-laki akan cenderung memiliki persepsi berwirausaha lebih tinggi dibandingkan mahasiswa perempuan

The COVID-19 pandemic has affected many aspects of life, one of which is economic. Indonesia experienced many economic downturns and resulted in a decline in the household economy especially for college students. In this regard, an entrepreneur has a large role in economic development through the creation of innovation, employment, and welfare. In order to create entrepreneurs, early entrepreneurial interest is needed. One of them is a student. Students are considered to have entered the early stages of adulthood, which means that the period is the transition from adolescence to adulthood in career choice. During this time, there was a great deal of interest in students, one of which was entrepreneurial interest. Entrepreneurial interest is influenced by many factors. The study aims to look at factors that significantly affect entrepreneurial interest in male and female students. Factors that allegedly explain students' entrepreneurial interests include gender, family environment, entrepreneurial family, entrepreneurial mental attitude, income, entrepreneurial education, and social media use. The methods used are mann-whitney and multiple linier regression analysis, to look at variables that explain students' entrepreneurial interests. The study used 620 primary data from the University of Indonesia's FMIPA students with 240 male and 380 female students and sampling using purposive sampling. The results show that gender influences student entrepreneurship, male and female students of FMIPA University of Indonesia have similar significant factors: entrepreneurial mental attitude, entrepreneurial perception, income, entrepreneurial education, and social media useThe difference between entrepreneurial interest in male students will tend to have a higher perception of entrepreneurship than female students."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>