Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Izza Navira Fadhilah
"Hipertensi disebut sebagai penyakit yang membunuh secara diam-diam karena tidak menimbulkan tanda dan gejala yang jelas serta merusak pembuluh darah, jantung, ginjal, dan organ tubuh lainnya. Salah satu faktor yang mencetuskan peningkatan tekanan darah yakni kurangnya aktivitas fisik. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi melalui penerapan yoga yang dilakukan selama 30-45 menit dalam 8 sesi selama 2 minggu. Penerapan intervensi latihan fisik yoga dilakukan sesui prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur). Hasil evaluasi setelah penerapan intervensi keperawatan dan yoga menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dengan rerata penurunan 7,07 mmHg pada sistolik dan 4,06 mmHg pada diastolik. Latihan fisik yoga dapat digunakan sebagai salah satu intervensi alternatif bagi klien dengan hipertensi. Kata kunci: aktivitas fisik, hipertensi, yoga.

Hypertension is called as “silent killer” because it does not cause clear signs and symptoms and damages the blood vessels, heart, kidneys, and other body organs. One of the factors that trigger an increase in blood pressure is lack of physical activity. The aim of this nurse final scientific paper is to provide an overview and analysis of nursing care for families with hypertension through the application of yoga which is carried out for 30-45 minutes in 8 sessions for 2 weeks. The implementation of the yoga physical exercise intervention was carried out according to the BBTT principle (Good, True, Measurable, and Regular). The results of the evaluation after application of nursing intervention and yoga shows a decrease of blood pressure with an average decrease of 7.07 mmHg in systolic and 4.06 mmHg in diastolic. Yoga can be used as an alternative intervention for clients with hypertension. Keywords: hypertension, physical activity, yoga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatwasari Insani Kamil
"Prevalensi hipertensi meningkat dua kali lipat secara signifikan pada 30 tahun terakhir. Menurut American Heart Association (AHA), penduduk dengan usia 20 tahun ke atas mengalami hipertensi hingga mencapai angka 74,5 juta jiwa, akan tetapi sebanyak 90-95% kasus belum diketahui penyebabnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2021 terdapat 4.607.116 jiwa penderita hipertensi (10,39%) dengan nilai tertinggi berdasarkan data tahun 2021 berada di Kabupaten Bogor sebanyak 986.323 jiwa dan nilai tertinggi di Kota Banjar sebanyak 27.776 jiwa penderita hipertensi. Hipertensi menjadi urutan pertama dari 10 penyakit tidak menular di Kota Depok. Penderita Hipertensi terbanyak yang dialami oleh masyarakat berada di Kelurahan Jatijajar yaitu dengan hipertensi primer sebanyak 13.621 jiwa dari jumlah penduduk 38.281 jiwa. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penerapan intervensi terapi relaksasi genggam jari dan relaksasi tarik napas dalam pada pasien dewasa dengan hipertensi terhadap penurunan tekanan darah di RW 02 dan RW 04, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Hasil dari intervensi terapi relaksasi genggam jari dan tarik napas dalam setelah 4 minggu kunjungan rumaPh dengan durasi 20 menit yang diberikan kepada 3 klien dengan masalah hipertensi. Penurunan tekanan darah dilihat melalui MAP (Mean Arterial Pressure), dimana pada klien pertama terjadi penurunan sebanyak 14,3 mmHg, klien kedua penurunan sebanyak 12 mmHg, dan klien ketiga terjadi penurunan sebanyak 10 mmHg. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terapi genggam jari dan tarik napas dalam dapat menurunkan tekanan darah yang dilihat dari MAP pada penderita hipertensi.

The prevalence of hypertension has doubled significantly in the last 30 years. According to the American Heart Association (AHA), people aged 20 years and over experience hypertension to reach 74.5 million people, but as many as 90-95% of cases have no known cause. Based on data from the West Java Health Office in 2021 there were 4,607,116 people with hypertension (10.39%) with the highest score based on 2021 data in Bogor Regency with 986,323 people and the highest score in Banjar City with 27,776 people with hypertension. Hypertension is the first order of 10 non-communicable diseases in Depok City. Most of the people with hypertension experienced were in the Jatijajar sub-district, namely with primary hypertension as many as 13,621 people out of a population of 38,281 people. Writing this scientific paper aims to provide an overview of the application of finger grip relaxation therapy interventions and deep breathing relaxation in adult patients with hypertension to lowering blood pressure in RW 02 and RW 04, Jatijajar Village, Tapos District, Depok City, West Java. The research method used is a case study. The results of the finger holding relaxation therapy intervention and deep breathing after 4 weeks of home visits with a duration of 20 minutes given to 3 clients with hypertension problems. The decrease in blood pressure was seen through MAP (Mean Arterial Pressure), where the first client decreased by 14.3 mmHg, the second client decreased by 12 mmHg, and the third client decreased by 10 mmHg. Therefore, it can be concluded that finger holding therapy and deep breathing can reduce blood pressure as seen from MAP in hypertensive patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Nurul Hidayah
"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan dunia yang dapat memengaruhi kualitas kesehatan individu dalam keluarga. Faktor risiko yang mendominasi penyebab hipertensi adalah gaya hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan stres. Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats menjadi salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah. Karya Ilmiah Akhir Ners akhir ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats dalam menurunkan tekanan darah pada keluarga Bapak P. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan keluarga dan analisis kasus mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi. Hasil intervensi menunjukkan terjadi penurunan tekanan sistolik sebanyak 6,25 poin (5-10 mmHg) dan tekanan darah diastolik sebesar 3,75 poin (0-5 mmHg), serta rerata penurunan frekuensi nadi sejumlah 4,63 poin (4-6 kali). Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats diberikan dalam rentang 10 menit selama 8 kali kunjungan. Penelitian ini merekomendasikan penerapan kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats pada klien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

Hypertension is still a health problem in Indonesia and the world that can affect the quality of health of individuals in the family. The risk factors that dominate the cause of hypertension are an unhealthy lifestyle, lack of physical activity, and stress. The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy is one way to reduce high blood pressure. This final scientific paper aims to describe the effectiveness of the combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in reducing blood pressure in Mr. P's family. The method used is family nursing care and case analysis from the assessment stage to the evaluation stage. The results of the intervention showed a decrease in systolic pressure of 6.25 points (5-10 mmHg) and diastolic blood pressure of 3.75 points (0-5 mmHg), and an average decrease in pulse rate of 4.63 points (4-6 times). The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy was given in a span of 10 minutes for 8 visits. This study recommends the application of a combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in hypertensive clients to lower blood pressure. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lupita Triani
"ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak yang sering terjadi di masyarakat perkotaan khususnya pada lansia sebagai populasi rentan yang disebabkan karena kurangnya latihan fisik. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan keluarga dengan intervensi keperawatan latihan fisik. Metode palaksanaan yang digunakan adalah praktik asuhan keperawatan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah melakukan latihan fisik secara rutin selama 3 minggu. Latihan fisik yang dilakukan adalah berjalan kaki dan senam hipertensi untuk lansia yang dilakukan selama 45 menit dengan intensitas sedang. Karya ilmiah ini merekomendasikan latihan fisik sebagai salah satu intervensi untuk mengontrol tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak yang sering terjadi di masyarakat perkotaan khususnya pada lansia sebagai populasi rentan yang disebabkan karena kurangnya latihan fisik. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan keluarga dengan intervensi keperawatan latihan fisik. Metode palaksanaan yang digunakan adalah praktik asuhan keperawatan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah melakukan latihan fisik secara rutin selama 3 minggu. Latihan fisik yang dilakukan adalah berjalan kaki dan senam hipertensi untuk lansia yang dilakukan selama 45 menit dengan intensitas sedang. Karya ilmiah ini merekomendasikan latihan fisik sebagai salah satu intervensi untuk mengontrol tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.

ABSTRACT
Hypertension is one of the most common health problems that often occur in urban society especially in elderly as vulnerable population caused by lack of physical exercise. This scientific work aims to describe the results of family nursing care with nursing physical exercise intervention. The implementation method used is nursing care practice. The results showed a decrease in blood pressure after a routine physical exercise for 3 weeks. Physical exercise performed is walking and hypertensive gymnastics for the elderly who performed at least 45 minutes with moderate intensity. This study recommends physical exercise as one of the interventions to control blood pressure in the elderly with hypertension. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Meita Pramudya
"Hipertensi merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian. Hipertensi dapat dimiliki oleh siapa saja dan dari kelompok usia mana saja, termasuk kelompok usia dewasa dan penderita hipertensi diperkirakan akan terus bertambah setiap tahun. Pada tahun 2018, terdapat 34,1% penderita hipertensi di Indonesia, dan diperkirakan pada tahun 2025 penderita hipertensi akan mencapai angka 1,5 miliar di seluruh dunia. Hipertensi dapat diakibatkan oleh beberapa faktor risiko, salah satunya yaitu kurangnya aktivitas fisik. Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran serta analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dan menggunakan intervensi unggulan yaitu aktivitas fisik yoga. Latihan fisik yoga dilakukan selama 4 minggu dalam 9 kali pertemuan. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer dilakukan sebelum dan sesudah melakukan latihan fisik yoga untuk melihat perubahan pada tekanan darah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi latihan fisik yoga yang dilakukan dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 8,4 mmHg dan menurunkan tekanan darah diastolik sebanyak 4,5 mmHg. Penerapan intervensi latihan fisik yoga ini harus dilakukan dengan kondisi fokus dan konsentrasi penuh. Latihan fisik yoga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi klien dengan hipertensi sebagai upaya dalam menurunkan tekanan darah.


Hypertension is a disease that is still a concern. Hypertension can be owned by anyone and from any age group, including adults. People with hypertension are expected to continue to grow every year. In 2018, there were 34.1% of people with hypertension in Indonesia, and estimated in 2025 people with hypertension will reach 1.5 billion worldwide. Hypertension can be caused by several risk factors, one of which is lack of physical activity. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview and analysis of family nursing care with hypertension and using an intervention that is yoga. Yoga is carried out for 3 weeks in 9 meetings. Blood pressure measurement by using a Sphygmomanometer is performed before and after doing yoga to see changes in blood pressure. The results of the evaluation showed that yoga can lower systolic blood pressure by 8.4 mmHg and lowering diastolic blood pressure by 4.5 mmHg. The application of yoga intervention should be made with full focus and concentration. Yoga can be used as an alternative for clients with hypertension as an attempt to lower blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Setianingsih
"Hipertensi di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 34,11% berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018. Diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya belum terdiagnosis. Persentase tersebut membuat Indonesia masuk ke peringkat 5 dengan kasus hipertensi terbanyak di dunia. Jawa Barat menjadi provinsi dengan prevalensi tertinggi ke-2 di Indonesia yaitu sebesar 39,6% dan menjadi penyumbang angka kedua terbesar di Indonesia. Hipertensi juga menjadi peringkat pertama pada sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan Puskesmas Kota Depok. Hipertensi juga masih menjadi penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan semua golongan umur di Puskesmas Jatijajar dan menjadi salah satu penyebab kematian pada ibu. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan Memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dengan melakukan intervensi diet hipertensi mentimun pada keluarga Ibu W di Kelurahan Jatijajar di RW 07, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi dilakukan selama 12 hari kunjungan dengan pemberian intervensi diet DASH pro mentimun selama 7 hari yang diberikan kepada 3 klien dengan masalah hipertensi. Mentimun diberikan dengan dilalap pada pagi hari sebanyak 150 gr dengan kulitnya. Hasil menunjukkan terjadi penurunan dari pertama kali pertemuan dibandingkan dengan akhir setelah diberikan intervensi didapatkan rata-rata penurunan untuk tekanan sistolik sebesar 15,6% dan tekanan sistolik sebesar 15,2 %. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terapi diet hipertensi pro mentimun dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Hypertension in Indonesia has a prevalence of 34.11% based on the 2018 Basic Health Research. It is estimated that only 1/3 of hypertension cases in Indonesia are diagnosed, the rest are undiagnosed. This percentage makes Indonesia ranked 5th with the most hypertension cases in the world. West Java is the province with the 2nd highest prevalence in Indonesia at 39.6% and is the second largest contributor in Indonesia. Hypertension is also ranked first in the top ten most common diseases in outpatients of the Depok City Health Center. Hypertension is also still the most common disease in outpatients of all age groups at Jatijajar Health Center and is one of the causes of maternal death. The writing of this scientific paper aims to provide an overview of family nursing care with hypertension by intervening with a cucumber hypertension diet in the family of Mrs. W in Jatijajar Village in RW 07, Jatijajar Village, Tapos District, Depok City, West Java. The research method used is a case study. The intervention was carried out for 12 days of visits with the provision of DASH pro cucumber diet intervention for 7 days given to 3 clients with hypertension problems. Cucumber is given by being burned in the morning as much as 150 gr with the skin. The results showed a decrease from the first meeting compared to the end after the intervention was given, the average decrease for systolic pressure was 15.6% and systolic pressure was 15.2%. Therefore, it can be concluded that pro-cucumber hypertension diet therapy can reduce blood pressure in hypertensive patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mylynda Puteri
"Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai silent killer di Indonesia. Salah satu cara mengontrol tekanan darah adalah mengurangi faktor risiko yang menyebabkan peningkatan tekanan darah, salah satunya pengelolaan stress. Stress dapat diatasi dengan aplikasi panas dan teknik relaksasi. Kombinasi rendam kaki air rebusan jahe dan slow deep breathing dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Intervensi dilakukan selama 6 kali dalam 2 minggu yang dibagi menjadi 3 hari dalam seminggu selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 38 mmHg dari 160 mmHg menjadi 116 mmHg dengan rerata penurunan sebesar 6,3 mmHg. Sedangkan, penurunan tekanan darah diastolik sebesar 26 mmHg dari 94 mmHg menjadi 78 mmHg dengan rerata penurunan sebesar 4,3 mmHg. Faktor keberhasilan penurunan tekanan darah pada klien didukung oleh faktor lainnya. Saran terkait hasil studi kasus ini, penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan waktu intervensi yang lebih lama, serta memperhatikan faktor pendukung lainnya seperti pola makan, aktivitas fisik, kepatuhan obat, faktor lingkungan, dan tingkat keparahan hipertensi klien.

High blood pressure or hypertension is known as a silent killer in Indonesia. One of the techniques for controlling blood pressure is to reduce the risk factors that cause increased blood pressure, one of which is stress management. Stress can be managed by applying heat and relaxation techniques. The combination of soaking feet in boiled ginger water and deep breathing can slowly lower blood pressure in hypertensive patients. The intervention was carried out 6 times in 2 weeks which was divided into 3 days a week for 15 minutes. The results showed a decrease in systolic blood pressure of 38 mmHg from 160 mmHg to 116 mmHg with an average decrease of 6.3 mmHg. While the decrease in diastolic blood pressure was 26 mmHg from 94 mmHg to 78 mmHg with an average decrease of 4.3 mmHg. The success factor in lowering blood pressure in clients is supported by other factors, such as the starting point of hypertension classification in clients, diet, physical activity, medication compliance, environmental factors, and time factors for implementing the intervention. Suggestions related to the results of this case study, further research can be carried out with a longer time intervention, as well as considering other supporting factors such as diet, physical activity, drug availability, environmental factors, and the severity of the client's hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deva Anggriawan
"Hipertensi sebagai penyakit tidak menular di Indonesia masih tergolong tinggi prevalensinya. Hal penting yang harus dilakukan oleh pasien hipertensi adalah mengontrol tekanan darahnya agar mencegah komplikasi dan mencapai kualitas hidup yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 100 pasien yang berusia ≥18 tahun di kotamadya Jakarta Timur Puskesmas Kecamatan Makasar. Sampel didapatkan dengan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan beberapa kuesioner, di antaranya adalah kuesioner dukungan keluarga, motivasi, persepsi terkait penyakit hipertensi dan manajemennya, dan kepatuhan manajemen hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien memiliki kepatuhan manajemen hipertensi yang tinggi sekitar 82%. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan beberapa faktor dengan kepatuhan manajemen hipertensi, di antaranya meliputi durasi pengobatan antihipertensi (p value = 0,022 pada ± = 0,05), dukungan keluarga (p value = 0,009 pada  ± = 0,05), motivasi (0,002 pada α = 0,05), dan persepsi terkait penyakit dan manajemen hipertensi (p value = 0,0001 pada ± = 0,05). Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan manajamen hipertensi di Kecamatan Makasar Jakarta Timur berada di kategori tinggi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut meliputi durasi pengobatan antihipertensi, dukungan keluarga, motivasi, dan persepsi terkait penyakit dan manajemennya.

Hypertension as a non-communicable disease in Indonesia is still relatively high in prevalence. The important thing that hypertensive patients must do is control their blood pressure to prevent complications and achieve a good quality of life. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The research sample consisted of 100 patients aged ≥18 years in the East Jakarta municipality, Makasar District Health Center. The sample was obtained using convenience sampling technique. This study used several questionnaires, including questionnaires on family support, motivation, perceptions regarding hypertension and its management, and compliance with hypertension management. The results showed that patients had high hypertension management compliance of around 82%. The results of the study were analyzed using the chi-square test, showing that there was a significant relationship between several factors and compliance with hypertension management, including duration of antihypertensive treatment (p value = 0.022 at ± = 0.05), family support (p value = 0.009 at α = 0 .05), motivation (0.002 at ± = 0.05), and perceptions regarding hypertension disease and management (p value = 0.0001 at ± = 0.05). It can be concluded that compliance with hypertension management in Makasar District, East Jakarta is in the high category, and the factors that influence this include duration of antihypertensive treatment, family support, motivation, and perceptions regarding the disease and its management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Judyca Sarinah
"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular terbesar di Indonesia, khususnya pada agregat lansia perkotaan. Hipertensi ini juga dapat menjadi faktor risiko munculnya penyakit tidak menular lain seperti diabetes. Salah satu penyebab hipertensi yaitu konsumsi makanan/ minuman tinggi natrium dan alkohol. Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan keefektifan penerapan diet hipertensi dalam menurunkan tekanan darah Ibu SB dengan dukungan keluarga. Metode yang digunakan yaitu asuhan keperawatan keluarga dan studi kasus yaitu mulai dari pengkajian hingga evaluasi. Hasil intervensi keperawatan selama 7 minggu menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 40 mmHg dan penurunan tekanan diastolik sebesar 20 mmHg. Diet hipertensi ini diterapkan selama 2 minggu. Penelitian ini merekomendasikan penerapan diet hipertensi disertai dengan dukungan keluarga untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.

Hypertension is the biggest non-communicable disease in Indonesia, especially in elderly aggregate of urban area. Hypertension can be a risk factor of the other non communicable disease, such as: diabetes. One of the causes of hypertension is consumption of food/ drink with high natrium and alcohol. Hypertension diet is one of intervention for lowering blood pressure for the people with hypertension. This scientific project has aim to describe the effectiveness of hypertension diet for lowering the blood pressure of Mrs. SB with the family support. The method of this project is nursing care and case study which is started from assessment until evaluation. The result shows as long as 7 weeks, there are lowering of the systolic blood pressure 40 mmHg and diastolic blood pressure 20 mmHg. The hypertension diet is applied and evaluated 13 times. This research recommends the hypertension diet with the family support for lowering the blood pressure of elderly with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zhara Juliane
"Terhitung sejak 30 Januari 2020, World Health Organization (WHO) telah resmi menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) karena adanya peningkatan kasus yang signifikan dan kasus konfirmasi di beberapa negara lain (World Health Organization, 2020a). Pada April 2021, angka kematian Covid-19 di Indonesia telah menyentuh 4,68% dimana angka tersebut lebih tinggi dari angka kematian rata-rata global yaitu 3,79%.
Studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukan adanya hubungan hipertensi dan diabetes melitus terhadap kesintasan pasien Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dan diabetes melitus terhadap kesintasan pasien Covid- 19 di RSJPD Harapan Kita Jakarta Maret 2020 - April 2021.
Penelitian kohort retrospektif ini menggunakan analisis survival cox regression untuk mengetahui kesintasan. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dari Divisi PPI dan penelusuran rekam medik. Penelitian ini melibatkan jumlah sampel sebesar 433 pasien konfirmasi Covid-19 yang diambil menggunakan teknik random sampling.
Hasil analisis menunjukan hipertensi dan diabetes melitus berhubungan bermakna dengan kejadian kematian pada pasien Covid-19 di RSJPD Harapan Kita Maret 2020 - April 2021 setelah dikontrol oleh faktor perancu usia, penyakit ginjal kronik, perawata intensif, dan penyakit paru kronik. dengan adjusted hazard ratio sebesar 1,518 (95% CI: 1,101 – 2,985) p-value 0,025. Perlu adanya triase pasien yang tepat dan pemantauan khusus serta penanganan yang adekuat untuk pasien Covid-19 yang memiliki faktor risiko hipertensi dan diabetes melitus untuk mencegah terjadinya kematian.

As of January 30 2020, the World Health Organization (WHO) deemed Covid-19 as a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) due to a significant increase of cases and confirmed cases in several countries (World Health Organization, 2020a). In April 2021, the mortality rate of COVID-19 in Indonesia reached 4.68%, which is higher than the global average mortality rate of 3.79%. Previous studies have shown that there is a relationship between hypertension and diabetes mellitus on the survival of Covid-19 patients. This study aims to determine the relationship between hypertension and diabetes mellitus on the survival of Covid- 19 patients at RSJPD Harapan Kita Jakarta March 2020 - April 2021.
This retrospective cohort study was conducted using cox regression analysis to determine survival. This study uses secondary data provided by the infection prevention and control division of Harapan Kita and medical record tracing. The study involved a total of 433 confirmed Covid-19 patients who were selected using random sampling technique.
The results of the analysis show that hypertension and diabetes mellitus were significantly related to the incidence of death in Covid-19 patients at RSJPD Harapan Kita March 2020 - April 2021 after being controlled for confounding factor namely chronic lung disease with an adjusted hazard ratio of 1.518 (95% CI: 1,101 – 2,985), p-value 0.025. Proper triage of patients is needed, as well as rigorous monitoring and adequate treatment for Covid-19 patients who suffer from hypertension and diabetes mellitus to prevent further mortality and morbidity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>