Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Nidaul Lathifah
"Tujuan ke-11 SDGs tentang membangun kota dan pemukiman berkelanjutan dapat ditingkatkan melalui penataan ruang bangunan maupun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penyediaan RTH perkotaan telah diatur pada UU RI No. 11 tahun 2020 memiliki proporsi sebesar 30% terdiri dari 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Pada tahun 2019, Provinsi DKI Jakarta memiliki proporsi RTH perkotaan sebesar 9,8%. Proporsi RTH perkotaan dapat ditingkatkan melalui penyediaan RTH privat. Tujuan penelitian ini adalah merancang alternatif desain penataan RTH privat di hunian pada lahan terbatas. Metode penelitian ini yaitu menganalisis preferensi masyarakat mengenai penyediaan RTH Privat, expert judgment dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan perancangan menggunakan Curic Sun Path Analysis Sketchup. Hasil penelitian ini adalah penggunaan vertical garden dan green roof menjadi alternatif desain RTH privat pada lahan terbatas dan menjadi saran kepada pemerintah mengenai Koefisien Daerah Hijau (KDH) pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB) mempertimbangkan luas lahan.

The 11th SDGs goal of building sustainable cities can be increased through building space planning and Green Open Space (GOS). Provision of urban GOS has been regulated in the RI Law no. 11 of 2020 has a proportion of 30% consisting of 20% public GOS and 10% private GOS. In 2019, DKI Jakarta Province has a proportion of urban GOS of 9.8%. The proportion of urban GOS can be increased through the provision of private GOS. The aim is an alternative design for the arrangement of private GOS in residential areas on limited land. This research method is to analyze people's preferences regarding the provision of private GOS, expert judgment with the Analytic Hierarchy Process (AHP) method and design using Curic Sun Path Analysis Sketchup. The results are vertical gardens and green roofs as an alternative to private GOS designs on limited land and a suggestion to the government regarding the Green Area Coefficient on the Building Permit considering the land area."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Siti Delima Amanda Putri
"Perumahan di daerah perkotaan telah meningkat secara dramatis seiring dengan pertumbuhan populasi yang besar dan meningkatnya arus urbanisasi. Laju urbanisasi menurut Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 - 2035, Statistik Indonesia tahun 2013, dalam 25 tahun ke depan akan meningkat rata-rata sebesar 72,5%. Arus urbanisasi menyebabkan berbagai macam permasalahan perkotaan salah satunya adalah pemukiman informal yang mayoritas berada di Kampung. Pemerintah Jakarta telah membuat kebijakan tentang pelaksanaan Kampung dan Penataan Masyarakat di Jakarta khususnya (Kepgub 878/2018). Tujuan dalam penelitian mengkaji implementasi kebijakan yang terkait dengan Kampung Kota. Selanjutnya menganalisis perubahan luas permukiman informal melalui analisis spasial (SIG) dengan Citra Resolusi Satelit Tinggi dalam kurun waktu 2010, 2016, dan 2020. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara secara mendalam, observasi lapangan, dan studi kepustakaan.

Housing in urban areas has increased dramatically along with massive population growth and increasing urbanization flow. The pace of urbanization according to the Indonesia Population Projection 2010-2035, Statistics Indonesia (2013) in the next 25 years will increase by an average of 72.5%. One of the urban problems by that circumstance is informal settlement that occur in Kampung. Jakarta government has created a policy about Kampung and Community arrangement implementation in Jakarta particularly for specific district (Kepgub 878/2019). The purpose of this research are to examine the implementation of policies related to Kampung and analyze the changes of informal settlements through spatial analysys (GIS) with high resolution sattelite imagery in 2010, 2016, and 2020. The research used a qualitative approach with indepth interview, observation, and literature review."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Pengembangan Perkotaan, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosefina Anggraini
"Sebuah tempat dan ruang yang memiliki nama tentu saja memiliki cerita dan sejarah yang panjang dalam pembentukannya. Wilayah Pesisir Utara Jakarta merupakan wilayah yang sangat potensial untuk dikembangkan sekaligus rentan terhadap terjadinya perubahan sosial, budaya serta lingkungan sebagaimana yang terjadi Kamal Muara. Dinamika perubahan tersebut akan dijabarkan dalam disertasi ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berupa wawancara dan pengamatan. Selain itu, pengumpulan dan penggunaan data citra Landsat juga dilakukan guna memperoleh gambaran tentang pemanfaatan lahan di pesisir Jakarta. Teknik ground check, tracing, tracking dan geotagging yang digunakan dalam penelitian ini berguna untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci tentang pemanfaatan lahan di pesisir Jakarta. Berdasarkan pengumpulan data, ditemukan bahwa dinamika penciptaan ruang di Kamal Muara terjadi karena adanya interaksi para aktor sebagai agensi yang memiliki kepentingan terkait ruang di Kamal Muara. Interaksi juga dilatarbelakangi oleh material yang ada di wilayah Kamal Muara. Berbagai interaksi tersebut yang pada akhirnya menciptakan ruang yang tidak tunggal sekaligus menunjukkan terjadinya urban sprawling lahan permukiman ke arah Utara yang mengokupasi wilayah perairan pesisir Jakarta.

A place and space that has a name has a long story and history in its formation. The North Coast of Jakarta is an area with great potential to be developed as well as vulnerable to social, cultural and environmental changes as happened in Kamal Muara. The dynamics of these changes will be described in this dissertation using qualitative research methods with interviews and observations techniques. In addition, the collection and use of Landsat imagery data is also carried out in order to obtain an overview of land use on the coast of Jakarta. The ground check, tracing, tracking and geotagging techniques used in this study are useful for obtaining a more detailed picture of land use on the coast of Jakarta. Based on data collection, it was found that the dynamics of space creation in Kamal Muara occurred because of the interaction of actors as agencies who have interests related to space in Kamal Muara. The interaction is also motivated by the material around them in Kamal Muara. These various interactions ultimately create a space that is not singular and at the same time shows the occurrence of urban sprawling to the northern part of Jakarta that occupies Jakarta’s coastal area."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Pramudya Arifsyah
"Latar belakang penelitian ini adalah pemekaran kota Bogor yang berimplikasi pada alih fungsi lahan akibat pertumbuhan dan kebutuhan sarana dan prasarana sehingga menggantikan lahan yang tidak memberikan dampak ekonomi secara langsung yaitu Ruang Terbuka Hijau (RTH). Keberadaan RTH mengalami perubahan nyata total luas lahan dari tahun ke tahun khususnya pada tahun 2009 sebesar 5.459,5 ha, tahun 2013 sebesar 5.321,1 ha, dan tahun 2022 sebesar 4.772,5 ha. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan deteksi penutup lahan RTH dengan menganalisis perubahan spasial penutup lahan RTH berdasarkan informasi yang dapat diperoleh dari interpretasi citra dengan klasifikasi object based dan menjelaskan parameter yang digunakan, uji akurasi yang dilakukan, dan perubahan spasial RTH. Proses ini mempertimbangkan keakuratan klasifikasi dengan menggunakan data referensi citra Maxar Google Earth Pro yang disesuaikan dengan citra-citra yang digunakan dalam penelitian, menggunakan perhitungan Confusion Matrix untuk uji akurasi sehingga menghasilkan nilai kappa keakuratan penutup lahan RTH di kota Bogor. Hasil dari penelitian ini adalah kelas Lahan Terbangun menjadi faktor perubahan sehingga lahan RTH mengalami penurunan nilai luas lahan. Kelas Lahan Terbangun kian meningkat akibat terjadinya urbanisasi yang memengaruhi peningkatan angka jumlah penduduk, kemudahan aksesibilitas dalam kota dan antarkota, sehingga memunculkan laju ekonomi yang baik. Oleh karena itu, terjadilah alih fungsi lahan di kota Bogor, sehingga kebutuhan akan lahan meningkat dan berpengaruh pada terjadinya perubahan penutup lahan untuk menunjang kehidupan masyarakat. Hasil uji klasifikasi object based setiap tahunnya memiliki nilai yang baik yaitu 0.73 untuk tahun 2009 dan 2013 serta 0.74 untuk tahun 2022 sehingga layak. Hasil akhir penelitian adalah melakukan strategi penyediaan RTH yaitu memulihkan lahan yang telah beralihfungsi.

The background of this research is the expansion of the city of Bogor which has implications for land conversion due to growth and the need for facilities and infrastructure so that it replaces land that does not have a direct economic impact, namely Green Open Space (RTH). The existence of green open space has changed in total land area from year to year, especially in 2009 it was 5,459.5 ha, in 2013 it was 5,321.1 ha, and in 2022 it was 4,772.5 ha. This study aims to detect green open space land cover by analyzing spatial changes in green open space land cover based on information that can be obtained from image interpretation with object based classification and explaining the parameters used, accuracy tests performed, and spatial changes to green open space. This process takes into account the accuracy of the classification by using Maxar Google Earth Pro image reference data which is adjusted to the images used in the study, using the Confusion Matrix calculations for the accuracy test to produce an accurate kappa value for green open space in the city of Bogor. The results of this study are that the built-up land class is a factor of change so that green open space experiences a decrease in the value of land area. The class of built-up land is increasing due to urbanization which affects the increase in population numbers, ease of accessibility within cities and between cities, giving rise to good economic growth. Therefore, there has been a change in land use in the city of Bogor, so that the need for land has increased and this has affected land cover changes to support people's lives. The results of the object based classification test each year have a good value of 0.73 for 2009 and 2013 and 0.74 for 2022 so it is feasible. The final result of the research is to carry out a strategy of providing green open space, namely restoring land that has been converted.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Findi Anarsi
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan manajemen ruang terbuka pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Jakarta Timur dan faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan Manajemen Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta Timur. Teori yang digunakan adalah pembangunan berkelanjutan, kota, perencanaan kota, tata ruang, ruang terbuka, ruang terbuka hijau, dan manajemen ruang terbuka. Penelitian ini dilakukan secara Post Positivist dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen atau pengelolaan RTH di Jakarta Timur belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dibuktikan belum terpenuhinya secara maksimal 3 (tiga) dari 6 (enam) dimensi yaitu Policy, Investment, dan Maintenance. Dalam pelaksanaan manajemen RTH di Jakarta Timur memiliki beberapa kendala diantaranya berkaitan dengan sumber daya (manusia dan anggaran), keterbatasan peralatan operasional, dan kurangnya kesadaran masyarakat.

The research is aimed to describe management of open spaces in the green open space in East Jakarta and the factors that hinder the implementation of the management of green open space (RTH) in East Jakarta. The theory used is sustainable development, city, town planning, zoning, open space, green open spaces and open space management. The research is done in Post positivist descriptive design.
The research results show that the implementation of the management of open green space in East Jakarta has not been implemented optimally. This is evidenced by from six dimention, only three dimention that have fulfilled, among which Policy, Investment, and Maintenance. In the implementation of the management of green space in East Jakarta has several constraints including with regard to the resources (human and budgetary), operational equipment limitations, and lack of public awareness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2016
S64053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayah Fajar Istiarni
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana proses pembebasan lahan terkait alih fungsi lahan komersil menjadi RTH di Jalan Siliwangi, Rawalumbu, Kota Bekasi. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembebasan lahan. Hasil dari penelitin ini menunjukkan bahwa proses pembebasan lahan terkait alih fungsi lahan komersil menjadi RTH di Jalan Siliwangi terdiri dari proses perencanaan, proses persiapan, dan proses pelaksanaan. Proses perencanaan terdiri dari proses penetapan lahan yang dibebaskan dan penyusunan RKA. Proses persiapan terdiri dari rapat persiapan, survei dan pemberitahuan perencanaan pembebasan yang terdiri dari sosialisasi dan konsultasi publik. Proses pelaksanaan, proses ini terdiri dari inventarisasi dan identifikasi kepemilikan tanah dan penetapan ganti rugi. Di dalam pelaksanaanya, terdapat beberapa permasalahan yang muncul yaitu belum adanya kesepakatan harga antara pemerintah Kota Bekasi dengan para pemilik lahan dan adanya penolakan dari beberapa warga yang tidak mau tanah/lahannya dibebaskan. Kata Kunci: Pembebasan lahan, alih fungsi, ruang terbuka hijau (RTH).

This research was conducted to discusses about the Land Acquisition Process Related to Commercial Land Use Change into Open Green Space RTH at Siliwangi Street, Rawalumbu, Bekasi City. The paradigm used in this research is qualitative by using in depth interview and documentation study for data collection. The purpose of this research is to find out how is the process of land acquisition. The result of this research indicates that the Process of land acquisition in Siliwangi Street consists of planning process, preparation process, and implementation process. The planning process consists of land clearing and RKA preparation. The preparatory process consists of preparatory meetings, surveys, and announcing the planning of land acquisition, socialization and public consultant. Process implementation consists of identification of land ownership and the determination of compensation. Several problems are found in the implementation, the absence of price agreement between local governments and land owners, and also some citizens refused for the land to be freed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Rina Meilina Francine
"Teknologi taman vertikal (dinding hijau) merupakan suatu konsep penanaman vegetasi alami yang dibangun secara tegak lurus atau vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi potensi taman vertikal sebagai suatu solusi keterbatasan ruang hijau dan pengendali kualitas udara di wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) terbatas pada wilayah gedung bertingkat tinggi. Penelitian ini juga bertujuan mengidentifikasi komponen biaya dan manfaat serta mengetahui pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat terhadap teknologi taman vertikal ini.
Analisis dilakukan dengan metode perbandingan berdasarkan kondisi eksisting tutupan tanah berdasarkan hasil citra Landsat dan pengukuran kualitas udara, analisis biaya dan manfaat serta analisis frekuensi untuk kuesioner. Proporsi luas tutupan vegetasi pada wilayah penelitian sebesar 21,13%, taman vertikal mampu menjadi RTH pengendali kualitas udara dengan menurunkan konsentrasi CO2 sebesar 4,85%, nilai B/C ratio sebesar 14,63 serta pengelola gedung memiliki tingkat persepsi terhadap manfaat teknologi taman vertikal diatas 75,9%.

Vertical garden technology (green wall) is a concept of natural vegetation constructed perpendicularly or vertically. This study aims to analyze and identify potential vertical garden as a green solution to space limitations and control of air quality in the area of green open space (RTH) is limited to the area of high-rise buildings. This study also aims to identify the components of the costs and benefits as well as knowing knowledge, perceptions and attitudes towards this vertical garden technologies.
The analysis was performed by the method of comparison based on the existing condition of land cover based on Landsat imagery and measurement of air quality, cost-benefit analysis and frequency analysis to the questionnaires. Proportion of vegetation covered in the study area by 21,13%, vertical gardens could become RTH controlling air quality by reducing CO2 concentration of 4,89% , the value of B/C ratio of 14,63 and building management have a certain level of perceptions of the benefits of vertical garden technologies above 75,9%.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Katherine Fortunata
"Tesis ini membahas mengenai pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau khususnya di wilayah Jakarta Utara karena tidak sesuai dengan Pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Penataan Ruang. Permasalahannya adalah pelaksanaan dan hambatan dalam pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau dan pelaksanaan dan hambatan dalam pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau di wilayah Jakarta Utara termasuk atas objek Taman Bersih Manusiawi Wibawa. Metode penelitian yang dipakai dalam tesis ini adalah yuridis empiris dimana penelitian ini menggunakan peraturan perundang-undangan serta norma-norma hukum yang ada dan didukung dengan hasil wawancara dengan narasumber untuk mendapatkan hasil dari penelitian, untuk menganalisis sejauh manakah suatu peraturan yang berlaku secara efektif. Hasil penelitian yang penulis dapatkan bahwa Pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Penataan Ruang belum terpenuhi, hambatannya karena kurangnya Tanah Negara dan banyaknya tanah hak, padatnya permukiman di wilayah Jakarta Utara, kurangnya anggaran untuk pembebasan tanah, sulitnya mencapai mufakat dari musyawarah, perbedaan persepsi antara masyarakat dengan Pemerintah, kurangnya ketegasan dari Pemerintah, adanya kelemahan dalam pelaksanaan dan belum adanya tim pengkaji kelayakan yang ditawarkan masyarakat.

The focus of this study is discusses the use of land procurement for green open space especially in North Jakarta because it does not comply with Article 29 paragraph 2 in Spatial Planning Law. The problem are the implementation and obstacles in North Jakarta is included in the object of Dignified Humane Clean Garden. The Method used in this thesis is empirical juridical where it used regulations and existing legal norms and was supported by interview results, to analyze how effective is the applied regulation. The research results show that Article 29 Paragraph 2 Land Spatial Law is not fulfilled. The obstacles are the lack of State rsquo s land, the excessive amount of righted land, the dense populated area in North Jakarta, the lack of budget for land accquisition, the difficulty to gain consensus from a communal disccusion, the difference of perception between the community and the government, the weaknesses in the implementation and the inexistence of worthiness review team.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T50733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indah Susilowati
"Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mengamanatkan bahwa proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 % dari wilayah kota. Sedangkan RTH yang dimiliki oleh Jakarta baru mencapai 9.6 %. Pada kota-kota besar yang terlanjur sudah berkembang seperti Jakarta sulit memenuhi target tersebut termasuk di dalamnya RTH Pemakaman. Jakarta mengalami krisis lahan pemakaman dimana sudah banyak areal pemakaman yang penuh dan terjadi alih fungsi guna lahan. Hal ini menuntut penelitian untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi dalam implementasi kebijakan penataan ruang pada RTH dengan fokus areal pemakaman di Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan positivism/ kuantitatif. Pengumpulan data sekunder dan wawancara mendalam dilakukan pada pihak pemerintah, swasta dan masyarakat. Faktor-faktor diperoleh dalam proses penelitian adalah ketersediaan anggaran, regulasi penataan ruang, struktur organisasi dan dukungan politik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan anggaran terbatas, regulasi penataan ruang menyimpang, struktur organisasi belum mendukung, dan dukungan politik tidak konsisten dalam membela kepentingan umum.

The Law Number 26 of the Year 2007 on space management mandates that the proportion of the green open space in the city area is at least 30% out of the city area. Meanwhile, the Green Open Space (GOS) owned by Jakarta only reaches 9.6%. In the big cities which have been developed like Jakarta, it is difficult to accomplish the target, including the target on the Cemetery GOS. Jakarta suffers from the cemetery land crisis as many cemetery areas are full, and the function of some of these cemetery areas has been altered. This situation requires research to seek for factors influencing the implementation of the space management policy on the GOS with the focus of the cemetery area in Jakarta.
This research uses the positivism/quantitative approach. The secondary data collection and the in-depth interview were conducted to the government, the private sector, and the society. The factors obtained in the research process are the budget availability, the space management regulations, the organizational structure, and the political support. The research results show that the budget availability is limited, the space management regulations deviate, the organizational structure has not supported, and the political support is not consistent in defending public interests.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadhil Hidayah
"Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi hanya berjumlah sekitar 14,46% yang belum dapat mencapai target 20% runtuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik serta dibutuhkan pendanaan untuk pembebasan lahan persil bidang tanah sebesar Rp. 2.261.748.181.458.400 untuk pembebasan lahan persil bidang tanah pada Tipe Hak Guna Bangunan, Hak Milik, dan Hak Lain guna Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik dengan mengacu kepada sampel sebaran NJOP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Besaran Penggunaan Lahan pada tahun 2019 terdapat fungsi yang dapat diasumsikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) proporsi luasan menjadi sebesar 14,33% juga masih dibawah batasan target 20 persen untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik. Dalam menentukan prioritas Ruang Terbuka Hijau (RTH) diresmikan kriteria berdasarkan variabel Suhu Permukaan, Index Kerapatan Vegetasi, Index Kerapatan Bangunan dan Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Didapatkan 101 Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Based on the Detailed Spatial Planning and Zoning Regulations, only around 14.46% have not been able to achieve the 20% target for Public Green Open Space and funding is needed for land acquisition for parcels of land amounting to Rp. 2,261,748,181,458,400 for land acquisition for parcels of land in the Type of Building Use Rights, Ownership Rights, and Other Rights for Public Green Open Space by referring to the sample distribution of the DKI Jakarta Province NJOP in 2018. The amount of land use in 2019 is the function that can be assumed as Green Open Space the proportion of the area to 14.33% is also still below the target limit of 20 percent for Public Green Open Space. In determining the priority of Green Open Space criteria were inaugurated based on the variables of Surface Temperature, Vegetation Density Index, Building Density Index and Green Open Space Classification. Obtained 101 Priority Locations of Green Open Space.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>