Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafiqah Nur Viviani
"Praktik kerja profesi apoteker dilakukan di PT Dankos Farma, PT Anugerah Pharmindo Lestari, dan Apotek Kimia Farma 352 Margonda pada bulan Juli-Desember tahun 2021. Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini memberikan beberapa informasi terkait dengan peran apoteker dalam mengaplikasikan Annex 1 Good Manufacturing Practices (GMP) Guide tentang Manufacture of sterile drugs (GUI-0119) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 2018 Aneks 1 tentang Pembuatan Produk Steril, mengaplikasikan Corrective and Preventive Action (CAPA) dalam upaya pencegahan dan penyelesaian masalah, merancang aplikasi kualifikasi pelanggan untuk PBF Anugerah Pharmindo Lestari, dan melakukan proses praktik kefarmasian jarak jauh atau Telefarma. Laporan disusun menggunakan metode pengkajian atau penelusuran studi literatur dan wawancara dengan pasien atau narasumber yang dilakukan pada periode Juli – Desember tahun 2021. Wawancara dengan pasien atau narasumber dibimbing secara langsung oleh Pembimbing Lapangan (Pembimbing I) dan secara tidak langsung oleh Pembimbing II. Hasil dari beberapa kegiatan ini menunjukkan bahwa apoteker baik di industri farmasi, PBF, maupun apotek memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas produk farmasi, pendistribusian produk farmasi, dan pelayanan kefarmasian. Selain itu, kegiatan ini penting dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan seorang calon apoteker.

The professional practice of pharmacists was carried out at PT Dankos Farma, PT Anugerah Pharmindo Lestari, and Apotek Kimia Farma 352 Margonda from July-December 2021. This Pharmacist Professional Practice Report provides some information related to the role of pharmacists in applying Annex 1 Good Manufacturing Practices (GMP) Guide on Manufacturing of sterile drugs (GUI-0119) and Good Manufacturing Practices (GMP) 2018 Annex 1 on Manufacturing of Sterile Products, applying Corrective and Preventive Action (CAPA) in efforts to prevent and solving problems, designing customer qualification applications for PBF Anugerah Pharmindo Lestari, and carry out the process of remote pharmacy practice or Telefarma. The report was prepared using the study method or literature study search and interviews with patients or interviewees from July to December 2021. Interviews with patients or interviewees were guided directly by the Field Supervisor (Supervisor I) and indirectly by Supervisor II. The results of these activities indicate that pharmacists in the pharmaceutical industry, PBF, and pharmacies have a vital role in improving the quality of pharmaceutical products, distribution of pharmaceutical products, and pharmaceutical services. In addition, this activity is essential to increase the experience and knowledge of a prospective pharmacist."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahda Sabila Eddy Yusuf
"Interaksi obat didefinisikan sebagai perubahan efek obat karena penambahan obat lain secara bersamaan untuk penyakit yang sama atau berbeda. Interaksi obat memberikan respon secara fisiologis yang disebabkan oleh kombinasi dua atau lebih obat berbeda dari yang diharapkan oleh penggunaan masing-masing obat. Interaksi obat terjadi kira-kira 2,2 % hingga 30% dari total pasien di rawat inap. Sementara itu pada pasien rawat jalan dan pasien di apotek. interaksi obat menyebabkan lebih dari 38% ADR dan menyumbang kepada 1,1% kasus kemasukan ke rumah sakit. Antara faktor prevalensi tinggi interaksi obat adalah usia pasien, jenis kelamin, Pendidikan, penyakit penyerta, dan jumlah obat yang diresepkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi obat dengan mengidentifikasi jenis dan mekanisme interaksi obat, dan kejadian ADRs terkait interaksi obat pada terapi pasien ICU COVID-19 Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Apotek Roxy Pitara Periode September – November 2021. Interaksi akan dianalisis dan dikaji menggunakan Lexicomp Drug-Drug Interaction Checker. Berdasarkan penilitian ini, interaksi obat sangat sering terjadi pada pasien ICU COVID-19. Interaksi banyak melibatkan Levofloksasin sebagai pilihan antibiotik untuk pasien COVID-19 dengan terapi lain dalam pengobatan COVID-19. Mayoritas interaksi obat merupakan jenis interaksi farmakodinamis yang lebih dari separuh bersifat aditif. Manakala di Apotek Roxy Pitara kejadian interaksi obat masih relatif rendah karena obat yang diresepkan untuk kebanyakan pasien dalam jumlah yang sedikit sehingga mengurangkan kemungkinan interaksi obat.

A drug interaction is defined as a change in the therapeutic effect of a drug due to the addition of another drug for the same or different disease. Drug interactions result in a physiological response caused by a combination of two or more drugs which are different from the expected outcome of each drug. Drug interactions occur in approximately 2.2% to 30% of the total hospitalized patients. Meanwhile for outpatients and patients at retail pharmacy, drug interactions accounted for more than 38% of ADRs and accounted for 1.1% of hospital admissions. Among the high prevalence factors for drug interactions were the patient's age, gender, education, comorbidities, and the number of drugs prescribed. This study aims to analyze drug interactions by identifying the types and mechanisms of drug interactions, and the incidence of ADRs related to drug interactions in the therapy of COVID-19 ICU patients at the University of Indonesia Hospital and Roxy Pitara Pharmacy for the Period September – November 2021. Interactions will be analysed and studied using Lexicomp Drug-Drug Interaction Checker. Based on this study, drug interactions are very common in COVID-19 ICU patients. Most of the interactions involved Levofloxacin as an antibiotic of choice for COVID-19 patients with other therapies in the treatment of COVID-19. Majority of the interactions are pharmacodynamic interaction with more than half are giving additive effect. While at the Roxy Pitara Pharmacy, the incidence of drug interactions is still relatively low because the drugs prescribed to most patients are in small amounts, thereby reducing the possibility of drug interactions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Auliya Yusuf
"Kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peran penting di Rumah Sakit, Apotek, dan Pedangang Besar Farmasi. Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki pelayanan minimal berupa tindakan bedah. Meskipun demikian, tindakan bedah rentan dengan adanya infeksi. Pemberian antibiotik profilaksis bedah dapat menghambat pertumbuhan bakteri kontaminan dan implan, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi. Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Apotek menyelenggarakan fungsi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, serta pelayanan farmasi klinis termasuk di komunitas. Sedangkan, penanggung jawab fasilitas distribusi merupakan seorang apoteker sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu fungsi dan peran apoteker di distribusi yaitu menyusun kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan. Fasilitas distribusi harus memastikan bahwa obat dan atau bahan obat yang diserahkan ke masyarakat disalurkan oleh pihak yang berhak atau berwenang.

Health is a human right and one of the elements of welfare that must be realized. Health workers are authorized to provide health services in accordance with their field of expertise. Pharmacists are health workers who have an important role in hospitals, apotek, and pharmaceutical wholesalers,  Hospitals are health care facilities that have minimal services in the form of surgery. However, surgery is prone to infection. Surgical prophylactic antibiotics can inhibit the growth of contaminant bacteria and implants, thereby reducing the risk of postoperative infection, known as Surgical Wound Infection. Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Pharmacies carry out the function of managing pharmaceutical preparations, medical devices, and disposable medical equipment, as well as clinical pharmacy services, including in the community. The person in charge of distribution facilities is a pharmacist in accordance with statutory regulations. One of the functions and roles of pharmacists in distribution is compiling qualifications and approvals for suppliers and customers. Distribution facilities must ensure that drugs and or medicinal ingredients delivered to the community are distributed by the rightful or authorized party."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Bahriyani Pamungkasih
"Dengan adanya perkembangan teknologi, mempengaruhi perubahan signifikan pada bidang kesehatan. Kesehatan adalah kebutuhan mendasar setiap manusia untuk dapat menjalani hidup layak dan produktif. Faktor yang mempengaruhi kondisi umum kesehatan di Indonesia yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan, berperan penting untuk tetap menjamin pelayanan kesehatan masyarakat seiring perkembangan teknologi. Sebagai penunjang pembelajaran calon apoteker, dilakukanlah praktik kerja profesi apoteker. Praktik kerja dilaksanakan pada Bulan Juli hingga November 2021. Praktik kerja dilakukan di Rumah Sakit Universitas Indonesia untuk mempelajari peran apoteker dalam pelayanan di instansi rumah sakit. Dalam bidang pemerintahan, dilakukan praktik kerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) untuk mengetahui gambaran peran apoteker sebagai pembuat dan pengawas regulasi obat. Praktik kerja juga dilakukan di Apotek Kimia Farma 382 Depok sebagai pembelajaran pelayanan kefarmasian di apotek. Pembelajaran peran apoteker termasuk dalam menganalisis permasalahan di tempat praktik kerja. Oleh karena itu, laporan ini akan membahas analisi masalah di setiap tempat praktik kerja.

The development of technology affects significant changes in the health sector. Health is a basic need for every human being to be able to live a decent and productive life. Factors that influence the general condition of health in Indonesia are the environment, behavior, and health services. As one of the health workers, Pharmacists have an essential role in guaranteeing public health services in line with technological developments. In support of learning of prospective pharmacists, a pharmacist's professional internships are carried out. Internships were held from July to November 2021. The internship is carried out at the Universitas Indonesia’s Hospital to study the role of pharmacists in services in hospital institutions. In the field of government, the internship is carried out at the Indonesian Food and Drug Supervisory Agency to describe the role of pharmacists as makers and supervisors of drug regulations. The internship is also carried out at Kimia Farma Pharmacy as a learning process for pharmaceutical services in pharmacies. Learning the role of pharmacists included analyzing problems in the workplace. Therefore, this report will discuss the analysis of the issues in each workplace practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Octa Linda Lestari
"Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Takeda Indonesia, PT Anugerah Pharmindo Lestari, Apotek Kimia Farma 352 Margonda. Tujuan dari pelaksanaan PKPA adalah untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker dan memahami serta melaksanakan kegiatan dalam berbagai bidang, baik industri, distributor maupun apotek secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Pada pelaksanaan PKPA juga dilakukan penyusunan tugas khusus yang berjudul “Pembuatan Standar Operating Procedure Penggunaan Alat Uji Ketebalan Bahan Pengemas PT Takeda Indonesia”, “Implementasi Alur dan Proses Kualifikasi Pelanggan Pada Rancangan Aplikasi APL Innovation Management System (IMS) di PT Anugerah Pharmindo Lestari”, dan “Pelaksanaan Home Pharmacy Cara pada Pasien Program Rujuk Balik (PRB) dengan Hipertensi di Apotek Kimia Farma 352 Margonda”. Penyusunan tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui, mengamati dan menganalisis implementasi tugas apoteker di bidang terkait.

Pharmacist Professional Work Practices are held at PT Takeda Indonesia, PT Anugerah Pharmindo Lestari, Apotek Kimia Farma 352 Margonda. The purpose of PKPA is to know and understand the roles and responsibilities of a pharmacist and understand and carry out activities in various fields, both industry, distributors and pharmacies, technically pharmaceutical and non-technical pharmacy. During the implementation of the PKPA, a special task was also carried out, entitled " reating Standard Operating Procedure of Usage of Thickness Tester for Packaging Materials at PT Takeda Indonesia's Quality Control Department", "Implementation of the Customer Qualification Flow and Process in the APL Innovation Management System (IMS) Application Design at PT Anugerah Pharmindo Lestari", and "Implementation of Home Pharmacy Method for Patients with Referral Program (PRB) with Hypertension at Apotek Kimia Farma 352 Margonda". The preparation of this special task aims to identify, observe and analyze the implementation of pharmacist duties in related fields."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurafifah Nirmala Dewi
"Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang berorientasi secara langsung kepada pasien. Pelayanan tersebut salah satunya di rumah sakit dan apotek. Apoteker memiliki kewajiban memberikan pelayanan kefarmasian dan meningkatkan mutu dalam penyelenggaraannya (Kemenkes, 2011). Proses kegiatan visite yang dilakukan bersama apoteker klinis dilakukan sesuai tahapan visite yaitu seleksi pasien, penggalian informasi, visite pasien serta pengkajian permasalahan terkait obat yang dituliskan dalam SOAP Apoteker. Apotek Roxy Sawangan merupakan salah satu cabang apotek roxy yang melayani pelayanan kefarmasian setiap hari nya. Adanya perbedaan yang signifikan antara obat keras gastritis yang terjual pada periode Mei-Juli 2021 dengan obat gastrititis yang diresepkan. Hal ini perlu adanya evaluasi dalam pengawasan penggunaan obat keras tanpa resep dokter. Pekerjaan apoteker dalam PP No 51 Tahun 2009 dalam distribusi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Pelayanan distribusi ini dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). Membuat proyek inovasi sebagai langkah pencegahan pemesanan ganda dapat ditambahkan fitur peringatan notifikasi sebagai langkah pencegahan pemesanan ganda pada sistem database system perusahan APL.

Pharmaceutical service is a health service that is oriented directly to the patient. One of these services is in hospitals and pharmacies. Pharmacists have an obligation to provide pharmaceutical services and improve the quality in their implementation (Ministry of Health, 2011). The process of visit activities carried out with clinical pharmacists according to the stages of the visit, namely patient selection, information gathering, patient visits and assessment of drug-related problems written in the pharmacist's SOAP. Roxy Sawangan Pharmacy is one of the Roxy pharmacy branches that serves pharmaceutical services every day. There is a significant difference between the gastritis drugs sold in the May-July 2021 period and the prescribed gastritis drugs. This requires an evaluation in the supervision of the use of hard drugs without a doctor's prescription. The work of pharmacists in PP No. 51 of 2009 in distribution is carried out in accordance with the provisions of Good Drug Distribution Methods (CDOB). This distribution service is carried out by Pharmaceutical Wholesalers (PBF). Creating an innovation project as a step to prevent double ordering, you can add a notification alert feature as a step to prevent double ordering in the APL company database system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Galang Reynaldi
"

Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan praktik kerja yang dilakukan oleh mahasiswa program profesi apoteker di instansi farmasi dengan tujuan mempelajari pekerjaan kefarmasian di masing-masing instansi. PKPA dilakukan di tiga instansi berbeda yaitu Apotek Atrika, Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Pedagang Besar Farmasi PT Anugerah Pharmindo Lestari. PKPA di Apotek Atrika bertujuan untuk mempelajari peran dan tanggung jawab apoteker di Apotek dan secara khusus membuat rancangan apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sebagai pelaksana program rujuk balik. Praktik Kerja di Rumah Sakit Universitas Indonesia bertujuan untuk mempelajari peran dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit dan secara khusus membuat analisa pemakaian dan kategori Dead Stock obat dan BMHP di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Indonesia. Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Anugerah Pharmindo Lestari bertujuan untuk mengetahui peran dan tanggung jawab apoteker dalam distribusi sediaan farmasi dan rantai pasok farmasi dan secara khusus membuat poster pengambilan produk di gudang untuk meminimalisir kesalahan dalam penyiapan produk yang akan didistribusikan.


Pharmacy Professional Internship is a work practice carried out by students of the pharmacist profession program in pharmaceutical institutions with the aim of studying pharmaceutical work in each agency. PKPA was carried out in three different institutions, namely Apotek Atrika, Universitas Indonesia Hospital and PT Anugerah Pharmindo Lestari. PKPA at Apotek Atrika aims to study the roles and responsibilities of pharmacists at Apotek and specifically to design a pharmacy in collaboration with BPJS Kesehatan as the executor of the referral program. The Pharmacy Professional Internship at the Universitas Indonesia Hospital aims to study the roles and responsibilities of pharmacists in hospitals and specifically to analyze the use and categories of drug Dead Stock and BMHP in the Emergency Installation of the Universitas Indonesia Hospital. Pharmacy Professional Internship at PT Anugerah Pharmindo Lestari aims to determine the roles and responsibilities of pharmacists in the distribution of pharmaceutical preparations and the pharmaceutical supply chain and specifically to make posters for taking products in warehouses to minimize errors in product preparation to be distributed.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Xadita Rahma Valentina
"Penulisan laporan tugas khusus dilakukan selama praktik kerja profesi apoteker di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Apotek Roxy Pitara, dan PT Anugerah Pharmindo Lestari. Dilakukan pembuatan denah tata ruang Depo Farmasi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Indonesia beserta metode penyimpanannya. Tujuannya untuk menjaga dan memastikan ketersediaan perbekalan farmasi serta memudahkan dalam hal pencarian dan pengawasan perbekalan farmasi. Penyusunan perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan literatur berupa Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, dengan menyesuaikan kondisi lapangan. Kesimpulan dari penulisan laporan tugas khusus ini yaitu tata ruang yang baik, penyusunan perbekalan farmasi, dan kartu stock membantu dalam memastikan ketersediaan, memudahkan dalam pencarian dan pengawasan, serta menjaga kondisi ruangan tetap rapi. Dilakukan analisa efek samping dan interaksi obat pada resep polifarmasi di Apotek Roxy Pitara dengan menganalisis beberapa resep polifarmasi pada bulan September 2021. Analisa efek samping dan interaksi obat pada resep polifarmasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek samping dan interaksi obat pada pasien dengan resep polifarmasi serta mengetahui tingkat keparahannya dan solusi dalam mengatasinya. Sampel yang digunakan berjumlah 5 resep yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditetapkan. Interaksi obat pada resep polifarmasi kemudian diidentifikasi melalui database menggunakan Medscape Drug Interactions Checker dan Lexicomp®, selanjutnya tingkat keparahan dikelompokan berdasarkan pada level minor, sedang dan mayor. Sedangkan penentuan dari mekanisme interaksi obat yang termasuk farmakokinetik dan farmakodinamik dilakukan berdasarkan literatur. Resep polifarmasi yang masuk pada bulan September khususnya sampel yang diambil banyak berasal dari pasien hipertensi atau penyakit kardiovaskular baik antar golongan yang sama maupun antar golongan yang berbeda. Dari resep-resep yang dianalisa, sebagian besar tidak menghasilkan interaksi yang serius dengan tingkat keparahan cenderung sedang dan minor, sehingga pada beberapa terapi kombinasi tidak diperlukan Tindakan tambahan dan beberapa terapi kombinasi lain perlu dilakukan pemantauan. Dilakukan inovasi pengadaan QR Code yang berisi data nama produk dan golongan produk untuk mempermudah proses penerimaan dan penyimpanan produk di PBF cabang di PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL). Inovasi pengadaan QR Code yang berisi data nama produk dan golongan produk ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan, memudahkan, dan mempercepat proses penerimaan dan penyimpanan produk yang dikirim oleh National Distribution Center (NDC) ke PBF cabang.

The writing of a special assignment report was carried out during the apothecary internship at Universitas Indonesia Hospital, Apotek Roxy Pitara, and PT Anugerah Pharmindo Lestari. The spatial plan and the storage method of the emergency room at Universitas Indonesia Hospital was made. The purpose is to maintain and ensure the availability of pharmaceutical supplies and facilitate the search and control of them. Preparation of pharmaceutical supplies is carried out based on the literature in the form of Guidelines for the Management of Pharmaceutical Supplies in Hospitals, by adjusting field conditions. The conclusion is that a good spatial plan, preparation of pharmaceutical supplies, and stock cards helps in ensuring availability, makes it easier to search and supervise, and keeps the condition of the room neat. Analysis of side effects and drug interactions on polypharmacy prescriptions at Apotek Roxy Pitara was carried out by analyzing several polypharmacy prescriptions that received in September 2021. This analysis aims to knowing side effects and drug interactions in patients with polypharmacy prescriptions and knowing severity and solutions to overcome them. The sample used was 5 prescriptions which were selected based on the inclusion and exclusion criteria that have been set. Drug interactions were then identified through the database using the Medscape Drug Interactions Checker and Lexicomp®, then the severity was grouped based on minor, moderate and major levels. Meanwhile, the determination of the mechanism of drug interaction including pharmacokinetics and pharmacodynamics was carried out based on the literature. The samples taken were mostly from patients with hypertension or cardiovascular disease, either between the same drug classes or between different drug classes. From the analyzed prescriptions, most of them did not cause a serious interaction with the severity tending to be moderate and minor, so that some combination were not needed additional measures and some other combination needed to be monitored. An innovation in the procurement of QR Codes containing data on product names and drug classes was carried out to facilitate the process of receiving and storing products at the PBF branch at PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL). This QR Code procurement innovation containing product name and drug class data can reduce errors, simplify, and speed up the process of receiving and storing products sent by the National Distribution Center (NDC) to PBF branches."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Septianawanti
"CPOB atau Cara Pembuatan Obat yang Baik bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Dalam CPOB tercantum persyaratan untuk ruang karantina. PT Hexpharm Jaya Laboratories memiliki ruang Work In Process (WIP) sebagai ruang karantina produk yang merupakan area penting dalam proses. Area ini digunakan sebagai tempat untuk karantina produk antara dan/atau tablet yang siap untuk dilakukan proses primary packaging. Kegiatan dan produk yang ada di ruang WIP harus sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), produk yang berada dalam ruang WIP harus jelas identitasnya, ruangan harus terjaga kebersihannya, wadah yang digunakan harus sesuai ketentuan, dan akses untuk memasuki ruang WIP harus terbatas hanya untuk orang yang memiliki wewenang, seperti supervisor dan PIC pada ruang produksi. Penumpukan dalam ruang WIP juga dapat menyebabkan mix up batch yang dapat terjadi apabila operator salah mengambil material atau saat operator menggeser wadah, label identitas dari produk yang menempel pada wadah terjatuh mengakibatkan kemungkinan label tertukar. Oleh karena itu, dalam tugas khusus ini penulis diminta untuk memanajemen ruang WIP agar lebih terstruktur dan sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik dengan cara pembuatan mapping dan lay out pada ruang WIP. Hasil yang didapat, hampir semua aspek pada ruang WIP PT. Hexpharm Jaya Laboratorium sudah sesuai dengan pedoman CPOB, hanya aspek kerapihan saja yang masih perlu ditingkatkan. Aspek kerapihan dapat diatasi dengan memanajemen ruang WIP dengan pembuatan mapping, hasilnya cukup efektif untuk membuat ruang WIP lebih terstruktur sehingga dapat menghindari risiko mix up batch dan memudahkan operator dalam mencari MSC atau MSS yang akan diproses

CPOB or Good Manufacturing Practices of Drugs aims to ensure that drugs are made consistently, meet the stipulated requirements and are in accordance with their intended use. In the GMP, the requirements for quarantine rooms are listed. PT Hexpharm Jaya Laboratories has a Work In Process (WIP) room as a product quarantine room which is an important area in the process. This area is used as a place for quarantine of intermediate products and/or tablets that are ready for the primary packaging process. The activities and products in the WIP room must comply with the guidelines for Good Manufacturing Practices (GMP), the product in the WIP room must have a clear identity, the room must be kept clean, the containers used must comply with the provisions, and access to enter the WIP room must be limited to authorized persons, such as supervisors and PICs in the production room. Stacking in the WIP chamber can also cause a mix up batch which can occur if the operator picks up the wrong material or when the operator shifts the container, the identity label of the product attached to the container falls, resulting in the possibility of labels being confused. Therefore, in this special task, the author is asked to manage the WIP room so that it is more structured and in accordance with the guidelines for the Good Manufacturing Practice of Medicine by mapping and laying out the WIP room. The results obtained, almost all aspects of the PT. Hexpharm Jaya Laboratory has complied with GMP guidelines, only the tidiness aspect still needs to be improved. The neatness aspect can be overcome by managing the WIP space by making a mapping, the results are quite effective in making the WIP room more structured so as to avoid the risk of batch mix ups and make it easier for operators to find MSC or MSS to be processed."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Larissa
"Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif, dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit Terdapat minimal 21 pelayanan yang wajib dimiliki oleh suatu rumah sakit, salah satunya adalah pelayanan farmasi. Pelayanan farmasi tersebut juga memiliki indikator pelayanan yang harus diperhatikan, salah satunya untuk melihat kecepatan pelayanan kefarmasian yaitu, waktu tunggu pelayanan resep. waktu tunggu pelayanan resep yang dimaksud hanyalah untuk resep obat-obatan, baik obat jadi maupun racikan. Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada pasien. Kegiatan untuk mencegah adanya masalah terkait obat yaitu melakukan pengkajian resep. Apoteker harus melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis. Pengkajian resep ini dilakukan oleh Apoteker di Rumah Sakit maupun Apotek.
.....Hospital is a health facility that provides individual health services including promotive, preventive, curative and rehabilitative services that provide inpatient, outpatient, and emergency services. Hospitals have an obligation to provide safe, quality, anti-discriminatory, and effective health services, by prioritizing the interests of patients in accordance with hospital service standards. There are at least 21 services that must be owned by a hospital, one of which is pharmacy services. The pharmacy service also has service indicators that must be considered, one of which is to see the speed of pharmaceutical services, namely, waiting time for prescription services. The waiting time for prescription services is only for prescription drugs, both ready-to-use drugs and concoctions. A prescription is a written request from a doctor, dentist or veterinarian to a pharmacist to make drugs in certain dosage forms and hand them over to patients. Activities to prevent drug-related problems are conducting prescription assessments. Pharmacists must conduct prescription reviews according to administrative requirements, pharmaceutical requirements and clinical requirements. This prescription review is carried out by pharmacists in hospitals and pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>