Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arin Swandari
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2019
345.023 ARI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Swandari
Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2019
364.132 3 ARI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Rachmatini
1973
S2212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coelho, Paulo
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014
869.3 COE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) , 1998
600 TEK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meidisyah
"Korupsi tidak hanya disebabkan oleh satu faktor tetapi merupakan hasil dari interaksi banyak faktor. Praktik korupsi menimbulkan kerugian dan memperlambat proses pemulihan ekonomi di Indonesia. Pengadaan publik adalah salah satu aktivitas pemerintah yang rentan terhadap korupsi.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model sistem dinamis yang memberikan gambaran interaksi faktor dan umpan balik yang mempengaruhi praktik korupsi di pengadaan publik serta menambahkan faktor pencegahan ke dalam model sistem dinamis baru dalam rangka pencegahan korupsi. Pengumpulan data awal dilakukan dengan menggunakan metode information retrieval & extraction berbasis web (web scrapping) serta named entity recognition (NER) yang menghasilkan basis data kasus korupsi di Indonesia sebagai dasar untuk menetukan sektor pemerintahan dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap praktik korupsi.
Model kebijakan terdiri dari skenario 1,2 dan 3 yaitu integrasi dokumen antara aplikasi SPSE dengan kemeterian/ lembaga/ direktorat, pengawasan melalui S.M.A.R.T (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology) dan mendesain hukum organisasi pengadaan proyek konstruksi yang berstruktur lebih horizontal. Dari 3 skenario kebijakan tersebut, skenario 1 integrasi dokumen antara aplikasi SPSE dengan kemeterian/ lembaga/ direktorat model terpilih menjadi solusi pengurangan korupsi di pengadaan barang/jasa proyek konstruksi. Solusi ini menghasilkan perhitungan jumlah kasus korupsi per tahun terkecil dan pemberantasan korupsi per tahun terbanyak dalam peniliain tingkat korupsi pengadaan barang/jasa proyek konstruksi di Indonesia.

Corruption is not only caused by one factor but is the result of the interaction of many factors. Corruption practices cause losses and slow down the process of economic recovery in Indonesia. Public procurement is one of the government activities that is vulnerable to corruption.
This study aims to design a dynamic system model that provides an overview of the interaction of factors and feedback that affect corrupt practices in public procurement as well as adding prevention factors to the new dynamic system model in order to prevent corruption. Preliminary data collection is done using web-based information retrieval & extraction (web scrapping) and named entity recognition (NER) methods which produce a database of corruption cases in Indonesia as a basis for determining government sectors with high levels of vulnerability to corrupt practices.
The policy model consists of scenarios 1,2 and 3, which are integration documents between the SPSE application and the ministries / institutions / directorates, supervision through S.M.A.R.T (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology) and designing procurement projects that have a more horizontal structure. Of the 3 policy scenarios, scenario 1 documents integration between the SPSE application and the selected model / agency / directorate model is the solution in implementing corruption in the procurement of construction project goods / services. This solution results in the calculation of the number of corruption per year and the most eradication corruption per year in assessing the level of corruption in the procurement of goods / services for construction projects in Indonesia.Corruption is not only caused by one factor but is the result of the interaction of many factors. Corruption practices cause losses and slow down the process of economic recovery in Indonesia. Public procurement is one of the government activities that is vulnerable to corruption.
This study aims to design a dynamic system model that provides an overview of the interaction of factors and feedback that affect corrupt practices in public procurement as well as adding prevention factors to the new dynamic system model in order to prevent corruption. Preliminary data collection is done using web-based information retrieval & extraction (web scrapping) and named entity recognition (NER) methods which produce a database of corruption cases in Indonesia as a basis for determining government sectors with high levels of vulnerability to corrupt practices.
The policy model consists of scenarios 1,2 and 3, which are integration documents between the SPSE application and the ministries / institutions / directorates, supervision through S.M.A.R.T (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology) and designing procurement projects that have a more horizontal structure. Of the 3 policy scenarios, scenario 1 documents integration between the SPSE application and the selected model / agency / directorate model is the solution in implementing corruption in the procurement of construction project goods / services. This solution results in the calculation of the number of corruption per year and the most eradication corruption per year in assessing the level of corruption in the procurement of goods / services for construction projects in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Surowo
"ABSTRAK. Periode Sejarah Revolusi Indonesia, 1945-1949 antara lain ditandai adanya sengketa Indonesia-Belanda yang mengakibatkan didirikannya Republik Indonesia Serikat, RIS. Salah satu negara bagian di dalam RIS adalah Negara Madura. Negara Madura berdiri setelah agresi militer pertama. Dalam waktu singkat Belanda dapat menduduki Pulau Madura karena adanya beberapa faktor pendukung, yaitu digunakannya Barisan Tjakra, didirikannya Persatuan Kebangsaan Madura dan diada_kannya blokade ekonomi selain dari kekuatan militernya yang memang lebih unggul. Setelah berhasil menduduki, Belanda mengajak beberapa orang Madura untuk bekerja sama mendirikan Negara Madura. Usaha ini berhasil, make dibentuklah Komite Penentuan Kedudukan Madura yang bertugas menyelenggarakan Pemungutan Suara. Ternyata hasil Pemungutan Suara mayoritas rakyat mendukung didirikannye Negara Madura. Selanjutnya oleh Komite dibentuk sebuah Panitia guna meminta pengesahan berdirinya Negara Madura dari Gubernur Jenderal Hindia Be_landa. Akhirnya pada 20 Februari 1948, Pulau Madura disah_kan sebagai Satuan Ketatanegaraan dan Tjakraningrat ditetap_ken sebagai Wali Negara. Madura akan dijadikan Negara Bagian setelah memiliki _Undang-Undang Dasar, _Parlemen dan Menteri-Menterin. Karena itulah pada tanggal 15 April 1948 diadakan Pemilihan Anggota Parlemen. Tugas utama Palemen a_dalah menyusun Undang-Undang Dasar Untuk Negara Madura. Pada tanggal 8 Maret 1949, Parlemen mengesahkan sebuah Undang-Un_dang Dasar yang kemudian juga disahkan oleh Wali Negara tang-gal 28 Juni 1949. Se].enjutnya melalui Staatablad van India no. 218 tahun 1949, Pemerintah Hindia Belanda merwahkan Undang-Undang Dasar tersebut. Untuk kelengkapan Negara Madu_ra maka Wali Negara Madura mengangkat para Menteri pada 21 Agustus 1949. Setelah memenuhi syerat-syarat tersebut di a_tas maka akhirnya Belanda mengumumkan berdirinya Negara Ma_dura pada tanggal 8 September 1949 di dalam rapat Parlemen Negara Madura. Pemungutan Suara dengan hasil mayoritas mendukung berdirinya negara Madura harus dilihat bahwa pada waktu itu Pulau Madura baik secara geografis, administratif dan poli_tis telah dikuasai Belanda. Jadi adalah sangat mungkin apa-apa yang terjadi di dalam proses didirikannya Negara Madura adalah sandiwara belaka. Dan yang jelas sandiwara dan cara apapun yang dilakukan oleh Belanda untuk mendirikan Negara Madura (dan negara-negara bagian lainnya) pada akhirnya ke_inginan rakyatlah yang akan keluar sebagai pemenang yaitu kembali kepada bentuk Negara Kesatuan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
TA56
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yupi Gunawan
"ABSTRAK
Latar Belakang: Gangguan kesehatan yang sering terjadi di industri adalah gangguan muskuloskeletal. Gangguan kesehatan ini seringkali berhubungan dengan penurunan produktivitas dan angka absensi yang tinggi. Penyebab gangguan muskuloskeletal diantaranya adalah desain peralatan kerja yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui ukuran tinggi meja kerja posisi berdiri ergonomis pada tenaga kerja Indonesia.Metode: Penelitian ini menganalisis data antropometri tenaga kerja Indonesia tahun 2007-2008 dari sepuluh wilayah yang setelah dilakukan verifikasi terdapat 7.823 sampel. Parameter antropometri yang digunakan: tinggi bahu dan tinggi siku untuk tinggi meja kerja presisi, kerja ringan dan kerja dengan beban.Hasil: Rekomendasi ukuran tinggi meja kerja posisi berdiri ergonomis statis dan adjustable. Rekomendasi tinggi meja kerja statis untuk tenaga kerja umum: kerja presisi 128 cm, kerja ringan 109 cm, kerja dengan beban 96,30 cm. Tenaga kerja laki-laki: kerja presisi 129 cm, kerja ringan 110 cm, kerja dengan beban 97,30 cm. Tenaga kerja perempuan: kerja presisi 123 cm, kerja ringan 106 cm, kerja dengan beban 93,30 cm. Rekomendasi tinggi meja kerja adjustable untuk tenaga kerja umum: kerja presisi 104,50-128 cm, kerja ringan 88-109 cm, kerja dengan beban 75,30-96,30 cm. Tenaga kerja laki-laki: kerja presisi 107,99-129 cm, kerja ringan 90-110 cm, kerja dengan beban 77,30-97,30 cm. Tenaga kerja perempuan: kerja presisi 103-123 cm, kerja ringan 86-106 cm, kerja dengan beban 73,30-93,30 cm.Kesimpulan: Telah didapatkan ukuran tinggi meja kerja posisi berdiri ergonomis statis dan adjustable yang dapat direkomendasikan untuk seluruh tenaga kerja Indonesia

ABSTRACT<>br>
Background The most common health disorder in the industry is musculoskeletal disorders. This health disorder is often associated with a decrease in productivity and high absenteeism. The causes of musculoskeletal disorders include the design of work equipment that is inconsistent with the anthropometry of the worker. The purpose of this research is to know the height of ergonomic standing desk working table in Indonesian workforce.Methods This study analyzed anthropometric data of Indonesian labor force in 2007 2008 from ten areas after verification there were 7,823 samples. Anthropometric parameters used shoulder height and elbow height for high precision desk, light work and load work.Results Recommendation of height height of work desk stands ergonomic static and adjustable. High recommendation of static desk for general labor precision work 128 cm, light work 109 cm, work with load 96,30 cm. Male labor precision work 129 cm, light work 110 cm, work with load 97,30 cm. Female labor precision work 123 cm, light work 106 cm, work with load 93,30 cm. Recommended height adjustable work table for general workforce precision work 104.50 128 cm, light work 88 109 cm, work load 75.30 96,30 cm. Male labor precision work 107.99 129 cm, light work 90 110 cm, work load 77.30 97,30 cm. Female labor precision work 103 123 cm, light work 86 106 cm, work with loads 73.30 93,30 cm.Conclusion High static and adjustable ergonomic stand adjustable desk stands can be recommended for all Indonesian workers."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sugriwadi Soekardi
Jakarta: Ricardo, 2009
364.132 3 SUG d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>